Anda di halaman 1dari 118

Struktur Tubuh & Fungsi

Blok III 2018 - 2019

ANATOMI GENERALIS
Buku Referensi :
1. Human Anatomy : B.D. Chaurasia
2. Human Anatomy and Physiology : Elain N. Marieb
3. Human Anatomy : Frederic H. Martini,PHD
4. Anatomi Fungsional : Sigit Moerjono.
5. Grant’s Method of Anatomy-Regional J.V. Basmajian MD (8 th ed)
6. Terminologia Anatomica / Internasional Anatomical Terminology
FCAT (Federative Commite of Anatomical Terminology)
7. Nominal Anatomica (6 th ed) - 1989
8. Sobota – Atlas Anatomi
9. Prometheeus – Atlas Anatomi

PENGANTAR
I. Hakekat Pendidikan Anatomi
Ada tiga dimensi pendidikan anatomi :
1. Anatomi sebagai substansi ilmu :
Pengusaan substansi memberikan kompetensi dasar untuk
memahami susunan dan bentuk organisme serta penerapannya
dibidang kedokteran.
2. Anatomi sebagai metode berpikir :
Melatih berpikir secara analitis, logis, kausatif, rasional dan
sistematis. Kemampuan berpikir mempengaruhi cara berpikir
dan perilaku.
3. Anatomi sebagai nilai (value) :
Pemahaman betapa erat dan ketergantungan (dependency)
hubungan mahluk dan sekitarnya, yang menumbuhkan
kesadaran akan lingkungan. Memahami kompleksitas
penciptaan mahluk membawa kesadaran kebesaran Tuhan.
(QS. Al Mukminum ayat 12-14). 1
II.Tujuan pendidikan anatomi
Hasil ahkir belajar dapat mengadakan perubahan
tingkah laku (bertambahnya pengetahuan, meluasnya
pengertian, meningkatnya ketrampilan, berubahnya sikap,
mendalanmnya apresiasi).
Ada dua kegiatan dalam pelajaran anatomi :
a. Pengumpulan fakta dan mengingat kembali.
(mengandung unsur memahami morfologi,
topografi, pertumbuhan dan perkembangan,
sampai konsep kelainan organ).
b. Mengadakan korelasi fakta dan menemukan
hubungan antara fakta-fakta tersebut.
(mengandung unsur memahami kaitan morfologi
jaringan dan organ tertentu, memahami sifat,
bentuk individu serta ukuran-ukuran manusia
Indonesia).

III. Anatomi sebagai himpunan ilmu


Anatomi mempunyai cakupan yang luas dengan
pendekatan yang beragam.
Himpunan ilmu menyangkut :
a. jenis mahluk (manusia, hewan dan tumbuhan)
b. tahapan kehidupan (embriologi pertumbuhan anak
sampai dewasa, gerontologi).
c. jenis pendekatan (makro, mikro, cito, molecular).
d. basis terapan (gross anatomy, applied anatomy, anatomi
bedah, radiologi, biomekanika, ergonomi).

Pembelajaran gross anatomi dengan pendekatan :


a. deskriptif/sistematik,
b.regional/topografi.

Anatomi dan fisiologi merupakan fondasi yang kuat


untuk eksperimen klinik.

2
APA ANATOMI ITU ?

ANATOMI / ILMU URAI


 Ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan bagian tubuh serta
kaitannya dengan melakukan dissectio.
 Dari sudut filosofi,pengertian anatomi bukan hanya struktur
biologis spesies hewan yang ada pada manusia melainkan adanya
kesadaran keberadaan kita sendiri dalam bentuk tubuh kita. Tubuh
ini merupakan medium tempat pengalaman kita menghadapi
lingkungan.
 Ilmu yang mempelajari struktur tubuh sekaligus fungsi terkait.
Penggunaan prinsip fisika dan kimia sebagai dasar pemahaman
fungsi kehidupan.
• Struktur pembangun kehidupan (building block) satu sel
adalah biomolekul yang komplek. (DNA, RNA, protein,
karbohidrat dan lipid).
• Adanya komplementaritas dan integritas antara struktur dan
fungsi.

ANATOMI

ANA : Keatas
TOME – TEMNEIN : Memotong

DISSECTIO
DIS : Keatas
SECARE : Memotong

ANATOMI = DISSECTIO

3
Sejarah Perkembangan
 Jaman Mesir (Egypt) – awal anatomi
Permulaan studi anatomi 1600 SM (BC)
 Edwin Smith ahli bedah menulis tentang : jantung, pembuluh
darah, hati, lien, ginjal , hypothalamus, uterus, dan kandung
kemih. Selanjutnya dinyatakan pembuluh darah memancar dari
jantung.
 Ebens Papyrus (1550 BC) menulis lanjutan tentang jantung
menyatakan bahwa jantung adalah pusat pemasok darah dan
melekatnya pembuluh-pembuluh untuk tiap anggota tubuh.
Bangsa Mesir sedikit mengetahui tentang ginjal dan menjadikan
jantung sebagai tempat pertemuan pembuluh-pembuluh yang
membawa cairan dari seluruh tubuh.

 Jaman Yunani – anatomi lanjut


Mulai dipakainya nomenclatur, metode dan aplikasi studi anatomi.
 Alemaeon, membuat kaitan ilmu anatomi dan ilmu kedokteran
dengan melakukan diseksio pada binatang. Ia
mengidentifikasikan n.opticus dan tuba (yang nantinya dikenal
sebagai tuba Eustachii).
 Acron (480 BC), Pausanias (480 BC), melakukan investigasi
anatomi dan hasil yang penting adalah gambar dari
Empedocles (480 BC) yang menggambarkan darah sebagai asal
mula asal panas yang diperoleh dari cerita-cerita purba.
Mereka percaya bahwa jantung merupakan organ utama
sistem vascular dan udara.
 Hippocrates mengumpulkan tulisan-tulisan dari beberapa
pengarang dan disebut sebagai “Corpus Hippocrates“ . Tulisan-
tulisan ini mengenai struktur musculo skeletal dan permulaan
pengertian fungsi beberapa organ, umpamanya ginjal. Sedang
valvula tricuspidalis dari jantung serta fungsinya ditulis didalam
“On the heart”.
4
 Pada abad ke-4 BCE Aristoteles dan beberapa contemporer
menghasilkan sistem-sistem empiris berdasarkan pada
diseksio binatang. Dengan diseksio ini aristotetes
menemukan anatomi komparatif.
 Praxagoras menemukan perbedaan antara arteri dan vena
dan hubungan antara organ-organ yang ditulisnya secara
akurat.
 Sekolah tentang anatomi pertema didirikan di Alexandria
(300 – abad ke-2 BC).
 Ptolemy I Soter yang pertama mengijinkan untuk pejabat
medis menunjukkan diseksio pada mayat untuk kepentingan
pendidikan.
 Kadang-kadang King Ptolemy ikut didalam diseksio ini.
 Pemakaian pertama mayat manusia untuk penelitian anatomi
berlaku kemudian pada abad ke-4 BCE pada waktu
Herophilos dan Erasistratus mendapatkan ijin untuk
melakukan diseksio hidup, atau vivisection pada penjahat-
penjahat di Alexandria dibawah dinasti Ptolemy.
 Herophilos adalah dokter pertama yang melakukan diseksio
pada tubuh manusia dan dikukuhkan sebagai Bapak Anatomi
(founder of anatomy).
 Herophilos menentang pendapat lama dari Aristotetes bahwa
jantung adalah tempat intelegensi. Yang seharusnya
intelegensi terletak pada otak.
Jumlah penjahat hidup yang dilakukan diseksio olehnya
adalah 600 orang ini semuanya dimaafkan oleh
kontenporernya.
 Anatomis Besar pada ahkir jaman lanjut adalah Galen yang
aktif dalam abad ke-2. Ia mengadakan kompilasi dari ilmu-
ilmu yang ditulis oleh pengarang sebelumnya dan melakukan
penelitian terhadap fungsi organ-organ dengan melakukan
vivisection pada binatang.

5
 Galen menjadi dokter kepala para gladiator di Perganum (AD 158)
 Dengan kegagalannya yang banyak Galen dapat menggambarkan
cavitas abdominale. Penelitiannya pada babi dan kera
bagaimanapun memberikan informasi lengkap tentang organ-
organ dan memberikan dasar untuk mediknya.
 Karya besar mengenai anatomi adalah : On anatmical prosedure
dan On the uses of the parts of the body of man. Informasi yang
tercatat pada karya ini menjadi fondasi otoritas semua penulis
medis dan dokter untuk 1300 th kemudian sampai dia dilawan
oleh  Vesalius dan Harvey pada abad ke-16.
Yang dilawan adalah kepercayaan tentang teori yang menyatakan
bahwa arteri berisi udara yang membawa keseluruh bagian tubuh
dari jantung dan paru. Kepercayaan ini didasarkan pada arteri
binatang yang mati yang kosong. Galen mendemontrasikan bahwa
arteri hidup berisi darah tetapi darah akan kembali lagi ketempat
semula sehingga berjalan bolak-balik.

 Jaman anatomi modern awal


Pada tahun 1275 – 1326 Mondino de Luzzi “Mundinus” melakukan
diseksio manusia secara sistematik sesudah sebelumnya Herophilus
telah melakukan 1500 th yang lalu.
Permulaan perkembangan anatomi didalam masa Eropa Kristiani
setelah jatuhnya Roma terdapat di Bologna dimana para anatomis
melakukan diseksio cadaver dan menghasilkan deskripsi organ dan
identifikasi fungsinya secara akurat.
 Leonardo da Vinci (1452 – 1519), dilatih anatomi oleh Andrea del
Verrocchio tahun 1489 Leonardo mulai membuat gambar anatomi
secara seri mengambil dari bentuk manusia yang ideal. Karya ini
dilaksanakan berturut-turut selama 2 abad.
 Pengertiannya tentang anatomi Aristoteles dan kemudian Galen
menjadikan gambar-gambarnya lebih jelas. Jumlah gambarnya 750
buah merupakan bagian menyeluruh untuk studi anatomi.
Leonardo juga melakukan diseksio sebanyak 30 orang sampai dia
dilarang melakukan atas perintah Paus Leo X.
6
 Dokumen tentang diseksionya dari Florentine Centernarian
memberikan pengetahuan pertama tentang cirrhosis hepatis dan
arteriosclerosis.
Dia yang menggambar tentang potongan lintang yang
memberikan informasi lebih banyak.
 Vesalius 1559, Andreas Vesalius lahir dan berpendidikan di Belgi
memberikan kontribusi yang banyak bagi anatomi manusia.
Vesalius adalah yang pertama mempublikasikan tentang “De
humani corporis fabrica”. yang melawan Galen “drawing for
drawing” .
Pada masa Vesalius anatomi menjadi disiplin yang aktual.
Ketrampilan dan atensi untuk diseksio menonjol pada
publikasinya serta demontrsi yang dilakukan begitu pula
penelitiannya dan mengajarnya.
 Tahun 1540 Galen memberikan demontrasi publik tentang tidak
ketepatan teori anatomi dari Galen yang pada waktu itu masih
merupakan ortodoxy dari profesi medis.
 Vesalius diangkat sebagai Profesor anatomi dan bedah di
Universitas Padua karena kegigihan melakukan diseksio.
 Pada abad 16 dan 17 adanya kemajuan yang signifikan tentang
pengertian sistem sirkulasi, dengan adanya valvula pada vena,
adanya aliran darah vetricel kiri ke kanan lewat sistema sirkulasi
tersebut, dan vena hepatika diidentifikasi merupakan bagian
tersendiri dari sistem sirkulasi. Sistem lympatik juga diidentifikasi
sebagai sistem yang terpisah.
 Abad 17 dan 18 studi anatomi berkembang sangat maju yang
difasilitasi oleh adanya percetakan yang maju. Pada abad ini
pelajaran anatomi lebih banyak diberikan dengan gambar. Hanya
ahli anatomi yang bersertifikat yang boleh melakukan diseksi.
Diseksi ini disponsori oleh kaunsil.

7
 Pada abad 17 dan 18 kesulitan adanya cadaver sehingga banyak
kejadian adanya pembunuhan untuk keperluan anatomi, juga
terjadi pembongkaran mayat untuk keperluan diseksi.
 Parlemen Inggris pada tahun 1832 mengadakan undang-undang
anatomi yang memberikan legitimasi pemberian cadaver untuk
diseksio dari pidana mati.
 Teater anatomi.
o pada tahun 1616 di Leiden didirikan teater untuk anatomi ini
sangat populer untuk memberikan pelajaran anatomi pada
awal abad 16. Universitas Padua mempunyai teater yang luas
ternama yang didirikan pada th 1594. karena ini maka Italia
menjadi pusat untuk viviseksio manusia.
o Pada abad 19 menunjukkan perubahan dari teater menuju ke
ruang kelas sehingga mengurangi jumlah orang yang
berhubungan dengan cadaver.

 Modern Lanjut
 Selama abad 19 riset anatomi diperluas dengan histologi dan
biologi perkembangan, kedua-duanya pada manusia dan binatang.
 Pada abad ini pula mulai dikenal adanya plastinasi gorilla yang
dibuat oleh Gunther von Hagens.
 100 th kemudian adanya kemajuan riset yang menggunakan
teknologi yang berkembang umpamanya : pada biologi molecular.
 Penggunaan MRI dan CAT dilakukan kemudian yang menambah
lebih lanjutnya riset.
 Untuk menghemat waktu beberapa fakultas, umpamanya di
Birmingham menghentikan diseksi untuk mahasiswa diganti
dengan demonstrasi.

8
 Penggunaa model-model hidup untuk demonstrasi anatomi
menjadi lebih populer didalam pendidikan. Batas – batas
permukaan yang dapat diraba dapat dipakai untuk situasi klinik
kemudian.
 Kontroversi yang timbul terhadap plastinisasi menimbulkan opini
mana yang legal atau mana yang etis .

Perhatian Terhadap Nomenclatura


Pada awal anatomi dijumpai adanya 30 ribu istilah anatomi. Baru pada
tahun 1895 waktu perhimpunan anatomi Jerman mengadakan kongres di
Basle menjadikan istilah tersebut menjadi 5 ribu saja. Istilah ini dinamakan
sebagai BNA (Basle Nomina Anatomica).

6 aturan yang dipakai untuk istilah adalah :


1. Tiap bagian hanya ada satu istilah saja (nama)
2. Tiap istilah harus dalam bahasa latin
3. Tiap istilah adalah singkat dan simple
4. Tiap istilah mempunyai tanda ingatan
5. istilah terkait sejauh mungkin harus sama , umpama n.femoralis,
a.femoralis, v.femoralis.
6. Ajective umumnya disusun sebagai berlawanan, umpama major-
minor, superior-inferior.

Tahun 1933 perhimpunan anatomi Inggris di Birmingham mengadakan


revisi BNA dengan BR yang pada tahun 1935 diterima bersama menjadi
JNA (Jena Nomina Anatomica).
Tahun 1955 konggres ahli anatomi di Paris menyetujui revisi BNA-BR-
JNA . Yang pada tahun 1961 menjadi NA (Nomina Anatomica).
Tahun 1977 nomina anatomica (edisi 4)
Tahun 1983 nomina anatomica (edisi 5)
Tahun 1998 FCAT (federative committee on Anatomical Terminology)
mengganti namanya menjadi “Terminologia Anatomica “
9
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019

3 konsep penting anatomi dan fisiologi :


1. Komplementaritas struktur dan fungsi
2. Tatanan tingkatan (hirarchi) dalam organisasi struktural.
3. Homeostasis

1. Komplementaritas
Apa yang dapat dilakukan oleh struktur tergantung pada bentuk
spesifiknya. Contoh :
i) Tulang dapat menopang dan melindungi tubuh sebab
mengandung mineral berat.
ii) Aliran darah berjalan satu arah sebab jantung mempunyai
valvula yang meghalangi darah kembali arah
iii) Pulmo dapat berguna untuk perubahan udara sebab
dinding-dinding alveolinya sangat tipis.

2. Tatanan tingkatan (hirarki) dalam organisasi struktural tubuh

i). Tingkat kimiawi iv). Tingkat organ

ii). Tingkat selular v). Tingkat sistem organ

iii). Tingkat jaringan vi). Tingkat organisme.

10
 Mempertahankan kehidupan
i) Mempertahankan batas-batas
Setiap organisme harus mempertahankan batas- batas tubuh
sehingga lingkungan dalam tetap terpisah dari lingkungan luar.
ii) Gerakan.
Dilakukan oleh sistem muskulo skeletal.
iii) Responsif/ Irritabilitet
Kemampuan merasakan perubahan sekelilingnya dan
memberikan tanggapan, dilakukan oleh sistem saraf (nervosum)
iv) Digesti
Proses menghancurkan makanan yang dimakan menjadi
molecul sederhana yang dapat diabsorbsi darah.
v) Metabolisme
Status perubahan adanya reaksi kimia yang terjadi pada sel
tubuh yaitu adanya “Katabolisme” dan “anabolisme”.
Metabolisme tergantung pada tersedianya nutrien dan oksigen
yang ada dalam darah.
Metabolisme diatur oleh hormon.
vi) Ekskresi
Proses membuang excreta yang berasal dari hasil digesti dan
metabolisme. Excreta sistem digestiva (faeces) dan sistem
urinarius (urine), carbon dioxid dibuang lewat paru-paru
(pernafasan).

11
vii) Reproduksi
Terjadi pada tingkat selular dan tingkat organisme.
viii) Tumbuh
Tumbuh adalah bertambahnya ukuran tubuh organisme
umumnya dengan bertambahnya jumlah sel atau bertambah
besarnya sel.

 Keperluan kelangsungan hidup


Terdiri atas nutrien, oxygen, air dan temperatur yang
tersedia memadai serta tekanan atmosfer.
1. Nutrien
Berasal dari bahan yang dimakan
2. Oxygen
Diperlukan untuk reaksi kimia, 20% udara yang dihirup
adalah oksigen.
3. Air
Subtansia air dalam tubuh adalah 60-80%.
4. Temperatur
Untuk reaksi kimia, temperatur badan normal harus
dipertahankan. Bila temperatur < 37 ⁰C, reaksi
metabolik akan semakin turun sesuai temperatur
tubuh yang akhirnya berhenti berfungsi sampai
dengan terjadi kematian.
5. Tekanan atmosfer
Bernafas dan pergantian gas dalam paru tergantung
pada tekanan atmosfer yang tersedia. Ditempat yang
tinggi tekanan atmosfernya rendah, udara tipis,
pergantian gas dipulmo akan inadequat untuk
mendukung metabolisme sellular.

12
3. Homeostasis
Walter Cannon (fisiologist Amerika). Awal abad 20 ,
”wisdom of the body”, yang selanjutnya dinamakan
“homeostasis” menjelaskan kemampuan tubuh mempertahankan
kondisi internal secara relatif stabil walaupun diluar tubuh
terjadi perubahan terus.

Dalam alih bahasa homeostasis berarti tidak berubah. Semua


sistem organ harus bekerja bersama untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan yang berarti mempertahankan
homeostasis.

 Mempertahankan homeostasis
Mempertahankan homeostasis adalah kompleks.
Semua organ berperan dalam mempertahankan homeostasis
yang konstan dengan lingkungan internal.

Nutrien vital dalam darah harus adequat terus, tekanan darah


harus konstan dan darah bisa dipompa keseluruh jaringan
badan. Bahan sisa tidak boleh terakumulasi, temperatur tubuh
harus terkontrol.

13
 Mekanisme kontrol homeostasis
Komunikasi dalam tubuh adalah esensial untuk homeostasis.
Komunikasi terutama dilakukan sistem saraf dan sistem
endokrin yang menggunakan impuls listrik yang diantar saraf
atau darah yang mengandung hormon yang berguna sebagai
pembawa carier informasi.
Kontrol homeostasis mempunyai paling sedikit 3 komponen
yang interdependen :
1. reseptor -------> lintasan afferen
2. pusat kontrol
3. effector -------> lintasan efferen

 Mekanisme umpan balik negatif (negative feedback)


Umumnya kontrol homeostasis adalah negatif feedback.
Sistem output akan menutup/mengurangi intensitas stimulus.
Contoh :
1. Regulasi temperatur tubuh oleh sistem nervosum.
2. Withdrawal reflex : reflex menghindar bila tangan
terkena pisau.

14
 Sistem endokrin penting juga untuk mempertahankan
homeostasis.
Contoh : Mekanisme kontrol kadar gula darah yang naik
mengubah homeostasis. Kadar gula tinggi menstimulasi sel
pembuat insulin.
Insulin mempercepat penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh.
Juga melakukan penyimpanan kelebihan gula dalam hepar dan
otot sebagai glycogen.
Glucagon , hormon pankreatik mempunyai efek sebaliknya.
Lepasnya glucagon dipicu oleh menurunya kadar gula darah
dibawah batas.
Target glucagon adalah hepar, untuk melepas cadangan
glukosa dari glycogen ke darah sehingga kadar gula darah
naik lagi dan terjadi status homeostasis.

 Kemampuan tubuh mengatur lingkungan dalam badan


Kemampuan tersebut adalah fundamental, dan semua
mekanisme negatif feedback mempunyai tujuan yang sama,
yaitu penanggulangan terhadap perubahan yang mendadak.
Temperatur tubuh dan kadar gula darah adalah 2 variabel yang
perlu diatur.
Negatif feedback yang lain yaitu mengatur tentang : denyut
jantung, tekanan darah, ratio pernafasan, kadar O₂ darah,
carbondioksida, dan mineral.

15
 Mekanisme umpan balik positif (Positive feedback )
Pada umpan balik positif rangsang balik menambah kekuatan
rangsang semula sehingga aktifitas (output)
dipercepat/dikuatkan.
Contoh yang jelas pada proses coagulasi darah (penggumpalan
darah) dan kontraksi uterus (his) pada waktu kelahiran bayi yang
disebabkan oleh hormon oxytosin.

Gb : 1. Gambar Skematik dari unsur-unsur sistem kontrol


Komunikasi antara reseptor, pusat pengawasan dan effektor adalah
penting untuk berjalannya sistem secara normal

16
Gb : 2. Regulasi tingkat gula darah pada mekanisme umpan balik
negatif mengikuti hormon pankreas.

17
Gb : 3. Ringkasan tentang mekanisme umpan balik positif untuk
mengatur penggumpalan darah

18
Tatanan Tingkatan (Hirarki) dalam organisasi
struktur tubuh

I. Tingkat Kimiawi/Tingkatan Dasar/Tingkatan Molekuler


Dalam tubuh dijumpai 36 unsur kimia, diantaranya : oksigen,
hidrogen, nitrogen dan karbon, yang menempati 96% berat badan.
Unsur ini merupakan unsur utama dalam biomolekul. Unsur-
unsur tersebut dalam bentuk atom dapat melakukan
penggabungan dan membentuk molekul.
Dalam tubuh dijumpai adanya lima biomolekul utama yang
komplek yaitu : DNA dan RNA (yang keduanya merupakan asam
nukleat) protein, polisacharid, dan lipid.
DNA dan RNA, protein, polisacharid, dan lipid merupakan
biopolimer karena tersusun dari unit ulangan unsur pembangunan.
Molekul yang komplek ini akan membangun “bahan
kehidupan” menjadi balok bangunan (building blok). Bahan
kehidupan tersebut akan menjadi bagian pembangunan massa
tubuh dan melaksanakan proses untuk fungsi kehidupan dalam
bentuk reaksi bio kimia.
Reaksi bio kimia yang terjadi menghasilkan zat baik yang bersifat
padat, cair maupun gas. Zat-zat ini berasal dari bahan organik
maupun an organik

19
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019

Reaksi biokimia yang terjadi pada dasarnya merupakan tahapan


subsellular dengan peran DNA dan RNA dalam nucleus yang
mengawasi sintesis protein spesifik.
Protein dan DNA serta RNA sebagai molekul makro dalam sel
tersusun sebagai untaian dan molekul khas berisi informasi yang
dapat dipindahkan dari satu generasi sel ke generasi berikutny.
DNA mengalami transkripsi (proses penyalinan) membentuk
RNA. Pada proses ini informasi genitis yang tersandi dalam DNA
disalin oleh untaian RNA disebut RNA kurir atau messenger RNA
(m RNA). Hanya ada 1 dari 2 untaian DNA pada gen yang
membawa kendali tersandi untuk mesintese protein ini disebut
“untaian bermakna”.
Pada waktu transkripsi kedua untain DNA tercerai, untaian
bermakna berlaku sebagai lempeng cetak untuk sintesis RNA
Translasi adalah sintesis protein di cytoplasma yang dilakukan
oleh m.RNA. m.RNA ditranskripsi dalam nucleus menyalin
urutan nucleotida dari DNA. Setelah transkripsi m.RNA masuk
cytoplasma bergabung dengan ribosom.
Awal bangunan dalam bentuk bagian pembangunan tersebut
diatas membentuk unit yang berfungsi dan disebut sebagai sel.
Pada setiap sel dijumpai membran lipid yang berfungsi
memisahkan sel dari sekitarnya. Diluar membran lipid yang
memisahkan sel satu dengan sel lainnya dijumpai cairan extra
sellular yang mempertahankan homeostasis.
Interaksi antar molekul menghasilkan organella yaitu komponen
struktural dan fungsional satu sel yang merupakan unit kehidupan
yang paling kecil dalam organisme.

20
Gb.4. Beberapa tingkatan organisasi struktural.
Diagram menunjukkan komponen- komponen sistem cardio vascular
yang dipakai untuk menggambarkan beberapa tingkatan organisasi
struktural pada manusia.

21
Gb. 5. Beberapa tingkatan organisasi
Gb. 1.2struktural

22
II. TINGKATAN SEL
 Anatomi sellular

Sel diliputi oleh lapisan tipis cairan extra cellular. Batas terluar sel
disebut membran sel ini terdiri dari fosfolipid bilaminer
mengandung protein dan cholesterol.

 Membran sel

Pada membran sel dijumpai kanal-kanal untuk lewat air dan ion,
beberapa kanal disebut gerbang kanal (gate channel) sebab dapat
membuka dan menutup.

Membran sel adalah permeabel selektif.

Diffusi air melewati membran untuk merespon perbedaan dalam


konsentrasi air disebut osmose.

Diffusi dengan fasilitasi adalah proses transport passif yang


memerlukan adanya protein carier.

Semua proses aktif membran memerlukan energi dalam bentuk


adenosin triphosfat (ATP). Dua proses aktif yang terjadi adalah :
transport aktif dan endocytosis.

Endo cytosis adalah gerakan ke dalam sel dengan proses aktif dan
terjadi pada salah satu proses dibawah ini : pinocytosis (cell
drinking), phagocytosis (sel eating), atau endocytosis yang
dimediasi receptor (selective movement).

23
 Cytoplasma
Cytoplasma berisi cairan intracellular disebut cytosol yang
mengelilingi struktur yang membentuk fungsi khusus, disebut
organella yang terdiri atas 2 jenis :
1. Organella non membranosa
Tak diselubungi membran selalu kontak dengan cytosol.
Termasuk ini : cytoskeleton, microvilli, centriole, cilia,
flagella, dan ribosom.

2. Organella membranosa
Organelea membranosa : membrana yang diselimuti
lipid yang memisahkan terhadap cytosol. Termasuk
disini mitochondria,nucleus, reticulum endoplasmic,
apparatus Golgi, lysosom, peroksisom.

Ikatan Intercellular
Sel terikat satu sama lain atau dengan fibra protein extra sellular
dengan 4 cara : gap junction, tight junction, intermediate
junction, dan desmosom.

24
III. TINGKAT JARINGAN
Ada 4 buah jaringan primer (utama) fundamental.
1) Jaringan epithelial, 2) jaringan ikat,
3) jaringan otot, 4) jaringan saraf.

Gb. III. 1. Orientasi jaringan dari tubuh

25
1) Epithelium
Karakteristik epithelium : i) cellularity, ii) polarity,
iii) attachment, iv) avascular, v) regenerasi.
Klasifikasi epithelium : i) simplex, ii) berlapis dengan sel-sel
squamosa, cuboid, columnar.

2) Jaringan ikat
Klasifikasi : i) jaringan ikat propria, ii) jaringan ikat fluida,
iii) jaringan ikat penopang

Gb. III. 2. Klasifikasi jaringan ikat.

26
i) Jaringan ikat propria
Terdiri atas fibra extra cellular dan dua jenis sel, yaitu :
a) Fixed cell (sel diam) berfungsi : local maintenance
(pemeliharaan), perbaikan, dan penyimpanan energi.
b) Wandering cell (sel berjalan), berfungsi : pertahanan dan
perbaikan jaringan yang rusak.
Fixed cell : fibroblast, fixed macrophag, adipocytes, sel
mensenchym, melanocyte.
Wandering cell : free macrophag, mast cell, lymphocyt,
plasma cell, microphag.
Jaringan ikat propria terdiri atas : 1) jaringan ikat longgar,
2) jaringan ikat padat.
 Jaringan ikat longgar (fig. III.3)
jaringan ini menjadi material pembungkus tubuh.
Ada 3 jenis jaringan ikat longgar : jaringan areolar, jaringan
adiposa, jaringan reticular. (fig. III.3)
 Jaringan ikat padat (fig. III.4), terdiri atas 2 jenis:
1) Jaringan ikat padat regular : tendo, aponeurosa, jaringan
elastis, dan ligamentum
2) Jaringan ikat padat irregular : dermis, capsula yang
melingkungi hepar, ren, lien dan selubung persendian.
ii) Jaringan ikat fluida
Darah dan lymfa adalah jaringan ikat yang mempunyai sel-sel
khusus dalam matrix cair. Matrix ini mengandung protein yang
tidak berbentuk fibra dalam keadaan normal.
Darah mengandung sel-sel : erythrocyt, leucocyt, thrombocyt,
matrix cairnya disebut plasma.
Cairan extra cellular terdiri atas ; plasma, cairan interstitial,
lymfa. Plasma masuk pembuluh darah dalam sistem sirkulasi
(arteri, capiller, vena). Lymfa terbentuk oleh cairan insterstitial
dan masuk ke vasa lymfatik.
27
Mesenchym : jaringan ikat yang pertama terlihat pada embryo yang
sedang tumbuh.
 Jaringan ikat longgar ada 3 jenis : i) jaringan areolar, ii) jaringan
adiposa, iii) jaringan reticular. (fig. III.3)
 Jaringan ikat padat ada 2 jenis : i) padat regular, ii) padat irregular
(fig.III.4)

Gb. III. 3. Jaringan ikat longgar

28
Gb. III.4. Jaringan ikat padat

29
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
 Membran (gb.III.5)
Epithel dan jaringan ikat membentuk bersama membran. Tiap
membran terdiri atas lapisan epithel dan dibawahnya lapisan
jaringan ikat.
Ada 4 jenis membran : a) membran mucosa, b)membran serosa,
c) membran cutanea, d) membran synovia.

Gb. III.5

30
3) Jaringan otot
Jaringan otot mempunyai organella dan bangunan lain yang
kuat dan dapat melakukan kontraksi. Cyto plasma sel otot
disebut sarcoplasma dan membran sel otot disebut
sarcolemma.
Ada 3 jenis jaringan otot : i) otot skelet, ii) otot jantung, iii)
otot polos. Kontraksi ketiga jenis ini sama hanya berbeda pada
organisasi internal saja.
i) Otot skelet : sel – selnya besar, panjang dan gilik disebut
fibra otot. Fibra ototnya sendiri jarang jumlahnya sebab
mempunyai panjang yang lebih dan tiap sel multinuclear.
Sel otot tidak dapat membagi diri, tetapi fibra otot dapat
diproduksi lewat pembagian sel – sel satelit, yaitu sel
mesenchym yang terdapat pada jaringan otot dewasa.
Hasilnya adalah otot skelet dapat memperbaiki diri setelah
adanya cidera.
Otot skelet mengandung actin dan myosin filament yang
diatur sejajar dalam kelompok fungsional sehingga terlihat
berlirik. (seran lintang) atau terlihat terikat. Otot
berkontraksi bila sudah distimulasi saraf, dan saraf
mempunyai kontrol terhadap kontraksi otot. Sehingga
otot ini disebut otot volunter/otot menurut kehendak.

31
ii) Otot jantung
Hanya dijumpai pada jantung. Selnya disebut cardiocyt,
lebih kecil dibanding otot skelet, dan nucleus terletak
central. Sel otot jantung mempunyai ikatan satu sama
lain, ikatan ini terdapat dalam daerah khusus dikenal
sebagai discus intercalatus. Sel otot jantung tidak
dapat membelah, tetapi tidak mempunyai sel satelit
sehingga otot jantung yang rusak sebab cidera tidak
dapat berregenerasi. Sel otot jantung tidak dapat
merelay impuls saraf untuk memulai gerakan. Untuk itu
dijumpai sel otot jantung yang khusus disebut sel
pacemaker yang menghasilkan kontraksi yang regular.
Walau sistem saraf dapat melanjutkan kegiatan pace
maker, tetapi tidak mengontrol sel otot jantung sendiri.
Karenanya otot jantung disebut otot corak/lirik yang
involunter/tidak menurut kehendak.

iii) Otot polos


Terdapat pada dinding-dinding pembuluh darah,
sekeliling organ berrongga seperti vesica urinaria,
sekeliling organ repirasi, sirkulasi, digestif dan organ
reproduksi.
Sel otot polos kecil, nucleus oval, dapat membelah,
dapat regenerasi. Actin dan myosin filament tersusun
berbeda dengan otot skelet dan otot jantung, sehingga
tidak bercorak. Sel otot polos dapat berkontraksi
sendiri oleh adanya aksi cell pace setter. Otot polos
berkontraksi karena dipicu oleh aktifitas saraf, sistem
saraf umumnya tidak mengontrol kontraksi otot polos,
jadi otot polos disebut otot tidak berlirik yang involunter.

32
4) Jaringan saraf
Jaringan neuralis/jaringan nervosa. Khusus untuk konduksi
impuls listrik dari suatu regio ke regio yang lain.
Jaringan saraf terdiri atas 2 sel dasar yaitu neuron dan sel –
sel penyokong neuroglia. Tiap neuron mempunyai badan
sel/soma yang mengandung nucleus yang besar. Tiap badan
sel mempunyai lanjutan-lanjutan disebut dendrit (yang
pendek) dan satu lanjutan panjang axon. Dendrit merupakan
serabut-serabut afferen dan axon merupakan serabut efferen.

IV. TINGKAT ORGAN


Struktur yang bijak terdiri atas paling sedikit dua jaringan,
umumnya empat jaringan yang memberikan fungsi spesifik
untuk tubuh.
Pada tingkatan organ fungsi yang komplek dan extreem dapat
terjadi. Contoh : Gaster (lambung) epithel mucosanya
menghasilkan cairan digestif, dindingnya otot yang
berkontraksi mencampur makanan, jaringan ikatnya
mendorong otot polos melakukan peristaltik, sedang sarafnya
meningkatkan aktifitas.

33
V. TINGKAT SISTEM ORGAN
Organ – organ yang bekerja saling berdekatan mempunyai
satu tujuan membentuk sistem organ. Contoh : sistem cardio
vascular, denyut jantung memompa darah masuk pembuluh
darah dilanjutkan ke tubuh untuk nutrisi tubuh.
Ada sebelas sistem organ dalam tubuh, yaitu : sistem
integumentum, sistem skeletal, sistem muscular, sistem
nervosum, sistem endokrin, sistem kardiovascular, sistem
lymfatik, sistem respirasi, sistem digestif, sistem urinaria,
sistem reproduksi.

VI. TINGKAT ORGANISME


Organisme manusia dibentuk oleh beberapa sistem organ.
Sebelas sistem organ yaitu : sistem integumen, sist. skelet,
sist.muscular, sist.nervosum, sist.endokrin, sist.cardio
vascular, sist.limphatic, sist.respirasi, sist.digestif,
sist.urinarius, sist.reproduksi.
Saling mengadakan hubungan tugas fungsional sehingga
organisme manusia menjalankan kehidupan normal.

34
SYSTEM ORGAN

Gb. 6. Sistem Organ dan Fungsi Utamanya

35
Gb. 7 Kerjasama antara sistem organ.
Sistem integumentum melindungi seluruh tubuh dari lingkungan luar.
Sistem digestif dar respiratoris, melakukan kontak dengan lingkunga
luar waktu mengambil makanan dan oksigen, secara bersama-sama
didistribusikan kepada seluruh sel tubuh lelalui darah. Eliminasi dari
tubuh yang diperoleh dari sampah metabolik melewati sistem urinaria
dan respirasi.

36
BEBERAPA KONSEP DASAR TENTANG SIKAP (POSISI), GERAK
DAN TERMINOLOGI

Posisi Anatomik
Berdiri tegak, lengan rapat ke badan, vola manus menghadap
kedepan. Kaki kanan dan kiri sejajar tegak lurus terhadap tungkai
Posisi Fundamental
Berdiri tegak, lengan rapt ke badan, vola manus menempel badan.
Kaki kanan dan kiri sejajar, tegak lurus terhadap tungkai.

Bidang Orientasi
• Tiga bidang saling tegak lurus
1. Bidang median/bidang mid sagital
Bidang yang membagi tubuh menjadi dua sama besar kiri
dan kanan. Semua bangunan pada potongan bidang median
tubuh dinyatakan superior -inferior / cranial- caudal / anterior
-posterior / ventral-dorsal.
Gerakan yang terjadi pada bidang ini adalah fleksio-extensio.

2. Bidang coronal/frontal/vertikal
Bidang ini tegak lurus pada bidang median melewati sutura
coronalis membagi tubuh menjadi bagian ventral dan dorsal.
Semua bagian yang terpotong oleh bidang frontal dinyatakan
letak superior -inferior dan lateral-medial.
Gerakan yang terjadi pada bidang ini abductio-adductio.

3. Bidang horizontal/transversal
Bidang ini tegak lurus pada bidang median dan bidang
frontal. Bidang horizontal membagi tubuh menjadi bagian
cranial dan caudal.
Gerak yang terjadi pada bidang ini adalah rotatio.

37
Gb : 8. Posisi anatomik dan bidang orientasi

38
 BIDANG GERAK, GERAK DASAR DAN SUMBU GERAK

Ada tiga bidang gerak dasar, yaitu :


o Sagital, bidang yang sejajar dengan bidang median, gerak yang
terdapat pada bidang ini disebut gerak sagital.
Bila kedua segmen tulang yang saling berhubungan pada bidang
sagital dan salah satu segmen bergerak mengecilkan sudut disebut
gerak fleksi, gerak kembali pada kedudukan semula disebut gerak
ekstensi.
Sumbu gerak dari gerakan tersebut terdapat pada bidang frontal
dan horizontal yang melewati hubungan antara kedua segmen.

o Frontal, bidang yang tegak lurus terhadap bidang median, gerakan


yang terdapat pada gerakan ini disebut gerak frontal.
Gerak yang menjauhi bidang median disebut gerak abduksi, dan
gerak yang mendekati bidang median disebut abduksi.
Sumbu gerak dari gerakan tersebut terletak pada bidang sagital
dan horizontal.

o Horizontal, bidang yang tegak lurus terhadap bidang sagital dan


frontal. Gerak yang terdapat pada bidang ini disebut gerak
horizontal, atau gerak mengelilingi sumbu / gerak axial / gerak
anguler atau gerak rotasi.
Sumbu geraknya sejalan dengan axis memanjang sesuatu segmen.
Dikenal adanya dua gerak rotasi, yaitu endorotasi (gerak titik
terventral dari sesuatu segmen menuju kearah medial), eksorotasi
(gerak kembali ke kedudukan semula setelah melakukan gerak
endorotasi).

39
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019

Selain tiga gerak dasar tersebut diatas masih dikenal adanya gerak
yang lain yaitu :
1. Circumduksi : gerak yang menghasilkan bentuk kerucut dengan
pucuk kerucut terletak pada tempat gerak yang paling sedikit
gerakannya.
2. Pronasi dan supinasi : gerak rotasi pada lengan bawah. Pronasi =
endorotasi, supinasi = eksorotsi.
3. Apposisi : gerak ibu jari tangan untuk berhadapan dengan jari-jari
lain.
4. Eversi : gerak abduksi kaki yang disertai dengan terangkatnya
bagian luar kaki.
5. Inversi : gerak abduksi kaki yang disertai dengan terangkatnya
bagian dalam kaki.

Khusus mengenai tulang belikat (scapula) yang ikut membentuk gelang


bahu (cingulum membri superioris), maka :

Gerak yang terjadi dalam bidang frontal adalah :


• Elevasi (gerak scapula ke kepala )
• Depresi ( gerak scapula kembali ke kedudukan semula )
• Abduksi ( margo vertebralis scapulae menjauhi linea mediana
posterior)
• Upward rotation / rotasi cranial = rotasi ke atas (cavitas glenoidalis
memutar ke cranial)
• Downward rotation / rotasi caudal = kembalinya cavitas glenoidalis
pada kedudukan semula.
• Protraksi (gerak scapula ke lateral)
• Retraksi (gerak scapula ke kedudukan semula)

Gerak yang terjadi dalam bidang horisontal adalah :


• Protraksi ><detraksi (mengguling kearah lateral

40
TERMINOLOGI YANG MENUNJUKKAN ARAH PADA BATANG
TUBUH (TRUNCUS CORPORIS)

Medianum = terletak dibidang median


Medialis = lebih dekat kebidang median, lateralis
lawan kata dari medialis
Intermedius = medius = terletak diantara dua bangunan
Ventralis = anterior = lebih mendekati permukaan tubuh
disebelah depan (venter = perut).
Dorsalis = posterior = lebih mendekati permukaan tubuh
disebelah belakang (dorsum=punggung).
Cranalis=superior = lebih dekat kearah kepala
Caudalis inferior = lebih dekat kearah ekor ( cauda ekor)
Rostralis = lebih dekat kearah mulut (rostrum=paruh)
Analis = lebih dekat kearah dubur (anus)
Superfisialis = lebih dekat kearah permukaan tubuh, lawan
kata dari profunda
Externus = lebih kearah luar, lawan kata dari internus.

 Terminologi untuk membrum (anggota gerak)


Proximalis = lebih karah batang tubuh >< distalis
Radialis = lebih karah pengumpil (radius), lawan kata dari ulnaris
Tibialis = lebih kearah tulang kering (tibia), lawan kata dari fibularis
Palmaris = volaris = lebih ke arah telapak tangan
Plantaris = lebih kearah telapak kaki

41
 Terminology umum
Aditus = pintu masuk ke dalam suatu ruangan
Ala = sayap
Alveolus = gelembung
Ampulla = pelebaran pada akhir suatu saluran
Angulus = sudut
Ansa = bangunan berbentuk kaki angsa
Antrum = ruang berisi udara dalam tulang yang merupakan
penggabungan dari ruangan-ruangan kecil.
Anulus = cincin
Apertura = pintu
Apex = puncak
Appendix = tambahan
Arcus = lengkung
Area = daerah
Basis = dasar=lantai
Brachim = tangkai
Bursa = ruang tambahan /ruang yang berhubungan dengan
ruang yang lebih besar
Canaliculus = saluran kecil
Canalis = saluran
Capitum = kepala yang lebih kecil
Capsula = pembungkus
Caput = kepala
Cartilageo = tulang rawan
Cauda = ekor
Cavum = ruangan
Cellula = ruangan-ruangan kecil
Cervix = collum = leher
Chiasma = persilangan
42
Circulus = rangkaian
Cisterna = ruangan yang berdinding tipis
Columna = tiang
Comissura = penghubung
Cornu = tanduk
Corona = mahkota
Corpus = badan
Corpusculum = badan kecil
Cortex = bagian luar
Crista = rigi/tepi yang tajam
Crus = pengkal penghubung
Decussatio = persilangan serabut saraf
Discus = lempeng
Dorsum = penggung
Ductulus = saluran kecil
Ductus = saluran
Eminentia = peninggian
Excavation = cekungan dari sesuatu ruangan
Facies = dataran
Falx = tangkai pemisah
Fascia = pembungkus dari jaringan ikat
Fasciculus = benang
Fibra = serabut

43
Filum = akhiran suatu bangunan yang mempunyai benang
Fissura = celah
Flexura = bangunan yang melekuk
Folium = daun
Foramen = lobang
Fornix = ruangan dari bangunan yang berbejtuk tanduk
Fossa = cekungan yang lebar dan dangkal
Fovea = cekungan kecil yang rata
Fundus = dasar = basis
Funiculus = tali
Genu = lutut
Glandula = kelenjar
Hilus = tempat masuk suatu bangunan
Humor = cairan
Impressio = lekukan yang terjadi karena desakan
Incissura = takik/celah lebar yang berlantai
Infundibulum = corong
Isthmus = penyempitan
Labium = bibir/tepi
Lacuna = lekuk untuk menampung
Lamina = lembar
Latus/lata = lebar

44
Margo = segi yang tidak tajam
Meatus = gang
Medulla = sumsum
Membrana = gendang/lembar
Nodulus = benjolan kecil
Nucleus = inti
Ostium = lubang kecil dari suatu saluran
Papilla = putting
Paries = pars = bagian
Pelvis = panggul
Plexus = anyaman
Plica = lipatan
Polus = ujung
Portio = pars
Porus = liang
Processus = tonjolan
Prominentia = peninggian
Punctum = titik
Radix = akar
Ramus = cabang
Recessus = tonjolan suatu rongga
Regio = daerah
Rete = anyaman
Rima = celah diantara bibir
Saccus = kantong
Septum = sekat
Sinus = rongga

45
Spatium = rongga berbentuk celah
Spina = tonjolan duri
Stratum = lapisan
Stria = benang
Sulcus = parit
Synovia = cairan sendi
Tegmen = atap
Tenia = pita
Torus = benjolan disekitar lubang
Tractus = tangkai
Tuba = saluran
Tuber = tonjolan bulat
Tuberculum = tonjolan bulat kecil
Tubulus = saluran kecil
Uvula = bangunan seperti lidah atau lidah
Vagina = sarung
Valva = klep
Vas = pembuluh
Velum = bendera
Vertex = puncak
Vesica = buli-buli
Vesicular = buli-buli kecil
Vestibulum = rongga
Villus = jonjot
Viscus (viscera) = alat dalam
Zona = daerah

46
 STRUKTUR ANATOMI TUBUH
1. Kulit = Cutis
Merupakan organ terluas pada manusia dan terdiri atas tiga
lapisan :
1.1. Epidermis
Embryologis berasal dari jaringan ectodermal dan terdiri atas
beberapa lapis sel.Epidermis merupakan jaringan a-vasculer dan
tidak mengandung pembuluh lymphe.Nutrici berasal dari
pembuluh darah yang ada di dalam dermis.Diantara sel-sel induk
terdapat sel-sel melanocyt yang menghasilkan melanin untuk
mencegah irradiasi sinar ultraviolet yang berlebihan, serta
reseptor saraf sensorik yang disebut sel-sel Merkel.
Derivat jaringan ectoderm yang berada dalam dermis ialah :
pangkal rambut, pangkal kuku, glandula sebacea (kelenjar
minyak), dan glandula sudorifera (kelenjar keringat). Hasil biopsy
epithel epidermis dapat digunakan untuk medeteksi sex
chromosome.

1.2. Dermis sive corium


Embryologis berasal dari somatomesoderm. Corium terdiri atas
dua lapisan yaitu : stratum papillare disebelah luar yang
mengandung serabut-serabut collagen, serabut-serabut elastin,
sel-sel fibroblast, mast sel dan macrophag. Lapisan yang lebih
profundal ialah stratum reticulare lebih tebal serta pada tempat
tertentu mengandung otot-otot polos misalnya pada areola dan
papilla mammae, scrotum, penis, dan perineum.Di daerah wajah
dan leher dalam stratum reticulare ini terdapat otot skelet yaitu
platysma myoides

47
Dermis kaya akan pembuluh darah, pembuluh lymphe dan serabut-
serabut saraf.
Pada palma manus dan planta pedis, kulit terlihat putih, tebal dan
tidak berambut tetapi banyak mengandung kelenjar keringat
Pada kulit terlihat lipatan-lipatan.Arah lipatan ada yang transversal,
miring bahkan ada yang melingkar seperti terlihat pada ujung
jari.Lipatan ini terjadi karena adanya pengelompokan fibra collagen,
lipatan tadi disebut garis Langer.
Garis langer ini penting diperhatikan pada irisan kulit dan sebaiknya
irisan dibuat sejajar dengan garis Langer agar proses penyembuhan
luka lebih baik dan meminimalkan terjadinya jaringan parut.
Jika irisan kulit tegak lurus pada garis Langer, maka luka irisan akan
menganga, penyembuhan lama dan kemungkinan besar terjadi
jaringan parut (cicatrix).
Di region fleksor, kulit terlihat lebih tipis dan halus serta sensitive
pada sentuhan, sedang pada region ekstensor kulit terlihat lebih
tebal dan berambut lebih banyak

1.3. Tela subcutanea = subcutis


Adalah lembar jaringan ikat yang berlemak dan berfungsi untuk
mencegah hilangannya suhu tubuh.Terletak diantara dermis dan
fascia.

48
1.4. Fungsi kulit :
 Melindungi jaringan di profundalnya terhadap peradangan
• Mencegah kekeringan permukaan tubuh
• Mengatur suhu tubuh dengan cara evaporasi
• Bertanggung jawab atas pembentukan vitamin D
• Sebagai salah satu alat panca indra
• Sebagai alat ekskresi tambahan (bila terlalu banyak
mengeluarkan keringat akan terjadi gangguan keseimbangan
elektrolit tubuh).

1.5. vascularisasi dan innervasi kulit


Kulit kaya akan pembuluh darah, dan keadaan ini penting untuk
mengatur suhu badan. Arteria subcutanea memberi cabang
untuk stratum papillare dermis dan berakhir sebagai kapiler-
kapiler.Darah kapiler inilah yang memberi makan pada
epidermis.Plexus venosus (venullae) memberi warna kemerah-
merahan pada kulit.Penyaluran limfe kulit mengikuti aliran vena.

Serabut saraf yang menuju kulit dapat bersifat :


• Sensible yang membawa impuls, tekanan, sakit, panas dan dingin.
• Sensible, fibra efferennya berakhir pada dinding pembuliuh darah,
m.arrector pilli, kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan otot polos
lainnya.
• Motoric ; mensarafi otot yang asalnya branchiogen misalnya :
platysma myoides

49
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019

2. Fascia
Adalah lembar jaringan ikat fibrosa yang membungkus
tubuh/bagian tubuh/organ.Di bagian anterolatetal dinding thorax dan
dinding abdomen sering tidak dapat diikuti karena tipisnya, hal ini
perlu sehubungan dengan pergerakan thorax waktu respirasi dan
pada abdomen yang dapat membesar.
Pada membrum bagian proximal fascia dapat di ikuti dan
lanjutannya diantara otot sebagai septum intermusculare yang
melekat pada tulang yang bersangkutan.
Septum intermusculare ini memisahkan kelompok otot sesuai
dengan fungsinya (loge fleksor, loge ekstensor, dan loge adductor).
Kearah distal membrum, fascia berakhir pada tendo
otot/aponeurosis sebagai retinacula.
Fungsi fascia yang penting ialah membatasi atau mengontrol
perluasan peradangan.

50
2. SKELETON, SENDI DAN OTOT
Skeleton manusia adalah endoskeleton dan terdiri atas tulang
dan tulang rawan.
Fungsi skeleton manusia adalah :
• Penegak dan pemberi bentuk tubuh
• Alat gerak pasif (dalam system pengugkit)
• Perlindungan organ viscera
• Tempat perlekatan otot, dan jaringan ikat lain.
• Tempat pembuatan sel-sel darah
• Tempat penyimpanan ion-ion calcium, fosfat, fluor, dan
magnesium
• Tempat aktivitas enzyme untuk melepaskan calcium dan
matrixnya.
Osteology berasal dari bahasa Yunani dan terdiri atas suku kata
osteon = tulang dan logos = cabang lain. Jadi osteology cabang ilmu
yang mempelajari tentang tulang.Dalam bahasa latin, tulang = os dan
digunakan untuk menyertai nama tulang tertentu, misalnya os coxae
(tulang panggul).
Seperti halnya jaringan ikat lainnya, tulang merupakan jaringan hidup
yang mempunyai pembuluh darah, lymphe dan saraf, dapat tumbuh
dan juga dapat merupakan subyek berbagai penyakit.Bila tulang
patah (fraktur) dan bentuknya berubah, maka bangun dan struktur
internalnya mengalami penyesuaian sehingga fungsinya dapat seperti
semula.

51
Pada membrum yang mengalami kelumpuhan, tulangnya menjadi
tipis dan lemah (atrophi) sedang bila mendapat beban secara periodic
(latihan) menjadi tebal dan kuat (hypertrophy).
2.1. Klasifikasi Tulang
2.1.1. menurut kejadiannya ;
 Ossifikasi intracartilaginea (enchondralis), terjadi melalui
stadium tulang rawan
 Ossifikasi intramembranosa (endesmalis), terjadi dari
jaringan dst.
Dari jaringan ikat langsung menjadi tulang

2.1.2. Menurut pembagian letak ;


Skeleton axiale, terdiri atas :
 Cranium yang terdiri atas neurocranium dan viscerocranium.
Neurocranium adalah bagian cranium yang melindungi
secara langsung jaringan otak disebut pula caput (kepala).
Viscerocranium adalah bagian cranium yang menjadi
kerangka wajah.
 Cranium dan wajah terdiri atas 22 tulang
 Ossicula auditus terdiri atas 6 tulang
 Os hyoideus terdiri atas 1 tulang
 Vertebra terdiri atas 26 ruas
 Costa (iga) terdiri atas 24 tulang
 Sternum (tulang dada) 1 tulang

52
Skeleton appendiculare, terdiri atas :
• Os longum (tulang panjang)
• Os breve (tulang pendek)
• Os planum (tulang pipih)
• Os irregularis (tulang tak beraturan)
Juga dikenal adanya os pneumaticum (tulang berongga udara) dan os
sesamoida yang berasal dari ossifikasi tendo otot tertentu, misalnya :
patella (tulang tempurung lutut).
Bangunan tulang terdiri atas : substantia compacta disebelah luar
(keras) dan substantia spongiosa disebelah dalam padat seperti spons.
 Os longum
Ukuran panjang melebihi ukuran lebar dan tebal. Yang termasuk
tulang ini adalah : clavicula, humerus, radius, ulna, ossa
metacarpalia, femur, tibia, fibula, ossa metatarsalia, dan
phalanges.
Os longum mempunyai dua ujung dan menurut letaknya terhadap
truncus, dibedakan atas epiphysis proximalis yang lebih dekat
dengan truncus dan epiphysis distalis yang jauh dengan truncus.
Bagian diantara kedua epiphysis disebut diaphysis = corpus. Pada
os longum yang sedang tumbuh atau berkembang, epiphysis
sebagian bersar terdiri atas cartilago.
Bila ossifikasi epiphysis sudah mulai maka bagian yang
memisahkan dari diaphysis, disebut discus epiphysialis.Daerah
pertumbuhan diaphysis yang berbatasan dengan discus
epiphysisalis, disebut metaphyse

53
Diaphysis merupakan tabung yang
umumnya berbentuk segitiga dan ruang
didalamnya disebut cavum
medullare.Cavum medullarediisi oleh
sumsum tulang (medullare ossium) baik
berupa medulla ossium rubrum(merah)
maupun medulla ossium flavum(kuning)
atau campuran diantara keduanya.

Bagian dalam epiphysis dan metaphysis


dibentuk oleh trabeculae tak beraturan
dan saling berhubungan satu sama lain,
sehingga menyerupai spons dan
berisikan medulla ossum. Bagian luar
epiphysis dan metaphyisis dibentuk oleh
substantia compacta yang tipis dan
Gb : 9. Os Longum
ujungnya yang bersendi dilapisi oleh
cartilago hyaline.

Permukaan luar diaphysis diliputi oleh lembar jaringan ikat, disebut :


periosteum yang terdiri atas lamina fibrosa disebelah luar, sedang yang
melekat pada tulang berupa lapisan sel-sel osteogenik.
Permukaan cavum medullare dilapisi oleh sel-sel yang melebar disebut
endosteum.
Trabecula dalam substansi spongiosa tersusun membentuk lidi atau
tongkat yang letaknya sesuai dengan garis tekanan dan garis-garis
tarikan. Garis tekanan dan garis tarikan yang terbesar disebut garis
tegangan utama (trayektory). Ditengah ada garis netral yang tanpa
tarikan atau tekanan. Garis netral berjalan dari fovea capitis femoris
menuju ketengah-tengah diaphyse.

54
 0s breve
Ukuran panjang, lebar dan tebal kurang lebih hampir sama.
Dijumpai pada ossa carpalis dan ossa tarsalia.Terdiri atas
substantia spongiosa yang meliputi disebelah luarnya oleh
substantia compacta yang tipis.
Os Planum
Dijumpai pada beberapa ossa cranii, costa dan scapula.Os planum
umumnya tidak datar tetapi melengkung.Karena tulang ini pipih,
maka substantia compacta terlihat dua lembar yang disebelah
luar disebut tabula externa dan di sebelah dalam yang
menghadap ke otak, disebut tabula interna. Diantara kedua
tabulae terdapat substantia spongiosa yang disebut : diploe
(diploae). Beberapa os planum seperti os lacrimale dan scapula
terlihat sangat tipis dan hanya dibentuk oleh substantia
compacta.
 Os Irregularis
Dijumpai pada beberapa ossa cranii, vertebrae dan os
coxae.Sebagian besar berbentuk dari substantia spongiosa yang
diliputi oleh substantia compacta yang tipis.
 Os Pneumaticum
Tulang berongga udara dan terdapat di dalam beberapa ossa
cranii seperti : maxilla, os frontale, os temporale, os ethmoidale,
dan os sphenoidale. Rongga tadi disebut sinus/cellullae, misalnya
: sinus maxillaris, sinus frontalis, sinus sphenoidalis, cellulae
ethmoidales dan cellullae mastoideae.

55
Bangun Luar Tulang
Potongan lintang diaphysis os longum, umumnya berbentuk segi
tiga sedangkan os breve, umunya berbentuk kubus berdataran
enam.Ujung-ujung tulang (kecuali dataran sendi) berlobang-lobang
yang dilalui oleh pembuluh darah, lymphe dan saraf.Lobang-lobang ini
terdapat banyak dibagian tepi dataran sendi.Salah satu diantara
lobang-lobangitu ada yang besar dan dilalui oleh pembuluh darah balik
(vena).Lobang-lobang pada corpus os longum kecil-kecil dan hampir
tidak kelihatan, tetapi di antara yang kecil-kecil itu terdapat satu atau
dua yang besar, disebut foramen nutricium.Foramen nutricium
menerus sebagai saluran condong ke dalam substantia compacta,
disebut canalis nutricius yang dilewati oleh pembuluh darah untuk
mendarahi medulla ossium.Arah canalis nutricius pada os longum
manusia tetap tetapi sering dijumpai anomaly pada femur. Arah canalis
nutricius condong menuju ke epiphysis yang akan mengalami proses
penutupan terlebih dahulu (berhenti tumbuh). Pada humerus, radius
dan ulna arah canalis nutricius menuju sendi siku, sedang pada femur,
tibia dan fibula, menjauhi sendi lutut.

Penyaluran darah, lymphe dan saraf


Tulang sangat kaya akan pembuluh darah, pada os longum
dikenal adanya tiga type pembuluh darah, yaitu :
• a.nutricia, pembuluh darah ini setelah masuk canalis nutricius,
memberikan cabang rr.longitudinal dan mendarahi medulla ossium
serta substantia compacta sampai daerah metaphysis.
• a.periostealis, mendarahi periosteum dan bagian luar substantia
compacta.
• a.epiphysialis dan a.metaphysialis mendarahi metaphysis dan
epiphysis.

56
Pada tulang yang masih dalam proses pertumbuhan daerah
pendarahan a.ephysialis dan a.metaphysialis dipisah oleh lamina
cartilaginea epiphisialis. Bila pertumbuhan berhenti dan lamina
cartilaginae menghilang maka kedua vasa tadi saling beranastomose
dan demikian juga halnya dengan cabang a.nutrica, anastomose ini
disebut circulus vasculosus. Penyaluran darah vena dan lymphe
mengikuti darah arteria.
1. a.epiphysialis
2. a.metaphysialis
3. a.longitudinal
4. a.periostealis
5.metaphysis
6. discus ephysialis

 Pensarafan Gb : 10. A. Nutricii

Jalan saraf mengikuti pembuluh darah dan umunya bersifat


vasomotor, disamping itu juga mengandung fibra sensorik yang
berasal dari periosteum dan tunica adventitia pembuluh darah.
Beberapa fibra sensorik membawa impuls rasa sakit, karena itu
periosteum sangat sensitive terhadap robekan dan tarikan.

Pembuluh lymphe
Terdapat pada periosteum dan di dalam rongga lymphe perivascular
yang ada di dalam canalis Haversi (canalis nitricium).

57
3. SENDI
Sendi adalah bangunan yang dibentuk oleh satu atua lebih
tulang/cartilago yang ujung-ujungnya berhadapan satu sama lain.
Dalam bahasa latin, articulation berasal dari kata articledan
synonimnya dalam bahasa Yunani adalah arthron yang berarti
sendi/ruas. Demikianlah dikenal istilah arthrologia = cabang ilmu yang
mempelajari tentang sendi dan arthritis = peradangan sendi.
3.1. Klasifikasi Sendi
Berdasarkan atas struktur dan cara tulang / cartilage berhubungan satu
sama lain, maka sendi dibedakan atas :
3.1.1. Synarthrosis (syn = hubungan)
Tanda-tanda khas :
• antar segmen yang berhubungan, dihubungkan oleh
kartilago/jaringan ikat fibrosa yang melanjutkan pada facies
articularis tiap segmen.
• Antar segmen yang berhubungan, dihubungkan oleh ligamentum
• Tidak dijumpai adanya : cavum articularis, capsula articularis,
membrane synovialis.
Klasifikasi ;
a) synchodrosis, berhubungan antar segmen oleh cartilago. Contoh :
antar epiphysis dan diaphysis pada tulang panjang : antar corpus
vertebrae.
b) sutura, permukaan tulang yang saling berhubungan terlihat
seperti gergaji yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.
Permukaan sendi diliputi oleh periosteum.
c) syndesmosis : antar segmen dihubungkan oleh lembar jaringan
ikat fibrosa, misalnya coracoacromialis, radionaris, tibiofibularis.
d) Gomphosis : terdapat pada hubungan akar gigi dengan alveolus
yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.

58
3.1.2. Diarthrosis
Tanda-tanda khas :
• Dataran sendi antar segmen dilapisi oleh cartilage hyaline/fibrocartilago.
• Dataran sendi antar segmen halus
• Mempunyai articularis
• Mempunyai membrane synovialis yang menghasilkan synovial (cairan
sendi)
• Mempunyai capsula articularis

Klasifikasi :
a) Arthroida : bentuk facies articularis
segmen yang saling berhadapan tidak
teratur, umumnya datar atau sedikit
melengkung. Tidak mempunyai sumbu
gerak sehingga gerak yang mungkin
terjadi ialah gerak gelincir. Contoh :
articulation intercarpalia
b) Ginglymus, bersumbu satu. Dataran sendi
yang saling berhadapan, satu konkaf
lainnya seperti kumparan (lihat gbr)
contoh : articulation cubiti, articulation
interphalangea.
c) Trochoidea, bersumbu satu. Dataran
sendi yang saling berhadapan, satu
seperti tongkat/kepala paku yang agak
luas (lihat gbr). Contoh : articulation
atlanto-epistrophei, articulation radio-
ulanaris proximalis, articulatio radio
ulnaris distalus.
Bersumbu dua
d) Condyloidea = ellipsoidea, bersumbu
dua. Dataran sendi yang saling
berhadapan satu bentuk oval komfeks,
lainnya bentuk oval konkaf (lht gbr).
Gerrak byang terjadi yaitu : gerak sagital
(flexi extensi) gerak frontal (adduksi-
adduksi campuran circumduksi, contoh :
Gb : 11. Diarthrosis articulatio radio-carpea.

59
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
e) Sellaris, bersumbu dua. Disebut juga
sendi pelana, karena kedua segmen
tulang yang saling berhadapan
bentuknya seperti pelana kuda. Tipe
sendi ini sebenarnya adalah
modifikasi dari tipe konkaf-konfeks
(lht gbr). Contoh : articulation
carpometacarpalis.
f) Spheroidea = globoidea =
enarthrodia, bersumbu tiga :
Disebut juga sebagai sendi peluru,
dan bersumbu tiga, jadi dalam gerak
sigital (fleksi ekstensi), gerak
horizontal (rotasi), dan gerak
campuran (circumduksi). Contoh :
articulation hemeri, articulatio
coxae.

4. MUSCULUS =OTOT=DAGING
Dalam bahasa latin mus = tikus, dalam bahasa Yunani myo
synonym dengan mus. Demikian dikenal istilah myositis bila otot
mnengalami peradangan. Sepintas otot itu seperti tikus yang
mempunyai kepala = caput, venter = perut dan cauda = ekor. Umumnya
caput dan cauda berupa tendo, yaitu bagian-bagian otot yang sudah
mengalami degenerasi menjadi jaringan menjadi jaringan collagen yang
tidak bersifat kontraktil. Fibra otot sangat kaya akan pembuluh darah,
sedang tendo sangat sedikit. Dengan demikian bila tendo mengalami
peradangan, penyembuhannya berjalan lama. Tendo yang lebar disebut
: aponeurosis.
Otot secara embryologis berasal dari jaringan mesodermal. Ada
tiga jenis yaitu ;
• Otot volunter = seran lintang = otot skelet
• Otot jantung
• Otot involunter = otot polos.
60
Otot volunter umumnya berasal dari myotom/somit atau mesoderm
arci branchialis, sedang otot jantung dan otot polos berasal dari
visceromesoderm / splanchnopleura.
Disebut otot volunter karena aktivitasnya dibawah control sadar
sedang otot involunter tidak dibawah control sadar.
Otot volunter melekat dari satu segmen tulang ke segmen tulang yang
lain dan menyilang satu atau lebih sendi. Bila berkontraksi akan
mendekatkan kedua titik perlekatannya.
Otot jantung dan otot polos umumnya mengelilingi suatu rongga atau
saluran dan pada waktu berkontraksi menyebabkan isi rongga atau
saluran keluar.
Kontraksi otot volunter adalah kuat, cepat tetapi dapat mengalami
kelelahan, sedang otot involunter, lemah, lambat dan tidak pernah
lelah.
Beberapa kekhususan ditemui pada otot skelet yaitu didaerah wajah,
pada satu pihak melekat pada dermis, pada articulatio humeri dan
articulatio coxae sebagian melekat pada capsula articularis yang
berfungsi untuk mencegah terjepitnya capsula articularis waktu
segmen anggota bergerak.
Ada juga yang mengelilingi suatu lubang dan berfungsi sebagai
sphincter, misalnya m.sphincter ani externus, m.orbicularis oris,
m.arbicularis oculi, berat otot skelet adalah 45 % dari seluruh berat
badan.

61
4.1. Arsitektur Struktur Internal Otot
Menurut arah fibra otot :
• Longitudinal, fibra otot memanjang sejajar
misalnya ; m.rectus abdominis, m.sartorius.
• Quadrilateral, fibra ototnya pararel dan
berbentuk segi empat misal : m.rhomboideus,
m.pronator quadrates.
• Triangular, bentuk kipas misalnya : m.
pectoralis major.
• Fusiform, kedua ujung ototnya menyempit
misalnya : m.biceps, m.brachioradialis.
• Penniform, seperti daun kelapa/bulu burung
dan dikenal ada empat bentuk yaitu
• unipennatus (lihat gb), misalnya m.peroneus
longus, m.extensor digitorium longus.
• Bipennatus (lihat gb), misalnya ; m.flexor
hallucis longus, m.rectus femoris
• Multipennatus, banyak tendo yang
dihubungkan oleh fibra otot secara diagonal,
misalnya ; pars intermedia m.deltoideus.
• Circumpennatus, terlihat misalnya pada m.
tibialis anterior. Kalau ototnya dipotong
melintang maka terlihat satu tendo ditengah
dilekati oleh (fibra otot yang melingkar
Gb : 12. Bermacam-macam otot

Umumnya pemberian nama otot didasarkan atas :


• Bentuk = m.trapezius, m.rhomboideus
• Letak : m. tibialis anterior
• Banyaknya caput ; m.biceps, triceps, quadriceps
• Fungsinya : m.levator scapulae
• Fungsi dan bentuk : m.pronator quadrates
• Fungsi dan letak : m.flexor digitorum profundus.
62
Disebut origo, bila tempat otot adalah tempat fiksasi (segmen yang
dilekati tidak bergerak) ; sedang insertio yaitu tempat melekatnya otot
dimana segmen yang dilekati bergerak.
Konsep pemberian nama perlekatan otot ini dapat membingungkan
karena kedua ujung yang melekat pada segmen tulang dapat bergerak.
Oleh karena itu digunakan pemberian nama yang lebih mudah
dipahami, yaitu :
• Perlekatan proximal dan perlekatan distal, untuk otot-otot yang
ada membrum, dan truncus.
• Perlekatan medial dan perlekatan lateral, untuk otot yang
terletak horizontal, misalnya m.transversus abdominis.
• Perlekatan perifer, dan central, untuk otot diaphragm.

4.2. Umumnya yang dimaksud dengan kontraksi otot, ialah


memendekkan otot. Tetapi sebenarnya ada tiga macam bentuk
kontraksi otot, yaitu :
a. Kontraksi konsentris disebut juga sebagai kontraksi phasik.
Salah satu ujung otot terfikasi dan ujung yang lain menarik
tulang dan memutarnya pada sendi.
b. Kontraksi eksentrik (memanjang). Pada kontraksi ini
kembalinya otot kekeadaan semula secara bertahap. Jadi
istilah memanjang sebenarnya tidak benar karena memang
otot tidak pernah memanjang.
c. Kontraksi statis. Otot yang berkontraksi sebagian atau
seluruhnya tanpa mengalami perubahan panjang
(diameternya).
63
5. PEMBULUH DARAH DAN LYMPHE
Cabang ilmu yang mempelajari tentang pmbuluh darah dan lymphe
disebut : angiologi, terdiri atas suku kata angeion dan logos.
Dalam bahasa Yunani angeion berarti pembuluh. Demikian dikenal
istilah angiography, angioma, angiopati.
Pada dasarnya dikenal dua macam circulasi darah yaitu : circulasi
systematic dan circulasi pulmonal.

5.1. Circulasi systematic/sistemik


Darah yang berasal dari ventrikel sinister jantung keluar
melalui aorta untuk disebarluaskan keseluruh tubuh dan dari
tubuh masuk kembali kejantung (atrium dextrum) melalui
vena cava superior dan vena cava inferior.
5.2. Circulasi pulmonal
Darah yang berasal dari ventrikel dexter jantung (darah
venosa) keluar memasuki kedua pulmo melalui truncus
pulmonalis dan dari kedua pulmo masuk atrium sinistrum
melalui sepasang venae pulmonales. Ini berarti bahwa vanae
pulmonales mengandung darah arteriel.
5.3. Arteria
Berdasar ukuran dan struktur jaringan arteri di klasifikasi sbb :
• Arteri besar = arteri elastika, dinding sebagian besar terdiri
dari jaringan elastis umpama : aorta, truncus
brachiocephalicus (a.anonima), a.subclavia, a.carotes
communis, truincus pulmonalis, a.iliaca communis.
• Arteri ukuran sedang = arteri muscularis, sebagian
dindingnya dari otot polos.
• Arteriola, arteri dengan lumen kecil, dindingnya terutama
dari otot-otot polos.
64
5.4. Capilar, Merupakan rangkaian anastomosis pembuluh, tempat
arteriole bermuara padanya.
Pada jaringan yang mempunyai aktivitas besar, dijumpai banyak
kapiller, misalnya ; kelenjar, hepar, ren, dan pulmo. Sedang yang
aktivitasnya sedikit seperti tendo dan ligamentum, capillernya
sedikit. Jaringan yang tidak mempunyai capiller, juga tidak
mempunyai aktivitas seperti pada : cornea, epidermis, dan cartilage
hyaline.
Sinusoid, adalah capiller yang lebih besar dan berkelok-kelok.
Terdapat dalam hepar, lien, substantia medullaris tulang, glomus,
caroticus, glomus coccygealis, glandula suprarenalis, glandula
parahtyroidea, dan adenohypophysis. Diantara sel-sel yang melapisi
dinding sinusoid terdapat banyak sel-sel phagocyte.

5.5 Ruang cavernosa adalah ruangan yang berisi darah dengan sel-sel
endothel yang melapisi dindingnya dan membentuk jaringan yang
disebut jaringan cavernosa. Diantara sel-sel endothel itu terdapat
otot polos. Jaringan cavernosa ini dijumpai pada corpus
cavernosum penis dan clitioridis serta corpus spongiosum penis.

5.6. venulae, adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah dari


capiller dan diteruskan ke vena yang lebih besar.

5.7. vena, pembuluh darah yang dindingnya lebih tipis dengan lumen
yang lebih besar di banding dengan arteri yang menyertai.

65
 Anastomosis
Pada beberapa tempat arteria beranastomose satu sama lain
diantaranya dijumpai pada vola manus, plantar pedis disekitar sendi,
dekat intestinum dan jantung. Bila salah satu arteri yang
beranastomose diikat maka fungsinya tidak terganggu karena darah
yang dibawahnya melalui circulasi collateral.
Darah tidak selalu melalui capiller, melainkan dari arteriole langsung ke
venulae.Dibeberapa tempat ada hubungan antara arteriole ke venulae
tanpa melalui capiller disebut anastomosis arteriovenosus.
Anastomosis ini terdapat pada kulit hidung, bibir, kelopak mata, vola
manus, ujung lidah dan intestinum.
Dikenal ada dua macam anastomosis arteria, yaitu :
o Anastomosis actual, dua arteri berhubungan secara langsung.
Contoh cabang-cabang a.facialis, aa.intercostalis, a.uterina,
a.ovarica dan arteri yang menempati curvatura ventriculi major
maupun curvatura ventriculi minor.
o Anastomosis potensial;disini anastomose dilakukan oleh
arteriole. Untuk mencukupi suplai darah pada daerah tertentu,
maka arteriole yang beranastomosis membutuhkan waktu
untuk berdilatasi. Bila terjadi obstruksi (penyumbatan)
mendadak pada induk arteriole maka daerah yang diurus oleh
arteriole yang bersangkutan kekurangan makanan. Contoh pada
a.coronaria, rr.articulares pada membrum dan rr.corticales pada
hemispherium cerebri.

66
5.9.End Arteri, adalah arteri yang tidak mempunyai anastomosis
precapiller di antara arteri yang berdekatan. Obstruksi pada arteria
ini mengakibatkan terjadinya gangren atau infark.
Contoh pada arteri yang terdapat dalam cor (jantung), lien (limpa),
ren (ginjal), rami medullares system nervosum central, dan vasa
recta yang ada dalam jantung.

6. SYSTEMA LYMPHATICA
Terdiricatas vasa lymphatica dan noduli lymphatici
 Vasa lymphatica
Melalui dinding pembuluh darah capilar, bahan makanan dan
unsur lain dari darah, dicurahkan dalam jaringan yang kemudian
disebut cairan jaringan. Sebagian besar cairan jaringan ini masuk
kembali melalui pembuluh darah balik kecuali protein yang
bermolekul besar. Karena itu terbentuk system pembuluh lain yang
meresorbsi sisa yang tidak bisa masuk pembuluh darah balik. System
pembuluh ini disebut system lymphatica yang terdiri atas :
• Capiller lymphatica
• Vasa, pengumpul
• Saluran yang lebih besar
Ketiga bangunan di atas mempunyai valvula yang membuka
kearah jantung. Saluran (ductus) lymphaticus pada akhirnya masuk
kembali ke pembuluh darah balik. Vasa lymphatica tidak di jumpai
pada system nervosum central, otot skelet, medulla ossium, pulpa
lien dan organ-organ yang a.vasculer, seperti cartilago hyaline, kuku,
rambut, cornea.

67
 Nodus Lymphaticus
Merupakan jaringan lymphoid yang berfungsi sebagai
penghasil sel-sel lymphocyte, penyimpan vitamin-vitamin, tempat
pembentukan antibody dan reaksi immune, pembawa virus dan
enzyme proteolytik.
Aktifitas jaringan lymphoid pada keadaan pathologis
berlaku sebagai filter. Nodus lymphaticus menerima saluran
pengumpul yang disebut sebagai vasa afferentia, sedang yang
keluar dari nodus disebut sebagai vasa efferentia. Vasa
lymphatica, yang superficial selalu mengikuti vena yang
berdekatan sedang yang profunda mengikuti arteri.

7. SYSTEM NERVOSUM
Dibagi atas system nervosum central, system nervosum
periphericum
7.1. systemnervosum central terdiriatas ;
• encephalon (enkephalosbhs. Yunani),
• medullaspinalis

68
7.2. Systema Nervosum Periphericum Terdiri Atas ;
• 12 pasang nn.craniales
• 31 pasang nn.spinales yang terdiri atas ;
8 pasang nn.cervicales
12 pasang nn.thoracales
5 pasang nn.lumbales
5 pasang nn.sacrales
1 pasang n.coccygealis

7.3. System nervosum autonomicum terdiri atas :


• systema parasymphaticum
• systema symphaticum
System parasymphaticum, pusatnya didaerah cranio
sacral yaitu : bersama N.oculomotorius (N.111), N.facialis
(N.VII), N.glossopharyngeus (N.IX), N.vagus (N.X) dan di daerah
segmen medulla spinalis sacral 2,3, dan 4 (S 234). Systema
symphaticum terdapat di daerah medulla spinalis segmen thora
columbal : (T 1-12 dan L 1,2,3).

69
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2018 - 2019
7.4. Neuron
Adalah suatu unit fungsional dan structural dari systema
nervosum (Krishnamurti).Satu neuron mempunyai sifat khas yaitu
eksitabilitas dan konduktifitas, jadi neuron (selsaraf)
berkemampuan untuk membawa impuls (pesan) dalam bentuk
perubahan listrik.
Neuron yang mempunyai cidera (rusak) tidak dapat ber-
regenerasi.
Tiap neuron mempunyai tonjolan-tonjolan protoplasmatik,
yang secara fungsional dibedakan atas :
• Yang membawa impuls ke badan sel disebut dendrit atau
disebut juga sebagai fibra afferent.
• Yang membawa impuls keluar dari badan selsaraf disebut
axon atau disebut juga sebagai fibra efferent

7.5. Ganglion
Adalah kumpulan badan sel saraf yang terdapat di luar
susunan saraf pusat.Beberapa saraf cranial ada yang tidak
mempunyai ganglion, ada juga yang mempunyai satu ganglion
dan bahkan ada yang mempunyai dua ganglion.Perdefinisi,
N.opticus tidak termasuk systema nervosum periphericum yang
sesungguhnya, sebab fibra N. opticus adalah axon sel ganglion di
dalam retina, demikian juga N. olfactorius.

70
7.6. Komponen-komponen Fungsional Systema Nervosum
Periphericum
Ada tujuh macam fibra, yaitu :
1. fibra efferent somatic, adalah motoric untuk otot skelet.
2. fibra efferent visceral khusus, adalah fibra motoric untuk
otot skelet yang berasal dari turunan arci branchiales.
3. fibra efferent visceral umum, adalah fibra saraf otonom
yang mensarafi otot jantung, otot polos dan kelenjar –
kelenjar.
4. fibra afferent somatic umum, adalah fibra saraf yang
membawa impuls dari reseptor yang ada di kulit, misalnya
untuk sensasi sentuhan.
5. fibra afferent somatic khusus adalah membawa impuls
dari reseptor untuk sensasi khusus, misalnya untuk
penglihatan.
6. fibra afferent visceral khusus, membawa impuls yang
berasal dari turunan arci branchiales.
7. fibra afferent visceral umum, membawa impuls yang
berasal dari organ visceral.
Khusus mengenai fibra efferent somatic, fibra berakhir di
dalam otot sebagai lempeng disebut motor end plate. Fibra
yang membawa rangsang dari otot skelet, dimulai sebagai
kumparan yang melingkari satu atau suatu kelompok myofibril.
Kumparan itu disebut muscle spindle.
71
Kalau diperhatikan satu segmen medulla spinalis akan
terlihat keluar sepasang n. spinalis yang dibentuk oleh fusi radix
posterior dan radix anterior (lhtgb).
Nervus spinalis ini muncul dari foramen intervertebrae
(dibentuk oleh incisura vertebralis superior dan incisura
vertebralis inferior dari dua vertebrae yang berdekatan). Segera
setelah muncul dari foramen intervertebrae, n.spinalis bercabang
dua yaitu : r.primarius anterior dan r.primarius posterior. Tiap
n.mengandung komponen fungsional, yaitu fibra efferent
somatic, fibra efferent visceral umum, fibra afferent somatic
umum, fibra afferent visceral umum.
Tidak semua saraf spinal mengandung komponen tersebut
diatas, tergantung ada tidaknya neuron otonom pada segmen
medulla spinalis yang bersangkutan.Kalau diperhatikan neuron
otonom di segmen thoracal medulla spinalis akan terlihat badan
sel saraf berada di cornu lateral (nucleus intermedius) sedang
neurit (efferent) melewati cornu anterius untuk kemudian
bergabung dengan radix anterior n.spinalis. Tetapi sebelum saraf
spinal bercabang dua, fibra efferent tersebut meninggalkan saraf
spinal communicans albus. Ramus communicans ini dapat
berganti neuron di ganglion paravertebrale dan dapat juga tidak ,
yang berganti neuron kembali bergabung dengan n.spinalis
sebagai ramus communicans griseus yang mengandung selubung
myelin, sedang yang tidak berganti neuron menerus menuju
daerah visceral dan sebelum mencapai organ visceral berganti
neuron yang terletak di depan columma vertebralis sebagai
ganglion prevertebralis. Fibra yang setelah berganti neuron di
ganglion tersebut dinamakan fibra post ganglioner.

72
Ramus communicans griseus yang bergabung dengan
n.spinalis mengikuti percabangan saraf spinal dapat berakhir
pada dinding pembuluh darah (berefek mengecilkan lumen
pembuluh darah arteriel = vasokonstriktor) atau pada kelenjar
keringat dan kelenjar minyak rambut (glandula sebacea) sebagai
sekreto motor dan pada otot arektor pilli (otot penegak bulu
roma).

Fibra efferent somatic dan visceral umum mempunyai


badan sel saraf yang ada di dalam foramen intervertebrale
sebagai ganglion spinale intervertebrale = pseudounipoler/ T sel

Neuritnya sebagai radix posterior n.spinalis memasuki


cornu posterior medulla spinalis. Circuit affector – fibra afferent
– medulla spinalis – fibra efferent dan berakhir pada effector,
disebut arcus (lengkung) refleks. Contoh : reflex patellar,
segmen medulla spinalis lumbal 2,3, dan 4, dengan badan sel
sarafnya di ganglia spinalis ganti neuron di cornu anterius
medulla spinalis yang bersangkutan. Dari cornu anterius
medulla spinalis sebagai nucleus motoricus neuritnya sebagai
fibra efferent n.femoralis dan berakhir pada effector yaitu
m.quadriceps femoris.

73
ANATOMI PERMUKAAN (SURFACE ANATOMY)
Regiones Corporis
Perhatikan letak Regiones Corporis umpama :
regio colli, regio thoracis, regio abdominalis, regio pectoralis,
dlsb.

Pada anatomi permukaan perlu dilakukan :


1. Inspeksi (memeriksa) : lihat tubuh secara holistik,
kesan, habitus, warna, bentuk
rambut.

2. Palpasi (meraba) : lekukan, tonjolan, bagian


keras/lunak, turgor, panas
badan, elastisitas dlsb.

3. Perkusi (mengetok) : menentukan sesuatu yang lebih


dalam letaknya misal ; rongga,
organ dalam dengan badan.

4. Auskultasi : mendengarkan dengan alat


(Mendengarkan) (stetoskop) atau tidak dengan
alat untuk mendengar suara
gerakan yang dibuat organ
dalam atau yang lain.

74
Anatomi Permukaan

ns corporis : Perhatikan letak regiones Corporis

Gb : 13. Regio Tubuh Manusia.


Regiones corporis aspectus ventralis

75
Gb : 14. Regio Tubuh Manusia.
Regiones corporis aspectus dorsalis
76
o Cavitas corporis (rongga badan)
Tubuh manusia tidak solid melainkan berongga cavum ini
mempunyai 2 fungsi : a) melindungi organ-organ lunak sperti
otak dan medulla spinalis dari benturan, b) memberikan
kemungkinan perubahan besar maupun letak suatu organ.

Cavum dorsalis : untuk tempat otak dan medulla spinalis.


Cavum ventralis (coelom) : ditempati organ respirasi,
cardiovascular, organ digestif, organ urinaria dan organ
reproduksi.

POSTERIOR

Dorsal body
cavity

Gb : 15. Rongga Badan

77
Gb : 16. Hubungan antar rongga,
isi dan fungsi pada rongga badan

78
79
 SISTEM INTEGUMENTUM

Permukaan tubuh kita ditutupi oleh selubung yang disebut


cutis/kulit.
Integumentum commune.
o Terdiri atas : integumentum in sensu strictiori/cutis dan
adnexia cutanea/struktur accessoris.
o Luas permukaan cutis pada orang dewasa ada 1.7 m²
dataran luarnya halus tetapi sebenarnya banyak sulcus
yang membagi dataran kulit dalam daerah-daerah empat
persegi yang disebut “area cutanea”.
o Pada persendian dijumpai lipatan-lipatan melintang yang
berada di dorsal persendian. Lipatan akan hilang pada
waktu ada gerakan fleksi.

o Kulit pada tempat sulcus melekat pada jaringan ikat


dibawahnya.
o Cekung-cekung pada kulit disebabkan oleh adanya
tarikan otot, contoh : lesung pipit.
o Kerutan di dahi disebabkan kontraksi otot seran lintang.
Kerutan di scrotum disebabkan tarikan otot polos.
Kerutan jari-jari yang dimasukkan didalam air
disebabkan mengembangnya sel-sel pada stratum
corneum.

80
o Keriput (wrinkle), tanda regang, garis belah (line of
cleavage)
Fibra collagen beranyaman pada lamina reticular
memberikan ke kuatan tegangan/tarikan (tensil), sedang
fibra elastis selain dapat meregang juga dapat kembali ke
asal semula.
o Fibra collagen dan elastis tersusun sejajar. Susunan berkas
sejajar ini tergantung pada tegangan kulit untuk melawan
tekanan pada keadaan normal. Susunan ini terlihat sebagai
“garis belah” atau “line of cleavage” atau “linea
Langer”.
o Linea Langer
Pada beberapa tempat mayoritas fibra collagen dan elastis
tersusun dalam berkas sejajar. Berkas-berkas ini terletak
pada tempat yang tergantung pada tegangan dikulit selama
gerakan normal yaitu diatur untuk menahan kekuatan yang
digunakan. Pola susunan berkas ini dikenal sebagai linea
Langer. Secara klinis garis ini sangat berarti yaitu bila ada
sayatan / belahan /irisan yang sejajar dengan garis tadi
maka irisan tersebut tetap tertutup, bila melintang garis
akan meninggalkan luka terbuka .
o Umur, hormon, sinar u.v dapat mengurangi tebal kulit, dan
fleksibilitas kulit sehingga menghasilkan kerutan pada
kulit dan kulit dapat menggantung.

81
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2015

Gb. 1. Linea Langer


Linea Langer mengikuti garis tegangan dalam kulit. Ini merefleksi
orientasi berkas fibra collagen dalam dermis.

82
o Rule of nines (aturan sembilan)
Aturan ini dipakai sebagai metode membagi permukaan tubuh
menjadi 11 area pada peristiwa tubuh mengalami kebakaran (burn).
Setiap area menunjuk 9% dari total area tubuh, ditambah area
genitalis 1% dari jumlah area tubuh. Metode ini dipakai pada
peristiwa kebakaran yang mengenai tubuh yang akan mengalami
hilangnya cairan yang mengandung protein dan mineral.

Totals
4½ %
Anterior and posterior
Head and neck, 9 %

Anterior and posterior


Upper limbs, 18 %

Anterior and posterior


trunk, 36 %
Anterior
4½ % 4½ %
Trunk , 18 %

Perineum, 1 %

9% 9%
Anterior and posterior
lower limbs, 36 %

100 %

Gb. 2. Rule of nines

83
Gb. 3. Organisasi fungsional dan struktural sistem integumentum.
Bagan diatas menunjukkan kaitan antara komponen-komponen
sistem integumentum.

84
 Organisasi struktural
Integumentum commune/cutis terdiri atas : 1) membrana
cutenea terbentuk atas epidermis yang terletak superficial dan
dermis yang terletak profundal dan 2) struktur
accesoris/adnexa cutanea yaitu : follikel rambut, glandula
exocrine dan unguis (kuku).
o Epidermis
Mengandung 4 jenis sel :
1. Keratinocyt, sel epith yang terkait satu sama lain.
2. Melanocyt , sel memproduksi pigment
3. Sel Merkel, sel untuk deteksif dan sensasi
4. Sel Langerhans, sel phagocyt dalam sistem imun.

Gb. 4. Komponen pada sistem integumentum

85
Gb. 5.Struktur Epidermis

Lapisan epidermalis

86
Gb. 6. Kulit tipis dan kulit tebal

o Pola crista ditentukan secara genetik (bentuk finger print


atau foot print). Ada 4 pola crista :
1. arcus 3. Sinus duplex
2. sinus 4. vortex
crista sangat penting untuk IKK (medicina forensic).
(gbr.8)

o Warna epidermis ditentukan 2 factor : darah yang


mensuplai kulit serta komposisi/konsentrasi pigment
caroten dan melanin. Melanin membantu melindungi kulit
dari kerusakan yang disebabkan radiasi sinar U.V.

87
 Dermis
o Terdiri atas 2 lapis : 1) yang luas (superficial) lamina
papillaris. 2) yang profundal lamine reticularis.
Lamina papillaris mengandung papilla dermalis yang
mengandung pembuluh darah dan pembuluh lymfa, saraf
sensoris. Lapisan ini menopang dan memberi makan
epidermis.
Lamina reticularis terdiri atas anyaman serabut collagen
dan elastis yang menuju kesegala arah untuk menahan
tegangan pada kulit.
Terdapat plexus arteriosus, saraf sensoris memonitor
rabaan, temperatur, sakit, tekanan dan vibrasi.

 Hypodermis/lamina subcutanea/fascia superficialis.


Bukan merupakan bagian dari sistem integumentum tetapi ia
menstabilkan posisi kulit terhadap organ-organ dibawahnya.
Subcutis merupakan lembar jaringan ikat yang berlemak dan
berfungsi mencegah hilangnya suhu badan.

Gb. 7. Crista epidermalis


Sidik jari menunjukkan pola crista epidermalis pada
kulit tebal. 88
 Appendices cutanea
o Follikel rambut
o Glandula cutanea : a) gld. Sebacea,
b) gld.sudorifera,
c) gld.mammaria.
o Kuku (Unguis)

 Follikel rambut dan rambut (pilus)


• Sehelai rambut adalah seutas benang keratin yang
terjadi dari sel-sel epidermis. Pada rambut
dibedakan : scapus pilli dan radix pili.
• Rambut adalah struktur yang tidak hidup yang
dibentuk oleh organ yang disebut “follikel
rambut”.
• Follikel rambut terdapat didalam dermis. Epithelium
follikel pada bagian dasarnya dikelilingi “papilla
pili”, suatu kelompok jaringan ikat yang
mengandung saraf dan pembuluh kapiler, “bulbus
pili” yang terdiri atas epithel yang mengitari papilla.

89
o Fungsi rambut.
• Ada lima juta helai rambut pada tubuh, seratus
ribu ada dikepala. Ia melindungi kepala dari sinar
u.v, sebagai bantalan terhadap pukulan pada kepala
dan menjadi pemisah kepala dari bagian yang lain.
• Rambut pada lubang hidung (nares) dan lubang
telinga (porus acusticus externus) membantu
menghalangi masuknya benda-benda kecil atau
insect juga yang ada pada mata.
• Karena adanya saraf pada bulbus pili maka
gerakan rambut dapat dirasa. Sensitifitas ini
sebagai pertanda awal untuk menghindari
gangguan (injury).
• Musculus arrector pili terikat dari papilla dermis
kejaringan ikat sekitar follikel ; bila ada rangsang
musculus akan menarik follikel dan mengangkat
rambut.
• Kontraksi sebab dalam keadaan emosi, umpama :
marah, takut, rasa dingin, yang memberikan warna
“kemerahan”.

90
o Jenis rambut
• Rambut pertama timbul pada kehidupan embrional (3 bln)
disebut “lanugo”, sangat halus dan tidak berpigment.
Lanugo lepas sebelum lahir dan diganti oleh salah satu jenis
yang lain yang di ketemukan pada orang dewasa. Rambut
ini yaitu :
1. Rambut Vellus, halus dan terdapat pada seluruh bagian
badan.
2. Rambut intermedier (sekunder) rambut yang berubah
dalam distribusinya umpama pada extremitas superior dan
extremitas inferior.
3. Rambut terminal, kuat, berpigment dan kadang keriting.
Ini terdapat pada rambut kepala, alis, dan bulu mata.

(Scapus piili)

(radix piili)

(bulbus
piili)

(papilla
piili)

Gb. 8. Diagram bulbus pilli 91


o Warna rambut
Variasi warna, struktur dan pigment disebabkan oleh
melanosit pada papilla pili.
Karakteristik warna rambut ditentukan secara genetik.
Rambut merah disebabkan oleh adanya perbedaan biokimia
didalam melanin. Bila produksi pigment berkurang yang
disebabkan oleh umur, warna rmabut menjadi terang dan
putih. Rambut putih disebabkan kurang pigment dan
adanya gelembung udara di dalam medulla scapus pili.

o Pertumbuhan dan pergantian rambut


rambut kepala tumbuh selama 2 – 5 tahun, dengan
pertumbuhan panjang 0,33 mm/hari.
siklus pertumbuhan rambut bervariasi.

Gb. 9. Siklus pertumbuhan rambut.

92
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2015

Bila rambut sedang tumbuh, radix pili terikat ringan pada


matrix follikel. Pada akhir siklus follikel menjadi inaktif, dan
rambut sekarang dinamakan “club hair”.
• Follikel menjadi kecil dan selanjutnya matrix dari radix
club hair menjadi patah. Bila siklus mulai, follikel
memproduksi rambut baru dan club hair lepas terdorong
pada permukaan.
• Pada orang sehat setiap hari dilepas 50 helai rambut,
beberapa faktor dapat mempengaruhi. Kenaikan
lepasnya rambut disebabkan oleh : obat-obatan, diet,
radiasi, stress dan faktor hormonal.
• Pada laki-laki perubahan sex hormon di dalam darah
menyebabkan pergantian rambut terminal ke rambut
vellus. Ini dinamakan “botak laki-laki”.

93
 Glandulla cutanea
Merupakan glandula exocrine yang terdiri atas glandula
sebacea dan glandula sudorifera.

1. Glandula sebacea.
Glandula sebacea (kelenjar minyak) yang mengeluarkan
semacam lilin, sekresi berminyak ke dalam follikel rambut.
Sel-sel kelenjar menghasilkan banyak lipid dalam keadaan
dewasa dan lipid yang dihasilkan dilepas sebagai sekresi
holocrine. Lipid yang dilepas masuk pada lumen kelenjar.
Kontraksi musculus arrector pili yang mengangkat rambut
memeras kelenjar minyak mengeluarkan sekresinya ke dalam
follikel selanjutnya kepermukaan kulit. Sekretnya disebut
“sebum” memberikan pelumasan kulit dan menghambat
pertumbuhan bakteri.
• Follikel sebacea
Follikel sebacea adalah kelenjar minyak yang besar yang
berhubungan langsung dengan epidermis. Follikel ini
tidak akan membentuk rambut dan terdapat banyak pada
muka, punggung, dada, puting susu dan organ kelamin
laki-laki. Adanya bakteri didalam follikel menyebabkan
radang dikenal sebagai folliculitis. Bila ductus glandula
tertutup dapat terjadi furunkel.

94
Gb. 10. Glandula sebacea dan follikel rambut

95
Gb. 11. Organisasi kelenjar exocrine

96
2. Glandula sudorifera (kelenjar keringat)
Cutis mengandung dua kelompok kelenjar keringat, yaitu :
kelenjar apocrine dan kelenjar merocrine.
kedua jenis kelenjar ini mengandung sel myoepithel.
Kontraksi myoepithel memeras kelenjar dan mengeluarkan
sekretnya. Aktifitas sekresi sel-sel kelenjar dan kontraksi
myoepithel dikontrol oleh sistem saraf otonom dan hormon
yang mengaliri.

 Kelenjar keringat apocrine


Terdapat pada axilla, disekitar puting (areola
mammae) dan di daerah kelamin dan mengeluarkan
sekretnya pada follikel rambut. Kelenjar keringat
apocrine mulai aktif pada keadaan dewasa, keringat
yang dihasilkan karena adanya bakteri memberikan
bau yang khas. Kelenjar apocrine juga mengsekresi
cairan yang mengandung pheromon, zat kimia yang
memberikan informasi komunikatif pada individu
yang lain dalam tingkat setengah sadar
(subconscious). Sekresi apocrine pada perempuan
dewasa menunjukkan pula waktu menstruasi wanita
yang lain.

97
 Kelenjar keringat merocrine
Juga dikenal sebagai kelenjar keringat eccrine. Lebih
banyak jumlahnya dan tersebar luas. Cairan jernih yang
dihasilkan kelenjar merocrine disebut “keringat” atau
“perspirasi sensibel”. Keringat terdiri atas 99 % air,
tidak mengandung elektrolit (kecuali NaCl), metabolit
dan hasil sampah.

o Fungsi kelenjar keringat merocrine


1. Regulasi thermis.
Keringat mendinginkan permukaan kulit dan
mengurangi temperatur tubuh, dan derajat
aktifitas sekretorisnya diatur oleh mekanisme
saraf dan hormon.
2. Excresi.
Kelenjar keringat merocrine dapat juga
menghasilkan excret lewat air dan elektrolit
ataupun obat-obatan yang dimakan.
3. Proteksi.
Kelenjar merocrine memberikan perlindungan
terhadap gangguan lingkungan dengan mencairkan
zat-zat kimia ataupun mikro organisme yang
mengenai kulit.

98
Cross section of Cross section of

Gb.12. Glandula sudorifera

99
o Kontrol sekresi kelenjar
Glandula sebacea dan glandula apocrine dapat
diberhentikan mapun dihidupkan fungsinya oleh sistem
saraf otonom, tetapi kontrol secara regional tidak dapat
dilakukan. Ini berarti bahwa bila kelenjar sebacea
diaktifkan maka seluruh kelenjar sebacea akan berfungsi.
Glandula sudorifera merocrine lebih tepat dikontrol yang
berarti aktifitas disetiap daerah dapat berbeda. Sebagai
contoh bila anda menunggu ujian anatomi maka vola
manus anda mulai berkeringat.

 Glandula cutanea yang lain

1. Glandula mammaria : terdapat pada dada berkaitan


dengan kelenjar keringat apocrine. Interaksi komplek
antara hormon kelamin dan hormon pituitari mengontrol
perkembangan sekresi kelenjar.

2. Glandula ceruminous : modifikasi glandula sudorifera


pada canalis auditoris externa. Sekresinya disebut
cerumen, berguna untuk menahan partikel luar atau
insek.

100
 Kuku (unguis)
Struktur kuku sebagai berikut : corpus unguis yang
menutupi tempat kuku tetapi kuku dihasilkan oleh radix
unguis, yaitu lipatan epithel yang ada ditempat tersebut.
Bagian dari radix yang terdalam adalah dekat periosteum.
Kuku (unguis) merupakan lamina keratin yang melengkung
terdapat pada ujung jari di sebelah dorsal. Ia merupakan
landasan bagi ujung jari sebelah volar atau plantar yang
mengandung organ tactus yang sangat sensitif. Bila kuku
tanggal, perabaan menjadi berkurang.

Gb. 13. Struktur Unguis


101
o Struktur unguis
Ujung distal unguis bebas. Ujung proksimal dan tepi
lateral ditutupi lipatan kulit disebut “vallum unguis”.
Ujung proksimal disebut radix unguis sisanya sebagai
corpus unguis.
Epidermis vallum unguis yang menutupi radix unguis dan
melekat bagian dorsal kuku disebut eponychium. Di
ujung proksimal radix unguis menjadi hyponychium,
ialah stratum germinativum yang terdapat dibawah kuku.
Bagian proksimalnya mengalami keratinisasi menjadi
kuku. Sel-sel epithelium ini disebut matrix yang luasnya
sampai ujung proksimal kuku berwarna putih dikenal
sebagai lunula.
Didalam papilla corii ada pembuluh-pembuluh capiler
yang menentukan warna kuku. Lebih kedalam dijumpai
arterio venosi.
Kepribadian dan kebiasaan seseorang dapat dilihat dari
kuku.

102
Struktur Tubuh & Fungsi
Blok III 2015

o Vascularisasi
Didalam lamina subcutanea sepanjang perbatasan dengan
lamina reticularis dijumpai plexus cutaneus. Cabang arteri ini
mendarahi jaringan adiposa juga kulit. Cabang-cabang kecil
menuju epidermis, follikel rambut, kelenjar keringat dll.
Sesampai lamina papillaris membuat anyaman baru yaitu :
plexus papillaris. Capiler yang terbentuk selanjutnya
bermuara dalam venula terus ke vena dibawah subcutis.

Ada 2 alasan mengapa vascularisasi kulit harus terkontrol :


1. Peran regulasi thermis
Bila temperatur tubuh naik ,circulasi naik menyebabkan
hilangnya panas badan yang tinggi, bila temperatur
tubuh turun sebab circulasi kurang menyebabkan
retensi panas badan.
2. Sebab volume darah relatif konstan kenaikan aliran
darah ke kulit berarti penurunan aliran darah ke organ
lain. Sistem saraf, cardio vascular, dan endokrin
berinteraksi mengatur aliran darah ke kulit sehingga
dapat mempertahankan aliran darah yang ad equat ke lain
organ.

103
o Innervasi
Serabut yang mensarafi kulit bersifat : sensibel,
simpatis, motoris.
Serabut-serabut sensibel berakhir pada epidermis,
corium, tela subcutanea.
• Yang berakhir di epidermis : bebas diantara sel-sel
epithelium ; pada meniscus tactus.
• Yang berakhir pada corium : di corpusculum tactus ;
di corpusculum bulboideum ; di corpusculum
cylindricum.
• Yang berakhir pada tela subcutanea : di corpusculum
lamellosum ; mengelilingi folliculus pili ; Pada
pembuluh darah.

Pada innervasi kulit dapat dibedakan :


• Innervasi perifer
Innervasi perifer ialah innervasi oleh satu saraf perifer,
misalnya n.radialis.
• Innervasi radicular
Innervasi radicular ialah innervasi oleh neuron-neuron
yang merupakan satu radix posterior, yang berakhir
pada satu segmen pada medulla spinalis.

104
Serabut – serabut saraf simpatis berakhir pada : arteriole,
sel-sel myo epithel glandula sudorifera, sel-sel sekretoris
glandula sudorifera, m.arrector pilli, otot-otot polos yang
lain.

Oleh karena pengaruh serabut simpatis maka : arteriole


mengadakan vaso konstriksi, sel-sel myo epithel
berkontraksi serta sel-sel sekretoris mengadakan sekresi,
m.arector pili berkontraksi, dan otot-otot lain juga
berkontraksi.

Gb. 14. Integumentum dalam proses penuaan (Aging)


105
SISTEM ORGAN TUBUH

106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118

Anda mungkin juga menyukai