Udara kompresi memiliki peran yang sangat ktitis untuk banyak aplikasi di dunia indutri,
sebagai media untuk penggerak, pendinginan, proses penekanan, dan fungsi lain untuk
peralatan seperti hand tools yang dioperasikan oleh udara, actuators dan robot pneumatic
yang canggih. Udara kompresi mengkonsumsi sekitar 10 persen dari kebutuhan energi di
industry, dan digunakan hamper oleh semua jenis inudtsri, untuk kasus di Indonesia jumlah
ini setara dengan 31.000 milyar rupiah.
Meskipun sumber nya udara adalah gratis. Tetapi udara bertekanan tidak gratis, karena
untuk memproses udara menjadi udara kompresi membutuhkan energi yang signifikan. Dan
energi tidak hanya dikonsumsi oleh mesin kompresor, tetapi berlanjut ke peralatan lainnya
seperti Drier untuk mengeringkan dan menurunkan suhu udara.
Karena udara dianggap gratis, maka sistem udara kompresi pada umumnya beroperasi tidak
efesien dan tidak optimal, serta begitu banyak energi yang terbuang.
Secara umum mesin kompresor udara itu sendiri merupakan salah satu mesin dengan
efesiensi paling rendah. Gambar dibawah menjelaskan perjalan energi dari masih berupa
bahan baku energi primer batubara dirubah menjadi energi listrik dengan asumsi efesiensi
PLTU 34 persen, maka 66 persennya dibuang menjadi panas. Energi listrik menggerakkan
kompresor udara, dengan efesiensi sekitar 12 persen saja maka 88 persen energi listrik
dibuang dalam bentuk panas. Secara total energi panas yang dibuang sejak dari Power plant
menuju kompresor udara adalah 96 persen, suatu jumlah yang luar biasa. Dan energi ini
terbuang ke lingkungan sekitar dalam bentuk sampah energi.
Dilain pihak sistem kompresor udara dengan alaminya yang memiliki efesiensi rendah
ditambah lagi dengan cara pandang kita yang menggangap udara adalah gratis, akan
membawa konsekuensi kepada makin banyaknya energi yang terbuang sia-sia serta menjadi
salah satu penyumbang terbesar gas rumah kaca yang merusak lingkungan.
Oleh karena itu dengan alasan idelasi diatas dan juga atas dasar kepentingan pragmatis
bisnis, upaya untuk meningkatkan efesiensi kompresor udara dan juga berarti
mengoptimalkan kinerjanya, perlu dilakukan kegiatan optimasi pada kompresor udara.
Karena mesin kompresor udara adalah salah satu bagian saja dari Sistem udara kompresi,
maka upaya optimasi haruslah menyeluruh meliputi keseluruhan sistem, jika tidak maka
hasilnya akan tidak optimal bahkan bisa saja gagal total.
Peluang penghematan energi pada sistem udara kompresi rata-rata sekitar 30 persen
(UNIDO).
Perlu diketahui bahwa konsumsi energi pada mesin kompresor adalah 70 persen dari biaya
selama hidupnya (life cycle cost)
Beberapa gejala yang menunjukkan sistem udara kompresi tidak optimal adalah sebagai
berikut ;
BATASAN PEKERJAAN
Optimasi sistem udara kompresi (Compressed Air System Optimization) meliputi sistem
secara keseluruhan yaitu ;
METODOLOGI PEKERJAAN
Hasil Pengukuran
– Pressure profile
– Demand profile
– High volume intermittent demand events
– Perceived high pressure demands
– Power consumption
– Production levels