Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PENYAKIT SARS


DOSEN PENGAMPU :
Nurhayati, S.ST., M.Pd
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK:
ALVINA NORDIANA PUTRI P07220119105
DESSY HANDAYANI P07220119114
MEGA LESTARI P07220119131
RAFIKA ATIFAH P07220119134
PENGERTIAN

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) merupakan penyakit yang menyerang sistem
respirasi yang disebabkan oleh virus Corona Family Paramyxovirus.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
ETIOLOGI

SARS disebabkan karena infeksi virus corona jenis SARS-CoV. Virus ini dapat menyebar melalui partikel kecil
yang terdapat diudara ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara. SARS juga dapat ditularkan melalui kontak
dengan penderita. Infeksi virus ini juga dapat menyebar lewat benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh
virus
TANDA DAN GEJALA

 Suhu badan lebih dari 38oC  Timbul bintik-bintik merah pada kulit
 Batuk  Badan lemas
 Sulit bernapas atau napas pendek-pendek  Pernah kontak dengan penderita SARS
 Sakit kepala  Paru-paru mengalami radang
 Nyeri otot  Leukosit menurun
 Diare
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN
PENUNJANG
 Pemeriksaan radiologis
 pemeriksaan fisik
 Rontgen dada
 Gas darah arteri
 Hitung jenis darah dan kimia darah
 Bronkoskopi.
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Bakteriologis
 Test DNA sequencing
PENATALAKSANAAN

 Terapi supportif umum


 Terapi antibiotic
KOMPLIKASI

 Kegagalan pernapasan  Gangguan ginjal


 Kerusakan hati
 Gagal jantung
PENGKAJIAN
 Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, keyakinan, pekerjaan, status perkawinan, dan alamat.
 Riwayat kesehatan
Sejak kapan, semakin memburuknya kondisi/kelumpuhan, upaya yang dilakukan selama menderita penyakit.
 Pengkajian fisik
B1; Inspeksi : Sesak, batuk, nyeri dada, penggunaan otot bantu pernafasaan, pernafasaan diafragma dan perut meningkat, pernafasan
cuping hidung, pola nafas cepat dan dangkal, retraksi otot bantu pernafasan, RR> 30x/menit.
Palpasi : fremitus vokal menurun.
Perkusi : suara perkusi redup sampai pekak.
Auskultasi: Ronkhi basah, suara napas bronkial.
B2; Sianosis, nadi > 100x/menit, CRT > 3 detik, BGA menunujukkan hipoksemia, S1 dan S2 tunggal.
B3; Nyeri kepala, terjadi penurunan kesadaran.
B4; Terkadang produksi urine menurun
B5; Mual, muntah, diare, bising usus meningkat, nafsu makan menurun.
B6; Nyeri otot, kelemahan pada otot.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Bersihan jalan napas b.d hipersekresi pada jalan napas

 Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi (RR >24x/menit) atau hipoventilasi (RR <16x/menit).

 Hipetermi b.d peningkatan suhu badan akibat adanya aktivitas berlebihan

 Hipovolemi cairan b.d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam.

 Ansietas berhubungan b.d kekhawaritaran klien akan penyakit yang dialami

 DefiSit pengetahuan b. d kurangnya terpapar informasi dari penyakit yang diderita klien
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI

 Diagnosa 1 :
1. Monitor pola nafas
2. Monitor bunyi napas tambahan seperti mengi, wheezing, ronkhi kering
3. Monitor sputum dari jumlah, warna dan aroma
 Diagnose 2 :
1. Periksa kepatena jalan napas
2. Posisikan pasien semi fowler atau fowler
3. Berikan minum air panas
4. Ajarkan teknik batuk yang efektif
 Diagnose 3 :
1. Kaji tentang penyakit hipertermi yang dialami
2. Monitor suhu tubuh klien
3. Sediakan lingkungan yang nyaman
4. Berikan pakaian yang longgar
 Diagnose 4 :
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemi
2. Kaji kebutuhan cairan tubuh pasien
3. Anjurkan memperbanyak asupan oral
4. Monitor cairan intake dan output pasien
 Diagnose 5 :
1. Kaji tingkat perubahan ansietas
2. Monitor tanda ansietas
3. Ciptakan suasana terapeutik
4. Selalu temani pasien
5. Berikan suasana nyaman untuk pasien
 Diagnose 6 :
1. Sediakan materi yang dapat dipahami klien
2. Jadwalkan pendidikan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan bertanya pada klien jika tidak mengerti
4. Ajarkan berperilaku hidup bersih
EVALUASI

 Menujukan tidak adanya sputum atau apapun yang mengganggu dalam proses bernafas
 Pola nafas mulai mengalami peningkatan dan tidak adanya gangguan pada pola nafas
 Suhu tubuh dalam rentan yang normal
 Cairan dalam tubuh mengalami peingkatan
 Tidak adanya rasa khawatir dari pasien
 Mulai memahami tentang penyakitnya dan melakukan pengobatan sesuai prosedur

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai