Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Farida Apriliana
2230056
Kelas IIB
Ny. D, seorang wanita karir usia 25 tahun, datang ke puskesmas, mengeluh nafsu makan berk
urang. Klien hanya makan kurang lebih 3 sendok makan. Tampak lemas dan wajah pucat. Ny.
D menjadi lebih cepat lelah sejak 1 minggu yang lalu Dari anamnesa pasien didapatkan G1P
0A0 hamil 35 minggu. Klien mengatakan mual muntah pada pagi hari, kemudian dilakukan p
emeriksaan fisik didapatkan TFU 32 cm, areola mamae hyperpigmentasi. TD 90/50 mmHg,
HR: 80 x/menit, suhu 36,8°C. Hasil lab Hb: 7,1 mg/dL
Ny. D mengatakan kadang-kadang perut terasa mulas namun sifatnya hilang timbul. Menurut
pasien, gerak janin aktif, tidak ada fek atau lendir, dan tidak keluar air-air (ketuban)
1. ANALISA DATA
DO :
-
2. DS : Perfusi Perifer Tidak E Penurunan Konsentr
fektif asi Hemoglobin
-Pasien Tampak Lemas
- TTV
DO:
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.INTERVENSI KEPERAWATAN
-Identifikasi dampak m
ual terhadap kualitas hi
dup (mis. nafsu makan,
aktivitas, kinerja, tangg
ung jawab peran, dan ti
dur)
- Identifikasi antieme
tik untuk mencegah mu
al (kecuali mual pada k
ehamilan)
Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan makanan ti
nggi karbohidrat dan re
ndah lemak
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
2 oktober 202 Perfusi Perifer Tidak E Setelah dilakukan inter Tindakan ob
3 fektif b.d Penurunan K vensi keperawatan sela servasi
onsentrasi Hemoglobin ma 3x24 jam maka perf
d.d Hb: 7,1 mg/dL usi perifer meningkat d -Periksa sirkulasi perif
engan kriteria hasil : er (mis, nadi perifer, ed
ema, pengisian kapiler,
1. kekuatan nadi perifer wama, suhu, ankle-bra
meningkat dan warna k chial index)
ulit pucat menurun
-Identifikasi faktor risi
ko gangguan sirkulasi
(mis, diabetes, peroko
k, orang tua, hipertensi
dan kadar kolesterol tin
ggi)
-Hindari pemasangan i
nfus atau pengambilan
darah di area keterbata
san perfusi
Terapeutik
-Hindari pengukuran te
kanan darah pada ekstr
emitas dengan keterbat
asan perfusi
-Hindari penekanan da
n pemasangan tourniqu
et pada area yang ceder
a
-Lakukan pencegahan i
nfeksi
-Lakukan perawatan ka
ki dan kuku.
- Lakukan hidrasi
Edukasi
-Anjurkan berhenti me
rokok
-Anjurkan berolahraga
rutin
-Anjurkan mengecek ai
r mandi untuk menghin
dari kulit terbakar
-Anjurkan menggunak
an obat penurun tekana
n darah, antikoagulan,
dan penurun kolesterol,
jika perlu
-Anjurkan menghindari
penggunaan obat peny
ekat beta
-Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang te
pat (mis. melembabkan
kulit kering pada kaki)
-Informasikan tanda da
n gejala darurat yang h
arus dilaporkan (mis. r
asa sakit yang tidak hil
ang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangny
a rasa)
2 oktober 202 Defisit Nutrisi b.d Fakt Setelah dilakukan inter Tindakan
3 or Psikologis (mis. Stre vensi keperawatan sela
ss,keengganan untuk m ma 3x24 jam maka stat Observasi
akan) d.d Pasien men us nutrisi meningkat de
gatakan mual muntah p ngan kriteria hasil : - Identifikasi status nut
ada pagi hari, risi
1.Porsi makan yuang di
habiskan meningkat -Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
- Identifikasi makanan
yang disukai
-Identifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrien
-Identifikasi perlunya p
enggunaan selang naso
gastrik
Terapeutik
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis. pir
amida makanan)
-Berikan suplemen ma
kanan, jika perlu
-Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogatrik jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberia
n medikasi sebelum ma
kan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhka
n, jika perlu
KASUS 2
Ny D usia 21 tahun berjenis kelamin perempuan, agama Islam di rawat di ruang Anggrek pasi
en masuk rumah sakit dari tanggal 2 Oktober 2023, jam 14.00 dengan diagnosa medis Hemor
agic Post Partum,
Riwayat persalinan, pasien mengatakan bahwa pasien melahirkan normal pada tanggal 1 Okt
ober 2023, di klinik bersalin yang dibantu oleh dokter dan juga bidan. Anaknya berjenis kela
min perempuan dengan berat 3.200 gram, saat persalinan dilakukan pemotongan jalan lahir/e
pisiotomi, Kemudian pasien mengalami perdarahan post partum yang disebkan karena atonia
uteri. Riwayat keluhan utama, saat pengkajian, pasien mengeluh nyeri pada perineum ketika
bergerak dan juga saat BAK, skala nyeri 6 (nyeri sedang), Pasien tampak meringis kesakitan
ketika menggerakan kaki, pasien juga mengeluh tidak nafsu makan, lemas pusing, sulit BAK,
klien terpasang kateter, pasien tampak pucat, aktivitas pasien di bantu oleh perawat dan juga
keluarga.
1. ANALISA DATA
DO :
DS:
2. -
Risiko Perdarahan Komplikasi Pasca Partum (
DO : mis.atoni uterus,retensi plas
enta)
- pasien mengalami perdarah
an post partum yang disebkan
karena atonia uteri.
DS :
DO : Kelemahan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2 Oktober 2023 - -
3.
3.INTERVENSI KEPERAWATAN
-Identifikasi pengetahuan da
n keyaninan tentang nyeri
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
KASUS 3
Bayi lahir pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul 10.40 WIB, berjenis kelamin perempuan, lahi
r melalui persalinan sectio caesarea dengan usia kehamilan 37 minggu. Bayi lahir dengan ber
at badan 2800 gram, panjang badan 46 cm, lingkar dada 32 cm, dan lingkar kepala 33 cm. Ni
lai APGAR skor 1 menit setelah lahir 8 yaitu appearance (warna kulit) tubuh kemerahan dan
ekstremitas biru (skor 1), pulse (denyut nadi) lebih dari 100 kali per menit (skor 2), grimace
(reaksi rangsang) bersin saat dilakukan penghisapan lendir (skor 2), activity (tonus otot) ekstr
emitas sedikit feksi (skor 1) dan respiration (usaha nafas) dengan menangis kuat (skor 2). Sed
angkan nilai APGAR skor 5 menit setelah lahir 9 yaitu appearance (warna kulit) tubuh kemer
ahan dan ekstremitas biru (skor 1), pulse (denyut nadi) lebih dari 100 kali per menit (skor 2),
grimace (reaksi rangsang) bersin saat dilakukan penghisapan lendir (skor 2), activity (tonus ot
ot) gerakan aktif (skor 2) dan respiration (usaha nafas) dengan menangis kuat (skor 2).
1. ANALISA DATA
DO:
- suhu 35,8 C
N 144x/mnt
RR 42 x/mnt
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik
-Pertahankan kelembaban in
kubator 50% atau lebih untu
k mengurangi kehilangan pa
nas karena proses evaporasi
Edukasi