Anda di halaman 1dari 5

C.

Pendekatan Teori Kepemimpinan Pendidikan


Dalam pendekatan kepemimpinan ini terdapat beberapa pendekatan teori
kepimpinan, yaitu:
1. Traits Approach (Pendekatan Sifat Kepemimpinan)
Pendekatan ini berdasarkan pada sifat seseorang yang dilakukan
dengan cara:
1) Membandingkan sidat yang timbul sebagai pemimpin dan bukan
sebagai pemimpin,
2) Membandingkan sifat pemimpin yang selektif dengan pemimpin
yang bukan selektif.

Menurut Richard Gorton (20017:9), Kepemimpinan berfokus pada


pengembangan kebiasaan-kebiasaan, pendekatan-pendekatan,
tampilan nilai, atau sifat untuk menjadi pemimpin yang sukses. Ada
banyak pengembangan teori trait ini, di anataranya adalah kecakapan
kepemimpinan, dimana menurut Katz kecakapan kepemimpinan
mencakup beberapa kecakapan yaitu kecakapan teknik, kecakapan
konseptual, kecakapan manusia yang dibutuhkan dalam manajemen
yang selektif. Dalam hal ini berkaitan erat dengan studi kompetensi
pemimpin Fred Luthans (2006: 644) yang mencangkup hal-hal berikut
ini:

a. Dorongan atau motivasi sesungguhnya unuk mencapai tujuan.


b. Motivasi kepemimpinan yang digunakan sebagai kekuatan sosial
untuk mensugesti orang lain agar meraih keberhasilan.
c. Kejujuran dan kemauan melakukan sesuatu bukan hanya sekedar
beorientasi.
d. Kepercayaan diri yang membuat orang lain merasa percaya diri.
e. Berfokus pada kemampuan untuk memproses informasi,
menganalisis alternatif dan mencari kesempatan.
f. Pengetahuan mengenai bisnis sehingga ide muncul akan mebuat
perusahaan mampu bertahan dan berkembang pesat
g. Kecerdasan emosi berdasarkan kepribadian untuk memantau diri
sendiri membuat kualitas pemimpin menjadi kuat dalam situasi
sensitif.
Menurut Wayne K.Hoy dan Cecil G.Miskel ( 2008: 422),
kepemimpinan mencakup kepada karakter ristik fisik
(tinggi,berat), bangunan faktor-faktor kepribadian, keinginan-
keinginan, kecerdasan, dan mempunyai kharisma kepimpinan.
2. Teori Pemimpin Karismatik

Kepemimpinan di mana seorang pemimpin mampu untuk


mempengaruhi pengikutnya berdasarkan bakat supranatural atau
kekuatan-kekuatan yang menarik. Pengikut menikmati pengikut
karena mereka masara memperoleh inspirasi, kebenaran dan merasa
penting untuk mengikutinya. Pemimpin ini biasanya bekerja
berdasarkan visi dan muncul dalam kondisi-kondisi kritis.

Dalam dua teori ini (teori sifat, trait dan karismatik), keberhasilan
kepemimpinan sebagian besar ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian
tertentu seperti di atas (kecerdasan, kejujuran, kreatifitas). Sebaliknya
pemimpin dikatakan tidak efektif bila ia memiliki sifat-sifat yang
sebaliknya. Teori ini banyak dikritik karena; 1) daftar sifat yang
sangat penting bias sangat banyak dan tak terbatas, 2) skor tes yang
dilakukan mengandung subjektivitas, dan tidak secara konsisten
meramalkan keefektifan pemimpin, pola perilaku efektif
kepemimpinan tergantung situasi yang dihadapinya

3. Teori Perilaku
Teori ini mencari tahu bagaimana perilaku pemimpin menentukan
effektifitasnya. Teori ini memiliki dua kategori besar, yaitu penelitian ;
a. Studi Kepemimpinan Universitas Michigan

Studi ini mengindentifikasikan perilaku kepemimpinan


menjadi:
1) Pemimpin yang berpusat pada karyawan (pemimpn hanya
mengawasi secara umum pekerjaan bawahannya,ia
berusaha agar orang lain merasakan otonomi dan
dukungan).
2) Pemimpin yang berpusat pada pekerjaan (pemimpin
mengawasi secara ketat pekerjaan bawahannya

Problem dari teori ini adalah hanya membagi menjadi dua


sifat, terlalu mengeneralisasi sifat yang mungkin lebih dari itu.

b. Studi Kepemimpinan Universitas Ohio


Studi ini diawali pada tahun 1945 oleh Bureu of Business
Research di universitas Negeri Ohio. Di mana penelitian ini
berusaha untuk mengidentifikasi perilaku pemimpin. Dalam
penelitian ini kepemimpinan didefinisikan sebagai perilaku
seorang pada saat mengarahkan aktivitas kelompok pada
pencapaian tujuan. Akhirnya penelitian ini mempersempit
perilaku pemimpin pada dua dimensi, yaitu:
a. Stuktur inisiasi, yang mengacu pada “perilaku
pemimpin dalam menggambarkan hubungan antara
dirinya sendiri dengan anggota kelompok kerja dan
dalam upaya membentuk pola organisasi, saluran
komunikasi dan metode atau prosedur yang ditetapkan
dengan baik”.

b. Konsiderasi, yang mengacu pada “perilaku yang


menunjukkan persahabatan, kepercayaan timbal balik,
rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan antara
pemimpin dengan anggota stafnya.

Kedua teori ini pada dasarnya sama, hanya penyebutannya


yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan orientasi tugas (task
oriented) dan orientasi hubungan manusia (people oriented), ada
yang menyebut dengan istilah inisiasi dan konsiderasi. Ada yang
menyebut orientasi produk (production oriented) dan perhatin pada
manusia (employee oriented), juga ada (hoy and misket, 1982)
menyebutkan dengan perhatian pada organisasi (concern for
organizational) dan perhatian pada hubungan individual (concern
for individual relationship).

4. Kepemimpinan Transaksional, Path Goal dan Transformasional


a. Kepemimpinan transaksional
merupakan kepemimpinan mengenalkan apa yang diinginkan atau
disenangi para pengikut dan membantu mereka mencapai tingkat
pelaksanaan yang menghasilkan penghargaan yang memuaskan
mereka.
Mereka pada dasarnya memuji pengikut bila mereka patuh dan
dapat mencapai target, tetapi akan mendisiplinkan mereka jika mereka
tidak patuh. Pendekatan transaksional ini menggunakan konsep-
konsep teori kepemimpinan path goal.
b. Kepemimpinan path goal
Kepemimpinan path goal membagi 4 perilaku kepemimpinan;
a) directive (cenderung membiarkan bawahan mengetahui apa
yang diharapkan oleh mereka,
b) supportive (memperlakukan bawahan dengan derajat yang
sama),
c) partisipatif (meminta pendapat bawahan dan
mempertimbangkan saran dan ide mereka sebelum mencapai
keputusan),
d) orientasi pada prestasi (menetapkan tujuan-tujuan yang
menantang, mengharapkan bawahan untuk memberikan
prestasinya pada tingkat yang paling tinggi, dan secara terus
menerus melakukan perbaikan prestasi).
c. Kepemimpinan trasformasional
kepemimpinan yang memiliki kemampuan untuk memberi
inspirasi dan memotivasi para pengikut untuk mencapai hasil-
hasil yang lebih besar daripada yang direncanakan secara
orisinil dan untuk imbalan internal. Dengan suatu vii,
pemimpin transformasional membujuk para pengikut untuk
bekerja keras mencapai sasaran yang digambarkan. Visi
pemimpin ini memberikan penghargaan pada diri sendiri.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang dimiliki oleh
pemimpin transformasional, yaitu:
a) Karisma. Pemimpin mampu menanamkan rasa nilai,
hormat, dan kebanggan dan mengutarakan suatu visi
dengan jelas.
b) Perhatian individu. Pemimpin memberi perhatian pada
kebutuhan para pengikut dan menugaskan proyek-proyek
berarti, sehingga para pengikut tumbuh sebagai pribadi.
c) Rangsangan Intelektual. Pemimpin membantu para
pengikut berpikir kembali dengan cara-cara rasional untuk
memeriksa sebuah situasi. Ia mendorong para pengikut
agar kreatif.
d) Penghargaan yang tidak terduga. Pemimpin memberitahu
para pengikut tentang apa yang harus dikerjakan untuk
menerima penghargaan yang lebih mereka sukai.
e) Manajemen dengan pengecualian. Pemimpin mengijinkan
para pengikut untuk mengerjakan tugas dan tidak
mengganggu kecuali bilda sasaran tidak dicapai dalam
waktu yang masuk akal dan biaya yang pantas.

Anda mungkin juga menyukai