Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan Anak pada

Penyakit ISPA dan Pneumonia

Oleh:
Arivanny Andhika Putri /20172302
Hilaria Asri /201723005
Retno Wulan Wateriri /201723010
Theresia NataliaDa Costa / 201723013
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN ISPA
Pengertian ISPA
Menurut Herianton (2018) Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah
radang akut saluran pernafasan atas
maupun bawah yang disebabkan oleh
infeksi jaksa renik atau bakteri , virus,
maupun reteksia tanpa atau disertai
dengan radang parenkim paru.
Etiologi ISPA
Penyebab Infeksi Saluran Pernafasan Akut dapat berupa bakteri, virus dan
jamur. Cara penyebarannya pun melalui aerosol (partikel halus dan kasar)
serta kontak langsung ataupun tidak langsung. Lalu, bakteri yang
menyebabkan ISPA antara lain dari genus : Streptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofilus, Bordotella dan Korinebakterium. Virus antara lain
golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikomavirus (virus influenza,
virus parainfluenza dan virus campak,) mikoplasma dan herpes.
Faktor Risiko ISPA
a. Faktor host (diri)
• Usia
• Jenis kelamin
• Status gizi
• Status imunisasi
• Pemberian suplemen vitamin A
• Pemberian air susu ibu (ASI)

b. Faktor lingkungan
• Rumah
• Kepadatan hunian (crowded)
• Kebiasaan merokok
• Polusi udara
Patofisiologi ISPA
Gejala dari ISPA ringan
•Batuk dan serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu
mengeluarkan suara
•Pilek, yaitu mengeluarkan lendir dari hidung
•Panas atau demam >37ºC

Gejala dari ISPA berat


•Bibir atau kulit membiru
•Anak tidak sadar atau kesadaran menurun Manifestasi Klinis
•Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan tampak gelisah
•Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernapas ISPA
•Nadi cepat lebih dari 160x/menit atau tidak teraba
•Tenggorokan berwarna merah

Gejala dari ISPA sedang


•Pernafasan cepat
•Suhu tubuh lebih dari 39 ºC
•Tenggorokan berwarna merah
•Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
•Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
Komplikasi ISPA
• sinusitis paranasal
• penutupan tuba eusthacii
• penyebaran infeksi.
1. Menginformasikan penyebab ISPA,yaitu:
a. Tertular orang lain
Discharge
b. Belum imunisasi lengkap
c. Kurang gizi
Planning
d. Lingkungan tempat tinggal tidak sehat

2. Minginformasikan pada orang tua cara pencegahan ISPA yaitu:


a. menjauhkan anak dari penderita batuk
b. Imunisasi lengkap
c. memberikan makanan bergizi setiap hari
d. menjaga kebersihan tubuh makan dan lingkungan

3. Menginformasikan cara perawatan ISPA di rumah yaitu:


a. Jika hidung tersumbat karena pilek maka dibersihkan dengan sapu tangan bersih
b. memberikan jeruk nipis + madu apabila terjadi batuk pada anak.
c. memberikan pada anak diet rendah garam dan minyak untuk mengurangi batuk pada anak
Asuhan Keperawatan ISPA
1. Pengkajian 3.Pemeriksaan Penunjang
a. Riwayat kesehatan: • Foto rontgen leher AP
• Keluhan utama • Pemeriksaan laboraturium
• Riwayat penyakit sekarang • Pemeriksaan kultur
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga 4.Progam Terapi
• Riwayat sosial •Antibiotik
2. Pemeriksaan •Vitamin
• Pemeriksaan fisik : Difokuskan •Analgetik dan Antipiretik
pada pengkajian sistem
pernafasan. •Ekspektoran
•Antihistamin
•Mukolitik
•Kortikosteroid
•Oksigen (jika perlu)
Rencana Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d • Lakukan suction sesuai indikasi
obstruksi mekanik dari jalan nafas oleh Rasional: membantu mengeluarkan sekret
sekret, proses inflamasi, peningkatan
produksi sekret. • Anjurkan keluarga untuk memberikan air
• Kaji bersihan jalan napas klien minum yang hangat
Rasional : indicator dalam menentukan Rasional: mengencerkan dahak agar mudah
tindakan selanjutnya keluar

•Kolaborasi pemberian mukolitik


• Auskultasi bunyi napas
Rasional : Untuk mengencerkan dahak
Rasional : Ronchi menandakan adanya
sekret pada jalan nafas •Kolaborasi pemberian antibiotik
Rasional: Mengobati infeksi sehingga terjadi
• Berikan posisi yang nyaman penurunan produksi sekret
Rasional : Mencegah terjadinya aspirasi
sekret
2. Hipertermi berhubungan dengan proses •Anjurkan keluarga untuk mempertahankan
infeksi pemberian cairan melalui rute oral sesuai
• Kaji peningkatan suhu tubuh yang dialami indikasi
oleh klien Rasional: Kebutuhan cairan meningkat
Rasional: smenentukan intervensi selanjutnya karena penguapan tubuh meningkat.

•Anjurkan keluarga untuk menghindari


• Observasi tanda-tanda vital
pakaian yang tebal dan menyerap keringat
Rasional: menentukan perkembangan Rasional: Proses hilangnya panas akan
perawatan selanjutnya. terhalangi

• Berikan dan anjurkan keluarga untuk •Kolaborasi dengan dokter dalam


memberikan kompres dengan air pada pemberian obat antipiuretik
daerah dahi dan ketiak Rasional: mengontrol panas
Rasional: terjadi proses konduksi /
perpindahan panas dengan bahan perantara .
3. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
• Kaji nyeri yang dirasakan klien , perhatikan respon verbal dan nonverbal
Rasional: indicator dalam menentukan intervensi selajutnya

• Anjurkan keluarga memberikan minum air hangat


Rasional: Mengurangi nyeri pada tenggorokan

• Berikan lingkungan yang nyaman


Rasional: meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan istirahat

• Pemberian antibiotik
Rasional: Mengobati infeksi

• Pemberian ekspectoran
Rasional : Memudahkan pengeluaran sekret sehingga mengurang rasa sakit saat batuk
4. Pola nafas tidak efektif b.d proses • Anjurkan untuk tidak memberikan
inflamasi pada saluran pernafasan, minum selama periode tachypnea.
aadanya sekret
Rasional : Agar tidak terjadi aspirasi
• Observasi tanda vital, adanya cyanosis,
serta pola, kedalaman dalam pernafasan
• Pemberian oksigen
Rasional: sebagai dasar dalam
menentukan intervensi selanjutnya Rasional :memenuhi kebutuhan
oksigen
• Berikan posisi yang nyaman pada pasien
• Berikan nebulizer
Rasional : Semi fowler meningkatkan
ekspansi paru dan memperbaiki ventilasi Rasional: Mengencerkan sekret dan
memudahkan pengeluaran sekret
• Ciptakan dan pertahankan jalan nafas
yang bebas. • Pemberian obat bronchodilator
Rasional memperbaiki ventilasi Rasional: vasodilatasi saluran
pernapasan
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN PNEUMONIA
Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit pada parenkim
paru yang mengalami proses radang atau
inflamasi. Penyebab terjadinya penyakit ini
adalah mikroorganisme virus, jamur atau
bakteri dan beberapa hal lain seperti aspirasi
dan radiasi (Udin,2019).
Etiologi Pneumonia
Tipe Agen penyebab Usia

Pneumonia virus RSV, influenza,adenovirus Bayi untuk RSV, semua usia dan
infeksi lain
Pneumonia pneumokokus pneumokokus (Streptococcus Umumnya usia 1 hingga 4 tahun
(Streptococcus pneumonia) pneumonia)

Pneumonia staphylococcal Staphylococcal aureus (termasuk 1 minggu hingga 2 tahun


MRSA)
Pneumonia streptococcal Streptococcus beta hemolytic Semua usia
grup A
Pneumonia Mycoplasma dan Mycoplasma pneumoniae, Usia sekolah hingga remaja
Chlamydia Chlamydophila pneumoniae
Faktor Risiko Pneumonia
• Usia
• Jenis kelamin
• Berat badan lahir
• Riwayat pemberian ASI
• Status gizi
• Riwayat mendapatkan vitamin A
• Riwayat imunisasi campak
• Riwayat imunisasi DPT
Patofisiologi Pneumonia
Manifestasi Klinis Pneumonia
• Demam
• Meningismus
• Anoreksia
• Muntah
•Sumbatan nasal
• Diare
• Nyeri abdomen
•Batuk dan sulit bernapas
•Bunyi pernafasan
•Sakit tenggorokan
•Keadaan berat pada bayi
•napas menjadi cepat
Discharge Planning
• Mencegah terjadinya hal yang sama dengan vaksinasi.
• Memberi tahu keluarga yang merokok untuk tidak merokok di ruangan
yang sama dengan si bayi atau anak
• Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat, seperti dosis, rute dan
waktu yang cocok.
• Berikan gizi seimbang untuk anak
• Menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik
• Ventilasi dan kelembaban udara harus terjaga baik
• Tutup mulut saat batuk karena penyebaran pneumonia banyak berasal
dari percikan batuk atau bersin.
• Jika anak memperlihatkan gejala kesulitan bernafas segera bawa ke RS
untuk dievaluasi kembali.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian.
1) Kaji deskripsi mengenai penyakit dan keluhan utama
2) Riwayat penyakit
3)Riwayat penyakit keluarga
B.Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan Penunjang
• Sinar x
• Biopsi paru
• Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah
• Pemeriksaan serologi
• Pemeriksaan fungsi paru
• Spirometrik static
• Bronkostopi
Progam Terapi Pneumonia
Rencana Keperawatan
Diagnosa
No Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Kerusakan a. Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan a. Manifestasi distres pernapasan tergantung
pertukaran gas b.d bernapas pada indikasi derajat keterlibatan paru dan
gangguan b. Tinggikan kepala dan dorong sering status kesehatan umum
pengiriman mengubah posisi, napas dalam, dan batuk b. meningkatkan inspirasi maksimal dan
oksigen. efektif. pengeluaran sekret memperbaiki ventilasi
c. Pertahankan istirahat tidur. Dorong c. Mencegah terlalu lelah dan menurunkan
menggunakan teknik relaksasi dan aktivitas kebutuhan/konsumsi oksigen
senggang d. Syok dan edema paru adalah penyebab umum
d. Observasi penyimpangan kondisi, catat kematian pada pneumonia dan membutuhkan
hipotensi banyaknya jumlah sputum merah intervensi medik segera.
muda/berdarah, pucat, sianosis,
perubahan tingkat kesadaran, dispnea
berat, gelisah.
2. Resiko Infeksi b.d a. Pantau TTV a. Selama periode waktu ini, potensial komplikasi
ketidakadekuatan b. Anjurkan pasien fatal (\hipotensi/syok) dapat terjadi
pertahanan utama memperhatikan pengeluaran b. Meskipun pasien dapat menemukan
sekret dan melaporkan pengeluaran dan upaya membatasi atau
perubahan warna, jumlah dan menghindarinya, penting bahwa sputum harus
bau sekret. dikeluarkan dengan cara aman.
c. Tunjukkan/dorong tehnik c. Efektif berarti menurunkan penyebaran
mencuci tangan yang baik. /tambahan infeksi.
d. Batasi pengunjung sesuai d. Menurunkan pemajanan terhadap patogen
indikasi. infeksi lain.
3. Ketidakefektifan a. Kaji frekuensi/kedalaman a. Takipnea, pernapasan dangkal, dan gerakan dada
bersihan jalan pernapasan dan gerakan dada. tak simetris sering terjadi.
nafas b.d b. Auskultasi area paru, catat area b. Penurunan aliran udara terjadi pada area
pembentukan penurunan/tak ada aliran udara konsolidasi dengan cairan. Krekels, ronki, dan mengi
dan bunyi napas adventisius, terdengar adalah respons terhadap pengumpulan
mis., krekels, megi. cairan, sekret kental, dan spasme jalan napas.
c. Bantu pasien napas dalam. c. Napas dalam memudahkan ekspansi maksimum
Tunjukkan/bantu pasien paru-paru lebih kecil. Batuk adalah mekanisme
mempelajari melakukan batuk, pembersihan jalan napas alami.Penekanan
mis., menekan dada dan batuk menurunkan ketidaknyamanan dada dan posisi
efektif sementara posisi duduk duduk memungkinkan napas lebih dalam dan kuat.
tinggi. d. Merangsang batuk atau pembersihan jalan napas
d. Penghisapan sesuai indikasi. secara mekanik pada pasien.
Kesimpulan
Pneumonia adalah penyakit pada parenkim paru yang mengalami
proses radang atau inflamasi. Penyebab terjadinya penyakit ini
adalah mikroorganisme virus, jamur atau bakteri dan beberapa hal
lain seperti aspirasi dan radiasi. Infeksi Saluran Pernapasan Akut
adalah infeksi yang terutama mengenai struktur saluran pernafasan
di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian
saluran atas dan bawah secara stimulant atau berurutan.
Pneumonia dan ISPA disebabkan oleh banyak faktor antara lain
lingkungan dan terpapar bakteri. Tersedia beberapa pemeriksaan
penunjang yang dapat digunakan untuk memeriksa pneumoni dan
ISPA .
Daftar Pustaka
• Anwar, A., & Dharmayanti, I. (2014). Pneumonia pada anak balita di Indonesia. Kesmas: National Public Health
Journal, 8(8), 359-365.
• Retrieved from:http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/405
• Anissa, L.N. (2014) Asuhan kebidanan an. A 1,5 tahun dengan ispa sedang di
• puskesmas kedawung ii sragen tahun 2014. Retrieved From :
• http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/15/01-gdl-liyanurani- 714-1- liyanur- 0.pdf
• Bulechek, M.G dkk.(2013). Nursing Interventions Classification (NIC), 6th Indonesian edition. Indonesia:
Mocomedia
• Bilqis, A.M.,Yaunin, Y.,Darwin, E. (2018) Hubungan Tingkat Ansietas Dengan
• Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas
• Andalas Angkatan 2015-2016. Jurnal Fakultas Kedokteran 7(3). Retrieved
• From : http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/880
• Damayanti, K. &. Ryusuke.(2017). Pneumonia . Diambil kembali dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/f331a8a1e413579027127d4509a339e5.pdf
• Doengoes Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman Untuk PerencanaanDan
Pendokumentasian Perawatan. Edisi 3. EGC. Jakarta
•Hartati, S., Nurhaeni, N., & Gayatri, D. (2012). Faktor risiko terjadinya pneumonia pada anak balita. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(1), 13-
20.
Retrieved from:http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/42/42
•Herianto (2018) Gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan ispa dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi di ruang arafah rumah sakit umum aliyah 2 kota kendari. Retrieved From :
http://repository.poltekkes
kdi.ac.id/526/1/KTI%20HERIANTON-compressed.pdf
•Hidayat, A. (2012). Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: Salemba Medika.
•Khaerani ,dkk .(2017.)Keperawtan Anak Pneumonia.Universitas Padjajaran.
Retrievedfrom: https://www.academia.edu/36205355/Laporan_Kasus_Keperawatan_Anak_dengan_Pneumonia
•Kylie, T. &. Carman,S. (2019). Buku ajar keperawatan pediatri edisis 2 volume 2. Jakarta: EGC.
•Ladipa,V.B (2018) Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien anak penyakit infeksi saluran pernapasan atas akut (ispaa) di
puskesmas kecamatan arjosari kabupaten pacitan tahun 2016. Retrieved From :
http://eprints.ums.ac.id/59193/13/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
•Lestari, P. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN BAYI YANG MENGALAMI
• PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG MELATI 2 RSUD Dr. MOEWARDI
Surakarta. Diambil kembali dari http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-pujilestar-1614-1-pujiles-a.pdf
•Mardiah,W.,Mediawati,A.S.,Setyorini,D (2018) Intervensi Perawatan Infeksi Saluran Pernafasan Atas Pada Bayi Dibawah Usia Lima
Tahun Di RUmah Di Kabupaten Bandung. 7(4) Retrieved From :
http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/view/19766/10356
•Moorhead Sue, dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th Indonesian edition. Indonesia: Mocomedia.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2016). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis& NANDA NIC-NOC Jilid 2. Jogjakarta:
MediAction
Nuraini, N. (2012). Pneumonia pada pasien pediatrik. Diambil kembali dari http://eprints.ums.ac.id/22102/2/BAB_1.pdf
•Nuzulul 2013. Askep ISPA (Online)http://nuzululfkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35511-Kep%20Respirasi-Askep%20ISPA.html diakses
diakses 22 Juli 2014.
•Polii, E., Mambo, C. D., & Posangi, J. (2018). Gambaran Evaluasi Terapi Antibiotik pada Pasien Bronkopneumonia di Instalasi
Rawat Inap Anak Retrieved from:http://eprints.ums.ac.id/59201/3/BAB%20I.pdf
•Prananingtyas, A. (2017). Evaluasi Terapi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pneumonia Rawat Inap di Rumah Sakit Khusus Paru
Respira Yogyakarta Tahun 2015.
• Retrievedfrom: http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15538/BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
•Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara tahun 2004. Retrieved From :
• http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/3._Pak_djoko.pdf
•Rahmawati, F. A., & Leksana, E. (2014). ANGKA KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASIEN SEPSIS DI ICU RSUP DR. KARIADI
SEMARANG (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine Diponegoro University).
• Retrievedfrom: http://eprints.undip.ac.id/44629/3/FIDA_AMALINA_22010110120027_BAB2KTI.pdf
•Soetmadji, D. (2017). Buku ajar patofisiologi. Singapore: Elsevier
•Udin, M. F. (2019). Buku praktis penyakit respirasi pada anak untuk dokter umum. Malang,Indonesia: UB Press.
•Utama, S. (2018). Buku ajar keperawatan medikal bedah sistem respirasi. CV Budi Utama: Sleman, Jl.Kaliurang.
•Wahyono,D.,Hapsari,I.,A,I.W.D. (2004) Pola pengobatan infeksi saluran pernapasan akut anak usia bawah lima tahun (balita) rawat jalan di
Puskesmas I
•Wahyuningsih, E. (2015). Asuhan Keperawatan Pada An. B Dengan Gangguan Sistem Pernapasan: Pneumonia Di Ruang Anggrek
RSUD Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).Retrieved from:
•http://eprints.ums.ac.id/33928/1/1.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
•Windasari (2018) Asuhan keperawatan keluarga tn.i khususnya an.n dengan kasus ispa di desa lipu masagena kec. basala kab. konawe
selatan. Retrieved From :
• http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/
•Zahra, S.A (2014) Makalah praktikum preskripsi infeksi akut saluran pernafasan
• (ISPA) Retrieved from :
• https://www.academia.edu/36712507/MAKALAH_TENTANG_ISPA.pdf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai