Anda di halaman 1dari 6

Ujian SOCA ANAK

KASUS 5

 Anak Ny. B (laki-laki) usia 4 tahun dirawat karena sesak. Demam 2 hari, dan batuk sejak 2
minggu yang lalu. Ibu mengatakan anak sering berkeringat jika tidur saat malam. Hasil
Pemeriksaan fisik : tubuh kurus, suhu 38,50 C, nadi 100x/m, RR 36x/m, SPO2 95 %
dengan bantuan oksigen 1 lpm. Tampak sesak berat, batuk (+) dan berdahak, PCH (+) dan
sianosis tidak ada. Dada retraksi, suara pernafasan ronchi. Akral hangat, CRT < 2 detik.
BB 10 kg, PB 83 cm, dan lila 12 cm. Terpasang infus dekstrose 5 % 10tpm. Terapi yang
diberikan adalah cefotaxim 3 x 500 mg iv, INH 2 x 30 mg iv, paracetamol sirup 3 x 1½ cth
PO, nebulizer NaCL 4 x 1. Hasil lab: BTA (+), Hb 11,2 g/dl, hematokrit 46 %, leukosit
16.200 ul, trombosit 233.000 ul.
 Berdasarkan data diatas apa kemungkinan diagnose medis pasien
 Buat NCP berdsarkan data yang ditemukan sertakan EBP keperawatan yang dapat
diimplementasikan
DX KEPERAWATAN

 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya penumpukan


 sekret
 2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses peradangan
 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
DX TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA RASIONAL

  Setelah dilakukan tindakan keperawatan, a. Kaji fungsi pernapasan (bunyi napas, a. Ronkhi, mengi menunjukkan akumulasi
diharapkan bersihan jalan napas dengan kecepatan, irama, kedalaman, dan sekret/ ketidakmampun untuk membersihkan
kriteria hasil : Pasien dapat mengeluarkan penggunaan otot bantu aksesori) jalan napas b. Pengeluaran sulit bila sekret
sekret tanpa bantuan, Pasien berpartisipasi b. Catat kemampuan pasien mengeluarkan sangat tebal, sputum berdarah kental/ darah
dalam program pengobatan dahak, catat karakter, jumlah dahak, adanya cerah (misal infeksi, atau tidak kuatnya
hemoptisis hidrasi) c. Posisi membantu memaksimalkan
c. Ajarkan pasien posisi semi fowler tinggi ekspansi paru dan menurunkan upaya pernap
dan latihan napas dalam
 
  Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Pantau suhu tubuh a. Sebagai indikator untuk mengetahui
diharapkan suhu tubuh kembali normal b. Anjurkan untuk banyak minum air status hipetermi
dengan kriteria hasil : suhu tubuh dalam putih untuk mencegah dehidrasi b. Dalam kondisi demam terjadi
rentang (36oC – 37oC) c. Anjurkan istri pasien agar memberikan peningkatan evaporasi yang memicu
kompres hangat pada lipatan ketiak dan timbulnya dehidrasi
femur d. Anjurkan pasien untuk memakai c. Mengurangi suhu tubuh dan
pakaian yang menyerap keringat e. memberikan kenyamanan pada pasien
Kolaborasi : Pemberian paracetamol dengan faktor konduksi
500mg d. Untuk meningkatkan pengeluaran
panas melalui radiasi
e. Mengurangi panas dengan farmakologis
  Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Catat status nutrisi pasien dari turgor kulit a. Berguna dalam mendefinisikan
diharapkan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dan berat badan derajat/luasnya masalah dan pilihan intervensi
dengan criteria hasil : Menunjukkan b. Kaji adanya anoreksia, mual, muntah, dan yng tepat
peningkatan berat badan dan melakukan catat kemungkinan hubungan dengan obat b. Dapat mempengaruhi pilihan diet dan
perubahan pola mak c. Motivasi pasien untuk makan sedikit tapi mengidentifikasi area pemecahan masalah
sering untuk meningkatkan pemasukan
d. Dorong pasien untuk sering beristirahat c. Menurunkan iritasi gaster dan meningkatkan
e. Kolaborasi : Pemberian injeksi ranitidine status nutrisi
50mg, antacid 500mg dan curcuma 50mg d. Membantu menghemat energy
e. Membantu mengurangi mual dan membantu
nafsu makan secara farmakologis

Anda mungkin juga menyukai