Anda di halaman 1dari 47

Asuhan Keperawatan dan

Penatalaksanaan Pada KKP


(Kekurangan Kalori Protein)
Dosen Fasilitator : Firdaus, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Nama Kelompok :

 Nanda Feby Gresika 1130020100

 Nabila Eka Putri Sulisty Aqilah 1130020127

S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
DEFINISI KKP
KKP adalah penyakit yang disebabkan oleh konsumsi
kalori yang tidak memadai yang mengakibatkan kekurangan
protein dan mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah
sedikit, misalnya vitamin dan mineral).
ETIOLOGI

 Faktor Ekonomi
 Faktor Sosial
 Laju Pertumbuhan Penduduk
 Kurangnya Pelayanan Kesehatan
 Kekurangan Gizi
 dll
MANIFESTASI KLINIS

Pandangan Perubahan Pembesaran


Mata Sayu Status Hati
Mental

Otot Rambut Tipis Wajah


Mengecil dan Mudah Membulat
Rontok dan Sembab
Manifestasi Klinis dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a. Kwashiorkor
 Banyak menangis
 Penurunan massa otot
 Gagal menambah berat badan
 Gangguan fungsi ginjal dan anemia
 Penderita nampak lemah dan ingin selalu berbaring
 Bahkan pada stadium lanjut anak terlihat sangat pasif
b. Marasmus :
 Diare kronik
 Anak kurus hingga terlihat tulang berbungkus kulit
 Cengeng dan rewel
 Perut cekung
 Wajah seperti orang tua
 Kulit keriput jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (pada daerah pantat) tampak seperti
celana longgar
PATOFISIOLOGI
Kurang kalori protein akan terjadi
manakala kebutuhan tubuh akan kalori , protein ,
atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. (Arisman ,
2004:92). Dalam keadaan kekurangan makanan ,
tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan
hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau
energi.

Kemampuan tubuh untuk


mempergunakan karbohidrat , protein dan lemak
merupakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan kehidupan , karbohidrat
(glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan
tubuh sebagai bahan bakar .
Klasifikasi KKP
Kkp dibagi menjadi dua jenis, yaitu kwashiorkor dan marasmus. Berikut adalah penjelasan nya :

1. Kwashiorkor
Dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak
kedua sedang ditunggu kelahirannya. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya asupan
yang berlangsung kronis.

2. Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang artinya menyia-nyiakan atau merusak. Marasmus
juga diartikan sebagai malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan tidak cukup
atau kebersihan kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang satu atau lebih
dari defensiansi protein dan kalori.
Pathway
Pada KKP
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Fisik :

a) Mengukur TB dan BB

b) Mengitung Indeks Massa Tubuh

c) Status Gizi

d) Mengukur Ketebalan Lipatan Kulit dilengan Atas

2. Pemeriksaan Laboratorium : Albumin , Kreatinin , Elektrolit , HB


Pemberian Cairan Pengakajian Riwayat
01 dan Elektrolit 03 Status Sosial dan
Ekonomi

PENGOBATAN
PADA KKP
Memerlukan Diet Penatalaksaan
02 yang Cukup Protein 04 Segera Setiap
Masalah
CARA
PENANGGULANGAN
PADA KKP
TINGKAT
KELUARGA 01
Memberi ASI Menghindari Melindungi Anak dari
Sampai Usia 6 Pemberian Kemungkinan
Bulan Makanan Buatan Menderita Diare

1 2 3 4 5

Ibu Membawa Balita Memberi


Ke Posyandu untuk Makanan
Ditimbang Pendukung ASI
TINGKAT
02 POSYANDU
Kader Melakukan Kader Memberikan Kader Melakukan
Penimbangan Penyuluhan Tentang Pemulihan Bayi Balita
PadaBalita Setiap Makanan Pendukung yang Berada di Garis
Bulan di Posyandu ASI Merah
03
TINGKAT
PENGOBATAN
Prinsip pengobatan adalah pemberian makanan yang
banyak mengandung protein layak biologik tinggi, tinggi
kalori, cukup cairan, Vitamin dan mineral.
UPAYA PENGOBATAN

• Pengobatan/pencegaha
n terhadap hipoglikemi ,
hipotermi , dehidrasi. • Pengidentifikasian dan
pengobatan masalah lain
seperti kekurangan vitamin
, anemia berat dan payah
jantung
Konsep Asuhan
Keperawatan Pada
KKP
PENGKAJIAN
Meliputi nama, umur , Jenis kelamin , alamat,
Pendidikan , No. Register, agama , Tanggal masuk,
tanggal pengkajian , diagnosa Medis , dan
penanggung jawab.

A. Riwayat kesehatan
1. keluhan Utama
2. Riwayat kesehatan sekarang
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum= Biasanya badan lemah


b) TTV= Peningkatan suhu, perubahan nadi perubahan tekanan darah
c) Kesadaran= Dapat mengalami penurunan kesadaran
d) Pemeriksaan Head to Toe :

1) Kepala = posisi semula yang sejajar, kulit kapala bersih atau tidak,
terdapat bengkak atau tidak, bentuk kapala Proposional dengan
tubuh atau tidak.
2) Rambut = melihat atau memeriksa adanya kuku, warna
rambut,Rambut rontok.
3) Wajah = memeriksa adanya nyeri tekan, adanya gerakan wajah.
4) Mata = melihat mata simetris atau tidak, konjungtiva, sklera, icterus atau
tidak, cornea, dan memeriksa reflek cahaya pada mata.
5) Hidung = pemeriksaan lubang hidung, adakah perdarahan. Adakah
sekret, lesi dan nyeri tekan pada hidung.
6) Telinga memeriksa adanya nyeri, peradangan. Kemerahan pada telinga
atau tidak.
7) Mulut dan faring = memeriksa bau mulut (amonia), stomatitis,Mukosa
bibir kering, keadaan gigi dan gigi, dan sianosis.
8) Leher = memeriksa pergerakan, teraba benjolan atau tidak
9) Integumen = memeriksa kulit pucat
10) Pemeriksaan paru = pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi,
apakah ada nyeri dada, sesak napas, atau tidak.
11) Pemeriksaan jantung = pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi. Dan
auskultasi pemeriksaan hipertensi, gagal jantung, Edema
12) Pemeriksaan abdomen= periksa adanya mual muntah, anoreksia
13) Muskuloskeletal= Nyeri pada sendi dan tulang, klasifikasi otak
14) Neurologi= periksa adanya nyeri, gatal pada lengan kaki, Kram otot, rasa
kantuk berat, pusing, koma, dan kejang.
Analisa Data
Analisa Data
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan intake makanan tidak
adekuat (nafsu makan berkurang)

Tujuan : Pasien mendapat nutrisi yang adekuat


Kriteria hasil :
1. Meningkatkan masukan oral
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
3. Nafsu makan meningkat
B. Defisit kekurangan cairan berhubungan dengan diare

Tujuan : Tidak terjadi dehidrasi


Kriteria hasil :
1. Mukosa bibir lembab
2. Tidak terjadi peningkatan suhu
3. Tugor kulit baik C. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan
nutrisi/status metabolic

Tujuan : Tidak terjadi gangguan integritas kulit


Kriteria hasil :
1. Kulit tidak kering
2. Kulit tidak bersisik
3. Elastisitas Normal
D. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan
tubuh

Tujuan : pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi


Kriteria hasil :
1. Suhu tubuh normal
2. Leukosit dalam batas normal
E. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya
informasi

Tujuan : pengetahuan pasien dan keluarga bertambah


Kriteria hasil :
1. Menyatakan kesadaran dan perubahan pola hidup
2. Mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala
Diagnosa Keperawatan

a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengabsorbsi
nutrien ditandai dengan klien tidak nafsu makan dan berat
badan menurun

b) Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan penurunan BAK ditandai dengan warna
urine kuning (BAK sedikit 4 sampai 5 kali/hari
Dorong Mandi 2x
Dapatkan Riwayat Sehari dan Gunakan
01 Diet 03 Lotion Setelah Mandi

INTERVENSI
KEPERAWATAN
Monitor Tanda-tanda Mencuci Tangan
02 Vital dan Tanda-tanda 04 Sebelum dan
dehidrasi Sesudah Tindakan
Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Memonitor
Tanda-tanda Memonitor
KKP Intake dan
Output

Memonitor
Tanda-tanda
Vital
EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi keperawatan adalah fase kelima atau terakhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi yang diharapkan sesuai dengan masalah yang pasien hadapi yang telah dibuat pada
perencanaan tujuan dan kriteria hasil.
Adapun komponen SOAP yaitu:

S (Subjektif): keluhan pasien yang dirasakan setelah dilakukan tindation peperawatan


0 (objektif):data yang berdasarkan hasil pengukuran atau observasi Langsung pada pasien
yang dirasakan pasien setelah tindakan keperawatan.
A (assesment): interprestasi dari data suljek hp dan objek
P (planning) :perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi atau
ditambah dari rencana, tindakan Keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya.
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai