Anda di halaman 1dari 27

PRE PLANNING

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITASPADAKELOMPOK LANSIA DENGAN


PENYAKIT HIPERTENSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Blok 4.1 Keperawatan Komunitas
Dosen Pembimbing : Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Kelompok 3 – A13.2
1. Willibrodus Gloria R (13130029)
2. Christanty D.N Widodo (16130071)
3. Ni Made Winda Opelya (16130072)
4. Elly Riska Aulia (16130073)
5. Wawan Agustono (16130074)
6. Betri Desmawati (16130075)
7. Bella Pebrianda (16130076)
8. Filza Rachmawati (16130077)
9. Dwi Maifatmawati (16130080)
10. Noor Khutomah (16130081)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2019
LEMBAR PENGESAHAN
PRE PLANNING INTERVENSI KEPERAWATAN

Pre Planning Dengan Judul “Praktik Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia
dengan Penyakit Hipertensi”

Disusun oleh
Kelompok 3 – A13.02

Dosen Pembimbing Hormat Kami


Praktik Keperawatan Komunitas Ketua Kelompok

Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom Ni Made Winda Opelya


NIM :0520088601 NIM : 161 30072

Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah Blok 4.1 Keperawatan Komunitas

Fajarina Lathu Asmarani, S.Kep., Ns., MSN


NIK :050 712 8402
KATA PENGANTAR

Puja dan pujisyukurkitapanjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa yang

telahmelimpahkanrahmatdanhidayah-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanintervensi

keperawatan komunitas yang berjudul “Praktik Keperawatan Komunitaspada Kelompok

Lansia dengan Penyakit Hipertensi”.Intervensiinidisusununtukmemenuhi tugas blok 4.1

keperawatan komunitas. Dalammenyelesaikanintervensi

inipenulisbanyaksekalimendapatkanbantuanbimbingandandukungandariberbagaipihak,

untukitupadakesempataninipenulisinginmengucapkanterimakasihkepada yang terhormat:

1. Prof. Dr.dr. H. Santoso, MS, Sp.OkselakuRektorUniversitasRespati Yogyakarta.

2. Mohamad Judha, S.Kep., NS., M.Kep, selakuDekanFakultasIlmuKesehatan.

3. Listyana Natalia Retnaningsih, S.Kep., Ns., M.KepselakuKetua Program Studi S1 Ilmu

Keperawatan.

4. Fajarina Lathu Asmarani, S.Kep., Ns., MSN selaku koordinator blok 4.1 keperawatan

komunitas.

5. Muflih, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Komselakudosenpembimbing yang

telahbersediaberbagipengetahuandansenantiasamembimbingpenulisselamapemberian

intervensi.

Penulismenyadaribahwa intervensiinimasihbelum sempurna,semogadapatbermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, September 2018


Penulis
Kelompok 3 – A13.2

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ v

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ix

BAB I : ANALISA SITUASI ............................................................................................................

BAB II : IDENTIFIKASI MASALAH..............................................................................................


BAB III : SOLUSI YANG DITAWARKAN ....................................................................................
BAB IV : ANGGARAN DAN RENCANA KEGIATAN ................................................................
A. RENCANA ANGGARAN .................................................................................................

