I
DENGAN DIABETES MELITUS DI RUANG IGD RSUD PAKUHAJI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Akademik Individu Dalam
Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat & Manajemen Bencana
Dosen Pengampu : Siti Wasliyah, S. Kep, Ners, M. Kep
CI : Ns. Maety Airiska, S. Kep
Disusun Oleh :
DIABETES MELITUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 06 April 2022, pukul 07.30 WIB, di ruang ICU RS
Pakuhaji dengan teknik observasi pasien secara langsung, wawancara, pemeriksaan fisik dan
catatan keperawatan.
1
Denyut : Sedang
TD : 118/80 mmHg
Ekstremitas : Dingin
Warna kulit : Pucat
CRT : < 2 detik
Tidak terdapat adanya edema
EKG : Sinus Aritmia
C. SECOUNDARY SURVEY
Keluhan Utama :
Klien datang ke IGD dengan keluhan mual muntah sejak semalam dengan frekuensi 10
kali.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien datang ke RSUD Pakuhaji pada tanggal 6 April 2022 tepatnya pada pukul 07.30
WIB dengan keluhan mual muntah sejak semalam, klien merasa lemas, lemah, dan haus
dirasakan sejak 1 minggu belakangan. Klien mengeluhkan adanya sesak, merasa pusing,
serta mengeluhkan adanya luka pada ekstremitas sebelah kirinya.
Diagnose Medis : Diabetes Melitus sejak 5 tahun yang lalu.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit Diabetes melitus ini selama
5th belakangan ini.
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien (Diabetes Melitus) dan tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti
diabetes melitus, jantung, asma, hipertensi dan penyakit keturunan lainnya.
Data Fokus :
Ds :
Klien mengeluh mual muntah sejak semalam sebanyak 10 kali dengan konsistensi cair.
Klien mengatakan lemah
Klien mengatakan lemas
Klien mengeluhkan haus
Klien mengatakan pusing.
2
Klien mengatakan terdapat luka dibagian ekstremitas kaki kiri nya.
Klien mengeluhkan sesak
Do :
Keadaan umum
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS : E4 V5 M6
SpO2 : 97%
GDS : 394 mg/dL
TTV
TD : 118/80 mmHg
N : 86 x/ mnt
RR : 14 x/ mnt
S : 36,8 oC
Data Penunjang :
Photo Thorax
Perekaman EKG
Pemeriksaan Lab
3
1.1. KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Obyektif
4
1.2. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
Ds : Infeksi virus Hipovolemi
Do : Ketidakseimbangan produksi
Keadaan umum insulin
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS : E4 V5 M6 Gula dalam darah tidak dapat
SpO2 : 97% dibawa kedalam sel
GDS : 394 mg/dL
TTV Hiperglikemi
TD: 118/80 mmHg
N: 86 x/ mnt Glikosuria
RR: 14 x/ mnt
Diaresis Osmotik
S: 36,8 oC
Poliuri
Turgor kulit menurun
Membran mukosa tampak kering
Kehilangan sel elektrolit
Berat badan klien tampak turun
dalam sel
Dehidrasi
Hipovolemi
Ds : Infeksi virus Risiko
Ketidakseimbangan
Klien mengeluhkan mual muntah sejak
Kerusakan sel beta Cairan
semalam sebanyak 10 kali dengan
5
konsistensi cair.
Klien mengatakan lemas Ketidakseimbangan produksi
insulin
Do :
Hiperglikemi
Glikosuria
Diaresis Osmotik
Poliuri
Dehidrasi
Risiko Ketidakseimbangan
Cairan
6
1.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
.
1. Hipovolemia b/d Kekurangan intake cairan d/d Klien merasa lemah dan haus serta turgor kulit klien tampak menurun, membran mukosa
tampak kering dan berat badan klien tampak turun secara tiba-tiba . Adapun keadaan umum pasien ; Tingkat Kesadaran :Compos Metis,
GCS: E4 V5 M6, SpO2 : 97%, TTV; TD: 118/80 mmHg, N: 86 x/ mnt, RR: 14 x/ mnt, S: 36,8oC.
Dan data penunjang yang didapat dari hasil pemeriksaan diagnostik, yaitu :
GDS : 394 mg/dL
dx. Aktual
2. Risiko Ketidakseimbangan Cairan d/d Klien mengeluhkan mual muntah sejak semalam sebanyak 10 kali dengan konsistensi cair, klien
mengatakan lemas. Serta kulit tampak pucat dan tampak adanya dehidrasi pada klien. Adapun keadaan umum pasien ; Tingkat
Kesadaran :Compos Metis, GCS: E4 V5 M6, SpO2 : 97%, TTV; TD: 118/80 mmHg, N: 86 x/ mnt, RR: 14 x/ mnt, S: 36,8oC.
Dan data penunjang yang didapat dari hasil pemeriksaan diagnostik, yaitu :
GDS : 394 mg/dL
dx. Risiko
7
1.4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. I Nama Mahasiswa : Dian Sugiharty
Ruang : IGD NPM :….......................
No. M.R. : 039292
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Hipovolemi b/d Setelah dilakukan Observasi TTV Untuk mengetahui status perkembangan kondisi
Kekurangan intake cairan tindakan keperawatan pasien.
d/d : selama 1 X 2 jam Periksa tanda dan Mengetahui tanda dan gejala yg ditimbulkan dari
diharapkan kondisi status gejala hipovolemia adanya gangguan hipovolemi.
cairan pasien dapat Monitor intake dan Memantau status cairan pasien, baik cairan yang
membaik dengan kriteria output cairan masuk maupun yang keluar dari tubuh pasien.
hasil: Monitor elastisitas Memantau kemampuan kulit untuk berubah bentuk
1. Keadaan umum atau turgor kulit dan kembali normal.
pasien membaik (5). Anjurkan Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan membantu
2. Turgor kulit memperbanyak dalam memenuhi kebutuhan cairan intake output pada
meningkst (5) asupan cairan tubuh pasien.
3. Membran mukosa peroral
membaik (5) Kolaborasi Untuk memberikan hidrasi cairan tubuh secara
8
4. Intake cairan pemberian cairan parenteral.
membaik (5) isotonis (mis. RL,
5. Perasaan lemah NaCl)
menurun (5)
6. Keluhan haus
menurun (5)
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
2. Risiko Setelah dilakukan Observasi TTV Untuk mengetahui status perkembangan kondisi
Ketidakseimbangan tindakan keperawatan Monitor status pasien.
Cairan d/d : selama 1 X 2 jam hidrasi (mis. Untuk memantau status hidrasi pada pasien secara
diharapkan kondisi status frekuensi nadi, berkala.
keseimbangan cairan kekuatan nadi,
pasien dapat membaik akral, pengisian
dengan kriteria hasil: kapiler, kelembaban
1. Keadaan umum mukosa, turgor
pasien membaik (5). kulit, tekanan
2. Pucat menurun (5). darah).
3. Asupan cairan Berikan asupan Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan membantu
9
meningkat (5) cairan peroral. dalam memenuhi kebutuhan cairan intake output pada
4. Kelembaban tubuh pasien.
membran mukosa Berikan cairan
meningkat (5) intravena. Mengatasi terjadinya kehilangan cairan tubuh pada
5. Dehidrasi menurun pasien.
(5)
GCS : E4 V5 M6
10
a) Blood Preasure : 110/80 mmHg
d) Temperature : 36,5 oC
e) SpO : 98%
11
Hasil :
Turgor kulit tampak cukup membaik (2)
5. Anjurkan memperbanyak asupan cairan peroral
Hasil :
Klien mengatakan bahwa dirinya akan sesering mungkin
mengkonsumsi cairan yang cukup untuk mempercepat proses
penyembuhan (2)
6. Kolaborasi pemberian cairan isotonis (mis. RL, NaCl)
Hasil :
Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan pemberian cairan
isotonis NaCl 20 Tpm status cairan tubuh pasien sudah merasa
lebih baik (2)
2 06 April 2022 Risiko 1. Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, Dian
Ketidakseimbangan pengisian kapiler, kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan
07.30
Cairan darah).
Hasil :
TTV ; N : 96 x/i
Akral tampak cukup membaik (2)
CRT : < 2 detik
Membran mukosa pasien tampak membaik (3)
12
Turgor kulit tampak membaik (3)
2. Berikan asupan cairan peroral.
Hasil :
Pasien mengatakan bahwa dirinya akan minum air putuh secara
rutin dengan menu sedikit tapi sering untuk memperbaiki status
cairan tubuhnya (3)
3. Berikan cairan intravena.
Hasil :
Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan pemberian cairan
status cairan tubuh pasien sudah merasa lebih baik (3)
13
1.6. EVALUASI KEPERAWATAN
O:
14
Observasi TTV
Periksa tanda dan gejala hipovolemia
Monitor intake dan output cairan
Anjurkan memperbanyak asupan cairan peroral
Kolaborasi pemberian cairan isotonis (mis. RL, NaCl),
jika perlu
O:
TTV ; N : 96 x/i
Akral tampak cukup membaik (2)
CRT : < 2 detik
Membran mukosa pasien tampak membaik (3)
Turgor kulit tampak membaik (3)
15
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2017. “ Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik
“. Edisi 1. Jakarta ; DPP PPNI
PPNI. 2019. “ Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan“. Edisi 1. Jakarta ; DPP PPNI
16