Anda di halaman 1dari 12

IKATAN MAHASISWA SIPIL

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


KELOMPOK 6

BAB X

METODE PENGUKURAN SUBCORD

10. 1 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara pengukuran sudut pada posisi suatu titik di lapangan.


2. Mengetahui besarnya sudut pada titik yang telah ditentukan.

10. 2 Dasar Teori

10. 2. 1. Titik-titik Subcord

Titik-titik subcord merupakan titik-titik yang disebut juga jaringan titik


kontrol primer dan singkat jaringan primer. Titik-titik subcord memiliki ketelitian
yang tinggi, membantu dalam menentukan panjang lengkung dalam pemetaan.
Titik lengkung juga memberikan kesesuaian pengukuran.

10. 2. 2. Fungsi Pengukuran Subcord

Dalam merencanakan suatu lengkup atau belokan pada jalan, rel, saluran
irigasi, dan lain-lain diperlukan titik subcord. Untuk menghasilkan belokan dengan
sudut tertentu, namun tetap memiliki kelengkungan yang baik, dibuatlah titik-titik
acuan di lapangan untuk menentukan penambahan sudut sedikit demi sedikit
hingga mencapai jumlah sudut yang ditentukan. Titik-titik subcord ditentukan
dengan membagi sudut belokan ke dalam beberapa bagian. Pada titik awal belokan

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

diletakkan theodolite untuk membidik sudut bagian pertama. Kemudian, theodolite


dipindahkan untuk menentukan titik-titik selanjutnya.

10. 2. 3. Bagian – Bagian Theodolite

Bagian-bagian dari theodolite beserta fungsinya di antaranya adalah sebagai


berikut:

1. Pengarah kasar, berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu


mengarahkan teropong ke target secara kasar.

2. Klem pengunci vertikal, untuk mengunci teropong agar tidak dapat digerakkan
secara vertikal.

3. Penggerak halus vertikal, untuk menggerakkan teropongsecara vertikal ke arah


rambu ukur (objek) secara halus.

4. Tempat baterai, berjumlah 4 buah dengan jenis baterai A2.

5. Klem pengunci lingkaran horizontal, untuk mengunci badan pesawat agar tidak
dapat diputar secara horizontal.

6. Penggerak halus lingkaran horizontal, untuk menggerakkan teropong horizontal ke


arah rambu ukur (objek) secara halus.

7. Sekrup pengatur nivo, untuk mengatur posisi gelembungnivo berada pada titik
tengah.

8. Handle, untuk pegangan tangan pada alat.

9. Pengatur fokus lensa okuler, untuk fokus lensa okuler ke objek.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

10. Nivo tabung, untuk menyetel posisi sumbu II pesawat secara horizontal, dan dapat
diatur dengan 3 sekrup penyama rata.

11. Display dan papan tombol, untuk pembacaan skala lingkaran vertikal dan
horizontal.

12. Nivo kotak, berfungsi untuk menyetel posisi sumbu I berada pada posisi vertikal.

13. Plat dasar, untuk bertumpunya pesawattheodolite.

14. Lensa verticalizing, untuk melihat dan memosisikan sumbu I berimpit dengan
titik berdiri pesawat atau titik tertentu di bumi.

15. Klem pengatur fokus benang,untuk memperjelas benang pada lensa (benang atas,
benang tengah, benang bawah).

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

10.3 Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Theodolite
2. Statif
3. Patok kayu
4. Rambu ukur
5. Baterai

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

10. 4 Prosedur Praktikum

Adapunprosedurdari praktikuminiadalahsebagaiberikut:

1. Dari titik tetap polygon pada praktikum sebelumnya, ambil dua titik tetap
sebagai titik yang harus Saudara kerjakan dan pilih yang mempunyai δ =
90°.
2. Selanjutnya dari sudut defleksi yang ada, coba tentukan letak muka belokan
dan akhir belokan, apabila jarak antar STA ( station) diambil sebesar 100 m
dari tiap titik PI.
3. Dari titik muka dan akhir belokan tersebut, tentukan letak titik-titik Subcord
yang telah ditetapkan tiap jarak 10 m.
4. Letakkan tanda tiap-tiap titik subcord dengan patok sebagai tanda.
5. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan pengukuran dapat
diikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penentuan muka belokan dan akhir belokan
Dengan Theodolite yang ditempatkan pada titik PI, kemudian ukur
panjang tangen dari kedua sisi PI tersebut. Untuk mengontrol apakah
titik BM dan AB diletakkan dengan tepat, maka sudut PIMB diukur dari
titik MB atau AB dengan menggunakan theodolite sebesar ½ I.
Langkah pertama adalah menempatkan titik persimpangan dan
perpanjang garis lurus yang telah direncanakan dari sumbu jalan diatas
peta ke lokasi dilapangan. Cara yang ditempuh adalah dengan
menggunakan theodolite.
1. Ukur posisi titik awal jalan dari ikat yang telah ada (titik polygon)
dengan menggunakan besaran pengamatan sudut dan jarak seperti
yang telah direncanakan. Apakah jarak sudut tersebut sesuai dengan
rencana, tandai titik tersebut dengan patok yang terbuat dari reng
kayu.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

2. Kemudian dengan cara yang sama, letakkan posisi titik-titik PI pada


ujung jalan berikunya, hingga akhir dari ruas jalan yang
bersangkutan.
3. Apabila dari ujung-ujung PI tersebut ada belokan, maka letakkan
posisi titik-titik PC dan PT dari setiap belokan dengan menggunakan
pengamatan jarak langsung ( pegas ukur ) dari titik PI, titik PC dan
PT dibidik dengan mengukur sudut yang dibentuk antara dua arah.
Sudut perilangan I = 180 ͦ - α. Titik-titik PC dan PT diperoleh
dengan pengukuran panjang tangen dari titik silang. Kedua titik ini
merupakan titik terpenting dari awal dan akhir belokan, dan harus
dilakukan dengan pengukuran yang teliti.
4. Untuk mengontrol apakah PC dan PT ditempatkan dengan tepat,
sudut PC, PI, PT diukur dari titik PC dengan theodolite sudut
tersebut harus sama dengan ½.
b. Titik-titik sumbu ditempatkan sepanjang 10 m dari muka belokan
panjang tangen dapat dicari dari rumus R tan (1/2).
Cara menentukan titik-titik tersebut dengan menggunakan theodolite
yang didirikan dititik muka belokan atau akhir belokan.
1. Pertamakali bidikan kearah titik PI, kemudian
2. Putar alat sebesar sudut δ yang telah dihitung sebelumnya.
3. Kemudian jarak dari titik berdiri alat diukur sepanjang hasil
perhitungan.
4. Setelah bertemu persilangan, maka segera tancapkan tanda
persilangan antara theodolite dengan hasil ukur jarak tadi.
5. Untuk titik-titik selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama,
namun pada pembacaan hingga semua titik subcord dipasang.
6. Titik-titik subcord tersebut merupakan titik center line atau garis
tengah, sehingga kalau diinginkan lebar jalan atau saluran, ukur ke
kuiri dan ke kanan sepanjang lebar yang di inginkan.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

6.5 Soal dan Perhitungan

Diketahui :
R = 300 m
STA PI = 2+230
δ = 30° 10' 28" + no. kelompok/3 digit angkaterakhir NIM

Ditanya:

 L
 LC
 STA BC
 STA EC

stake out setiap 25 m danpanjangchordnya!

Jawab:
δ = 30° 10' 28" + no. kelompok/3 digit angkaterakhir NIM
δ = 30° 10' 28" + 00° 06' 00"
δ = 30° 16' 28"
Perhitungan :

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

1. Panjang lengkung (L)


δ
L = 360°x 2πR
30°16’28”
L= x 2π (300m)
360°

L = 158,4362593 m

2. Jarak titik awal ke titik PI (LC)


δ
LC = R x tan 2
30°16’28”
LC = 300 m x tan 2

LC = 300 m x tan 15°08′ 14”


LC = 81,15533312 m

3. STA BC
STA BC = STA PI – LC
= (2+230) - 81,15533312 m
= (2+148,844667) m
4. STA EC
STA EC = STA BC + L

= (2+148,844667) + 158,4362593 m

= (2+307,280926) m

5. Sudut subcord tiap 1 m

δ 30° 16҆ 28"


=
2 2

= 5°8’14”
δ⁄2 15°08′ 14”
= x 1 = 158,4362593 x 1 = 0°5’43,95”
𝐿

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

6. Sudut subcord tiap station


a. Sudut awal BC (2+148,844667)
15°08′ 14”
Ɵ = 158,4362593 x (2+150 - 2+148,844667 )
15°08′ 14”
= 158,4362593 x 1,155333 = 00°06’37,38”

b. Sudut setiap 25 meter


15°08′ 14”
Ɵ = x 25 = 2°23’18,73”
158,4362593

c. Sudut akhir EC (2+307,280926)


15°08′ 14”
Ɵ8 = 158,4362593 x (2+307,280926 – 2+300 )
15°08′ 14”
= 158,4362593 x 7,280986 = 00°41’44,27”

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

Tabel perbadingan

STA SUDUT Ɵ

BC 2+148,844667 00°00'00" 00°06’37,38”

2+150 00°06'37,38" 2°23’18,73”

2+175 2°29'56,1" 2°23’18,73”

2+200 4°23'14,83" 2°23’18,73”

2+225 7° 16' 33,56" 2°23’18,73”

2+250 9° 39' 52,29" 2°23’18,73”

2+275 12° 3' 11,02" 2°23’18,73”

2+300 14° 26' 29,75" 00°41’44,27”

EC 2+307,280926 15° 8' 14,02"

7. Panjang Chord masing-masing station

C STA = 2 R sin Ɵ

C STA awal = 2 x 300 sin 00°06’37,38” = 1,156

C STA interval 25 m = 2 x 300 sin 2°23’18,73” = 25,005

C STA akhir = 2 x 300 sin 00°41’44,27” = 7,284

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 6

10.6 Sumber Kesalahan

Adapun sumber kesalahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Kesalahan pembacaan sudut.


2. Kesalahan pembacaan rambu ukur.
3. Kesalahan perhitungan jarak lengkung.
4. Kesalahan perhitungan sudut subcord.
5. Kurang maksimal dalam penggunaan theodolite.

10.7 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Titik-titik subcord diperlukan untuk mengukur/merancang belokan jalan.


2. Total sudut belokan (defleksi) dibagi ke dalam beberapa segmen untuk
mengukur belokan/lengkung yang baik.
3. Panjang lengkung adalah perbandingan sudut defleksi dengan besar sudut
putaran penuh dikalikan dengan jari-jari lingkaran.
4. Stasiun akhir belokan adalah stasiun awal ditambah panjang belokan.
5. Posisi untuk titik subcord pada lapangan dapat ditentukan dengan bantuan
alat theodolite.

10.8 Daftar Pustaka

Jaelani, Muhammad. 2004. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknik Pengukuran

dan Pemetaan Kota. Surabaya: FISP ITS.

Civil Engineering of Sriwijaya University

Anda mungkin juga menyukai