Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Asuhan keperawatan ibu hamil dengan anemia adalah bentuk asuhan


berupa pelayanan keperawatan profesional yang diberikan kepada klien ibu hamil
dengan anemia menggunakan metodologi proses keperawatan meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Asuhan diberikan dengan tujuan menurunkan tuntutan self care untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan tidak
menempatkan klien pada posisi ketergantungan dengan menggunakan pendekatan
perawatan diri atau self care deficit. Pengkajian menggunakan format instrument
Orem, penegakkan diagnosa menggunakan SDKI, perencanaan menggunakan
SIKI dan SLKI, melakukan pelaksanaan dan evaluasi.

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a) Identitas klien
Nama: Ny. A
jenis kelamin: perempuan
usia: 27 thn
Alamat: Jl. Lama gg. 3 Jambi
pekerjaan: ibu rumah tangga
agama: islam

b) Keluhan utama
Kelelahan dan kelemahan umum dapat merupakan satu-satunya gejala penurunan
kapasitas pengangkutan oksigen. Keluhan utama meliputi letih, lesu, lemah, lelah ,
pandangan berkunang-kunang
c) Rirwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari anemia,
yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini
bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa
ditentukan apa yang terjadi. Pada pasien anemia masa kehamilan, pasien bisa
mengeluhkan pusing, lelah, dll
2) Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab anemia.
Penyakitpenyakit tertentu seperti infeksi dapat memungkinkan terjadinya anemia.
3) Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah merupakan
salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang cenderung diturunkan secara
genetik.
d) Pemeriksaan fisik
1) Aktivitas-istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum
Tanda : takikardia/ takipnae.
2) Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
3) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan
produk sereal tinggi (DB). 4) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi
e) Pemeriksaan penunjang
1) Hitung kada Hb dalam darah
2) Jumlah darah rutin.
Sampel darah yang diambil di lengan dinilai untuk darah hitungan. Anemia
terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih rendah daripada normal.
3) Feritin . Jika tingkat darah feritin rendah menunjukkan rendah zat besi dalam
tubuh dan membantu mendeteksi anemia kekurangan zat besi.
4) Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak seperti
yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya besi dalam
sumsum tulang juga menunjuk ke arah anemia kekurangan besi
5) Pathway

6) Intervensi Data

Data Etiologi Masalah


Ds: pasien mengatakan Kebutuhuan O2 tidak Intoleransi aktivitas
lemah, mudah lelah tercukupi à hipoksia
Do : pasien terlihat lesu jaringan à kelelahan
dan pucat. Hb menurun
Do : pasien terlihat pucat,Penurunan hemoatokrit Ketidakefektifan perfusi
CRT lebih dari 2 detik. àpenurunan hhemoglobin jaringan
àanemia
Ds: pasien mengatakan Aliran darah GIT menurun Ketidak seimbangan nutrisi
mual dan muntah àregurgitasi à peningkatan Kurag dari kebutuhan
Do: pasien terlihat pucat isi lambung à mual dan
dan lemah muntah
Ds : pasien mengatakan Aliran darah GIT menurun Konstipasi
BAB keras dan 1 kali shari àperistaltik usus menurun
àkonstipasi

Diagnosa keperawatan
a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipoksia sel dan jaringan.
b. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan menurunan kadar
hemoglobin dalam darah.
c. Nutrisi kurang dari kebtuhan berhubungan dengan peningkatan isi
lambung.
d. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus.

Implementasi keperawatan
Diagnosa NOC / Tujuan KH In
Keperawatan tervensi
NIC NOC
Intoleransi Setelah dilakukan Management Kaji TTV pasien,
aktivitas asuhan enrgi b. Kaji penyebab
berhubungan keperawatan ...x... keletihan c. Pantau
dengan hipoksia jam klien mampu asupan nutrisi
sel dan jaringan. menoleransi pasien d. Ajarkan
aktivitas yang bisa rentang
dilakukan . KH: a. pengaturan
Menyadari aktivitas dan
keterbatasan energi teknik manajemen
b. waktu untuk
Menyeimbangkan mencegah
aktivitas dan kelelahan. e. Bantu
istirahat c. apsien untuk
Mengatur jadwal mengidentifikasi
aktivitas untuk aktivitas pasien f.
menghemat energi. Bantu pasien
untuk mengubah
posisi secara
berkala, jika perlu.
Gangguan Setelah dilakukan Managemen Kaji TTv b. Kaji
perfusi jaringanasuhan sirkulasi sirkulalsi ke
berhubungan keperawatn ...x... jaringan perifer c.
dengan jam status sirkulasi Berikan diet tinggi
menurunan normal. KH: a. Fe d. Informasikan
kadar Tekanan sistole dan pasien untuk
hemoglobin diastole dalam istirahat total. e.
dalam darah. rentang yang Kolaborasikan
diharapkan b. kedokter untuk
Menunjukkan pemberian oksigen
konsentrasi yang f. Kolaborasikan
baik c. Tingkat untuk transfusi
kesadaran baik
Nutrisi kurang Setelah dilakuan Managemen kaji faktor
dari kebtuhan asuhan nutrisi pencetus mual dan
berhubungan keperawatan ...x... muntah b. kaji
dengan jam pasien maknan kesukaan
peningkatan isi mmemperlihatkan pasien c. kaji
lambung. status gizi yang riwayat alergi
baik pasien d. berikan
KH: a. Pasien akan pasien makanan
mempertahankan yang hangat e.
berat badan. b. berikan pasien
Menoleransi diet makanan sedikit
yang di anjurkan. c. tapi sering f.
Memiliki tingkat minimalkan faktor
energi yang yang dapat
adekuat menimbulkan
mual muntah. g.
Kolaborasikan
untuk pemberian
obat antiemetik.
Konstipasi Setelah dilakukan Management Kaji dan
berhubungan asuhan konstipasi dokumentasikan
dengan keperawatan ...x... warna dan
penurunan jam konstipasi konsisten feses. b.
peristaltik usus. menurun. Kaji dan
KH: a. Pola dokumentasi ada
eliminasi dalam atau tidak ada
rentang yang bisisng usus dan
diharapkan Feses distensi abdomen
lunak dan Berikan kepada
berbentuk c. pasien tentang diet
Mengeluarkan tinggi serat d.
feses tanpa Instruksikan
bantuan. kepada pasien
menghindari
mengejan selama
defekasi e.
Konsultasikan
dengan dokter
untuk pemberian
obat untuk bantuan
eleminasi

Evaluasi Hasil

Mengevaluasi keadaan pasien dan tindakan keperawatan selanjutnya


setelah dilakukan implementasi. Evaluasi terdiri dari subjektif, berdasarkan apa
yang dikatakan oleh pasien, objektif, berdasarkan pengamatan terhadap keadaan
pasien
DAFTAR PUSTAKA

Dhani, R.A., 2021. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI
PUSKESMAS TELAGASARI KOTA BALIKPAPAN.

Jayanti, Putu Yuliantari. Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Perfusi
Perifer Tidak Efektif Oleh Karena Anemia. Diss. Poltekkes Denpasar Jurusan
Keperawatan, 2020.

Anda mungkin juga menyukai