Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “Tn. Z”


DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: GANGGUAN CITRA TUBUH

A. Identitas Klien                                                                  

Inisial : Tn Z
Umur : 50 Thn
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Suku bangsa : Melayu
Status perkawinan : Sudah menikah
Alamat lengkap : Marangin Bangko
Tanggal Pekajian : 28 Desember 2020

B. Alasan Masuk
Pada saat dilakukan pengkajian, didapatkan data : Klien tidak terima dan tidak
suka melihat kaki nya yang patah. Klien sudah mengalami patah kaki sejak 1
tahun lalu karen akecelakaan kerja. Namun kondisi nya malah tambah parah
dan klien sangat benci melihat kondisi kakinya. Selain itu klien mengatakan
tidak dapat melakukan apa-apa agar kakinya sehat karena keterbatasan biaya.
Hal ini juga berdampak pada psikologis klien.
Masalah Keperawatan           : Gangguan konsep diri-gangguan citra tubuh

C. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah merasakan hal seperti yang
dialaminya sekarang.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah, klien
sering menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama
kepada istri klien
3. Faktor psikologis
Klien mudah stress, terutama dengan keadaanya.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga ada yang menderita penyakit keturunan seperti yaitu
hipertensi, dm, dan kanker.

D. Faktor Presipitasi
1. Faktor sosial budaya
Klien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2. Faktor biokimia
Timbul rasa stress dan malu melihat kakinya.
3. Faktor psikologis
Masalah klien menjadi berat karena kakinya semakin parah dan tak kunjung
sembuh. Hingga yang mencari nafkah skrang istrinya

E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital   
TD : 140 / 90 mmHg     N : 80 x/mt     S : 36.00C         P: 18 x/mt
2. Ukur                         
TB : 170 cm    BB : 50 kg     (*) turun    () naik
3. Keluhan  Fisik       
4. Klien mengeluhkan terkadang kakinya nyeri.
F. Psikososial
1. Genogram

Keterangan : 

Laki-laki :

Perempuan :

Sudahmeninggal :

Klien :

Tinggalserumah :

Klien tinggal bersama istrinya dan 2 orang anak laki2 klien. Annak bungsu
klien mengalami keterlambatan tumbuh kembang karena sering step sejak
kecil

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien merasa malu kakinya yang cacat dan tidak bisa sembuh serta
bekerja

.
b. Identitas diri
Klien merupakan kepala keluarga. Klien mencari nafkah untuk keluarga
namun semenjak sakit klien tidakk bisa bekerja lagi
c. Peran diri
Klien tidak bisa berperan sebagai kepala keluarga dan mncari nafkah.
d. Ideal Diri
Klien ingin kakinya seperti semula. Sehat dan tidak cacat
e. Harga Diri
Klien mengatakan kurang percaya diri jika bertemu dengan orang.
Masalah Keperawatan : gangguan citra tubuh

3. Hubungan Sosial
Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu anak dan
istrinya. Klien berkata jika ada masalah, klien akan menceritakan kepada
anaknya dan istrinya.
4. Spiritual
Klien beragama Islam dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Klien mengatakan sholat lima waktu, dan berharap diberi kemudahan dan
kelancaran atas permasalahan yang dirasakannya saat ini.

G. Status Mental
1. Penampilan
Klien  berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan
tempatnya.  Rambut Bersih
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan tepat. Klien menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan tepat, selama proses wawancara klien berbicara mengenai
satu topik dengan jelas (Isi pembicaraan).
3. Aktivitas motorik
Saat wawancara klien tampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan
yang diulang-ulang . Namun saat membicarakan hal yang dirasakannya
klien tampak menyentuh kakinya yang patah
4. Alam perasaan
Klien mengatakan terkadang malu dengan kondisinya,
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus
yang diberikan.
6. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, Klien mau menjawab pertanyaan yang diberikan
dengan tepat. Kontak mata klien ada dan klien menatap wajah perawat saat
wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan panjang lebar.
7. Persepsi
Keluarga mengatakan klien tidak pernah berbicara sendiri.Klien mengatakan
tidak pernah mengalami halusinasi.
8. Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien tepat, singkat dan tidak berbelit-belit
dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam satu
topik.
9. Isi pikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir.Pemikiran klien
realistis.
10. Tingkat kesadaran
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat
kesadaran klien terhadap waktu, orang dan tempat jelas.
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa
lalu  maupun saat  ini.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan fokus terhadap apa yang 
ditanyakan.Klien juga mampu untuk menjawab hitungan sederhana.
13. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan bekerja atau atau
di rumah. Klien memilih bekerja karena klien harus memenuhi
kebutuhannya keluarhanya
14. Daya tilik diri
Klien mengetahui apa hal yang dirasakannya.

H. Pola Makan dan Eliminasi


1. Makan dan minum
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi seperti biasanya dan habis, klien
dapat makan tanpa bantuan.
2. BAB/BAK
Klien dapat BAK dan BAB sendiri.
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri, mandi 2x sehari.Klien mandi menggunakan
sabun, shampo, dan juga sikat gigi.
4. Berpakaian/Berhias
Klien dapat mengganti pakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Klien menggunakan baju dengan benar.
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur nyenyak , namun terkadang klien terbangun karena
ingin BAK
6. Penggunaan Obat
Klien masih mengonsumsi obat yang rutin klien dapatkan dari puskesmas.
Hingga obat peambah darah dan vitamin
7. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien mengatakan sering menonton TV, dan berbincang-bincang dengan
keluarga dirumah.
8. Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan klien jarang keluar rumah, keluar rumah hanya untuk ke
pasar dan keperluan yang mendesak.
I. Mekanisme Koping
Klien mengatakan setiap mempunyai masalah selalu menceritakannya kepada
istri dan anaknya

J. Masalah psikososial dan lingkungan


Klien mengatakan semenjak tangan dan kaki klien melepuh seperti saat ini,
klien sering menyembunyikan tangan dan kakinya dalam berinteraksi dengan
warga sekitar, walaupun warga sekitar tidak pernah mengolok-olok klien di
lingkungannya.

K. Kurang Pengetahuan Tentang


Tidak ada
L. Aspek Medis
Diagnosa : gangguan citra tubuh
M. Analisa Data

No Data Masalah

1. DS :

 Klien mengatakan merasa malu dengan


kaki nya yang cacat
 Klien mengatakan tidak suka melihat
kakinya Gangguan citra tubuh

 Klien mengatakan perasaan malu

DO :

 Klien tampak tidak nyaman karena


kakinya
 Klien cenderung menggunakan celana
panjang untuk menyembunyikan kakinya
 Klien menjadi pengangguran
2. DS :

 Klien merasa tidak percaya diri untuk Harga Diri Rendah


berinteraksi dengan orang sekitar
 Klien merasa malu karena pengangguran
 Klien merasa takut anak dan istrinya
diejek karen puny ayah dan suami yang
cacat

DO :

 Raut wajah klien sangat sedih saat


mengatakan hal di atas.
 Terkadang mata klien tampak berkaca2

3. DS :
 Klien mengatakan kurang berinteraksi
social dengan masyarakat sekitar
Isolasi Sosial
 Klien mengatakan sering dirumah saja.
 Klien tidak ingin terlibat dengan
masyarakat umum

DO :

 Klien hanya dirumah saja


 Klien tampak sering melamun dan
menyendiri

N. Daftar Masalah
1. Gangguan citra tubuh
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial

N. Pohon Masalah

Hargadirirendah

Gangguancitratubuh

Kopingindividutidakefektif

O. Daftar Masalah
1. Gangguan citra tubuh
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
P. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan citra tubuh
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis Rencana Tindakan keperawatan Rasional


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. gangguan TUK : SP 1
citra
1. Klien dapat
Setelah dilakukan  Bina hubungan saling percaya - Hubungan saling
tubuh tindakan keperawatan  Diskusi tentang citra tubuh percaya merupakan
menjalin dan
TUM : selama 3x :  diskusi tentang penerimaan terhadap citra tubuh dasar dari terjadinya
mempertahankan
Setelah
hubungan saling  Klien dapat  gali aspek positif klien komunikasi teraupetik
dilakukan membina sehingga akan
percaya  diskusi tentang cara meningkatkan citra tubuh
tindakan hubungan saling memfasilitasi dalam
2.Klien dapat
keperawatan, percaya pengungkapan
mengenal
klien mampu  Dapat mengenal perasaan, emosi, dan
gangguan citra
mengatasi gangguan citra harapan klien
dirinya
masalah tubuh - Dengan mengenal gangguan
3. Klien dapat
gangguan  Klien dapat citra tubuh, klien akan lebih
mengungkapkan
citra tubuh mengungkapkan kooperatif terhadap
perasaan yang
yang perasaan yang tindakan keperawatan.
dirasakan secara
dialaminya. dirasakan secara Menyamakan persepsi
terbuka
terbuka. bahwa gangguan citra tubuh
terjadi pada klien.
1. Klien dapat Setelah dilakukan SP 2 - Dengan meningkatkan citra
meningkatkan tindakan keperawatan  Evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan tubuh klien, klien akan bisa
citra tubuh selama 3x :  Identifikasi dan lakukan cara meningkatkan citra menerima perubahan yang
2. Klien dapat  klien dapat tubuh terjadi pada dirinya.
berinteraksi meningkatkan citra  Latih interaksi secara bertahap - Latihan interaksi secraa
secara bertahap tubuh bertahap dapat meningkatkan
 klien dapat percaya diri klien dalam
berinteraksi secara berinteraksi dengan
bertahap lingkungan.

IMPLEMENTASI
N HARI/TANGGAL DX IMPLEMENTASI EVALUASI
O
1 28 Desember 2020 Gangguan Citra SP 1 S :Klien bercerita
13:00 Tubuh  Membina hubungan saling tentang
percaya kepandainnya
 Mendiskusi tentang citra tubuh dalam melas besi
 Mendiskusi tentang  O:Klien tampak lebih
penerimaan terhadap citra senang saat
tubuh bercerita
 Menggali aspek positif klien  A: Masalah teratasi
 Mendiskusi tentang cara  P:Intervensi
meningkatkan citra tubuh dilanjutkan
2 29 Desember 2020 Gangguan Citra SP 1  S :Klien tidak tahu
10 :00 Tubuh  Evaluasi kegiatan yang sudah harus bagaimana
dilakukan kedepannya
 Identifikasi dan lakukan cara O :Klien tampak
meningkatkan citra tubuh tidak nyaman
 Latih interaksi secara bertahap dnegan dirinya
 A :Masalah belum
teratasi
 P:Intervensi
dipertahankan
30 Desember 2020 Gangguan Citra SP 2  S :Klien mengatakan
10:00 Tubuh  Evaluasi kegiatan yang sudah jika ada rejeki mau
dilakukan membuka usaha las
 Identifikasi dan lakukan cara di rumah
meningkatkan citra tubuh O : Klien tamak
Latih interaksi secara penuh harap dan
bertahap sedikit tampak
membaik
 A :Masalah teratasi
 P:Intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai