Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONENNYA

Standar Kompetensi
Melakukan over haul sistem pendingin dan Komponen-komponennya

Kompetensi Dasar
Memelihara /servis system pendingin dan komponennya.

Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
1. Siswa mampu memahami prinsip kerja sistem pendingin.
2. Siswa mampu emahami kontruksi sistem pendingin dan komponen-komponennya.
3. Siswa mampu menerapkan prosedur pemeliharaan /servis pendingin dan
komponen-komponennya
4. Siswa mampu melepas dan memasang komponen sistem pendingin dari
kendaraan sesuai SOP sistem pendingin dan komponen-komponennya diperbaiki
dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat sesuai dengan
spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan.
5. Siswa mampu menjelaskan peralatan keselamatan kerja pekerjaan
pemeliharaan/servis sistem pendinginan.

A. PENDAHULUAN
Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung dalam bahan
bakar menjadi tenaga gerak.
Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25% digunakan sebagai tenaga
penggerak, kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan –
gesekan , sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap oleh bagian-bagian motor/mesin itu
sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang untuk menghindari panas yang
berlebihan (over heating) yang dapat mengakibatkan mesin menjadi rusak.
Jadi sistem pendinginan diperlukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu untuk
mengurangi panas yang diserap oleh bagian-bagian motor/mesin sehingga tidak
mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Selain itu sistem pendinginan mempunyai fungsi untuk mengatur/menstabilkan
temperatur kerja motor/mesin supaya tetap, sebab motor/mesin yang terlalu dingin akan
mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros. Dalam system pendinginan
komponen-komponen utama perlu pemeliharaan dan servis secara berkala seperti pada
air radiator, seal pompa air, belt dengan kipas dan thermostat. Komponen-komponen
tersebut berperan utama sehingga salahsatu komponen ada yang tidak berfungsi akan
berpengaruh pada sirkulasi system pendinginan.

1
B. PENDALAMAN MATERI
Dalam bab ini dibahas terlebih cara atau prinsip sistem pendinginan dan
komponen-komponen sistem pendinginan kendaraan secara umum yaitu : reservoir tank
(tangki cadangan), radiator, radiator cup (tutup radiator), water pump (pompa air), water
jacket (mantel air) dan thermostat. Perbedaaannya antara sistem pendinginan yang
digunakan pada motor dan mobil adalah pada motor biasanya tidak dipasangkan tangki
cadangan.

1. Macam-macam cara untuk memperoleh pendinginan pada kendaraan.


Adapun untuk memperoleh pendinginan dengan cara:
a. Pendinginan dalam.
SILINDER MESIN PENDINGIN
UDARA

Sirip-sirip Pendingin untuk memperluas


bidang pendinginan

Gambar 1. Pendinginan melalui penguapan bahan bakar didalam silinder.

b. Pendinginan luar.
Pendinginan luar ada 2 (dua) macam :
1) Dengan radiasi (Pendinginan udara)
Panas motor/mesin yang dipindahkan ke udara luar secara langsung.
Pada motor/mesin yang menggunakan sistem pendinginan udara, panas
motor diambil langsung oleh udara melalui sirip-sirip pendingin. Sirip-sirip ini
dipasangkan di sekeliling silinder dan kepala silinder.

Pada pendinginan udara ini, hembusan udara terjadi pada saat kendaraan
berjalan atau dilakukan oleh sebuah kipas.

Konstruksi motor/mesin dengan pendinginan udara dibanding pendinginan


air mempunyai keuntungan antara lain:
 Konstruksi lebih sederhana
 Harga relatif lebih murah
 Perawatan relatif tidak ada.

Namun demikian juga mempunyai kerugian antara lain:


 Pendinginan tidak merata
 Suara motor keras karena getaran sirip-sirip

2
 Pendinginan ini banyak digunakan pada sepeda motor

Untuk mengefektifkan pendinginan udara banyak dijumpai dengan


menambah suatu kipas yang digerakkan langsung oleh poros engkol

Gambar 2. Model kipas untuk membantu pendinginan udara.

Jika motor dihidupkan , maka kipas akan ikut berputar, sehingga udara
dialirkan menuju sudu-sudu hantar ke sirip-sirip kepala silinder dan blok
silinder. Dengan menggunakan kipas ini maka pendinginan akan lebih
merata dibanding yang tidak memakai kipas, cara ini digunakan pada
sepeda motor.
Contoh: Vespa, Suzuki Jet Cooled (RC), Yamaha Force 1, dan mobil,
contoh: VW lama (Safari, Combi, Kodok).

2) Dengan hantaran (Pendinginan air)


Pendinginan tidak berhubungan langsung dengan udara luar atau
pemindahan panas melalui cairan.

Di dalam pendinginan air ini terdapat kantong air (water jacket) yang
menyelubungi silinder, masuk ke kepala silinder .
Kantong air berhubungan dengan radiator. Air yang telah panas dalam
mantel dialirkan ke radiator untuk didinginkan.
Pendinginan air ini dilakukan oleh udara yang mengatur melalui kisi-kisi
radiator, sedangkan tarikan udara dilakukan oleh kipas yang digerakkan oleh
motor.

Dibanding pendinginan udara, maka pengontrolan suhu pendinginan pada


sistem ini lebih mudah, selain itu dapat diperoleh hasil pendinginan yang
merata.

Gambar 3. Sirkulasi system pendinginan air pada mesin.

3
Sistem pendinginan air dapat dibedakan dua cara, yaitu:
a. Sirkulasi alam
b. Sirkulasi pompa

a) Sistem pendinginan air sirkulasi alam

Berat jenis air akan turun bila suhunya bertambah dan apabila
suhunya turun berat jenis akan naik, sirkulasi alam bekerja atas dasar
adanya perbedaan berat jenis. Air yang telah panas di dalam mesin akan
naik ke bagian atas radiator dan setelah suhunya turun akan mengalir ke
bagian bawah radiator untuk seterusnya masuk kembali ke motor.

Slang atas

Kepala
Radiator silinder

Blok mesin

Slang
bawah

Gambar 4. Sirkulasi sistem pendinginan air dengan sirkulasi udara.

Cara kerja

Motor dihidupkan maka :

 Air dalam mesin menjadi panas


 Volume air mengembang
 Berat jenis air mengecil
 Air panas naik ke radiator

Dalam radiator air panas didinginkan maka :

 Volume air menyusut


 Berat jenis air membesar
 Air turun ke motor, dan seterusnya.

b) Sistem pendingin air sirkuit pompa


Peredaran air dalam sistem ini pada dasarnya sama dengan yang
terjadi pada sirkulasi alam, tetapi untuk memperbesar jumlah panas yang
dapat diambil tiap satuan waktu maka peredarannya menggunakan pompa.

4
Kepala silinder Rumah termostat

Kipas

Radiator

Pompa air
Blok silinder

Gambar 5. Sistem pendinginan air dengan bantuan pompa air.

Air mengalir dari motor diteruskan menuju radiator dan setelah didinginkan
melalui radiator air ini kembali masuk ke motor
Kondisi pendinginan menurut sistem ini lebih baik daripada sistem sirkulasi
alam oleh karena itu dewasa ini banyak digunakan

Keuntungan

 Pendinginan dapat merata


 Radiator dapat diperkecil, karena aliran air lebih lancar.

Kerugian

 Konstruksi rumit
 Harga mahal
 Sering terjadi kebocoran-kebocoran

Digunakan pada
Kebanyakan mobil, truk dan motor/mesin dengan stationer besar.

Temperatur kerja : 700-1000 C.

2. Komponen-komponen sistem pendinginan air dalam kendaraan.


Dengan semakin majunya teknologi dan inovasi para insinyur teknik mesin,
system pendinginan di zaman sekarang sudah lebih banyak menggunakan system
pendingin air dengan bantuan sirkuit pompa air (water pump). Oleh karena itu dalam
akan dijelaskan lebih dalam secara khusus system pendinginan air. Secara garis
besar bagian-bagian komponen system pendinginan air adalah reservoir tank
(tangki cadangan), radiator, radiator cap (tutup radiator), water pump (pompa air),
water jacket (mantel air), fan (kipas pendingin), belt (tali kipas), selang atas (upper
hose) dan selang bawah (lower hose) serta thermostat.

Gambar 6. Sistem pendinginan air pada kendaraan

5
Keterangan gambar :
1. Radiator
2. Resevoir tank
3. Radiator Cap
4. Cooling Fan
5. Water Pump
6. Thermostat

Sirkulasi air pendingin dalam sistem pendinginan air adalah sebagai berikut:
Pada saat mesin dingin

Radiator Water pump Engine By pass

Pada saat mesin panas

Radiator Water pump Engine Thermostat By pass

Untuk lebih jelasnya komponen-komponen sistem pendinginan diulas satu


persatu.

a. Radiator
Radiator berfungsi sebagai alat untuk menampung air pendingin
sekaligus mendinginkan cairan pendingin dengan cara memanfaatkan pipa-
pipa kapiler pada inti radiator. Radiator terdiri atas tangki air bagian atas (upper
tank), tangki air bagian bawah (lower tank), dan radiator core pada bagian
tengahnya. Bagian atas (upper tank) berfungsi untuk menampung air yang
panas dari thermostat.
Bagian atas terdapat turup radiator (radiator cap) dan dihubungkan
dengan tangki cadangan melalui selang overflow sehingga kelebihan cairan
pendingin dari radiator dapat disalurkan ke tangki cadangan pada saat
temperature cairan pendingin di dalam radiator naik.
Bagian tengah (radiator core) terdiri dari pipa-pipa pipih yang dapat
dilalui air pendingin dari upper tank ke lower tank. Dilengkapi juga sirip-sirip
pendingin (fin) yang berfungsi menyerap panas dari cairan pendingin sekaligus
mendinginkan cairan pendingin.

6
Gambar 7. Radiator

Pada inti radiator terdapat beberapa model antara lain :


1. Tipe lekukan/zig zag (currogated fin).
2. Tipe pelat ( plate fin).
3. Tipe SR (single row)/pipa tunggal untuk kendaraan modern
yang bentuk keseluruhannya tipis, ringan, efisien dibandingkan
dengan radiator biasa.

Inti radiator tipe pelat

Inti radiator tipe lekukan

Gambar 8. Inti Radiator.

b. Tangki cadangan (reservoir tank).


Komponen ini dibuat menyerupai jerigen air dan biasanya dihubungkan dengan
selang overflow ke radiator. Tangki cadangan berfungsi untuk menampung air
dari radiator dan mensuplai air bila dalam radiator memerlukannya. Dengan
adanya tangki cadangan mencegah terjadinnya kekurangan cairan pendinginan
dalam kendaraan.

RESERVOIR TANK

Gambar 9. Tangki cadangan

7
A B
Keterangan:

1.Tangki cadangan 2. Selang tangki cadangan. 3. Radiator.


A. Saat temperature cairan pendingin di radiator naik, ia akan menyebar
dan mengalir ke dalam tangki reservoir
B. Saat radiator dingin, ia menghisap masuk cairan pendingin dari
tangki reservoir.

c. Tutup radiator (radiator cap).

Tutup radiator memiliki pressure valve yag memberi tekanan cairan pendingin.
Temperatur cairan pendingin dibawah tekanan naik diatas 100 0 C, yang
menciptakan perbedaan yang lebih besar antara temperature cairan pendingin
dan temperature udara. Haslnya, efisiensi pendinginan meningkat.

Gambar 10. Tutup radiator.

Pressure valve membuka dan mengirim kembali cairan pendingin ke tangki


cadangan saat tekanan radiator dinaikkan.

Vacuum valve membuka untuk membuang cairan pendingin dari tangki


cadangann saat radiator dikurangi tekanannya.

A Tekanan naik, selama penaikan


tekanan (temperature tinggi)

Tekanan turun, selama


Pressure valve
B pengurangan tekanan
(pendinginan)

Vacuum valve

Gambar 11. katup tekanan dan katup vakum

8
Keterangan gambar:
1. Katup tekanan ( Pressure Valve )
Untuk membuang air pendingin ke resevoir pada saat tekanan di
dalam radiator naik

2. Katup Vacuum ( Vacuum Valve ).


Untuk memasukkan air pendingin ke radiator pada saat
tekanan di dalam radiator turun.
d. Pompa air (water pump).

Pompa air berfungsi untuk memompakan cairan pendingin melalui tekanan


masuk kedalam blok mesin (mantel air). Pompa digerakkan langsung dengan
adanya puratan mesin oleh motor oleh tali kipas (belt), V belt, ribbed belt atau
timing belt.

e. Mantel air (water jacket).


Mantel air berada mengelilingi silinder-silinder mesin dan kepala silinder, yang
berfungsi mendinginkan dinding silinder dan dinding ruang baker secara
efektif. Mantel air di kepala silinder dihubungkan ke thermostat terus ke selang
atas radiator menuju upper tank. Mantel air bagian di blok silinder dihubungkan
ke pompa air terus ke selang bawah radiator menuju ke lower tank.

Keterangan gambar :
1. Silinder WATER JACKET/MANTEL AIR
2. Mantel air
3. Pipa distribusi
4. Saluran buang

9
5. Katup buang

f. Thermostat.

ADA 2 MACAM THERMOSTAT


A. Dengan katup by pass B. Tanpa katup by pass
Komponennya Komponennya
1. Valve(katup) 1. Valve (katup)
2. Cylinder (silinder) 2. Cylinder (silinder)
3. By pass valve 4. Wax
4. Wax 5. Jiggle valve
5. Jiggle valve

Catatan
Jika posisi thermostat miring, maka posisi jiggle harus ada disebelah atas
Untuk menghindari terjebaknya udara didalam sistim pendinginan
Jika hal ini terjadi maka mesin akan menjadi panas ( over heat ).

THERMOSTAT TANPA KATUP BYPASS


Keterangan :
1. Thermostat
2. Saluran Bypass
3. Radiator
4. Water Pump

Pada saat temperatur rendah ( mesin dingin )

10
Saluran air ke radiator ditutup oleh thermostat sehingga air
Akan mengalir dari blok silinder ke pompa melalui saluran bypass

Pada saat temperatur tinggi ( mesin panas )


Saluran air ke radiator dibuka ( thermostat sudah terbuka )sehingga air akan
mengalir
Dari blok silinder ke radiator - pompa – blok silinder
Dari blok silinder – melalui saluran bypass – pompa – blok silinder

THERMOSTAT DENGAN KATUP BYPASS


Keterangan :
1. Thermostat
2. Saluran Bypass
3. Radiator
4. Water Pump

Cara kerja pada temperatur dingin


Saluran bypass yang ada pada thermostat
Terbuka sehingga alirannya
Blok mesin – saluran bypass – Water Pump - Blok mesin

Cara kerja pada saat temperatur panas


Saluran bypass yang ada pada thermostat tertutup sehingga alirannya
Blok mesin – radiator – Water Pump - Blok mesin ( tidak ada air yang
melewati saluran bypass )
Sehingga pendinginan pada saat mesin panas lebih efektif

g. Kipas pendingin (fan)


Untuk mencukupi pendinginan yang dibutuhkan oleh radiator selain
didinginkan oleh udara luar pada saat kendaraan bergerak, pada saat
kendaraan tidak bergerak diperlukan kipas pendingin (cooling fan) yang
bertujuan menambah pendinginan. Biasanya kipas pendingin digerakkan
oleh tali kipas atau menggunakan motor lsitrik.
1) Kipas pendingin digerakkan dengan tali kipas.

Keterangan gambar :
1. Cooling fan
2. V belt atau V ribberd belt.
3. Crankshaft pulley

Kipas pendingin ini digerakkan terus menerus oleh poros engkol melalui
tali kipas. Kipas pendingin bergerak sesuai dengan kecepatan gerak

11
mesin. Hal tersebut belum cukup besar jika mesin bergerak lambat
sebaliknya jika mesin bergerak cepat putaran kipas pendingin juga cepat
dan putaran ini menambah tahanan pada saat yang sama dan
menimbulkan kehilangan tenaga serta bunyi pada kipas. Untuk
mengatasi problem tersebut dipasangkan kopling fluida (sealed silicone
oli) yang dipasangkan antara pompa air dan kipas pendingin.

2) Kipas pendingin yang digerakkan oleh motor lsitrik.


Kipas pendingin dengan motor listrik menerima sinyal dan sensor
temperatur pendingin yang dikirimkan dari kepala silinder. Ketika
tempertaur meningkat pada tingkat yang ditetapkan maka sinyal ini
merangsang motor relay menggerakkan kipas pendingin. KIpas
pendingin bergerak hanya ketika dibutuhkan. Ini berarti bahwa mesin
dapat mencapai temperatur operasi yang optimal dengan lebih cepat
dan mengurangi penggunaan bensin dan bunyi pada kipas.

Keterangan :
A. Sistem kipas pendingin listrik
B. Kipas pendingin dengan kopling fluida.
C. Sistem kipas pendingin hidrolik yang dikontrol

h. Selang radiator (hose).


Selang radiator disambungkan dengan bagian atas dan bagian
bawah radiator. Selang atas (upper hose) dihubungkan dari thermostat ke
upper tank radiator. Selang bawah (lower hose) dihubungkan dari lower tank
ke pompa air. Selang radiator terbuat dari campuran karet dan serat kulit
yang kuat dan tahan panas tetapi tidak gampang putus/patah.

12
3. Pemeliharaan/servis system pendinginan dan komponennya.
Pemeliharaan pada system pendinginan dilakukan untuk mencegah tidak
berjalannya system pendinginan dan untuk merawat agar umur komponen sesuai
dengan masa kadaluarsa dari pabrikan. Pemeliharaaan system pendinginan ada
yang memerlukan jadwal harian dan incidental. Usaha pemeliharaan harian system
pendinginan diantaranya :
a. Memeriksa agar air di tangki cadangan volumenya cukup (tidak boleh kurang
dari tanda batas FULL). Jika air sudah ada di tanda batas LOW harus segera
ditambah.
b. Memeriksa selang overflow dari tangki cadangan ke radiator selalu terpasang
dengan baik dan tidak bocor.
c. Mengecek cairan pendingin di dalam radiator tetap stabil dan bersirkulasi
dengan baik.
d. Mengecek selang-selang radiator selalu terpasang dengan baik dan tidak bocor.
e. Memeriksa klem pengunci selang radiator dari kemungkinan kendor atau lepas.
f. Memeriksa secara umum komponen system pendinginan dengan panca indera
kita bilamana terjadi ketidaknormalan dalam sirkulasinya sehingga tidak bekerja
dengan maksimal.
g. Penyetelan tegangan tali kipas.
Dengan perantaraan tali kipas, radiator akan terbantukan pendinginan yang
terjadi. Pada poros engkol yang menggerakkan kipas pendingin, generator
(dynamo) dan pompa air. Jika penyetelan tali kipas tidak pas (tegangannya
menjadi berkurang), maka tali kipas akan selip pada pulley-pulley. Keadaan
tersebut akan melemahkan putaran kipas pendingin, putaran generator dan
putaran pompa air akan turun. Komponen tersebut akan bekerja tidak yang
diharapkan.

Tali kipas dengan kondisi yang baik.

Putaran generator yang turun menyebabkab berkurangnya arus listrik yang


mengalir ke baterai. Tali kipas yang kendor akan mengakibatkan kapasitas
udara yang dihasilkan semakin sedikit sehingga udara pendingin yang mengalir
melalui radiator akan berkurang juga. Tegangan tali kipas diatur dengan cara
sebagai berikut :
1) Pertama-tama kendorkan baut pengatur yang terdapat pada klem
pengatur pada generator.
2) Pergunakan balok kayu untuk memukul menggerakkan generator arah
keluar dari blok mesin (tali kipas mengencang). Sementara itu dengan
menekan tali periksa kekencangannya. Aturlah tegangan tali kipas
pendingin harus dapat melendut antara 5 – 10 mm.

13
3) Sesudah memastikan kekencangan tali kipas, segera kuatkan sekrup
pengatur dan baut penguncinya.

Penyetelan tegangan tali kipas tidak diperbolehkan terlalu kencang/keras, hal ini
jika dilakukan akan berakibat tali kipas akan panas dan lama kelamaan rusak
dan landasan (groove) pulley rusak.

h. Pemeriksaan thermostat
Bukalah baut klem pengunci selang radiator yang berkaitan dengan thermostat,
lalu bukalah baut pengikat thermostat pada mesin. Ambil thermostat dari
dudukannya. Kemudian celupkan thermostat kedalam bak berisi air dan
panaskan air tersebut, apabila temperatur air mencapai 60 0C katup thermostat
akan mulai membuka dan pada temperatur 80 0C katup tersebut akan membuka
penuh. Keadaan tersebut menyatakan bahwa thermostat masih dalam keadaan
baik. Apabila thermostat tidak membuka pada suhu 80 0C menyatakan bahwa
thermostat sudah rusak/tidak bekerja dengan baik.

Melepas tutup/dudukan thermostat.

Pemeriksaan thermostat

i. Pemeriksaan pompa air


Periksa apakah terdapat kebocoran melalui poros pompa, karena poros pompa
yang longgar dari bantalan. Periksa apakah perpak/gasket masih baik dan rapat.
Jika ada kondisi yang rusak, pompa air harus dilepas dan diperiksa untuk
diperbaiki atau perlu penggantian komponen.

14
Pemeriksaan pompa air
j. Pemeriksaan tutup radiator.
Pemeriksaan tutup radiator digunakan radiator cap tester.
Pemeriksaan tutup radiator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Melepas  tutup radiator, kemudian pasang tutup radiator pada radiator cap tester
(alat uji tutup radiator). Untuk mencegah terjadinya bahaya panas, tidak
diperkenankan membuka tutup radiator dalam keadaan mesin masih panas,
karena cairan dan uap bertekanan akan menyembur keluar.
Memeriksa tutup radiator dengan alat uji tutup radiator.  Lakukan pemompaan
dan ukurlah tekanan pembukaan katup vakum.
    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pemeriksaan tutup radiator dengan Radiator cap
tester

 
Tekanan pembukaan standar :
0,75 – 1,05 kg/cm2   (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm2   (8,5 psi)
Untuk pemeriksaan tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan
maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang
dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.

15
16
17
18
19
Pelatihan Akhir Bab

I. TUGAS KELOMPOK
A. Tugas Kelompok I

B. Tugas Kelompok II
II. TUGAS MANDIRI
a. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui cara kerja las asetilin dengan benar.
2. Siswa dapat mengetahui prosedur kerja las asetilin dengan benar.
3. Siswa dapat mempraktekkan penggunaan alat-alat keselamatan kerja.
4. Siswa dapat mempraktekkan cara kerja las asetilin.

b. Alat Bantu
- Palu - Tang penjepit
- Penitik - Korek api las
- Penggores - Apron
- Kacamata las - Sarung tangan

c. Langkah kerja
d. Penilaian
Paraf
Komentar Nilai
Guru Orangtua

Latihan 2 . Menyalakan Busur ( Las Listrik)


a. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui cara kerja las listrik dengan benar.
2. Siswa dapat mengetahui prosedur kerja las listrik dengan benar.
3. Siswa dapat mempraktekkan penggunaan alat-alat keselamatan kerja
4. Siswa dapat mempraktekkan cara kerja las listrik.
Bahan dan ukuran Baja lunak
Ukuran 10 x 150 x 200 mm
Elektroda Philip 28, diameter 3,2 mm (AWS E6013)
Ampere 140 AC

b. Alat-alat keselamatan kerja


- Sarung tangan
- Apron
- Helm las
- Sepatu kerja

20
c. Alat Bantu
- Palu las - Tang penjepit
- Sikat las
d. Langkah kerja

e. Penilaian
Paraf
Komentar Nilai
Guru Orangtua

III. REFLEKSI
Apakah siswa sudah paham dan mengetahui macam-macam pengelasan dan prosedur
pengelasan yang benar ? jika belum minta waktu praktek untuk berlatih mengelas rigi-
rigi las asetilin dan las listrik dan mintalah pengelasan yang baik kepada fasilitator.

IV. UJI KOMPETENSI


A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi silang (X) pada
huruf a, b, c, d, atau e !
1. Dasar semua proses las tahanan listrik adalah….
a. memerlukan api yang besar
b. memerlukan tahanan listrik yang besar
c. memerlukan voltage yang besar
d. memerlukan penyesuaian antara pemakaian besar arus listrik
e. memerlukan penyesuaian arus listrik dengan ampere
2. Pekerjaan menyambungkan dua buah logam atau lebih dengan jalan mencairkannya
melalui pemanasan adalah….
a. menyolder d. menempa
b. mengelas e. membubut
c. mematri

3. Yang termasuk kedalam las cair, kecuali….


a. las gas d. las busur listrik
b. las asetylin e. las patri
c. las listrik

4. Proses pemanasan pada proses pengelasan diperlukan untuk mencairkan…


a. material las d. fluksi
b. bahan dasar e. bahan pengisi
c. bahan dasar dan kawat las

21
5. Dibawah ini adalah macam-macam las tahanan listrik, kecuali....
a. las titik d. las cair
b. las patri e. las tig
c. las tumbuk

6. Las gas lebih populer disebut dengan las….


a. las O2 d. las cair
b. las patri e. las tempa.
c. las tumbuk

7. Nyala api yang ditimbulkan pada las asetilin diperoleh dari pembakaran....
a. oksigen d. oksigen dan asetylin
b. asetilin e. asetilin dan karbit
c. gas biasa

8. Pada sambungan dengan ketebalan pelat tertentu dalam las asetylin memerlukan.....
a. udara d. bahan pengisi/ kawat las
b. air e. bahan tambah
c. bahan dasar

9. Fungsi lain dari las asetylin adalah....


a. memotong logam d. pengelasan saja
b. memotong bahan pengisi e. pengelasan plastik
c. memotong kawat las

10. Pembakar pemotong digunakan untuk keperluan....


a. memotong d. pengelasan
b. memotong logam e. penyambungan logam
c. pembakaran

11. Yang bukan termasuk bahan pengelasan las asetilin adalah…


a. bahan dasar/ benda kerja d. fluksi
b. asetilin dan oksigen e. kawat las
c. logam pengisi

12. Fluksi yang paling banyak digunakan berbentuk....


a. atom pasta d. serbuk lembut
b. cair e. setengah padat
c. padat

13. Logam yang akan di las harus disesuaikan dengan komposisi bahan….
a. logam non ferro d. kawat las
b. logam ferro e. kimia
c. logam cair

14. Beberapa tipe kawat las baja adalah, kecuali....


a. jenis RG 65 d. jenis RG

22
b. jenis RG 60
c. jenis RG 45 e. jenis RB

15. Tabung asetilin berisikan gas asetilin adalah....


a. 40 liter – 60 liter d. 120 liter – 140 liter
b. 60 liter – 100 liter e. 140 liter
c. 100 liter – 120 liter

16. Yang merupakan bahan pembentuk tabung asetilin adalah.....


a. kapas dan asbes d. penyerap asetor dan plastik
b. sutra tiruan dan plastik e. kapas dan plastik
c. asbes dan plastik

17. Tekanan isi dalam tabung asetilin....


a. 40 kg/cm2 d. 15 kg/cm2
b. 30 kg/cm2 e. 5 kg/cm2
c. 25 kg/cm2

18. Berikut ini adalah alat-alat utama las asetilin...


a. tabung asetilin d. brander/pembakar
b. generator asetilin e. semua benar
c. regulator dan tabung O2

19. Yang berfungsi untuk mencampur gas O2 dan gas asetilin ke mulut pembakar adalah...
a. injektor d. nipel
b. katup zat asam e. ujung brander
c. katub zat asetilin

20.
Gambar disamping digunakan untuk melindungi
operator las dari….
a. panas d. percikan api
b. arus listrik e. kecelakaan kerja
c. sinar api las

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!


1. Apa yang dimaksud dengan mengelas?
2. Sebutkan perbedaan antara las asetilin dan las listrik?
3. Sebutkan macam-macam pesawat las berdasarkan sumber panasnya?
4. Sebutkan hal-hal yang mempengaruhi besarnya arus pengelasan?
5. Apakah fungsi sikat kawat pada pengelasan?
6. Sebutkan syarat-syarat kabel las yang baik?
7. Sebutkan komponen-komponen utama las asetilin?
8. Apa fungsi pembakar pemotong pada las asetilin?
9. Apa fungsi fluksi dalam pengelasan?

23
10. Apakah yang dimaksud dengan Regulator?

C. Uji Praktek
1. Praktek las asetilin
Mengelas sudut luar

Keterangan :
Bahan dan ukuran : Pelat baja lunak 160 x 20 x 3 mm, 2 pcs
Kawat las : Diameter 2,5 – 3 mm
Mulut pembakar : No.15, ukuran lubang 53.
Tekanan kerja : Zat asam 5 – 7 psi, asetilin 5 – 7 psi.
Posisi pengelasan : Bawah tangan/arah kiri.

Soal / pertanyaan :
1. Sebutkan peralatan utama, alat-alat bantu dan alat-alat keselamatan kerja
yang digunakan.
2. Buatlah langkah kerja yang berurutan pada praktek pengelasan (las asetilin)
diatas.
3. Buatlah laporan kerja prakteknya.

Lembar penilaian

SMK YP Colomadu Nama : Kode :

Lembar kerja Topik : Mulai tanggal :

Program keahlian Selesai tanggal :

Mata diklat Waktu Dicapai :


Judul :

Tingkat/kelas Standar :
Nilai
Komponen Sub komponen Ket
Maksimal Pencapaian
Langkah kerja 4    
Sikap 2    
Metode
Penggunaan alat 2    
Keselamatan kerja 2    

24
  10    
Kelurusan 15    
Kehalusan 15    
Lebar 15    
Hasil ketrampilan
Bebas ubder cut 15    
Kebersihan 15    
  75    
Tepat : 15      
Waktu Lebih cepat : 15      
Lambat : 0 15     
Jumlah =      
Bobot =      
= Jumlah nilai yang
Nilai akhir dicapai x waktu standar      
  10      
INSTRUKTUR Intsruktur 1 Instruktur 2

2. Praktek las listrik


Membuat rigi-rigi las dengan ayunan

Keterangan :
Bahan kerja : baja lunak
Ukuran : 10 x 150 x 200 mm
Elektroda : Philip 28, diameter 3,2 mm (AWS E 6013)
Arus : 140 A
Posisi pengelasan : bawah tangan

Soal / pertanyaan :
1. Sebutkan peralatan utama, alat-alat bantu dan alat-alat keselamatan kerja
yang digunakan.
2. Buatlah langkah kerja yang berurutan pada praktek pengelasan (las listrik)
diatas.
3. Buatlah laporan kerja prakteknya.

25
4.
Lembar penilaian

SMK YP Colomadu Nama : Kode :

Lembar kerja Topik : Mulai tanggal :

Program keahlian Selesai tanggal :

Mata diklat Waktu Dicapai :


Judul :

Tingkat/kelas Standar :
Nilai
Komponen Sub komponen Ket
Maksimal Pencapaian
Langkah kerja 4    
Sikap 2    
Metode Penggunaan alat 2    
Keselamatan kerja 2    
  10    
Kelurusan 15    
Kehalusan 15    
Lebar 15    
Hasil ketrampilan
Bebas ubder cut 15    
Kebersihan 15    
  75    
Tepat : 15      
Waktu Lebih cepat : 15      
Lambat : 0 15     
Jumlah =      
Bobot =      
= Jumlah nilai yang
Nilai akhir dicapai x waktu standar      
  10      
INSTRUKTUR Intsruktur 1 Instruktur 2

D. Portofolio (Produktif)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum melakukan proses
pengelasan ?
2. Sebutkan macam-macam nyala api las asetilin?
3. Sebutkan posisi pengelasan yang kamu ketahui?
4. Sebutkan alat-alat keselamatan kerja yang wajib dipakai pada waktu
melakukan praktek pengelasan?
5. Jelaskan pengertian elektroda dengan kode E 8023 dan E 7013?

VI. PERBAIKAN

26
1. Gambarkan alur pengoperasian las asetilin!
2. Mengapa sekarang sudah jarang digunakan generator asetilin!
3. Gambarkan alur skema las listrik!
4. Apa perbedaan pembakar las dan pembakar pemotong?
5. Apa yang dimaksud keselamatan kerja dalam kerja las!

VII. PENGAYAAN
Praktekkan las asetilin dan las listrik menggunakan prosedur pengelasan untuk
mencapai rigi-rigi las yang baik.

27

Anda mungkin juga menyukai