I. IDENTITAS
Nama : Ibu S
Alamat : tegal Rejo, Kec. Kutorejo
Jenis kelamin :
(1) Laki-laki (2) Perempuan
Umur : 65 Tahun
(1) Middle Age (2) Elderly (3) Old (4) Very old
Status :
(1) Menikah (2) Tidak menikah (3) Janda (4) Duda
Agama :
(1) Islam (2) Protestan(3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku :
(1) Jawa (2) Madura (3) Lain-lain, sebutkan ………………………….
Tingkat pedidikan ;
(1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU (5) PT
(6) Buta huruf
Sumber pendapatan :
(1) Ada, yaitu dari suaminya
(2) Tidak, jelaskan ………………………..
Riwayat Pekerjaan : penjahit, petani
II. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal
(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur
(11) lain-lain:.........................
1.Kepala :
Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………..
2. Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Riwayat katarak : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, Jelaskan :..........................................
Penggunaan kacamata : ya/tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………….
4. Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
107
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Gigi geligi : karies/tidak, ompong/tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak
5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :................................................................
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………………..
6. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7. Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
8. Abdomen
Bentuk : distensi/Normal (datar)
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi : 14 kali/menit
Massa : ya/tidak, regio
9. Genetalia = Tidak Terkaji
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot : 5-5-5-5 (skala 1 – 5 )
108
Kekuatan otot
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Refleks
Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee + +
achiles + +
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit: ya/tidak, jelaskan ………………………………….
V. INFORMASI PENUNJANG
Diagnosa Medis :-
Cemas : Px mengatakan Cemas karena memikirkan tanaman padinya yang terserang hama
Stessor psikologis : karena kondisi sawahnya yang terserang hama klien takut jika mempengaruhi hasil panennya, kareena klien membutuhkan uang untuk
membayar biaya kuliah anaknya
Mekanisme koping: Mekanisme yang digunakan adaptif seperti Berolahraga setiap pagi (Jalan kaki) agar lebih segar saat menghirup udara pagi hari
Stabilitas emosi
(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel
(4) Datar
Jelaskan : ……………………………………………………..
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran ? ya
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah emosional ada atau ada gangguan
emosional
Gangguan emosional
Hasil dari pengkajian masalah emosional , didapatkan jawaban lebih dari 1 yang menandakan terdapat gangguan emosional klien yang di tandai
dengan susah tidur , sering merasa gelisah.
APGAR KELUARGA
(Skrinning singkat mengkaji fungsi SOSIAL Lansia)
Tdk
No Fungsi URAIAN Selalu Kadang2
pernah
1. Adaptation Saya merasa puas karena saya dapat meminta bantuan keluarga (teman-teman)
2. Partnership Saya merasa puas karena keluarga (teman-teman) saya membicarakan setiap hal
3. Growth Saya merasa puas karena keluarga (teman-teman) saya menerima dan mendukung
4. Affection Saya merasa puas karena keluarga (teman-teman) saya memperlihatkan kasih
sayang dan berespons terhadap emosi saya, seperti rasa marah, penderitaan, dan
111
kasih sayang.
5. Resolve Saya merasa puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya dan saya meluangkan
waktu bersama-sama.
Hasil dari pengkajian APGAR KELUARGA didapatkan skor : 8 skor yang menandakan bahwa Fungsi Sosial saat ini berfungsi dengan baik pada Px.
ANALISA DATA
DO : - Px nampak Gelisah
Px tampak sedih saat
-
menceritakan keadaannya
Suhu 36.4֯C
-
36,4°C
Tekanan darah
-
:140/90 mmHg
Nadi 88x/m
-
88x/menit
Respirasi 20x/m
-
20x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Kep Tujuan dan kriteria hasil Intervensi (PPNI, 2018) Rasional
(PPNI, 2018)
Ansietas erhubungan
SLKI SIKI 112
dengan kekhawatiran Setelah dilakukan intervesi 1. Reduksi ansietas (I.09314)
mengalami kegagalan keperawatan dalam 2x24
jam ansietas diharapkan Observasi
Observasi
dapat berkurang/hilang
dengan kriteria : a. Mengetahui sejauh
a. Identifikasi saat tingkat
(L09093) mana tingkat
a. Verbalisasi kebingungan anxietas berubah (mis.
kecemasan yang
berkurang /menurun 5 Kondisi, waktu, stressor)
dirasakan pasien atau
b. Identifikasi kemampuan
b. Verbalisasi khawatir
sklah ansietas
akibat kondisi yang mengambil keputusan
b. Mengetahui
c. Monitor tanda anxietas
dihadapi menurun 5
mekanisme koping
c. Perilaku gelisa menurun 5 (verbal dan non verbal)
dari ketika
d. Keluhan pusing menurun
Terapeutik mengyelesaikan
5
a. Temani pasien untuk masalah
e. rekwensi darah menurun
mengurangi kecemasan , c. Perubahan ttv dapat
5
jika memungkinkan digunakan sebagai
f. Frekwensi nadi menurun
b. Pahami situasi yang
indicator terjadinya
g. Frekwensi pernafasan
membuat anxietas ansietas
menurun 5
Terapeutik
h. Kosentrasi membaik 5 a. Dukungan terus –
i. Pola tidur membaik 5 menerus dapat
j. Pola berkemih membaik 5 Edukasi membantu pasien
mengurangi
Jelakan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin dialami kecemasan dan
terjalin BHSP
2. Terapi relaksasi (I.09326)
b. Perasaan adalah nyata
atau membatu pasien
Observasi
untuk terbuka
Periksa ketegangan otot,
sehingga dapat
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum mendiskusikan dan
dan sesudah latihan
menghadapinya
Terapeutik
Edukasi
Gunakan pakaian Dapat menguarangi
longgar rasa cemas pasien atas
penyakitnya.
Edukasi
a. Teknik nafas
dalam Terapi relaksasi
Observasi
b. Terapi music
Sebagai acuan
pembanding antar
sebelum dan sesudah
113
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Edukasi
a. melatih dan
mengajurkan
teknik nafas dalam
setiap kali
meresakan cemas
b. megajurkan pasien
mendengar music
rohani setiap kali
cemas
Ansietas erhubungan
19 februari SIKI
dengan kekhawatiran
2021 1. Reduksi ansietas
mengalami kegagalan
Jam 14.00 WIB (I.09314)
Observasi
a. Mengidentifikasi saat
tingkat anxietas : total
skala ansietas 9
ansietas riangan
b. memonitor tanda anxietas :
cemas, binggun, tidak
konsentrasi dan tampak
khawatir, dan geliasah
mulai berkurang
1. Terapi relaksasi
(I.09326)
Observasi
memeriksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah, dan
sebelum dan sesudah latihan
sebelum latihan
TD : 130/90mm/hg
N : 80x/menit
Sesudah latihan
TD : 120/90
Nadi : 80x/menit
Terapeutik
menganjurkan gunakan pakaian
longgar
Edukasi
melatih dan
mengajurkan
teknik nafas dalam
setiap kali
meresakan cemas
megajurkan pasien
mendengar music
rohani setiap kali
cemas
115
EVALUASI KEPERAWATAN
18 Februari 2021
Jam 16.00 WIB S : pasien mengatakan merasakan cemas,
khawatir,sulit tidur
O:
pasien tampak
gelisah(+)
Khawatir(+)
Bingun (+)
Tidak konsen saat ditanya
TD : 130/90mm/hg
N : 82X/M
sudah menggunakan pakain yang longgar
A:
masalah sebagian teratasi pada reduksi
ansietas ( poin a, b, c ), Teraupeutik (poin,
a, b), edukasi
P:
Lanjutkan Intervensi reduksi ansietas (poin
a & c ) dan Terapi relaksasi (observasi,
teraupeutik dan edukasi )
19 Februari 2021
Jam 15.00 WIB S : pasien mengatakan tidak cemas, khawatir,
binggun, tidak konsentrasi dan berkemih
susah seperti biasa
O:
pasien tidak mengalami
gelisah(-)
Khawatir(-)
Bingung (-)
TD : 120/90mm/hg
N : 74 X/M
Kosentrasi pasien baik
A:
masalah teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi Terapi relaksasi
(edukasi. Bila tiba merasakan cemas )
116
1. Tujuan
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami tentang gangguan kecemasan.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga diharapkan mereka mampu menjelaskan tentang :
a. Pengertian kecemasan
R = Relevansi
Menjelaskan TIU dan TIK
terhadap kesehatan
Bertanya
2. Tanya Jawab
3. Evaluasi
Menjawab Pertanyaan
Memberikan pertanyaan tentang
3 menit
a. Pengertian kecemasan
Menjelaskan dan
b. Menguraikan tingkat kecemasan
c. Tanda dan gejala kecemasan memraktekkan
118
3. Sasaran
4. Strategi Pelaksanaan
5. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Membuat SAP
b. Kontrak Waktu
c. Menyiapkan Peralatan
2. Evaluasi Proses
Peserta
a.
klien mengikuti kegiatan sampai selesai.
Penyuluh
b.
Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
a. Pengertian kecemasan
Kecemasan atau ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian individu yang subyektif dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus
penyebabnya. Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subyektif
dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu terhadap sesuatu yang
berbahaya.
b. Tingkat Kecemasan
1) Cemas Ringan
Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.
Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan seperti sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah
119
naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif, tidak dapat
2) Cemas Sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu lebih berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. Respons cemas sedang
seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang menyempit, rangsangan luar tidak mampu diterima,
bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak enak.
3) Cemas Berat
Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang cenderung hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang penting. Seseorang tidak mampu
Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, ketegangan, lapang persepsi sangat
sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah, verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.
1) Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada, letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
2) Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas, diare, parestesia dll.
3) Khawatir
Rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum terjadi seperti mau mendapat musibah.
4) Kewaspadaan berlebihan.
Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.
b) Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan lembut)
c) Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya.
d) Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap
menghadapinya.
Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita banyak
tertawa. Karena cara tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak
Anda, seperti "Saya takut ketika...", "Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...".
6) Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu
tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi rasa cemas.
7) Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup Anda yang
menyenangkan.
SOP
Tujuan : Untuk Mengukur penurunan tingkat kecemasan pada Tempat : di rumah ibu S
Waktu : 30 menit
dan Airphone
Pelaksanaan
Sosial
c.
Fisik
d.
Emosional
e.
Komunikasi
f.
122
Kecemasan
KEGIATAN :
PRA INTERAKSI:
1. Meyiapkan diri
3. Kontrak waktu
INTERAKSI
1. Memperkenalkan diri
2. BHSP
4. Melakukan pengkajian
TERMINASI
1. Mengakhiri pertemuan
16 Februari 2021
MENGETAHUI
KELUARGA MAHASISWA
(Sumiatun) MENGETAHUI
KETUA RT
(Erna Dwi Rakhmawati.)
125
KEGIATAN :
PRA INTERAKSI:
4. Meyiapkan diri
6. Kontrak waktu
INTERAKSI
5. Memperkenalkan diri
6. BHSP
8. Melakukan pengkajian
TERMINASI
4. Mengakhiri pertemuan
MENGETAHUI
KETUA RT
Dokumentasi Implementasi
Pertemuan ke 2
127
128
129
Pertemuan ke 3