Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA GADING KULON SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN HIPERTENSI OLEH: KETUA ANGGOTA : NATANAEL UNTARIO : NANNY HERWANTO NATASHA BINTANG F. NELLY PRAMITA S. ABDUL HADI BIN CHE ZAINOL A. SABRINA AULIA RAHMA WAN MD HAFIZI BIN WAN M. RIMAS MASTHUFIYATUL INAYAH FATIMAH AZ ZAHRA KANTHI TITISSARI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

HALAMAN PENGESAHAN Judul kegiatan : Pembinaan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Gading Kulon sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Hipertensi Ketua pelaksana Nama NIM Jurusan No.HP Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Anggota 4 Anggota 5 Anggota 6 Anghota 7 Anggota 8 Anggota 9 : : Natanael Untario : 0610710093 : Pendidikan Dokter : 08179622041 : Nanny Herwanto : Natasha Bintang F. : Nelly Pramita S. : Abdul Hadi bin Che Zainol A. : Sabrina Aulia Rahma : Wan MD Hafizi bin Wan M. : Rimas Masthufiyatul Inayah : Fatimah Az Zahra : Kanthi Titissari : Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang : 24 April 23 Mei 2010

Anggota Pelaksana :

Lokasi Kegiatan Lama Kegiatan

Malang,

Juni 2010

Mengetahui, Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

dr. Arif Alamsyah, MARS NIP. 1978021 92006041 002 Menyetujui,

Natanael Untario NIM. 0610710093

Ketua PKNM Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya

dr. A. Chusnul Chuluq Ar, MPH NIP. 1951101 9198002 1 001

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Gading Kulon merupakan salah satu desa di kecamatan Dau, merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian 670 m diatas permukaan laut, curah hujan 260 mm/tahun, serta topografi berupa perbukitan/pegunungan yang menyebabkan desa ini memiliki potensi alam yang kaya, terutama dari sektor pertanian. Jarak ke ibukota kecamatan terdekat 5,5 km dengan lama tempuh 15 menit, jarak ke ibukota kabupaten/kota terdekat 14,5 km dengan lama tempuh 30 menit. Dari data profil desa tahun 2008 diketahui luas bidang pertanian sekitar 320 ha, terdiri atas 120 ha luas pertanian sawah dan 200 ha adalah tegalan. Dengan tingkat kesuburan sedang seluas 200 ha dan tingkat kesuburan termasuk subur seluas 120 ha. Selain itu, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Potensi pertanian desa Gading Kulon yang utama adalah jeruk (51,81%), tiap tahun menghasilkan 500 ton. Potensi berikutnya adalah padi (21,97%), menghasilkan 212 ton/tahun; jagung (20,73%), menghasilkan 200 ton/tahun; kacang tanah (2,59%), menghasilkan 25 ton/tahun; kacang panjang (0,83%) yang menghasilkan 8 ton/tahun; dan ubi jalar (2,07%) yang menghasilkan 20 ton/tahun. Sebagian besar penduduk desa Gadingkulon berpendidikan terakhir SD yaitu sekitar 49.61% atau sebanyak 1452 orang dan 38,67% atau sebanyak 1132 penduduk yang tidak tamat SD/sederajat, penduduk yang tamat SLTP 7,99% atau sebanyak 234, yang tamat SLTA ada 3,01% atau 88 orang, dan 0,55% yang tamat S1 atau sebanyak 16 orang, sedangkan yang tamat D3, 0,17% atau 5 orang Berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat, diketahui bahwa empat masalah kesehatan dengan angka kejadian tertinggi adalah infeksi saluran nafas atas (ISPA), hipertensi, myalgia, dan masalah pembuangan sampah. Dari hasil analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang dilakukan, hipertensi menempati urutan kedua setelah ISPA.

URGENCY 1:2=1 1:3=1 1:4=1 2:3=2 2:4=2 3:4=3 SERIOUSNESS 1:2=1 1:3=3 1:4=1 2:3=3 2:4=2 3:4=3 GROWTH 1:2=1 1:3=1 1:4=1 2:3=2 2:4=2 3:4=4 Keterangan: 1 = ISPA 2 = Hipertensi 3 = Myalgia 4 = Pembuangan sampah Dari hasil analisis USG No. 1 2 3 4 MASALAH ISPA Hipertensi Myalgia Pembuangan Sampah U 3 2 1 0

KETERANGAN 1 =3 2 =2 3 =1 4 =0 KETERANGAN 1 =2 2 =2 3 =2 4 =0 KETERANGAN 1 =3 2 =2 3 =0 4 =1

S 2 2 2 0

G 3 2 0 1

TOTAL 8 6 3 1

Angka kejadian hipertensi cukup tinggi namun jumlahnya belum diketahui secara pasti. Ditambah dengan fakta bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani, serta status ekonomi masyarakat yang secara umum adalah rendah sehingga berpengaruh kepada tingkat pendidikan dan akses terhadap informasi kesehatan khususnya mengenai hipertensi dan bahayanya, maka tentu dibutuhkan suatu intervensi dalam rangka pelayanan masyarakat terutama di bidang kesehatan.

1.2 Perumusan Masalah 1. Berapakah angka prevalensi pasti penyakit hipertensi pada masyarakat Desa Gading Kulon? 2. Apakah intervensi tepat sasaran yang harus dilakukan berkaitan dengan tingginya angka prevalensi hipertensi di Desa Gading Kulon? 1.3 Tujuan Kegiatan 1. Mengidentifikasi angka prevalensi hipertensi. 2. Meningkatkan hipertensi. 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Gading Kulon diet sehat untuk hipertensi. 1.4 Manfaat Kegiatan 1. Mampu memperoleh data konkrit mengenai angka prevalensi penyakit hipertensi pada masyarakat Desa Gading Kulon yang juga dapat bermanfaat bagi pihak lain di waktu yang akan datang. 2. Menurunkan jumlah penderita hipertensi, serta angka kejadian penyakit kardiovaskuler yang terkait pada masyarakat Desa Gading Kulon. 3. Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat Desa Gading Kulon secara umum. kesadaran masyarakat Desa Gading Kulon akan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan arteri rata-ratanya lebih tinggi daripada batas atas yang dikatakan normal (Guyton and Hall, 2006). Penderita yang mempunyai tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi merupakan salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis yang bisa menyebabkan kematian (Fauci et al., 2008). Patut disayangkan bahwa permasalahan hipertensi seringkali dianggap remeh oleh masyarakat karena seakan-akan tidak berbahaya, terutama pada masyarakat dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rendah. Di Indonesia, prevalensi hipertensi sangat tinggi. Sekitar 31,7% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi. Data dari RSSA Malang menyebutkan sedikitnya terdapat 15.478 pasien rawat jalan mengalami hipertensi pada triwulan III 2009. Tingginya hipertensi di Indonesia saat ini salah satu diantaranya disebabkan oleh konsumsi garam masyarakat Indonesia yang umumnya mencapai sekitar 15 gram per hari, atau melebihi yang dianjurkan. Beradasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diketahui hampir seperempat (24,5%) penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas mengkonsumsi makanan mengandung tinggi garam setiap hari, satu kali atau lebih. Mengingat penyakit hipertensi adalah penyakit yang seringkali disebabkan oleh masalah gaya hidup dan diet tinggi garam pada masyarakat, dimana penderita umumnya adalah mereka dengan usia dewasa dan lanjut usia, maka intervensi yang akan dilakukan adalah berupa skrining, penyuluhan, senam untuk lansia, serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang diet rendah garam yang sehat.

BAB 3 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Genetik Daya tahan tubuh Hipertensi Lingkungan Sarana kesehatan

Deteksi dini

Pemeriksaan tekanan darah gratis

Upaya Pencega han Terapi anti hipertensi

Penyuluhan hipertensi serta terapinya Senam lansia

Rehabilitasi

Demo memasak makanan sehat dan bebas hipertensi Lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi

Masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Gading Kulon adalah hipertensi. Empat faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu genetik, daya tahan tubuh seseorang, lingkungan sekitar, dan sarana kesehatan yang tersedia. Empat langkah yang mampu menurunkan prevalensi terjadinya hipertensi, di antaranya deteksi dini, upaya pencegahan, terapi anti hipertensi, serta rehabilitasi. Intervensi yang kami lakukan di Desa Gading Kulon adalah deteksi dini dan upaya pencegahan. Metode pemecahan masalah yang dipakai adalah dengan melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan tekanan darah gratis sehingga dapat mengetahui prevalensi hipertensi di Desa Gading Kulon. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan hipertensi serta terapinya dan mengadakan senam lansia. Demo memasak makanan sehat

dan bebas hipertensi merupakan salah satu wujud penyuluhan dan sebagai wujud aplikasinya diadakan lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi untuk masyarakat Desa Gading Kulon.

