Anda di halaman 1dari 12

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 PENGERTIAN UMUM PERAWATAN


Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis
terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan
diinginkan. Suatu kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk
mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan
usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau
sistem selalu dalam keadaan siap pakai.
3.2 SISTEM PENDINGIN MOBIL
Sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan mesin dan mencegah
panas yang berlebihan. Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendinginan
air dan udara. Mesin mobil banyak menggunakan sistem pendinginan air.
Sistem pendingin air mempunyai kerugian konstruksi rumit dan biaya mahal
dan mempunyai keuntungan lebih aman dan berfungsi sebagai peredam bunyi
juga dapat digunakan sebagai sumber panas untuk heater (pemanas ruangan)
Sistem pendinginan air dilengkapi oleh water jacket, pompa air (water pump),
radiator, thermostat, kipas (fan), slang karet (hose), fan clutch dan lain-lain.

3.3 PRINSIP KERJA RADIATOR


Radiator merupakan heat exchanger yang digunakan pada sistem
pendinginan mesin pembakaran dalam, terutama pada mobil dan sepeda
motor, tetapi juga ada yang digunakan pada mesin pesawat yang
menggunakan tipe mesin piston dan kereta api.
Pada mesin mobil dan sepeda motor, radiator menggunakan fluida cair
sebagai media pendinginan dimana cairan ini akan menyerap panas dari blok
mesin hingga ke kepala silinder mesin. Pompa akan mengirimkan cairan ke
dalam blok mesin melalui pipa berwarna hijau, lalu menuju bagian dalam
mesin di sekitar silinder hingga ke kepala silinder, kemudian cairan yang
telah menyerap panas dari mesin masuk lagi ke dalam radiator melalui pipa
berwarna merah. Di dalam radiator, cairan ini akan didinginkan menggunakan

17
udara luar dan ketika temperature cairan sudah dingin maka pompa akan
kembali memompa cairan pendingin ke dalam mesin

3.4 Jenis-Jenis Perawatan yang Umum Digunakan di Industri


Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah
terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut
tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total
dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena
akan terjadi kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan
tidak tercapai Kualitas ataupun Output Produksi.

Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)


Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance
adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung.Contoh Preventive
Maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection)
dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan
berkala. Corrective Maintenance (Perawatan Korektif) Corrective
Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi
penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga mesin atau
peralatan produksi dapat beroperasi normal kembali.

Corrective Maintenance
biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang
beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak
optimal). Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan
diketahui dalam menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Untuk
mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE
(Overall Equipment Effectiveness).

18
1. Tujuan dan Sasaran Perusahaan
1. Tujuan perawatan adalah :
a. Keandalan yang tinggi.
b. Efisiensi dan daya mampu unit yang optimal.
c. Keamanan pada saat penggunaan alat buldoser.
d. Efisiensi biaya perawatan.

2. Sasaran perawatan :
a. Jam kerja mesin lebih tahan lama.
b. Mengurangi panas pada mesin saat bekerja.
c. Efisiensi bahan bakar dan pelumas sesuai spesifikasi.

3.Adapun faktor penyebabnya adalah :


a. Mutu material yang tidak memenuhi syarat .
b. Pemasangan material yang kurang benar.
c. Pengopersian dan pemeliharaan yang kurang baik.
d. Instrumen/alat ukur yang tidak memenuhi standar/rusak.

3.5CARA KERJA SISTEM PENDINGIN MOBIL


1. Pada Waktu Mesin Dingin

19
Gambar 3.1 Sistem pendingin pada waktu dingin

Ketika mesin dalam keadaandingin, air pendingin juga masih


dingin dan termostat masih tertutup,sehingga aliran air pendingin
adalah water pump ke water jacket ke by pass hose kembali ke water
pump.

2. Pada Waktu Mesin Panas

Gambar 3.2 Sistem pendingin pada waktu mesin panas

Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka sehingga aliran


air pendingin adalah radiator ke lower hose ke water pump ke water
jacket ke upper hose kembali ke radiator

3.6 TUJUAN KESELAMATAN KERJA

1. Melindungi para pekerja & orang lain di loka Kerja

2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat di pakai secara aman dan effisien
3. menjamin kebersihaan para pekerja

20
3.7 KOMPONEN SISTEM PENDINGIN MOBIL

1. Radiator

Gambar 3.3 Radiator Mobil

Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang telah


menjadi panas.

2. Inti Radiator
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa (tube) dimana
cairan pendingin melaluinya dari upper ke lower tank, dan juga
dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (fin).Panas cairan pendingin
pertama di serap oleh fin, yang didinginkan oleh fan dan udara akibat
gerakan kendaraan.
Ada 3 tipe radiator core : plate fin, corrugated fin, single row.

21
Gambar 3.4 Inti Radiator

3. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menjaga kuantitas dalam radiator
yang sesuai. Pada tutup radiator terdapat relief valve dan vacuum valve.
A.Cara Kerja Relief Valve

Gambar 3.5 Relief valve

Bila suhu air pendingin naik akan menyebabkan tekanan akan


bertambah, bila tekanannya mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2 pada 110 – 120°C.
Relief valve akan terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui
overflowpipe.

B.Cara Kerja Vacuum Valve

22
Gambar 3.6 Vacuum Valve

Saat suhu air pendingin turun setelah mesin berhenti dan membentuk
kevakuman dalam radiator yang akan membuka vacuum valve menghisap
air pendingin dari reservoir.

4. Tangki Cadangan (Reservoir Tank)


Reservoir dihubungkan ke radiator melalui overflow pipe.
Reservoir berfungsi untuk mencegah terbuangnya air pendingin dan
menjamin agar tetap dapat mengirimkan cairan pendingin.

Gambar 3.7 Tangki cadangan

5 .Thermostat

23
Gambar 3.8 Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja


mesin. Tipe thermostat yang umum digunakan adalah tipe wax (lilin).
Pada thermostat terdapat jiggle valve yang berfungsi untuk mempermudah
masuknya air saat pengisian

6. Pompa Air

Gambar 3.9 Pompa Air


Pompa air berfungsi untuk memompakan cairan pendingin dari
radiator ke water jacket. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe
sentrifugal. Pompa air digerakkan oleh tali kipas atau timing belt.

24
7. Kipas Pendingin
Radiator didinginkan oleh udara luar, tetapi pendinginannya tidak
cukup apabila kendaraan berhenti. Untuk itulah diperlukan kipas (fan)
yang akan menambah pendinginan.
Kipas pendingin digerakkan oleh tali kipas atau motor listrik

Gambar 3.10 Kipas Pendingin

8.Kopling Fluida

25
Gambar 3.11 Kopling Fluida

Kopling fluida berfungsi untuk mendinginkan radiator dengan


lebih efisien. Saat temperatur udara rendah, kecepatan kipas rendah
sehingga mesin menjadi panas dan saat temperatur tinggi, otomatis
putaran kipas menjadi cepat.

Susunan Kopling Fuida

Gambar 3.12 Susunan kopling fuida

26
9. Tali Kipas
Kipas pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas. Tali kipas
terbagi menjadi V-belt dan V ribbed belt.
a. V Belt
Disebut V belt karena berbentuk V untuk menambah efisiensi
pemindahan tenaga.
V belt terdapat 2 macam tipe conventional dan tipe cog.

Gambar 3.13 Tali Kipas

b.V Ribbed Belt


V ribbed belt mempunyai keuntungan mempunyai efisiensi
pemindahan tenaga yang besar dan panas yang tinggi, tahan lama.

Gambar 3.14 V Ribbed Belt


10.Selang Radiator

27
Merupakan salah satu komponen sistem pendingin yang juga memiliki peran
penting. Selang ini berfugsi untuk mengalirkan cairan pendingin atau water
coolant agar suhu mesin tetap terjaga dengan baik dan menghindari terjadinya
overheat pada mesin.

Gambar 3.15 Selang Radiator

28

Anda mungkin juga menyukai