Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TOKSIKOLOGI

ALKOHOL DALAM MINUMAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Toksikologi

Disusun Oleh :

1. Zayyana Anggun A. (P1337434116059)


2. Risti Citraningtyas (P1337434116068)
3. Retno Rahmawati (P1337434116067)
4. Bintang Rizki S. (P1337434116077)
5. Ferza Yumi B. (P1337434116079)
6. Yenii Sulistyawati P. (P1337434116080)
7. Iqbal Rizantha (P1337434116084)
8. Selvianti (P1337434116086)

D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 2

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 2


B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 2
C. TUJUAN ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. PENGERTIAN MINUMAN BERALKOHOL ...................................................... 3


B. KADAR ALKOHOL ............................................................................................. 3
C. SIFAT KIMIA DAN STRUKTU ALKOHOL ...................................................... 3
D. BAHAYA ALKOHOL .......................................................................................... 4
E. PENGGOLONGAN MINUMAN BERALKOHOL ............................................. 5
F. FUNGSI MINUMAN BERALKOHOL DALAM HIDANGAN .......................... 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16

A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia.
Selain itu toksikologi juga mempelajari kerusakan atau cedera pada organisme
(hewan, tumbuhan, manusia) yang diakibatkan oleh suatu materi substansi/energi,
mempelajari racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek
tersebut pada organisme dan mempelajari kerja kimia yang merugikan
terhadap organism.
Alkohol adalah derivat dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung
maupun rantai cabang dari alifatik hirokarbon. Pada umumnya semakin panjang
rantai karbon maka semakin tinggi daya toksisitasnya. Tapi ada pengecualian dalam
teori ini ialah metanol lebih toksi daripada etanol. Dihidroksi alkohol disebut juga
glikol (dari asal kata glyc atau glykol yang artinya manis) ini mencerminkan rasa
dari gikol yang terasa manis. Dihidraksi etan juga etilen glikol adalah merupakan
bentuk sederhana dari glikol. Etilen glikol ini jg merupakan cairan anti beku dan
merupakan cairan yang toksik. Glikol jenis lain ialah trihidroksipropan (propilen
glikol). Penyalahgunaan alkohol adalah lazim namun sering kali kondisisnya tidak
diakui pada lansia. Penyalahgunaan alkohol di alami 50-75% alkoholik lansia.
Alkoholik biasanya mulai menjadi penyalahgunaan pada saat lansia berumur tiga
puluhan dan empat puluhan. Mereka menjadi peminum reaktif yang mulai minum
akibat dari stres dan kehilangan yang berhubungan dengan penuaan.
Di Indonesia penggunaan alkohol oleh masyarakat umum lebih sering dalam
bentuk minuman keras yang makin marak. Terutama di kota-kota besar, pemakaian
alkohol tidak lagi mengenal usia, status dan jenis kelamin lagi. Ini membuat
khawatir berbagai pihak. Belakangan ada minuman beralkohol yang sering juga di
sebut “minuman keras oplosan” yang sudah di campur berbagai zat lainnya, yang
akan menganggu sistem kerrja organ tubuh. Untuk mampu menyadarkan

1
masyarakat akan bahaya dari penggunaan alkohol di luar arahan dari tenaga
kesehatan perlu ada pihak-pihak tertentu untuk dapat memberikan ketegasan dan
kejelasan dari penggunaan alkohol. Alkohol yang paling sering di jumpai dalam
bentuk minuman ini akan menghilangkan kesadaran si peminum yang sering juga
disebut “mabuk” ini, sehingga seseorang akan bersikap dan bertindak tidak
sewajarnya.

B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1 Apa pengertian alkohol?
2 Apa saja minunam yang mengandung alkohol?
3 Bagaimana struktur kimia dari alkohol ?
4 Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh alkohol ?
5 Bagaimana penggolongan minuman yang mengandung alkohol ?
6 Apa fungsi alcohol yang digunakan dalam minuman ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian alkohol;
2. Untuk mengetahui sumber dari alkohol;
3. Untuk mengetahui struktur kimia dari alkohol;
4. Untuk mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alkohol;
5. Untuk mengetahui golongan alkohol;
6. Untuk mengetahui pemanfaatan alkohol dalam minuman.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian minuman beralkohol
Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung zat etanol. Zat
psikoaktif yang apabila dikonsumsi dapat menghilangkan kesadaran. Minuman
beralkohol adalah semua jenis minuman yang mengandung etanol atau yang biasa
disebut dengan grain alcohol. Alkohol, dalam ilmu kimia adalah nama umum
untuk senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain.
Alkohol sendiri bermacam-macam, yang biasa kita jmpai di minuman keras adalah
jenis ethyl methyl alcohol atau sering disebut methanol. Methanol inilah yang
dilarang dioplos ke minuman keras, karena dapat menyebabkan kebutaan

