Anda di halaman 1dari 11

Identifikasi Bacillus sp

• Praktikum Bakteriologi II
• Laboratorium Bakteriologi
• Politeknik Kesehatan Banjarmasin
 Merupakan salah satu penyebab keracunan pada
makanan  Enterotoksin atau toksin emetik

 Bakteri ini ada dimana-mana dan karena dapat


membentuk spora. Spora tahan pada kondisi panas
kering, dapat bertahan hidup dilingkungan selama
bertahun-tahun

 Species :
1. Bacillius cereus
2. Bacillus substilis
3. Bacillus anthracis
 Bahan pemeriksaan :

Identifikasi Specimen-specimen darah, sputum,


Bacillus feces, kerokan kulit, dan organ dalam
binatang yang sakit.
Pewarnaan Gram
• Gram positif
• bentuk batangnya persegi atau cekung ujungnya,
• besar-besar
• Susunan : sendiri-sendiri, berpasangan atau membentuk rantai
pendek
Pemeriksaan
Mikroskopis
 Pengecatan Spora
metode wirtz Conklin, spora berwarna hijau, badan bakteri merah.
Pemeriksaan Metode Klein, spora berwarna merah, badan bakteri biru
MIkroskopis
 Agar darah : koloni besar-besar, diameter 4-5 mm, keping, rough,
berwarna abu-abu, tepinya tidak rata, sedikit bergelombang, anhaemolitis.
 MC agar : biasanya tidak tumbuh

Pembiakan
 koloni dari biakan murni tersangka Bacillus pada media agar darah
ditanam pada media gula-gula.
 Ditanam pada media :
 Glukosa
 Laktosa
Uji Biokimia  Manitol
 Maltosa
 Sakarosa
 SIM
 Simon citrat
 dilakukan dengan meneteskan 1-2 tetes H2O2 3% pada kultur BAL
yang berumur 24 jam.

 POSITIF : ditunjukkan dengan membentuk gelembung-


Uji katalase  gelembung
 NEGATIF : tidak ada gelembung

Reaksi positif yang ditunjukkan adanya gelembung yang berarti ada


pembentukkan gas Oksigen (O2) sebagai hasil pemecahan H2O2
oleh enzim katalase yang diproduksi oleh bakteri tersebut.
  B antraxis B. cereus B. subtilis

Glukosa + + +
Laktosa - - -
Manitol - - +
Maltosa + + +/-
Kesimpulan Sakarosa + +/- +
Indol - - -
Motility - + +/-
Simon citrate - - -
Catalase test + + +

Anda mungkin juga menyukai