Anda di halaman 1dari 19

INSTALLATION AND TESTING

INSTALLATION AND TESTING


OF ONSHORE PIPELINE
Installation of Steel Pipelines

 Semua konstruksi perpipaan harus


memenuhi persyaratan yang terdapat
pada “Spesifikasi konstruksi” yang
melingkupi seluruh fase pekerjaan dan
harus cukup detil.
 Peusahaan yang mengoperasikan
peripaan tersebut harus melakukan
inspeksi yang dilakukan oleh inspektor
yang berpengalaman atau terlatih
 Inspektor tersebut harus memiliki
kewenangan untuk meminta perbaikan
maupun perubahan terhadap sistem
yang dipandang menyalahi aturan dalam
Code
Installation Inspection Provisions

Bagian-bagian yang harus diperiksa seorang inspektor adalah:


 Permukaan pipa
 Permukaan pipa setelah pipa di coating
 Daerah sambungan pipa sebelum di las
 Daerah sambungan hasil pengelasan
 Dasar parit sebelum pipa dimasukkan
 Kecocokan antara pipa dengan parit sebelum dilakukan penimbunan
 Seluruh bagian yang mengalami perbaikan, penggantian
 Melakukan Non Destructive Test sesuai persyaratan dalam Code
 Material penimbun serta memeriksa prosedure yang dilaksanakan
untuk menjamin bahwa proses penimbunan tidak merusak pipa
Sambungan Untuk Instalasi

Batasan untuk penggunaan sambungan dalam instalasi perpipaan:


 Sebuah bend harus bebas dari buckling, retak, maupun cacat lainnya
 Sudut maksimum untuk cold bend ditentukan sebagai berikut:

Ukuran Pipa Nominal Defleksi sumbu Radius minimum


longitudinal (deg) untuk bend
< 12 * 18D
12 3.2 18D
14 2.7 21D
16 2.4 24D
18 2.1 27D
>20 1.9 30D

Tebal dinding pipa setelah bending PD


tidak boleh lebih kecil dari yang t
diijinkan menurut rumus: 2 SFET
 Cold bend dapat dilakukan dengan radius minimum yang lebih
kecil daripada yang diberikan pada tabel di atas dengan syarat
tebal dinding yang digunakan tidak lebih kecil dari yang diberikan
oleh persamaan di atas
 Hot bend yang dibuat dari pipa hasil cold work atau hot treat
harus didesain dengan tingkat tegangan yang lebih rendah
 Wrrinkle bend hanya diijinkan untuk sistem perpipaan yang
beroperasi pada 30% SMYS atau kurang
Batasan untuk penggunaan sambungan miter bend dalam
instalasi perpipaan:
 Untuk sistem perpipaan yang bekerja pada 40% SMYS atau lebih,
sambungan miter tidak diijinkan. Defleksi akibat misaligment lebih
dari 3o tidak dapat dianggap sebagai miter
 Untuk sistem perpipaan yang bekerja pada lebih dari 10% SMYS tetapi
lebih kecil dari 40%, sudut maksimum miter yang diijinkan adalah
12,5o
 Untuk sistem perpipaan yang bekerja pada kurang dari 10% SMYS,
total sudut defleksi tidak boleh melebihi 90o
 Untuk sistem perpipaan yang bekerja pada lebih dari 10% SMYS jarak
antar miter tidak boleh lebih besar dari diameter pipa
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada permukaan pipa untuk
sistem perpipaan yang bekerja pada 20% SMYS atau lebih:
 Gauge dan Groove
 Daerah perbaikan Gauge dan Groove
 Dents
 Notches
 Elimination of arc burns
Operasi lainnya dalam instalasi pipa:
 Handling, Hauling. Dan Stringing
 Instalasi pipa ke dalam parit
Untuk sistem pipa yang bekerja pada 205 SMYS atau lebih, pipa
harus masuk ke dalam parit dengan pas tanpa perlu usaha dari
luar sampai penimbunan selesai
 Penimbunan
Proses penimbunan tidak boleh menyebabkan pipa menjadi
rusak/cacat. Bila perlu pipa diberi lapisan anti gores.
 Hot Tap
Tindakan pencegahan untuk menghindari ledakan selama proses
instalasi:
 Pengelasan dengan gas atau listrik harus jauh dari material yang
mudah terbakar
 Pekerjaan pengelasan, pemotongan atau lainnya yang dapat
menimbulkan percikan seharusnya tidak dilakukan pada daerah
yang mengandung sumber gas
 Apabila kondisi di atas tidak dapat dipenuhi, maka pipa harus
dialiri oleh gas inert atau aliran udara secara terus menerus agar
konsentrasi gas/material yang mudah terbakar tsb berkurang
 Larangan merokok ataupun adanya nyala api di lokasi
 Hindari pekerjaan yang menimbulkan percikan bunga api
 Sediakan alat pemadam kebakaran yang sesuai dalam hal tipe dan
ukuran seperti yang diatur oleh ANSI/NFPA 10
Pengujian setelah Pemasangan
 Sambungan las pada bagian tie-in yang belum diuji dengan uji tekanan
harus diinspeksi dengan radiografi atau metode NDT lainnya
 Sambungan tie-in yang tidak dilas harus diuji kebocorannya pada tekanan
tidak kurang dari tekanan pada saat tie-in beroperasi
 Pipeline yang terdapat pada lokasi kelas 1 divisi 1 harus diuji hidrostatik
dengan tekanan 1,25 kali tekanan desain (jika MOP > 72% SMYS)
 Pipeline yang terdapat pada lokasi kelas 1 divisi 2 harus diuji dengan udara
atau gas pada tekanan 1,1 MOP atau di hidrostatik tes pada tekanan 1,1
MOP jika MOP < 72% SMYS
 Pipeline yang terdapat pada lokasi kelas 2 harus diuji hidrostatik/ udara
dengan tekanan 1,25 kali MOP
 Pipeline yang terdapat pada lokasi kelas 3 dan 4 divisi 1 harus diuji
hidrostatik dengan tekanan 1,4 kali MOP kecuali temperatur tanah kurang
32oF atau kualitas air dalam kuantitas yang dibutuhkan tidak terpenuhi.
Untuk kasus demikian, pengujian hanya sampai 1,1 MOP
Terdapat beberapa pengecualian untuk lokasi kelas 3 dan 4:
 Hoop stress maximum selama pengujian adalah kurang dari 50%
SMYS untuk lokasi kelas 3 dan kurang dari 40% untuk lokasi kelas
4
 Tekanan operasi maksimum pipa adalah 80% maksimum tekanan
uji
 Pipa yang digunakan adalah pipa baru yang memiliki faktor
sambungan E
TESTING REQUIREMENTS SUMMARY

Location Permissible PressureTest Prescribed MAOP


Class test Fluid The lesser
Minimum Maximum of
1 Water 1.25 x MOP None TP/1.25
Division 1
1 Water 1.1 x MOP None TP/1.1 or
Division 2 Air 1.1 x MOP 1.1 x DP DP
Gas 1.1 x MOP 1.1 x DP
2 Water 1.25 x MOP None TP/1.25 or
Air 1.25 x MOP 1.25 x DP DP
3 and 4 Water 1.40 x MOP None or DP TP/1.4 or
DP
MAXIMUM HOOP STRESS PERMISIBLE DURING TEST

Class Location,
Test % of SMYS
Medium
2 3 4
Air 75 50 40
Gas 30 30 30
Commissioning

 Cleaning and Drying Procedures


 Functional Testing of Equipment and Systems
Semua pipeline dan stasiun kompresor dan peralatan kontrol
harus di function test khususnya sistem keamanan
 Start-up Procedures and introduction of transported gas
Prosedur start up tertulis harus disiapkan sebelum melewatkan
gas yang ditransmisikan ke dalam sistem dan membutuhkan hal –
hal berikut:
- sistem harus lengkap secara mekanikal dan operational
- semua fungsi sudah di tes dan diterima
- semua sistem keamanan dapat berfungsi
- prosedur operasi tersedia
- sistem komunikasi
- transfer dari sistem pipeline yang lengkap

Anda mungkin juga menyukai