Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I
Disusun oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Saya sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun akan saya
terima untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Rana Pristianti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan.............................................................................................................1.2
C. Manfaat...........................................................................................................1.3
A. Pengertian......................................................................................................2.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat hidup produktif.
Spectrum sehat paling minimal adalah bebas dari penyakit. Beberapa faktor dapat
menyebabkan terjadinya penyakit pada seseorang, termasuk faktor perilaku.
Kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mengakibatkan risiko
munculnya penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status
kesehatan masyarakat Kota Cirebon. Pengumpulan data melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dikatakan sehat apabila tidak ditemukan gejala/keluhan dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Populasi dalam penelitian
ini adalah warga Kota Cirebon kecamatan Pekalipan. Subjek penelitian adalah
anggota keluarga pada daerah Kanoman Kota Cirebon. Teknik pengambilan
sampel menggunakan quota sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisa
dengan SPSS menggunakan analisis deskriptif. Data didapat dari 68 responden.
Responden perempuan lebih banyak yaitu 57,4% dan kelompok dewasa
sebanyak 41,2%. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa terdapat 22,1%
responden yang sehat sedangkan 77,9% menderita sakit. Lima penyakit
terbanyak adalah Hipertensi sebesar 15,1% kemudian cephalgia sebesar 11,3%,
dermatitis 9,4%, dispepsi 9,4% dan diare 9,4%. Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk menilai hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
kejadian penyakit pada masyarakat Kota Cirebon.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
Sebagai upaya menambah pengetahuan tentang personal hygine
masing-masing individu dalam rangka meningkatkan kesehatan
2. Bagi Profesi Keperawatan
Dapat menambah informasi tentang status kesehatan dan PHBS di
wilayah puskesmas Astanagarib
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya dan menambah
wawasan yang dapat menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan
tentang status kesehatan di puskesmas
BAB II
TINJAUAN TEORI
(Ujunwa & Ezeonu, 2014). Penderita yang paling banyak terjangkit ISPA pada
asap rokok karena bernafas lebih cepat dan menghirup asap rokok per kilogram
berat badan lebih banyak daripada dewasa (Canadian Institute of Child Health,
rokok sebab polutan dapat menempel lebih lama di karpet, dinding dan perabot
yang menyerang pada balita yang terjadi di saluran napas dan kebanyakan
merupakan infeksi virus. Penderita akan mengalami demam, batuk, dan pilek
memperlihatkan adanya inflamasi pada tonsil atau telinga tengah dengan jelas.
para ahli, daya tahan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena
sistem pertahanan tubuhnya belum kuat. Apabila dalam satu rumah anggota
keluarga terkena pilek, balita akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi anak
yang lemah, proses penyebaran penyakit menjadi lebih cepat. Resiko ISPA
111).
kerja. Selain itu puskesmas adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ada
dilihat dari jumlah pengunjung yang datang. Terdapat beberapa faktor yang
fasilitas kesehatan yang baik, murah dan strategis. Selain itu puskesmas juga
terdapat alat medis, tenaga ahli, dan pusat rujukan pasien BPJS. Tempat yang
strategis dan fasilitas yang cukup lengkap mendorong masyarakat untuk memilih
berobat di puskemas ini. Faktor lain yang mempengaruhi adalah jarak, pelayanan
puskesmas, dan biaya yang murah meskipun tidak terdaftar sebagai pasien BPJS.
D. Bagaimana pola hidup bersih dan sehat atau pola kebiasaan masyarakat di
lingkungan Puskesmas Astanagarib?
Data mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah
tangga di Kecamatan Pekalipan masih rendah yaitu kurang dari 25% terutama
pada indikator Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat masih
rendah terutama olahraga (10,09%), mengkonsumsi makanan seimbang
(23,5%) dan tidak merokok di dalam rumah (23,5%). Survei nasional tahun
2013 menunjukkan bahwa rumah tangga dengan PHBS berkategori baik di
Indonesia hanya sebesar 32,3%.
Hal ini cenderung berakibat pada angka kesakitan yang lebih tinggi, terutama
untuk penyakit menular seperti ISPA, pneumonia, diare, dan hepatitis (Badan
Litbang Kesehatan, 2013). Pada penelitian ini ditemukan bahwa ISPA
merupakan penyakit menular yang dialami oleh 15,1% responden.
2. Menganalisis Terhadap Pelayanan Puskesmas Astanagarib
A. Alur Pelayanan Keperawatan Komunitas