BAB 4 METODE KEGIATAN 4.1 Survei Pendahuluan Survey dilakukan dengan wawancara dengan bidan desa dan kepala desa. 4.2 Rencana Kegiatan Waktu : 24 April-23 Mei 2010 pada hari Sabtu dan Minggu Lokasi : Balai Desa Gading Kulon Khalayak sasaran: Masyarakat Desa Gading Kulon usia dewasa dan lansia. Kegiatan: o o o o o 4.3 Waktu Kegiatan Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 April - 23 Mei 2010, dengan rincian waktu kegiatan adalah sebagai berikut: Tanggal 2 Mei 2010 3 Mei 2010 4 Mei 2010 Pkl. 09.00 5 Mei 2010 Pkl. 09.00 6 Mei 2010 7 Mei 2010 Pkl. 09.00 Kegiatan Orientasi Pendataan masyarakat Orientasi Pembagian undangan Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan hipertensi serta terapinya Senam Lansia Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan hipertensi serta terapinya Orientasi Pembagian undangan Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan hipertensi serta terapinya Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan mengenai hipertensi serta terapinya Senam lansia Demo memasak makanan sehat dan bebas hipertensi Lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi

9 Mei 2010 10 Mei 2010 Pkl. 15.30 22 Mei 2010 23 Mei 2010 Pkl. 10.00

Orientasi Pembagian undangan Demo memasak makanan sehat dan bebas hipertensi Orientasi Pembagian undangan Lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi

4.4 Lokasi Kegiatan Seluruh kegiatan dilaksanakan di Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang. 4.5 Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat usia dewasa dan lansia Desa Gading Kulon. 4.6 Metode Kegiatan Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : a. Community Empowering (pemberdayaan masyarakat), yaitu dengan melibatkan sasaran (masyarakat usia dewasa dan lansia) untuk aktif dalam kegiatan ini dan memberi kesempatan kepada sasaran untuk melakukan kegiatan lanjutan, misalnya menerapkan pola hidup sehat dan bebas hipertensi. b. Community Services (pelayanan masyarakat), yaitu dengan memberikan pelayanan kepada sasaran misalnya dengan melakukan diskusi/tanya jawab dengan sasaran. c. Community Relation (penyebarluasan kepada masyarakat), yaitu memberikan informasi kepada sasaran, misalnya penyuluhan tentang hipertensi dan terapinya, mengajarkan senam lansia, penyuluhan dan demo cara memasak makanan sehat dan bebas hipertensi.

BAB 5 RANCANGAN EVALUASI Setelah dilakukan seluruh rangkaian kegiatan pembinaan dan

pemberdayaan masyarakat Desa Gading Kulon sebagai upaya pencegahan kejadian hipertensi, kriteria hasil yang diharapkan meliputi: 1. Diskusi dan pertanyaan balik dari pemberi materi. Dikatakan berhasil apabila peserta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang diberikan. 2. Keikutsertaan masyarakat dan lansia Desa Gading Kulon pada kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis. Dikatakan berhasil apabila mencapai 60% dari seluruh jumlah penduduk Desa Gading Kulon. 3. Keikutsertaan masyarakat dan lansia Desa Gading Kulon pada kegiatan senam lansia. Dikatakan berhasil apabila mencapai 30 orang penduduk Desa Gading Kulon. 4. Keikutsertaan masyarakat dan lansia Desa Gading Kulon pada kegiatan demo memasak makanan sehat dan bebas hipertensi. Dikatakan berhasil apabila mencapai 50% dari seluruh jumlah anggota PKK. 5. Keikutsertaan masyarakat dan lansia Desa Gading Kulon pada kegiatan lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi. Dikatakan berhasil apabila mencapai 50% dari seluruh jumlah anggota PKK.

BAB 6 JADWAL PELAKSANAAN Tanggal 2 Mei 2010 3 Mei 2010 4 Mei 2010 Pkl. 09.00 5 Mei 2010 Pkl. 09.00 6 Mei 2010 7 Mei 2010 Pkl. 09.00 Kegiatan Orientasi Pendataan masyarakat Orientasi Pembagian undangan Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan hipertensi serta terapinya Senam Lansia Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan hipertensi serta terapinya Orientasi Pembagian undangan Pemeriksaan tekanan darah gratis Penyuluhan hipertensi serta terapinya

9 Mei 2010 10 Mei 2010 Pkl. 15.30 22 Mei 2010 23 Mei 2010 Pkl. 10.00

Orientasi Pembagian undangan Demo memasak makanan sehat dan bebas hipertensi Orientasi Pembagian undangan Lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi

BAB 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara garis besar, kegiatan intervensi PKNM yang dilakukan di Desa Gading Kulon selama periode 2-23 Mei 2010 adalah : 1. Pemeriksaan tekanan darah gratis 2. Penyuluhan tentang hipertensi menyangkut definisi, bahaya, penyebab, dan cara mengatasinya. 3. Senam lansia 4. Demo memasak berjudul Teknologi Tepat Guna Susu Jagung 5. Lomba memasak kreasi jagung 7.1 Kegiatan Pemeriksaan Tekanan Darah Gratis dan Penyuluhan Hipertensi 7.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu dan tempat: 4 Mei 2010, di Balai Desa Gading Kulon dan rumah Kades 5 Mei 2010, di rumah kader Posyandu Dusun Sempu Atas dan Sempu Bawah 6 Mei 2010, di rumah kader Posyandu Dusun Princi Peserta kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis adalah masyarakat Desa Gading Kulon yang terbagi dalam 3 dusun. Jumlah total peserta dari seluruh desa adalah sebesar 197 orang (66,55%), sedangkan jumlah yang hadir untuk masing-masing dusun adalah: Dusun Krajan sebanyak 64 orang, terbagi dalam dua tempat yaitu di Balai Desa sebanyak 34 orang dan rumah Kades sebanyak 30 orang. Dusun Sempu sebanyak 40 orang, terbagi dalam dua tempat yaitu di Sempu Bawah sebanyak 22 orang dan Sempu Atas sebanyak 18 orang. Dusun Princi sebanyak 23 orang. Tidak ada kualifikasi khusus untuk peserta. Sasaran terdiri masyarakat usia dewasa dan lansia serta tidak ada pembedaan.

7.1.2 Peserta

7.1.3 Sasaran/ Target Kegiatan Masyarakat usia dewasa dan lansia Desa Gading Kulon dengan jumlah masing-masing di dusun Krajan, Sempu, dan Princi sebanyak 210 orang, 60 orang, 26 orang dan total keseluruhan sebanyak 297 orang. 7.1.4 Tujuan Kegiatan 1. Mengidentifikasi angka prevalensi hipertensi 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Gading Kulon akan hipertensi 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Gading Kulon mengenai diet sehat anti hipertensi 7.1.5 Jadwal Kegiatan Rinci 09.00 10.30: Pemeriksaan tekanan darah gratis 10.30 11.00: Penyuluhan tentang hipertensi dan diksusi 11.00 11.20: Senam lansia 11.20 11.40: Pembagian Makanan Tambahan Dari kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis didapatkan hasil bahwa dari 127 orang yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 69,24 % mengalami hipertensi. Angka prevalensi hipertensi tersebut terbagi sebagai berikut menurut klasifikasi BNC-JNC 7 yaitu: Sebanyak 22% dalam batas tekanan darah normal. Sebanyak 8,60% mengalami prehipertensi. Sebanyak 22% mengalami hipertensi stage 1. Sebanyak 32,28% mengalami hipertensi stage 2. Sebanyak 14,96% mengalami isolated systolic hypertension. Indikator keberhasilan dari kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis, penyuluhan hipertensi serta terapinya ini adalah antusiasme, jumlah kehadiran, serta feedback yang didapatkan dari diskusi dengan masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini sehingga program dapat dikatakan berhasil. 7.1.7 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis dan penyuluhan hipertensi serta terapinya dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah disepakati dengan pihak desa (Ibu Carik). Situasi pelaksanaan

7.1.6 Pencapaian Hasil

Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses, dengan antusiasme masyarakat yang tinggi dilihat dari angka kehadiran. Analisis SWOT Kelebihan (Strengh) Kebebasan dari pihak desa untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis, penyuluhan hipertensi serta terapinya, dan senam lansia. Dukungan dari pihak desa terhadap kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis, penyuluhan hipertensi serta terapinya, dan senam lansia yang diselenggarakan. Sasaran kegiatan yang sangat antusias dan kooperatif. Peluang (Opportunity) Antusiasme sasaran kegiatan dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis, penyuluhan hipertensi serta terapinya, dan senam lansia Rasa kekeluargaan yang tinggi dari masyarakat desa sehingga pembagian undangan atas nama secara personal terbukti efektif meningkatkan angka kehadiran lansia pada kegiatan Posyandu Hambatan (Threat) Kegaduhan para peserta kegiatan sehingga waktu penyuluhan semakin lama. Pola pikir masyarakat yang berpikir bahwa peyakit harus diatasi dengan obat dan bukan perubahan gaya hidup. Luas daerah dan kondisi topografi desa Gading Kulon yang luas dan berbukit-bukit menyebabkan sulitnya para lansia untuk mencapai lokasi acara, khususnya Kelemahan (Weakness) Kemampuan berbahasa Jawa SDM yang masih kurang. Kegiatan pemeriksaan tensi gratis tidak disertai dengan pengobatan anti hipertensi secara farmakologis

untuk dusun Krajan yang umur para lansianya sudah sangat lanjut. 7.1.8 Analisis Tingkat Keberhasilan Program Program pemeriksaan tekanan darah gratis dan penyuluhan hipertensi dapat dikatakan berhasil, mengingat angka kehadiran peserta yang cukup tinggi (66,55%) dan peningkatan pemahaman tentang hipertensi ditandai dengan feedback yang menyatakan bahwa peserta mengerti tentang materi penyuluhan. Faktor-faktor keberhasilan program: 1. Partisipasi warga besar 2. Antusiasme yang tinggi 3. Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pemberi materi mengenai hipertensi 7.1.9 Pelajaran yang dapat diambil dari program ini 1. Faktor gaya hidup sangat mempengaruhi angka prevalensi hipertensi 2. Skrining hipertensi merupakan langkah awal dalam identifikasi permasalahan kesehatan yang selanjutnya diikuti dengan upaya tatalaksana penyakit yang bersangkutan, dalam hal ini adalah hipertensi 3. Pemahaman yang benar mengenai suatu penyakit dan cara penanganannya secara sederhana seperti dalam perubahan pola hidup akan berdampak secara signifikan terhadap angka prevalensi penyakit. 7.2 Kegiatan Senam Lansia 7.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2010 setelah pemeriksaan tekanan darah gratis dan penyuluhan hipertensi di Balai Desa Gading Kulon, karena tempat yang memadai untuk melakukan kegiatan ini hanya balai besa yang terletak di Dusun Krajan. 7.2.2 Peserta Peserta kegiatan Senam Lansia adalah masyarakat khususnya lansia Desa Gading Kulon. Jumlah yang hadir adalah sebanyak 34 orang. 7.2.3 Sasaran/ Target Kegiatan

Masyarakat usia dewasa dan lansia Desa Gading Kulon, khususnya Dusun Krajan. 7.2.4 Tujuan Kegiatan 1. Mengajarkan gaya hidup sehat dan berolahraga sebagai upaya pencegahan hipertensi dengan senam yang ringan namun efektif. 2. Mengajarkan teknik olahraga yang mudah dan dapat dilakukan dimana saja serta cocok untuk masyarakat baik usia dewasa maupun usia lanjut. 7.2.5 Jadwal Kegiatan Rinci 09.00 10.30: Pemeriksaan tekanan darah gratis 10.30 11.00: Penyuluhan tentang hipertensi dan diksusi 11.00 11.20: Senam lansia 11.20 11.40: Pembagian Makanan Tambahan Dari kegiatan senam lansia yang dilakukan, dapat dilihat bahwa antusiasme peserta yang hadir sangat baik. Mereka yang hadir meskipun sudah berusia lanjut namun dengan semangat mengikuti gerakan senam yang diajarkan. Indikator keberhasilan adalah antusiasme, jumlah kehadiran, serta feedback yang didapatkan dari diskusi dengan masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini sehingga program dapat dikatakan berhasil. 7.2.7 Pelaksanaan Kegiatan Senam lansia dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah disepakati dengan pihak desa (Ibu Carik). Situasi pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses. Analisis SWOT Kelebihan (Strengh) Kebebasan dari pihak desa untuk melakukan kegiatan senam lansia. Dukungan dari pihak desa terhadap kegiatan senam lansia yang diselenggarakan. Kelemahan (Weakness) Kemampuan berbahasa Jawa SDM yang masih kurang. Lokasi pelaksanaan senam lansia yang hanya bisa dilakukan di Balai Desa, sehingga terlalu jauh untuk

7.2.6 Pencapaian Hasil

Sasaran kegiatan yang sangat antusias dan

dicapai masyarakat yang berada di dusun lain. Hambatan (Threat) Umur peserta yang sudah lanjut meskipun tidak mengganggu semangat dalam melakukan gerakangerakan senam namun tetap membatasi kemampuan fisik. Pola pikir masyarakat yang berpikir bahwa peyakit harus diatasi dengan obat dan bukan perubahan gaya hidup. Luas daerah dan kondisi topografi Desa Gading Kulon yang luas dan berbukit-bukit menyebabkan sulitnya para lansia untuk mencapai lokasi acara, khususnya untuk Dusun Krajan yang umur para lansianya sudah sangat lanjut.

kooperatif. Peluang (Opportunity) Antusiasme sasaran kegiatan dalam mengikuti kegiatan senam lansia Senam lansia merupakan hal baru yang menarik bagi masyarakat Desa Gading Kulon.

7.2.8 Analisis Tingkat Keberhasilan Program Program pemeriksaan tekanan darah gratis dan penyuluhan hipertensi dapat dikatakan berhasil, mengingat angka kehadiran peserta yang cukup tinggi (34 orang) dimana target acara adalah sebanyak 30 orang dan peningkatan pemahaman tentang hipertensi ditandai dengan feedback yang menyatakan bahwa peserta mengerti tentang materi penyuluhan. Faktor-faktor keberhasilan program: 1. Partisipasi warga besar 2. Antusiasme yang tinggi

3. Senam lansia adalah hal baru yang menarik bagi masyarakat 7.2.9 Pelajaran yang dapat diambil dari program ini 1. Masyarakat lansia bukanlah golongan masyarakat yang tidak produktif dan tidak berdaya yang dapat dikesampingkan. 2. Semangat hidup dan belajar masyarakat lansia sangatlah tinggi, sehingga mereka juga adalah sasaran strategis dalam upaya penanggulangan hipertensi. 7.3 Kegiatan Demo Mamasak Berjudul Teknologi Tepat Guna Susu Jagung 7.3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2010 di Balai Desa Gading Kulon. 7.3.2 Peserta 25 orang dengan kualifikasi adalah ibu-ibu PKK dari semua dusun di Desa Gading Kulon. 7.3.3 Sasaran/Target Kegiatan 43 orang yaitu seluruh ibu-ibu anggota PKK di Desa Gading Kulon. 7.3.4 Tujuan Kegiatan 1. Pemanfaatan SDA yang ada di desa Gading Kulon 2. Alternatif mengatasi hipertensi 3.Modifikasi masakan dan menambah pengetahuan warga 7.3.5 Jadwal Kegiatan Rinci 15.00-15.30 Demo masak susu jagung 15.30-15.45 Penjelasan mengenai susu jagung 15.45-16.00 Penjelasan mengenai Diet bagi penderita hipertensi 16.00-16.30 Sesi tanya jawab dan evaluasi

7.3.6 Pencapaian Hasil Pada saat didakan demo masak susu jagung yang merupakan program Teknologi Tepat Guna sebagai kegiatan pemanfaatan sumberdaya yang berasal dari Gading Kulon, peserta sangat antusias karena susu jagung merupakan sesuatu yang baru bagi peseta dan belum penah dilakukan sehingga pada saat demo masak diakukan, beberapa peserta ingin diikutsertakan dalam memasak susu jagung. Evaluasi yang dilakukan

pada saat TTG adalah dengan cara bertanya kembali pada peserta tentang susu jagung dan diet bagi penderita hipertensi peserta dapat menyebutkan langkah-langkah membuat susu jagung serta manfaat susu jagung, selain bertanya kembali, evaluasi dilakukan dengan mengajak peserta untuk memasak susu jagung sehingga peserta lebih ingat dan mengerti. Pelaksanaan evaluasi ini juga berjalan dengan baik. 7.3.7 Pencapaian Hasil Kelebihan (Strengh) Kelemahan (Weakness) Pemanfaatan SDA yang ada Tidak seluruh masyarakat di Gading Kulon Alternatif hipertensi Modifikasi masakan Peluang (Opportunity) Hambatan (Threat) Kegiatan dilaksanakan Hujan, sehingga acara bersamaan arisan PKK dengan sehingga jadwal para terlambat dimulai karena menunggu berkumpulnya ibuibu PKK mengatasi berpartisipasi

undangan banyak yang hadir Meningkatkan penghasilan Pelaksaanaan TTG susu jagung

merupakan hal yang baru bagi

masyarakat sehingga para peserta antusias mengikuti berjalanya kegiatan. Pada pembuatan susu jagung terdapat bahan pengental yang disebut CMC, bahan ini bertujuan agar susu tidak mengendap sehingga hasilnya kental serta menyatu atau tidak terpisah antara ampas dan air. Para peserta masih asing dengan CMC tetapi setelah diberikan penjelasan tentang CMC dan dimana tempat membeli peseta menjadi mengerti. Kami mengajak beberapa peserta untuk ikut dalam demo masak sehingga peserta merasakan memasak susu jagung, dan hal ini sangat efektif sehingga peserti langsung mengerti langkah-langkah membuat susu jagung. 7.3.8 Analisa Keberhasilan Program Program TTG sebagai pemanfaatan SDA serta alternatif mengatasi hipertensi dapat dikatakan berhasil. Peningkatan pengetahuan ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti acara (58% dari seluruh anggota PKK), antusiasme ibu-ibu PKK dalam mengikuti demo memasak makanan

sehat dan bebas hipertensi dan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam lomba memasak makanan sehat dan bebas hipertensi. Faktor-faktor keberhasilan program: 1. Partisipasi warga besar 2. Antusias yang tinggi 3. Peserta mau ikut berpartisipasi dalam demo masak 4. Kegiatan memasak yang sudah biasa dilakukan oleh ibu-ibu PKK sehingga mudah dimengerti 7.3.9 Pelajaran yang dapat diambil dari program ini 1. Pemanfaatan SDA sebagai alternatif masakan serta dapat meningkatkan pendapatan bila dilakukan pengembangan yang baik 2. Alternatif mengatasi hipertensi 3. Modifikasi masakan tanpa mengeluarkan biaya besar 7.4 Kegiatan Lomba Masak Kreasi Jagung 7.4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2010 di Balai Desa Gading Kulon. 7.4.2 Peserta 35 orang, dengan kualifikasi adalah ibu-ibu PKK dari semua dusun di Desa Gading Kulon. 7.4.3 Sasaran/Target Kegiatan 43 orang, yaitu seluruh ibu-ibu anggota PKK di Desa Gading Kulon. 7.4.4 Tujuan Kegiatan 1. Pemanfaatan SDA yang ada di desa Gading Kulon 2. Alternatif mengatasi hipertensi 3. Modifikasi masakan dan menambah pengetahuan warga 7.4.5 Jadwal Kegiatan Rinci 10.00-11.00 Presentasi peserta tentang masakan yang dibuat 11.00-11.15 Penilaian oleh juri 11.15-11.30 Pembagian hadiah bagi pemenang lomba masak Kegiatan ini diikuti oleh 9 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang. Dari lomba masak ini diambil 3 kelompok sebagai juara 1, juara 2, juara 3, serta 2 kelompok sebagai kelompok

7.4.6 Pencapaian Hasil

favorit 1 dan 2. Dalam menentukan para pemenang kriteria penilaian yang digunakan antara lain rasa masakan, aroma masakan, kreatifitas para peserta dalam mengolah masakan, presentasi para peserta, kesesuaian dengan tema yaitu masakan kreasi jagung untuk hipetensi, biaya total yang dikeluarkan untuk membuat masakan, serta penampilan masakan yang menarik. 7.4.7 Pelaksanaan Kegiatan Kelebihan (Strengh) Kelemahan (Weakness) Pemanfaatan SDA yang ada Peserta tidak memasak di di Gading Kulon Alternatif hipertensi mengatasi tempat dan hanya membawa makanan jadi yang kemudian dipresentasikan Masih ada beberapa peserta yang menggunakan bahan makanan yang tidak dianjurkan Peluang (Opportunity) Meningkatkan penghasilan Modifikasi masakan bagi penderita hipertensi Hambatan (Threat) Acara terlambat dimulai karena datang. Ada peserta yang tidak dapat datang tetapi masakan kreasinya tetap dilombakan dan dipresentasikan hanya oleh satu orang. Lomba masak ini dilakukan sebagai lanjutan intervensi dalam upaya mengatasi hipertensi. Lomba memasak ini diikuti 9 kelompok dengan berbagai masakan kreasi jagung. Masing-masing peserta mempresentasikan masakannya yang meliputi bahan, cara pembuatan, biaya total yang dikeluarkan untuk membuat masakan tersebut, serta kesesuaian dengan tema yaitu untuk mengatasi hipertensi. Setelah peserta mempresentasikan hasil kreasi mereka, kemudian juri melakukan penilaian pada masing-masing masakan. cuaca hujan, dan lomba memunggu peserta

Adapun

penilaian

dilakukan

berdasarkan

rasa,

kreativitas,

kesesuaian dengan tema, nilai gizi, presentasi, biaya, serta penampilan. 7.4.8 Analisa Keberhasilan Program Peningkatan pengetahuan ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti acara (81% dari seluruh anggota PKK), antusiasme dan keseriusan ibu-ibu PKK dalam mengikuti lomba memasak kreasi jagung yang bebas hipertensi. Faktor-faktor keberhasilan program: 1. 2. 3. Partisipasi warga besar Antusias yang tinggi Kesesuaian dengan tema yaitu masakan untuk hipertensi dengan berbahan dasar jagung 7.4.9 Pelajaran yang Dapat Diambil 1. Pemanfaatan SDA sebagai alternatif masakan serta dapat meningkatkan pendapatan bila dilakukan pengembangan yang baik 2. 3. Alternatif mengatasi hipertensi Modifikasi masakan tanpa mengeluarkan biaya besar

BAB 8 PENUTUP

8.1 Kesimpulan 1. Jumlah sasaran yang mengikuti kegiatan tercapai, yaitu: 66,55% untuk pemeriksaan tekanan darah gratis dan penyuluhan hipertensi 34 orang untuk senam lansia 58% untuk demo memasak teknologi tepat guna Susu Jagung 81% untuk lomba memasak kreasi jagung

2. Program dapat dikatakan berhasil karena lebih dari 50% sasaran mengikuti kegiatan. 3. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis, penyuluhan hipertensi serta terapinya, dan senam lansia dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi hipertensi. 8.2 Saran 1. Perlu dilakukan kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis, penyuluhan hipertensi serta terapinya, dan senam lansia secara berkala sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya komplikasi hipertensi. 2. Perlu dilakukan kegiatan pengobatan anti hipertensi secara farmakologis.

BAB 9 REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA Biaya Kegiatan: 1. Penyuluhan Penyuluhan Dusun Krajaan (Selasa, 4 Mei 2010) 1. Undangan 210 orang 2. Pemberian Makanan Tambahan 3. Makanan ringan 4. Air Minum : Rp. 21.000 : Rp. 420.000 : Rp. 16.000 : Rp. 13.000

Penyuluhan Dusun Sempu Atas & Bawah (Rabu, 5 Mei 2010) Undangan 60 orang : Rp. 6.000

Penyuluhan Dusun Princi (Jumat, 7 Mei 2010) Undangan 26 orang Jumlah : Rp. 2.600

: Rp. 478.600 : Rp.

2. Demo Masak (Senin, 10 Mei 2010) 1. Undangan 50 orang 5.000 2. Bahan Demo Masak 3. Makanan ringan Jumlah 3. Lomba Masak (Minggu, 23 Mei 2010) 1. Undangan 15 orang 2.250 2. Hadiah (Juara I, II dan III) 3. Door Prize 4. Souvenir peserta lomba 5. Souvenir Jumlah : Rp. 210.000 : Rp. 25.000 : Rp. 175.000 : Rp. 45.000 : Rp. 457.250 : Rp. : Rp. 32.400 : Rp. 24.000 : Rp. 61.400

Biaya Lain lain 1. Kertas dan spidol : Rp. 32.000

2. Fotocopy proposal & penjilidan 3. Transportasi 140.000 4. CD 5. Penjilidan laporan Jumlah

: Rp. 13.000 : : Rp. Rp.

7.200

: Rp. 10.000 : Rp. 202.200 Jumlah Total : Rp1.199.450

DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007. http://www.kesehatan. kebumenkab.go.id/data/lapriskesdas.pdf. Diakses tanggal 20 Maret 2010. Jam 19.51. Fauci et al. 2008. Harrisons Principles of Internal Medicine (17 th ed). New York: McGraw Hill. Page 1549. Guyton, A.C & Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology (11th ed). Philadelphia: Elsevier Saundries. Page 287.

Anda mungkin juga menyukai