B. RENCANA KEGIATAN ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

ANALISA SITUASI

Di Dusun Malangrejo, Sleman, Yogyakarta, di Desa tersebut kami melakukan


pengkajian pada kelompok posyandu lansia. Saat dilakukan pengkajian mengenai histori,
dusun tersebut berdiri pada bulan januari 1993 (25 tahun silam). Periode jabatan ketua RT
berlangsung selama 5 tahun.. Bapak U merupakan ketua yang ke 5 dan menjabat dari tahun
2014-2019. Jumlah KK di dukuh tersebut sebanyak 54 KK dan peserta posyandu lansia di
Dukuh Malangrejo terdata sebanyak 70 lansia namun yang aktif hanya 40 orang.
Mayoritas lansia dengan jumlah 80% lansia mempunyai hipertensi dan pernah dilakukan
penyuluhan tentang hipertensi namun itu sekitar 2 tahun yg lalu. Berdasarkan hasil
pengkajian didapatkan 16 dari 22 lansia mengalami Hipertensi. Ketika lansia ditanya tentang
hipertensi, para lansia tidak mengetahui sama sekali. Ketika mereka sakit terlebih dahulu
mengobati secara mandiri dan setelah 3 hari tidak sembuh baru dirujuk ke Pelayanan
Kesehatan terdekat. Di desa tersebut juga sudah ada jadwal rutin untuk melakukan kegiatan
senam lansia yaitu setiap hari sabtu pagi. Di desa tersebut tidak pernah terjadi kejadian yang
luar biasa (seperti, pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan dll), tapi pernah ada
kejadian DBD dengan jumlah penderita 1-4 orang, dan itu terjadi pada dua tahun lalu
(2017). Lansia di Dusun tersebut sebagian besar bekerja sebagai petani dan masih aktif ke
sawah dan kendaraan yang digunakan menuju sawah yaitu menggunakan sepeda motor.
Sebagian besar rumah lansia memiliki halaman rumah yang digunakan untuk garasi, tempat
menjemur, dan ditanami bunga atau pohon buah. Semua rumah lansia, memiliki fentilasi dan
jamban. Jamban tersebut dibersihkan setiap 3-7 hari sekali. Padukuhan malangrejo memiliki
2 RT di setiap RT terdapat 1 pos kamling, Jadi di padukuhan Malangrejo terdapat 2 pos
kamling. Waktu ronda dari jam 20.00-02.00 WIB, dan setiap hari senin, kamis, minggu
ronda dilaksanakan oleh pemuda untuk menjaga keamanan warga disekitar lingkungan
tersebut. Di desa tersebut. Organisasi pada pedukuhan hanya berstruktur dari ketua dukuh,
ketua rw dan ketua RT. 2 tahun yang lalu paddukuhan malangrejo pernah diberikan
pendidikan kesehatan oleh mahasiswa UNRIYO secara rutin ke warga, khususnya ke
kelompok lansia namun setelah itu tidak pernah lagi kecuali hanya ada puskesmas yang
datang dan hanya memberikan cek kesehatan (seperti, penkes).
Mayoritas warga beragama Islam dan asli suku Jawa. Untuk pembuangan sampah rumah
tangga, biasanya ada jasa angkut sampah yang keliling untuk mengambil sampah dari
rumah-rumah warga. Di Dukuh tersebut tidak ada fasilitas kesehatan seperti praktek dokter,
praktek bidan. Fasilitas kesehatan terdekat dari Dukuh yaitu RS UAD dengan Jarak yang
ditempuh dari Dukuh sekitar ± 1,5 KM, posyandu hanya memfasilitasi pelayanan kesehatan
terkait pemeriksaan tekanan darah namun masih terbatas, pendidikan kesehatan secara
umum. Fasilitas kesehatan seperti pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat diberikan
dari puskesmas, serta pengobatan terkait dengan penyakit secara umum.
65 % lansia tidak mengetahui tentang pengertian, tanda gejala, penyebab, dan manajemen
hipertensi
Adanya tenaga kesehatan dan kader puskesmas untuk melakukan pelayanan kesehatan
1. Permasalahan
Dari 22 lansia didapatkan 16 lansia yang mengalami hipertensi, dan kebanyakan dari
lansia belum mengetahui mengenai manajemen hipertensi. Program di posyandu lansia
tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin hanya ketika ada kegiatan dari
puskesmas 1 bulan sekali dan pelayanan kesehatan di posyandu mengenai pemeriksaan
tekanan darah belum memadai .
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah yang terjadi pada lansia di Dusun Malangrejo yaitu :

1. 16 dari 22 lansia di Dusun Malangrejo mengalami hipertensi


2. Lansia di Dusun Malangrejo hanya mengetahui (20%) pengertian hipertensi
3. Lansia di Dusun Malangrejo hanya tahu sedikit (10%) penyebab hipertensi
4. Lansia di Dusun Malangrejo hanya mengetahui (15%) tanda dan gejala hipertensi
5. Lansia di Dusun Malangrejo hanya mengetahui (15%) penatalaksanaan hipertesi

Lansia di Dusun Malangrejo mengalami hipertensi karena kurangnya pengetahuan mengenai


hipertensi dan tidak mengetahui faktor penyebab, tanda dan gejala hipertensi serta
penatalaksanaan hipertensi secara tepat dan benar, namun ketika mereka sakit, mereka terlebih
dahulu mengobati secara mandiri (seperti, membeli obat-obatan di warung) dan setelah 3 hari
tidak sembuh baru dirujuk ke Pelayanan Kesehatan terdekat.
BAB III

SOLUSI YANG DITAWARKAN

Solusi yang ditawarkan dari mahasiswa adalah Pendidikan kesehatan tentang hipertensi
dan manajemen hipertensi. Menurut kami dilakukannya Pendidikan kesehatan kepada lansia
tentang aktivitas dan manajemen hipertensi karena masalah pada lansia tersebut sudah memasuki
tahap skunder, karena sudah terdapat 80% lansia yang mengalami hipertensi dan 65% tidak
mengetahui hipertensi, tanda gejala dan pencegahan, penyebab hipertensi.

Sehingga dari solusi yang kami tawarkan tersebut dapat menurunkan angka hipertensi
serta dapat mencegah penderita hipertensi mengalami hipertensi yang lebih berat melalui
manajemen hipertensi tersebut.
BAB IV

ANGGARAN DAN RENCANA

A. Rencana Anggaran

Banyaknya Besar Pengeluaran Jumlah


No Jenis Penguluaran (RP) (RP)
Jumlah Satuan
1 Snack 70 Box 5.000 350.000
2 LCD dan Proyektor 1 Buah 50.000 50.000
3 Print Leaflet 15 Lembar 3.000 45.000
4 Print Makalah 240 Lembar 250 60.000
5 Print SAP 3 Lembar 250 750
6 Air mineral 5 Botol 2.000 10.000
Total 515.750
NB: Pengeluaran biaya ini telah digabungkan dengan biaya untuk beberapa kali pertemuan.

B. Rencana Kegiatan
Lokasi : Desa Malangrejo
Jadwal : Sabtu, 19 oktober 2019. Pukul 08.00 WIB
Sasaran : Lansia dengan penyakit hipertensi
Susunan acara : (Terlampir)
Lampiran 1 - Teori

HIPERTENSI

A. Definisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
tekanan diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan istirahat.
(Kemenkes RI, 2014)
Hipertensi dapat juga ditetapkan sebagai tingginya tekanan darah secara menetap
dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
(Brunner & Suddarth, 2013)
Penyakit hipertensi adalah peningkatan abnormal tekanan darah,baik tekanan
darah sistolik maupun tekanan darah diastolik, secara umum seseorang dikatakan
menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastolik > 140/90 mmHg (normalnya
120/80 mmHg).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 mm Hg atau lebih tinggi,
atau tekanan darah yang memerlukan pengobatan dengan obat antihipertensi. (Miller,
2012).
WHO mendefinisikan hipertensi adalah tekanan darah sistolik sama dengan atau
diatas 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik yang sama dengan atau diatas 90
mmHg.
Kesimpulan hiperetensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan darah
yang melebihi nilai normal dimana tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

B. Penyebab Hipertensi
Faktor resiko terjadinya hipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
a. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti
1. Riwayat keluarga (genetik)
2. Jenis kelamin
Pria mempunyai 2-3 kali lebih banyak mengalmi peningkatan tekanan darah
sistolik disbanding wanita. Setelah memasuki menopause, prevalensi hipertensi
pada wanita menikat. Setelah usia 65 tahun, akibat factor hormonal pada wanita
kejadian hipertensi lebih tinggi dari pada pria.
3. Usia
Semakin bertambah umur seseorang semakin berisiko hipertensi, orang yang
berumur > 60 tahun berisiko 4,5 kali menderita hipertensi dibandingkan yang
berumur 25-39 tahun.
(Kemenkes RI, 2014)
b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu
1. Kegemukan (Obesitas)
Obesitas merupakan faktor risiko hipertensi. Orang yang berat badan berlebih
banyak membutuhkan darah untuk mensuplai oksigen dan nutrien yang
dibutuhkan jaringan tubuh. Ketikatekanan volume darah meningkat melalui
pembuluh darah, maka tekanan pada dinding arteri juga meningkat.
2. Kurang aktivitas fisik
Orang yang tidak bekerja berisiko menderita hipertensi dibandingkan dengan
orang yang bekerja. Aktivitas fisik berpengaruh terhadap kejadian hipertensi.
3. Merokok
Merokok meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Merokok
meningkatkan kekakuan arterial dan mengganggu sintesa oksidan nitrat, bahkan
untuk perokok pasif. Hubungan kebiasaan merokok dengan hipertensi
dipengaruhi lama merokok dan jenis rokok, tetapi tidak terdapat hubungan antara
jumlah rokok dengan hipertensi. (Nuraini, 2015)
4. Diet tinggi lemak
Makan-makanan yang berlemak menyebabkan terjadi risiko menderita hipertensi
orang yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak. Konsumsi
makanan berlemak berlebih mengakibatkan hiperlipidemia. Hiperlipidemia
meningkatkan kadar kolesterol yang berperan dalam terjadinya aterosklerosis
yang dapat menghambat aliran darah sehingga tekanan darah meningkat.
5. Konsumsi garam yang berlebih menyebabkan konsentrasi cairan ekstraseluler
meningkat (luar sel), untuk menormalkannya, cairan intraseluler ( dalam sel)
ditarik keluar sehingga volume cairan ekstraseluler (luar sel) meningkat.
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler (luar sel) itu menyebabkan
meningkatnya volume darah sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi.
6. Alkoholisme
Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat berdampak buruk pada sistem
kardiovaskuler yaitu hipertensi. Mekanisme peningkatan tekanan darah akibat
alkohol masih belum jelas. Namun, diduga peningkatan kadar kortisol dan
peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah berperan dalam
meningkatkan tekanan darah.
7. Stress
Stres berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Stres berpengaruh terhadap
hipertensi dikaitkan dengan peran saraf diotak saraf simpatis yang memengaruhi
hormon epinefrin yang dapat meningkatkan tekanan darah.
(Kemenkes RI, 2014)

C. Tanda dan Gejala


Gejala-gejala hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama
dengan penyakit lainnya. Gejala-gejala itu adalah:
a. Sakit kepala
b. Jantung berdebar – debar dan rasa sakit didada
c. Gelisah
d. Penglihatan kabur
e. Mudah lelah

(Kemenkes RI, 2014)


D. Tingkat Hipertensi
Menurut Miller, 2012 hipertensi di bagi menjadi 3 tingkatan yaitu
Tingkat hipertensi Sistole (mmHg) Diastole (mmHg)
Pre hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 ≥160 ≥100

E. Komplikasi
Menurut (Hindawi, 2017) komplikasi dari hipertensi yaitu :
a. Penyakit jantung
b. Stroke
c. Penyakit ginjal
d. Kerusakan mata (retinopati)
e. Gangguan syaraf
f. Gangguan otak

F. Management Hipertensi
a. Management makanan dengan makan gizi seimbang

Direktorat bina gizi kementrian kesehatan (2012) dalam panduannya


menyebutkan diet hipertensi sangat penting memperhatikan makanan yang
dianjurkan, bahan makanan yang dibatasi, dan makanan yang dihindari.

Berikut cara modifikasi gizi seimbang pada pasien hipertensi :

1. Konsumsi garam
American Heart Association menyarankan konsumsi garam sebanyak satu sendok
teh per hari. Sementara kebutuhan lemak sangat kecil, disarankan kurang dari
30% dari konsumsi kalori setiap hari.
2. Konsusmsi gula
Pembatasan konsumsi gula kurang dari 50 gr ( 4 sendok makan/ hari).
3. Protein dan lemak
Batasi konsumsi daging berlemak dan minyak goreng (kurang dari 2 sendok
makan/hari) dan makan ikan sedikitnya 3 kali/minggu
4. Buah-buahan dan sayuran
Makan buah dan sayur 5 porsi (4-500 gr)/ hari. Satu porsi setara dengan 1 buah
jeruk, apel, manga, pisang, atau sendok makan sayur yang sudah dimasak.
(Herwati, 2014 dan Kemenkes RI, 2014)
b. Management Aktivitas dan gaya hidup
Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dengan baik dapat mempengaruhi
komposisi tubuh menjadi lebih baik dan seimbang. Aktivitas dapat menurunkan
tekanan darah. Cara memanajemt aktivitas dan gaya hidup yaitu :
1. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km atau berolahraga 30
menit / hari) minimal 5 kali per minggu
2. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
3. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal ( pria < 90 cm dan
wanita < 80 cm)
4. Menghindari minum alcohol
5. Mengurangi stress
6. Periksa tekanan darah secara rutin
Daftar Pustaka

Brunner & Suddart. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.


Hafiz, Muhammad., I Wayan Weta, & Ni Luh Ketut Ayu Ratnawati. (2016). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Laju Usia Di Wilayah Kerja
Upt Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Tahun 2016. E-Jurnal Medika, Vol 5 No 7
Hal : 1-23.
Herwati & Wiwi Sartika. 2014. Terkontrolnya Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Berdasarkan Pola Diet dan Kebiasaan Olah Raga di Padang 2011. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Vol 8 Hal : 8-14.
Hindawi. (2017). Research Article Characteristics of Inpatient Hypertension Cases and Factors
Associated Alt Admition Outcome in Ashanti Region, Ghana : An Analytic Cress-Sectional
Study. International Journal of Hypertension Hal 1-11

Miller, Carol A. (2012). Nursing For Wellness in Older Adult Sixth Edition. China : Library Of
Congress Cataloging-inin Publication data.
Nuraini, B. (2015). Risk Factors Of Hypertension. Jurnal Majprity, 4(5).
Rampengan, Starry H. (2015). Hipertensi Resisten. Jurnal Kedokteran Yarsi 23 (2) : 114-127
RI, K. (2014). Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI.
Situmorang, Paskah Rina. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Penderita Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan
Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1 Hal : 67-72.
Tumenggung, I. (2013). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pasien
Hipertensi Di Rsud Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Health And Sport
Lampiran 2 – Media

PPT

Slide 1 Slide 2

Slide 3 Slide 4
Slide 5 Slide 6

LEAFLET
Lampiran 3 – Jurnal

(DI PRINT BEDA FILE)


Lampiran 4 – Susunan Kepanitiaan

SUSUNAN KEPANITIAAN

Pemateri : Ni Made Winda Opelya


MC : Bella Pebrianda
Dokumentasi : Noor Khutomah
Perlengkapan : Wawan Agustono
Christanty Nathalia D.W
Fasilitator : Dwi Maifatmawati
Elly Riska Aulia
Observer : Betri Desmawati
Konsumsi : Filza Rachmawati
Lampiran 5 – Susunan Acara
SUSUNAN ACARA
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI PADA KELOMPOK LANSIA
DASA WEDOMARTANI
DI DUSUN MALANGREJO

Hari/tanggal Waktu Durasi Acara Teknis Acara Penanggung Jawab


Sabtu, 19 08.00-08.02 2 Menit Pembukaan MC membuka MC (Bella Pebrianda)
Oktober 2019 acara
penyuluhan
08.02-09.00 8 Menit Pre test Pemateri Pemateri/leader (Ni
membagikan Made winda Opelya)
lembar pre test Fasilitator (Elly Riska
dibantu oleh Aulia & Dwi
fasilitator, Maifatmawati)
masing-masing
fasilitator
memegang 5-10
lansia, lalu
lansia
menjawab soal
yang telah
diberikan yang
dibantu dari
fasilitator
masing-masing
09:08-09:28 15 Menit Penyampaian Pemateri Pemateri/leader (Ni
materi menyampaikan Made Winda Opelya)
materi tentang
hipertensi
09.28-09.43 10 Menit Diskusi tanya Pemateri Pemateri/leader (Ni
jawab memberikan Made Winda Opelya)
kesempatan Observer (Betri
pada audien Desmawati)MC (Bella
untuk bertanya Pebrianda)
09:53- 10:01 8 Menit Post test, Pemateri dan Pemateri/leader (Ni
menyimpulkan fasilitator Made Winda Opelya)
dan penutup membagikan Observer (Betri
lembar post test, Desmawati)MC (Bella
lansia membagi Pebrianda)
sesuai
kelompok awal
pengisian pre
test.
Lalu observer
memberikan
hasil
pengamatannya
ke
pemateri/leader
dan selajutnya
MC menutup
acara
penyuluhan.
Lampiran 6 – Soal Pre dan Post
Nama :

(Pre test)
1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian tekanan darah tinggi ?
Jawab :

2. Apa yang anda ketahui tentang tanda dan gejala tekanan darah tinggi?, Sebutkan !
Jawab.

3. Apa yang anda ketahui tentang jenis-jenis tekanan darah tinggi ? Sebutkan !
Jawab :

4. Apa yang anda ketahui tentang akibat buruk/komplikasi yang bisa terjadi jika tekanan
darah tinggi tidak ditangani ?
Jawab :

5. Apa yang anda ketahui tentang anjuran diit pada orang dengan tekanna darah tinggi ?
Jawab :

(Post test)
1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian tekanan darah tinggi ?
Jawab :

2. Apa yang anda ketahui tentang tanda dan gejala tekanan darah tinggi?, Sebutkan !
Jawab.

3. Apa yang anda ketahui tentang jenis-jenis tekanan darah tinggi ? Sebutkan !
Jawab :

4. Apa yang anda ketahui tentang akibat buruk/komplikasi yang bisa terjadi jika tekanan
darah tinggi tidak ditangani ?
Jawab :

5. Apa yang anda ketahui tentang anjuran diit pada orang dengan tekanna darah tinggi ?
Jawab :

Keteranga :
1. Pertanyaan 1, 2, 3 dan 4. Mewakili evaluasi NOC dari pendidikan kesehatan hipertensi.
2. Pertanyaan 5. Mewakili evaluasi NOC dari manajemen nutrisi.
Lampiran 7 – SOP Pendidikan Kesehatan

SOP PENDIDIKAN KESEHATAN

Modifikasi dari (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2016)

NO TINDAKAN
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek rekam medis, rencana intervensi, plan of action
2. Susun SAP, Pre Planning Pendidikan Kesehatan
3. Persiapan alat dan media:
a. LCD proyektor, laptop, dan leaflet untuk menyampaikan informasi
b. Audiovisual (mic dan sound system)
TAHAP ORIENTASI
4. Memberikan salam
5. Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan, persetujuan
6. Memberikan kesempatan klien bertanya sebelum melakukan pendidikan kesehatan
7. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tanpa gangguan
8. Tentukam pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu,
keluarga, atau kelompok
TAHAP KERJA
9. Menjaga privacy klien
10. Menjelaskan meteri tentang:
a. Pengertian Hipertensi secara umum
b. Tanda dan gejala hipertensi yang secara umum sering muncul
c. Klasifikasi penyakit hipertensi
d. Komplikasi pada penderita hipertensi
e. Manajemen nutrisi pada penderita hipertensi
11. Hindari pengguanaan teknik dengan menakut-nakutkan
12. Jaga presentasi tetap focus dan singkat, yang dimulai dan berakhir pada maksud/bahasan
utama. Fokuskan audiens jika mulai melebar
13. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami audiens
14. Memberikan audiens untuk bertanya
TAHAP TERMINASI DAN DOKUMENTASI
15. Merapihkan alat yang dipakai
18. Evaluasi respon klien (termasuk materi pendidikan, strategi, yang digunakan keluarga
terhadap masalah kesehatan)
19. Memberikan reinforcement atas respon/kerjasama dari pasien
20. Mengucapkan salam
21. Mendokumentasi
Lampiran 8 – Pemeriksaan TD

SOP PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

NO TINDAKAN
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Kaji tanda dan gejala perubahan-perubahan TD dan faktor yang mempengaruhi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat:
a. Sphygmomanometer
b. Stetoskop
c. Pena
d. Buku catatan
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan diri
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
TAHAP KERJA
7. Cuci tangan
8. Gulung lengan baju pada bagian lengan atas k/p
9. Palpasi arteri brakialis, letakan manset 2,5 cm diatas nadi brakialis (ruang antekubiti).
Tempatkan di tengah-tengah kantung manset diatas arteri
10. Dengan manset masih kempis, pasang manset dengan rata dan pas sekeliling lengan atas
11. Pastikan bahwa manometer diposisikan secara vertical, sejajar mata. Pengamat tidak
boleh jauh dari satu meter
12. Palpasi arteri brakialis, kemudian letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brakialis,
hindari menyentuh manset atau baju klien
13. Memastikan penermaan bunyi yang optimal, stetoskop yang tidak benar mengakibatkan
bunyi muffled yang sering kali mengakibatkan bacaan sistolik rendah palsu dan diastolic
tinggi palsu
14. Tutup katub balon tekanan searah jarum jam sampai kencang
15. Pompa manset sampai tidak terdengar nadi kemudian ditambah 30mmHg
16. Dengan perlahan lepaskan dan biarkan air raksa turun secara perlahan dengan kecepatan
2-3 mmHg per detik
17. Dengan bunyi krotokoff pertama terdengar sampai bunyi krotokoff terakhir
18. Kempiskan manset dengan cepat dan sempurna. Buka manset dari lengan
19. Atur posisi pasien kembali nyaman
20. Beri tahukan hasil bacaan ke klien
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan hasil
TAHAP TERMINASI
23. Mengevaluasi respon klien
24. Membuat kontrak selanjutnya
25. Mencuci tangan
26. Mendokumentasikan: tindakan keperawatan, respon klien, hasil pemeriksaan
Lampiran 9 - Penkes Diit Hipertensi

SOP PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG DIIT PASIEN HIPERTENSI

NO TINDAKAN
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Cek rekam medis, rencana intervensi, plan of action
2. Susun SAP, Pre Planning Pendidikan Kesehatan tentang diit hipertensi
3. Persiapan alat dan media:
a. LCD proyektor, laptop, dan leaflet untuk menyampaikan informasi
b. Audiovisual (mic dan sound system)
TAHAP ORIENTASI
4. Memberikan salam
5. Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan, persetujuan
6. Memberikan kesempatan klien bertanya sebelum melakukan pendidikan kesehatan
7. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tanpa gangguan
8. Tentukam pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini pada individu,
keluarga, atau kelompok
TAHAP KERJA
9. Menjaga privacy klien
10. Menjelaskan meteri tentang:
a. Makanan gizi seimbang
b. Membatasi gula,cukup buah, sayuran , kacang-kacangan, biji-bijian, makanan
rendah lemak jenuh.
c. Menganjurkan untuk makan buah,dan sayur 5 porsi perhari
d. Modifikasi diet :
a) Biji-bijian
Ukuran rumah : - 1 iris roti
- ½ sereal kering
- ½ gelas nasi
b) Sayuran
Ukuran rumah : -1 gelas sayuran berdaun ( kol,sawi, brokoli)
- ¾ gelas jus sayuran ( wortel,tomat )
c) Buah dan jus
Ukuran rumah : - 1 potong buah sedang ( apel,pisang)
- 1/4 gelas buah kering ( kurma)
- 1/2 mangkok buah segar / buah frozen ( mangga,jeruk)
- 3/4 jus buah ( melon,apel,strawberry)

11. Hindari pengguanaan teknik dengan menakut-nakutkan


12. Jaga presentasi tetap focus dan singkat, yang dimulai dan berakhir pada maksud/bahasan
utama. Fokuskan audiens jika mulai melebar
13. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami audiens
14. Memberikan audiens untuk bertanya
TAHAP TERMINASI DAN DOKUMENTASI
15. Merapihkan alat yang dipakai
18. Evaluasi respon klien (termasuk materi pendidikan, strategi, yang digunakan keluarga
terhadap masalah kesehatan)
19. Memberikan reinforcement atas respon/kerjasama dari pasien
20. Mengucapkan salam
21. Mendokumentasi

Anda mungkin juga menyukai