1. Pengertian
cukup atau memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormone
gula darah mengalami kenaikan yang disebabkan oleh sel beta pankreas
hiperglikemia atau kadar glukosa yang banyak dalam darah serta adanya
2020).
2. Etiologi
genetik
Terjadi paling sering pada orang dewasa, dimana terjadi obesitas pada
sel target insulin diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia
3. Patofisiologi
tidak mampu untuk menangkap gula dalam darah yang selanjutnya akan
diolah menjadi energi, hal ini berlangsung dalam waktu yang lama sel
dan otot mulai menolak respons insulin untuk mengambil suplai gula dari
aliran darah menuju sel dan hal ini dapat berakibat pada peningkatan
glukosa dalam darah. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya obesitas,
penuaan, dan kurang aktifitas fisik hingga dalam waktu yang lama tanpa
Kekebalan tutubuh
Aliran darah la menurun
Dieresis osmati mbat
k
Iskemik jaringa
Resiko infeksi Neuropati sensor
n
i perifer
Poliuri Rete
nsi Urine Ketidakefektifan
perfusi jaringan p Nekrosis luka Klien tidak mera
erifer sa sakit
Kehilangan kalor
i Gangrene Kerusakan integr
itas jaringan
Polydipsia
polipagia
Vikositas darah me
ningkat Keton Ureum
Ketidakseimbagan
jala
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Vikositas darah meningkat
peningkatan kadar gula darah mencapai nilai 160-180 mg/dL dan air seni
a. Buang air kencing di malam hari dengan intensitas tinggi dalam artian
sering.
b. Merasa haus dan lapar meski telah cukup minum dan makan
selain dari gejala dan tanda umum di atas, yaitu luka yang sukar untuk
pada mata seperti pandangan yang mulai kabur, dan merasa kelelahan
meski sudah memiliki waktu istrahat yang cukup. Dengan kadar gula
darah yang terus menerus mengalami peningkatan hingga mengalami
c. Kehilangan kesadaran
d. Hipotensi
e. Infeksi yang terus menerus kambuh, seperti ISk atau berserang infeksi
6. Pemeriksaan Penunjang
kali Pemeriksaan :
Jenis tes laboratorium pada Diabetes Mellitus dapat berupa tes saring,
komplikasi.
c. Tes saring
d. Tess diagnostic
1) Microalbuminuria : urin
mineral)
optimal
2015) yaitu :
tubuh, hypovolemia
d. Resiko infeksi
e. Resitensi urine
h. Keletihan
B. Konsep Askep Diabetes Melitus
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
Mellitus, jantung.
g. Pemeriksaan fisik
3) Sistem integument
kuku
4) Sistem pernafasan
kardiomegal.
6) Sistem gastrointensial
7) Sistem urinary
saat berkemih
8) Sistem musuloskeletal
ekstermitas.
9) Sistem neurologis
h. Pemeriksaan penunjang
1) Kadar glukosa
Putri,2013).
2. Diagnosis keperawatan
jasmani.
f. Keletihan
3. Perencanaan Keperawatan
Berikut ini adalah perencanaan yang dirumusan untuk mengatasi
e) Diare menurun
(SDKI, 2017)
hasil:
e) Nekrosis menurun
lingkungan pasien
e) Nocturia menurun
f) Dysuria menurun
refleks berkemih )
atau aquades
aseptik
(SDKI, 2017)
b) Sensai meningkat
e) Nekrosis menurun
(mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidal
b) Tenaga meningkat
d) Lesu menurun
kelelahan
aktivitas
suara, kunjugan)
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap ketika perawat mengaplikasikan
2018).
asuhan keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
hasil (Hidayat,2012).