Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn.

KHUSUSNYA Ny.T DENGAN KEPUTIHAN

DI DUSUN DARAWATI RT.03 RW.08

DESA PAYUNG AGUNG KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

TANGGAL 26 JANUARI 2016

Diajukan Untuk Salah Satu Tugas Kebidanan Komunitas

Oleh :

ALLISCA PUTRI ISABELLA

NIM. 1540113027

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

PEMBIMBING PKL PEMBIMBING KHUSUS

Komara Nur Ikhsan SKM.,S.Kep.,M.Pd Yudita Ingga Hindiarti, SST.,M.Kes


NIK NIK

DEKAN FIKES KETUA PROGRAM STUDI


UNIVERSITAS GALUH CIAMIS KEBIDANAN

Tita Juita, Dra., M.Pd.,Kes Nova Winda Setiati, SST., MM


NIP. 196306021987022001 NIK. 113112770281
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniannya semoga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan laporan yang telah di
tugaskan untuk pendidikan yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Tn. Y Tentang
Ibu Hamil Disertai Keputihan” Di Dusun Darawati Desa Payungagung Kecamatan Panumbangan
– Kabupaten Ciamis Tanggal 26 Januari s.d 09 Februari 2016”. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan laporan ini masih belum dapat
dikatakan sempurna. Serta pengalaman yang dimiliki penyusun terutama yang berhubungan
dengan laporan ini, sudah tentu tidak terlepas dari adanya bantuan, dorongan serta do’a restu dari
semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penyusun menyampaikan
rasa terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :
1. Yth. Dr. H. Yat Rospia Brata, Drs.,M.Si, selaku rector Universitas Galuh Ciamis
2. Yth. Tita Juita, Dra., M.Pd., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Galuh Ciamis
3. Yth. Nova Winda Setiati, SST. MM selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh Ciamis
4. Yth. Siti Fatimah, SST. MM.,M.keb Selaku Sekertaris Program Studi DII Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh Ciamis
5. Yth. Komara Nur Ikhsan, SKM.,S.Kep.,M.Pd Sebagai Pembimbing Umum
6. Yth. Yudita Ingga Hindiarti, SST.,M.Kes Selaku Pembimbing Khusus
7. Yth. Drg. Engkan Iskandar, MMselaku Kepala Dinas Kesehatan Kabuaten Ciamis
8. Yth. Yayan selaku Kepala Desa Payung Agung
9. Yth. Onah, Am.Keb selaku Bidan Desa Payung Agung
10. Rekan rekan mahasiswi kebidanan atas bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Harapan penulis kedepan, semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan, dan
semoga makalah ini dapat terkesan di hati semua orang sehingga dapat menjadi pnutan ilu
pengetahuan.
Akhir kata penuls panjatkan do’a kehadirat Allah SWT, semoga semua amal baik dan
panutan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang berlipat dari Allah
SWT, Amin.

Ciamis, Januari 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Umum
Metode Pengumpulan Data

BAB II TUJUAN TEORI

Prinsip Dasar
Definisi Kebidanan
Kebidanan Komunitas
Masalah
Pengertian
Penilaian Klinik
Penanganan

BAB III TINJAUAN KASUS

Pengkajian
Factor Sosial Budaya
Factor Lingkungan
Riwayat Kesehatan Keluarga

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan
Saran
LEMBARAN KONSULTASI

Judul : Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga


Tn.Y
Nama Mahasiswa : Allisca Putri Isabella
NIM : 1540113027
PembimbingKelompok Umum : Komara Nur Ikhsan, SKM.,S.Kep.,M.Pd
Pembimbing Khusus : Yudita Ingga Hindiarti, SST.,M.Kes

NO. Tanggal Dosen Saran Pembimbing Paraf


Pembimbing
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan adanya kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) ini dapat menerapkan asuhan
kebidanan komunitas pada keluarga Tn. Y
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya yaitu :
a. Mengkaji data subjektif pada keluarga Tn. Y
b. Mengkaji data objektif pada keluarga Tn. Y
c. Menggali masalah-masalah kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak (KIA) yang
ada pada keluarga Tn. Y
d. Membantu mencari alternatife pemecahan masalah dengan melibatkan kesadaran
keluarga Tn. Y Sehingga, diharapkan keluarga dapat mengenali dan menangani
masalah kesehatan yang ada pada keluarganya secara mandiri.
e. Memberikan pendidikan kesehatan terhadap keluarga Tn. Y Sesuai masalah yang
ditemukan.
f. Melakukan evaluasi bersama keluarga Tn. Y

C. Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif, yaitu prosedur
pengamatan yang diselidiki dengan cara kesimpulan, adapun yang ditarik tidak keluar dari
batas-batas pengamatan yang ada. Adapun tekhiknya yaitu sebagai berikut :
1. Tekhnik Obseravasi
Pada tekhnik observasi, tekhnik yang digunakan yaitu dengan cara mengamati klien
secara langsung mengenai masalah kesehatan.
2. Tekhnik Wawancara
Tekhnik wawancara yaitu tekhnik yang digunakan dengan cara berkomunikasi langsung
dengan klien untuk mendapatkan informasi berupa pengajuan pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat terbuka maupun tertutup untuk mengetahui permasalahan yang terjadi.
3. Tekhnik Kepustakaan
Tekhnik kepustakaan yaitu tekhnik penulisan dengan cara mengambil berbagai sumber-
sumber buku dari kepustakan.

BAB II
TUJUAN TEORI

A. Prinsip Dasar
1. Definisi Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh tenaga kesehatan baik dokter, bidan
maupun perawat untuk membantu menyelesaikan maslah kesehatan.
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada pasien
yang membutuhkan atau permasalahan khususnya dalam bidang KIA dan KB.
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan
ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari pengkajia, perumusan diagnose dan atau masalah kebidana,
perencanaan implementasi evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.
Konsep merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidana
berasal dari kata “bidan”. Menurut kesepakatan ICM; IFGO dab WHO tahun 1993, mengatakan
bahwa bidan “midwife” adalah “seseorang yanga telah mengikuti pendidikan kebidanan yang
diakui oleh Pemerintahan setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta
terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan.” (Syahlan, 1996 : 11)
Bidan di Indonesia (IBI) adalah “seorang wanita yang mendapat pendidikan kebidanan
formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan
melakukan kegiatan praktek mandiri.” (50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai wanita terpercaya
dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang diembankan sangat mulia dan
juga selalu setia mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat
merawat bayinya dengan baik. Bidan diakui sebagai proesional yang bertanggungjawab yang
bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan
nasihat selama kehamilan, periode persainan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan
dibawah tanggung jawabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi dan BBL.
Kebidanan (Midwifery) mencakup pengetahuan yang dimiliki dan kegiatan pelayanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi. (Syahlan, 1996 : 12). Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu
“Communitas” yang berarti sama, public ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai
kelompok orang yang berada di suatu lokasi/daerah/area tertentu (Allisca, Tita dkk, 2016 : 1 ).
Menurut saunder (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau system social.

2. Kebidanan Komunitas
Dari uraian diatas dapat dirumuskan definisi kebidanan komunitas sebagai segala aktivitas
yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan. Pengertian
kebidanan komunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan
dan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang ditujukan kepada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan fasilitas
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan Dakwin, 1987 dalam Syafrudin
dan Hamidah, 2009 : 1)

B. Masalah
1. Pengertian

Penyakit Keputihan adalah suatu penyakit yang diderita wanita karena keluarnya cairan
dari vagina secara berlebihan, cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan baik
encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal. Keputihan atau
Leukorea (fluor albus)  yang juga sering disebut paktay. Keputihan yang termasuk dalam
keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau sedikit kekuningan dan kental seperti
lendir serta tidak disertai bau atau rasa gatal. Biasanya terjadi pada masa subur, sebelum dan
sesudah mensturasi, saat hamil, saat mendapat rangsangan seksual, atau saat banyak melakukan
aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan tambahan seperti bau, gatal, dan
perubahan warna.
Penyebab keputihan antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. adanya Infeksi
dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa
pedih saat si penderita buang air kecil.

2. Bahaya keputihan pada ibu hamil diantaranya :


1. Lahir premature
Salah satu bahaya keputihan bagi ibu hamil adalah menyebabkan bayi terlahir prematur.
Bayi yang lahir di usia kurang dari 38 minggu bisa dikatakan lahir secara prematur. Bayi
yang lahir prematur memiliki berbagai macam organ yang belum sempurna. Akibatnya
bayi yang dilahirkan secara prematur menyebabkan organ bayi tersebut belum
berkembang secara sempurna, sehingga angka kehidupan bayi prematur di bawah usia 38
minggu tergolong rendah.
2. Ketuban pecah sebelum waktunya
Sayangnya ibu hamil yang mengalami keputihan patologis akan menyebabkan
ketubannya pecah sebelum waktunya. Jika ketuban pecah sebelum waktunya, hal itu
menandakan bahwa ibu hamil akan mengalami persalinan dini. Tidak heran jika
persalinan dini akan menyebabkan bayi lahir secara prematur.
3. Berat badan bayi rendah
Jika bayi dilahirkan secara prematur, akibatnya adalah bayi tersebut memiliki berat badan
yang rendah. Bayi dengan berat badan yang rendah bisa membuat bayi tersebut
memerlukan perawatan khusus dan juga ruangan khusus. Bayi juga rentan untuk terkena
berbagai macam gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan itu misalnya malnutrisi, gizi
buruk dan organ yang belum berkembang secara sempurna.
4. Kontraksi dini
Keputihan tidak normal juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kontraksi dini.
Kontraksi dini itu adalah ibu hamil mengalami perut mulas dan kencang, ibu hamil juga
akan mengalami pegal-pegal. Jika sudah begini, ibu hamil akan diberikan obat penguat
kandungan agar janin yang dikandungnya tidak mengalami lahir prematur atau bahkan
keguguran.
5. Menular ke bayi
Ibu hamil tidak boleh menganggap remeh keputihan tidak normal yang dialaminya.
Bahaya keputihan bagi ibu hamil, bisa menyebabkan penularan ke bayi yang ada di
dalam rahim. Sehingga bayi yang ada di dalam kandungan juga akan mengalami masalah
keputihan ini. Berikut ini ciri bayi anda terkena keputihan tidak normal :
 Bayi akan menangis ketia berkemih, hal itu dikarenakan bayi merasa kesakitan
ketika berkemih. Rasanyapun sama dengan keputihan pada orang dewasa.
 Bayi akan memiliki vulva yang berwarna kemerahan
6. Bayi terkena infeksi
Dampak bahaya lainnya adalah bayi akan terkena infeksi. Bakteri dan jamur penyebab
keputihan bisa menembus plasenta, masuk ke dalam cairan ketuban dan juga masuk ke
dalam tubuh bayi. Akibatnya bayi pun akan mudah terkena infeksi terutama infeksi di
alat kelaminnya.
7. Perkembangan janin terganggu
Dampak bahaya keputihan bagi ibu hamil yang tidak normal, adalah janin di dalam
kandungan ibu hamil terganggu perkembangannya. Jika sudah begitu, organ di dalam
bayi atau janin pun akan terganggu karena tidak berkembang sesuai mestinya.
8. Menyebabkan kebutaan
Keputihan yang disebabkan oleh bakteri Neisserea Gonorrhoeae bisa membuat janin
yang ada di dalam kandungan mengalami kebutaan.
9. Kematian
Bahaya keputihan bagi ibu hamil yang disebabkan oleh virus HPV bisa membuat bayi
mengalami kematian. Selain menyebabkan kematian, bayi yang ada di dalam kandungan
akan mengalami gangguan ketika bernafas dan juga gangguan sistem pencernaan.
10. Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit yang menular, epilepsi adalah penyakit kejang yang diikuti
dengan keluarnya busa dari mulut seseorang. Bayi di dalam kandungan bisa terkena
epilepsi akibat jamur Candida yang menyebabkan seseorang terkena keputihan tidak
normal.
11. Radang otak
Keputihan tidak normal yang dialami oleh ibu hamil bisa menyebabkan bayi yang ada di
dalam kandungan terkena radang otak. Penyebab radang otak itu adalah virus bernama
herpes simpleks. Virus itu juga menjadi penyebab keputihan tidak normal bagi ibu hamil.
12. Keguguran
Infeksi Chlamydia adalah infeksi yang menyebabkan keputihan tidak normal bagi ibu
hamil. Akibatnya adalah bayi di dalam ibu hamil bisa keguguran, terutama kehamilan
dengan usia muda.

C. Penilaian Klinik
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga, sehingga
terwujud keluarga sehat dan sejahtera di dalam komunitas tertentu.

Upaya memberikan Asuhan Kebidanan pada masyarakat baik individu, keluarga,


kelompok, dan masyarakat yang berfokus pada pelayanan KIA, KB, Kesehatan
Reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa secara paripurna.

D. Penanganan
Komuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas. Di dalam komunitas
terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga atau kelompok masyarakat.
Sasaran utama pelayanan kebidanan adalah ibu dan anak didalam keluarga.
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang
sehat dan sejahtera. Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian upaya kesehatan
keluarga, yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera.
Di dalam kesehatan keluarga, keluarga istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan,
kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa diluar kehamilan (masa interval) serta
persalinan.
Keluarga adalah juga suatu komuniti. Kesehatan komunitas hanya tergantung
kepada kondisi kesehatan keluarga. Oleh karena itu kesehatan keluarga mencakup
penting dalam upaya peningkatan kesehtan di komuniti.
Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan keluarga yang
sehat, selanjutnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pelayan kesehatan
keluarga diarahkan untuk pelayanan ibu dan anak termasuk pelayanan kontrasepsi,
pemeliharaan ibu dan anak sesudah persalinan, perbaikan gizi, pemberian imunisasi serta
pelayanan kesehatan bagi kelompok usia lanjut.
Kelompok masyarakat disuatu komuniti juga menjadi sasaran pelayanan
kebidanan. Kelompok tersebut terdiri dari remaja, calon ibu dan kelompok wanita.
Kegiatan yang dilibatkan disini terutama adalah penyuluhan kesehatan. Kegiatan
pelayanan ini dapat dilakukan melalui organisasi social yang ada di masyarakat.

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Daftar Anggota Keluarga

Riwayat Imunisasi
Hubunga Umur
Pendi Agam Pekerj

POLIO
TT1/2
Nama n

BCG

DPT

HB
dikan a aan
keluarga L P

1.Yaya Kepala Pedaga


50 SLTP Islam
Syamsudin Keluarga ng

2.Titin Istri 35 SLTP Islam IRT


3.Fitri Nur
Anak 6 BS Islam
‘Ula

2. Struktur Keluarga Geogram

Keterangan :

: Laki-laki sehat

: Perempuan Sehat
: Sasaran Bayi Perempuan

3. Hubungan Antar Anggota Keluarga


Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada Tn. Y ibu mengatakan hubungan antar keluarga
(suami, istri) terjalin dengan baik dan harmonis, hal ini ditandai dengan tingginya dukungan
antar suami dan istriadapun setiap perselisihan selalu diselesaikan secara bersama-sama.

4. Pola Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami, suami sebagai kepala keluarga
lebih dominan dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan keluarga dan suami
memberikan kebebasan pada keputusan-keputusan istri apabila ada hal yang harus segera
ditangani ketika suami tidak ada dirumah. Namun dalam setiap pegambilan keputusan selalu
dimusyawarahkan bersama terlebih dahulu. Adapun dalam pemecahan, masalah istri dan suami
saling membantu dan mendukung.

5. Kebiasaan Sehari-hari Anggota Keluarga


a. Pola Kebiasaan Sehari-hari Tn. Y
1) Tn. Y bekerja sebagai Pedagang, setiap hari. Tn.Y bekerja dari jam 07.00 WIB sampai
18.00 WIB. Tn. Ybiasa makan 3 kali sehari dengan menu bervariasi, seperti nasi,
sayur-sayuran, lauk pauk dan daging. Tidak ada keluhan dan pantangan pada pola
makan.
2) Pola eliminasi, BAB 1 kali sehari konsistensi lembek, BAK 5 kali sehari warna kuning
jernih dan tidak ada keluhan apapun.
3) Pola istirahat Tn.Y tidak terbiasa tidur siang, dan terbiasa tidur malam 7-8 jam.
4) Pola kebersihan diri Tn.Y mandi 2-3 kali sehari disertai dengan ganti baju.
5) Adapun dalam pola hubungan seksual dengan frekuensi 1 kali dalam satu bulan dan
tidak ada keluhan apapun saat melakukan hubungan seksual.

a. Pola Kebiasaan Sehari-hari Ny. T


1) Ny.T tidak bekerja, setiap hari Ny.T beraktivitas sebagai ibu rumah tangga seperti
memasak, mencuci, dan bersih-bersih rumah. Ny.T biasa makan 3 kali dalam sehari, menu
bervariasi seperti nasi, sayur-sayuran, lauk pauk, dan daging. Tidak ada keluhan dan
pantangan pada pola makan.
2) Pola eliminasi, BAB 1 kali konsistensi lembek, BAK 5-7 kali sehari warna kuning jernih
dan tidak ada keluhan.
3) Pola istirahat Ny.T tidak terbiasa tidur siang, dan terbiasa tidur pada malam hari lamanaya
5-6 jam.
4) Pola kebersihan diri Ny.T mandi 2 kali sehari disertai dengan menggganti pakaian.
5) Adapun dalam pola hubungan seksual Ny. S mengaku melakukan hubungan seksual
dengan frekwensi 1 kali dalam satu bulan dan tidak ada keluhan apapun saat melakukan
hubungan seksual.

b. Pola Kebiasaan Sehari-hari An.F

An. S sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Setiapharinya An. I beraktivitas
sebagai pelajar. Setiap hari An. I makan 3 kali dalam sehari menu bervariasi seperti nasi,
sayur-sayuran, lauk pauk dan daging. Tidak ada pantangan dalam pola makan.

Pola eliminasi, BAB 2 kali sehari dengan konsistensi lembek, BAK 5-7 kali sehari
warna kuning jernih. Tidak ada keluhan.

Pola istirahat An. I terbiasa tidur siang 1-2 jam perhari, dan terbiasa tidur pada malam
hari dengan lamanya 7-9 jam.

Pola kebersihan diri An. I mandi 2-3 kali daam sehari disertai dengan ganti pakaian.

jam 20.00 s/d 05.00 WIB

A. KEBIASAAN SEHARI-HARI ANGGOTA KELUARGA


Tn. Y mempunyai kebiasaan merokok dengan frekwensi yang sering, dan Tn.Y terbiasa
merokok di dalam rumah. Adapun untuk kondisi lingkungan rumah Tn. Y cukup
memenuhi syarat rumah sehat dengan adanya ventilasi dan luas rumah yang memadai.
Pemanfaatan Waktu Luang
Tn. Y
Apabila ada waktu luang Tn.Y biasanya memanfaatkan waktu luang untuk beristirahat
dirumah dan berkumpul dengan istri dan anaknya. Kadang-kadang berkunjung ke rumah
mertua atau ke rumah saudara.
Ny. T
Setiap hari memanfaatkan waktu luang untuk bersantai di rumah, berkumpul dan
bercengkrama bersama keluarga, kadang-kadang berkunjung ke rumah mertua atau ke
rumah saudara.

An.F
Memanfaatkan waktu luang lebih banyak digunakan untuk bermain bersama teman-
temannya dan keluarganya.
A. FAKTOR SOSIAL DAN BUDAYA
a. Penghasilan dan Pengeluaran
Penghasilan Tn. Y setiap bulannya sekitar Rp. 800.000,- perbulan, penghasilan ini
digunakan untuk keperluan keluarga sehari-hari.
b. Kebiasaan Beragama dan Berbudaya
Keluarga Tn. A biasa menjalankan kewajiban shalat 5 waktu sesuai dengan ajaran Agama
Islam, begitupun dengan istri selain menjalankan shalat 5 waktu istri biasa mengikuti
pengajian rutin yang ada di dusun Darawati.
c. Peran Anggota Keluarga
Suami berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai tulang punggung dalam keluarga,
sedangkan istri berperan sebagai pengatur dalam rumah tangga yang menyangkut dalam
mengurus urusan rumah tangga dan mengurus anak.
d. Hubungan dengan Masyarakat
Ny. T mengatakan hubungan dengan masyarakat terjalin dengan baik. Tn. Y tinggal
dilingkungan yang masih kental dengan kekeluargaannya sehingga, hubungan terasa
akrab. Adapun untuk budaya gotong ronyong masih terlaksana saat ini sehingga antar
masyarakat saling bantu-membantu.

FAKTOR LINGKUNGAN
1. Pekarangan Rumah
Keluarga Tn. Y tinggal di rumah setengah permanen dengan 1 lantai. Terdapat 2 kamar
tidur, ruang keluaga, ruang tamu dapur yang sekaligus merangkap dengan ruang makan ,
1 kamar mandi, terdapat sumur memiliki WC dan septic tank sendiri, dan memiliki
ventilasi udara yang cukup.
2. Macam Lingkungan dan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Y tinggal didaerah dataran rendah, dengan suhu yang cukup dingin, tingkat
kekeluargaan diantara penduduk masih terjalin dengan baik. Adapun letak rumah berada
di tengah-tengah rumh penduduk yang lain.
3. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Tn.Y tinggal pada sebuah lingkungan yang terdapat kelompok pengajian
mingguan. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan dapat dijangkau dengan jarak sekitar 6
Km yaitu Puskesmas Pembantu (PUSTU).
4. Fasilitas Informasi dan Komunikasi
Keluarga Tn. Y mempunyai fasilitas komunikasi yantu televise dan handphone. Sarana
transportasi pribadi menggunakan sepeda motor, namun tidak ada sarana transportasi
umum yang melintas daerah Tn. Y.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut keluarga Tn. Y , keluarga tidak memiliki penyakit menular, kronis maupun
penyakit menurun.
6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Riwayat Kesehatan Tn. Y
Tn. Y tidak sedang sakit dan tidak mempunyai penyakit keturunan, penyakit berat maupun
penyakit menular.
2. Riwayat Kesehatan Ny. T
Ny. T tidak sedang sakit dan tidak mempunyai penyakit keturunan, penyakit berat maupun
menular.
3. Riwayat Kesehatan An. F
An.F tidak sedang tidak mempunyai penyakit keturunan, penyakit berat maupun penyakit
menular.

1. Data Subjektif Suami


1. Identitas

Nama : Yaya Syamsudin


Umur : 50 tahun
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagng
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Darawati
Keluhan Utama :-

2. Objektif Suami
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaaran : Compos Mentis
Keadaan Emosional : Stabil

3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 77x /menit
Respirasi : 24x /menit
Suhu : 36,6°
Antropometri
BB : 62 kg
TB : 168 cm
4. Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe, tidak rontok, tidak ada benjolan di
kepala

Mata : Conjungtiva merah muda, sclera merah muda, fungsi pandangan jelas.
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, tidak ada perdarahan, tidak
ada secret, fungsi penciuman normal.

Mulut &gigi : Tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries dan tidak memakai gigi palsu,
lidah bersih.

Telinga : Simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
normal.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Abdomen : Tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan.

Anogenital : Tidak di lakukan pemeriksaan.

Ekstermitas : Ekstermitas atas : jumlah jari lengkap, tidak ada oedema, tidak ada
varises, kuku tidak pucat,

Ekstermitas bawah : jumlah jari lengkap, tidak ada oedema, tidak ada
varises, ada reflex patela.

Pemeriksaan penunjang
HB :-

2. Data Subjektif Istri

Nama : Titin
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Pkerjaan : IRT
Suku Bangsa : Indonsia
Alamat : Darawati
Keluhan utama : kelelahan, susah tidur, dn keputihan

a. Riwayat Mensturasi
Ibu mengatakan pertama haid pada usia 14 tahun. Lamanya haid 6-7 hari dengan siklus 28
hari. Ibu biasa ganti pembalut 2-3 kali sehari dengan tidak ada keluhan apapun.
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
Ibu mengatakan mempunyai anak 1 dan normal
c. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan alat
reproduksi.
d. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan yang pertama, saat menikah ibu berusia 20tahun.
e. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat, baik dahulu maupun sekarang dan
tidak ada penyakit keturunan pada keluarga.
f. Riwayat KB
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menggunakan KB
g. Dukungan keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung pada kehamilannya, dan
kehamilannya merupakan kehamilan yang sangat diinginkan.

3. Data Objektif Istri

a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Stabil

b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi : 75 x/menit
Respirasi : 23 x/menit
Suhu : 36 ◦ c

c. Antropometri
TB : 154 cm
BB : 57 kg
a. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe, tidak
rontok, tidak ada benjolan di kepala.
Mata : Conjungtiva agak pucat, sclera putih, fungsi
pandangan jelas.
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pendarahan, tidak ada secret, fungsi
penciuman normal.
Mulut : Tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries
dan tidak memakai gigi palsu, lidah bersih.
Telinga : Simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada
serumen, fungsi pendengaran normal.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada
hiperpigmentasi aerola mammae dan tidak
terdapat luka, ASI belum keluar.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, kandung kemih
kosong.
Data Subjektif Anak

Nama : Fitri Nur ‘Ula


Umur : 6 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Darawati
Keluhan :-

Data Objektif Anak


a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Emosional : stabil

b. Tanda – tanda vital


Nadi : 82 X/menit
Respirasi : 22 X /menit
Suhu : 36

c. Antropometri
Tinggi Badan
Berat Badan

Pemeriksaan Fisik
Kepala :Rambut bersih tidak ada ketombe, tidak
rontok, tidak ada benjolan di kepala.
Mata :Conjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada
perdarahan, tidak ada secre
Mulut : Tidak da stomatitis, lidah bersih.
Telinga : Simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada
serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Abdomen : Tidak kembung, tali pusat bersih.
Anogenital : Tidak di lakukan pemeriksaan
Ekstermitas : Ekstermitas atas :jumlah jari lengkap, tidak
ada oedema, kuku tidak pucat.
Ekstermitas bawah :jumlah jari lengkap,
tidak ada oedema

ANALISA DATA

Keluarga Tn. Y tanggap dan respon terhadap masalah ini, hal ini dapat dilihat dari sikap

Keluarga yang dating untuk memeriksakan kehamilan dan keadaan si ibu. Adapun dalam
pelaksanaan PHBS keluarga Tn. A sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya sumer
air yang bersih. Adanya ventilasi udara dalam rumah, dan adanya wc dengan sepiteng.
Bila respon kesehatan baik, maka diadakan intervensi selanjutnya sesuai dengan
masalah kesehatan yang melibatkan anggotakeluarga secara aktif, sehingga membawa hasil yang
nyata dan di rasakan manfaatnya oleh keluarga dan meningkatkan kemampuan mengenali dan
menangani masalah dalam keluarga secara mandiri terutama pada anggota keluarga yang
bermasalah.

A. TIPOLOGI MASALAH

No Data Masalah
.
1. Ny. T umur 35 tahun mengeluh Hamil dengan keputihan
kelelahan, susah tidur, dan
keputihan
Tn.Y punya kebiasaan Merokok didalam rumah/ruang tamu
2.
merokok

Penilaian Skoring

Rumus: Skor yang diperoleh


X Bobot
Skor yang tertinggi

No Kriteria Skor Bobot


1. Sifat masalah
- Tidak sehat/actual 3
- Ancaman kesehatan 2 1
- Keadaan kritis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
- Mudah
- Sebagian 2
- Tidak dapat 1 2
0

3. Potensial masalah dapat dicegah


- Tinggi 2
- Cukup 1 1
- Rendah 0
4. Menonjolnya masalah
- Masalah berat harus segera 2
diatasi
- Ada masalah tetapi tidak 1 1
perlu segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0

B. PRIORITAS MASALAH
Ny. T 35 tahun yang trkena keputihan saat hamil

NO KRITERIA HITUNG SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah : 3/3x1 1 Keputihan merupakan
salah satu penyakit
yang umum dijumpai
dikalangan masyarakat
khususnya wanita, dan
merupakan penyakit
yang terkait dengan
organ genitalia wanita

2. Kemungkinan masalah 1/2x2 1 Keputihan dapat diubah


yang dapat diubah : sedikit karena
memerlukan proses
didalamnya

3. Kemungkinan masalah 2/3x1 2/3 Keputihan dapat


yang dapat di cegah : dicegah dengan
perilaku hidup sehat
dan bersih dari orang
tersebut
4. Menonjolnya masalah : 2/2x1 1 Ibu mengtakan sangat
merasakan masalah ini.
Hal ini ditandai dengan
adanya keputihan
Total 3 2/3

Tn. Y 50 tahun merokok dalam rumah/ruangan

NO KRITERIA HITUNG SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah : 3/3x1 1 Bapak menyadari
tentang bahaya
merokok

2. Kemungkinan masalah 0/2x1 0 Kemungkinan masalah


yang dapat diubah : tidak dapat diubah
perlunya kesadaran
yang tinggi Tn. Y

3. Potensial masalah yang 1/2x1 ½ Adanya upaya yang


dapat dicegah : dilakukan oleh Tn. Y
dengan mengupayakan
tidak merokok didalam
ruangan
4. Menonjolnya masalah- 0/2x1 0 Keluarga tidak
masalah : menyadari bahaya
merokok didalam
ruangan

Total 1½

Berdasarkan perhitungan skor diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan
kebidanan pada Tn.Y adalah sebagai berikut :

Potensial seorang ibu hamil yang mengalami keputihan disuatu keluarga komunitas
memperoleh skor 3 2/3.
ASSESMENT
Nomenklatur
1. Keluarga Tn. Y ibu hamil trimester pertama dengn keputihan

Masalah Potensial

1. Potensial terjadinya Gangguan pada kehamilan

Kebutuhan :

1. Konseling tentang personal hygiene dan vulva hygiene serta Perilaku Hdup Bersih
dan Sehat

PLANNING

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.


2. Mengidentifikasi pengetahuan ibu mengenai keputihan
a. Ibu tahu tentang bahaya keputihan saat hamil
b. Pemberian Konseling tentang pencegahan keputihan
3. Memberikan dukungan kepada ibu dan keluarga.
4. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian.

PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Topik : Pengertian KEPUTIHAN

Hari/tanggal : 02 Februari 2016

Waktu : 20 Menit
Sasaran : Ibu dan Keluarga

A. Tujuan
Umum : Ibu dan Keluarga memahami tentang Keputihan.
Khusus : Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang Keputihan, diharapkan
ibu dan suami dapat menguraikan tentang :
1. Pengertian Keputihan
2. Etiologi penyakit
3. Penyebab timbulnya penyakit
4. Diagnosis
5. Manisfestasi klinis
6. Komplikasi
7. Pengobatan
B. Materi
1. Pengertian penyakit
2. Etiologi
3. Manifestasi klinis
4. Komplikasi
5. Pengobatan
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Kegiatan

No Materi Waktu Kegiatan

1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan salam


2. Perkenalan
2. Pembahasan Materi 10 menit 1. Menjelaskan tentang :
- Pengertian keputihan
- Etiologi
- Manifestasi klinis
- Komplikasi
- Pengobatan
2. Diskusi Tanya Jawab

3. Evaluasi 5 menit Memberikan pertanyaan kepada ibu


tentang materi dan member
kesempatan kepada ibu untuk
menyimpulkan materi

4. Penutup 3 menit 1. Merangkum materi


2. Mengucapkan salam
penutup

Anda mungkin juga menyukai