M DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ANSIETAS
KEPERAWATAN JIWA
Dosen Pembimbing
Ira Maryuti, S.Kep., Ns., M.Kep
OLEH KELOMPOK 4:
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
Surabaya,
Pembimbing Klinik
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenananNya, kami dapat menyelesaikan laporan lengkap ini tentang asuhan keperawatan
maternitas pada ibu hamil.
Laporan lengkap ini bertujuan untuk memenuhi tugas profesi keperawatan jiwa kami
sebagai mahasiswa profesi di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, untuk
memperoleh gelar Ners. Laporan lengkap ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa
pihak tertentu. Maka, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.dr B. Handoko Daeng., SP. KJ (K), selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya
2. Ibu Ira Maryuti, S.Kep.,Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing
3. Ibu Kristina Pae, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Pembimbing Akademik saya selama saya
menuntut ilmu di Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya, yang telah membantu saya berkembang demi mencapai masa depan saya.
5. Ny. yang sudah mau menjadi pasien, yang sudah memberikan waktu untuk menjadi
pasien dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap laporan lengkap ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa laporan lengkap ini
jauh dari kata sempurna, maka penulis memohon kritik dan saran yang membangun, untuk
perbaikan laporan lengkap ini agar menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR HADIR PEMBIMBING PRAKTIK PROFESI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
===============================================
TTD KETERANGAN
TGL MATERI BIMBINGAN TTD MHS
PRESEPTOR
Surabaya,
*Kepala Ruang / Preseptor
HALAMAN DEPAN.........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR HADIR PEMBIMBING PRAKTIK PROFESI..............................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
BAB 1: PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB 2: LAORAN PENDAHULUAN..............................................................................4
2.1 Definisi................................................................................................................4
2.2 Etiologi................................................................................................................4
2.3 Klasifikasi/Tingkatan Ansietas...........................................................................9
2.4 Mekanisme Koping...........................................................................................11
2.5 Pohon masalah..................................................................................................11
2.6 Tanda dan gejala...............................................................................................11
2.7 Pemeriksaan Diagnostik...................................................................................11
2.8 Penatalaksanaan................................................................................................13
2.9 Komplikasi........................................................................................................15
2.10 Konsep Asuhan keperawatan Jiwa Ansietas.....................................................16
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS..................25
BAB 3: LAPORAN KASUS...........................................................................................26
3.1 Pengkajian.........................................................................................................26
3.2 Analisa Data......................................................................................................35
3.3 Diagnosis Keperawatan....................................................................................36
3.4 Intervensi keperawatan.....................................................................................37
3.5 Implementasi keperawatan...............................................................................40
3.6 Evaluasi.............................................................................................................51
BAB 4: PEMBAHASAN................................................................................................53
4.1 Pengkajian.........................................................................................................53
4.2 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................54
4.3 Intervensi Keperawatan....................................................................................54
4.4 Implementasi keperawatan...............................................................................55
4.5 Evaluasi.............................................................................................................56
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................57
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................57
5.2 Saran.................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................58
LAMPIRAN....................................................................................................................61
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan ansietas.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian keperawatan jiwa dengan ansietas
2. Merumuskan diagnose keperawatan jiwa dengan ansietas
3. Menyusun intervensi keperawatan jiwa dengan ansietas
4. Melakukan implementasi keperawatan jiwa dengan ansietas
5. Melakukan evaluasi keperawatan jiwa dengan ansietas
6. Menganalisa kesenjangan antara proses keperawatan jiwa ansietas secara teori dan
kasus
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Laporan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
keperawatan jiwa terutama dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa pada pasien
dengan kecemasan.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi pasien dengan ansietas
Laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dalam mengatasi
kecemasan yang dialaminya.
3
2. Bagi masyarakat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
kecemasan dan masyarakat mampu mendukung serta memotivasi anggota keluarga atau
orang terdekat yang mengalami kecemasan
3. Bagi tenaga kesehatan
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk memberikan asuhan
keperawatan jiwa pada pasien dengan ansietas.
BAB 2
LAPORAN PANDAHULUAN
2.1 Definisi
Ansietas merupakan respon tubuh terhadap peristiwa yang terjadi, dimana respon
tubuh tersebut lebih bersifat negative sehingga menimulkan ketidaknyamanan bagi klien
(Zaini, 2019).
Ansietas atau kecemasan merupakan perasaaan takut yang tidak jelas disertai
perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi, dan ketidakamanan. Seseorang
merasa bahwa dirinya sedang terancam (Stuart, 2016).
Ansietas merupakan perasaan takut atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan dan
merupakan respon terhadap stimulus internal dan eksternal yang memiliki tanda dan
gejala perilaku, kognitif dan fisik. (Hawari, 2011).
2.2 Etiologi
2.2.1 Faktor predisposisi ansietas menurut Stuart (2013) yaitu:
1. Biologis.
Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang membantu mengatur
ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama dalam mekanisme biologis timbulnya
ansietas sebagaimana halnya dengan endorphin, ansietas mungkin disertai dengan
gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi
stressor.
2. Keluarga/keturunan.
Gangguan kecemasan menurun dalam keluarga, heritabilitas gangguan panik
diperkirakan sekitar 40%. Individu dengan riwayat keluarga penyakit kejiwaan tiga kali
lebih mungkin mengembangkan PTSD setelah peristiwa traumatis. Meskipun ada bukti
kuat untuk kerentanan genetik, tidak ada satu pun atau gen tertentu telah diidentifikasi
dengan jelas untuk gangguan kecemasan. Hal ini sebagian disebabkan oleh peran
penting lingkungan dalam berinteraksi dengan kerentanan genetik dalam gangguan
mental. Penting juga untuk memahami gangguan kecemasan itu bisa tumpang tindih,
begitu juga gangguan kecemasan dan depresi. Orang dengan satu gangguan kecemasan
lebih mungkin berkembang atau mengalami depresi berat dalam diri mereka seumur
hidup
4
5
3. Psikologis
Beberapa ahli percaya bahwa orang yang telah terpapar ketakutan di awal
kehidupan lebih mungkin menjadi cemas di kemudian hari, Jadi pengaruh orang tua itu
penting. Anak-anak yang melihat orangtuanya menanggapi setiap stres ringan dengan
kecemasan segera mengembangkan pola yang sama. Sebaliknya, jika orang tua sama
sekali tidak tergerak oleh situasi yang berpotensi menimbulkan stres, anak-anak akan
merasa sendirian dan kurang mendapat dukungan emosional keluarga mereka. Respon
emosional yang tepat dari orang tua yaitu memberi anak keamanan dan membantu
mereka belajar metode koping secara konstruktif.
Tingkat harga diri seseorang merupakan faktor penting terkait dengan kecemasan.
Seseorang yang mudah terancam atau memiliki tingkat harga diri yang rendah lebih
rentan terhadap kecemasan. Ini sering kali terlihat pada siswa yang mengalami
kecemasan ujian. Kecemasan tinggi karena mereka ragu mereka dapat sukses/lulus
ujian. Kecemasan ini mungkin tidak ada artinya berkaitan dengan kemampuan aktual
mereka atau seberapa banyak mereka belajar. Kecemasan hanya disebabkan oleh
persepsi mereka tentang kemampuan mereka, yang mencerminkan konsep diri mereka.
Kemampuan psikologis yang paling penting adalah ketahanan terhadap stress
(resiliensi). Resiliensi adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan normal
berfungsi meskipun ada kesulitan. Ketahanan dikaitkan dengan jumlah faktor
psikososial pelindung, termasuk mekansme koping aktif, pandangan positif, keterkaitan
antarpribadi, dukungan sosial, panutan, dan fleksibilitas kognitif.
4. Perilaku
Kecemasan bisa menjadi akibat dari frustrasi oleh apa pun yang mengganggu
pencapaian tujuan yang diinginkan. Contoh dari frustrasi eksternal mungkin adalah
hilangnya pekerjaan. Dengan demikian, banyak tujuan dapat diblokir, seperti keamanan
finansial, kebanggaan dalam pekerjaan, dan persepsi diri sebagai penyedia keluarga.
Frustrasi internal terlihat ketika lulusan perguruan tinggi muda menetapkan tujuan karir
tinggi yang tidak realistis dan dibuat frustrasi tawaran pekerjaan tingkat awal.
Pandangan mereka tentang diri mereka terancam oleh tujuan mereka yang tidak realistis
dan mereka cenderung mengalami perasaan kegagalan, ketidakberartian, dan kecemasan
yang memuncak. Kecemasan juga bisa muncul melalui konflik yang terjadi saat
seseorang mengalami dua dorongan yang bersaing dan harus memilih diantara mereka.
6
Ada hubungan timbal balik antara konflik dan kecemasan. Konflik menghasilkan
kecemasan, dan kecemasan meningkatkan persepsi konflik dengan menghasilkan
perasaan ketidakberdayaan.
2.2.2 Faktor presipitasi
Faktor presipitasi ansietas menurut Nurhalimah (2016) dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan atau penurunan
fungsi fisiologis akibat sakit sehingga menganggu individu untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang. Ancaman ini akan menimbulkan gangguan
terhadap identitas diiri, harga diri, dan fungsi sosial individu.
Kognitif Cepat Fokus pada hal Fokus pada hal Perhatian tidak
berrespon yang penting yang lebih fokus
terhadap spesifik
stimulus
menurun
Adaptif Maladaptif
Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Ansietas
d. Kognitif
10
Respon kognitif pada pasien ansietas yaitu hambatan berfikir, bingung, pelupa,
konsentrasi menurun, lapang persepsi menurun, Takut terhadap sesuatu yang tidak
khas, cenderung menyalahkan orang lain., sukar berkonsentrasi, Kemampuan
berkurang untuk memecahkan masalah dan belajar.
e. Faktor yang Mempengaruhi Ansietas
Ansietas dapat disebabkan karena individu terpapar zat bebahaya/racun (toksin),
konflik tidak disadari tentang tujuan hidup, hambatan hubungan dengan
kekeluargaan/ keturunan, adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi, gangguan dalam
hubungan interpersonal, krisis situasional/ maturasi, ancaman kematian, ancaman
terhadap konsep diri, stress, penyalahgunaan zat, perubahan dalam status peran,
status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, perubahan lingkungan dan perubahan
status ekonomi.
2.8 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan secara medis untuk klien ansietasm menurut Zaini (2019) adalah
pemberian psikofarmaka yakni ansiolitik dan antidepresan untuk menurunkan ansietas.
Agen ansiolitik berupa benzodiazepine, barbiturate, busporin dan agen noradrenergic.
Antidepresan seperti benzodiazepine dengan nama obat diazepam, paling sering
digunakan pada klien untuk mengurangi atau menghilangkan gejala- ansietas dengan
cepat dan mempunyai sedikit efek samping.
2. Penatalaksanaan keperawatan
Penatalaksanaan keperawatan pada klien dengan ganggaun ansietas menurut
Nurhalimah (2016) yaitu:
1. Individu
a. Distraksi
Teknik distraksi merupakan salah satu intervensi keperawatan untuk
mengurangi kecemasan dan untuk mengalihkan atau menjauhkan perhatian
klien terhdapa sesuatu yang sedang dihadapi misalnya nyeri. Salah satu
tindakan teknik distraksi yaitu hipnosis lima jari.
b. Relaksasi
11
2.9 Komplikasi
Menurut Hawari (2011) komplikasi pada pasien ansietas yaitu:
1. Depresi
2. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
3. Gangguan pada sistem pencernaan
12
4. Sakit kepala
5. Gangguan tidur atau insomnia
6. Kualitas hidup yang buruk
7. Bunuh diri
- Penyalahgunaan zat
- Kemampuan menyelesaikan
masalah menurun
3. Ds: Perilaku tidak Risiko harga diri
menyenangkan rendah situasional
- Klien mengatakan sulit (D.0102)
berkosentrasi.
- klien cenderung menarik diri SDKI. hal 222
14
4. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional dibuktikan dengan klien
merasa cemas, klien mengatakan mudah lupa, bingung, klien mengatakan
tidak bisa memulai tidur, insomnia, gelisah dan tegang, sulit tidur atau
insomnia, konsentrasi terganggu, mudah tersinggung, keringat dingin,
pucat, sering berkemih.
2. Koping tidak efektif berhubungan dengan stressor krisis situasional
dibuktikan dengan klien mengungkapkan khawatir, penyalahgunaan zat,
kemampuan menyelesaikan masalah menurun.
3. Risiko harga diri rendah situasional berhubungan dengan perilaku tidak
menyenangkan dibuktikan dengan klien mengatakan sulit berkosentrasi,
klien cenderung menarik diri orang luar dan menghindari interaksi sosial,
menghindari kontak sosial dengan orang lain.
4. Isolasi sosial berhubungan dengan gangguan psikiatrik (paranoid)
dibuktikan dengan klien mengatakan sulit berkosentrasi, klien
mengatakan ingin sendirian, menghindari kontak sosial dengan orang lain,
menarik diri.
15
5. Intervensi keperawatan
N DIAGNOSA PERENCANAAN
O KEPERAWATAN
Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Ansietas berhubungan TUM: Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama: Reduksi 1. Untuk mengetahui
dengan krisis keperawatan selama 3x Ansietas kondisi klien
situasional dibuktikan Klien mampu mengatasi pertemuan tingkat ansietas 2. Ansietas yang
dan mengendalikan menurun dengan kriteria Observasi disebabkan karenan
dengan klien merasa
ansietas yang dialaminya kurangnya informasi
cemas, klien hasil: 1. Identifikasi saat tingkat memperngaruhi
mengatakan mudah ansietas berubah (mis. kemampuan klien dalam
lupa, bingung, klien 1. Verbalisasi kebingungan Kondisi, waktu, pengambilan keputusan
menurun stressor)
mengatakan tidak bisa TUK: 3. Sebagai indikator
2. Verbalisasi kekhawatiran 2. Identifikasi
memulai tidur, terjadinya ansietas pada
1. Klien dapat menerima akibat kondisi yang kemampuan
insomnia, gelisah dan klien.
hubungan saling dihadapi menurun mengambil keputusan 4. Membantu klien untuk
tegang, sulit tidur atau percaya 3. Perilaku gelisah 3. Monitor tanda-tanda mampu berpikir rasional
insomnia, konsentrasi 2. Klien dapat mengenal menurun ansietas (verbal dan dan meningkatkan
terganggu, mudah ansietas 4. Diaforesis menurun non verbal) kepercayaan kepada
3. Klien dapat mengatasi 5. Tremor menurun Terapeutik
tersinggung, keringat perawat
ansietas melalui latihan 6. Pucat menurun
dingin, pucat, sering 5. Membantu klien merasa
relaksasi 7. Pola tidur membaik 4. Ciptakan suasana
berkemih. lebih tenang
4. Klien dapat 8. Frekuensi RR membaik terapeutik untuk 6. Menggali penyebab
memperagakan dan 9. Konsentrasi membaik menumbuhkan ansietas untuk
menggunakan latihan 10. Frekuensi nadi membaik kepercayaan memudahkan penyediaan
relaksasi untuk 11. TD membaik 5. Temani pasien untuk layanan kesehatan untuk
mengatasi ansietas. 12. Kontak mata membaik mengurangi menganalisis kondisi
5. Melibatkan Keluarga 13. Orientasi membaik kecemasan, jika yang dialami klien
dalam latihan yang (L.09093) memungkinkan 7. Memahami situasi krisis
16
telah disusun SLKI. Hal 132 6. Pahami situasi yang yang terjadi dari
membuat ansietas perspektif klien
7. Dengarkan dengan 8. Mengurangi kecemasan
penuh perhatian dan membantu
8. Gunakan pendekatan memberikan dukungan
dengan tenang dan motivasi kepada klien
meyakinan 9. Mengetahui penyebab
9. Mengidentifikasi kecemasan yang dialami
situasi yang memicu klien
kecemasan 10. Membantu klien untuk
10. Diskusikan beradaptasi dengan
perencanaan realistis persepsi stressor,
tentang peristiwa yang perubahan atau ancaman
akan datang yang menghambar
Edukasi pemenuhan tuntutan dan
peran hidup.
11. Jelaskan prosedur, 11. Mempersiapkan klien
termasuk sensasi yang terhadap sesnasiyang
dialami akan dirasakan dan
12. Informasikan secara membantu klien untuk
factual mengenai kooperatif
diagnosis, pengobatan 12. Mempersiapkan klien
dan prognosis menghadapi segala
13. Anjurkan keluarga kemungkinan, krisi
untuk tetap bersama perkembangan dan /atau
pasien, jika perlu situasional.
14. Anjurkan 13. Untuk Memberikan
mengungkapkan dukungan emosi untuk
perasaan dan persepsi menenangkan klien dan
15. Latih kegiatan menciptakan penerimaan
17
BAB 3
LAPORAN KASUS
3.1 Pengkajian
FORMULIR PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. M Tanggal pengkajian : 9-02-2021
Umur : 22 thn No.Rekam Medik :
Informan : Pasien (Nn. M)
II. KELUHAN :
Klien mengatakan dirinya cemas karena skripsinya yang belum kelar-kelar.
Klien mengatakan takut ketika bimbingan dengan dosen pembimbing karena
dospemnya killer dan cuek sehingga klien takut. Klien mengatakan bahwa
sekarang dirinya cemas karena skripsinya yang tidak kelar kelar dan seperti
tidak tau lagi apa yang dilakukan karena klien sendiri takut dengan dosemnya.
Klien mengatakan tidur nya kurang karena kepikiran skripsinya dan sangat
gelisah ketika malam. Ketika ingin mengerjakan skiripsi klien mengatakan
kadang tidak bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan skripsinya.
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil tidak berhasil
IV.FISIK
1. Tanda Vital TD: N : S: P:
2. Ukuran TB: 157 BB: 55 Turun
Naik
3. Keluhan fisik Ya Tidak Jelaskan :
Klien mengatakan kadang sakit kepala ketika memikirkan skripinya
Masalah Keperawatan :ansietas
6. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan:
: laki-laki
: Perempuan
X : meninggal
: pasien
: tinggal serumah
Jelaskan :
klien mengatakan tinggal dengan kedua arang tuanya dan kedua
saudaranya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
20
b. Konsep diri :
i. Citra tubuh :
Klien mengatakan menyukai semua yang ada dibadannya.
Klienmengatakan kang menyukai pahanya karna sedikit besar
tetapi itu tidak terlalu masalah
ii. Identitas :
Klien mengatakan tidak ada msalah dengan indentitasnya
sebagai perempuan. Klien mengatakan dirinya pernah menjadi
ketua dari UKM olahraga dan puas dengan identitas yang
pernah dimiliki
iii. Peran :
Klien mengatakan dirinya anak kedua, dirinya memunyai kakak
tetapi belum ada pekerjaan sehingga klien cemas jika belum
selesai skripsinya
v. Harga diri :
Klien mengatakan dirinya menjalin hubungan baik
dilingkunganya dan tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :
c. Hubungan sosial :
i. Orang terdekat: sahabat
ii. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat: klien tidak
lagi mengikuti kegiatan karena sudah semester akhir
iii. Hambatan dalam berhubungan orang lain: klien mengatakan
tidak memiliki hambatan dalam berhubungan orang lain hanya
terkadang takut untuk memulai pembicaraan dengan orang baru
dikenal karena takut salah bicara orang lain.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
d. Spiritual :
i. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan semua yang terjadi
sudah jalan dari tuhan, doakan diri sendiri dan orang lain juga.
ii. Kegiatan ibadah : klien mengatakan rajin berdoa.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
7. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
Tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan : klien berpakaian rapi
21
b. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
c. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Jelaskan :
Gerakan klien normal,
Klien mengatakan sering tremor ketika gugup
Masalah Keperawatan : ansietas
d. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : ansietas
e. Afek
Datar Tumpul Labil Tidaksesuai
Jelaskan :
klien selama wawancara ekspresi muka sesuai perasaan klien
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan:
klien kooperatif selama wawancara
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
g. Persepsi
Pendegaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
22
h. Proses pikir
Sirkumstansial
Flight of ideas
Tangensial
Blocking
Kehilangan asosiasi
Pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan:
klien mengatakan kadang blocking ketika ditanyai dosen
Masalah Keperawatan: ansietas
i. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
j. Tingkat kesadaran
Binggung Sedasi Stupor
Diesorientasi:
waktu tempat orang
Jelaskan:
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
k. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan:
klien mengatakan tidak ada masalah dengan memorinya. Cuman
memang terkadang sering lupa jawaban ketika gugup berhadapan
dengan dosen
Masalah Keperawatan: ansietas
m. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan gangguan bermakna
Jelaskan: tidak ada gangguan
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keeperawatan
9. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lamban/ berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional dibuktikan dengan klien
mengatakan dirinya cemas karena skripsinya yang belum kelar-kelar, klien
mengatakan takut ketika bimbingan dengan dosen pembimbing karena
dospemnya killer dan cuek, klien mengatakan tidur nya kurang, tidur klien 6 jam,
tetapi sering terbangun karena kepikiran skripsinya dan sangat gelisah ketika
malam, klien mengatakan kadang tidak bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan
skripsinya, klien mengatakan kadang sakit kepala ketika memikirkan skripinya,
klien mengatakan kadang-kadang sering lupa jawaban ketika gugup berhadapan
dengan dosen, klien tampak gelisah, klien sulit untuk tidur, klien tampak
menguap, daerah mata klien tampak hitam, konsentrasi klien kadang-kadang
terganggu.
27
28
Intervensi keperawatan
TUJUAN &
No DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1. Ansietas berhubungan dengan krisis Setelah dilakukan Reduksi ansietas (I.09314) hal. 1. Mengetahui perubahan
situasional dibuktikan dengan klien tindakan 387 kecemasan dan keefektivan
mengatakan dirinya cemas karena keperawatan selama Observasi intervensi yang telah diberikan
2x24 jam, tingkat sebelumnya.
skripsinya yang belum kelar-kelar, klien 1. Identifikasi saat tingkat
ansietas klien 2. Mengetahui kondisi dan
mengatakan takut ketika bimbingan berkurang kriteria ansietas berubah adanya tanda-tanda ansietas
dengan dosen pembimbing karena hasil: 2. Monitor tanda-tanda ansietas pada klien.
dospemnya killer dan cuek, klien Terapeutik 3. Suasana yang terpeutik akan
mengatakan tidur nya kurang, tidur klien 6 1. Verbalisasi cemas 3. Ciptakan suasana terapeutik membuat klien merasa nyaman
menurun untuk menumbuhkan ketika intervensi diberikan
jam, tetapi sering terbangun karena
2. Perilaku gelisah kepercayaan 4. Untuk mengetahui masalah-
kepikiran skripsinya dan sangat gelisah menurun 4. Pahami situasi yang masalah yang dialami klien
ketika malam, klien mengatakan kadang 3. Konsentrasi membuat ansietas yang dapat menimbulkan
tidak bisa berkonsentrasi dalam membaik Edukasi kecemasan
mengerjakan skripsinya, klien mengatakan 4. Keluhan pusing 5. Latih kegiatan pengalihan 5. Kegiatan pengalihan dapat
kadang sakit kepala ketika memikirkan menurun untuk mengurangi kecemasan membantu klien melupakan
skripinya, klien mengatakan kadang- 5. Pola tidur 6. Berikan edukasi tentang kecemasan pada saat itu.
membaik kecemasan, penyebab 6. Edukasi tentang kecemasan
kadang sering lupa jawaban ketika gugup
Tingkat Ansietas kecemasan, gejala dan dapat meningkatkan
berhadapan dengan dosen, klien tampak (L. 09093) hal 132 penanganan ansietas pengetahuan klien dan
gelisah, klien sulit untuk tidur, klien 7. Latih teknik relaksasi berupa menghindari risiko terjadinya
tampak menguap, daerah mata klien teknik relaksasi nafas dalam keparahan kondisi kecemasan
tampak hitam, konsentrasi klien kadang- klien ketika klien mampu
kadang terganggu. melakukan deteksi dini tentang
kondisinya
7. Teknik relaksasi nafas dalam
membantu klien dalam
mengelola stres dan ansietas
29
Implementasi keperawatan
No Tanggal Jam No.Dx Implementasi Paraf
1 14 Februari 2021 10.00 1 1. Menanyakan kembali kesediaan klien untuk diberikan tindakan oleh perawat kelompok
melalui video call WA pada tanggal 14 Februari 2021, pukul 10.00. Seperti
kontrak waktu sebelumnya yang sudah disepakati pada saat melakukan
pengkajian.
Respon:
Nn. M mengatakan bersedia untuk diberikan tindakan melalui video call WA
2. Menanyakan keadaan Nn. M dan aktivitas yang dilakukan saat sedang di video
call agar tercipta suasana terapeutik
Respon :
Nn. M mengatakan sedang bersantai dirumah saja
3. Menanyakan kembali apakah Nn. M masih ansietas dengan skripsi yang sedang di
jalani
Respon :
Nn. M mengatakan masih cemas dengan skripsi yang sedang Nn. M jalani
2 15 Februari 2021 19.00 1 1. Menanyakan kembali kesediaan klien untuk diberikan tindakan oleh perawat Kelompok
melalui video call WA pada tanggal 15 Februariri 2021, pukul 19.00.
Respon:
Nn. M bersedia untuk dilakukan tindakan oleh perawat melalui video call WA
2. Menjelaskan teknik napas dalam kepada Nn. M dan memberikan leaflet teknik
napas dalam kepada Nn. M
Penjelasan:
Pengertian Teknik relaksasi nafas dalam adalah suatu bentuk aktivitas yang
dapat membantu memberikan rileks dan rasa nyaman, dengan melibatkan
32
Respon:
Nn. M mengatakan cemas menurun setelah melakukan curhat bersama teman-
temannya melalui video call, Nn. M mengatakan gelisah menurun dan konsentrasi
mulai membaik, Nn. M mengatakan sudah tidak pusing lagi, dan Nn. M
mengatakan berusaha untuk tidur lebih awal.
5. Mengingatkan untuk melakukan kegiatan relaksasi napas dalam yang sudah
perawat sarankan
Respon:
Nn. M bersedia melakukan kegiatan yang sudah disarakan perawat
34
Evaluasi Keperawatan
NO TANGGAL DAN DX EVALUASI
JAM
1 14-02-2021 1 S :
- klien mengatakan kerena kondisi pandemi
14.00 sehingga banyak menghabiskan waktunya
hanya untuk dirumah saja
- klien mengtakan masih cemas dengan
skripsinya, dan gelisah takut jika tidak
bisa menyelesaikan skripsinya dan susah
untuk berkonsentrasi mengerjakannya,
sertra sering pusing, dan susah tidur.
O:
- klien koperatif
-
klien tampak gelisah
-
klien sering menguap dan daerah mata
tampak hitam
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 15-02-2021 1 S:
O:
- klien tampak bersemagat dan rileks
-
klien tidak tampak gelisah
-
klien tidak sering menguap dan tidak
terdapat kehitaman di daerah mata
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
35
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas mengenai ada tidaknya kesenjangan teori dan paraktek pada
laporan asuhan keperawatan jiwa ansietas pada Nn. M. Topik yang akan dibahas meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
.1 Pengkajian
Dari hasil wawancara didapatkan klien mengatakan dirinya cemas karena skripsinya yang
belum kelar-kelar. Klien mengatakan takut ketika bimbingan dengan dosen pembimbing karena
dospemnya killer dan cuek sehingga klien takut. Klien mengatakan bahwa sekarang dirinya cemas
karena skripsinya yang tidak kelar kelar dan seperti tidak tau lagi apa yang dilakukan karena klien
sendiri takut dengan dosemnya. Klien mengatakan tidur nya kurang karena kepikiran skripsinya dan
sangat gelisah ketika malam, kadang sakit kepala ketika memikirkan masa depannya Ketika ingin
mengerjakan skiripsi klien mengatakan kadang tidak bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan
skripsinya. Menurut penulis gejala tersebut dikarenakan klien takut gagal . Menurut hasil dari
penelitian Kumbara, Metra, Ilham, (2018) menyatakan bahwa kecemasan siswa berdasarkan aspek
kompetitif axiety dengan indikator takut gagal dan tidak sukses sebanyak 66%.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan proses asuhan keperawatan pada Nn. M didapatkan data klien
mengatakan dirinya cemas karena skripsinya yang belum kelar-kelar, klien mengatakan takut ketika
bimbingan dengan dosen pembimbing karena dospemnya killer dan cuek, tidur klien 6 jam, tetapi
sering terbangun karena kepikiran skripsinya dan sangat gelisah ketika malam, kadang tidak bisa
berkonsentrasi dalam mengerjakan skripsinya, kepala klien terkadang merasa sakit saat memikirkan
skripsinya, klien juga mengatakan kadang-kadang sering lupa jawaban ketika gugup berhadapan
dengan dosen, klien tampak gelisah, klien sulit tidur, mata klien tampak hitam dan klien sering
menguap, konsentrasi klien juga kadang-kadang terganggu, sehingga masalah keperawatan yang
didapatkan adalah ansietas. Intervensi yang didapatkan untu mengatasi ansietas yaitu terapi
relaksasi nafas dalam, edukasi, dan observasi ansietas. Hasil evaluasi pada setelah pertemuan kedua
didapatkan masalah keperawatan ansietas dapat teratasi.
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Melalui pembuatan laporan ini diharapkan mahasiswa lebih mampu memahami asuhan
keperawatan jiwa pada klien dengan ansietas.
2. Bagi institusi pendidikan
Melalui pembuatan laporan ini diharapkan institusi pendidikan dapat mengembangkan metode
pendidikan dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan ansietas.
3. Bagi klien yang mengalami ansietas
Melalui pembuatan laporan ini diharapkan klien yang mengalami ansietas mampu mengontrol
ansietas menggunakan terapi yang dapat dilakukan secara mandiri.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtyas. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan
Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10.
Dariah. (2015). Hubungan Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Lansia Di Posbindu Anyelir
Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III. No 2.
Fitria. (2012). Prinsip Dasar Dan Amplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan. Jakarta: Salemba Medika.
Hawari. (2011). Manajemen Stres, Cemas, Dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Istikhoroh. (2016). Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Dan
Lama Persalinan Kala I Dan II Di BPM Wilayah Klaten. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan.
Volume 5. No 1 Hal 01-109.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Muhith. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PH Livana. (2018). Hubungan Karakteristik Keluarga Dengan Tingkat Ansietas Saat Menghdapi
Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa. Indonesian Journal Of Health Sciences, 2(1), 46-57.
PH Livana. (2018). Tigkat Ansietas Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi. Indonesian Journal Of
Health Sciences, 6(2), 113-118.
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. (1st ed). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
WHO. (2017). Deppresion And Other Common Mental Disorders: Global Health Estimates.
Geneva: World Health Organization.
Zaini. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa Masalah Psikososial Di Pelayanan Klinis Dan
Komunitas. Yogyakarta: Deepublish Publisher.