Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH ANATOMI

Zaman Kuno

Pada 1600 SM, Papirus Edwin Smith, sebuah teks medis Mesir Kuno, telah menggambarkan
jantung, pembuluh darah, hati, limpa, ginjal, hipotalamus, rahim dan kandung kemih, serta
menunjukkan bahwa pembuluh darah berasal dari jantung. Papirus Ebers (c. 1550 SM)
menampilkan "risalah tentang jantung", yang menjelaskan bahwa pembuluh membawa semua
cairan tubuh ke atau dari setiap anggota tubuh.[34]

Kota Iskandariyah pada masa Kerajaan Ptolemaik tidak hanya memiliki perpustakaan
terbesar berisi buku-buku dan catatan medis, tetapi juga menjadi tempat tinggal bagi banyak
praktisi medis dan filsuf.[35] Dua ahli anatomi dan fisiologi paling terkenal abad ketiga adalah
Herofilos dan Erasistratos. Kedua dokter ini membantu merintis pembedahan manusia untuk
penelitian medis. Mereka juga melakukan viviseksi terhadap mayat para penjahat yang
dihukum, yang dianggap tabu sampai Renaisans. Herofilos diakui sebagai orang pertama
yang melakukan pembedahan sistematis,[36] dan ia menjadi terkenal karena karya-karya
anatominya memberikan kontribusi yang mengesankan pada banyak cabang anatomi dan
banyak aspek kedokteran lainnya.[37] Di antara beberapa karyanya yaitu pengelompokan
sistem denyut nadi, penemuan bahwa arteri manusia memiliki dinding yang lebih tebal
dibandingkan vena, dan bahwa atrium adalah bagian dari jantung. Pengetahuan Herofilos
tentang tubuh manusia memberi pengetahuan penting untuk memahami otak, mata, hati,
organ reproduksi, dan sistem saraf, serta mengkarakterisasi perjalanan penyakit.[38] Sementara
itu, Erasistratos secara akurat menggambarkan struktur otak, termasuk rongga dan
membrannya, serta membuat perbedaan antara otak besar dan otak kecil.[39] Selama studi di
Iskandariyah, Erasistratos secara khusus memperhatikan studi tentang sistem peredaran darah
dan saraf. Ia mampu membedakan saraf sensorik dan motorik dalam tubuh manusia dan
percaya bahwa udara masuk ke paru-paru dan jantung, yang kemudian dibawa ke seluruh
tubuh. Pembedaan antara arteri dan vena yang dikemukakannya—bahwa arteri yang
membawa udara ke seluruh tubuh, sedangkan vena yang membawa darah dari jantung—
merupakan penemuan anatomi yang hebat. Erasistratos juga bertanggung jawab atas
penamaan dan penggambaran fungsi epiglotis dan katup jantung, termasuk trikuspid.[40] Pada
abad ketiga, dokter-dokter Yunani mampu membedakan saraf dari pembuluh darah dan
tendon,[41] dan menyadari bahwa saraf menyampaikan impuls saraf.[35] Herofilos menyatakan
bahwa kerusakan saraf motorik menyebabkan kelumpuhan,[42] menamai meninges dan
ventrikel di otak, membuat pembagian antara otak kecil dan otak besar dan menyatakan
bahwa otak adalah "pusat intelek" dan bukan "ruang pendingin" seperti yang dikemukakan
oleh Aristoteles.[43] Herofilos juga diakui sebagai orang yang menjelaskan saraf optikus,
okulomotorius, divisi motorik dari saraf trigeminalis, wajah, vestibulokoklearis, dan
hipoglosus.[44]
Peralatan bedah ditemukan pertama kali oleh Abu al-Qasim al-Zahrawi pada abad ke-11

Anatomi mata pertama kalinya dalam sejarah oleh Hunain bin Ishaq pada abad ke-9
Ilustrasi anatomi pada abad ke-13

Temuan besar terjadi pada abad ketiga SM, baik dalam sistem pencernaan maupun
reproduksi. Herofilos menemukan dan mendeskripsikan kelenjar ludah, usus kecil, dan hati.
Dia menunjukkan bahwa rahim adalah organ berongga dan menggambarkan ovarium dan
saluran rahim. Herofilos menyatakan bahwa spermatozoa diproduksi oleh testis dan
merupakan orang pertama yang mengidentifikasi kelenjar prostat.[44] Anatomi otot dan
kerangka dijelaskan dalam Korpus Hippokrates, kumpulan karya medis Yunani Kuno yang
ditulis oleh orang-orang yang tidak diketahui.[45] Aristoteles menggambarkan anatomi
vertebrata berdasarkan pembedahan hewan, sementara Praxagoras mengidentifikasi
perbedaan antara arteri dan vena.[46][47]

Pada abad ke-2, Galenus, seorang ahli anatomi, klinisi, penulis, dan filsuf,[48] menulis risalah
anatomi yang terakhir dan sangat berpengaruh pada zaman kuno.[49] Dia mengumpulkan
pengetahuan yang telah ada dan mempelajari anatomi melalui pembedahan hewan.[48]
Galenus adalah salah satu ahli fisiologi eksperimental pertama bereksperimen melalui
viviseksi pada hewan.[50] Gambar-gambar Galenus, yang sebagian besar didasarkan pada
anatomi anjing, menjadi satu-satunya buku teks anatomi untuk seribu tahun berikutnya.
Karyanya diketahui oleh dokter-dokter Renaisans hanya melalui pengobatan pada Zaman
Kejayaan Islam sampai diterjemahkan dari bahasa Yunani pada abad ke-15.[51]

Zaman Pertengahan hingga modern awal


Studi anatomi lengan oleh Leonardo da Vinci, (sekitar 1510)

Bagan anatomis dalam epitom Vesalius,1543

Michiel Jansz van Mierevelt – Pelajaran anatomi oleh Dr. Willem van der Meer, 1617

Anatomi hanya sedikit berkembang dari zaman klasik sampai abad ke-16; seperti yang ditulis
oleh sejarawan Marie Boas, "Kemajuan dalam anatomi sebelum abad ke-16 secara misterius
lambat, sama halnya dengan perkembangannya setelah tahun 1500 yang sangat pesat".[51]:120–
121
Antara tahun 1275 dan 1326, ahli anatomi Mondino de Luzzi, Alessandro Achillini, dan
Antonio Benivieni di Bologna melakukan pembedahan manusia sistematis pertama sejak
zaman kuno.[52][53][54] Anatomi karya Mondino tahun 1316 adalah buku teks pertama pada
Abad Pertengahan yang merekonstruksi ulang pemahaman anatomi manusia. Buku ini
menggambarkan tubuh dalam urutan sebagaimana pembedahan yang dilakukan Mondino,
dimulai dengan perut, lalu dada, lalu kepala, dan anggota badan. ini adalah buku teks anatomi
standar untuk abad berikutnya.[51]

Leonardo da Vinci (1452–1519), yang diberi pengetahuan anatomi oleh Andrea del
Verrocchio, memanfaatkan pengetahuannya tersebut dalam karya-karya seninya dan
membuat banyak sketsa struktur rangka, otot, serta organ-organ manusia dan vertebrata lain
yang dia bedah.[51][55]

Andreas Vesalius (1514–1564), profesor anatomi di Universitas Padova yang berasal dari
Kadipaten Brabant, dianggap sebagai bapak anatomi manusia modern.[56] Ia menerbitkan
buku yang berpengaruh, De humani corporis fabrica ("struktur tubuh manusia"), buku
berformat besar dalam tujuh volume, pada 1543.[57] Ilustrasi yang akurat dan detail yang
rumit, sering kali digambarkan dalam pose alegori terhadap lanskap Italia, dibuat oleh
seniman Jan Stephan Kalkar, murid dari Tiziano Vecelli.[58][59] Para ahli muslim juga telah
menuliskan buku-buku anatomi. Sebagai contoh, Qanun Kedokteran karya Ibnu Sina pada
abad ke-10 menjelaskan tentang anatomi tulang manusia dan cara pengobatan penyakitnya.
Selain itu, terdapat naskah dari sekitar abad ke-15 pada masa pemerintahan Mamluk yang
memuat penjelasan terperinci mengenai anatomi kuda.[60][61]

Zaman modern akhir

Sebelum era medis modern, sarana utama untuk mempelajari struktur internal tubuh adalah
diseksi jenazah, serta inspeksi, palpasi, dan auskultasi orang hidup. Penemuan mikroskop
lantas membuka pemahaman tentang keberadaan blok pembangun jaringan kehidupan.
Kemajuan teknis dalam pengembangan lensa akromatik meningkatkan daya resolusi
mikroskop dan sekitar tahun 1839, Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann
mengidentifikasi bahwa sel adalah unit dasar organisasi semua makhluk hidup. Struktur
berukuran kecil dipelajari dengan melewatkan cahaya melalui sel dan menggunakan
mikrotom untuk membuat irisan jaringan yang cukup tipis untuk diperiksa. Teknik
pewarnaan menggunakan pewarna buatan digunakan untuk membantu membedakan berbagai
jenis jaringan. Kemajuan di bidang histologi dan sitologi dimulai pada akhir abad ke-19,[62]
seiring dengan kemajuan teknik bedah yang memungkinkan pengangkatan spesimen biopsi
dengan aman dan tanpa rasa sakit. Penemuan mikroskop elektron membawa kemajuan besar
dalam kekuatan resolusi dan memungkinkan penelitian tentang ultrastruktur sel dan organel,
serta struktur lain di dalamnya. Pada sekitar waktu yang sama, tahun 1950-an, penggunaan
kristalografi sinar-X untuk mempelajari struktur kristal protein, asam nukleat, dan molekul
biologis lainnya memunculkan bidang baru yaitu anatomi molekuler.[62]

Kemajuan yang sama pentingnya terjadi dalam teknik noninvasif untuk memeriksa struktur
interior tubuh. Sinar-X dapat melewati tubuh dan digunakan dalam radiografi dan fluoroskopi
medis untuk membedakan struktur interior yang memiliki tingkat keburaman yang bervariasi.
Pencitraan resonansi magnetik, tomografi terkomputasi, dan ultrasonografi medis
memungkinkan pemeriksaan struktur internal dengan detail yang belum pernah diamati
sebelumnya hingga tingkat yang jauh melampaui imajinasi cendekiawan pada generasi-
generasi sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai