Anda di halaman 1dari 2

PENYULUHAN P2P HIPERTENSI

DI DESA TAPUS DALAM

PESERTA
Dokter PIDI
Masyarakat

LATAR BELAKANG
World Health Organization, menjelaskan bahwa hipertensi memberikan kontribusi untuk hampir
9,4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahun. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, menyatakan bahwa di Kawasan Asia Tenggara terdapat 36% orang
dewasa yang menderita hipertensi dan telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Jumlah penderita
hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar
orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi
Upaya menurunkan konsekuensi timbulnya penyakit hipertensi di butuhkan deteksi awal dan
manajemen kesehatan yang efektif. Kegiatan identifikasi faktor risiko diharapkan mampu mendeteksi
kasus hipertensi secara efektif. Identifikasi faktor risiko dapat dilakukan melalui analisis gambaran
berdasarkan karakteristik tertentu seperti karakteristik individu. beberapa factor risiko yang
mempengaruhi kejadian hipertensi. Faktor risiko ini diklasifikasikan menjadi faktor yang tidak dapat
diubah dan faktor risiko yang dapat diuba. Faktor risiko yang dapat diubah yaitu riwayat keluarga, umur,
jenis kelamin, genetik, dan etnis. Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah yaitu olahraga, obesitas,
stress, kebiasaan merokok, pola makan makanan asin/garam, konsumsi alcohol, konsumsi kalium,
konsumsi lemak dan konsumsi kafein.
Kejadian penyakit hipertensi ini, pemerintah Indonesia sudah banyak melakukan upaya untuk
mengatasi kejadian hipertensi diantaranya adalah mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi
dini hipertensi secara aktif (skrining), meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini
melalui kegiatan posbindu Penyakit tidak Menular (PTM), meningkatkan akses pasien terhadap
pengobatan hipertensi melalui revitalisasi puskesmas untuk pengendalian PTM.
Upaya menurunkan konsekuensi timbulnya penyakit hipertensi di butuhkan deteksi awal dan
manajemen kesehatan yang efektif. Kegiatan identifikasi faktor risiko diharapkan mampu mendeteksi
kasus hipertensi secara efektif. Identifikasi faktor risiko dapat dilakukan melalui analisis gambaran
berdasarkan karakteristik tertentu seperti karakteristik individu.

PERMASALAHAN
Tingginya angka mortalitas tersebut disebabkan oleh faktor risiko utama, yaitu peningkatan
tekanan darah. Peningkatan tekanan darah seseorang akan meningkatkan risiko terkena stroke dan
penyakit jantung koroner. Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah
seseorang > 140/90 mmHg. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi 2, yaitu: hipertensi
primer dan sekunder. Hipertensi primer/esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya dan telah mendominasi 95% kasus-kasus hipertensi. Sementara itu, hipertensi sekunder
(5%) adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit parenkim ginjal, penyakit
renovaskuler, endokrin, sindrom Cushing, dan hipertensi gestasional. Sebanyak 15-37% dari populasi
dewasa di dunia telah mengalami hipertensi. Data WHO juga menunjukkan bahwa hipertensi
diperkirakan menyebabkan 7,5 juta kematian atau 12,8% dari total kematian tahunan.
Alasan mengapa penyuluhan ini diberikan agar para masyarakat dapat mengetahui pengertian
hipertensi, faktor-faktor risiko hipertensi, gejala awal hipertensi, cara pencegahan dan pengelolaan
hipertensi dan efek dari penyuluhan ini dapat membuat warga desa Harusan yang mengalami hipertensi,
tekanan darahnya dapat terkontrol.

PERENCANAAN PEMILIHAN INTERVENSI


a) TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
 Tempat : Rumah Kepala Desa Tapus Dalam
 Tanggal / WaktuKegiatan : 17 November 2022 / 09.00 – selesai

b) SASARAN
Masyarakat Desa Tapus Dalam yang datang berobat pada kegiatan Puskesmas Keliling desa
Tapus Dalam

PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan menggunakan media PPT, metode ceramah, diawali dengan pengenalan
dan penjelasan tentang hipertensi, faktor risiko, gejala dan pencegahan hipertensi. Pendamping dari
petugas puskesmas membantu mengarahkan peserta untuk duduk memdengarkan materi dan kegiatan ini
diakhiri dengan sesi Tanya jawab dan penutup.

EVALUASI DAN MONITORING


Kesan peserta terhadap penyuluhan tentang penyakit hipertensi sangat baik,tertib dan tenang
dapat dilihat dari adanya perhatian saat diberikan penyuluhan serta banyak bertanya saat diberikan
waktu untuk tanya jawab.
Saran Kegiatan penyuluhan sebaiknya dapat selalu dilakukan sesering mungkin di puskesmas
maupun ketika pusling ataupun posyandu.

Anda mungkin juga menyukai