A. Pengertian
1. Perubahan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan
dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis artinya dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan
atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai
tujuan tertentu (Hidayat, 2007).
2. Citra Tubuh
Merupakan salah satu komponen dari konsep diri yang membentuk persepsi
seseorang tentang tubuhnya baik secara internal maupus eksternal. Persepsi ini
mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi
oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi
dari pandangan orang lain (Potter & Perry, 2005). Citra tubuh adalah sikap individu
terhadap tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar, meliputi performance,
potensi tubuh, fungsi tubuh serta persepsi dan perasaan tentang ukuran tubuh dan
bentuk tubuh (Sunaryo, 2004).
D. Penyebab
Kondisi Patofisiologi dan Psikopatologis dan prosedur terapeutik yang dapat
menimbulkan gangguan citra tubuh :
1. Eksisi bedah atau gangguan bagian tubuh
a. Enterostomi
b. Mastaktomi
c. Histerektomi
d. Pembedahan kardiovaskuler
e. Pembedahan leher radikal
f. Laringektomi
2. Amputasi pembedahan atau traumatik
3. Luka bakar
4. Trauma wajah
5. Gangguan makan
6. Obesitas
7. Gangguan muskuluskeletal : artritis
8. Gangguan integumen
a. Psoriasis
b. Skar sekunder akibat trauma atau pembedahan
9. Lesi otak
a. Cerebrovaskular accident
b. Demensia
c. Penyakit parkinson
10. Gangguan afektif
a. Depresi
b. Skizofrenia
11. Gangguan endokrin
a. Akromegali
b. Sindroma chusing
12. Penyalahgunaan bahan kimia
13. Prosedur diagnostik
14. Kehilangan atau pengurangan fungsi
a. Impotensi
b. Pergerakan/kendali
c. Sensori/persepsi
d. Memori
15. Nyeri
16. Perubahan psikososial atau kehilangan
a. Perubahan volunter atau dipaksakan dalam peran bekerja atau sosial
b. Dukungan orang terdekat
c. Perceraian
d. Kepemilikan pribadi (rumah, perlengkapan rumah tangga, keuangan)
e. Translokasi/relokasi
17. Respon masyarakat terhadap penuaan (agetasim)
a. Umpan balik interpersonal negatif
b. Penekanan pada produktivitas
3. Intervensi
Langkah selanjutnya setelah membuat pohon masalah dan menetapkan masalah
utama pada kasus gangguan citra tubuh dengan melaksanakan tindakan keperawatan
yang bertujuan agar pasien mampu:
a. Mengidentifikasi citra tubuhnya
b. Meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuhnya
c. Mengidentifikasi aspek positif diri
d. Mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
e. Melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh
f. Berinteraksi dengan orang lain tanpa terganggu
Intervensi
a. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang dulu dan saat ini, perasaan
dan harapan yang dulu dan saat ini terhadap citra tubuhnya.
b. Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
c. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
d. Ajarkan untuk meningkatkan citra tubuh.
e. Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin, gunakan
pakaian yang baru.
f. Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap.
g. Bantu pasien menyentuh bagian tersebut.
h. Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah kepada pembentukan
tubuh yang ideal.
i. Lakukan interaksi secara bertahap
j. Susun jadual kegiatan sehari-hari.
k. Dorong melakukan aktifitas sehari dan terlibat dalamkeluarga dan sosial.keluarga
dan sosial.
l. Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran
penting baginya.
m. Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi.
4. Evaluasi Keperawatan
Setelah melakukan tindakan keperawatan, langkah selanjutnya adalah melakukan
evaluasi keperawatan. Keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien dengan
gangguan citra tubuh tampak dari kemampuan pasien untuk:
a. Mengungkapkan persepsi tentang citra tubuhnya, dulu dan saat ini.
b. Mengungkapkan perasaan tentang citra tubuhnya dan harapan tentang citra
tubuhnya saat ini
c. Meminta bantuan keluarga dan perawat untuk melihat dan menyentuh bagian
tubuh secara bertahap
d. Mendiskusikan aspek positif diri
e. Pasien meminta untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
5. Pendokumentasian
Langkah terakhir dari asuhan keperawatan adalah melakukan dokumentasi asuhan
keperawatan. Dokumentasi dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang
meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi
tindakan keperawatan, dan evaluasi.