Anda di halaman 1dari 5

Cara kerja sistem AC mobil 

Berbagai komponen yang telah disebutkan tadi tentunya menunjang cara kerja sistem AC mobil
agar bisa menyala dan dingin. Dengan bagian-bagian yang lengkap dan berfungsi normal, AC
bisa bekerja optimal dalam menciptakan kesejukan di dalam kabin mobil kesayangan. Berikut ini
penjelasan cara kerja AC. 

Kompresor memompa freon

Cara kerja sistem AC mobil dimulai ketika Anda menyalakannya. Begitu dinyalakan, maka
kompresor mulai memompa freon dalam bentuk gas dengan tekanan tinggi sampai suhunya
menyentuh 100 derajat Celcius. Kekuatan pompaan kompresor akan sangat menentukan
seberapa cepat AC bisa membuat kabin mobil dingin.  

Freon diarahkan ke kondensor

Setelah suhunya maksimal, maka freon akan berubah menjadi cair. Freon cair diarahkan ke
kondensor untuk menjalani proses pendinginan hingga suhunya mencapai 60 derajat Celcius.
Pendinginan di dalam kondensor dibantu dengan cooling fan. 

Freon disaring melalui filter dryer 

Freon cair disaring melalui filter dryer ketika suhunya sudah cukup hangat. Penyaringan freon
bertujuan agar udara yang dikeluarkan dari dalam AC menjadi bersih dan segar. 

Freon masuk ke expansion valve

Setelah proses penyaringan, cara kerja sistem AC mobil dilanjutkan ke bagian expansion valve.
Di bagian ini, freon diubah dari cair menjadi gas dan akan disemprotkan dalam bentuk uap
dingin. 

Freon masuk ke evaporator

Setelah dari expansion valve, freon akan masuk ke evaporator. Di sini, freon akan didistribusikan
ke dalam kabin dengan bantuan blower. Kalau jenis blower-nya single, maka freon dikeluarkan
dari satu tempat. Namun, kalau jenis blower-nya double, maka pendistribusian freon dibagi dua. 

Pengulangan proses untuk menciptakan hawa dingin saat freon sudah didistribusikan ke kabin
melalui blower, udara dingin sudah tercipta. Namun, mesin AC akan terus bekerja dengan
kompresor mengisap tekanan freon, kemudian memompanya menjadi panas kembali dan
diarahkan ke kondensor. 
Nama-nama Komponen AC Mobil dan Fungsinya

1. Kompresor AC

Komponen AC mobil yang pertama adalah kompresor. Fungsi kompresor AC adalah untuk
memompa aliran gas freon agar freon mampu bersirkulasi ke semua komponen AC mobil.
Namun kompresor ini tidak hanya membuat freon bersirkulasi, kompresor akan menekan freon
agar molekul freon lebih rapat.

Hasilnya, freon akan berubah wujud menjadi cair dan tekanan freon pun jauh lebih besar
dibandingkan pada selang input kompresor.Hal ini ditujukan agar proses ekspansi dapat berjalan
dengan mulus. Cara kerja kompresor adalah dengan menggunakan gerakan rotari yang diperoleh
dari pulley mesin. Poros kompresor terhubung dengan plat yang memiliki beberapa nok. 

Saat nok tersebut menyentuh piston, maka piston akan bergerak ke depan. Sehingga dapat
menekan freon dan memaksanya keluar dengan tekanan tinggi. Ketika nok lepas dari piston,
maka piston kembali bergerak ke belakang karena ada pegas pengembali. Hal ini membuat freon
dari selang low pressure masuk ke dalam ruang piston. Dan begitu seterusnya kinerja kompresor
AC.

2. Magnetic Clutch

Fungsi magnetic clutch adalah untuk mengatur kapan waktu kompresor bekerja meski dan
berhenti meskipun pulley mesin tetap berputar. Saat kompresor bekerja, maka tekanan freon
yang keluar dari kompresor terus meningkat. Apalagi ketika mesin digas, maka penambahan
tekanan freon menjadi lebih cepat. Tentu ada resiko kalau kompresor terus bekerja, oleh karena
itu saat tekanan freon mencapai titik maksimum, magnetic clutch akan memutuskan hubungan
antara pulley kompresor dengan poros kompresor.

Magnetic clutch bekerja dengan menggunakan daya tarik magnet, sebuah coil digunakan untuk
menimbulkan daya tarik magnet melalui proses induksi elektromagnetik. Ketika induksi tersebut
terjadi maka kopling magnet akan bergerak ke arah coil dan menempel dengan pulley kompresor
sehingga poros mampu berputar.

3. Kondensor

Fungsi kondensor adalah untuk memindahkan panas dari dalam freon/refrigerant ke udara bebas.
Prinsip kerja kondensor seperti radiator, dimana untuk memindahkan panas semaksimal
mungkin, maka freon terlebih dahulu dilewatkan dalam beberapa core.
Di antara core tersebut, terdapat sirip-sirip yang bersifat konduktor. Sehingga ketika ada aliran
udara melewati sirip ini, suhu sirip akan lebih dingin. Karena bersifat konduktor, otomatis suhu
lebih tinggi pada freon akan berpindah ke sirip ini.

4. Dryer

Komponen AC mobil selanjutnya adalah dryer. Dryer merupakan komponen tambahan pada
sistem AC yang fungsinya mirip filter. Sesuai namanya, fungsi utama dryer adalah
mengeringkan freon dari air. Meski siklus AC mobil itu tertutup, tapi tidak menutup
kemungkinan ada sedikit uap air masuk ke dalam saluran AC.

Uap air ini bisa masuk ketika proses refill freon atau ketika anda melakukan penggantian salah
satu komponen AC mobil. Ketika saluran AC terbuka, maka udara bisa masuk ke sistem. Dan
karena udara di Indonesia bersifat lembab maka ada sedikit uap air yang masuk juga ke sistem.
Didalam dryer terdapat material pasir silika yang mampu mengikat air didalam aliran freon.

5. Expansion Valve

Komponen AC mobil selanjutnya yakni expansion valve. Fungsi expansion valve adalah untuk
mengubah wujud freon cair agar condong ke bentuk gas melalui proses spraying. Kita ibaratkan
parfum spray, meski suhu tabung parfum normal (tidak dingin) namun ketika kita semprotkan
parfum tersebut akan terasa sejuk.

Ini karena zat cair yang awalnya berada di dalam selang bertekanan tinggi keluar ke ruang
bertekanan rendah dengan kecepatan yang tinggi. Sehingga suhunya terasa lebih dingin. Pada
freon, proses spraying ini dipakai agar suhu freon semakin dingin sebelum freon dimasukan ke
evaporator.

6. Evaporator

Fungsi evaporator adalah untuk mendinginkan udara yang akan diventilasikan ke dalam kabin
mobil. Prinsip kerja evaporator juga sama seperti kondensor, di mana freon bersuhu dingin akan
disalurkan kedalam core yang juga terdapat sirip-sirip konduktor.

Anda mungkin juga menyukai