Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KASUS

An. Oja usia 7 tahun, agama Islam, alamat tinggal jln. Ratu Jambi Cidolod, kelas 2 SD,
masuk rumah sakit tanggal 02/01/2019. Klien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak
nafas,demam, sakit kepala,lemah, nyeri tulang, sendi dan keluarag pasien mengungkapan px
sering sikit-sakitan. Saat pemeriksaan fisik didapatkan: menggunakan otot bantu nafas, CRT
> 3 detik, , konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien turun, mual (+) dan muntah(+). Selain
itu terdapat pembesaran limfa (splenomegali) dan hati (hepatomegali). Dari hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh : TD : 80/50 mmHg, N : 80x/I, RR : 37x/I, S :
38,60C. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil lab : Hb: 6,7 gr/dl, leukosit:
70.500 ml3, trombosit: 44.000 ml3.

Diagnosa Medis : Leukimia Limpositikakut

Asuhan Keperawatan pada klien dengan Leukimia Limpositik Akut


A.Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Identitas Klien
Nama : An. Oja
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Pelajar
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Alamat : Cidolog
Diagnosa Medis :Leukimia Limpositik akut
No. RM : 10xxxx
Tanggal masuk RS : 02 Januari 2019
Tanggal / Waktu pengkajian : 04 Januari 2019
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nn. G
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Cidolog
Hubungan dengan pasien : Ibu pasein

2. Keluhan Utama
Sesak nafas
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sesak napas, sesak bertambah berat kalau anggota tubuhnya banyak
beraktifitas, sesak dirasakan seperti ada sumbatan dijalan nafasnya, sesak disertai dengan
demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi, sesak sering terjadi terutama pada
siang hari.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikeluarga klien ada yang memiliki penyakit seperti klien dan juga di keluarga klien tidak
ada yang memiliki penyakit yang diturunkan seperti diabet, kolesterol dan jantung, namun
ayah klien terbiasa minum obat penambah stamina.
6. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda fital
TD : 80/50 mmHg
N : 80x/I
RR : 37x/I
S : 38,60C
b. Head to toe
1) Keadaan umum : sadar/compos mentis
2) Kepala : Lingkar kepala : 35 cm
3) Rambut : Bersih, warnahitam, teksturkasar
4) Mata : Sklera normal, konjungtiva anemi, pupil isokor
5) Telinga : Simetris, bersih, pendengaran baik
6) Hidung : Simetris, dan bersih
7) Mulut : Kotor, mukosa kering
8) Leher :Simetris, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
9) Dada/pernafasan
Inspeksi : Simetris,pernafasan,menggunakan otot bantu
Palpasi : Tidak teraba masa,tidak ada benjolan dithorax dan aksila
Perkusi : Sonor
Auskultasi: vesikuler,rhonci (-),whizeeng(-)
10) Jantung
Inspeksi : Iktuscordis di RIC V
Auskultasi:Tidak terdengar bunyi tambahan
Palpasi :Tidak ada pengbengkakan,tidak ada nyeri saat dipalpasi
Perkusi : Pekak
11) Paru-paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : Fremitus kiri=kanan
Perkusi :-
Auskultasi: Vesikuler
12) Abdomen
Inpeksi : Simetris
Auskultasi : Terdengar suara bising usus
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
13) Ekstremitas : Kekuatan dan tonus otot 4, akral dingin, turgor > 3 detik
14) Genitalia: Bersih
ANALISA DATA

NO Data Subjektif dan Objektif Etiologi Masalah


Ds :
 Klien mengatakan sesak napas
yang tidak tertahan sejak 2 hari
yang lalu. Eritrosit ↓
Do :
 Klien tampak sesak Hb ↓
 Klien tampak menggunakan otot
Gangguan perfusi
bantu pernapasan Komponen
1. jaringan
 RR : 37 x/menit pengangkut O2 ↓
 TD : 80/50 mmHg
 konjungtiva tampak anemis Gangguan perfusi
 ujung jari klien tampak sianosis jaringan
 kafilarevil 4 detik
 akral klien teraba dingin
 Hb : 6,7 gr %

Ds : Sel neoplasma
 Keluarga klien mengatakan berproliferasi di
demam dalam sumsum
 Klien mengatakan tidak enak tulang
badan ↓
 Klien mengatakan tidak nyaman Infiltrasi sumsum
(gerah) tulang
2.
 Keluarga klien mengatakan anak ↓
sering sakit-sakitan. Sel normal Resiko Infeksi
Do : digantikan oleh
 klien tampak demam sel tulang
 klien tampak berkeringat ↓
 tubuh klien teraba hangat Penurunan fungsi
 S : 38,6 0C leukosit
 leukosit: 16.500 ml3 ↓
Daya tahan tubuh

Resiko Infeksi

Ds :
 klien mengatakan tidak ada nafsu
makan sejak 5 hari yang lalu
 Klien mengatakan BB sebelum Masuknya sel
sakit 60 kg leukosit GIT
Do : ↓
Perubahan nutrisi
 badan klien tampak kurus ↑ asam lambung
3. kurang dari
 klien tampak lemah ↓
kebutuhan tubuh
 mukosa bibir klien kering Mual dan Muntah
 BB klien turun 3 kg sejak sakit ↓
 BB saat pemeriksaan 57 Kg BB menurun
 makan yang dihabiskan hanya ¼
porsi
 mual (+) muntah (+)

3.2 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa
NO Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan Tujuan : Mandiri :  Untuk menentukan
perfusi jaringan Setelah  Kaji TTV intervensi selanjutnya
(perifer) diberikan  Bantu klien un  Posisi kepala lebih
berhubungan tindakan tuk meninggikan tinggi kira- kira 30 –
1. dengan keperawatan posisi kepala lebih 450 dapat
penurunan selama 3 x 24 tinggi daripada mempertahankan
komponen jam, badan masukan O2 yang
pengangkut O2 diharapkan adekuat, agar
perfusi kebutuhan tubuh
jaringan Kolaborasi : terhadap O2 dapat
perifer  Pemberian O2 s terpenuhi
kembali esuai indikasi Kolaborasi :
efektif dengan  Pemberian O2 sesua
i indikasi dapat
Kriteria hasil: memenuhi kebutuhan
 Kulit O2 klien
membran
mukosa
tidak pucat
 Saturasi
oksigen
normal (97
%)
 Capillaryrefi
ll normal (2
– 3 detik)
 Intake dan
output
seimbang
Setelah Mandiri :
dilakukan 1. Tempatkan pada 1. ruangan isolasi
tindakan ruangan khusus (isolasi). bertujuan agar pasien
Risiko infeksi
keperawatan Batasi pengunjung sesuai terhindar dari agen-agen
berhubungan
selama 1x 30 indikasi. pencetus infeksi
dengan
menit 2. Pantau suhu 2. Suhu ruangan /jumlah
menurunnya
2. diharapkan lingkungan,batasi/tambah selimut harus di ubah
sistem
klien kan linen tempat tidur untuk mempertahankan
pertahanan
terlindungi sesuai indikasi. suhu mendekati normal.
tubuh
dari agen-agen 3. Dapat membantu
yang 3. Berikan lingkungan mengurangi demam,
menyebabkan dengan suhu normal. penggunaan air
infeksi es/aklhokolmungkinmen
KH : Kolaborasi: yebabkan kedinginan,
tidak terlihat 1. minta persetujuan peningkatan suhu secara
tanda-tanda dokter untuk memindakan actual.
terinfeksi klien keruangan isolasi
 Tidak 2. beri makanan yang
mengalami steril
komplikasi
yang
berhubungan.
S : 36,5-37,5
0
C.
 Leukosit :
5000-
10000/ml3.
Tujuan:
Setelah  Pasien distress
Mandiri:
melakukan pernapasan akut
 Kaji kebiasaan diet,
tindakan sering menderita
masukan makan saat
keperawatan karena dispnea,
ini. Catat derajat
selama 3 x 24 produksi sputum dan
kesulitan makan.
Perubahan jam obat.
 Berikan perawatan
nutrisi kurang diharapkan
oral sering
dari kebutuhan nutrisi klien  Rasa tak enak, bau
 Berikan makanan
3. tubuh dapat dan penampilan
porsi kecil dan
berhubungan terpenuhi adalah pencegah
sering.
dengan secara utama terhadap
anoreksia adekuat. napsu makan dan
Kolaborasi:
dapat membuat mual
 Konsul dengan ahli
Kriteria Hasil: dan muntah dengan
diet / gizi untuk
 Nafsu peningkatan
memberi makanan
makan klien kesulitan napas.
yang mudah dicerna.
meningkat
 Keadaan  Dapat meningkatkan
umum klien masukan
membaik
 Pucat  Metode makanan dan
hilang. kebutuhan kalori
didasarkan pada
situasi / kebutuhan
individu untuk
memberikan nutrisi
maksimal.

Anda mungkin juga menyukai