Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

3.1 Uraian Tugas Dan Fakta Yang Terjadi


Sering terjadi kerusakan magnetic clutch pada mobil Daihatsu Xenia 1300
single blower di workshop PT. MITRA ASRI PRATAMA dimana komponen
tersebut sering aus meski pemakaian komponen belum mencapai kilometer
60.000.
Berikut di bawah ini uraian komponen yang terdapat pada AC mobil :

3.1.1 Kompresor

Gambar 3.1. Kompresor


Kompresor adalah suatu alat mekanis yang bertugas untuk menghisap uap
refrigeran dari evaporator kemudian menekannya (mengompres) dan dengan
demikian suhu dan tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor
adalah mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem. Kompresor atau pompa
hisap tekan berfungsi mengalirkan refrigeran ke seluruh sistem pendingin. Sistem
kerjanya adalah dengan mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi
bertekanan tinggi ke sisi bertekanan rendah. Semakin tinggi temperatur yang
dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor.

12
1 Katup Isap
Katup ini memasukan gas refrigeran ke dalam silinder atau ruang torak. Daya
isap dan kemampuan kompresor bergantung dari kecepatan gerak dan
kecepatan udara dari semua bagian yang berhubungan dengan katup ini.
Katup ini biasanya terbuat dari baja khusus (compresor valve steel).
2 Katup Buang
Katup buang bertugas untuk membuang gas-gas keluar dari silinder atau
ruang-ruang torak. Katup-katup buang ini biasanya terbuat dari bahan-bahan
yang sama dengan katup-katup isap.
3 Bak Penampungan (Reservoir)
Penampung minyak diperlukan untuk pelumasan semua bagian-bagian.
Biasanya engkol (crank case) digunakan sebagai bak penampung minyak,
kecuali pada kompresor-kompresor yang besar yang mempunyai sistem
pelumasan khusus.

3.1.2 Kondensor

Gambar 3.2. Kondensor


Pada sistem AC, kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigeran
atau freon yang memiliki tekanan tinggi dan temperatur tinggi setelah melewati
kompresor. Pada kondensor, refrigeran akan mengalami proses kondensasi yang
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk refrigeran, dari bentuk gas menjadi

13
bentuk cair. Semakin besar panas yang dikeluarkan oleh kondensor maka semakin
baik pula efek pendinginan pada evaporator.

3.1.3 Evaporator

Gambar 3.3 Evaporator


Setelah refrigeran melewati katup ekspansi maka selanjutnya akan menuju
ke evaporator. Evaporator pada sistem AC memiliki fungsi kebalikan dari
komponen kondensor. Fungsi dari evaporator yaitu untuk menyerap panas,
refrigeran yang melewati evaporator ini akan menyerap panas dari udara yang
dihembuskan oleh komponen blower. Sehingga udara yang dihembuskan oleh
blower setelah melewati evaporator akan bersuhu dingin. Karena refrigeran tadi
menyerap panas dari udara maka bentuk refrigeran setelah keluar dari evaporator
akan berubah dari yang berbentuk patikel-partikel kecil menjadi gas.

14
3.1.4 Katup Ekspansi

Gambar 3.4 Katup Ekspansi


Katup ekspansi adalah komponen pada sistem pendingin yang berfungsi
untuk menurunkan tekanan refrigeran dari refrigeran berwujud cair dengan
temperatur rendah dan tekanan yang tinggi, menjadi refrigeran berwujud gas
dengan temperatur serta tekanan yang rendah. Katup ekspansi terletak disalurkan
masuk sebelum evaporator, karena fungsi katup ekspansi adalah untuk
mengabutkan refrigeran (freon) bertekanan tinggi yang datang dari kompresor,
konsendor, dan filter dryer.

3.1.5 Motor Blower

15
Gambar 3.5 Motor Blower
Blower ini berfungsi untuk menghembuskan udara ke arah evaporator,
kemudian udara yang dihembuskan oleh blower ini akan melewati evaporator.
Apabila AC dalam keadaan normal, maka udara yang melewati ini panasnya akan
diserap oleh freon sehingga suhunya akan dingin dan keluar menuju ruangan
kendaraan.

3.1.6 Motor Fan

Gambar 3.6 Motor fan dan kipas


Fungsi dari kipas AC Air Conditioner untuk menghembuskan udara ke arah
kondensor untuk mendinginkan refrigerant, sehingga refrigeran mengalami
kondensasi dan berubah dari gas menjadi cair.

16
3.1.7 Receiver Dryer

Gambar 3.7 Receiver Dryer


Dryer/saringan berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa freon.
Kotoran dalam freon berasal dari gesekan pada kompresor dan kerak yang
terdapat pada selang Fungsi lain dryer juga untuk melihat kondisi freon, apakah
freon masih bersih atau sudah kotor.

3.1.8 Pressure Switch

17
Gambar 3.8 Pressure Switch
Pressure switch adalah suatu alat saklar tekanan yang berfungsi sebagai
pengaman pada AC mobil, didalam komponen pressure switch terdapat sensor
liquid, yang secara otomatis berkerja berdasarkan tekanan yang ada pada sirkulasi
gas, freon dan juga temperatur suhu mesin. Pada pressure switch juga terdapat
konektor kabel yang terhubung pada kompresor AC mobil.

3.1.9 Gauge Manifold

Gambar 3.9 Gauge Manifold


Sight Glass diginakan untuk mengamati secara visual kondisi refrigeran
pada liquid line. Bila terlihat ada gelembung pada sight glass, berarti kondensasi
pada kondensor tidak berlangsung secara sempurna. Selain itu, dari warna yang
tampak pada alat ini dapat dilihat apakah refrigeran pada sistem refrigerasi masih
mengandung uap air atau tidak.

18
3.1.10 Air Flow Meter

Gambar 3.10 Air Flow


Air flow meter berfungsi sebagai alat ukur untuk pengecekan putaran kipas
motor fan dan motor blower AC.

3.1.11 Thermometer

Gambar 3.11 Thermometer


Fungsi dari thermometer adalah untuk mengukur suhu (temperature)
ataupun perubahan suhu.

19
3.1.12 Pompa Vakum

Gambar 3.12 Pompa Vakum


Fungsi dari pompa vakum untuk mengosongkan refrigeran dari sistem
pendingin sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti
udara dan uap air.

3.1.13 Refrigeran (Freon)

Gambar 3.13 Refrigeran

20
Refrigeran adalah fluida kerja yang bersirkulasi dalam siklus Refrigerasi.
Refrigeran merupakan komponen terpenting siklus Refrigerasi karena Refrigeran
yang menimbulkan efek pendingin dan pemanasan pada mesin Refrigerasi.
ASHRAE (2005) mendefinisikan Refrigeran sebagai fluida kerja didalam mesin
Refrigerasi, pengkondisian udara, dan sistem pompa kalor. Refrigeran menyerap
panas dari satu lokasi dan membuangnya ke lokasi yang lain, biasanya melalui
mekanisme Ecaporasi dan Kondensasi.

3.1.14 Selektor Air Condisioner

Gambar 3.15 Selektor Air Conditioner

TABEL STANDAR KEKENCANGAN V - BELT


DEFLECTION BELT KEKENCANGAN
98 N (10 kgf, 22 lbf ) N.m (kgf.cm - lbf)
BELT BARU 9.0 - 11.0 mm (0.35 - 0.43 inchi) 490 - 690 (50 - 70, 110 - 154)
BELT LAMA 13.0 - 15.0 mm (0.51 - 0.59 inchi) 290 - 490 (30 - 50, 66 - 110)

21
3.1.15 Wiring Diagram

Gambar 3.16 Wiring Diagram

22

Anda mungkin juga menyukai