Saluran
Terbuka
Presentasi dan
Pelaporan
Penetapan Dimensi Saluran,
Gorong-gorong dan Pelimpah
Perancangan
Saluran, Goronggorong dan
Pelimpah Waduk
Kompeten
si MK PIK1
Penetapan Dimensi
Tampungan Waduk/Kolam
Retensi
Pelacakan
Banjir
melalui
Alur/Waduk
Analisis
Neraca
Air
Perhitungan
Banjir Rencana
Analisis
Ketersediaan
Air
Perhitungan
Hujan Rencana
Perhitungan
Hujan Andalan
Identifikasi Satuan
Perancangan
Kapasitas
Tampung
Waduk
Proyeksi
Kebutuhan
Air
Subkompetensi 05:
Perancangan Dimensi
Saluran, Goronggorong dan Pelimpah
Merancang
Dimensi
Saluran dan
Goronggorong
Menggunakan
Metoda
Muskingum
untuk Pelacakan
Banjir melalui
Alur
Menggunakan
Metoda Level Pool
Routing untuk
Pelacakan Banjir
melalui Pelimpah
4a
Merancan
g Dimensi
Pelimpah
4c
Menjelaskan Penerapan
Hukum Kekekalan Masa dan
Hukum Kekekalan Energi
Aliran Air
Perbedaan antara Aliran pada Saluran Terbuka dan
Aliran pada Saluran Tertutup/Aliran dalam Pipa
permukaan bebas
Mengalir dipengaruhi
gaya gravitasi, dan
tekanan atmosfir
Mengalir karena
adanya kemiringan
dasar saluran (slope)
Tipe Aliran
Berdasarkan waktu pemantauan
Aliran Tunak (Steady Flow)
Aliran Taktunak (Unsteady Flow)
Berdasarkan ruang pemantauan
Aliran Seragam (Uniform flow)
Aliran Berubah (Varied flow)
Karakteristik Aliran
Tipe aliran
Kecepatan
rerata
Kedalaman
Steady,
uniform
v = konstan
y = konstan
Steady,
non-uniform
v = v (x)
y = y (x)
Unsteady,
uniform
v = v (t)
y = y (t)
Unsteady,
non-uniform
v = v (x, t)
y = y (x, t)
Loncatan hidrolik
Aliran di atas
ambang lebar
Penurunan hidrolik
Klasifikasi aliran
berdasarkan
kekritisannya
Subkritis F < 1 aliran dengan kecepatan rendah
Kritis
F=1
Superkritis
F = bilangan Froude
F adalah sebuah parameter non-dimensional yang menunjukkan efek
relatif dari inersia terhadap gravitasi.
Saluran Terbuka
Artificial Channel/
Saluran Buatan
Natural Channel/
Saluran Alami
Kecepatan
Tergantung faktor-faktor antara lain:
Bentuk saluran
Kekasaran dinding saluran
Debit aliran
2,5
2,0
1.0
2,5
2,5
2,0
1.0
2,0
1.0
Pengukuran
kecepatan aliran
Menggunakan current meter
Baling-baling yang berputar karena adanya aliran
Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan
kecepatan aliran
diambil 0,85)
kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 x
kedalaman
Distribusi kecepatan
berdasar kedalaman
Geometri Saluran
Kedalaman (y) - depth
Ketinggian di atas datum (z) - stage
Luas penampang A (area cross section area)
Keliling basah (P) wetted perimeter
Lebar permukaan (B) surface perimeter
Jari-jari hidrolis (A/P) rasio luas terhadap keliling
basah
Rata-rata kedalaman hidrolis (D) rasio luas
terhadap lebar permukaan
Kemiringan dasar saluran (So)
X=1/m
Persamaan
Kekekalan
Massa &
Kekekalan
Momentum
Sumbu z
Sumbu z
V in
Area in
C
G
Area out
F
E
V out
Area in
V in
G
Area out
Elevasi
tanggul
F
E
Elevasi
dasar saluran
Free board
Tinggi jagaan
kedalaman saluran
V out
h
Vx
h
h
Vx
0
t
x
x
Elevasi
tanggul
Elevasi
dasar saluran
Free board
Tinggi jagaan
h
B
v2
2g
h
So
z
dx
kedalaman saluran
V
V
h
V
g
g S f S0 0
t
x
x
v2
2g
h
So
z
dx
h
Vx
h
h
Vx
0
t
x
x
V
V
h
V
g
g S f S0 0
t
x
x
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
Sf
n 2V 2
Area (A)
Hydraulic radius
Jari-jari hidrolis (R)
t
Q
p
t
V in
Area in
C
Q = AV
1 23
V R S0
n
A Bh
P B 2h
R
A
Bh
P B 2h
G
Area out
F
E
V out
Aliran Tunak,
Seragam
Steady, Uniform Flow
Qp
V in
Area in
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
Area out
F
E
Q AV
1 23
V R S0
n
1 23
Q A R S0
n
V out
Latihan di Kelas
1. Pada penampang persegi
pada Gambar a, diketahui
Q = 20 m3/dtk
S0 = 0,0009
n = 0,033
Latihan L-07
Tugas Besar
Mengestimasi dimensi alur utama sungai
Sumbu z
V in
Area in
C
G
Area out
F
E
V out
Qp
V in
Area in
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
Area out
F
E
Q AV
1 23
V R S0
n
1 23
Q A R S0
n
V out
v2
2g
h
So
z
dx
h
Vx
h
h
Vx
0
t
x
x
V
V
h
V
g
g S f S0 0
t
x
x
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
Sf
n 2V 2
3
R4
V in
Area in
C
G
Area out
F
E
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
V out
Q=AV
1 23
V R S0
n
v2
2g
h
So
z
dx
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran
akan diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steadyn uniform
tidak terpenuhi ?.nn
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran
akan diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steady uniform tidak
terpenuhi ?.
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran
akan diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steady uniform tidak
terpenuhi ?.
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran akan
diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steady uniform tidak
terpenuhi ?.
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran akan
diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steady uniform tidak
terpenuhi ?.
A1
A2 < A1
A2
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran akan
diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steady uniform tidak
terpenuhi ?.
Masalah:
Pada elevasi berapa saluran
akan diletakkan?.
Bagaimana profil muka air yang
sebenarnya akan terjadi bila
persyaratan steady uniform tidak
terpenuhi ?.
A1
A2 > A1
A2
v2
2g
steady nonuniform
So
z
dx
1
Normal depth hn
Actual depth h
Actual depth h
v2
2g
h
So
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
dx
1
V2
h z
2g
V2
h z
2g
n 2V 2
V2
h z
2g
V2
h z
2g
V h konstan
V h 2 V h 1
n 2V 2
n 2V 2
3 4 3 4
R 1 R
x
2
v2
2g
h
So
dx
6
V h 2 V h 1
V2
h z
2g
V2
h z
2g
A Bh
P B 2h
A
Bh
R
P B 2h
n 2V 2
n 2V 2
3 4 3 4
R 1 R
x
2
E=0
Energy grade line
v2
2g
muka air
dasar sungai
dx
V2
h z
2g
V2
h z
2g
x
x 0
n 2V 2
n 2V 2
3 4 3 4
R 1 R
x
2
V2
h z
2g
V2
h z
2g
V h 2 V h 1
0
1
E=0
Energy grade line
v2
2g
muka air
dasar sungai
dx
V2
h z
2g
V2
h z
2g
x
x 0
n 2V 2
n 2V 2
3 4 3 4
R 1 R
x
2
V2
h z
2g
V2
h z
2g
V h 2 V h 1
Q A(hn )
1
R( hn ) 2 / 3 So1 / 2
2
n
hc 3
q2
g
Control depth
M1 profile
Control depth
M2 profile
hc
hn
Mild Slope
Hydrailic jump
hc
hn
Mild Slope
Control depth
profile
ControlS2
depth
S3 profile
hc
hn
Steep Slope
Ho
riz
ont
al
Slo
pe
Yn
>
Yc
Mil
d
Slo
pe
Yn
>
Yc
Cri
tic
al
Slo
pe
Yn
=
Yc
Ste
ep
Slo
pe
Yn
<
Yc
Ad
ver
se
Slo
pe
Points of Inflection
Penurunan
Persamaan
Kekekalan
Massa &
Kekekalan
Momentum
Area in
V in
G
Area out
Elevasi
tanggul
F
E
Elevasi
dasar saluran
Free board
Tinggi jagaan
kedalaman saluran
V out
Elevasi
tanggul
Elevasi
dasar saluran
Free board
Tinggi jagaan
Vin nin dAin
Ain
kedalaman saluran
h
B
d
dt
Elevasi
dasar saluran
V
out n out d Aout
Ai n
d
Vin nin dAin Vout nout dAout 0
dt
Ain
Ain
h
V
h
h x Vx
0
t
x
x
2
x
Ax
Vx
t
Elevasi
dasar saluran
V x2 A x
V
d
V
V
n
d
A
F
x
x
x
dt cv
scv
Vx
1 2 Vx2 Ax
Vx2 Ax Vx2 Ax
dx Fx
t
x
Vx 12Vx2 Ax
dx Fx
t
x
1 2 V x2 A x
dx
x
Vx
Vx
0
Vx
Fx
x
t
xx dy dz
Elevasi
dasar saluran
yz dx dz
yx dx dy
h=dz
xx
xx
dx dy dz
x
B=dy
Fx xx dy dz xx xx dx dy dz
x
yx dx dz yx yx dy dx dz
y
zx dx dy zx zx dz dx dz
z
g x dx dy dz
xx yx zx
Fx
g x
y
z
x
Vx
Vx
0
Vx
Fx
x
t
xx yx zx
Fx
g x
y
z
x
Vx xx yx zx
Vx
Vx
gx 0
t
x x
y
z
Vx xx yx zx
Vx
Vx
gx 0
t
x x
y
z
p
xx
x
x
1 yx zx
S f
g y
z
g x g z x
p = gh
S0 z x
V
V
h
V
g
g S f S0 0
t
x
x
Elevasi
muka air
Elevasi
dasar saluran
V
V
h
V
g
g S f S0 0
t
x
x
E
v2
2g
h
So
z
dx
Free board
Tinggi jagaan
h
B
kedalaman saluran
h
Vx
h
h
Vx
0
t
x
x
Elevasi
tanggul