Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA An. X DENGAN SINDROM NEFROTIK

DI RUANG ANAK

RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

OLEH :

GIYASTUTI DEWI APRIYANTI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2020
Sindrom nefrotik adalah gangguan klinis yang ditandai oleh Manifestasi klinis : (suzanne smeltzer, 2013)
peningkatan protein dalam urin (proteinuria), oenurunan  Edema : edema biasanya lunak dan cekung dila ditekan
albumin dalam darah, edema, serum kolesterol yang tinggi, (pitting) umumnya ditemuan disekitar mata, ekstremitas,
lipoprotein densitas yang rendah (hiperlipidemia), tanda-tanda abdomen
tersebut dijumpai disetiap kondisi yang sangat merusak BAB I  Malase, Sakit kepala
membrane kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan  Iritabilitas
permeabilitas glomerulus (Suzanne, smeltzer, 2013) WOC SINDROM NEFROTIK  Kelemahan umum

Penyebab primer : kerusakan Penyebab sekunder : penyebabnya


Penyebab bawaan : gejala yang khas
glomelurus itu sendiri atau adalah malaria, metabolic (DM), infeksi
adalah edema pada masa neonatus
kelainan congenital (autosomal) (hepatitis dan sifilis), imunologik (HIV)

pemeriksaan penunjang : Kerusakan glomerulus System imun menurun Penatalaksanaan : bertujuan untuk
mempertahankan fungsi ginjal
 Urinalisis :volume urin biasanya berkurang  Menjaga pasien dalam keadaan
 Pemeriksaan sedimen urin Permeabilitas glomerulus meningkat MK : resiko infeksi tirah baring
 Pengukuran protein urin  Masukan protein ditingkatkan
 Albumin serum untuk mengganti protein yang
 USG Renal :terdapat tanda glomerulonephritis kronik Proteinuria (fibrinogen, albumn dan hilang
 Biopsy ginjal globin dalam urin meningkat)  Diet rendah natrium
 Pemeriksaan darah : Hb menurun adanya anemia, Ht  Pemberian diuretic
menurun pada gagal ginjal, natrium meningkat , kaloum  Penanganan kortikosteroid
meningkat, penurunan kadar serum HIPOPROTEINEMIA
(sirubian,2013) HIPOALBUMINEMIA

HIPOVOLEMIA Tekanan onkotik plasma menurun Sintesa protein hepar menurun

Aliran darah ke ginjal menurun Sekresi ADH meningkat Volume plasma meningkat HIPERLIPIDEMIA

Pelepasan renin Reabsorpsi air dan natrium Peningkatan retensi natrium renal Malnutrisi

Tekanan darah meningkat EDEMA


MK : ketidakseimbangan nutrisi
MK : kurang dari kebutuhan tubuh
Vasokontriksi Beban kerja penurunan
jantung MK : kelebihan Efusi pleura
curah
meningkat volume cairan
jantung
MK : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Sesak nafas
PENATALAKSANAAN kebutuhan tubuh

MK : Intoleran NOC :
Hospitalisasi Diet Terapi obat Tirah baring aktivitas
 status nutrisi : asupan nutrisi
 status nutrisi bayi
Kecemasan Kurang ketidakpatuhan  Diuretik NIC : manajemen nutrisi
anak dan pengetahuan  ACE Inhibitor
orang tua kondisi,  Tentukan status gizi pasien dan
MK : resiko tinggi  Albumin
prognosa kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dan program gangguan
pemeliharaan gizi
MK : MK : kelebihan volume cairan
kesehatan  Atur diet yang diperlukan
ansietas
MK : NOC : keseimbangan cairan  Monitor kalori dan asupan makanan
defisien  Monitor kecenderunagn terjadinya
pengetahuan NIC : manajemen cairan
penurunan dan kenaikan berat badan
 Timbang berat badan setiap hari dan monitor
status pasien
MK : penurunan curah jantung  Jaga intake dan output yang akurat MK : intoleran aktivitas
 Monitor status hidrasi NOC : toleransi terhadap aktivitas
NOC : meningkatkan curah jantung
 Monitor hasil laboratorium yang relevan
NIC : perawatan jantung dengan retensi cairan (peningkatan berat NIC : bantuan perawatan diri
jenis, peningkatan BUN, penurunan  Pertimbangkan usia pasien ketika
 Identifikasi tanda primer penurunan curah
hematokrit) meningkatkan aktivitas perawatan diri
jantung (dispnea, edema)
 Monitor indikasi kelebihan cairan  Berikan bantuan sampai pasien mampu
 Identifikasi gejala sekunder (peningkatan
 Kaji lokasi dan luasnya edema melakukan perawatan diri
BB)monitor tekanan darah
 Berikan O2
 Monitor status gizi  Dorong kemandirian pasien, bantu ketika
 Berikan diuretic yang diresepkan tidak mampu
 Batasi asupan air  Ajarkan orangtua/keluarga untuk
mendukung kemandirian
 Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri
MK : defisien pengetahuan MK : ansietas
MK : resiko gangguan pemeliharaan kesehatan
NOC : pengetahuan manajemen penyakit akut NOC : tingkat kecemasan
NOC : perilaku patuh
NIC : pendidikan kesehatan NIC : dukungan emosional
NIC : peingkatan sisitem dukungan
 Rumuskan tujuan dlam program pendidikan  Buat pernyataan untuk mendukung dan
 Libatkan keluarga, orang terdekat, dan
kesehatan berempati
teman-teman dalam perawatan dan
 Berikan ceramah untuk menyamoaikan  Dorong klien untuk mengekspresikan
perencanaan
informasi perasaan
 Identifikasi sumberdaya yang tersedia
 Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya  Rujuk untuk melakukan konseling
terkait dengan dukungan perawatan
hidup perilaku saat ini pada pasien, keluarga
 Monitor situasi keluarga saat inii
atau kelompok sasaran
 Identifikasi tingkat dukungan keluarga,
 Identifikasi sumber daya MK : resiko infeksi
dukungan keuaangan dan sumberdaya
 Letakkan iklan yang menarik
lainnya NOC : keparahan infeksi
 Identifikasi respon psikologis terhadap
NIC : perlindungan infeksi
situasi dan ketersediaan system dukungan
 Monitor tanda dan gejala infeksi
 Tingkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan asupan cairan
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 10 mei 2020
I. Identitas
1. Identitas klien
Nama : An. X
TTL : Kab.semarang, 20 juni 2015 (58 bulan)
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : TK
Agama : islam
Suku : jawa
TB/BB : 95 cm/14 kg
Gol darah :A
Alamat : ungaran
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. X
Umur : 28 th
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku : jawa
Hub. Dg klien : ibu kandung
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Ibu rumah Tangga
Alamat : ungaran
Diagnose medis : syndrome nefrotik
II. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Keluarga klien mengatakan tiba-tiba klien mengalami edema pada seluruh
tubuh
2. Riwayat kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit :
Keluarga klien mengatakan kondisi tubuh klien tiba-tiba edema dan lemas
setelah pulang sekolah. Selama 3 hari dirumah klien tidak diberikan
apapun dan kondisi klien tidak mengalami perubahan, kemudian klien
dibawa kerumahsakit oleh keluarganya untuk mendapatkan penanganan
lebih baik.
Factor pencetus :
Keluarga klien mengatakan tidak mengetauhi penyebab klien mengalami
edema seluruh tubuh
Timbulnya keluhan :
Keluarga klien mengatakan keluhan muncul secara tiba-tiba
Factor yang memperberat :
Keluarga klien mengatakan klien bertambah lemas ketika beraktivitas
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya
:
Keluarga klien mengatakan belum melakukan upaya apapun, keluarga
langsng membawa klien kerumah sakit begitu keadaan klien tidak baik

3. Riwayat kesehatan lalu


Keluarga klien mengatakan klien belum pernah mengalami keluhan yang
sama seperti sekarang, hanya sesekali demam.
a. Prenatal
1) Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di bidan, ibu
mengatakan hanya mengalami mual saja diawal kehamilan
2) Ibu klien mengatakan tidak pernah terkena paparan radiasi
selama hamil
3) Pada saat hamil berat badan ibu 58 kg
4) Riwayat imunisasi
5) Golongan darah ibu A, golongan darah ayah AB
b. Natal
1) Ibu klien mengatakan melahirkan di bidan tempat
memeriksakan kehamilannya
2) Ibu klien mengatakan bersalin secara normal
3) Ibu klien mengatakan penolong persalinan adalah bidan
4) Ibu klien mengatakan tidak mengalami komplikasi saat
melahirkan dan setelah melahirkan
c. Post natal
1) Kondisi bayi baik (menangis spontan)
2) Anak pada saat lahi rtidak mengalami kelainan tubuh
3) Riwayat kelahiran : klien tidak mengalami premature dan
BBLR

Kecelakaan :

Keluarga kien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan

Pernah dirawat dirumah sakit :

Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit


sebelumnya

Pernah operasi :

Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dioperasi sebelumnya

Alergi : keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi terhadap


makanan, obat-obatan dan lingkungan.

4. Riwayat imunisasi
Keluarga klien mengatakan klien mendapatkan imunisasi lengkap yaitu
imunisasi hepatitis B dan DPT, BCG, Polio dan campak

5. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga klien menagtakan klien selalu makan sayur dan buah, selalu
olahraga dan tidak pernah minum kopi
Keluarga klien menagtakan belum pernah mengalami masalah kesehatan
seperti klien sebelumnya
Keluaga klienmengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular
seperti, TBC, HIV,Hepatitis
Keluarga klien mengatakan tidak memiliki riwyat penyakit menurun
seperti HT, DM, penyakit jantung
6. Genogram

: laki laki
: perempuan
: pasien
: hubungan keluarga
: tingga satu rumah

7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan :
BB sebelum sakit : 12 kg
BB selama sakit : 14 kg
TB : 95 cm
Perkembangan :
Keluarga klien mengatakan klien tidak mengalmi keterlambatan
perkembangan, klien berkembang seperti anak-anak seusianya
Sensorik : anak bisa melihat, bisa mendengar, rentang gerak dalam meraba
benda disekitar baik, dapat membedakan sensasi sentuhan,
nyeri, panas,dingin.
Motorik : klien bisa menggerakkan tangan dan kaki, namun tampak lemah,
klien dapat menelungkupkan tangan, klien dapat berjalan
dengan perhan, namun tampak lemah
kognitif : klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan perlu diobati
komunikasi : klien dapat menyampaikan sesuatu bila menginginkan
sesuatu, klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat, klien terkadang menangis bila perawat membenahi
infus klien
emosi-sosial : anak tampak cemas, gelisah dan rewel
kemandirian : klien hanya berbaring ditempat tidur, aktivitas sepenuhnya
dibantu oleh keluarga

8. Reaksi hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Dokter menceritakan kondisi klien bahwa klien mengalami gangguan
pada ginjal
Perasaan orang tua saat ini : keluarga klien mengatakan sangat cemas
terhadapkondisi klien saat ini
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Klien mengatakan bila sakit harus dirawat dirumah sakit

III. Pengkajian pola fungsional (Gordon)


1. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Keluarga mengatakan apabila ada keluarga yang sakit maka keluarga
langsung membawa ke pelayanan keehatan
Keluarga mengatakan kesehatan itu penting
2. Pola nutrisi metabolic
A : antropometri
BB sebelum sakit : 12 kg
BB selama sakit 14 kg
TB : 95 cm
Status gizi sebelum sakit : status gizi buruk (nilai z score BB/U kategori
-3SD)
Status gizi selama sakit : status gizi baik (nilai z score BB/U kateori -2SD)
dengan catatan anak mengalami edema

B : biomedis
Hb : 9 gr/dl
Albumin : 1,9 gr/dl

C : clinical sign
Klien tampak lemah, nafsu makan klien menurun, konjungtiva anemis,
porsi makan yang disediakan RS tidak dihabiskan

D : Diet
Die rendah garam dan tinggi protein

3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : keluarga mngatakan tidak ada ,asalah dalam pola eliminasi
Selama sakit : terdapat proteinuria

4. Pola istirahat tidur


Sebelum sakit : keluarga mengatakan istirahat dan tidur klien tidak
terganggu, tidur 8 jam
Selama sakit : klien mengatakan tidak bisa tidur karena sakit kepala

5. Pola aktifitas latihan


Sebelum sakit : keluarga lien mengatakan anak selalu main dengan
temannya
Selama sakit : anak hanya berbaring saja karena lemas

6. Pola persepsi-kognisi
Kemampuan melihat, merasakan, mendengar klien baik
Kesadaran klien composmentis

7. Pola persepsi-konsep diri


Tidak terkaji

8. Pola hubungan-peran
Anak tampak gelisah, keluarga selalu menjaga klien diruangan

9. Pola seksual-reproduksi
Klien masih balita sehingga pola seksual-reproduksi belum berjalan

10. Pola koping-toleransi stress


Anak tampak cemas, takut dan rewel

11. Pola nilai keyakinan


Keluarga mengatakan mengajarkan anak niilai-nilai agama seperti berdoa
supaya cepat sembuh

IV. Pemeriksaan fisik


1. Tingkat kesadaran (pediatrik GCS)
Kesadara klien composmentis
E4V5M6 : 15
2. Pemeriksaan vital sign
TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
Suhu: 390C
Nadi : 70x/menit
3. Pengkajian kepala (mata, hidung,mulut,telinga)
Mata : penglihatan klien baik, erakan mata klien baik, terdapat edema pada
area mata, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ada reflek terhadap
cahaya, pupil isokor, tidak ada nyeri tekan
Hidung : hidung bersih, tidak ada luka, perdarahan dan serumen, tidak ada
nyeri tekan, patensi nares klien paten
Mulut : mulut klien bersih, lidah bersih, klien dapat membedakan rasa,
tidak terdapat karies gigi
Telinga : telinga simetris, telinga bersih, tidak ada lesi, massa, serumen,
tidak ada nyeri tekan

4. Pengkajian dada (paru,jantung)


Pru-paru : pernafasan klien spontan, tidak menggunakan alat bantu, tidak
ada pernafasan cuping hidung, tidak ada otot bantu nafas, pengebangan
dada simetris, taktil fremitus klien baik, auskulatasi suara nafas klien
vesikuler, perkusi lapang paru sonor, RR : 20x/menit, pernafasan reguler
Jantung : denyut nadi klien 70x/menit

5. Pengkajian abdomen
Bentuk abdomen klien bulatkarea edema, tidak ada luka,tidk ada jejas,
bising usus 5x/menit, suara perkusi timpani, tidak ada pembesaran hati,
limpa. , tidak ada nyeri tekan

6. Pengkajian genetalia
Klien berjenis kelamin laki-laki, genetalia klien bersih, klien belum
melakukan sirkumsisi, tidak ada kelainan pada genetalia klien

7. Pengkajian ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus ditangan kanan klien, ekstremitas atas
mengalami edema, tidak ada lesi, tidak ada jejas, panjang ekstremitas
sama, kekuatan ootot baik, tonusotot baik, reflek bisep baik, reflek trisep
baik, tidak mengalami deformitas, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas bawah : panjang nya sama kanan dan kiri, ekstremitas edema,
tidak ada lesi, jejas, kekuatan otot baik, tonus otot baik, reflek patella baik,
reflek Achilles baik, tidak mengalami deformitas, tidak ada nyeri.

V. Data laboratorium
A. Hasil pemeriksaan urin : proteinuria +3
B. Hasil pemeriksaan darah
Albumin 1,9 gd/dl (turun/rendah) nilainirmal 3,5-5,5 gr/dl
Hb 9 gr/dl (turun/rendah) nilai normal 13,0-18,0 gr/dl

VI. Pemeriksaan penunjang


-
VII. Terapi pasien
Terapi steroid : untuk mencegah peradangan atauinflamasi
Terapi diuretic : untuk membuang kelebihan garam dan air dalam tubuh
Paracetamol : antipiretik untuk menurunkan demam
B. Analisa data

No Hari/tanggal Data fokus kemungkinanpenyebab Masalah keperawatan


1 10 mei 2020 DS : Kerusakan glomerulus (00026) kelebihan volume
 Keluarga klien mengatakan cairan
klien mengalami edema Peningkatan permeabilitas glomerulus
pada seluruh tubuhnya
 Keluarga klien mengatakan Proteinuria
wajah klien bengkak
DO : Hipoproteinuria, hypoalbuminemia
 Klienmengalami edema
pada seluruh tubuhnya Tekanan onkotik plasma menurun

 Hb klien turun (9 gr/dl)


 Klien mengalami Volume plasma meningkat

penambahan berat badan


selama sakit Retensi natrium renal meningkat

 Berat badan sebelum sakit


12 kg Edema

 Berat badan selama sakit 14


Kelebihan volume cairan
kg
2 10 mei 2020 DS : Kerusakan glomerulus (00092) intoleran aktivitas
 Keluarga klien mengatakan
klien sangat lemas Peningkatan permeabilitas glomerulus
DO :
 Klien mengalami tirah Proteinuria
baring
 Keadaan umum klien lemah Hipoproteinuria, hypoalbuminemia
 Kesadaran kien
composmentis Tekanan onkotik plasma menurun

Volume plasma meningkat

Retensi natrium renal meningkat

Edema

Kelemahan karena edema

Intoleran aktivitas
3 10 mei 2020 DS : Penyebab sekunder : malaria, metabolic (00008) ketidakefektifan
 Keluarga klien mengatakan termoregulasi
panas naik turun System imun menurun
DO :
 Suhu tubuh klien 39 C Respon peradangan dalam tubuh
 Suhu tubuh sudah turun
dengan paracetamol Hipertermi dan hipotermia

Ketidakefektifan termoregulasi
4 10 mei 2020 DO : Kerusakan glomerulus (00002)
 A : antropometri ketidakseimbangan nutrisi
BB sebelum sakit : 12 kg Peningkatan permeabilitas glomerulus kurang dari kebutuhan
BB selama sakit 14 kg tubuh
TB : 95 cm Proteinuria
Status gizi sebelum sakit :
status gizi buruk (nilai z Hipoproteinuria, hypoalbuminemia
score BB/U kategori -3SD)
Status gizi selama sakit : sintesa protein hepar menurun
status gizi baik (nilai z
score BB/U kateori -2SD) hiperlipidemia
dengan catatan anak
mengalami edema malnutrisi
 B : biomedis
Hb : 9 gr/dl (turun) ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Albumin : 1,9 gr/dl (turun) kebutuhan tubuh

 C : clinical sign
Klien tampak lemah, nafsu
makan klien menurun,
konjungtiva anemis, porsi
makan yang disediakan RS
tidak dihabiskan
 D : Diet
Die rendah garam dan
tinggi protein
Diagnosa Keperawatan
1. (00026) kelebihan volume cairan
Definisi : peningkatan asupan dan/atau retensi cairan
Batasan karakteristik :
 Anasarka
 Penurunan haemoglobin
 Edema
 Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat

Factor yang berhubungan :

 Kelebihan asupan natrium


2. (00002) ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Batasan karakteristik :
 Enggan makan
 Kurang minat pada makanan
3. (00008) ketidakefektifan termoregulasi
Definisi : fluktuasi suhu diantara hipertemi dan hipotermi
Batasan karakteristik :
 Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
 Kulit hangat

Factor yang berhubungan :

 Inaktivitas
4. (00092) intoleran aktivitas
Definisi : ketidakcukuan energy psikologis atau fisioligis untuk mempertahankan
atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin
dilakukan
Batasan karakterisktik :
 Keletihan
 Keletihan umum

Factor yang berhubungan :


 Fisik tidak bugar
C. Rencana keperawatan

No Hari/tanggal tujuan Rencana tindakan Ttd


1 10 mei 2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 (4095) manajemen cairan Giyas
jam diharapkan klien dapat menjaga (0601)  Timbang berat badan setiap hari dan monitor
keseimbangan cairan dalam batasan normal dengan status pasien
kriteria hasil :  Jaga intake dan output yang akurat
 Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam  Monitor status hidrasi
(dari skala 2 ke 5)  Monitor hasil laboratorium yang relevan
 Berat badan stabil (dari skala 2 ke 5) dengan retensi cairan (peningkatan berat jenis,
 Berat jenis urin (dari skala 2 ke 5) peningkatan BUN, penurunan hematokrit)
 Edema perofer (dari skala 2 ke 5)  Monitor indikasi kelebihan cairan
(0503) eliminasi urin  Kaji lokasi dan luasnya edema
 Pola eliminas (dari skala 2 ke 5)  Monitor status gizi
 Bau urin (dari skala 2 ke 5)  Berikan diuretic yang diresepkan
 Batasi asupan air
(4130) monitor cairan
 Monitor berat badan
 Monitor asupan dan pengeluaran
 Monitor kadar serum albumin dan protein total
 Berikan cairan dengan tepat
2 10 mei 2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 (1100) manajemen nutrisi Giyas
jam diharapkan klien dapat meningkatkan (1009)  Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
status nutrisi : asupan nutrisi dengan kriteria hasil : untuk memenuhi kebutuhan gizi
 Asupan protein (diari skala 2 ke 5)  Atur diet yang diperlukan
 Asupan natrium  Monitor kalori dan asupan makanan
(1020) status nutrisi bayi  Monitor kecenderunagn terjadinya penurunan
 Intake nutrisi (dari skala 2 ke 5) dan kenaikan berat badan
 Haemoglobin (dari skala 2 ke 5) (1160)
 Serum albumin (dari skala 2 ke 5)  Timbang berat badan pasien
 Intake protein (dari skala 2 ke 5)  Monitor pertumbuhan dan perkembangan
 Lakukan pengukuran antropometri
 Monitor kecenderungan turun dan naiknya
berat badan
 Monitor turgor kulit dan mobilitas
 Monitor diet dan asupan kalori
 Lakukan pemeriksaan laboratorim,
monitorhasilnya
3 10 mei 2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 (3900) pengaturan suhu Giyas
jam diharapkan (0800) termoreguasi klien dalam  Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam
kisaran normal dengan kriteria hasil :  Moniot suhu dan warna kulit
 Peningkatan suhu tubuh (dari skala 2 ke 5)  Monitor dan laporkan adanya tanda dan gejala
 Penurunan suhu tubuh (dari skala 2 ke 5) dari hipotermia dan hipertermia
 Sakit kepala (dari skala 2 ke 5)perubahan warna  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
kulit (dari skala 2 ke 5)  Berikan pengobatan antipiretik
 Melaporkan kenyaman suhu (dari skala 2 ke 5)
4 10 mei 2020 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 (1800) bantuan perawatan diri Giyas
jam diharapkan klien dapat meningkatkan toleran  Pertimbangkan usia pasien ketika
terhadapa aktivitas dengan kriteria hasil : meningkatkan aktivitas perawatan diri
 Kemampuan dalam melakukan aktivitas hidup  Berikan bantuan sampai pasien mampu
harian (dari skala 2ke 5) melakukan perawatan diri
 Dorong kemandirian pasien, bantu ketika tidak
mampu
 Ajarkan orangtua/keluarga untuk mendukung
kemandirian
 Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai