Anda di halaman 1dari 11

ASKEP

 Kasus
Anak A di bawah ke rumah sakit, ibu mengatakan anak A
mengalami sesak nafas batuk dan pilek. Terkadang muntah
¼ gelas kecil pasien tidak menggigil dan tidak mengalami
kejang. Anak tampak lemas BB anak menurun. lalu anak di
bawa ke RS A diperiksa Lab. Darah dengan hasil : Hb : 9,7
g/dL ; Hc ; 30,9% Dan mendapat rujukan ke Rs B Anak A
belum pernah operasi. Anak A tidak memiliki riwayat alergi
tidak pernah jatuh / cedera sampai di rawat di RS.
Pengkajian
1.Keluhan Utama
- Anak sesak napas sejak 3 hari disertai batuk dan
pilek.
2.Riwayat Keperawatan
a.Riwayat Perawatan Sekarang
b.Riwayat Keperawatan Keluarga
c.Riwayat Sosial
3.Pemeriksaan Fisik
4.Pemeriksaan penunjang
Dx Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan otot


pernafasan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
dipsnea,anoreksia, mual muntah
3. Resiko aspirasi b.d sfingter esophagus yg tidak
kompeten
N Diagnosa Tujuan Intervensi
o Keperawatan
1 Pola nafas tidak Tujuan : a.Ajarkan pasien pernafasan
efektif b.d kelemahan perbaikan dalam diafragmatik dan pernafasan bibir
otot pernafasan pola nafas. Rasional:
Membantu pasien memperpanjang
waktu ekspirasi. Dengan teknik ini
pasien akan bernafas lebih efisien dan
efektif.
b.Berikan dorongan penggunaan
pelatihan otot-otot pernafasan jika
diharuskan
Rasional:
menguatkan dan mengkondisikan
otot-otot pernafasan.
c. Monitor pola nafas
Rasional : Untuk mengetahui
perubahan pola nafas
2. Perubahan nutrisi Tujuan: a.Monitor adanya penurunan
kurang Menunjukkan BB
darikebutuhan b.d peningkatan berat Rasional : mengetahui
dispnea, anoreksia, badan. kemajuan dalam BB
mual muntah. b.Berikan perawatan oral
Rasional:
Rasa tidak enak, bau adalah
pencegahan utama yang dapat
membuat mual dan muntah.
c.Konsul ahli gizi
Rasional:
Kebutuhan kalori yang
didasarkan pada kebutuhan
individu memberikan nutrisi
maksimal.
d. Infomarsikan pada keluarga
teknik relaksasi
Rasional : Memberikan cara
untuk mengatasi dan
mengontrol dispnea
3. Resiko aspirasi b.d Tujuan : a.Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan.
sfingter Menunjukkan Rasional: Berguna dalam evaluasi
esophagus peningkatan derajat
bagian bawah kemampuan distress pernafasan dan kronisnya
yang menelan. proses penyakit.
tidak kompeten b.Tinggikan kepala tempat tidur,
dorong
nafas dalam.
Rasional:Pengiriman oksigen dapat
diperbaiki dengan posisi duduk tinggi
dan latihan nafas untuk menurunkan
kolaps jalan nafas, dispenea dan kerja
nafas.
c.Pantau tingkat kesadaran, reflek
batuk,
muntah dan kemampuan menelan.
Rasional :Mengevaluasi dan mencegah
terjadinya resiko aspirasi yang terjadi
pada klien.
IMPLEMENTASI
1. Memonnitor pola pernafasan
2. Memonitor intake nutrisi dengan kolaborasi medis
3. Menginformasikan pada keluarga tentang teknik ralaksasi untuk
memperbaiki pola nafas
4. Tinggikan kepala dan bantu ubah posisi
5. Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot bantu pernafasan
EVALUASI

S : - Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak nafas


- Orang tua pasien mengatakan anaknya muntah
sekitar ¼ gelas
O : - Nafas kembali normal
- BB anak naik
- Hb : 8,20 g/dL
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai