Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama Mahasiswa : TAMTAM HIDAYAT SARUMPAET


Nim : 5181111009
Kelas/Prodi : PTB-A 2018/Reg
Dosen Pengampu : Drs. Liber Siagian, M.Si

SOAL UTS
Mata Kuliah : P K N
Hari/Tgl : Kamis, 9 April 2020.
Prodi : Pendidikan Teknik Bangunan Kelas A
Semester : IV
Soal:
Bacalah soal berikut dan berikan jawaban yang benar.
1. Jelaskanlah tentang civic knowledge, civic skill dan civic disposition sebagai ranah dalam
pendidikan kewarganegaraan. (skor 15)
2. Setiap bangsa memiliki identitas, yang membedakannya dari bangsa lain. Buat uraian tentang
identitas nasional Indonesia. (skor 10)
3. Jelaskanlah tentang model integrasi nasional Indonesia menjadi sebuah bangsa yang merdeka.
(skor 15)
4. Untuk terbentuknya sebuah negara merdeka yang berdaulat penuh, harus memenuhi unsur-unsur
yang lengkap sebagai sebuah negara. Buatlah uraian tentang unsur-unsur negara (skor 10)
5. Negara modern dalam pengaturan pemerintahan dan rakyatnya untuk menuju tujuan negara,
niscaya membutuhkan aturan hukum yang disebut dengan konstitusi. Jelaskanlah arti pentingnya
konstitusi bagi suatu negara dan apa yang terjadi jika suatu negara tidak memiliki konstitusi. (skor
15).
Jawaban :

1). Pengetahuan kewargaan (civic knowledge) berkaitan dengan materi substansi yang
seharusnya diketahui oleh warga negara berkaitan dengan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara. Pengetahuan ini sifatnya mendasar tentang struktur dan sistem politik, pemerintah dan
sistem sosial yang ideal sebagaimana terdokumentasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara serta nilai-nilai universal dalam masyarakat demokratis serta cara-cara kerjasama
untuk mewujudkan kemajuan bersama dan hidup berdampingan secara damai dalam
masyarakat global. Dengan kata lain, pengetahuan kewargaan berisi materi pembelajaran
(learning materials), yaitu “sekumpulan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus
dipelajari siswa untuk membantu tercapainya kompetensi atau tujuan pembelajaran” (Gafur,
2012).
Ketrampilan kewarganegaraan dikembangkan agar pengetahuan yang diperoleh menjadi
sesuatu yang bermakna, karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah
kehidupan berbangsa dan bernegara. Civic skills mencakup intelectual skills (ketrampilan
intelektual) dan participation skills (ketrampilan partisipasi). Ketrampilan intelektual yang
terpenting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas, efektif dan bertanggung
jawab antara lain adalah ketrampilan berpikir kritis. Ketrampilan berpikir kritis meliputi
mengidentifikasi, menggambarkan / mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis,
mengevaluasi, menentukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan masalah –
masalah publik.
Karakter kewarganegaraan (civic dispositions), merupakan watak atau sifat – sifat yang harus
dimiliki setiap warga negara untuk mendukung efektivitas partisipasi politik, berfungsinya
sistem politik yang sehat, berkembangnya martabat dan harga diri. Karakter kewarganegaraan
mencakup karakter privat (pribadi) dan karakter publik (kemasyarakatan).

2). Identitas nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada
macam – macam aspek kehidupan, baik dari ratusan suku atau budaya yang ada dihimpun
menjadi satu kesatuan, seperti Indonesia. Di mana identitas nasional Indonesia sendiri mengacu
pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Koenta Wibisono juga menuturkan pengertian
identitas nasional sebagai manifestasi akan nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri khusus sehingga bangsa tersebut berbeda
dengan bangsa lainnya.
Identitas nasional memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut ini.
1. Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
2. Sebagai Pembeda Dengan Bangsa Lainnya
3. Merupakan Landasan Negara
4. Identitas Negara Tersebut
Indonesia sendiri merupakan suatu bangsa majemuk. Artinya, Indonesia terdiri dari berbagai
suu bangsa, bahasa dan budaya. Dengan kemajemukan itulah merupakan suatu gabungan akan
unsur – unsur penting dalam pembentukan identitas nasional. Berikut ini beberapa unsur
penting dibentuknya suatu identitas nasional, meliputi:
1. Agama
2. Suku Bangsa
3. Kebudayaan
4. Bahasa
Karakteristik akan identitas nasional bisa dikatakan sebagai ciri khusus, kebiasaan atau pola
hidup masyarakat yang menempati wilayah tersebut. Untuk Indonesia sendiri ada 8 karakteristik
identitas nasional yang dimiliki, seperti berikut ini:
1. Kesatuan Indonesia
2. Persamaan Nasib
3. Keinginan Untuk Merdeka

3). Pengertian integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. untuk mendorong integrasi nasional, terdapat faktor-faktor pendukung sebagai berikut:

• Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.


• Kemauan untuk menyatukan persatuan bagi bangsa Indonesia yang dinyatakan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
• Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, seperti dalam perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
• Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
• Kesepakatan nasional dalam bentuk pernyataan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan
bahasa Indonesia.
Realitanya, integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu:
1. Aspek politik (integrasi politik)
2. Aspek ekonomi (integrasi ekonomi yaitu saling ketergantungan ekonomi antardaerah yang
bekerja sama secara sinergis)
3. Aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya, hubungan antarsuku, antarlapisan dan
antargolongan)
4). Terdapat 4 unsur yang membentuk suatu negara, dimana unsur terbentuknya negara
dibedakan menjadi 2 macam yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif.

Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat Negara tersebut didirikan.
Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat Negara tersebut berdiri tetapi
boleh dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri.

4 unsur-unsur pembentuk suatu negara yaitu:

1. Wilayah (Daerah Kekuasaan)

Wilayah merupakan daerah yang menjadi kekuasaan Negara sekaligus menjadi tempat
tinggal bagi rakyat. Wilayah Negara mencakup wilayah darat, laut, dan udara.

2. Rakyat atau Penduduk


Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada (tinggal) dalam wilayah suatu Negara
yang tunduk dan patuh terhadap peraturan di Negara tersebut.
Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu Negara dalam
jangka waktu yang lama. Penduduk terdiri dari WNI dan WNA.

3. Pemerintah yang berdaulat

Yaitu suatu pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk mengamankan,


mempertahankan, mengatur, dan melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
Negara secara penuh.

Ada 2 macam kedaulatan yaitu

• Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan Negara-negara lain,


sehingga bebas dari campur tangan Negara-lain.
• Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan dan menegakkan hokum
atas warga dan wilayah negaranya.

4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)


Contoh unsur deklaratif:

• tujuan negara,
• undang-undang dasar,
• pengakuan dari negara lain secara de jure atau pun secara de facto,
• serta masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa (PBB).
Terdapat 2 jenis pengakuan yaitu secara:

• De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah terbentuk berdasarkan
adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
• De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum internasional,
sehingga suatu Negara mendapatkan hak-hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga
Bangsa-Bangsa di dunia.

5). Konstitusi sendiri merupakan sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintah negara yang biasanya berbentuk dokumen tertulis. Konstitusi tidak mengatur hal-hal
yang terperinci melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-
peraturan lainnnya.

Berikut adalah akibat-akibat yang muncul apabila tidak ada konstitusi di dalam sebuah negara:

1. Tidak ada pegangan atau pedoman dalam menyelenggarakan pemerintahan sehingga


muncul kekacauan yang apabila dibiarkan akan membahayakan eksistensi sebuah negara.
2. Sulit untuk mewujudkan ketertiban baik itu pada tata pemerintahan maupun dalam tata
pergaulan masyarakat. Kondisi ini akan memunculkan banyak kekacauan seperti
pelanggaran terhadap hak orang lain, kesewenang-wenangan dari pemegang kekuasaan
dan lain sebagainya.
3. Tidak adanya jaminan hukum dan penegakan keadilan bagi masyarakat sehingga pada titik
ini pihak yang kuat akan selalu mendapatkan kemenangan, kemudahan dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai