Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia
disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial


dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan,
sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya
secara menyeluruh. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait
serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal
balik baik itu positis maupun negatif.

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis,


rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia)sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manusia dan kebutuhannya?
2. Apa saja penyabab masalah lingkungan hidup?
3. Apa saja masalah lingkungan secara global dan nasional?
4. Bagaimana pemecahan masalah lingkungan hidup?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui manusia dan kebutuhannya
2. Untuk Mengetahui penyebab masalah lingkungan hidup
3. Untuk Mengetahui masalah lingkungan secara global dan nasional
4. Untuk dapat memecahkan masalah lingkungan hidup.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBUTUHAN
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk
hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu
untuk berusaha.Pada dasarnya,manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu,yaitu
memenuhi kebutuhan.Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam

kebutuhan.Seperti : Makanan,Pakaian, Perumahan,


Pendidikan, dan Kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan,
waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat,
semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

1. MANUSIA DAN KEBUTUHANNYA

Eksistensi manusia memang tidak ada habis-habisnya menjadi


persoalan yang membayang-bayangi fikiran manusia itu sendiri. Penafsiran
mengenai unitas dan kompleksitasnya pun menjadi perdebatan yang panjang
dan tidak ada titik akhir dari kontradiksi tersebut. Kebutuhan, emosi, tingkah
laku serta implus-implus yang melatarbelakangi manusia bergerak sesuai
keinginannya pun tentunya sangatlah beragam. Wajar jika manusia memiliki
sifat universal, memiliki dimensi keberagaman yang sangat luas. Kebingungan
yang menghantui fikiran manusia akan dirinya sendirinya pun semakin sulit
untuk diterka, dan itulah manusia.

kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang


menyebabkan kebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut:

 Makin bertambahnya jumlah penduduk.


 Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Makin meluaskan lingkungan perguruan.
 Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.

2
2. MACAM – MACAM KEBUTUHAN

Kebutuhan menurut tingkat intensitasnya yaitu :

a. Kebutuhan Primer

kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat


mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan,
minum, dan berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat
tinggal atau rumah. Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan
alamiah.

b. Kebutuhan sekunder

Kebutuhan Sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang


diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya
terpenuhi dengan baik.

c. Kebutuhan tersier

kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah


kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal
lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder
cenderung ke arah barang prestise di dalammasyarakat, misalnya : berlian,
mobil mewah, dan rumah megah.

3. KEBUTUHAN MENURUT SIFATNYA


a. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan
dengan jasmani. Misal : makanan, minuman, pakaian, dan
olahraga.
b. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya
manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang.
Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.

3
4. KEBUTUHAN MENURUT SUBYEKNYA
a. Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh
seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu.
Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan
buku tulis dan pensil.
b. Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang
diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan
pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal :
jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.

5. KEBUTUHAN MENURUT WAKTU


a. Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus
dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat
bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
b. Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya
tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang
telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan
persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang.
Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah
anaknya dan asuransi.

B. PENGERTIAN LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar


manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada disekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang
ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai benda macam mati yang ada disekitar.

4
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan
kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya
yang melansukkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu :

1. Unsur hayati (biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri


dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad
renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya
didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka
lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau manusia.

2. Unsur sosial budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang


dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan
dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui
dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur fisik (abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri


dari benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-
lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang
terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ?
tentu saja kehidupan di muka bumi tidaka akan berlangsung secara wajar.
Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan
lain-lain.

5
C. PENYEBAB MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup


dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak


melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan
hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak- porandakan bumi
serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang meratakan
kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan


lingkungan hidup antara lain :

a. Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut


bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung
berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara
lain berupa :

 Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan


 Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
 Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
 Gas yang mengandung racun
 Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan,
dan lain-lain.
b. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan


karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung
berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di
dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa,

6
namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan
terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih


dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa
berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya :

 Beberapa bangunan roboh


 Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
 Tanah longsor akibat goncangan
 Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pusat).
c. Angin Topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang


bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan
tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang
mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan
samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan
Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan
bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di
pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang


menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar
terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin
topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan
hidup dalam bentuk :

7
 Merobohkan bangunan
 Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
 Membahayakan penerbangan

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor


manusia antara lain :

a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)


sebagai dampak adanya kawasan industri
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai
dan dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya
hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun


tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup
antara lain:

 Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)


 Perburuan liar
 Merusak hutan bakau
 Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
 Pembuangan sampah si sembarang tempat
 Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
 Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar
batas.

8
D. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP SECARA GLOBAL DAN
NASIONAL
a. Masalah Lingkungan Secara Global
Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu isu yang paling
sering dibahas baik oleh pemerintah, peneliti maupun badan organisasi
di level internasional maupun lokal. Beberapa masalah lingkungan
global antara lain:
a. Perubahan Iklim (Pemanasan Global)
Telah berganti beberapa kali sepanjang sejarah sampai
saat ini, terentang mulai jaman es sampai periode-periode
panjang bumi menjadi hangat dan es mencair. Berdasarkan
sejarah, faktor-faktor alam seperti erupsi vulkanik, perubahan
orbit bumi, dan jumlah energi yang dilepaskan oleh matahari
dapat mempengaruhi iklim bumi.
Sejak akhir abad 18, aktivitas manusia yang
berhubungan dengan revolusi industri juga telah mengubah
komposisi atmosfer sehingga mempengaruhi iklim bumi.
Menurut United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCC), perubahan iklim adalah perubahan yang
disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung yang mengubah komposisi atmosfer
secara global dan mengakibatkan perubahan variasi iklim yang
dapat diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu.
Perubahan iklim telah menjadi masalah yang sering
diteliti oleh para ahli. Masalah perubahan iklim ini muncul
bersama krisis ekonomi, kesehatan dan keselamatan, produksi
pangan, keamanan dan dimensi-dimensi yang lain. Perubahan
pola iklim, sebagai misal, mengancam produksi pangan melalui
meningkatnya curah hujan yang tidak normal, meningkatnya
permukaan air laut mengkontaminasi persediaan air tawar di
pesisir dan meningkatnya resiko bencana banjir, dan

9
menghangatnya atmosfer juga membuat penyebaran hama dan
penyakit tropis ke daerah lain.
Beberapa efek lain dari perubahan iklim antara lain:
 Meningkatnya suhu bumi. Rata-rata kenaikan suhu global
sekitar 0,74o C selama abad 20 ini. Kenaikan selama 50
tahun terakhir ini hampir 2 kali lebih tinggi dibanding 100
tahun sebelumnya.
 Terdapat karbon dioksida lebih banyak di atmosfer. Karbon
dioksida adalah penyumbang utama terjadinya perubahan
iklim.
 Banyak curah hujan dan banyak terjadi kekeringan. Terjadi
curah hujan yang lebih tinggi pada daerah timur Amerika
Utara dan Amerika Selatan, Eropa Utara, Asia Utara dan
Asia Tengah selama dekade belakangan ini. Tetapi di
Mediterania, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan
mengalami kekeringan.
 Kenaikan permukaan air laut. Total kenaikan permukaan air
laut selama abad 20 sekitar 0,74 meter dan ini jauh lebih
besar dibandingkan kenaikan selama 2000 tahun
sebelumnya.
 Berkurangnya lapisan es, terutama pada musim panas.

b. Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon adalah lapisan konsentrasi molekul ozon yang
terdapat di stratosfer. Ozon adalah senyawa kimia yang terdiri dan
3 atom oksigen (O3). Sekitar 90% dari ozon yang ada di bumi
terdapat di lapisan ozon. Di lapisan atmosfer (dekat permukaan
bumi) ozon dapat mengganggu kesehatan, tetapi di lapisan
stratosfer ozon akan melindungi mahluk hidup dan sinar ultra
violet yang dipancarkan oleh matahari. Berlubangnya lapisan ozon
mengakibatkan semakin banyak radiasi yang mencapai permukaan
bumi. Untuk

10
manusia, paparan sinar UV yang berlebihan dapat
mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan memperlemah sistem
kekebalan tubuh. Peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan
berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai makanan di
laut.
Berlubangnya lapisan ozon sebagian besar disebabkan oleh
CFC (Chlorofluorocarbons), HCFC (Hydrochlorofluorocarbons),
HFC (Hydrofluorocarbons), dan PFC (Perfluorocarbon). Gas-gas
ini biasanya digunakan pada AC dan lemari es, emisi dari industri
energi, semen, pulp dan kertas. Peristiwa berlubangnya ozon
karena CFC melalui urutan sebagai berikut: CFC terlepas dari
sumber dan naik ke stratosfer, sinar matahari memecah CFC
sehingga menjadi atom klorin yang kemudian menjadi penyebab
rusaknya lapisan ozon.
c. Efek Rumah Kaca
Gambar 3.1. Efek Rumah Kaca. Sumber: Assessment
Report of Intergovernmental Panel on Climate Change, UNEP dan
WMO, Cambridge University Press, 1996 Selain penipisan ozon,
masih banyak lagi ancaman Iingkungan yang dapat mempengaruhi
kehidupan kita, yaitu adanya gas pencemar (polutan) yang
menyebabkan efek rumah kaca (ERK). Gas-gas pencemar akan
melapisi bumi sehingga sinar matahari yang berhasil menerobos,
panasnya akan tertahan tidak dapat lepas kembali ke atmosfer
bebas. Fenomena ini menyerupai efek rumah kaca (green house
effect), suhu dalam rumah kaca lebih tinggi karena panasnya tidak
dapat menembus kaca. Sebenarnya bila bumi ini tidak ada gas
polutan yang membentuk gas rumah kaca (GRK) seperti CO, Ca2,
metana, maka suhu rata-rata permukaan bumi hanya -18°C suhu
yang dingin bagi
kehidupan mahluk hidup. Tetapi dengan meningkatnya
kadar GRK akan meningkat pula ERK (efek rumah kaca) sehingga

11
suhu permukaan bumi akan naik pula, sehingga menyebabkan
pemanasan global.
d. Hujan Asam
Gambar 3.2. Sumber dan Terbentuknya Hujan Asam.
Sumber: www.epa.gov Hujan asam adalah istilah yang secara luas
digunakan untuk campuran materi asam nitrit dan asam sulfit baik
secara basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal.
Penyebab atau unsur kimia pembentuk dari hujan asam berasal dari
sumber-sumber alami seperti kegiatan vulkanik dan vegetasi yang
terurai, maupun yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, yang
terutama berasal dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida
(NOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
Unsur-unsur kimia asam dapat berupa hujan yang
mengandung asam, fog (kabut asap), dan salju. Jika unsur-unsur
asam di udara tertiup angin dimana kondisi cuaca lembab, unsur
kimia tersebut akan jatuh ke tanah dalam bentuk hujan, salju, fog,
atau kabut. Setelah jatuh ke bawah dan mengalir akan
mempengaruhi bermacam-macam tanaman dan hewan.
Pada area dengan cuaca kering, unsur kimia asam dapat
berupa debu atau asap dan jatuh ke tanah dalam bentuk deposisi
kering, menempel ke tanah, gedung, rumah, mobil dan pepohonan.
Partikel gas dan padat bersifat asam ini dapat terbilas air hujan dan
jatuh sebagai air limpasan yang mengandung asam. Sekitar separuh
dari keasaman di atmosfer turun ke tanah dalam bentuk deposisi
kering.
b. Masalah Lingkungan Secara Nasional
Masalah lingkungan secara nasional tidak jauh berbeda dengan
masalah lingkungan secara global. Bedanya terletak pada corak, bobot
besaran masalahnya. Masalah lingkungan secara nasional mempunyai
persamaan yang jelas bila dibandingkan dengan masalah lingkungan di
negara-negara berkembang dalam lingkup nasional.

12
Keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional
didahului oleh uraian mengenai keadaan dan masalah kependudukan
yang secara global merupakan penyebab utama dan munculnya
masalah lingkungan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia
ditandai oleh laju pertumbuhan penduduk relatif masih tinggi,
penyebaran penduduk belum berimbang, dan mutu kehidupan
penduduk secara umum masih perlu ditingkatkan.
Hal demikian dibarengi oleh berbagai pola dan langkah
pembangunan yang cenderung:
a. Merusak/mengganggu sistem pendukung kehidupan manusia
b. Menciptakan ancaman dan bahaya buatan manusia dalam
bentuk berbagai sumber bencana
c. Berlanjutnya dampak dan resiko lingkungan ini pada generasi
masa datang
d. Makin lemahnya struktur dan fungsi organisasi sosial
masyarakat dalam berperan serta dalam mendukung kegiatan
pembangunan maupun mengelola lingkungan
e. Masalah lingkungan nasional (lokal) yang ditimbulkan juga
menimbulkan kerusakan pada alam, yaitu :

a. Kerusakan Hutan Tropis


Kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara
terang-terangan menyebabkan hutan-hutan rusak parah. Disamping
penjarahan kerusakan juga diakibatkan karena kebakaran baik
karena faktor alam maupun ulah manusia yang tidak
bertanggungjawab.
Kerusakan terumbu karang
Terumbu karang adalah suatu tumbuhan dan hewan yang
berada di daerah perairan laut dangkal.
Fungsi terumbu karang sebagai :
1. Penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai dapat
dikurangi

13
2. Tempat tinggal tetap atau sementara bagi berbagai jenis
hewan serta tempat, persembunyian yang paling aman
bagi hewan-hewan kecil
3. Tempat tumbuhnya berbagai macam zooxantellae dan
alga, sehingga pada siang hari menghasilkan O2 yang
diperlukan ikan dan mahluk hidup di bumi,serta dapat
dijadikan taman laut yang paling mengesankan.
4. Sumber penghasilan dan makanan bagi masyarakat
pesisir karena potensi perikanan terumbu karang
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
5. Bahan obat-obatan penyakit kanker berasal dari biota
terumbu karang
6. Tujuan pariwisata yang indah dan unik

7. Kerusakan terumbu karang sampai kedalaman 3 m di


Indonesia sangat mengkhawatirkan. Kegiatan manusia
yang menyebabkan kerusakan terumbu karang antara
lain penangkapan udang atau ikan dengan merusak
karang, pengambilan karang untuk bangunan,
pembersihan karang dari perairan pantai untuk
keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang
maka fungsi terumbu karang sebagai penahan
gelombang, tempat tinggal banyak organisme, potensi
ekonomi dan pariwisata jelas terganggu.
b. Kerusakan hutan bakau.
Hutan bakau atau lebih dikenal dengan mangrove
adalah hutan yang tumbuh sepanjang daerah pantai atau sekitar
muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang surut air laut.
Ekosistem hutan mangrove tumbuh di daerah pantai yang
landai dan terlindung. Tempat yang paling ideal untuk
pertumbuhan hutan mangrove adalah sekitar muara dan delta
sungai yang lebar dan kaya dengan lumpur dan pasir.

14
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai
sepanjang 81.000 km, memiliki hutan mangrove yang sangat luas.
Menurut data hutan mangrove Indonesia dipekirakan 3,6 milyar
hektar khususnya di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai
Kalimantan dan Irian Jaya.
Fungsi hutan bakau adalah sebagai berikut:
1. Hutan bakau merupakan sumber daya yang kaya baik
dalam hal penyedia tempat tinggal bagi binatang air seperti
ikan, udang dan penyedia kayu atau pemanfaatan daun
bakau bagi binatang ternak.
2. Selama proses pembusukan, hutan bakau menjadi sumber
makanan utama untuk moluska, kepiting, cacing dan
binatang-binatang kecil lainnya.
3. Sebagai pelindung dan stabilisator garis pantai dan bahaya
abrasi.
4. Sebagai pengikat lumpur dalam pembentukan lahan.
5. Sebagai lahan yang digunakan untk berbagai kegiatan
manusia, seperti tempat pemancingan atau tempat wisata.
6. Buah dan daun beberapa tumbuhan bakau dapat dimanfaat
nelayan sebagai makanan dan obat, seperti di Asia
Tenggara, abu rebung, dan daun nipah sudah lama
digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan herpes, sakit
gigi dan sakit kepala.
7. Tanaman mangrove juga merupakan penghasil madu
meskipun hal ini belum tersebut dimanfaatkan secara
sempurna
8. Kerusakan hutan bakau yang utama adalah alih fungsi
hutan bakau tersebut menjadi daerah tambak (Kep.
Karimunjawa, Cilacap), daerah pemukiman (Tanah Mas
Semarang), perluasan objek wisata atau rekreasi. Belum
lagi penebangan hutan bakau sebagai kayu bakar atau

15
bahan bangunan. Polusi minyak juga mengancam juga
tumbuhnya hutan bakau.

E. PEMECAHAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak
bisa di tunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
atau pemimpin. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan
faktor lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama


pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di
Rio de Jeniro tahun 1992. Didalamnya terkandung 2 gagasan penting,
yaitu :

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk


menopang hidup
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang.

Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :

 Menjamin pemerataan dan keadilan


 Menghargai keanekaragaman hayati
 Menggunakan pendekatan integratif
 Menggunakan jangka panjang

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan


dengan pelestrian lingkungan hidup antara lain :

16
1. Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan


peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan
pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak
pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur
yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan
kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan
mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon
atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.
Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring
perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu
menghambat laju aliran hujan.

2. Pelestarian Udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap


organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas,
salah satunya Oksigen.

Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran


menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di
upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap
bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap bersih dan sehat antara lain :

a. Menggalakan penanamasn pohon ataupun tanaman hias di sekitar


kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi
manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui fotosintesis.
Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap

17
yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara
adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan,
serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai
produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas
ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3. Pelestarian Hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu


hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan

a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul


b. Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c. Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan
hutan
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4. Pelestarian Laut dan Pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan


dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali
tanaman bakau diarea sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai
maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan
dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
dalam mencari ikan

18
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5. Pelestarian Flora dan Fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan


antara manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal


yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah :

a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa


b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya


mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1)


Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. 2) Unsur sosial
budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. 3)
Unsur fisik (abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup


dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat
peristiwa alam dan karena faktor manusia antara lain : Terjadinya pencemaran
(pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan
industri, atau terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan


pelestrian lingkungan hidup antara lain : pelestarian tanah (tanah , datar, lahan
miring/perbukitan), pelestarian udara, pelestarian hutan, pelestarian laut dan
pantai, serta pelestarian flora dan fauna.

Jadi, manusia tidak akan lepas dari segala aspek yang melatarbelakangi
akan kebutuhan fisiologisnya. Tergantung bagaimana kita mengontrol perilaku,
serta diri kita sendiri. Bagaimana punjuga kebutuhan-kebutuhan akan pemenuhan
fisiologisnya merupakan miniature kecil dari keadaan kepribadian, mental serta
watak seseorang, dan itu mempunyai kaitan tertentu akan eksistensi manusia.

20

Anda mungkin juga menyukai