Neraca Panas
Bahan bakar adalah zat kimia yang apabila direaksikan dengan oksigen (02)
akan menghasilkan sejumlah kalor. Bahan bakar dapat berwujud gas, cair, maupun
padat. Selain itu, bahan bakar merupakan suatu senyawa yang tersusun atas
beberapa unsur seperti karbon (C), hidrogen (H), belerang (S), dan nitrogen (N).
- 02 sebanyak 23%
- N2 sebanyak 77%
Reaksi pembakaran yang terjadi dapat dinyatakan dalam satu satuan berat
molekul. Maka reaksi pembakaran dari unsur-unsur bahan bakar adalah sebagai
berikut:
32 kg O 2 1 kg O 2
→
32 kgS kgS
64 kgS O 2 2kg O 2
→
32 kgS kgS
32 kg O 2 2,66 kg O 2
→
32 kgC kgC
Maka:
16 kg O 2 8 kg O 2
→
2 kg H 2 kg H 2
18 kg H 2 O 9 kg H 2 O
→
2kg H 2 kg H 2
Reaksi pembakaran akan menghasilkan gas baru, udara lebih dari sejumlah
energi. Senyawa-senyawa yang merupakan hasil dari reaksi pembakaran disebut gas
asap. (ESM. Tambunan, Fajar H karo 1984:34)
- Hasil reaksi atas pembakaran unsur-unsur bahan bakar dengan O 2 dari udara
seperti CO2, H2O, SO2
- Unsur N2 dari udara yang tidak ikut bereaksi
- Sisa kelebihan udara
Maka untuk menghitung berat gas asap pembakaran perlu dihitung dulu masing-
masing komponen gas asap tersebut (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-pesawat
Konversi Energi 1 (Ketel Uap) 1988:196):
Berat O2 = 23% Ut
Dari perhitungan di atas maka akan didapatkan jumlah gas asap:
Atau:
Persamaannya adalah:
mbb + Us = Gs + Msr………………………………………...…(4.4a)
Msr . Ar = mbb . A
Atau
m bb . A
Ar = ×100 %....................................................................(4.4b)
M sr
Cr = 100% - Ar…………………………………………………(4.4c)
Mr = Cr.mbb (kg/jam)…………………………………………..(4.4d)
Dimana:
Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dalam dapur ketel
tidaklah seluruhnya digunakan untuk membentuk uap, karena sebagian panas
tersebut ada yang hilang. (ESM. Tambunan, Fajar H karo 1984:35). Panas yang
hilang dari pembakaran bahan bakar dalam dapur ketel merupakan kerugian-
kerugian kalor yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Dimana:
c. Kerugian kalor untuk menguapkan air yang terdapat dalam udara pembakaran
(Q3)
Karena udara yang masuk ke dalam ruangan pembakaran tidak kering dan masih
mengandung air, maka terdapat panas yang hilang untuk menguapkan air yang
terkandung dalam udara tersebut.
Besarnya kerugian kalor ini dapat dirumuskan dengan:
Q3=U s . M v .0,6(t g−t a )……………………………………………(4.6c)
Dimana:
Us = berat udara pembakaran sebenarnya (lb/lb BB)
Mv = prosentase penguapan udara masuk dapur dikalikan dengan nilai
kelembaban udara pada temperatur ruang.
tg = temperatur gas buang (0F)
ta = temperatur ruang (0F)
e. Kerugian kalor karena terdapat unsur karbon yang tidak ikut terbakar dalam sisa
pembakaran (Q5)
Kerugian ini dapat dirumuskan dengan:
14540 M r C r
Q 5= ……………………………………………….............(4.6e)
M bb
Dimana:
Mr = massa refuse (lb/jam)
Cr = prosentase karbon yang tidak terbakar dalam refuse
Mbb = laju aliran massa bahan bakar (lb/jam)
Dirumuskan dengan:
Dimana:
v = Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash
vi = Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang
disebabkan oleh pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak dapat
dikendalikan oleh perancangan.
- Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu)
- Persentase oksigen atau CO2 dalam gas buang
- Suhu gas buang dalam 0C (Tf)
- Suhu ambien dalam 0C (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering
- Nilai kalor bahan bakar dalam kkal/kg
- Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat)
Prosedur rinci untuk perhitungan efisiensi boiler menggunakan metode tidak
langsung diberikan dibawah. Biasanya, manager energi di industri lebih menyukai
prosedur perhitungan yang lebih sederhana.
persen O 2 ×100
¿
(21− persen O2 )
Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/ kg bahan bakar (AAS)
Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang kering
Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya
H2 dalam bahan bakar
9 × H 2 × {584+ C p ( T f −T a ) }× 100
¿
LHV
Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar
M {584 +C p(T f −T a)× 100
¿
LHV
Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
terbang/ fly ash
Total abu per kg bahan bakar yang terbakar ×GCV abu terbang ×100
¿
LHV
Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu
bawah/ bottom ash
Total abu terkumpul per kg bahan bakar yang terbakar ×GCV abu bawah
¿
LHV
persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
Kehilangan radiasi dan konveksi aktual sulit dikaji sebab daya emisifitas
permukaan yang beraneka ragam, kemiringan, pola aliran udara, dll. Pada boiler
yang relatif kecil, dengan kapasitas 10 MW, kehilangan radiasi dan yang tidak
terhitung dapat mencapai 1 hingga 2 persen nilai kalor kotor bahan bakar, sementara
pada boiler 500 MW nilainya 0,2 hingga 1 persen. Kehilangan dapat diasumsikan
secara tepat tergantung pada kondisi permukaan.
Rasio Penguapan = Panas yang digunakan untuk pembangkitan steam/ panas yang
ditambahkan ke steam
Rasio penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan per kilogram bahan
bakar yang digunakan. Contohnya adalah: