Disusun Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 16
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia.
Selain itu toksikologi juga mempelajari kerusakan atau cedera pada organisme
(hewan, tumbuhan, manusia) yang diakibatkan oleh suatu materi substansi/energi,
mempelajari racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek
tersebut pada organisme dan mempelajari kerja kimia yang merugikan
terhadap organism.
Alkohol adalah derivat dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung
maupun rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Pada umumnya semakin panjang
rantai karbon maka semakin tinggi daya toksisitasnya. Tapi ada pengecualian dalam
teori ini ialah metanol lebih toksi daripada etanol. Dihidroksi alkohol disebut juga
glikol (dari asal kata glyc atau glykol yang artinya manis) ini mencerminkan rasa
dari gikol yang terasa manis. Dihidraksi etan juga etilen glikol adalah merupakan
bentuk sederhana dari glikol. Etilen glikol ini jg merupakan cairan anti beku dan
merupakan cairan yang toksik. Glikol jenis lain ialah trihidroksipropan (propilen
glikol). Penyalahgunaan alkohol adalah lazim namun sering kali kondisisnya tidak
diakui pada lansia. Penyalahgunaan alkohol di alami 50-75% alkoholik lansia.
Alkoholik biasanya mulai menjadi penyalahgunaan pada saat lansia berumur tiga
puluhan dan empat puluhan. Mereka menjadi peminum reaktif yang mulai minum
akibat dari stres dan kehilangan yang berhubungan dengan penuaan.
Di Indonesia penggunaan alkohol oleh masyarakat umum lebih sering dalam
bentuk minuman keras yang makin marak. Terutama di kota-kota besar, pemakaian
alkohol tidak lagi mengenal usia, status dan jenis kelamin lagi. Ini membuat
khawatir berbagai pihak. Belakangan ada minuman beralkohol yang sering juga di
sebut “minuman keras oplosan” yang sudah di campur berbagai zat lainnya, yang
akan menganggu sistem kerrja organ tubuh. Untuk mampu menyadarkan
1
masyarakat akan bahaya dari penggunaan alkohol di luar arahan dari tenaga
kesehatan perlu ada pihak-pihak tertentu untuk dapat memberikan ketegasan dan
kejelasan dari penggunaan alkohol. Alkohol yang paling sering di jumpai dalam
bentuk minuman ini akan menghilangkan kesadaran si peminum yang sering juga
disebut “mabuk” ini, sehingga seseorang akan bersikap dan bertindak tidak
sewajarnya.
B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1 Apa pengertian alkohol?
2 Apa saja minunam yang mengandung alkohol?
3 Bagaimana struktur kimia dari alkohol ?
4 Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh alkohol ?
5 Bagaimana penggolongan minuman yang mengandung alkohol ?
6 Apa fungsi alcohol yang digunakan dalam minuman ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian alkohol;
2. Untuk mengetahui sumber dari alkohol;
3. Untuk mengetahui struktur kimia dari alkohol;
4. Untuk mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alkohol;
5. Untuk mengetahui golongan alkohol;
6. Untuk mengetahui pemanfaatan alkohol dalam minuman.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian minuman beralkohol
Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung zat etanol. Zat
psikoaktif yang apabila dikonsumsi dapat menghilangkan kesadaran. Minuman
beralkohol adalah semua jenis minuman yang mengandung etanol atau yang biasa
disebut dengan grain alcohol. Alkohol, dalam ilmu kimia adalah nama umum
untuk senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain.
Alkohol sendiri bermacam-macam, yang biasa kita jmpai di minuman keras adalah
jenis ethyl methyl alcohol atau sering disebut methanol. Methanol inilah yang
dilarang dioplos ke minuman keras, karena dapat menyebabkan kebutaan
B. Kadar Alkohol
Kadar menurut KBBI adalah ukuran untuk menentukan sesuatu, atau jumlah
hasil pengukuran dalam persentase mengenai gejala tertentu yang terdapat pada
populasi tertentu dalam keadaan dan jangka waktu tertentu. Jadi kadar alkohol
dalam obat berarti banyaknya atau persentase alkohol dalam obat.
3
adalah metanol dan etanol. Sementara John Wiley dan Soon dalam bukunya
Introduction to Organic Chemistry menjelaskan bahwa:
“Alkohol adalah senyawa organic yang memiliki gugus hidroksil (-OH)
yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan
atau atom karbon lain. Dengan mensubstitusikan –OH ke H dari CH4, maka
didapat CH3OH yang dikenal methanol. Rumus fungsional dari alcohol adalah OH
dengan formula umum untuk alcohol ROH, dimana R adalah alkil atau substitusi
kelompok alkil”
Alkohol dapat dianggap sebagai molekul organic yang analog dengan air.
Kedua ikatan C-O dan H-O bersifat polar karena elektronegatifitas pada oksigen.
Sifat ikatan O-H yang sangat polar menghasilkan ikatan hidrogen dengan alkohol
lain atau dengan sistem ikatan hidrogen yang lain, misal alkohol dengan air dan
dengan amina.
Jadi, alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi disebabkan oleh
adanya ikatan hidrogen antar molekul. Alkohol lebih polar dibanding hidrokarbon,
dan alkohol merupakan pelarut yang baik untuk molekul polar.
D. Bahaya Alkohol
Alkohol yang terdapat pada minuman keras bersifat adiktif, artinya dapat
meneybabkan ketagihan atau kecanduan bagi pemakainya. Alkohol tersebut juga
membahayakan kesehatan bila diminu secara berlebihan. Seperti:
1) Alkohol dapat mengganggu system syaraf, orang yang kebanyakan minum
alkohol tidak peka terhadap keadaan di sekitarnya bahkan tidak sadarkan diri
hal ini disebabkan syarafnya tidak bekerja dengan baik. Alcohol juga
mempengaruhi kera syaraf yang mengendalikan aliran darah ke kulit sehingga
menimbulkan warna kemerahan pada kulit.
2) Dalam konsentrasi tinggi, alkohol dapat mempengaruhi syaraf pusat. Hal ini
dapat pernafasan tiba-tiba berhenti. Bila ini yang terjadi maka bias
menimbulkan kerusakan pada otak, dan bahkan menyebabkan kematian.
4
3) Menyebabkan penyakit jantung karena terjadi penimbunan lemak dalam
pembuluh darah arteri.
4) Ginjal tidak dapat menyerap cairan dengan baik. Akibatnya, tubuh mengalami
dehidrasi atau kekurangan cairan. Kekurangan cairan jumlah yang bnyak dapat
menimbulkan kematian.
5) Menyebabkan kanker lidah dan kerongkongan, terutama pada pecandu alcohol
dan rokok sekaligus.
6) Pada ibu hamil, alcohol dapat menghambat pembentukan syaraf bayi sehingga
bayi mengalami gangguan mental.
7) Alkohol juga dapat menyebabkan iritasi usus
8) Usus yang mengalami iritasi tidak dapat menyerap sari-sari makanan dengan
baik. Akibatnya, badan menjadi kurus.
9) Alcohol bersifat depresan, artinya dapat memperlambat kerja alat-alat tubuh
serta system syaraf pusat.
5
MINIMUM
JENIS ALKOHOL
KADAR
ALKOHOL (%)
Beer 3-5
Wine 9-18
Anggur obat 9-18
Liquor 24
Whiskey 30
Brandy 30
Genever 30
Cognac 35
Gin 38
Rhum 38
Arak 38
Vodka 40
Gambar 2. Apperitif
6
2) Wine (pengiring hidangan)
Wine adalah minuman beralkohol yang merupakan hasil fermentasi
anaerob (tanpa kehadiran O2) juice buah anggur, oleh khamir. Jika buah
yang digunakan selain buah anggur disebut Fruit Wine.
Wine dapat digolongkan menjadi 7 kategori yaitu
a. Berdasarkan cara membuatnya, yang termasuk dalam kelompok ini
adalah Red Wine, White Wine, Sparkling Wine, dan Dessert Wine
b. Berdasarkan tingkat kemanisannya, yaitu Dry Wine (tidak terlalu
manis) dan Sweet Wine (manis)
c. Berdasarkan jenis buah anggur yang digunakan, yaitu
Riesling dan Chardonnay.
d. Berdasarkan asal pembuatannya, yaitu Champagne, Bordeaux, dan
Chianti.
e. Wine Cooking, Sherry dan Cooking Wine
f. Wine Vinegar, adalah cuka dari buah anggur dengan proses yang sama
dengan wine yang pada tahap akhir, Wine difermentasi pada udara
terbuka hingga kandungan alkohol berubah menjadi asam asetat.
g. Wine Sebagai hidangan pengiring Main course
Sumber: sandeepkejriwal.com
7
blahnk], Chenin Blanc [SHEN-ihn, BLAHN], Riesling [Rees-ling]
Gambar 3. White Wine
Anggur merah harus disajikan pada suhu kamar (65 ºC) dan tidak boleh
dingin. Disarankan bahwa sekali membuka botol, memungkinkan untuk
bernapas selama 30-60 menit sebelum disajikan dan harus dihabiskan
karena Red Wine tidak memiliki umur simpan lebih dari 1-2 hari. Contoh:
Merlot [Mehr-RENDAH], Cabernet Franc [Cah-duri-NaY Frahnk],
Cabernet Sauvignon [Cah-duri-NaY Sow-vee-NYOH], Barbera [Bar-
BEAR-ah], Carmenère [kar-pria-nar], Malbec [mahl-BEHK], Pinot Noir
[pee-noh NWAHR], Shiraz [GESER-ons], Syrah [Lihat-RAH],
Barbarossa [Bar-bar-Roh-sa], Pinotage.
Sumber: blogspot.com
8
Rosé (Perancis: rose, 'pink') atau Blush (di Amerika) anggur
memiliki beberapa warna khas dari anggur merah, tetapi hanya cukup
untuk mengubahnya pink. Rosé wine disajikan dingin seperti anggur putih.
Contoh: Beaujolais Nouveau Nouveau, Zinfandel, Blush, Chablis.
9
Selain disajikan sebagai pendamping main course, wine juga dapat
disajikan untuk menyertai hidangan-hidangan yang spesifik, seperti tampak
pada tabel.3.
Tabel.3. hidangan khusus dan wine pendamping
10
antara lain adalah: Bir dan Anggur (wine)
a. Wine (anggur)
Wine atau anggur adalah sari buah anggur yang diragikan kemudian melalui
proses pemeraman atau fermentasi selama beberapa tahun lamanya untuk
Berasal dari hasil fementasi biah anggur putih ditambah aroma tertentu dan
ditinggikan kadar alkoholnya dengan penambahan minuman spirit.
Contoh Red Martini Rossi
Sumber: thewinesociety.org
11
Gambar 7. Natural Wine
Sumber: sandeepkejriwal.com
12
Sumber: nicks.com.au
b. Beers
Minuman yang diperoleh dari hasil peragian malt dan hop mempunyai
kadar alkohol 3-5%. Bir dibuat melalui "brewing process" dari bahan bahan
barly (malt), bunga hops, gula, ragi, air dan bahan penjernih. Bir mengandung
9% kadar alkohol, air, CO2, mineral dan asam-asaman, dan dijual dalam botol,
kaleng maupun melalui "draguht beer instalation pump".
Penyajian bir ini harus mendapatkan perhatian baik dari Bartender
maupun dari pramusaji. Gelas yang dipergunakan untuk penyajian bir adalah :
Beer Mug yaitu gelas yang bertelinga dengan ukuran 16 oz. Gelas yang
dipergunakan harus gelas yang sudah didinginkan. Umumnya untuk
menyajikan bir dengan baik adalah dengan cara mendinginkan gelas bir
tersebut. Setelah botol bir dibuka maka pramusaji harus segera membawa bir
tersebut kepada tamu. Pada waktu menuangkan bir kedalam gelas maka harus
diperhatikan bahwa gelas tersebut harus miring. Maksudnya agar tidak akan
terjadi busa yang melimpah. Oleh sebab ini maka pencucian gelas bir tidak
dicampur dengan pencucian gelas gelas yang lain di tempat pencucian. Gelas
bir ini sebaiknya dicuci dengan mempergunakan campuran soda khusus.
13
Sumber: wordpress.com
Yang dimaksud dengan minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi adalah
minuman yang diukur pada 15°C kurang mengandung 15% kadar alkohol
a. Spirit
Merupakan alkohol yang berwarna bening yang melalui proses destilasi ulang
dan mempunyai kadar alkohol 36-45% cukup tinggi.
1). Liquors
2). Liqueurs
14
Kahlua.
Sumber: inery.com
Gambar 12. Liqueurs
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung zat etanol. Zat
psikoaktif yang apabila dikonsumsi dapat menghilangkan kesadaran. Minuman
beralkohol adalah semua jenis minuman yang mengandung etanol atau yang biasa
disebut dengan grain alcohol. Alkohol (ROH) begitu erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari, alkohol digunakan dalam minuman keras. Dalam laboratorium
dan industri, semua senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan regensia. Contoh
minuman yang mengandung alkohol , yaitu Wine, Brandy, Cognac, Tequila, Vodca,
Rhum, Whiskey, dan lain-lain.
Alkohol yang terdapat pada minuman keras bersifat adiktif, artinya dapat
meneybabkan ketagihan atau kecanduan bagi pemakainya. Hal ini yang menyebabkan
alkohol dapat membahayakan bagi tubuh pengonsumsinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ralp J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Kimia Organik terj. Aloys Hadyana Pudjaatmaka, Kimia
Organik 1,(Jakarta: Erlangga, 1982)
John Wiley dan Soon, Introduction To Organic Chemistry, (ttp.:t.p., 2011)
Satyajit D. Sarker dan Lutfun Nahar, Chemistry For Pharmacy Students: General, Organik and
Natural Product Chemistry, terj. Abdul Rohman Kimia Untuk Farmasi Bahan Kimia
Organik, Alam dan Umum, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
Wiliam H. Brown dan Thomas Poon, Introduction to Organic Chemistry International Student
Version Fifth Edition, (United States: t.p., 2011)
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:22/MENKES/SK/II/1998
Priangguna, Candra. 2015. Perilaku Mengkonsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Fakulta Ilmu Pendidikan
UNESA:Jurnal BK UNESA. Olume 05 Nomor 01 Thun 2015,50-56
17