PENGKAJIAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN OKSIGEN
lizavinsur.LV@gmail.com 2
1. Identitas Klien
• Nama
• Umur
• No Register
• Alamat
• Jenis kelamin
• Pendidikan dan pekerjaan
• Diagnosa Medis
2. Keluhan Utama
• Suatu penyebab yang mendorong seseorang untuk
mencari pertolongan
3 lizavinsur.LV@gmail.com
3. Tanda gejala
Dispnea
Batuk
Pembentukan sputum
Nyeri dada
Mengi
Clubbing finger
Hemoptosis
Sianosis
lizavinsur.LV@gmail.com 4
Riwayat pasien dan
keluarga
Riwayat diet
Status sosioekonomik
Masalah kesehatan
saat ini
5
lizavinsur.LV@gmail.com
• Polusi udara
• Binatang
• Bahan kimia, dll
Kebiasaan
6
RIWAYAT DIET
7 lizavinsur.LV@gmail.com
Dispnea (Nafas Pendek)
Kapan terjadinya?
8 lizavinsur.LV@gmail.com
Derajat I : menaiki tangga
Derajat II : berjalan biasa
Derajat III : kesulitan saat berpakaian
Derajat IV : saat istirahat
9 lizavinsur.LV@gmail.com
Batuk
Diakibatkan oleh iritasi membran mukosa dalam
saluran pernafasan
Dapat ditimbulkan oleh iritan / infeksi yang dibawa
oleh udara
Merupakan proteksi utama terhadap akumulasi sekret
dalam bronkus
Batuk malam hari dapat menadakan awitan gagal
jantung kiri dan asma bronkial
Batuk pada pagi hari dengan pembentukan sputum
menunjukkan bronkitis
lizavinsur.LV@gmail.com 10
Hal-hal yang perlu dikaji :
Onset (akut, kronik, kadang2)
Frekuensi dalam 1 hari
Apakah terdapat sputum
Kualitas batuk (ringan/ berat)
Apakah batuk kering
Kondisi yang memicu batuk
Kapan terjadinya
11 lizavinsur.LV@gmail.com
Pembentukan sputum
Bentukan sputum adalah reaksi paru terhadap setiap
iritan yang kambuh secara konstan
Perawat dapat menanyakan seberapa banyak sputum
dihasilkan dalam 24 jam
lizavinsur.LV@gmail.com
Hal-hal yang perlu dikaji :
Konsistensi sputum
Purulent (kental)
Mukoid (encer)
12
lizavinsur.LV@gmail.com
Warna
kuning, hijau atau coklat selalu menandakan adanya
infeksi bakteri
sputum yang bersih atau putih menunjukan tak ada
infeksi bakteri
Sputum rusty menandakan adanya pneumonia
Sputum mukoid atau encer sering disebabkan
oleh bronkitis virus.
Sputum yang sangat bau dan napas buruk
menunjukkan adanya abses paru.
Apakah ada darah dalam sputum?
13
Nyeri dada
Nyeri dada yang berkaitan dengan kondisi
pulmonary mungkin terasa tajam, menusuk, dan
intermitten
Hal-hal yang perlu dikaji :
Penyebab nyeri
Kualitas nyeri (tajam, menusuk, tumpul)
Kuantitas nyeri ( berapa kali dalam 1 hari, ters
menerus, kadang2)
Lokasi nyeri
Karakteristik (menyebar/ tidak)
Keparahan (skala nyeri 0-10)
Pada saat kapan (diam/ bergerak)
lizavinsur.LV@gmail.com 14
Mengi
Sering ditemukan pada kx dengan
bronkokonstriksi/ penyempitan jalan nafas
Mengi adalah bunyi yang mempunyai puncak
yang tinggi, berirama yang terutama terdengar
pada saat ekspirasi
Clubbing finger
Atau jari tabuh ditemukan pada klien dengan
kondisi hipoksia kronis, infekai paru kronis dan
keganasan paru.
lizavinsur.LV@gmail.com 15
Hemoptisis
Ekspektorasi darah dari saluran pernafasan
Beragam dari sputum bersemu darah sampai
hemoragi mendadak dengan banyak darah
Penyebab yang paling umum adalah :
(1) infeksi pulmonal
(2) karsinoma paru
(3) abnormalitas pembuluh atau jantung
(4) abnormalitas arteri atau vena dan
(5) emboli dan infark pulmonari
lizavinsur.LV@gmail.com 16
Hal-hal yang perlu dikaji :
Jumlah
Berapa kali
Seberapa sering
Penyebab atau sumber perdarahan
17 lizavinsur.LV@gmail.com
Sianosis
Sianosis adalah diskolorasi kebiruan pada darah
yang terjadi apabila sejumlah besar hemoglobin
dalam darah tidak berikatan maksimum dengan
molekul oksigen.
18 lizavinsur.LV@gmail.com
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Inspeksi dada
Auskultasi suara
napas
Perkusi / palpasi
Bedside assessment
terhadap fungsi
kardiopulmonari
19
HIDUNG DAN SINUS
Inspeksi
Palpasi
FARING, TRAKEA DAN
LARING
Inspeksi
Palpasi
THORAKS DAN PARU-PARU
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
20
HIDUNG DAN SINUS
Inspeksi :
Eksternal:
Pernapasan cuping hidung
Internal:
Warna, bengkak, drainage,
perdarahan
Polip hidung
Palpasi - sinus:
Nyeri
Bengkak
21 lizavinsur.LV@gmail.com
FARING, TRAKEA DAN LARING
Inspeksi:
Faring:
Warna,
Mucopurulent
lizavinsur.LV@gmail.com
Edema atau ulserasi
Pembengkakan tonsillar
Laring:
Laryngoscope
Kelenjar limphe:
Ukuran, bentuk, mobilitas, konsistensi dan nyeri palpasi –
trakea dan leher 22
Deviasi, nyeri dan massa
THORAKS DAN PARU-PARU
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
23
Thoraks posterior:
Warna dan kondisi kulit
Bekas luka
Lesi
Massa
Deformitas spinal (kiphosis, skoliosis, lordosis)
Bentuk dada
Pergerakan dada
Retraksi abnormal selama inspirasi
lizavinsur.LV@gmail.com 24
PALPASI DADA
Simetrisitas pergerakan respirasi
Area nyeri dan fremitus tactile atau vocal
PERKUSI DADA
Mengkaji resonansi, batas organ dan
penyimpangan diafragma
AUSKULTASI DADA
Memberikan informasi tentang aliran udara
melalui cabang trakeobronkial
Mengidentifikasi adanya cairan, mucus atau
obstruksi dalam sistem respiratori
lizavinsur.LV@gmail.com 25
Suara Pernafasan Normal
26 lizavinsur.LV@gmail.com
SUARA NAFAS TAMBAHAN
1. Tanpa stetoskop
a. stridor
b. wheezing
2. Dengan stetoskop
a. rales
b. ronchi
c. pleural friction rib
27 lizavinsur.LV@gmail.com
Cont’’’’’’
28 lizavinsur.LV@gmail.com
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Arterial Blood Gases
pH, pCO2, PO2, O2 sat
Pemeriksaan Fungsi
Pulmonari
Radiologi
Patologi Diagnostik
Spesimen sputum
29
Uji Fungsi Pulmonal
30 lizavinsur.LV@gmail.com
Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah volume
udara dimana seseorang dapat dengan sekuat-
kuatnya mengeluarkan udara setelah ekshalasi
normal, kira-kira 1.100 ml
Volume residu (VR) adalah volume udara sisa setelah
ekspirasi kuat. Volume ini dapat diukur hanya dengan
spirometer tak langsung, sedangkan yang lain dapat
diukur secara langsung.
31 lizavinsur.LV@gmail.com
Spirometry
32 lizavinsur.LV@gmail.com
SPIROMETRI
33 lizavinsur.LV@gmail.com
RADIOLOGI
Tehnik
Radiologi &
Nuclear:
Chest X-ray
CT/MRI
Arteriogram
Chest –x-ray
pada pasien
dengan lobar
pneumonia
34 lizavinsur.LV@gmail.com
PATOLOGI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan
Sputum
Pewarnaan
Culture
Cytology
Pulasan
Aspirat
Tracheal &
Bronchial
Biopsi
Transbronchial
Biopsi Pleural
35 lizavinsur.LV@gmail.com
TERIMAKASIH
36 lizavinsur.LV@gmail.com