3. Pemerikasaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien dengan leukimia adalah
sebagai berikut:
a. Darah lengkap menunjukan adanya penurunan hemoglobin,
hematokrit, jumlah sel darah merah dan trombosit. Jumlah sel darah
putih meningkat pada leukimia kronis, tetapi juga dapat turun,
normal, atau tinggi pada leukimia akut.
b. Aspirasi sumsum tulang dan biopsi memberikan data diagnostik
definitif.
c. Asam urat serum meningkat karena pelepasan oksipurin setelah
keluar masuknya sel-sel leukimia cepat dan penggunaan obat
sitotoksik.
d. Sinar X dada untuk mengetahui luasnya penyakit.
e. Profil kimia, EKG, dan kultur spesiemen untuk menyingkirkan
masalah atau penyakit lain yang timbul.
II. Diagnosa Keperawatan (Nanda, 2016)
1. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer b.d penurunan suplai darah ke
perifer
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan
proliferative gastrointestinal dan efek toksik obat kemoterapi
3. Resiko syok b.d hipovelemi
4. Resiko infeksi
5. Kerusakan morbilitas fisik b.d kontraktur, kerusakan integritas struktur
tulang, penurunan kekuatan otot (depresi sumsum tulang)
III. Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi