OLEH
NAMA KELOMPOK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah
Rahmat dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan
Kelompok dengan judul Asuhan Keperawtan Pada Lansia dengan Maslaah Hipertensi DI
Desa Gheoghoma Dusun Mbomba II tepat waktu.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bawah dalam rangka kegiatan praktek
keperawtan Gerontik ini tidak akan terlaksana sebagaimana yang di harapkan tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, motivasi
kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ucapakan terimkasih kepada :
1. Bapak Aris Wawomeo, M.Kep., Ns., Sp.Kep. Kom selakuh ketua program studi D III
Keperawatan Ende yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menempuh
pendidikan di Kampus Program Studi D III Keperawatan Ende
2. Bapak Kepala Desa Gheoghoma yang telah memberikan kesempatan untuk penulis
melakukan praktek di desa Gheoghoma.
3. Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing Kelompok Dusun Mbomba II yang telah
membimbing penulis untuk menulis laporan ini
4. Masyarakat Desa Gheoghoma dudun Mbomba II yang telah senantiasa membantu
penulis untuk melaksanakan praktek keperawatan gerontik dan menenrima penulis.
5. Teman-teman seperjuangan yang dengan cara nya masing-masing membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan ini.
Semoga Tuhan yang Maha Esa Memberikan imbalan atas budi baik serta ketulusan
yang telah mereka berikan dan bisa meluangkan waktunya utnuk membantu penulis.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan masih jauh dari kata sempurna, maka saran
dan kritik yang kontruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan. Penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama di berbagai Negara yang berkaitan dengan kesehatan adalah
penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi merupakan salah satu pemicu
setelah stroke dan tuberkolosis, yakni mencapai 6,7% dari tuberkulosis dari populasi
kemtian pada semua umur di indonesia. Hipertensi merupakan salah satu penyakit
Hiperetnsi sekarang menjadi masalah umum, tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia,
karena hipertensi merupakan salah satu pintu masuk atau faktor resiko penyakit
cukup berbahaya di dunia, karena hipetensi merupakan faktor resiko utama yang
stroke dan penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung iskemik dan
stroke menjadi dua penyebab kematian utama di dunia. Hipertensi diprediksi dapat
menyebabkan kematian yaitu sekitar 7,5 juta dan penyebeb kematian di dunia yaitu
terdapat sekitar 31,7% dimana hanya 7,2 dari 32,7% penduduk mempunyai
merupakan penyakit tidak menular yang memiliki prevelnsi tertinggi yang di diagnosa
di Indonesia pada umur ≥18 tahun sebesar 34,1% dengan penderita hipertensi
tertinggi.
(NTT) mencapai angka 7,2% kasus. Angka ini menempatkan hipertensi sebagai
penyakit tertinggi ke empat di provinsi NTT. Data tahun 2017 Kabupaten Kupang
merupakan salah satu Kabupaten dengan kasus hipertensi tertinggi di propinsi NTT
dengan kasus 1.582 kasus. Salah satu di daerah Kabupaten Kupang yang memiliki
hipertensi yang cukup tinggi adalah di desa Oeletsala. Daerah ini memiliki populasi
suku Timor yang pada umunya menderita penyakit hipertensi. Sebanyak (16%) 117
dari 1020 penduduk . Berbagai upaya sudah di lakukan oleh pemerintahan kabupaten
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS PK), pos yandu lansia,
binaan terpadu penyakit tidak menular (POSBINDU PTM) dan berbagai upaya lainya
usia,gaya hidup yang tidak sehat, seperti minum alkohol,merokok,dan diet yang tidak
sehat.
Tanda dan gejala pada pasien dengan hipertensi hingga saat ini secara pasti belum
dapat diketahui ,tetapi gaya hidup berpengaruh besar terhadap kasus ini. Terdapat
obesitas. Mengurangi faktro- faktor tersebut menjadi dasar pemberian intervensi oleh
cukup besar untuk tetap di atasi. Penyebab hipertensi hingga sat ini secara pasti belum
dapat di ketahui, tetapi gaya hidup berpengaruh besar terhadap kasus ini. Hal yang
dapat dilakukan dalam mengatasi masalah hipetrensi adalah dengan senam hipertensi
mendertita hipertensi.
Sebagai salah satu solusi untuk menekan kejadian hipetensi ini dapat dilakukan
berbagai upaya menjaga gaya hidup. Hal ini dapat tercapai jika pengetahuan
dan edukasi. Pemberian informasi dan edukasi pada masyarakat dapat melalui
berbagai cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penyampaian informasi
dan edukasi kesehatan melalui media pembelajaran yang dapat di akses masyarakat
setiap hari. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan
angka hipertensi dapat terkontrol ataupun dicegah pada masyarakat yang beresiko.
Pemberian informasi dan edukasi melalui media pembelajaran, salah satunya booklet
diharapkan juga dapat di sampaikan kepada orang lain dan anggota keluarga. Booklet
yang menarik dan mudah di bawah akan mudahakan penyebaran informasi dan
edukasi menggunakan media pembelajaran diharapakan dapat meningkatkan
B. Rumusan Masalah.
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam penulisan laporan kelompok lansia
Medis Hipertensi’.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulis dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien lansia di Desa
Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
2. Tujuan khusus.
Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasein lansia di Desa
Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
a. Mampu menentukan diangnosa keperawatan pada pasien lansia di
Desa Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
a. Mampu menetukan intervensi keperawatan pada lansia di Desa
Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
b. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien lansia di
Desa Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
c. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien lansia di Desa
Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
D. Manfaat.
1. Bagi mahasiswa.
Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman dalam mengidentifikasi dan
mengetahui Asuhan Keperawatan kepada pasien lansia di Desa Gheoghoma
Dusun II dengan Hipertensi.
2. Bagi institusi pendidikan.
Dengan adanya studi kasus ini,Poltekes Kemenkes Kupang Jurusan
Keperawatan Ende dapat mengevaluasi kemampuan penulis dalam memahami
Asuhan Keperrawatan pada pasien lansia di Desa Gheoghoma Dusun II
dengan Hipertensi.
3. Bagi masyarakat.
Bermanfaat untuk menmbah wawasan tentang Asuhan Keperawatan pada pasien
lansia di Desa Gheoghoma Dusun II dengan Hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian.
(Sumartini,Zulkifli,dan Adhitya,2019)
lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan tekanan diastolik sama atau
2. Penyebeb hipertensi.
1) Faktor keturunan.
hipertensi.
2) Umur.
3) Jenis kelamin.
4) Gaya hidup.
b. Hipertensi sekunder.
(Huang et al.,2019).
3. Patofisiologi.
dipusta vasomotor pada medula diotak. Dari pusat vasomotor bermula dari
saraf simpatis yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari
titik ini, neuron pre ganglion melepaskan asetikolin, yang akan merangsang
dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan diamna
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa saja terjadi.
sekunder. Hal ini pula yang mengakibatkan hipertensi dikenal dengan sebutan
the silent killer. Tetapi pada beberapa penderita hipertensi memiliki gejala
seperti:
a. Sakit kepala
b. Gelisah
c. Jatung berdebar-debar
d. Pusing
e. Panglihatan kabur
g. Mudah lelah.
5. Pemeriksaan diagnostik.
a. Pemeriksaan laboratorium.
fungsi ginjal.
ketakolamin.
Penyebeb.
a) Perubahan irama jantung.
c) Perubahan kontraktilitas.
d) Perubahan preload.
e) Perubahan afterload.
Subjektif
Palpasi.
2) Perubahan preolad.
Lelah
3) Perubahan afterload.
Dispnea.
4) Perubahan kontrakikitas.
Objektif .
konduksi.
2) Perubahan preload.
meningkat /menurun,hepatomegali.
3) Perubahan afterload.
Tekanan darah meningkat/menurun,nadi perifer terabah
dan/atau sianosis.
4) Perubahan kontraktilitas.
menurun.
Subjektif.
1) Perubahan preload.
(tidak tersedia)
2) Perubahan afterload
(tidak tersedia)
3) Perubahan kontraktilitas.
(tidak tersedia)
4) Perilaku /emosional.
Cemas,gelisah.
Objektif.
1) Perubahan preload.
2) Perubahan afterload.
3) Perubahan kontraktilitas.
(tidak tersedia )
aorta, diseksi arteri, fibrilasi atrium, tumor otak, stenosis kartotis, miskoma
ventrikel kiri akinetik, sindrom sick sinus, stenosis karotid, stenosi mitral,
3. Nyeri akut
dari 3 bulan
Penyebab:
a) Agen pencedera fisiologis( mis, inflamasi, iskemia dan neoplasma)
menghindari nyeri)
diaforesis.
4. Intoleransi aktivitas.
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
alamat.
2) Riwayat kesehatan
riwayat merokok.
c) Riwayat kesehatan keluarga.
hipertensi.
d) Pengkajian perpola
Aktivitas / istirhat.
monoton.
jantung , takipnea.
Sirkulasi
jantung koroner.
ego
dengan pekerjaan).
Eliminasi
menurun).
Neuresensori
genggaman tangan.
Pernapasan
riwayat merokok.
sianosis.
Pembelajaran / penyuluhan
pusing
c. Klasifikasi data
d. Analisa data.
1) Singn/symptom.
2) Singn/symptom
DS : tidak ada
DO : tidak ada
Etiologi :
3) Singn/symptom
4) Singn/symptom
setelah beraktifitas
oksigen
2. Diangosa keperawatran.
c. Nyeri akut
d. Intoleransi aktivitas.
3. Intervensi keperawatan.
1) Bradikardia meningkat.
2) Takikardia menurun.
3) Dispnea menurun.
Intervensi.
Observasi
Monitor tekanan darah.
tekanan darah.
Terapeutik
ventrikel kiri.
3) Gelisah menurun
5) Kesadaran membaik.
Intervensi
Observasi .
Terapeutik.
neoplasma
kriteria hasil;
3) Gelisah menurun
Intervensi
Observasi :
intensitas nyeri.
nyeri.
pasien.
Terapeutik
nyeri.
memberikan kenyamanan.
Kolaborasi
Intervensi
Observasi.
kelelaahan.
pasein.
Terapeutik
beristirahat.
secara bertahap.
Kolaborasi
asupan makanan.
4.Implementasi .
berfokus pada pasien dan berorentasi pada tujuan dan hasil yang di
buat.
5.Evaluasi
keperawatan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Pengumpulan data
A. Pengakajian
a. Pengelompokan data
1. Data biografi
a) Usia : > 60 tahun
b) Jenis kelamin :
Tn. A. K
Ny. K. S
Ny. M. N
Tn. A. A. A
Tn. P. B
Tn. A. B. U
Ny. S
Tn. A. G
Ny. M
Ny. M. A. G
Ny. R.R
Ny. M.M
Ny. N.E
Kesimpulan : dari pengkajian yang didapat dari 13 lansia yang
mengalami penyakit hipertensi sebanyak 6 orang dengan
presentasi 46,15%, penyakit gout atritis sebanyak 3 orang
dengan presentasi 23,07%, penyakit pada gangguan sistem
indra sebanyak 4 orang dengan presentasi 30,76%. Mengenai
jenis kelamin jumlah lansia berjenis kelamin laki-laki yang
mengalami hipertensi sebanyak 4 orang dengan presentasi
30,76% dan lansia berjenis kelamin perempuan yang
mengalami hipertensi berjumlah 2 orang dengan presentasi
15,38%.
c) Pendidikan :
Tn. A. K : SD
Ny. K. S : SD
Ny. M. N : SD
Tn. A. A. A : SI
Tn. P. B : SD
Tn. A. B. U : SD
Ny. S : SI
Tn. A. G : SD
Ny. M. A. G : SD
Ny. R.R : SD
Ny. M.M : SD
Ny. N.E : SD
Ny. M : SD
Kesimpulan dari data yang di dapatkan di ketahui bawah
jumlah lansia yang memiliki pendidikan :
1) SD : 11 orang dengan presentasi 84,61%
2) SI : 2 orang dengan presentasi 15,38%
d) Pekerjaan :
Tn. A. K : Petani
Ny. K. S : IRT dan Petenun
Ny. M. N : IRT dan Penenun
Tn. A. A. A : Pensiunan
Tn. P. B : Petani
Tn. A. B. U : Petani
Ny. S : Pensiunan
Tn. A. G : Petani
Ny. M. A. G : Petani
Ny. R.R : petani
Ny. M.M : petani
Ny. N.E : petani
Ny. M : petani
Kesimpulan dari hasil yang dikaji di dapatkan bawah rata-rata
lansia yang dikaji memiliki pekerjaan sebagai petani sebanyak
9 orang dengan presentasi 69,23%, pekerjaan sebagai penenun
dan IRT sebanyak 2 orang dengan presentasi 15,38%, dan
pekerjaan sebagai pensiunan sebanyak 2 orang dengan
presentasi 15,38%.
e) Status dalam keluarga
Tn. A. K : kepala keluarga
Ny. K. S : Ibu Rumah Tangga
Ny. M. N : Ibu Rumah Tangga
Tn. A. A. A : kepala keluarga
Tn. P. B : kepala keluarga
Tn. A. B. U : kepala keluarga
Ny. S : Ibu Rumah Tangga
Tn. A. G : kepala keluarga
Ny. R.R : Ibu rumah tangga
Ny. M. M : Ibu rumah tangga
Ny. N.E : Ibu rumah tangga
Ny. M : ibu rumah tangga
Ny. M. A. G : ibu rumah tangga
Kesimpulan dari data diatas di dapatkan yang berstatus ibu
rumah tangga sebanyak 8 orang dengan presentasi 61,53% dan
berstatus sebagai kepala rumah tangga sebanyak 5 orang
dengan presentasi 38,46%.
f) Kondisi lingkungan tempat tinggal (risiko injuri)
Keadaan WC dan kamar mandi : dari hasil pengkajian yang
didapatkan keadaan kamar mandi lansia yang tidak memiliki
pengaman dan berbahan dasar lantai semin halus sebanyak 7
orang dengan presentasi 53,84%, kamar mandi yang tidak
memiliki pengaman dan berbahan dasar semin kasar sebanyak
4 orang dengan presentasi 30,76% dan kamar mandi yang
tidak memiliki pengaman dan berbahan dasar keramik
sebanyak 2 orang dengan presentasi 15,38%.
Penerangan : dari hasil pengkajian di dapatkan penerangan
rumah dan kamar mandi serta WC pada pasien lansia yang
memiliki penerangan yang baik sebanyak 10 orang dengan
presentasi 76,92% dan penerangan yang kurang baik sebanyak
3 orang dengan presentasi sebanyak 23,07%.
Kemiringan : dari hasil pengkajian di dapatkan keadaan
lingkungan rumah lansia yang berada di posisi kemiringan 45-
300 sebanyak 2 orang dengan presentasi 15,38% dan sebagian
berada posisi horizontal sebayak 11 orang dengan presentasi
84,61%.
2. Keluhan yang sering di alami dalam 1 tahun terakhir : pada pasien
lansia yang mengalami hipertensi rata-rata menyeluh sering sakit
kepala, pusing dan nyeri pada bagian tengkuk.
3. Keluhan saat ini : lansia mengeluh sakit pada kepala, pusing dan
nyeri pada tengkuk
4. Masalah kesehatan yang dialami saat ini : Hipertensi
5. Upaya kesehatan mencari pertolongan (fasilitas kesehatan) : dari
hasil pengkajian di dapatkan dari 13 lansia yang memilih untuk
melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami sakit
sebanyak 4 orang dengan presentasi 30,76%, dan yang tidak
menggunakan fasilitas kesehtan serta lebih memilih menggunakan
obat tradisional sebanyak 9 orang dengan presentasi 69,23%.
b. Tabulasi data
lansia mengeluh sakit pada kepala, pusing dan nyeri pada tengkuk,
tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, pengelihatan kabur, jantung
berdebar, laki-laki yang mengalami hipertensi sebanyak 30,76% dan
lansia berjenis kelamin perempuan yang mengalami hipertensi
15,38%, jumlah lansia yang memiliki pendidikan SD 84,61%, SI
sebanyak 15,38%, pekerjaan sebagai petani sebanyak 69,23%,
pekerjaan sebagai penenun dan IRT 15,38%, dan pekerjaan sebagai
pensiunan 15,38%. Keadaan kamar mandi lansia yang tidak memiliki
pengaman dan berbahan dasar lantai semin halus sebanyak 53,84%,
kamar mandi yang tidak memiliki pengaman dan berbahan dasar
semin kasar sebanyak 30,76% dan kamar mandi yang tidak memiliki
pengaman dan berbahan dasar keramik sebanyak 15,38%. lansia yang
memiliki penerangan yang baik sebanyak 76,92% dan penerangan
yang kurang baik sebanyak 23,07%. lingkungan rumah lansia yang
berada di posisi kemiringan 45-300 sebanyak 15,38% dan sebagian
berada posisi horizontal sebayak 84,61%. lansia yang memilih untuk
melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami sakit
sebanyak 30,76%, dan yang tidak menggunakan fasilitas kesehtan
serta lebih memilih menggunakan obat tradisional sebanyak 69,23%.
c. Klasifikasi data
DS : lansia mengeluh sakit pada kepala, pusing dan nyeri pada
tengkuk, pengelihatan kabur, jantung berdebar, klien mengungkapkan
ketidaktauan mengenai penyakit dan penyebabnya.
DO : tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, klien tampak bingung
dengan penyakit nya dan sulit mengungkapkan penyebab dari
penyakitnya, , laki-laki yang mengalami hipertensi sebanyak 30,76%
dan lansia berjenis kelamin perempuan yang mengalami hipertensi
15,38%, jumlah lansia yang memiliki pendidikan SD 84,61%, SI
sebanyak 15,38%, pekerjaan sebagai petani sebanyak 69,23%,
pekerjaan sebagai penenun dan IRT 15,38%, dan pekerjaan sebagai
pensiunan 15,38%. Keadaan kamar mandi lansia yang tidak memiliki
pengaman dan berbahan dasar lantai semin halus sebanyak 53,84%,
kamar mandi yang tidak memiliki pengaman dan berbahan dasar
semin kasar sebanyak 30,76% dan kamar mandi yang tidak memiliki
pengaman dan berbahan dasar keramik sebanyak 15,38%. lansia yang
memiliki penerangan yang baik sebanyak 76,92% dan penerangan
yang kurang baik sebanyak 23,07%. lingkungan rumah lansia yang
berada di posisi kemiringan 45-300 sebanyak 15,38% dan sebagian
berada posisi horizontal sebayak 84,61%. lansia yang memilih untuk
melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami sakit
sebanyak 30,76%, dan yang tidak menggunakan fasilitas kesehtan
serta lebih memilih menggunakan obat tradisional sebanyak 69,23%.
d. Analisa data
B. Diagnosa keperawatan :
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Hipertensi berhubungan
dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan :
DS : lansia mengeluh sakit pada kepala, pusing dan nyeri pada tengkuk,
pengelihatan kabur, jantung berdebar, klien mengungkapkan ketidaktauan
mengenai penyakit dan penyebabnya.
DO : tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, klien tampak bingung
dengan penyakit nya dan sulit mengungkapkan penyebab dari penyakitnya,
laki-laki yang mengalami hipertensi sebanyak 30,76% dan lansia berjenis
kelamin perempuan yang mengalami hipertensi 15,38%, jumlah lansia
yang memiliki pendidikan SD 84,61%, SI sebanyak 15,38%, pekerjaan
sebagai petani sebanyak 69,23%, pekerjaan sebagai penenun dan IRT
15,38%, dan pekerjaan sebagai pensiunan 15,38%. Keadaan kamar mandi
lansia yang tidak memiliki pengaman dan berbahan dasar lantai semin
halus sebanyak 53,84%, kamar mandi yang tidak memiliki pengaman dan
berbahan dasar semin kasar sebanyak 30,76% dan kamar mandi yang
tidak memiliki pengaman dan berbahan dasar keramik sebanyak 15,38%.
lansia yang memiliki penerangan yang baik sebanyak 76,92% dan
penerangan yang kurang baik sebanyak 23,07%. lingkungan rumah lansia
yang berada di posisi kemiringan 45-300 sebanyak 15,38% dan sebagian
berada posisi horizontal sebayak 84,61%. lansia yang memilih untuk
melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan ketika mengalami sakit
sebanyak 30,76%, dan yang tidak menggunakan fasilitas kesehtan serta
lebih memilih menggunakan obat tradisional sebanyak 69,23%. Intervensi
keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi
1. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan 1. Berikan
masyaraakat tentang tindakan penyuluhan
Hipertensi berhubungan keperawatan kesehatan
dengan kurang terpapar selama 60 menit tentang
informasi diharapkan Hipertensi
masalah defisit 2. Berikan
kesehatan terapi
komunitas dapat akatifitas
teratasi dengan kelompok
kriteria hasil : senam lansia
1. Mampu
menjelaskan
masalah
kesehatan
yang dialami
2. Mampu
mengenali
tanda dan
gejalah yang
dialaminya
3. Mampu
mengatasi
masalah yang
dialami
C. Implementasi
No Diagnosa Implmentasi Evaluasi
1. Kurang 1. Memberikan penyuluhan S: lansia mengatakan
pengetahuan kesehatan tentang hipertensi sudah mengetahu
masyaarakat Pengertian, peyebab tentang pengertia, tanda
tentang Tanda dan gejalah, dan gejalah, komplikasi
Hipertensi komplikasi dan uapaya mengatasi
berhubunga Upaya mengatasi serta pencegahan
n dengan Pencegahan hipertensi
kurang 2. Memberikan terapi aktifitas O: lansia tanapak
terpapar kelompok yaitu senam lansia mengerti dengan
informasi penjelasan yang di
berikan, lansia mampu
untuk mengungkapkan
kembali tentang
pengertian, penyebab,
tanda dan gejalah, serta
komplikasi dari
hipertensi.
Lansia tanpak antusias
dalam terapi katifitas
kelompok (senam
lansia)
A: Masalah defisit
pengetahuan komunitas
teratasi
P: Intervensi di hentikan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan Gerontik pada
Kelompok Lansia di temukan pada tahap awal pengkajian keperawatan di
temukan dari jumlah lansia 14 orang sebagian besar menderita Hipertensi
dengan gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, pusing dan
mengeluh nyeri pada bagian tengkuk serta tegang, pola makan pada lansia
hampir semua mengkomsumsi makanan yang tinggi akan zat natrium, serta
lansia kurang melakukan aktifitas. Lansia belum mengenal tentang
hipertensi dan cara pengobatan yang baik untuk masalah Hipertensi
tersebut. Menurut data yang di peroleh dari pengkajian dapat di tentukan
diagnosa keperawatan pada kelompok lansia tersebut adalah defisit
pengetahuan komunitas berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Intervensi yang dilakukan untuk kelompok lansia tersebut adalah
melakukan penyuluhan kesehatan mengenai Hipertensi serta melakukan
terapai aktifitas kelompok berupa senam lansia dari hasil implementasi
tersebut penulis tidak menemukan adanya hambatan sehingga tahap
pelaksaan tersebut berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan adanya
dukungan dan keinginan dari klien untuk kesembuhan penyakit tersebut.
Dari hasil implentasi tersebut klien mengerti dengan konsep penyakit
Hipertensi di buktikan dengan kemampuan klien yang dapat mengulang
kembali. Klien antusias dengan terapi yang diberikan, masalah defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi teratasi.
B. Saran
1. Untuk mahasiswa agar kedepannya lebih dan benar-benar menerapkan
Asuhan Keperawatan Pada Lansia dengan maslah Hipertensi mulai dari
pengkajian sampai pada tahap evaluasi keperawatan.
2. Untuk keluarga dan lansia agar kedepannya lebih memperhatikan
kesehatan lansia mulai dari pola makan, aktifitas serta pemanfaatan
fasilitas kesehatan untuk mencegah Hipertensi yang terjadi.
HARI/TANGGAL HASIL KONSUL PARAF