Anda di halaman 1dari 9

No.

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tidakan Rasional


1 Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi 1. Membantu dalam
berhubungan dengan asuhan keperawatan dan pola membedakan
imaturitas organ pernapasan selama 3x24 jam pernapsan, periode perputaran
perhatikan pernapasan normal
diharapkan nafas bayi
adanya apnea, dari serangan
menjadi efektif dan perubahan apnetik sejati,
dengan kriteria hasil : frekuensi jantung terutama sering
1. Tidak ada sianosis terjadi pad gestasi
2. Menunjukkan minggu ke-30

jalan nafas yang 2. Lakukan suction 2. Menghilangkan


jalan nafas sesuai mukus yang
paten (irama kebutuhan neyumbat jalan
nafas, frekuensi napas
pernafasan dalam 3. Posisikanm bayi 3. Posisi ini
rentang normal, pada abdomen memudahkan
atau posisi pernapasan dan
tidak ada suara telentang dengan menurunkan
nafas abnormal) gulungan popok episode apnea,
dibawah bahu khususnya bila
3. Tanda Tanda vital untuk ditemukan adanya
dalam rentang menghasilkan hipoksia, asidosis
hiperekstensi metabolik atau
normal (tekanan
hiperkapnea
darah, nadi,
4. Tinjau ulang 4. Magnesium sulfat
pernafasan) riwayat ibu dan narkotik
terhadap obat- menekan pusat
obatan yang akan pernapasan dan
memperberat aktifitas SSP
depresi
pernapasan pada
bayi 

5. Pantau 5. Hipoksia, asidosis


pemeriksaan netabolik,
laboratorium hiperkapnea,
sesuai indikasi hipoglikemia,
hipokalsemia dan
sepsis
memperberat
serangan apnetik
6. Berikan oksigen 6. Perbaikan kadar
sesuai indikasi oksigen dan
karbondioksida
dapat
meningkatkan
funsi pernapasan
7. Berikan obat- 7. Medikasi dapat
obatan yang mempercepat
sesuai indikasi kesembuhan
2 Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji maaturitas 1. Menentukan
kurang dari kebutuhan tubuh asuhan keperawatan berkenaan metode pemberian
b/d ketidakmampuan selama 3x24 jam dengan makan yang tepat
pemberian untuk bayi
ingest/digest/absorb diharapkan nutrisi
makanan
bayi terpenuhi sesuai (misalnya;
kebutuhan, dengan menghisap,
kriteria hasil : menelan, dan
1. Adanya batuk)
peningkatan berat 2. Auskultasi 2. Pemberian makan
adanya bising pertama bayi stabil
badan sesuai
usus, kaji status memiliki
dengan tujuan fisik dan statuys peristaltik dapat
pernapasan dimulai 6-12 jam
2. Berat badan ideal
setelah kelahiran.
sesuai dengan tinggi Bila distres
pernapasan
badan
ada  cairan
3. Tidak ada tanda parenteral di
indikasikan dan
tanda malnutrisi
cairan peroral
4. Tidak terjadi harus ditunda
penurunan berat 3. Kaji berat badan 3. Mengidentifikasika
badan yang berarti dengan n adanya resiko
menimbang berat derajat dan resiko
badan setiap hari, terhadap pola
kemudian pertumbuhan. Bayi
dokumentasikan SGA dengan
pada grafik kelebihan cairan
pertumbuhan ekstrasel
bayi kemungkinan
kehilangan 15%
BB lahir. Bayi
SGA mungkin
telah mengalami
penurunan berat
badan dalam uterus
atau mengalami
penurunan
simpanan
lemak/glikogen
4. Pantau masuka
dan dan 4. Memberikan
pengeluaran. informasi tentang
Hitung konsumsi masukan aktual
kalori dan dalam
elektrolit setiap hubungannya
hari dengan perkiraan
kebutuhan untuk
digunakan dalam
penyesuaian diet.
5. Kaji tingkat
hidrasi, 5. Peningkatan
perhatikan kebutuhan
fontanel, turgor metabolik dari bayi
kulit, berat jenis SGA dapat
urine, kondisi meningkatkan
membran kebutuhan cairan.
mukosa, fruktuasi Keadaan bayi
berat badan. hiperglikemia
dapat
mengakibatkan
diuresi pada bayi.
Pemberian cairan
intravena mungkin
diperlukan untuk
memenuhi
peningkatan
kebutuhan, tetapi
harus dengan hati-
hati ditangani
untuk menghindari
6. Kaji tanda-tanda
kelebihan cairan
hipoglikemia;
takipnea dan 6. Karena glukosa
pernapasan tidak adalah sumber
teratur, apnea, utama dari bahan
letargi, fruktuasi bakar untuk otak,
suhu, dan kekurangan dapat
diaphoresis. menyebabkan
Pemberian makan kerusakan SSP
buruk, gugup, permanen.hipoglik
menangis, nada emia secara
tinggi, gemetar, bermakna
mata terbalik, dan meningkatkan
aktifitas kejang. mobilitas
mortalitas serta
efek berat yang
lama bergantung
pada durasi
masing-masing
7. Pantau episode.
pemeriksaan
laboratorium 7. Hipoglikemia
sesuai indikasi :  dapat terjadi pada
Glukas serum. awal 3 jam lahir
Nitrogen urea bayi SGA saat
darah, kreatin, cadangan glikogen
osmolalitas dengan cepat
serum/urine, berkurang dan
elektrolit urine glukoneogenesis
tidak adekuat
karena penurunan
8. Berikan simpanan protein
suplemen obat dan lemak.
elektrolit sesuai
8. Ketidakstabilan
indikasi misalnya
metabolik pada
kalsium glukonat
bayi SGA/LGA
10%
dapat memerlukan
suplemen untuk
mempertashankan
homeostasis.
3 Resiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Kaji suhu tubuh 1. Hipotermia
suhu tubuh berhubungan asuhan keperawatan bayi membuat bayi
dengan proses adaptasi selama 3x24 jam cenderung merasa
stres karena dingin,
dengan lingkungan luar rahim diharapkan suhu bayi
penggunaan
dalam batas normal, simpanan lemak
dengan kriteria hasil : tidak dapat
1. Suhu tubuh dalam diperbaruai bila
rentang normal ada dan penurunan
sensivitas  untuk
2. Nadi dan RR dalam meningkatkan
rentang normal kadar CO2 atau
penurunan kadar
O2.
2. Tempatkan bayi
pada inkubator 2. Mempertahankan
atau dalam lingkungan
keadaan hangat termonetral,
membantu
mencegah stres
karena dingin
3. Pantau sistem
pengatur suhu , 3. Hipertermi dengan
penyebar hangat peningkatan laju
(pertahankan metabolisme
batas atas pada kebutuhan oksigen
98,6°F, dan glukosa serta
bergantung pada kehilangan air
ukuran dan usia dapat terjadi bila
bayi) suhu lingkungan
terlalu tinggi.
4. Kaji haluaran dan
berat jenis urine 4. Penurunan
keluaran dan
peningkatan berat
jenis urine
dihubungkan
dengan penurunan
perfusi ginjal
selama periode
stres karena rasa
5. Pantau dingin
penambahan
berat badan 5. Ketidakadekuatan  
berturut-turut. penambahan berat
Bila penambahan badan meskipun
berat badan tidak masukan kalori
adekuat, adekuat dapat
tingkatkan suhu menandakan
lingkungan sesuai bahwa kalori
indikasi. digunakan untuk
mempertahankan
suhu lingkungan
tubuh, sehingga
memerlukan
6. Perhatikan peningkatan suhu
perkembangan lingkungan.
takikardia, warna 6. Tanda-tanda
kemerahan, hipertermi ini
diaforesis, letargi, dapat berlanjut
apnea atau pada kerusakan
aktifitas kejang. otak bila tidak
teratasi
7. Pantau
pemeriksaan
laboratorium 7. Stres dingin
sesuai indikasi meningkatkan
(GDA, glukosa kebutuhan
serum, elektrolit terhadap glukosa
dan kadar dan oksigen serta
bilirubin) dapat
mengakibatkan
masalah asam basa
bila bayi
mengalami
metabolisme
anaerobik bila
kadar oksigen yang
cukup tidak
tersedia.
Peningkjatan kadar
bilirubin indirek
dapat terjadi
karena pelepasan
asam lemak dari
meta bolisme
lemak coklat
dengan asam
lemak bersaing
8. Berikan obat-obat dengan bilirubin
sesuai dengan pada pada bagian
indikasi :  ikatan di albumin.
fenobarbital
8. Memperbaiki
asidosis yang dapat
terjadi pada
hiportemia dan
hipertermia
4 Risiko kekurangan volume Setelah dilakukan 1. Bandingkan 1. Pengeluaran harus
asuhan keperawatan masukan dan 1-3 ml/kg/jam,
cairan berhubungan dengan
selama 3x24 jam pengeluaran urine sementara
usia dan berat ekstrem, setiap shift dan kebutuhan terapi
diharapkan volume
keseimbangan cairan kira-kira 80-
kehilangan cairan berlebihan cairan pasien adekuat, kumulatif setiap 100 ml/kg/hari
(kulit tipis), kurang lapisan dengan kriteria hasil : periodik 24 jam pada hari pertama,
1. bebas dari tanda meningkat sampai
lemak, ginjal imatur/
dehidrasi. 120-140 ml/kg/hari
kegagalan mengonsentrasikan pada hari ketiga
2. Menunjukkan postpartum.
urine.
penambahan berat Pengambilan darah
untuk tes
badan 20-30
gram/hari. menyebabkan
penurunan kadar
Hb/Ht
2. Pantau berat jenis
urine setiap 2. Meskipun
selesai berkemih imaturitas ginjal
atau setiap 2-4 dan
jam dengan ketidaknyamanan
menginspirasi untuk
urine dari popok mengonsentrasikan
bayi bila bayi urine biasanya
tidak tahan mengakibatkan
dengan kantong berat jenis yang
penampung urine rendah pada bayi
preterm ( rentang
normal1,006-
1,013). Kadar yang
rendah
menandakan
volume cairan
berlebihan dan
kadar lebih besar
dari 1,013
menandakan
ketidakmampuan
masukan cairan
3. Evaluasi turgor dan dehidrasi.
kulit, membran
mukosa, dan 3. Kehialangan atau
keadaan fontanel perpindahan cairan
anterior. yang minimal
dapat dengan cepat
menimbulkan
dehidrasi, terlihat
oleh turgor kulit
yang buruk,
membran mukosa
4. Pantau tekanan kering, dan
darah, nadi, dan fontanel cekung.
tekanan arterial
rata-rata (TAR) 4. Kehilangan 25%
volume darah
mengakibatakan
syok dengan TAR
< 25 mmHg
5. Pantau menandakan
pemeriksaan hipotensi
laboratorium
sesuai dengan 5. Dehidrasi
indikasi Ht meningkatkan
kadar Ht diatas
6. Berikan infus normal 45-53%
parenteral dalam kalium serum
jumlah lebih
besar dari 180 6. Hipoglikemia
ml/kg, khususnya dapat terjadi
pada PDA, karena kehilangan
displasia melalui selang
bronkopulmonal nasogastrik diare
(BPD), atau atau muntah.
entero coltis
nekrotisan (NEC)

7. Berikan tranfusi
darah.
7. Penggantian cairan
darah menambah
volume darah,
membantu
mengenbalikan
vasokonstriksi
akibat dengan
hipoksia, asidosis,
dan pirau kanan ke
kiri melalui PDA
dan telah
membantu dalam
penurunan
komplikasi
enterokolitis
nekrotisan dan
displasia
bronkopulmonal
5 Risiko infeksi b/d Setelah dilakukan 1. Kaji adanya tanda 1. Untuk mengetahui
ketidakadekuatan system asuhan keperawatan – tanda infeksi lebih dini adanya
kekebalan tubuh. selama 3x24 jam tanda-tanda
diharapkan tidak terjadinya infeksi
terjadi infeksi pada
bayi, dengan kriteria 2. Lakukan isolasi 2. Tindakan yang
hasil : bayi lain yang dilakukan untuk
1. Tidak ada tanda- menderita infeksi meminimalkan
tanda infeksi sesuai kebijakan terjadinya
2. Leukosit dalam insitusi infeksi  yang lebih
batas normal luas

3. Untuk mencegah
3. Sebelum dan
setelah terjadinya infeksi
menangani bayi,
lakukan
pencucian tangan

4. Untuk mencegah
4. Yakinkan semua
terjadinya infeksi
peralatan yang
kontak dengan
bayi bersih dan
steril

5. Cegah personal 5. Untuk mencegah


yang mengalami terjadinya infeksi
infeksi menular yang berlanjut
untuk tidak
pada bayi
kontak langsung
dengan bayi

Anda mungkin juga menyukai