Anda di halaman 1dari 33

AIR CONDITIONING (AC)

A. PENGERTIAN AC
Air Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi
sebagai penyejuk ruangan pada kabin kendaraan. pada dasarnya sistem kerja ac mobil
adalah sirkulasi udara dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu
dengan yang lainnya, dengan freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri.
aliran tersebut terus-menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan.
Sistem Air Conditioner atau juga disebut dengan sistem AC merupakan peralatan
tambahan yang dipasang pada mobil untuk membuat pengemudi tetap nyaman berada
dalam kendaraan. Sistem Air Conditioner terdiri dari dua kata yaitu air dan conditioner
yang artinya air itu udara dan conditioner itu pengkondisian. Jadi air conditioner itu
adalah sistem yang berguna untuk mengkondisikan atau mengatur udara.
B. FUNGSI AC
Sistem AC pada kendaraan terutama pada kendaraan mobil, pada umumnya
terdapat 4 fungsi utama yaitu untuk mengontrol temperatur, untuk mengatur kelembaban,
untuk mengontrol sirkulasi udara dan untuk menyegarkan udara.
1. Untuk mengontrol temperature
Fungsi sistem AC untuk mengontrol temperatur atau suhu, pada dasarnya AC
tidak hanya berguna sebagai pendingin ruangan (cooling), namun AC juga dapat
berguna untuk memanaskan ruangan (heater).
Pada mobil yang digunakan pada daerah yang memiliki dua iklim yaitu iklim
panas dan hujan seperti pada daerah Indonesia, sebagian besar mobil hanya
dilengkapi dengan sistem pendingin. Oleh sebab itu orang Indonesia kebanyakan
besar hanya tahu bahwa AC itu digunakan sebagai pendingin. Namun untuk dareah
yang memiliki 4 iklim, yaitu panas, gugur, semi dan dingin seperti pada negara-
negara eropa. Kendaraan mobil disana selain dilengkapi dengan sistem pendingin,
juga dilengkapi dengan sistem pemanas ruang.
2. Untuk mengontrol kelembaban udara
Sistem AC juga berfungsi untuk mengatur kelembaban udara yang ada di ruang
kabin (kemudi), yaitu saat kondisi hujan maka udara akan menjadi lembab dan akan
menyebabkan timbulnya kondensasi atau timbulnya embun pada kaca mobil
sehingga akan membuat pengemudi kehilangan pandangan.
Untuk itu kelembaban udara harus diatur agar tidak terjadi embun pada kaca,
untuk mencegah terjadinya embun ini maka digunakanlah sistem AC. Sistem AC
dapat mengatur kelembaban udara, udara yang terlalu lembab dapat dikurangi
dengan mengaktifkan sistem AC karena pada sistem AC, udara yang dikeluarkan
adalah udara yang kering (tidak mengandung air).
3. Mengontrol sirkulasi udara
Sistem AC salah satu fungsinya adalah untuk mengontrol sirkulasi udara yaitu
udara dialirkan diseluruh sistem kabin. Komponen yang berfungsi untuk mengalirkan
udara diruang pengemudi atau kabin adalah komponen blower. Pada sistem AC,
untuk sirkulasi udara pada umumnya terdapat dua tipe yaitu sirkulasi udara diruang
kabin dan sirkulasi udara segar.
Sirkulasi udara diruang kabin yaitu udara hanya bersirkulasi pada bagian kabin
saja, sedangkan sirkulasi udara segar yaitu udara dari luar mobil disirkulasikan ke
dalam ruang kabin.
4. Menyegarkan udara
Fungsi sistem AC salah satunya adalah untuk menyegarkan udara, yaitu
membuat udara yang kotor menjadi udara yang bersih. Pembersihan udara ini
dilakukan oleh filter udara AC, filter udara AC berfungsi untuk menyaring kotoran
yang terkandung (terbawa) oleh udara sehingga udara yang telah melewati filter
merupakan udara yang bersih dari kotoran.
C. MANFAAT AC
AC mobil sekarang menjadi perlengkapan utama bagi pengendara roda empat.
Banyak faktor yang menjadikan AC mobil menjadi perlengkapan utama mobil. Pertama
karena pemanasan global yang menyebabkan cuaca semakin panas.

1. Mengontrol temperatur atau suhu dalam mobil

AC mobil akan menyerap panas dalam kabin mobil dan mengganti dengan udara
yang lebih dingin. Supaya kita merasa nyaman didalam mobil kita maka diperlukan
proses pendinginan atau pemanasan. Proses pendinginan dilakukan jika temperatur udara
disekitarnya terasa panas, sehingga diperlukan alat pendingin udara. Pada saat ini yang
kita kenal dengan nama AC. Sebaliknya, proses pemanasan dilakukan jika temperatur
udara sangat dingin, seperti pada musim salju. Mobil dengan sistem pemanasan dipakai
di daerah yang memiliki empat musim.

2. Mengontrol sirkulasi udara

AC mobil tidak akan berfungsi dengan baik. Karena ada udara lain yang masuk kedalam
mobil. Udara yang dalam kabin tetap bersirkulasi dengan baik jika pintu dan kaca mobil
dengan keadaan tertutup. Hanya saja sirkulasinya melalui AC mobil yang penuh dengan
CO2 akan di hisap kembali dan diganti dengan udara yang baru mengandug O2. Proses
inilah yang berulang-ulang dikerjakan oleh AC mobil.
3. Mengontrol kelembapan

Udara yang keluar dari AC mobil bukan hanya udara dingin saja. Melainkan udara dingin
hasil ekspansi embun. Pada temperatur udara yang panas diluar mobil, mendinginkan
udara dalam mobil saja belum tentu dapat menyejukkan penumpangnya. Jika kelembapan
udara didalam atau diluar mobil lebih tinggi. Dengan tingkat kelembapan yang rendah
dan temperatur udara yang cukup tinggi justru dapat membuat tubuh kita menjadi
nyaman. Dengan demikian, kelembapan udara memegang peranan dalam menyejukkan
ruangan.
4. Memurnikan udara

AC mobil memiliki filter yang menyaring freon dalam bentuk liquid. Selain menyaring,
kelebihan freon filter ini juga memisahkan debu dan kotoran. Inilah mengapa AC mobil
dapat memurnikan udara. Fungsi AC mobil sangatlah penting bagi kita. Karena tidak
hanya menambah kenyamanan penggunanya tetapi juga menciptakan udara yang sehat
dan bersih.

5. Mencegah kaca mobil yang berembun

Ketika hujan turun dengan lebat dengan kondisi ac rusak maka suhu diluar mobil menjadi
lebih dingin ketimbang suhu yang ada didalam kabin mobil yang terasa hangat. Oleh
karena perbedaan udara yang sangat tajam antara suhu udara yang diluar dan didalam
mobil dapat menyebabkan timbulnya embun pada kaca bagian dalam mobil kita. Maka
dari itu AC mobil mempunyai peranan penting saat musim hujan untuk menghilangkan
embun dikaca. Cukup nyalakan AC mobil dengan kaca mobil tertutup maka embun akan
hilang.
D. KOMPONEN SISTEM AC DAN FUNGSINYA

AC merupakan salah satu komponen yang paling penting pada mobil, karena fungsi AC
sendiri yaitu sebagai pendingin udara pada kabin mobil, mengganti udara yang panas
menjadi dingin Sehingga anda tidak akan terasa panas saat berada di dalam mobil. Anda
juga harus mengetahui komponen-komponen apa saja yang terdapat pada AC mobil serta
cara kerjanya, supaya anda dapat mengatasinya dan tidak tertipu oleh tukang service jika
terdapat kerusakan pada komponen mobil anda.
1. Komponen Mekanikal AC Mobil

Komponen mekanikal yaitu seluruh komponen pada AC mobil yang terdapat didalam
sistem AC. diantara lain yaitu kompressor AC, kondensor AC, Receiver drier, Ekspansi
Valve, Heater, High Low Pressure Switch dan juga evaporator dan blower AC. Berikut
akan dijelaskan komponen dan cara kerjanya.

a. Kompressor

Cara kerja dari komponen kompressor pada ac mobil yaitu menghisap gas freon dari
dalam evaporator yang memiliki tekanan dan temperatur rendah dan kemudian
disalurkan menjadi berbentuk cair yang bertekanan dan bertemperatur tinggi ke
bagian komponen kondensor AC. Di dalam kompresor AC terkandung oli khusus
yang berfungsi sebagai pelumas untuk memperlancar kinerja pada mesin kompressor.
b. Kondensor

Selanjutnya cara kerja dari kondensor yaitu merubah gas Freon yang memiliki tekanan
dan temperatur tinggi yang telah dipompa oleh kompressor menjadi cair. Dengan Cara
mendinginkan atau membuang temperature panas dari gas Freon tadi dengan bantuan
dari extra fan atau motor fan condenssor.

c. Receiver Drier atau Filter Drier


Dilihat dari namanya yaitu Filter Drier memiliki tugas untuk menyaring partikel-
partikel halus yang ada didalam sistem serta menyerap kandungan dari uap air yang
ada dalam Freon. Freon cair yang mengalir masuk ke inlet receiver dryer melewati
filter dari kondensor AC. Namun tidak semua jenis AC mobil yang memerlukan
Receiver Drier, karena proses pendinginan yang baik terjadi pada kondensor AC itu
sendiri.

d. Ekspansi valve

Ekspansi valve merupakan saluran sempit yang menjadi tempat mengalirnya Freon
cair bertekanan tinggi dari receiver dryer menuju evaporator. Dan fungsi lain dari
ekspansi velve yaitu untuk mengatur banyaknya jumlah freon yang dialirkan ke
dalam evaporator yang sesuai dengan kebutuhan. Didalam Ekspansi Velve ini
Terjadi pula proses pengkabutan Freon cair sehingga mudah menguap dan dinginya
terserap dalam kisi kisi evaporator.
e. Evaporator

Komponen Evaporator ini memiliki fungsi untuk menyerap hawa dingin dari seluruh
proses yang telah dilalui kemudian akan di hembuskan atau dikeluarkan oleh blower
sehingga hawa dingin tersebut menyebar keseluruh kabin mobil.

f. Heater
Selain untuk mendinginkan udara, didalam komponen AC mobil terdapat Heater
yang berfungsi untuk memanaskan udara ketika angin yang dihembuskan oleh
blower melewati heater. Heater mendapatkan panas yang berasal dari saluran radiator
pada mesin mobil. Komponen Heater pada AC mobil sering ditemukan pada mobil
dari Negara yang memiliki suhu udara dingin sehingga berfungsi sebagai penghangat
di dalam kabin mobil.

g. High Low Pressure switch

High pressure switch memliki fungsi yaitu untuk memproteksi komponen AC mobil
ketika adanya tekanan yang melebihi batasan maksimal ( biasanya diatas 450 psi )
dengan cara menghentikan aliran listrik yang akan menuju ke dalam kompressor
sehingga kompressor pada AC akan berhenti bekerja.

Sedangkan fungsi dari low pressure switch ini yaitu memberikan proteksi terhadap
kerusakan pada kompressor yang diakibatkan oleh kosongnya gas freon yang
mungkin terjadi karena terdapat kebocoran. low pressure switch ini akan secara
otomatis memutuskan aliran listrik yang menuju kedalam kompressor sehingga
kompressor akan mati.
h. Selang dan Pipa

Fungsi dari selang dan pipa yaitu suatu penghubung dan penghantar tekanan freon
keseluruh bagian komponen ac mobil, selang dibuat dari bahan karet syntetis yang
dirancang supaya tahan terhadap tekanan suhu tinggi dan tahan terhadap kandungan
kimia dari refrigerant sedangkan untuk pipa ac terbuat dari bahan  : aluminium atau
tembaga atau juga ada yang terbuat dari besi.
2. Komponen Elektrikal AC Mobil

Komponen elektrikal pada AC Mobil terdiri dari seluruh komponen kelistrikan yang
meliputi :

a. Magnetic Clutch

Magnetic clutch berfungsi untuk memutus dan menghubungkan kompressor dengan


penggeraknya (putaran mesin). Saat mesin mobil bekerja, pulley berputar karena
dihubungkan oleh belt dengan putaran mesin. atau sebagai penghubung putaran
mesin mobil melalui puli cranckshaft dengan puli kompressor AC.

Cara pengetesan Magnetic Clutch cukup mudah yaitu dengan cara memberikan arus
listrik ke soket dan Magnetic Clutch, jika center piece tertarik saat diberikan aliran
arus listrik, maka magnetic clutch dapat bekerja dengan baik.
b. Sakelar

Saklar adalah komponen yang terdapat di ac mobil dan memiliki beberapa fungsi
sebagai berrikut ini. Sakelar ini memiliki fungsi yaitu :

 Digunakan untuk mematikan

 Digunakan menghidupkan compressor

 Untuk mengatur kecepatan putaran blower pada evaporator.

Sakelar yang merupakan komponen ac ini terdiri dari tombol putar yang akan
menunjukkan posisi off, low, medium, dan high selain itu juga merupakan terminal
listrik.
c. Thermostat

Thermostat memiliki tugas untuk memberikan sinyal kondisi temperature dari kabin
ke kompresor secara otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan
mendeteksi suhu pada evaporator. fungsi lain thermostat pada AC mobil yaitu
sebagai pengatur kerja dari kompresor AC.

d. Motor Fan Kondensor


Merupakan komponen ac mobil yang berupa fan tambahan pada sistem pendingin
mesin ac mobil berupa motor listrik dan di gerakan oleh tegangan listrik. Komponen
ini berfungsi untuk membantu proses pendinginan kondensor saat ac mobil bekerja,
agar proses kondensasi di dalam kondensor bekerja dengan baik.

e. Pressure Switch

Pressure Switch atau biasa disebut Press Switch merupakan suatu alat yang berfungsi


sebagai pengaman pada ac mobil, didalam komponen press switch terdapat sensor
liquid, yang secara otomatis berkerja berdasarkan tekanan yang ada pada sirkulasi gas
freon dan juga tempratur suhu mesin. Untuk mengatur kinerja tekanan gas freon saat
ac mobil dihidupkan dan sebagai pengaman saat terjadi kebocoran ataupun tekanan
tempratur suhu mesin yang tinggi, supaya tidak terjadi kerusakan pada komponen
yang lain.
f. Relay

Fungsi Relay pada AC mobil yaitu untuk mengalirkan arus listrik ke magnetic clutch,
blower motor dan kekomponen lainnya, supaya aman dan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada kunci kontak. Aliran listrik tidak bias langsung ke magnetic clutch
ataupun ke blower motor tanpa melalui kunci kontak, sehingga titik-titik kunci
kontak akan cepat aus (terbakar).

g. Amplifier AC
Amplifier pada ac mobil merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai
relay otomatis yang mnghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari baterai
menuju ke magnetic clutch.Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC
mobil, yaitu temperature control amplifier (pengatur suhu) dan temperature control
idling stabilizer amplifier.

E. PRINSIP KERJA KOMPONEN SISTEM AC

Selain mengetahui bagaimana cara kerja AC mobil, anda juga perlu mengetahui prinsip
kerja bebagai komponen penyusun sistem AC mobil. Berikut ini adalah beberapa
komponen serta prinsip kerjanya :

1. Kompresor AC

Kompresor AC bekerja bersamaan dengan putara mesin yang berguna untuk


menghisap gas Freon dari evaporator dan memompa Freon tersebut menuju
kondensor AC melewati saluran high pressure pipa AC. Di dalam kompresor AC
terdapat oli khusus yang berguna sebagai pelumas.

2. Kondensor

Kondensor pada AC berfungsi untuk merubah gas Freon bersuhu serta memiliki
tekanan tinggi yang telah dipompa oleh kompresor menjadi cair. Caranya adalah
dengan mendinginkan atau membuang panas dari gas Freon tadi dengan bantuan dari
extra fan atau motor cooling fan.

3. Receiver dryer

Freon cair bergerak masuk ke inlet receiver dryer melewati filter dari kondensor AC
guna menyaring jika ada kotoran yang masuk. Beberapa sistem AC mobil tidak
memiliki receiver dryer karena memiliki proses kondensasi yang sempurna pada
kondensornya.
4. Ekpansi valve

Ekspansi valve adalah saluran sempit yang menjadi tempat mengalirnya Freon cair
bertekanan tinggi dari receiver dryer menuju evaporator. Terjadi pengkabutan Freon
cair pada saat melewati exspansi valve.

5. Evaporator

Pengkabutan yang terjadi saat Freon melewati ekspansi valve kemudian disalurkan
menuju evaporator dalam bentuk udara dingin. Udara dingin dari kisi evaporator
tersebut akan mulai dihembuskan oleh tiupan angin yang berasal dari blower yang
kemudian dapat dirasakan di dalam kabin mobil.

6. Heater

Heater berfungsi sebagai pemanas ketika angin yang dihembuskan oleh blower
melewati heater. Heater mendapatkan panas yang berasal dari saluran radiator pada
mesin mobil. Heater pada AC mobil sering ditemukan pada mobil yang sengaja
dibuat untuk daerah yang memiliki suhu udara dingin sehingga berfungsi sebagai
penghangat di dalam kabin mobil.
F. RANGKAIAN SISTEM AC SECARA GARIS BESAR

G. CARA KERJA SISTEM AC

Seperti telah dijelaskan fungsi dari komponen-komponen sistem AC di atas, cara


kerja dari sistem AC adalah penggabungan dari fungsi masing-masing komponen
tersebut, hal tersebut digambarkan di bawah ini.
Gambaran kerja sistem AC

 Adapun cara kerja dari sistem AC mobil adalah sebagai berikut:

Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan
mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke
dalam sistem dengan tekanan tertentu.

Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media


pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip
kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya
berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair.

Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan


penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem.
Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk
menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur
juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut
dengan temperatur yang rendah.

Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator,
akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator
panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun. Udara yang sudah
turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara
itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin, yang semula
berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator.

Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di
sirkulasikan ke dalam sistem.

H. PERAWATAN SISTEM AC

Gangguan pada AC biasanya dikarenakan kurangnya perawatan. Tips berikut ini dapat
membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak
berat:

1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar
yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi
jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak
enak bila pertama kali AC dihidupkan.

2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada
bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan
radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa
mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor
AC, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit condensor AC (kurangi
tekanan airnya)

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup
lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam
cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain
itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC


dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak
atau selang highpress bisa meledak.

5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator


AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta
menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.

6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan


menurunkan temperaturnya.

7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru
AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum anda
mematikan mesin mobil anda.

8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan


menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum
model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-anginan
patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).

I. DIAGNOSA KERUSAKAN AC

Bermacam cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain:

a. Tes tekanan

b. Tes temperature

c. Tes kebocoran

1. Tes Tekanan.
Untuk melakukan tes tekanan, mesin harus berputar pada > 2000 Rpm. Sistem AC yang
bekerja normal saluran hisap (Tekanan Rendah) kompresor, zat pendingin harus berupa
gas dengan tekanan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi).Pada saluran tekan (Tekanan Tinggi)
kompresor zat pendingin masih berbentuk gas dengan tekanan 14,5 – 20 bar (200 – 213
psi).

a. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya

Gambar Manometer menunjukkan tekanan lebih rendah

Penyebab :

 Tekanan yang kurang pada saluran tekan dan saluran hisap kompresor
menunjukkan zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah
berkurang.
Kekurangan zat pendingin yang sudah diisi penuh disebabkan kebocoran pada
sistem, akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang dingin).
 Bila tekanan tinggi diukur setelah saringan, hal ini bisa menunjukkan saringan
sudah kotor.
b. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar

Gambar manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar


 
Penyebab :

 Pengisian zat pendingin terlalu banyak.Tekanan pada bagian tekanan tinggi


akan naik, volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan
lebih besar, menyebabkan saluran tekanan rendah naik pula tekanannya
 Pendingin kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur
evaporator menjadi naik, dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi akan naik
juga mengakibatkan katup ekspansi akan selalu membuka. Tekanan kedua
bagian saluran tekanan tinggi dan rendah akan naik.
 Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua
saluran, hal ini berarti ada uap air yang beredar dalam sistem.
 Pengisian zat pendingin yang terlalu banyak harus dihindari, karena sistem
AC bekerja lebih berat dan terasa kurang dingin.

c. Manomater tekanan rendah lebih tinggi dan manometer tekanan tinggi lebih rendah

Gambar Manometer tekanan rendah lebih tinggi dan tekanan tinggi lebih rendah

Penyebab :
 Kebocoran pada bagian–bagian yang bergesekan dari kompresor seperti
katup–katup cincin torak, menyebabkan kompresor tidak bekerja dengan
baik.
 Langkah tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan
temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka.
 Katup–katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendinginan
yang ditekan akan mengalami kebocoran kebagian saluran hisap, akibatnya
saluran hisap tekanannya akan lebih naik/tinggi dan bagian saluran tekanan,
tekanannya akan turun/rendah

2. Tes temperatur.

a. Mengukur temperatur udara dalam saluran evaporator.

Pengetesan kemampuan sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin ?
2000 rpm, AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer
menunjukkan sistem tidak ada kesalahan.

Gambar pengukuran temperatur udara dalam saluran evaporator

Tabel perbandingan temperatur udara luar dan temperatur udara dalam saluran
evaporator di bawah ini, dapat dijadikan pedoman untuk tes temperatur.
Tabel perbandingan temperature

b. Mengukur temperatur ruangan AC & kelembaban udara

Prosentase kelembaban udara relatif yang lebih besar dapat diturunkan oleh sistem
AC, karena udara yang basah/lembab akan dikeringkan oleh evaporator, hal ini
terlihat adanya tetesan air (kondensasi) di sekitar pipa – pipa evaporator.
Menggunakan Higrometer kita dapat mengukur kelembaban udara dalam ruangan
AC, kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20 -
22ºC. Bila kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara
dalam ruangan AC, hal ini berarti evaporator terlalu basah & kotor. Gejala ini juga
terasa AC kurang dingin.

3. Tes kebocoran

Mengetes kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan macam– macam
cara, secara sederhana dapat dilakukan dengan memeriksa sambungan – sambungan
instalasi pipa memakai busa sabun, atau dengan kompor nyala api sipiritus.

J. MASALAH PADA SISTEM AC DAN PENYEBABNYA

AC mampu membuat penumpang mobil merasa nyaman dan tidak gerah. Akan tetapi,
seiring dengan pemakaian, beberapa masalah di sistem AC dapat saja muncul.

Sistem AC (air conditioner) merupakan salah satu fitur yang wajib tersedia di mobil saat
ini. Dengan sistem AC, udara diatur suhunya, dibersihkan, dihilangkan kelembabannya
dan disirkulasikan ke seluruh area kabin mobil. Dengan cara ini pengemudi dapat merasa
nyaman saat mengendarai mobil meskipun temperatur di luar mobil sedang panas. Pada
saat hujan turun, penggunaan AC akan mencegah terjadinya kabut menempel pada kaca
yang dapat mengganggu visibilitas pengemudi. Akan tetapi, seiring dengan pemakaian,
beberapa masalah di sistem AC muncul.

Berikut ini adalah beberapa masalah pada sistem AC yang sering dirasakan dan
penyebabnya :

1. AC kurang dingin

Meski selektor temperatur AC sudah diputar pada maximal cool, akan tetapi
pengemudi / penumpang masih terasa gerah / berkeringat. Hal ini dapat disebabkan
beberapa hal, seperti jumlah cairan di sistem AC (freon) berkurang, pendinginan
kondesor AC kurang maksimal, atau beban pendinginan yang melebihi dari kapasitas
AC, semisal penumpang penuh, dan adanya kebocoran udara dari karet karet pintu
dan kaca.

2. Mesin mati-mati saat AC dihidupkan

Saat switch AC dihidupkan, kompresor AC bekerja dan menambah beban pada mesin.
Untuk mencegah agar putaran mesin tidak turun dan menjadi mati pada saat pedal gas
tidak diinjak, maka dilengkapi dengan mekanisme idle up AC untuk menaikkan
putaran mesin menjadi 850 -900 rpm. Jika ditemukan kondisi putaran mesin langsung
turun saat switch AC dihidupkan, dapat dipastikan ada masalah pada sistem idle up
AC.

3. Lantai menjadi basah beberapa saat setelah AC dihidupkan

Saat AC bekerja, kelembaban udara kabin akan diserap oleh evaporator dengan cara
diembunkan. Kumpulan embun ini akan ditampung dibagian bawah evaporator dan
dikeluarkan melalui saluran pembuangan /selang karet ke luar mobil. Hal ini dapat
dilihat, ketika AC sedang hidup dan mobil sedang terparkir, ada tetesan air di lantai.
Pada saat terjadi kebocoran pada saluran pembuangan semisal terlepas / tersumbat,
cairan tidak dapat dikeluarkan dari dalam mobil, tetapi menetes di bagian karpet
bawah dashboard. Yang terjadi adalah karpet lantai menjadi basah.

4. Hembusan udara kurang kencang

Saat AC bekerja, udara disirkulasikan oleh motor blower. Beberapa jenis kendaraan
dilengkapi dengan filter AC untuk menyaring partikel debu, sehingga udara kabin
menjadi lebih bersih. Terdapat pengaturan kecepatan motor blower oleh sebuah
resistor blower. Jika selector blower sudah diposisikan hi, akan tetapi hembusan udara
kurang kencang, dapat disebabkan oleh beberapa hal. Semisal filter AC kotor /
tersumbat, motor blower lemah, atau ada masalah pada resistor blower.

5. AC tidak dingin sama sekali

Gejala ini hampir sama dengan gejala no 1 diatas, akan tetapi disini udara yang
berhembus tidak dingin sama sekali. Jika Anda menemukan masalah seperti ini,
penyebabnya bisa dari kerusakan pada kompresor AC, tali kipas kendor, cairan freon
habis karena adanya kebocoran pada sistem AC, atau masalah kelistrikan di sistem
AC.

6. Muncul kabut dari register AC

Munculnya kabut putih dari saluran keluar AC di dashboard (register AC) adalah
fenomena normal. Kejadian ini mungkin tidak setiap saat terjadi, bahkan untuk jenis
mobil yang sama. Fenomena ini terjadi saat terdapat kelembaban udara sangat tinggi
didalam kabin dan berbenturan dengan udara dingin yang keluar dari register AC.
Kelembaban udara yang tinggi di kabin akan dengan cepat berubah menjadi kabut
putih. Kejadian ini mirip saat sedang membuka freezer/ kulkas, dimana ada benturan
antara udara luar dan suhu dingin di dalam freezer, yang menimbulkan kabut putih.
Ketika kelebaban udara kabin tidak terlalu tinggi, biasanya fenomena ini akan hilang
dengan sendirinya.

7. Suara blower berisik

Motor blower dilengkapi dengan sirip-sirip di sekelilingnya. Saat motor blower


berputar , sirip-sirip ini mensirkulasikan udara ke seluruh area kabin mobil melewati
saluran register AC. Jika saat blower AC bekerja dan timbul suara berisik, dapat
disebabkan karena masalah pada motor blower, atau ada bagian sirip yang patah.

8. AC bau saat pertama kali dihidupkan

Ketika switch AC dihidupkan, udara disirkulasikan melewati evaporator untuk


didinginkan. Suhu evaporator adalah sekitar 2-4 derajat. Karena suhu evaporator
sangat rendah dan cenderung lembab, maka partikel debu yang tidak tersaring akan
menempel, dan menyebabkan kotor. Kondisi ini memungkinkan tumbuhnya jamur.
Saat pertama kali AC dihidupkan, udara melewati evaporator tersebut, sehingga
tercium bau tidak enak dari udara yang dihembuskan melalui register AC.

Anda mungkin juga menyukai