B. Kadar Alkohol
Kadar menurut KBBI adalah ukuran untuk menentukan sesuatu, atau jumlah
hasil pengukuran dalam persentase mengenai gejala tertentu yang terdapat pada
populasi tertentu dalam keadaan dan jangka waktu tertentu. Jadi kadar alkohol
dalam obat berarti banyaknya atau persentase alkohol dalam obat.

C. Sifat Kimia dan Struktur Alkohol


Alkohol (ROH) begitu erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.
Alkohol digunakan dalam minuman keras. Dalam laboratorium dan industri,
semua senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan regensia.
Dalam ilmu kimia, alkohol adalah istilah yang umum bagi senyawa organik
apapun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang
ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Dilihat dari gugus
fungsinya, alkohol memiliki banyak golongan. Golongan yang paling sederhana

3
adalah metanol dan etanol. Sementara John Wiley dan Soon dalam bukunya
Introduction to Organic Chemistry menjelaskan bahwa:
“Alkohol adalah senyawa organic yang memiliki gugus hidroksil (-OH)
yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan
atau atom karbon lain. Dengan mensubstitusikan –OH ke H dari CH4, maka
didapat CH3OH yang dikenal methanol. Rumus fungsional dari alcohol adalah OH
dengan formula umum untuk alcohol ROH, dimana R adalah alkil atau substitusi
kelompok alkil”
Alkohol dapat dianggap sebagai molekul organic yang analog dengan air.
Kedua ikatan C-O dan H-O bersifat polar karena elektronegatifitas pada oksigen.
Sifat ikatan O-H yang sangat polar menghasilkan ikatan hidrogen dengan alkohol
lain atau dengan sistem ikatan hidrogen yang lain, misal alkohol dengan air dan
dengan amina.
Jadi, alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi disebabkan oleh
adanya ikatan hidrogen antar molekul. Alkohol lebih polar dibanding hidrokarbon,
dan alkohol merupakan pelarut yang baik untuk molekul polar.

D. Bahaya Alkohol
Alkohol yang terdapat pada minuman keras bersifat adiktif, artinya dapat
meneybabkan ketagihan atau kecanduan bagi pemakainya. Alkohol tersebut juga
membahayakan kesehatan bila diminu secara berlebihan. Seperti:
1) Alkohol dapat mengganggu system syaraf, orang yang kebanyakan minum
alkohol tidak peka terhadap keadaan di sekitarnya bahkan tidak sadarkan diri
hal ini disebabkan syarafnya tidak bekerja dengan baik. Alcohol juga
mempengaruhi kera syaraf yang mengendalikan aliran darah ke kulit sehingga
menimbulkan warna kemerahan pada kulit.
2) Dalam konsentrasi tinggi, alkohol dapat mempengaruhi syaraf pusat. Hal ini
dapat pernafasan tiba-tiba berhenti. Bila ini yang terjadi maka bias
menimbulkan kerusakan pada otak, dan bahkan menyebabkan kematian.

4
3) Menyebabkan penyakit jantung karena terjadi penimbunan lemak dalam
pembuluh darah arteri.
4) Ginjal tidak dapat menyerap cairan dengan baik. Akibatnya, tubuh mengalami
dehidrasi atau kekurangan cairan. Kekurangan cairan jumlah yang bnyak dapat
menimbulkan kematian.
5) Menyebabkan kanker lidah dan kerongkongan, terutama pada pecandu alcohol
dan rokok sekaligus.
6) Pada ibu hamil, alcohol dapat menghambat pembentukan syaraf bayi sehingga
bayi mengalami gangguan mental.
7) Alkohol juga dapat menyebabkan iritasi usus
8) Usus yang mengalami iritasi tidak dapat menyerap sari-sari makanan dengan
baik. Akibatnya, badan menjadi kurus.
9) Alcohol bersifat depresan, artinya dapat memperlambat kerja alat-alat tubuh
serta system syaraf pusat.

E. Penggolongan Minuman Beralkohol


Produksi minuman beralkohol hasil industri dalam negeri dan berasal dari impor.
Di kelompokkan dalam golongan – golongan sebagai berikut :
a) Minuman beralkohol golongan A adalah minuman beralohol dengn kadarr
etanol (C2H5OH) 1% sampai dengan 5%
b) Minuman beralkohol golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar
etanol (C2H5OH) lebih dari 5% sampai dengan 20%
c) Minuman beralkohol golongan C adalah minuman dengan kadar etanol
(C2H5OH) 20% sampai 55%
d) Minuman beralkohol golongan B dan C adalah kelompok minuman keras
yang di produksi, pengedaran dan penjualnya ditetap kan sebagai barang
dengan pengawasan [5]

5
MINIMUM
JENIS ALKOHOL
KADAR
ALKOHOL (%)
Beer 3-5
Wine 9-18
Anggur obat 9-18
Liquor 24
Whiskey 30
Brandy 30
Genever 30
Cognac 35
Gin 38
Rhum 38
Arak 38
Vodka 40

F. Fungsi minuman alkohol dalam hidangan


1) Apperitif (before meal drinks)
Apperitif adalah minuman yang dihidangkan sebelum makan utama, anggur
appetizer disajikan sebagai koktail atau sebelum makan untuk
mempertajam nafsu makan. Umumnya mempunyai rasa lembut dan fruity,
cocok dengan hors d'oeuvres. misalkan Sherry, Pot, Wine Righetti
Amarone, Dry Sherry, Saracco Moscato, Chilled Dry White Vermouth

Gambar 2. Apperitif

6
2) Wine (pengiring hidangan)
Wine adalah minuman beralkohol yang merupakan hasil fermentasi
anaerob (tanpa kehadiran O2) juice buah anggur, oleh khamir. Jika buah
yang digunakan selain buah anggur disebut Fruit Wine.
Wine dapat digolongkan menjadi 7 kategori yaitu
a. Berdasarkan cara membuatnya, yang termasuk dalam kelompok ini
adalah Red Wine, White Wine, Sparkling Wine, dan Dessert Wine
b. Berdasarkan tingkat kemanisannya, yaitu Dry Wine (tidak terlalu
manis) dan Sweet Wine (manis)
c. Berdasarkan jenis buah anggur yang digunakan, yaitu
Riesling dan Chardonnay.
d. Berdasarkan asal pembuatannya, yaitu Champagne, Bordeaux, dan
Chianti.
e. Wine Cooking, Sherry dan Cooking Wine
f. Wine Vinegar, adalah cuka dari buah anggur dengan proses yang sama
dengan wine yang pada tahap akhir, Wine difermentasi pada udara
terbuka hingga kandungan alkohol berubah menjadi asam asetat.
g. Wine Sebagai hidangan pengiring Main course

1). White Wine (warna putih)

Anggur putih biasanya mengandung alkohol lebih rendah dari


anggur merah. Anggur putih harus disajikan dingin (sekitar 55ºC). Setelah
dibuka, botol dapat disimpan dalam lemari es selama 3-4 hari. Contoh:
Chardonnay [Shar-dun-NaY], Sauvignon Blanc [SOH-Veen-yown,

Sumber: sandeepkejriwal.com

7
blahnk], Chenin Blanc [SHEN-ihn, BLAHN], Riesling [Rees-ling]
Gambar 3. White Wine

2). Red wine (anggur merah)

Anggur merah harus disajikan pada suhu kamar (65 ºC) dan tidak boleh
dingin. Disarankan bahwa sekali membuka botol, memungkinkan untuk
bernapas selama 30-60 menit sebelum disajikan dan harus dihabiskan
karena Red Wine tidak memiliki umur simpan lebih dari 1-2 hari. Contoh:
Merlot [Mehr-RENDAH], Cabernet Franc [Cah-duri-NaY Frahnk],
Cabernet Sauvignon [Cah-duri-NaY Sow-vee-NYOH], Barbera [Bar-
BEAR-ah], Carmenère [kar-pria-nar], Malbec [mahl-BEHK], Pinot Noir
[pee-noh NWAHR], Shiraz [GESER-ons], Syrah [Lihat-RAH],
Barbarossa [Bar-bar-Roh-sa], Pinotage.

Sumber: blogspot.com

Gambar 4. Red Wine

3). Rose Wine

8
Rosé (Perancis: rose, 'pink') atau Blush (di Amerika) anggur
memiliki beberapa warna khas dari anggur merah, tetapi hanya cukup
untuk mengubahnya pink. Rosé wine disajikan dingin seperti anggur putih.
Contoh: Beaujolais Nouveau Nouveau, Zinfandel, Blush, Chablis.

Gambar 5. Rose Wine

Sebagai hidangan pengiring main course, wine harus disesuaikan


dengan jenis main course dan disajikan sesuai dengan suhu yang sesuai, akan
lebih jelas lihat pada tabel 2

Tabel.2. Minuman pendamping main course dan suhu penyajian


SUHU
WINE HIDANGAN
PENYAJIA
N
Hidangan laut (ikan, kvepiting, udang, dll)
Suhu dingin 7-
White wine Hidangan daging yang berwarna putih 10OC
(ayam, kalkun, kodok)
Red wine Hidangan daging ber-warna merah (sapi, Dalam suhu
kambing, menjangan, bebek, babi, dll) ruang 18OC
Hidangan pasta (spa-ghetti dan pizza
Sifatnya netral untuk hidangan apapun Suhu dingin 7-
Rose wine
10OC

9
Selain disajikan sebagai pendamping main course, wine juga dapat
disajikan untuk menyertai hidangan-hidangan yang spesifik, seperti tampak
pada tabel.3.
Tabel.3. hidangan khusus dan wine pendamping

Jenis Minuman Jenis hidangan


Sparkling dan Champagne Caviar, Oyster, French Fruit, Dessert
Dry White Wine Sea food, daging sapi muda, unggas
Daging babi, Ham panggang, ayam,
Rose Wine
kalkun
Medium Bodied Red Wine Domba, unggas, blue cheese
Full Bodied Red Wine Roast, Beef Steak, Red meat
Sweet Dessert Wine Pastry, dessert ringan
Dry Sherry Soup
Port and Sweet Sherry Hidangan yang mengandung keju

2. Digestif (after meal drinks)

Minuman yang digunakan untuk menutup jamuan makan, jenis minuman


ini mempunyai sifat membantu dalam pencernaan makanan dalam lambung dan
untuk melunakkan daging, contoh Brandy, Cognac, Tequila, Vodca, Rhum,
Whiskey, Port, Madeira, dan minuman campuran lainnya yang terbuat dari
anggur, spirits dan liqueurs.

Minuman beralkohol berdasarkan kadar alkoholnya dapat dikategorikan


dalam 2 golongan yaitu:
1. Minuman yang mengandung kadar alkohol rendah

Yang dimaksud dengan minuman yang mengandung kadar alkohol


rendah adalah minuman yang diukur pada 15°C lebih mengandung 15% kadar
alkohol. Didalam kelompok minuman yang mengandung kadar alkohol rendah ini

10
antara lain adalah: Bir dan Anggur (wine)
a. Wine (anggur)

Wine atau anggur adalah sari buah anggur yang diragikan kemudian melalui
proses pemeraman atau fermentasi selama beberapa tahun lamanya untuk

menghasilkan anggur yang matang dan mempunyai kadar alkohol antara 8-


14%. Dilihat dari proses fementasinya wine digolongkan menjadi 4 :
1). Aromatized wine

Berasal dari hasil fementasi biah anggur putih ditambah aroma tertentu dan
ditinggikan kadar alkoholnya dengan penambahan minuman spirit.
Contoh Red Martini Rossi

Sumber: thewinesociety.org

Gambar 6. Aromatized Wine

2). Natural wine/table wine

Merupakan hasil fermentasi sari buah anggur murni (baru dipetik)


tanpa dicampur apapun. Dapat digolongkan berdasarkan warnanya yaitu :
White Wine (warna putih), Red Wine (warna merah), dan Rose Wine
(warna merah muda).

11
Gambar 7. Natural Wine

3). Sparkling wine

Sparkling anggur adalah anggur dengan tingkat signifikan karbon


dioksida yang ada di dalamnya membuat bersoda. Yaitu dengan proses
fermentasi dengan penambahan gula pada fermentasi kedua hingga
terdapat gelembung udara (CO2). Karbon dioksida diperoleh dari hasil
fermentasi alami atau sebagai hasil injeksi karbon dioksida. Disajikan
dingin pada suhu 4-7oC. contoh Champagne, Dry champagne (fruity and
sweet), Brut champagne (very dry)

Sumber: sandeepkejriwal.com

Gambar 8. Sparkling Wine

4). Fortified wine

Hasil fermentasi dengan menambahkan gula dan spirit. Fortified


wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine
biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah
hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

12
Sumber: nicks.com.au

Gambar 9. Fortified Wine

b. Beers

Minuman yang diperoleh dari hasil peragian malt dan hop mempunyai

kadar alkohol 3-5%. Bir dibuat melalui "brewing process" dari bahan bahan
barly (malt), bunga hops, gula, ragi, air dan bahan penjernih. Bir mengandung
9% kadar alkohol, air, CO2, mineral dan asam-asaman, dan dijual dalam botol,
kaleng maupun melalui "draguht beer instalation pump".
Penyajian bir ini harus mendapatkan perhatian baik dari Bartender
maupun dari pramusaji. Gelas yang dipergunakan untuk penyajian bir adalah :
Beer Mug yaitu gelas yang bertelinga dengan ukuran 16 oz. Gelas yang
dipergunakan harus gelas yang sudah didinginkan. Umumnya untuk
menyajikan bir dengan baik adalah dengan cara mendinginkan gelas bir

tersebut. Setelah botol bir dibuka maka pramusaji harus segera membawa bir
tersebut kepada tamu. Pada waktu menuangkan bir kedalam gelas maka harus
diperhatikan bahwa gelas tersebut harus miring. Maksudnya agar tidak akan
terjadi busa yang melimpah. Oleh sebab ini maka pencucian gelas bir tidak
dicampur dengan pencucian gelas gelas yang lain di tempat pencucian. Gelas
bir ini sebaiknya dicuci dengan mempergunakan campuran soda khusus.

13
Sumber: wordpress.com

Gambar 10. Beers

2. Minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi

Yang dimaksud dengan minuman yang mengandung kadar alkohol tinggi adalah
minuman yang diukur pada 15°C kurang mengandung 15% kadar alkohol
a. Spirit

Merupakan alkohol yang berwarna bening yang melalui proses destilasi ulang
dan mempunyai kadar alkohol 36-45% cukup tinggi.
1). Liquors

Berasal dai padi-padian, kadar alkohol tinggi, tidak berasa manis.

Contoh : Brandy, Cognac, Tequila, Vodca, Rhum, Whiskey

Gambar 11. Liquors

2). Liqueurs

Merupakan destilasi (campuran) dari liquors ditambahkan rasa.

Liqueurs adalah "sebuah minuman beralkohol yang dibuat dari kombinasi


spirit (rum, brendi, gin, wiski, dan dll) dengan bahan penambah rasa
tertentu, dan mengandung lebih dari 2,5% sirup gula." Contoh Tia Maria,

14
Kahlua.

Sumber: inery.com
Gambar 12. Liqueurs

b. Arak dan sake

Berasal dari beras dengan kandungan alkohol 16-30%

Gambar 13. Arak

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung zat etanol. Zat
psikoaktif yang apabila dikonsumsi dapat menghilangkan kesadaran. Minuman
beralkohol adalah semua jenis minuman yang mengandung etanol atau yang biasa
disebut dengan grain alcohol. Alkohol (ROH) begitu erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari, alkohol digunakan dalam minuman keras. Dalam laboratorium
dan industri, semua senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan regensia. Contoh
minuman yang mengandung alkohol , yaitu Wine, Brandy, Cognac, Tequila, Vodca,
Rhum, Whiskey, dan lain-lain.
Alkohol yang terdapat pada minuman keras bersifat adiktif, artinya dapat
meneybabkan ketagihan atau kecanduan bagi pemakainya. Hal ini yang menyebabkan
alkohol dapat membahayakan bagi tubuh pengonsumsinya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ralp J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Kimia Organik terj. Aloys Hadyana Pudjaatmaka, Kimia
Organik 1,(Jakarta: Erlangga, 1982)
John Wiley dan Soon, Introduction To Organic Chemistry, (ttp.:t.p., 2011)
Satyajit D. Sarker dan Lutfun Nahar, Chemistry For Pharmacy Students: General, Organik and
Natural Product Chemistry, terj. Abdul Rohman Kimia Untuk Farmasi Bahan Kimia
Organik, Alam dan Umum, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
Wiliam H. Brown dan Thomas Poon, Introduction to Organic Chemistry International Student
Version Fifth Edition, (United States: t.p., 2011)
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:22/MENKES/SK/II/1998
Priangguna, Candra. 2015. Perilaku Mengkonsumsi Minuman Beralkohol pada Mahasiswa
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Fakulta Ilmu Pendidikan
UNESA:Jurnal BK UNESA. Olume 05 Nomor 01 Thun 2015,50-56

17

Anda mungkin juga menyukai