ANATOMI GENERALIS
Buku Referensi :
1. Human Anatomy : B.D. Chaurasia
2. Human Anatomy and Physiology : Elain N. Marieb
3. Human Anatomy : Frederic H. Martini,PHD
4. Anatomi Fungsional : Sigit Moerjono.
5. Grant’s Method of Anatomy-Regional J.V. Basmajian MD (8 th ed)
6. Terminologia Anatomica / Internasional Anatomical Terminology
FCAT (Federative Commite of Anatomical Terminology)
7. Nominal Anatomica (6 th ed) - 1989
8. Sobota – Atlas Anatomi
9. Prometheeus – Atlas Anatomi
PENGANTAR
I. Hakekat Pendidikan Anatomi
Ada tiga dimensi pendidikan anatomi :
1. Anatomi sebagai substansi ilmu :
Pengusaan substansi memberikan kompetensi dasar untuk
memahami susunan dan bentuk organisme serta penerapannya
dibidang kedokteran.
2. Anatomi sebagai metode berpikir :
Melatih berpikir secara analitis, logis, kausatif, rasional dan
sistematis. Kemampuan berpikir mempengaruhi cara berpikir
dan perilaku.
3. Anatomi sebagai nilai (value) :
Pemahaman betapa erat dan ketergantungan (dependency)
hubungan mahluk dan sekitarnya, yang menumbuhkan
kesadaran akan lingkungan. Memahami kompleksitas
penciptaan mahluk membawa kesadaran kebesaran Tuhan.
(QS. Al Mukminum ayat 12-14). 1
II.Tujuan pendidikan anatomi
Hasil ahkir belajar dapat mengadakan perubahan
tingkah laku (bertambahnya pengetahuan, meluasnya
pengertian, meningkatnya ketrampilan, berubahnya sikap,
mendalanmnya apresiasi).
Ada dua kegiatan dalam pelajaran anatomi :
a. Pengumpulan fakta dan mengingat kembali.
(mengandung unsur memahami morfologi,
topografi, pertumbuhan dan perkembangan,
sampai konsep kelainan organ).
b. Mengadakan korelasi fakta dan menemukan
hubungan antara fakta-fakta tersebut.
(mengandung unsur memahami kaitan morfologi
jaringan dan organ tertentu, memahami sifat,
bentuk individu serta ukuran-ukuran manusia
Indonesia).
2
APA ANATOMI ITU ?
ANATOMI
ANA : Keatas
TOME – TEMNEIN : Memotong
DISSECTIO
DIS : Keatas
SECARE : Memotong
ANATOMI = DISSECTIO
3
Sejarah Perkembangan
Jaman Mesir (Egypt) – awal anatomi
Permulaan studi anatomi 1600 SM (BC)
Edwin Smith ahli bedah menulis tentang : jantung, pembuluh
darah, hati, lien, ginjal , hypothalamus, uterus, dan kandung
kemih. Selanjutnya dinyatakan pembuluh darah memancar dari
jantung.
Ebens Papyrus (1550 BC) menulis lanjutan tentang jantung
menyatakan bahwa jantung adalah pusat pemasok darah dan
melekatnya pembuluh-pembuluh untuk tiap anggota tubuh.
Bangsa Mesir sedikit mengetahui tentang ginjal dan menjadikan
jantung sebagai tempat pertemuan pembuluh-pembuluh yang
membawa cairan dari seluruh tubuh.
5
Galen menjadi dokter kepala para gladiator di Perganum (AD 158)
Dengan kegagalannya yang banyak Galen dapat menggambarkan
cavitas abdominale. Penelitiannya pada babi dan kera
bagaimanapun memberikan informasi lengkap tentang organ-
organ dan memberikan dasar untuk mediknya.
Karya besar mengenai anatomi adalah : On anatmical prosedure
dan On the uses of the parts of the body of man. Informasi yang
tercatat pada karya ini menjadi fondasi otoritas semua penulis
medis dan dokter untuk 1300 th kemudian sampai dia dilawan
oleh Vesalius dan Harvey pada abad ke-16.
Yang dilawan adalah kepercayaan tentang teori yang menyatakan
bahwa arteri berisi udara yang membawa keseluruh bagian tubuh
dari jantung dan paru. Kepercayaan ini didasarkan pada arteri
binatang yang mati yang kosong. Galen mendemontrasikan bahwa
arteri hidup berisi darah tetapi darah akan kembali lagi ketempat
semula sehingga berjalan bolak-balik.
7
Pada abad 17 dan 18 kesulitan adanya cadaver sehingga banyak
kejadian adanya pembunuhan untuk keperluan anatomi, juga
terjadi pembongkaran mayat untuk keperluan diseksi.
Parlemen Inggris pada tahun 1832 mengadakan undang-undang
anatomi yang memberikan legitimasi pemberian cadaver untuk
diseksio dari pidana mati.
Teater anatomi.
o pada tahun 1616 di Leiden didirikan teater untuk anatomi ini
sangat populer untuk memberikan pelajaran anatomi pada
awal abad 16. Universitas Padua mempunyai teater yang luas
ternama yang didirikan pada th 1594. karena ini maka Italia
menjadi pusat untuk viviseksio manusia.
o Pada abad 19 menunjukkan perubahan dari teater menuju ke
ruang kelas sehingga mengurangi jumlah orang yang
berhubungan dengan cadaver.
Modern Lanjut
Selama abad 19 riset anatomi diperluas dengan histologi dan
biologi perkembangan, kedua-duanya pada manusia dan binatang.
Pada abad ini pula mulai dikenal adanya plastinasi gorilla yang
dibuat oleh Gunther von Hagens.
100 th kemudian adanya kemajuan riset yang menggunakan
teknologi yang berkembang umpamanya : pada biologi molecular.
Penggunaan MRI dan CAT dilakukan kemudian yang menambah
lebih lanjutnya riset.
Untuk menghemat waktu beberapa fakultas, umpamanya di
Birmingham menghentikan diseksi untuk mahasiswa diganti
dengan demonstrasi.
8
Penggunaa model-model hidup untuk demonstrasi anatomi
menjadi lebih populer didalam pendidikan. Batas – batas
permukaan yang dapat diraba dapat dipakai untuk situasi klinik
kemudian.
Kontroversi yang timbul terhadap plastinisasi menimbulkan opini
mana yang legal atau mana yang etis .
1. Komplementaritas
Apa yang dapat dilakukan oleh struktur tergantung pada bentuk
spesifiknya. Contoh :
i) Tulang dapat menopang dan melindungi tubuh sebab
mengandung mineral berat.
ii) Aliran darah berjalan satu arah sebab jantung mempunyai
valvula yang meghalangi darah kembali arah
iii) Pulmo dapat berguna untuk perubahan udara sebab
dinding-dinding alveolinya sangat tipis.
10
Mempertahankan kehidupan
i) Mempertahankan batas-batas
Setiap organisme harus mempertahankan batas- batas tubuh
sehingga lingkungan dalam tetap terpisah dari lingkungan luar.
ii) Gerakan.
Dilakukan oleh sistem muskulo skeletal.
iii) Responsif/ Irritabilitet
Kemampuan merasakan perubahan sekelilingnya dan
memberikan tanggapan, dilakukan oleh sistem saraf (nervosum)
iv) Digesti
Proses menghancurkan makanan yang dimakan menjadi
molecul sederhana yang dapat diabsorbsi darah.
v) Metabolisme
Status perubahan adanya reaksi kimia yang terjadi pada sel
tubuh yaitu adanya “Katabolisme” dan “anabolisme”.
Metabolisme tergantung pada tersedianya nutrien dan oksigen
yang ada dalam darah.
Metabolisme diatur oleh hormon.
vi) Ekskresi
Proses membuang excreta yang berasal dari hasil digesti dan
metabolisme. Excreta sistem digestiva (faeces) dan sistem
urinarius (urine), carbon dioxid dibuang lewat paru-paru
(pernafasan).
11
vii) Reproduksi
Terjadi pada tingkat selular dan tingkat organisme.
viii) Tumbuh
Tumbuh adalah bertambahnya ukuran tubuh organisme
umumnya dengan bertambahnya jumlah sel atau bertambah
besarnya sel.
12
3. Homeostasis
Walter Cannon (fisiologist Amerika). Awal abad 20 ,
”wisdom of the body”, yang selanjutnya dinamakan
“homeostasis” menjelaskan kemampuan tubuh mempertahankan
kondisi internal secara relatif stabil walaupun diluar tubuh
terjadi perubahan terus.
Mempertahankan homeostasis
Mempertahankan homeostasis adalah kompleks.
Semua organ berperan dalam mempertahankan homeostasis
yang konstan dengan lingkungan internal.
13
Mekanisme kontrol homeostasis
Komunikasi dalam tubuh adalah esensial untuk homeostasis.
Komunikasi terutama dilakukan sistem saraf dan sistem
endokrin yang menggunakan impuls listrik yang diantar saraf
atau darah yang mengandung hormon yang berguna sebagai
pembawa carier informasi.
Kontrol homeostasis mempunyai paling sedikit 3 komponen
yang interdependen :
1. reseptor -------> lintasan afferen
2. pusat kontrol
3. effector -------> lintasan efferen
14
Sistem endokrin penting juga untuk mempertahankan
homeostasis.
Contoh : Mekanisme kontrol kadar gula darah yang naik
mengubah homeostasis. Kadar gula tinggi menstimulasi sel
pembuat insulin.
Insulin mempercepat penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh.
Juga melakukan penyimpanan kelebihan gula dalam hepar dan
otot sebagai glycogen.
Glucagon , hormon pankreatik mempunyai efek sebaliknya.
Lepasnya glucagon dipicu oleh menurunya kadar gula darah
dibawah batas.
Target glucagon adalah hepar, untuk melepas cadangan
glukosa dari glycogen ke darah sehingga kadar gula darah
naik lagi dan terjadi status homeostasis.
15
Mekanisme umpan balik positif (Positive feedback )
Pada umpan balik positif rangsang balik menambah kekuatan
rangsang semula sehingga aktifitas (output)
dipercepat/dikuatkan.
Contoh yang jelas pada proses coagulasi darah (penggumpalan
darah) dan kontraksi uterus (his) pada waktu kelahiran bayi yang
disebabkan oleh hormon oxytosin.
16
Gb : 2. Regulasi tingkat gula darah pada mekanisme umpan balik
negatif mengikuti hormon pankreas.
17
Gb : 3. Ringkasan tentang mekanisme umpan balik positif untuk
mengatur penggumpalan darah
18
Tatanan Tingkatan (Hirarki) dalam organisasi
struktur tubuh
19
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
20
Gb.4. Beberapa tingkatan organisasi struktural.
Diagram menunjukkan komponen- komponen sistem cardio vascular
yang dipakai untuk menggambarkan beberapa tingkatan organisasi
struktural pada manusia.
21
Gb. 5. Beberapa tingkatan organisasi
Gb. 1.2struktural
22
II. TINGKATAN SEL
Anatomi sellular
Sel diliputi oleh lapisan tipis cairan extra cellular. Batas terluar sel
disebut membran sel ini terdiri dari fosfolipid bilaminer
mengandung protein dan cholesterol.
Membran sel
Pada membran sel dijumpai kanal-kanal untuk lewat air dan ion,
beberapa kanal disebut gerbang kanal (gate channel) sebab dapat
membuka dan menutup.
Endo cytosis adalah gerakan ke dalam sel dengan proses aktif dan
terjadi pada salah satu proses dibawah ini : pinocytosis (cell
drinking), phagocytosis (sel eating), atau endocytosis yang
dimediasi receptor (selective movement).
23
Cytoplasma
Cytoplasma berisi cairan intracellular disebut cytosol yang
mengelilingi struktur yang membentuk fungsi khusus, disebut
organella yang terdiri atas 2 jenis :
1. Organella non membranosa
Tak diselubungi membran selalu kontak dengan cytosol.
Termasuk ini : cytoskeleton, microvilli, centriole, cilia,
flagella, dan ribosom.
2. Organella membranosa
Organelea membranosa : membrana yang diselimuti
lipid yang memisahkan terhadap cytosol. Termasuk
disini mitochondria,nucleus, reticulum endoplasmic,
apparatus Golgi, lysosom, peroksisom.
Ikatan Intercellular
Sel terikat satu sama lain atau dengan fibra protein extra sellular
dengan 4 cara : gap junction, tight junction, intermediate
junction, dan desmosom.
24
III. TINGKAT JARINGAN
Ada 4 buah jaringan primer (utama) fundamental.
1) Jaringan epithelial, 2) jaringan ikat,
3) jaringan otot, 4) jaringan saraf.
25
1) Epithelium
Karakteristik epithelium : i) cellularity, ii) polarity,
iii) attachment, iv) avascular, v) regenerasi.
Klasifikasi epithelium : i) simplex, ii) berlapis dengan sel-sel
squamosa, cuboid, columnar.
2) Jaringan ikat
Klasifikasi : i) jaringan ikat propria, ii) jaringan ikat fluida,
iii) jaringan ikat penopang
26
i) Jaringan ikat propria
Terdiri atas fibra extra cellular dan dua jenis sel, yaitu :
a) Fixed cell (sel diam) berfungsi : local maintenance
(pemeliharaan), perbaikan, dan penyimpanan energi.
b) Wandering cell (sel berjalan), berfungsi : pertahanan dan
perbaikan jaringan yang rusak.
Fixed cell : fibroblast, fixed macrophag, adipocytes, sel
mensenchym, melanocyte.
Wandering cell : free macrophag, mast cell, lymphocyt,
plasma cell, microphag.
Jaringan ikat propria terdiri atas : 1) jaringan ikat longgar,
2) jaringan ikat padat.
Jaringan ikat longgar (fig. III.3)
jaringan ini menjadi material pembungkus tubuh.
Ada 3 jenis jaringan ikat longgar : jaringan areolar, jaringan
adiposa, jaringan reticular. (fig. III.3)
Jaringan ikat padat (fig. III.4), terdiri atas 2 jenis:
1) Jaringan ikat padat regular : tendo, aponeurosa, jaringan
elastis, dan ligamentum
2) Jaringan ikat padat irregular : dermis, capsula yang
melingkungi hepar, ren, lien dan selubung persendian.
ii) Jaringan ikat fluida
Darah dan lymfa adalah jaringan ikat yang mempunyai sel-sel
khusus dalam matrix cair. Matrix ini mengandung protein yang
tidak berbentuk fibra dalam keadaan normal.
Darah mengandung sel-sel : erythrocyt, leucocyt, thrombocyt,
matrix cairnya disebut plasma.
Cairan extra cellular terdiri atas ; plasma, cairan interstitial,
lymfa. Plasma masuk pembuluh darah dalam sistem sirkulasi
(arteri, capiller, vena). Lymfa terbentuk oleh cairan insterstitial
dan masuk ke vasa lymfatik.
27
Mesenchym : jaringan ikat yang pertama terlihat pada embryo yang
sedang tumbuh.
Jaringan ikat longgar ada 3 jenis : i) jaringan areolar, ii) jaringan
adiposa, iii) jaringan reticular. (fig. III.3)
Jaringan ikat padat ada 2 jenis : i) padat regular, ii) padat irregular
(fig.III.4)
28
Gb. III.4. Jaringan ikat padat
29
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
Membran (gb.III.5)
Epithel dan jaringan ikat membentuk bersama membran. Tiap
membran terdiri atas lapisan epithel dan dibawahnya lapisan
jaringan ikat.
Ada 4 jenis membran : a) membran mucosa, b)membran serosa,
c) membran cutanea, d) membran synovia.
Gb. III.5
30
3) Jaringan otot
Jaringan otot mempunyai organella dan bangunan lain yang
kuat dan dapat melakukan kontraksi. Cyto plasma sel otot
disebut sarcoplasma dan membran sel otot disebut
sarcolemma.
Ada 3 jenis jaringan otot : i) otot skelet, ii) otot jantung, iii)
otot polos. Kontraksi ketiga jenis ini sama hanya berbeda pada
organisasi internal saja.
i) Otot skelet : sel – selnya besar, panjang dan gilik disebut
fibra otot. Fibra ototnya sendiri jarang jumlahnya sebab
mempunyai panjang yang lebih dan tiap sel multinuclear.
Sel otot tidak dapat membagi diri, tetapi fibra otot dapat
diproduksi lewat pembagian sel – sel satelit, yaitu sel
mesenchym yang terdapat pada jaringan otot dewasa.
Hasilnya adalah otot skelet dapat memperbaiki diri setelah
adanya cidera.
Otot skelet mengandung actin dan myosin filament yang
diatur sejajar dalam kelompok fungsional sehingga terlihat
berlirik. (seran lintang) atau terlihat terikat. Otot
berkontraksi bila sudah distimulasi saraf, dan saraf
mempunyai kontrol terhadap kontraksi otot. Sehingga
otot ini disebut otot volunter/otot menurut kehendak.
31
ii) Otot jantung
Hanya dijumpai pada jantung. Selnya disebut cardiocyt,
lebih kecil dibanding otot skelet, dan nucleus terletak
central. Sel otot jantung mempunyai ikatan satu sama
lain, ikatan ini terdapat dalam daerah khusus dikenal
sebagai discus intercalatus. Sel otot jantung tidak
dapat membelah, tetapi tidak mempunyai sel satelit
sehingga otot jantung yang rusak sebab cidera tidak
dapat berregenerasi. Sel otot jantung tidak dapat
merelay impuls saraf untuk memulai gerakan. Untuk itu
dijumpai sel otot jantung yang khusus disebut sel
pacemaker yang menghasilkan kontraksi yang regular.
Walau sistem saraf dapat melanjutkan kegiatan pace
maker, tetapi tidak mengontrol sel otot jantung sendiri.
Karenanya otot jantung disebut otot corak/lirik yang
involunter/tidak menurut kehendak.
32
4) Jaringan saraf
Jaringan neuralis/jaringan nervosa. Khusus untuk konduksi
impuls listrik dari suatu regio ke regio yang lain.
Jaringan saraf terdiri atas 2 sel dasar yaitu neuron dan sel –
sel penyokong neuroglia. Tiap neuron mempunyai badan
sel/soma yang mengandung nucleus yang besar. Tiap badan
sel mempunyai lanjutan-lanjutan disebut dendrit (yang
pendek) dan satu lanjutan panjang axon. Dendrit merupakan
serabut-serabut afferen dan axon merupakan serabut efferen.
33
V. TINGKAT SISTEM ORGAN
Organ – organ yang bekerja saling berdekatan mempunyai
satu tujuan membentuk sistem organ. Contoh : sistem cardio
vascular, denyut jantung memompa darah masuk pembuluh
darah dilanjutkan ke tubuh untuk nutrisi tubuh.
Ada sebelas sistem organ dalam tubuh, yaitu : sistem
integumentum, sistem skeletal, sistem muscular, sistem
nervosum, sistem endokrin, sistem kardiovascular, sistem
lymfatik, sistem respirasi, sistem digestif, sistem urinaria,
sistem reproduksi.
34
SYSTEM ORGAN
35
Gb. 7 Kerjasama antara sistem organ.
Sistem integumentum melindungi seluruh tubuh dari lingkungan luar.
Sistem digestif dar respiratoris, melakukan kontak dengan lingkunga
luar waktu mengambil makanan dan oksigen, secara bersama-sama
didistribusikan kepada seluruh sel tubuh lelalui darah. Eliminasi dari
tubuh yang diperoleh dari sampah metabolik melewati sistem urinaria
dan respirasi.
36
BEBERAPA KONSEP DASAR TENTANG SIKAP (POSISI), GERAK
DAN TERMINOLOGI
Posisi Anatomik
Berdiri tegak, lengan rapat ke badan, vola manus menghadap
kedepan. Kaki kanan dan kiri sejajar tegak lurus terhadap tungkai
Posisi Fundamental
Berdiri tegak, lengan rapt ke badan, vola manus menempel badan.
Kaki kanan dan kiri sejajar, tegak lurus terhadap tungkai.
Bidang Orientasi
• Tiga bidang saling tegak lurus
1. Bidang median/bidang mid sagital
Bidang yang membagi tubuh menjadi dua sama besar kiri
dan kanan. Semua bangunan pada potongan bidang median
tubuh dinyatakan superior -inferior / cranial- caudal / anterior
-posterior / ventral-dorsal.
Gerakan yang terjadi pada bidang ini adalah fleksio-extensio.
2. Bidang coronal/frontal/vertikal
Bidang ini tegak lurus pada bidang median melewati sutura
coronalis membagi tubuh menjadi bagian ventral dan dorsal.
Semua bagian yang terpotong oleh bidang frontal dinyatakan
letak superior -inferior dan lateral-medial.
Gerakan yang terjadi pada bidang ini abductio-adductio.
3. Bidang horizontal/transversal
Bidang ini tegak lurus pada bidang median dan bidang
frontal. Bidang horizontal membagi tubuh menjadi bagian
cranial dan caudal.
Gerak yang terjadi pada bidang ini adalah rotatio.
37
Gb : 8. Posisi anatomik dan bidang orientasi
38
BIDANG GERAK, GERAK DASAR DAN SUMBU GERAK
39
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
Selain tiga gerak dasar tersebut diatas masih dikenal adanya gerak
yang lain yaitu :
1. Circumduksi : gerak yang menghasilkan bentuk kerucut dengan
pucuk kerucut terletak pada tempat gerak yang paling sedikit
gerakannya.
2. Pronasi dan supinasi : gerak rotasi pada lengan bawah. Pronasi =
endorotasi, supinasi = eksorotsi.
3. Apposisi : gerak ibu jari tangan untuk berhadapan dengan jari-jari
lain.
4. Eversi : gerak abduksi kaki yang disertai dengan terangkatnya
bagian luar kaki.
5. Inversi : gerak abduksi kaki yang disertai dengan terangkatnya
bagian dalam kaki.
40
TERMINOLOGI YANG MENUNJUKKAN ARAH PADA BATANG
TUBUH (TRUNCUS CORPORIS)
41
Terminology umum
Aditus = pintu masuk ke dalam suatu ruangan
Ala = sayap
Alveolus = gelembung
Ampulla = pelebaran pada akhir suatu saluran
Angulus = sudut
Ansa = bangunan berbentuk kaki angsa
Antrum = ruang berisi udara dalam tulang yang merupakan
penggabungan dari ruangan-ruangan kecil.
Anulus = cincin
Apertura = pintu
Apex = puncak
Appendix = tambahan
Arcus = lengkung
Area = daerah
Basis = dasar=lantai
Brachim = tangkai
Bursa = ruang tambahan /ruang yang berhubungan dengan
ruang yang lebih besar
Canaliculus = saluran kecil
Canalis = saluran
Capitum = kepala yang lebih kecil
Capsula = pembungkus
Caput = kepala
Cartilageo = tulang rawan
Cauda = ekor
Cavum = ruangan
Cellula = ruangan-ruangan kecil
Cervix = collum = leher
Chiasma = persilangan
42
Circulus = rangkaian
Cisterna = ruangan yang berdinding tipis
Columna = tiang
Comissura = penghubung
Cornu = tanduk
Corona = mahkota
Corpus = badan
Corpusculum = badan kecil
Cortex = bagian luar
Crista = rigi/tepi yang tajam
Crus = pengkal penghubung
Decussatio = persilangan serabut saraf
Discus = lempeng
Dorsum = penggung
Ductulus = saluran kecil
Ductus = saluran
Eminentia = peninggian
Excavation = cekungan dari sesuatu ruangan
Facies = dataran
Falx = tangkai pemisah
Fascia = pembungkus dari jaringan ikat
Fasciculus = benang
Fibra = serabut
43
Filum = akhiran suatu bangunan yang mempunyai benang
Fissura = celah
Flexura = bangunan yang melekuk
Folium = daun
Foramen = lobang
Fornix = ruangan dari bangunan yang berbejtuk tanduk
Fossa = cekungan yang lebar dan dangkal
Fovea = cekungan kecil yang rata
Fundus = dasar = basis
Funiculus = tali
Genu = lutut
Glandula = kelenjar
Hilus = tempat masuk suatu bangunan
Humor = cairan
Impressio = lekukan yang terjadi karena desakan
Incissura = takik/celah lebar yang berlantai
Infundibulum = corong
Isthmus = penyempitan
Labium = bibir/tepi
Lacuna = lekuk untuk menampung
Lamina = lembar
Latus/lata = lebar
44
Margo = segi yang tidak tajam
Meatus = gang
Medulla = sumsum
Membrana = gendang/lembar
Nodulus = benjolan kecil
Nucleus = inti
Ostium = lubang kecil dari suatu saluran
Papilla = putting
Paries = pars = bagian
Pelvis = panggul
Plexus = anyaman
Plica = lipatan
Polus = ujung
Portio = pars
Porus = liang
Processus = tonjolan
Prominentia = peninggian
Punctum = titik
Radix = akar
Ramus = cabang
Recessus = tonjolan suatu rongga
Regio = daerah
Rete = anyaman
Rima = celah diantara bibir
Saccus = kantong
Septum = sekat
Sinus = rongga
45
Spatium = rongga berbentuk celah
Spina = tonjolan duri
Stratum = lapisan
Stria = benang
Sulcus = parit
Synovia = cairan sendi
Tegmen = atap
Tenia = pita
Torus = benjolan disekitar lubang
Tractus = tangkai
Tuba = saluran
Tuber = tonjolan bulat
Tuberculum = tonjolan bulat kecil
Tubulus = saluran kecil
Uvula = bangunan seperti lidah atau lidah
Vagina = sarung
Valva = klep
Vas = pembuluh
Velum = bendera
Vertex = puncak
Vesica = buli-buli
Vesicular = buli-buli kecil
Vestibulum = rongga
Villus = jonjot
Viscus (viscera) = alat dalam
Zona = daerah
46
STRUKTUR ANATOMI TUBUH
1. Kulit = Cutis
Merupakan organ terluas pada manusia dan terdiri atas tiga
lapisan :
1.1. Epidermis
Embryologis berasal dari jaringan ectodermal dan terdiri atas
beberapa lapis sel.Epidermis merupakan jaringan a-vasculer dan
tidak mengandung pembuluh lymphe.Nutrici berasal dari
pembuluh darah yang ada di dalam dermis.Diantara sel-sel induk
terdapat sel-sel melanocyt yang menghasilkan melanin untuk
mencegah irradiasi sinar ultraviolet yang berlebihan, serta
reseptor saraf sensorik yang disebut sel-sel Merkel.
Derivat jaringan ectoderm yang berada dalam dermis ialah :
pangkal rambut, pangkal kuku, glandula sebacea (kelenjar
minyak), dan glandula sudorifera (kelenjar keringat). Hasil biopsy
epithel epidermis dapat digunakan untuk medeteksi sex
chromosome.
47
Dermis kaya akan pembuluh darah, pembuluh lymphe dan serabut-
serabut saraf.
Pada palma manus dan planta pedis, kulit terlihat putih, tebal dan
tidak berambut tetapi banyak mengandung kelenjar keringat
Pada kulit terlihat lipatan-lipatan.Arah lipatan ada yang transversal,
miring bahkan ada yang melingkar seperti terlihat pada ujung
jari.Lipatan ini terjadi karena adanya pengelompokan fibra collagen,
lipatan tadi disebut garis Langer.
Garis langer ini penting diperhatikan pada irisan kulit dan sebaiknya
irisan dibuat sejajar dengan garis Langer agar proses penyembuhan
luka lebih baik dan meminimalkan terjadinya jaringan parut.
Jika irisan kulit tegak lurus pada garis Langer, maka luka irisan akan
menganga, penyembuhan lama dan kemungkinan besar terjadi
jaringan parut (cicatrix).
Di region fleksor, kulit terlihat lebih tipis dan halus serta sensitive
pada sentuhan, sedang pada region ekstensor kulit terlihat lebih
tebal dan berambut lebih banyak
48
1.4. Fungsi kulit :
Melindungi jaringan di profundalnya terhadap peradangan
• Mencegah kekeringan permukaan tubuh
• Mengatur suhu tubuh dengan cara evaporasi
• Bertanggung jawab atas pembentukan vitamin D
• Sebagai salah satu alat panca indra
• Sebagai alat ekskresi tambahan (bila terlalu banyak
mengeluarkan keringat akan terjadi gangguan keseimbangan
elektrolit tubuh).
49
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
2. Fascia
Adalah lembar jaringan ikat fibrosa yang membungkus
tubuh/bagian tubuh/organ.Di bagian anterolatetal dinding thorax dan
dinding abdomen sering tidak dapat diikuti karena tipisnya, hal ini
perlu sehubungan dengan pergerakan thorax waktu respirasi dan
pada abdomen yang dapat membesar.
Pada membrum bagian proximal fascia dapat di ikuti dan
lanjutannya diantara otot sebagai septum intermusculare yang
melekat pada tulang yang bersangkutan.
Septum intermusculare ini memisahkan kelompok otot sesuai
dengan fungsinya (loge fleksor, loge ekstensor, dan loge adductor).
Kearah distal membrum, fascia berakhir pada tendo
otot/aponeurosis sebagai retinacula.
Fungsi fascia yang penting ialah membatasi atau mengontrol
perluasan peradangan.
50
2. SKELETON, SENDI DAN OTOT
Skeleton manusia adalah endoskeleton dan terdiri atas tulang
dan tulang rawan.
Fungsi skeleton manusia adalah :
• Penegak dan pemberi bentuk tubuh
• Alat gerak pasif (dalam system pengugkit)
• Perlindungan organ viscera
• Tempat perlekatan otot, dan jaringan ikat lain.
• Tempat pembuatan sel-sel darah
• Tempat penyimpanan ion-ion calcium, fosfat, fluor, dan
magnesium
• Tempat aktivitas enzyme untuk melepaskan calcium dan
matrixnya.
Osteology berasal dari bahasa Yunani dan terdiri atas suku kata
osteon = tulang dan logos = cabang lain. Jadi osteology cabang ilmu
yang mempelajari tentang tulang.Dalam bahasa latin, tulang = os dan
digunakan untuk menyertai nama tulang tertentu, misalnya os coxae
(tulang panggul).
Seperti halnya jaringan ikat lainnya, tulang merupakan jaringan hidup
yang mempunyai pembuluh darah, lymphe dan saraf, dapat tumbuh
dan juga dapat merupakan subyek berbagai penyakit.Bila tulang
patah (fraktur) dan bentuknya berubah, maka bangun dan struktur
internalnya mengalami penyesuaian sehingga fungsinya dapat seperti
semula.
51
Pada membrum yang mengalami kelumpuhan, tulangnya menjadi
tipis dan lemah (atrophi) sedang bila mendapat beban secara periodic
(latihan) menjadi tebal dan kuat (hypertrophy).
2.1. Klasifikasi Tulang
2.1.1. menurut kejadiannya ;
Ossifikasi intracartilaginea (enchondralis), terjadi melalui
stadium tulang rawan
Ossifikasi intramembranosa (endesmalis), terjadi dari
jaringan dst.
Dari jaringan ikat langsung menjadi tulang
52
Skeleton appendiculare, terdiri atas :
• Os longum (tulang panjang)
• Os breve (tulang pendek)
• Os planum (tulang pipih)
• Os irregularis (tulang tak beraturan)
Juga dikenal adanya os pneumaticum (tulang berongga udara) dan os
sesamoida yang berasal dari ossifikasi tendo otot tertentu, misalnya :
patella (tulang tempurung lutut).
Bangunan tulang terdiri atas : substantia compacta disebelah luar
(keras) dan substantia spongiosa disebelah dalam padat seperti spons.
Os longum
Ukuran panjang melebihi ukuran lebar dan tebal. Yang termasuk
tulang ini adalah : clavicula, humerus, radius, ulna, ossa
metacarpalia, femur, tibia, fibula, ossa metatarsalia, dan
phalanges.
Os longum mempunyai dua ujung dan menurut letaknya terhadap
truncus, dibedakan atas epiphysis proximalis yang lebih dekat
dengan truncus dan epiphysis distalis yang jauh dengan truncus.
Bagian diantara kedua epiphysis disebut diaphysis = corpus. Pada
os longum yang sedang tumbuh atau berkembang, epiphysis
sebagian bersar terdiri atas cartilago.
Bila ossifikasi epiphysis sudah mulai maka bagian yang
memisahkan dari diaphysis, disebut discus epiphysialis.Daerah
pertumbuhan diaphysis yang berbatasan dengan discus
epiphysisalis, disebut metaphyse
53
Diaphysis merupakan tabung yang
umumnya berbentuk segitiga dan ruang
didalamnya disebut cavum
medullare.Cavum medullarediisi oleh
sumsum tulang (medullare ossium) baik
berupa medulla ossium rubrum(merah)
maupun medulla ossium flavum(kuning)
atau campuran diantara keduanya.
54
0s breve
Ukuran panjang, lebar dan tebal kurang lebih hampir sama.
Dijumpai pada ossa carpalis dan ossa tarsalia.Terdiri atas
substantia spongiosa yang meliputi disebelah luarnya oleh
substantia compacta yang tipis.
Os Planum
Dijumpai pada beberapa ossa cranii, costa dan scapula.Os planum
umumnya tidak datar tetapi melengkung.Karena tulang ini pipih,
maka substantia compacta terlihat dua lembar yang disebelah
luar disebut tabula externa dan di sebelah dalam yang
menghadap ke otak, disebut tabula interna. Diantara kedua
tabulae terdapat substantia spongiosa yang disebut : diploe
(diploae). Beberapa os planum seperti os lacrimale dan scapula
terlihat sangat tipis dan hanya dibentuk oleh substantia
compacta.
Os Irregularis
Dijumpai pada beberapa ossa cranii, vertebrae dan os
coxae.Sebagian besar berbentuk dari substantia spongiosa yang
diliputi oleh substantia compacta yang tipis.
Os Pneumaticum
Tulang berongga udara dan terdapat di dalam beberapa ossa
cranii seperti : maxilla, os frontale, os temporale, os ethmoidale,
dan os sphenoidale. Rongga tadi disebut sinus/cellullae, misalnya
: sinus maxillaris, sinus frontalis, sinus sphenoidalis, cellulae
ethmoidales dan cellullae mastoideae.
55
Bangun Luar Tulang
Potongan lintang diaphysis os longum, umumnya berbentuk segi
tiga sedangkan os breve, umunya berbentuk kubus berdataran
enam.Ujung-ujung tulang (kecuali dataran sendi) berlobang-lobang
yang dilalui oleh pembuluh darah, lymphe dan saraf.Lobang-lobang ini
terdapat banyak dibagian tepi dataran sendi.Salah satu diantara
lobang-lobangitu ada yang besar dan dilalui oleh pembuluh darah balik
(vena).Lobang-lobang pada corpus os longum kecil-kecil dan hampir
tidak kelihatan, tetapi di antara yang kecil-kecil itu terdapat satu atau
dua yang besar, disebut foramen nutricium.Foramen nutricium
menerus sebagai saluran condong ke dalam substantia compacta,
disebut canalis nutricius yang dilewati oleh pembuluh darah untuk
mendarahi medulla ossium.Arah canalis nutricius pada os longum
manusia tetap tetapi sering dijumpai anomaly pada femur. Arah canalis
nutricius condong menuju ke epiphysis yang akan mengalami proses
penutupan terlebih dahulu (berhenti tumbuh). Pada humerus, radius
dan ulna arah canalis nutricius menuju sendi siku, sedang pada femur,
tibia dan fibula, menjauhi sendi lutut.
56
Pada tulang yang masih dalam proses pertumbuhan daerah
pendarahan a.ephysialis dan a.metaphysialis dipisah oleh lamina
cartilaginea epiphisialis. Bila pertumbuhan berhenti dan lamina
cartilaginae menghilang maka kedua vasa tadi saling beranastomose
dan demikian juga halnya dengan cabang a.nutrica, anastomose ini
disebut circulus vasculosus. Penyaluran darah vena dan lymphe
mengikuti darah arteria.
1. a.epiphysialis
2. a.metaphysialis
3. a.longitudinal
4. a.periostealis
5.metaphysis
6. discus ephysialis
Pembuluh lymphe
Terdapat pada periosteum dan di dalam rongga lymphe perivascular
yang ada di dalam canalis Haversi (canalis nitricium).
57
3. SENDI
Sendi adalah bangunan yang dibentuk oleh satu atua lebih
tulang/cartilago yang ujung-ujungnya berhadapan satu sama lain.
Dalam bahasa latin, articulation berasal dari kata articledan
synonimnya dalam bahasa Yunani adalah arthron yang berarti
sendi/ruas. Demikianlah dikenal istilah arthrologia = cabang ilmu yang
mempelajari tentang sendi dan arthritis = peradangan sendi.
3.1. Klasifikasi Sendi
Berdasarkan atas struktur dan cara tulang / cartilage berhubungan satu
sama lain, maka sendi dibedakan atas :
3.1.1. Synarthrosis (syn = hubungan)
Tanda-tanda khas :
• antar segmen yang berhubungan, dihubungkan oleh
kartilago/jaringan ikat fibrosa yang melanjutkan pada facies
articularis tiap segmen.
• Antar segmen yang berhubungan, dihubungkan oleh ligamentum
• Tidak dijumpai adanya : cavum articularis, capsula articularis,
membrane synovialis.
Klasifikasi ;
a) synchodrosis, berhubungan antar segmen oleh cartilago. Contoh :
antar epiphysis dan diaphysis pada tulang panjang : antar corpus
vertebrae.
b) sutura, permukaan tulang yang saling berhubungan terlihat
seperti gergaji yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.
Permukaan sendi diliputi oleh periosteum.
c) syndesmosis : antar segmen dihubungkan oleh lembar jaringan
ikat fibrosa, misalnya coracoacromialis, radionaris, tibiofibularis.
d) Gomphosis : terdapat pada hubungan akar gigi dengan alveolus
yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.
58
3.1.2. Diarthrosis
Tanda-tanda khas :
• Dataran sendi antar segmen dilapisi oleh cartilage hyaline/fibrocartilago.
• Dataran sendi antar segmen halus
• Mempunyai articularis
• Mempunyai membrane synovialis yang menghasilkan synovial (cairan
sendi)
• Mempunyai capsula articularis
Klasifikasi :
a) Arthroida : bentuk facies articularis
segmen yang saling berhadapan tidak
teratur, umumnya datar atau sedikit
melengkung. Tidak mempunyai sumbu
gerak sehingga gerak yang mungkin
terjadi ialah gerak gelincir. Contoh :
articulation intercarpalia
b) Ginglymus, bersumbu satu. Dataran sendi
yang saling berhadapan, satu konkaf
lainnya seperti kumparan (lihat gbr)
contoh : articulation cubiti, articulation
interphalangea.
c) Trochoidea, bersumbu satu. Dataran
sendi yang saling berhadapan, satu
seperti tongkat/kepala paku yang agak
luas (lihat gbr). Contoh : articulation
atlanto-epistrophei, articulation radio-
ulanaris proximalis, articulatio radio
ulnaris distalus.
Bersumbu dua
d) Condyloidea = ellipsoidea, bersumbu
dua. Dataran sendi yang saling
berhadapan satu bentuk oval komfeks,
lainnya bentuk oval konkaf (lht gbr).
Gerrak byang terjadi yaitu : gerak sagital
(flexi extensi) gerak frontal (adduksi-
adduksi campuran circumduksi, contoh :
Gb : 11. Diarthrosis articulatio radio-carpea.
59
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
e) Sellaris, bersumbu dua. Disebut juga
sendi pelana, karena kedua segmen
tulang yang saling berhadapan
bentuknya seperti pelana kuda. Tipe
sendi ini sebenarnya adalah
modifikasi dari tipe konkaf-konfeks
(lht gbr). Contoh : articulation
carpometacarpalis.
f) Spheroidea = globoidea =
enarthrodia, bersumbu tiga :
Disebut juga sebagai sendi peluru,
dan bersumbu tiga, jadi dalam gerak
sigital (fleksi ekstensi), gerak
horizontal (rotasi), dan gerak
campuran (circumduksi). Contoh :
articulation hemeri, articulatio
coxae.
4. MUSCULUS =OTOT=DAGING
Dalam bahasa latin mus = tikus, dalam bahasa Yunani myo
synonym dengan mus. Demikian dikenal istilah myositis bila otot
mnengalami peradangan. Sepintas otot itu seperti tikus yang
mempunyai kepala = caput, venter = perut dan cauda = ekor. Umumnya
caput dan cauda berupa tendo, yaitu bagian-bagian otot yang sudah
mengalami degenerasi menjadi jaringan menjadi jaringan collagen yang
tidak bersifat kontraktil. Fibra otot sangat kaya akan pembuluh darah,
sedang tendo sangat sedikit. Dengan demikian bila tendo mengalami
peradangan, penyembuhannya berjalan lama. Tendo yang lebar disebut
: aponeurosis.
Otot secara embryologis berasal dari jaringan mesodermal. Ada
tiga jenis yaitu ;
• Otot volunter = seran lintang = otot skelet
• Otot jantung
• Otot involunter = otot polos.
60
Otot volunter umumnya berasal dari myotom/somit atau mesoderm
arci branchialis, sedang otot jantung dan otot polos berasal dari
visceromesoderm / splanchnopleura.
Disebut otot volunter karena aktivitasnya dibawah control sadar
sedang otot involunter tidak dibawah control sadar.
Otot volunter melekat dari satu segmen tulang ke segmen tulang yang
lain dan menyilang satu atau lebih sendi. Bila berkontraksi akan
mendekatkan kedua titik perlekatannya.
Otot jantung dan otot polos umumnya mengelilingi suatu rongga atau
saluran dan pada waktu berkontraksi menyebabkan isi rongga atau
saluran keluar.
Kontraksi otot volunter adalah kuat, cepat tetapi dapat mengalami
kelelahan, sedang otot involunter, lemah, lambat dan tidak pernah
lelah.
Beberapa kekhususan ditemui pada otot skelet yaitu didaerah wajah,
pada satu pihak melekat pada dermis, pada articulatio humeri dan
articulatio coxae sebagian melekat pada capsula articularis yang
berfungsi untuk mencegah terjepitnya capsula articularis waktu
segmen anggota bergerak.
Ada juga yang mengelilingi suatu lubang dan berfungsi sebagai
sphincter, misalnya m.sphincter ani externus, m.orbicularis oris,
m.arbicularis oculi, berat otot skelet adalah 45 % dari seluruh berat
badan.
61
4.1. Arsitektur Struktur Internal Otot
Menurut arah fibra otot :
• Longitudinal, fibra otot memanjang sejajar
misalnya ; m.rectus abdominis, m.sartorius.
• Quadrilateral, fibra ototnya pararel dan
berbentuk segi empat misal : m.rhomboideus,
m.pronator quadrates.
• Triangular, bentuk kipas misalnya : m.
pectoralis major.
• Fusiform, kedua ujung ototnya menyempit
misalnya : m.biceps, m.brachioradialis.
• Penniform, seperti daun kelapa/bulu burung
dan dikenal ada empat bentuk yaitu
• unipennatus (lihat gb), misalnya m.peroneus
longus, m.extensor digitorium longus.
• Bipennatus (lihat gb), misalnya ; m.flexor
hallucis longus, m.rectus femoris
• Multipennatus, banyak tendo yang
dihubungkan oleh fibra otot secara diagonal,
misalnya ; pars intermedia m.deltoideus.
• Circumpennatus, terlihat misalnya pada m.
tibialis anterior. Kalau ototnya dipotong
melintang maka terlihat satu tendo ditengah
dilekati oleh (fibra otot yang melingkar
Gb : 12. Bermacam-macam otot
5.5 Ruang cavernosa adalah ruangan yang berisi darah dengan sel-sel
endothel yang melapisi dindingnya dan membentuk jaringan yang
disebut jaringan cavernosa. Diantara sel-sel endothel itu terdapat
otot polos. Jaringan cavernosa ini dijumpai pada corpus
cavernosum penis dan clitioridis serta corpus spongiosum penis.
5.7. vena, pembuluh darah yang dindingnya lebih tipis dengan lumen
yang lebih besar di banding dengan arteri yang menyertai.
65
Anastomosis
Pada beberapa tempat arteria beranastomose satu sama lain
diantaranya dijumpai pada vola manus, plantar pedis disekitar sendi,
dekat intestinum dan jantung. Bila salah satu arteri yang
beranastomose diikat maka fungsinya tidak terganggu karena darah
yang dibawahnya melalui circulasi collateral.
Darah tidak selalu melalui capiller, melainkan dari arteriole langsung ke
venulae.Dibeberapa tempat ada hubungan antara arteriole ke venulae
tanpa melalui capiller disebut anastomosis arteriovenosus.
Anastomosis ini terdapat pada kulit hidung, bibir, kelopak mata, vola
manus, ujung lidah dan intestinum.
Dikenal ada dua macam anastomosis arteria, yaitu :
o Anastomosis actual, dua arteri berhubungan secara langsung.
Contoh cabang-cabang a.facialis, aa.intercostalis, a.uterina,
a.ovarica dan arteri yang menempati curvatura ventriculi major
maupun curvatura ventriculi minor.
o Anastomosis potensial;disini anastomose dilakukan oleh
arteriole. Untuk mencukupi suplai darah pada daerah tertentu,
maka arteriole yang beranastomosis membutuhkan waktu
untuk berdilatasi. Bila terjadi obstruksi (penyumbatan)
mendadak pada induk arteriole maka daerah yang diurus oleh
arteriole yang bersangkutan kekurangan makanan. Contoh pada
a.coronaria, rr.articulares pada membrum dan rr.corticales pada
hemispherium cerebri.
66
5.9.End Arteri, adalah arteri yang tidak mempunyai anastomosis
precapiller di antara arteri yang berdekatan. Obstruksi pada arteria
ini mengakibatkan terjadinya gangren atau infark.
Contoh pada arteri yang terdapat dalam cor (jantung), lien (limpa),
ren (ginjal), rami medullares system nervosum central, dan vasa
recta yang ada dalam jantung.
6. SYSTEMA LYMPHATICA
Terdiricatas vasa lymphatica dan noduli lymphatici
Vasa lymphatica
Melalui dinding pembuluh darah capilar, bahan makanan dan
unsur lain dari darah, dicurahkan dalam jaringan yang kemudian
disebut cairan jaringan. Sebagian besar cairan jaringan ini masuk
kembali melalui pembuluh darah balik kecuali protein yang
bermolekul besar. Karena itu terbentuk system pembuluh lain yang
meresorbsi sisa yang tidak bisa masuk pembuluh darah balik. System
pembuluh ini disebut system lymphatica yang terdiri atas :
• Capiller lymphatica
• Vasa, pengumpul
• Saluran yang lebih besar
Ketiga bangunan di atas mempunyai valvula yang membuka
kearah jantung. Saluran (ductus) lymphaticus pada akhirnya masuk
kembali ke pembuluh darah balik. Vasa lymphatica tidak di jumpai
pada system nervosum central, otot skelet, medulla ossium, pulpa
lien dan organ-organ yang a.vasculer, seperti cartilago hyaline, kuku,
rambut, cornea.
67
Nodus Lymphaticus
Merupakan jaringan lymphoid yang berfungsi sebagai
penghasil sel-sel lymphocyte, penyimpan vitamin-vitamin, tempat
pembentukan antibody dan reaksi immune, pembawa virus dan
enzyme proteolytik.
Aktifitas jaringan lymphoid pada keadaan pathologis
berlaku sebagai filter. Nodus lymphaticus menerima saluran
pengumpul yang disebut sebagai vasa afferentia, sedang yang
keluar dari nodus disebut sebagai vasa efferentia. Vasa
lymphatica, yang superficial selalu mengikuti vena yang
berdekatan sedang yang profunda mengikuti arteri.
7. SYSTEM NERVOSUM
Dibagi atas system nervosum central, system nervosum
periphericum
7.1. systemnervosum central terdiriatas ;
• encephalon (enkephalosbhs. Yunani),
• medullaspinalis
68
7.2. Systema Nervosum Periphericum Terdiri Atas ;
• 12 pasang nn.craniales
• 31 pasang nn.spinales yang terdiri atas ;
8 pasang nn.cervicales
12 pasang nn.thoracales
5 pasang nn.lumbales
5 pasang nn.sacrales
1 pasang n.coccygealis
69
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
7.4. Neuron
Adalah suatu unit fungsional dan structural dari systema
nervosum (Krishnamurti).Satu neuron mempunyai sifat khas yaitu
eksitabilitas dan konduktifitas, jadi neuron (selsaraf)
berkemampuan untuk membawa impuls (pesan) dalam bentuk
perubahan listrik.
Neuron yang mempunyai cidera (rusak) tidak dapat ber-
regenerasi.
Tiap neuron mempunyai tonjolan-tonjolan protoplasmatik,
yang secara fungsional dibedakan atas :
• Yang membawa impuls ke badan sel disebut dendrit atau
disebut juga sebagai fibra afferent.
• Yang membawa impuls keluar dari badan selsaraf disebut
axon atau disebut juga sebagai fibra efferent
7.5. Ganglion
Adalah kumpulan badan sel saraf yang terdapat di luar
susunan saraf pusat.Beberapa saraf cranial ada yang tidak
mempunyai ganglion, ada juga yang mempunyai satu ganglion
dan bahkan ada yang mempunyai dua ganglion.Perdefinisi,
N.opticus tidak termasuk systema nervosum periphericum yang
sesungguhnya, sebab fibra N. opticus adalah axon sel ganglion di
dalam retina, demikian juga N. olfactorius.
70
7.6. Komponen-komponen Fungsional Systema Nervosum
Periphericum
Ada tujuh macam fibra, yaitu :
1. fibra efferent somatic, adalah motoric untuk otot skelet.
2. fibra efferent visceral khusus, adalah fibra motoric untuk
otot skelet yang berasal dari turunan arci branchiales.
3. fibra efferent visceral umum, adalah fibra saraf otonom
yang mensarafi otot jantung, otot polos dan kelenjar –
kelenjar.
4. fibra afferent somatic umum, adalah fibra saraf yang
membawa impuls dari reseptor yang ada di kulit, misalnya
untuk sensasi sentuhan.
5. fibra afferent somatic khusus adalah membawa impuls
dari reseptor untuk sensasi khusus, misalnya untuk
penglihatan.
6. fibra afferent visceral khusus, membawa impuls yang
berasal dari turunan arci branchiales.
7. fibra afferent visceral umum, membawa impuls yang
berasal dari organ visceral.
Khusus mengenai fibra efferent somatic, fibra berakhir di
dalam otot sebagai lempeng disebut motor end plate. Fibra
yang membawa rangsang dari otot skelet, dimulai sebagai
kumparan yang melingkari satu atau suatu kelompok myofibril.
Kumparan itu disebut muscle spindle.
71
Kalau diperhatikan satu segmen medulla spinalis akan
terlihat keluar sepasang n. spinalis yang dibentuk oleh fusi radix
posterior dan radix anterior (lhtgb).
Nervus spinalis ini muncul dari foramen intervertebrae
(dibentuk oleh incisura vertebralis superior dan incisura
vertebralis inferior dari dua vertebrae yang berdekatan). Segera
setelah muncul dari foramen intervertebrae, n.spinalis bercabang
dua yaitu : r.primarius anterior dan r.primarius posterior. Tiap
n.mengandung komponen fungsional, yaitu fibra efferent
somatic, fibra efferent visceral umum, fibra afferent somatic
umum, fibra afferent visceral umum.
Tidak semua saraf spinal mengandung komponen tersebut
diatas, tergantung ada tidaknya neuron otonom pada segmen
medulla spinalis yang bersangkutan.Kalau diperhatikan neuron
otonom di segmen thoracal medulla spinalis akan terlihat badan
sel saraf berada di cornu lateral (nucleus intermedius) sedang
neurit (efferent) melewati cornu anterius untuk kemudian
bergabung dengan radix anterior n.spinalis. Tetapi sebelum saraf
spinal bercabang dua, fibra efferent tersebut meninggalkan saraf
spinal communicans albus. Ramus communicans ini dapat
berganti neuron di ganglion paravertebrale dan dapat juga tidak ,
yang berganti neuron kembali bergabung dengan n.spinalis
sebagai ramus communicans griseus yang mengandung selubung
myelin, sedang yang tidak berganti neuron menerus menuju
daerah visceral dan sebelum mencapai organ visceral berganti
neuron yang terletak di depan columma vertebralis sebagai
ganglion prevertebralis. Fibra yang setelah berganti neuron di
ganglion tersebut dinamakan fibra post ganglioner.
72
Ramus communicans griseus yang bergabung dengan
n.spinalis mengikuti percabangan saraf spinal dapat berakhir
pada dinding pembuluh darah (berefek mengecilkan lumen
pembuluh darah arteriel = vasokonstriktor) atau pada kelenjar
keringat dan kelenjar minyak rambut (glandula sebacea) sebagai
sekreto motor dan pada otot arektor pilli (otot penegak bulu
roma).
73
ANATOMI PERMUKAAN (SURFACE ANATOMY)
Regiones Corporis
Perhatikan letak Regiones Corporis umpama :
regio colli, regio thoracis, regio abdominalis, regio pectoralis,
dlsb.
74
Anatomi Permukaan
75
Gb : 14. Regio Tubuh Manusia.
Regiones corporis aspectus dorsalis
76
o Cavitas corporis (rongga badan)
Tubuh manusia tidak solid melainkan berongga cavum ini
mempunyai 2 fungsi : a) melindungi organ-organ lunak sperti
otak dan medulla spinalis dari benturan, b) memberikan
kemungkinan perubahan besar maupun letak suatu organ.
POSTERIOR
Dorsal body
cavity
77
Gb : 16. Hubungan antar rongga,
isi dan fungsi pada rongga badan
78
79
SISTEM INTEGUMENTUM
80
o Keriput (wrinkle), tanda regang, garis belah (line of
cleavage)
Fibra collagen beranyaman pada lamina reticular
memberikan ke kuatan tegangan/tarikan (tensil), sedang
fibra elastis selain dapat meregang juga dapat kembali ke
asal semula.
o Fibra collagen dan elastis tersusun sejajar. Susunan berkas
sejajar ini tergantung pada tegangan kulit untuk melawan
tekanan pada keadaan normal. Susunan ini terlihat sebagai
“garis belah” atau “line of cleavage” atau “linea
Langer”.
o Linea Langer
Pada beberapa tempat mayoritas fibra collagen dan elastis
tersusun dalam berkas sejajar. Berkas-berkas ini terletak
pada tempat yang tergantung pada tegangan dikulit selama
gerakan normal yaitu diatur untuk menahan kekuatan yang
digunakan. Pola susunan berkas ini dikenal sebagai linea
Langer. Secara klinis garis ini sangat berarti yaitu bila ada
sayatan / belahan /irisan yang sejajar dengan garis tadi
maka irisan tersebut tetap tertutup, bila melintang garis
akan meninggalkan luka terbuka .
o Umur, hormon, sinar u.v dapat mengurangi tebal kulit, dan
fleksibilitas kulit sehingga menghasilkan kerutan pada
kulit dan kulit dapat menggantung.
81
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2015
82
o Rule of nines (aturan sembilan)
Aturan ini dipakai sebagai metode membagi permukaan tubuh
menjadi 11 area pada peristiwa tubuh mengalami kebakaran (burn).
Setiap area menunjuk 9% dari total area tubuh, ditambah area
genitalis 1% dari jumlah area tubuh. Metode ini dipakai pada
peristiwa kebakaran yang mengenai tubuh yang akan mengalami
hilangnya cairan yang mengandung protein dan mineral.
Totals
4½ %
Anterior and posterior
Head and neck, 9 %
Perineum, 1 %
9% 9%
Anterior and posterior
lower limbs, 36 %
100 %
83
Gb. 3. Organisasi fungsional dan struktural sistem integumentum.
Bagan diatas menunjukkan kaitan antara komponen-komponen
sistem integumentum.
84
Organisasi struktural
Integumentum commune/cutis terdiri atas : 1) membrana
cutenea terbentuk atas epidermis yang terletak superficial dan
dermis yang terletak profundal dan 2) struktur
accesoris/adnexa cutanea yaitu : follikel rambut, glandula
exocrine dan unguis (kuku).
o Epidermis
Mengandung 4 jenis sel :
1. Keratinocyt, sel epith yang terkait satu sama lain.
2. Melanocyt , sel memproduksi pigment
3. Sel Merkel, sel untuk deteksif dan sensasi
4. Sel Langerhans, sel phagocyt dalam sistem imun.
85
Gb. 5.Struktur Epidermis
Lapisan epidermalis
86
Gb. 6. Kulit tipis dan kulit tebal
87
Dermis
o Terdiri atas 2 lapis : 1) yang luas (superficial) lamina
papillaris. 2) yang profundal lamine reticularis.
Lamina papillaris mengandung papilla dermalis yang
mengandung pembuluh darah dan pembuluh lymfa, saraf
sensoris. Lapisan ini menopang dan memberi makan
epidermis.
Lamina reticularis terdiri atas anyaman serabut collagen
dan elastis yang menuju kesegala arah untuk menahan
tegangan pada kulit.
Terdapat plexus arteriosus, saraf sensoris memonitor
rabaan, temperatur, sakit, tekanan dan vibrasi.
89
o Fungsi rambut.
• Ada lima juta helai rambut pada tubuh, seratus
ribu ada dikepala. Ia melindungi kepala dari sinar
u.v, sebagai bantalan terhadap pukulan pada kepala
dan menjadi pemisah kepala dari bagian yang lain.
• Rambut pada lubang hidung (nares) dan lubang
telinga (porus acusticus externus) membantu
menghalangi masuknya benda-benda kecil atau
insect juga yang ada pada mata.
• Karena adanya saraf pada bulbus pili maka
gerakan rambut dapat dirasa. Sensitifitas ini
sebagai pertanda awal untuk menghindari
gangguan (injury).
• Musculus arrector pili terikat dari papilla dermis
kejaringan ikat sekitar follikel ; bila ada rangsang
musculus akan menarik follikel dan mengangkat
rambut.
• Kontraksi sebab dalam keadaan emosi, umpama :
marah, takut, rasa dingin, yang memberikan warna
“kemerahan”.
90
o Jenis rambut
• Rambut pertama timbul pada kehidupan embrional (3 bln)
disebut “lanugo”, sangat halus dan tidak berpigment.
Lanugo lepas sebelum lahir dan diganti oleh salah satu jenis
yang lain yang di ketemukan pada orang dewasa. Rambut
ini yaitu :
1. Rambut Vellus, halus dan terdapat pada seluruh bagian
badan.
2. Rambut intermedier (sekunder) rambut yang berubah
dalam distribusinya umpama pada extremitas superior dan
extremitas inferior.
3. Rambut terminal, kuat, berpigment dan kadang keriting.
Ini terdapat pada rambut kepala, alis, dan bulu mata.
(Scapus piili)
(radix piili)
(bulbus
piili)
(papilla
piili)
92
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2015
93
Glandulla cutanea
Merupakan glandula exocrine yang terdiri atas glandula
sebacea dan glandula sudorifera.
1. Glandula sebacea.
Glandula sebacea (kelenjar minyak) yang mengeluarkan
semacam lilin, sekresi berminyak ke dalam follikel rambut.
Sel-sel kelenjar menghasilkan banyak lipid dalam keadaan
dewasa dan lipid yang dihasilkan dilepas sebagai sekresi
holocrine. Lipid yang dilepas masuk pada lumen kelenjar.
Kontraksi musculus arrector pili yang mengangkat rambut
memeras kelenjar minyak mengeluarkan sekresinya ke dalam
follikel selanjutnya kepermukaan kulit. Sekretnya disebut
“sebum” memberikan pelumasan kulit dan menghambat
pertumbuhan bakteri.
• Follikel sebacea
Follikel sebacea adalah kelenjar minyak yang besar yang
berhubungan langsung dengan epidermis. Follikel ini
tidak akan membentuk rambut dan terdapat banyak pada
muka, punggung, dada, puting susu dan organ kelamin
laki-laki. Adanya bakteri didalam follikel menyebabkan
radang dikenal sebagai folliculitis. Bila ductus glandula
tertutup dapat terjadi furunkel.
94
Gb. 10. Glandula sebacea dan follikel rambut
95
Gb. 11. Organisasi kelenjar exocrine
96
2. Glandula sudorifera (kelenjar keringat)
Cutis mengandung dua kelompok kelenjar keringat, yaitu :
kelenjar apocrine dan kelenjar merocrine.
kedua jenis kelenjar ini mengandung sel myoepithel.
Kontraksi myoepithel memeras kelenjar dan mengeluarkan
sekretnya. Aktifitas sekresi sel-sel kelenjar dan kontraksi
myoepithel dikontrol oleh sistem saraf otonom dan hormon
yang mengaliri.
97
Kelenjar keringat merocrine
Juga dikenal sebagai kelenjar keringat eccrine. Lebih
banyak jumlahnya dan tersebar luas. Cairan jernih yang
dihasilkan kelenjar merocrine disebut “keringat” atau
“perspirasi sensibel”. Keringat terdiri atas 99 % air,
tidak mengandung elektrolit (kecuali NaCl), metabolit
dan hasil sampah.
98
Cross section of Cross section of
99
o Kontrol sekresi kelenjar
Glandula sebacea dan glandula apocrine dapat
diberhentikan mapun dihidupkan fungsinya oleh sistem
saraf otonom, tetapi kontrol secara regional tidak dapat
dilakukan. Ini berarti bahwa bila kelenjar sebacea
diaktifkan maka seluruh kelenjar sebacea akan berfungsi.
Glandula sudorifera merocrine lebih tepat dikontrol yang
berarti aktifitas disetiap daerah dapat berbeda. Sebagai
contoh bila anda menunggu ujian anatomi maka vola
manus anda mulai berkeringat.
100
Kuku (unguis)
Struktur kuku sebagai berikut : corpus unguis yang
menutupi tempat kuku tetapi kuku dihasilkan oleh radix
unguis, yaitu lipatan epithel yang ada ditempat tersebut.
Bagian dari radix yang terdalam adalah dekat periosteum.
Kuku (unguis) merupakan lamina keratin yang melengkung
terdapat pada ujung jari di sebelah dorsal. Ia merupakan
landasan bagi ujung jari sebelah volar atau plantar yang
mengandung organ tactus yang sangat sensitif. Bila kuku
tanggal, perabaan menjadi berkurang.
102
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2015
o Vascularisasi
Didalam lamina subcutanea sepanjang perbatasan dengan
lamina reticularis dijumpai plexus cutaneus. Cabang arteri ini
mendarahi jaringan adiposa juga kulit. Cabang-cabang kecil
menuju epidermis, follikel rambut, kelenjar keringat dll.
Sesampai lamina papillaris membuat anyaman baru yaitu :
plexus papillaris. Capiler yang terbentuk selanjutnya
bermuara dalam venula terus ke vena dibawah subcutis.
103
o Innervasi
Serabut yang mensarafi kulit bersifat : sensibel,
simpatis, motoris.
Serabut-serabut sensibel berakhir pada epidermis,
corium, tela subcutanea.
• Yang berakhir di epidermis : bebas diantara sel-sel
epithelium ; pada meniscus tactus.
• Yang berakhir pada corium : di corpusculum tactus ;
di corpusculum bulboideum ; di corpusculum
cylindricum.
• Yang berakhir pada tela subcutanea : di corpusculum
lamellosum ; mengelilingi folliculus pili ; Pada
pembuluh darah.
104
Serabut – serabut saraf simpatis berakhir pada : arteriole,
sel-sel myo epithel glandula sudorifera, sel-sel sekretoris
glandula sudorifera, m.arrector pilli, otot-otot polos yang
lain.
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118