Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi masalah pada hampirsemua golongan
masyarakat baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Di seluruhdunia , peningkatan tekanan
darah diperkirakan menyebabkan 7,5 juta kematian,sekitar 12,8% dari total kematian di seluruh
dunia. Di Indonesia, prevalensimasyarakat yang terkena hipertensi berkisar antara 6-15% dari
total penduduk.Hipertensi merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat mempengaruhikinerja
berbagai organ. Hipertensi juga menjadi suatu faktor resiko pentingterhadap terjadinya penyakit
seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung danstroke. Apabila tidak ditanggulangi secara
tepat, akan terjadi banyak kerusakanorgan tubuh. Hipertensi disebut sebagai
silent killer
karena dapat menyebabkankerusakan berbagai organ tanpa gejala yang khas.
Penderita hipertensi yang tidak terkontrol sewaktu-waktu bisa jatuh kedalam keadaan gawat
darurat. Diperkirakan sekitar 1-8% penderita hipertensi
berlanjut menjadi “krisis hipertensi” dan banyak terjadi pada usia sekitar 30
-70tahun. Namun, krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita dengan tekanandarah normal
tanpa penyebab sebelumnya. Pengobatan yang baik dan teraturdapat mencegah insiden krisis
hipertensi maupun komplikasi lainnya menjadikurang dari 1%.
B.
PERMASALAHAN
Dari sekian banyak pasien yang datang di balai pengobatan puskesmasBanyumas, masih banyak pasien
dengan penyakit hipertensi. Keadaan initentunya sudah tidak asing dijumpai, mengingat pola
hidup masyarakat yangmasih jauh dari pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan
berkolesterol,kurangnya olahraga dan merokok.
4
Hipertensi dapat membahayakan apabila tidak diobati. Lama-kelamaandapat mennyebabkan
komplikasi lintas organ penyakit kardiovaskuler, renalbahkan cerebrovaskuler
(stroke).Kurangnya pengetahuan masyarakat akan hipertensi menyebabkanmasyarakat rajin
untuk memeriksakan tekanan darahnya tanpa mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
untuk mempertahankan dan menurunkantekanan darahnya. Masih banyak pasien yang merasa
malu untuk bertanyaataupun tidak waspada terhadap komplikasi yang dapat disebabkan
olehhipertensi ini.
C.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Strategi atau pendekatan yang ditempuh yaitu pemberdayaan(
empowerment
). Pemberdayaan ini dilakukan dengan memberikankemampuan kepada individu (sasaran)
melalui penyuluhan yang dibarengidengan kegiatan Posyandu Lansia.Sasaran yang dipilih pada
kegiatan penyuluhan Hipertensi ini adalahsasaran primer orang dengan lanjut usia yang sangat
berisiko terhadaphipertensi, yakni anggota Posbindu Papringan. Tujuan umum adalah
mengurangi angka kejadian penyakit hipertensi dansegala penyakit yang berkaitan dengan
hipertensi. Tujuan khusus adalahmemberikan penjelasan yang lebih rinci tentang penyakit
hipertensi untukmemberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat diamalkan untuk dirisendiri
maupun kerabatnya.
D.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan : Penyuluhan tentang HipertensiTujuan : Meningkatkan pengetahuan anggota Posyandu
Lansiatentang
HipertensiPeserta : Anggota Posbindu Papringan berjumlah 30 orang.Waktu dan Tempat : Senin,
10 Desember 2018
5
Metode :Pemberian materi secara lisan yang berisi materi definisidari hipertensi, penyebab,
tanda dan gejala, kriteriahipertensi, pencegahan, penatalaksanaan dan komplikasidari
hipertensi. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
E.
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan pengecekan pemahamanpeserta penyuluhan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materiyang telah disampaikan. Pertanyaan yang
dijawab dengan benar oleh pesertapenyuluhan merupakan bukti keberhasilan bahwa penyuluhan
yang telahdilakukan mampu diterima dan dipahami oleh peserta sehingga cukupmembantu untuk
mengontrol tekanan darah masing-masing peserta.Penyuluhan rutin ulangan perlu dilakukan agar
pemahaman yang ada dapatselalu diingat.
23
4.
Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.5.
Tidak saling bertukar pakaian, handuk, sisir dan sikat rambut denganorang lain.6.
Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yangdicurigai terinfeksi skabies,
mengingat parasit mudah menular padakulit.7.
Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup.
E.
Monitoring dan Evaluasi
Setelah mendapat diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik,dokter dapat
memantau kondisi pasien dan efek obat yang diberikan padapasien. Serta menganjurkan pasien
untuk melakukan kontrol begitu obathabis.