Anda di halaman 1dari 36

Cabang Ilmu Kedokteran Anatomi, Neurologi, Dermatologi

Jeli Jati Anggeria 127 111 41

Anatomi
Latar Belakang dan Sejarah ilmu ini mulai dikenal sejak tahun 1600 SM, saat dikeluarkannya papirus ilmu anatomi oleh ilmuwan peradaban Mesir kuno. Pada saat itu dapat dikenali beberapa organ dan pengetahuan dasar akan pembuluh darah. Hippokrates ilmuwan kedokteran Yunani kuno. pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM, Ia mampu memahami ilmu dasar mengenai sistem rangka dan otot, dan awal pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti ginjal. Namun, banyak karya lainnya yang didasarkan pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai penelitian yang lebih baik mengenai sistem tubuh melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil membedakan pembuluh balik (vena) dengan pembuluh nadi (arteri) dan hubungan organ-organ yang lebih akurat.

Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan dinasti Ptolemais. Herophilos adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia.

Galen (abad ke-2 M), memahami fungsi organ dengan melakukan pembedahan hidup-hidup pada hewan. "Gray's Anatomy" pada dunia kuno selama 1500 tahun. Karyakarya aslinya banyak yang hilang, dan kebanyakan hanya diketahui oleh dokter pada masa renaisans. Oleh karena larangan agama untuk pembedahan manusia hiduphidup, Galen menganggap struktur anatomi manusia serupa dengan anatomi anjing.

Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai larangan dan tabu. Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat.

Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillini. Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai larangan dan tabu. .

Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Aless andro Achillini

Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar-gambar anatominya dari hasil perjalanan Leuven hingga Padua dengan cara membedah korban eksekusi jantung. abad ke-16 dan 17, berhasil memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan katup pada pembuluh balik, aliran darah dari ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi lainnya. Begitu pula dengan penemuan sistem limfatik.

Ilmuan islam
Para ilmuwan Muslim tak hanya mempelajari buku-buku yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, namun juga mengembangkan, mengkritisi serta menemukan sesuatu yang baru dalam studi anatomi. Ilmuwan masyhur bernama Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya Razi atau al-Razi (865 M- 925 M) berhasil mematahkan teori humorism yang dikemukakan oleh Galen.

Al-Razi merupakan dokter pertama yang menolak teori humorism Galen. Ia meragukan teori Galen itu pada abad ke10 M. Rhazes mengkritik teori Galen yang menyatakan bahwa tubuh memiliki empat jenis "humor" (zat cair), yang menjadi kunci keseimbangan bagi kesehatan dan mengatur suhu tubuh secara.

Dokter Muslim legendaris lainnya melakukan percobaan dalam bidang anatomi dan fisiologi adalah Ibnu Sina (980 M - 1037 M). ''Kontribusi ibnu Sina dalam studi fisiologi adalah mengenalkan eksperimen secara sistematis yang dituangkan dalam The Canon of Medicine," papar Katharine Park dalam karyanya berjudul Avicenna in Renaissance Italy: The Canon and Medical Teaching in Italian Universities after 1500 by Nancy G Siraisi.

Hal serupa juga dilakukan Ibnu al-Haitham (965 M - 1040 M). Bashar Saad dalam karyanya bertajuk "Tradition and Perspectives of Arab Herbal Medicine: A Review", Evidencebased Complementary and Alternative Medicine, menjelaskan, kontribusi al-Haitham dalam bidang anatomi dan fisiologi. Menurut Saad, sang ilmuwan Muslim terkemuka itu banyak melakukan perbaikan tentang proses persepsi penglihatan dalam Kitab Optik-nya, yang diterbitkan pada 1021 M.

Definisi Cabang Ilmu


Terdiri dari kata ana yang berarti atas dan tomien yang berarti memotong. Anatomi berarti memotong dan mengangkat ke atas tubuh bagian makhluk hidup untuk mengetahui dan menyelidiki bagian yang ada di dalamnya. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang nama bagian tubuh dan susunan bagian tubuh itu dari bagian yang satu terhadap yang lain.

Ruang Lingkup
Sub-sub Cabang : 1. Anatomi Makroskopik 2. Anatomi Mikroskopik 3. Anatomi Sistemik 4. Anatomi Regional 5. Anatomi Perkembangan (embriologi) 6. Anatomi Permukaan (surface anatomy) 7. Anatomi Perbandingan 8. Anatomi Radiologi 9. Anatomi Antrologi

Pembagian lainnya
Ilmu urai adalah ilmu yang memisahkan bagian tubuh makhluk hidup. Morphologi adalah ilmu yang mempelajari bagian bentuk bangunan makhluk hidup. Zootomi adalah anatomi hewan Phytotomi adalah anatomi tumbuhtumbuhan.

Pembagian lainnya :
ertologie hystologie osteologie arthrologie Myologie neurologie antropologie : yang mempelajari tentang sel : yang mempelajari tentang jaringan : yang mempelajari tentang tulang : yang mempelajari tentang persendian : yang mempelajari tentang otot : yang mempelajari tentang syaraf : yang mempelajari tentang ukuran organ tubuh

Anatomi dalam tinjauannya terdiri atas dua unsur pokok, yaitu : Alat penggerak aktif a. alat dalam : COR (jantung), Pulmo (Paruparu) b. otot (muscullus), urat (tendon), jaringan pengikat (ligamen) Alat penggerak pasif Tulang (os), tulang-tulang (ossa)

Kelainan anatomi
Kelainan Koongenital Bawaan sejak lahir :
Kelainan Exident Akibat kecelakaan

Kegunaan
1. Mengetahui bagian-bagian anatomi 2. Mengetahui susunan anatomi mahluk hidup 3. Mengetahui kelainan pada anatomi mahluk hidup 4. Mendeteksi penyakit dan untuk menegakan diagnosa penyakit

Neurologi
- Mulai dipelajari sejak abad ke 16 - Edwin smith papyrus (seorang terapi yg mendalami bedah kuno) - Periode fedik (india) : Charaka Samit a epilepsi. - Hipocrates : kerusakan tubuh - Thomas willis : anatomi otak (1664), Cerebral Patologi (1676) dari hasil penelitian nya dia menemukan kata neurologi

Definisi
Neuron : syaraf Logi : tetang study -> ilmu yang mempelajari tentang syaraf Dorland : cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan sistem syaraf baik yang normal maupun tidak normal (sakit)

Kedokteran : perkembangan, struktur, fungsi sistem syaraf yang bisa ditinjau dari ilmu kimia, patologi klinik, farmakologi

Ruang Lingkup
Bagian-bagian neuron : Sistem syaraf memiliki 2 karakter 1. Iritabilitas : menginisiasi impuls, merespon terhadap stimuli dari luar tubuh 2. Konduktivitas : menghantarkan impuls Bagian neuron : 1. Badan sel 2. Akson 3. Dendrit

Sel saraf berdasarkan struktur dan fungsinya 1. Sensorik : menhantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat 2. Motorik : mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke efektor 3. Intermediat : menghubungkan saraf motorik dan sensorik

Kelainan
1. Sakit Kepala 2. Kelainan saraf degenaratif (alzheimer, parkinson, atarkhia) 3. Penyakit sistem peredaran darah di otak atau serebroparkuler (struk) 4. Insomnia 5. Infeksi otak (meningitis, ensefalitas) 6. Kanker atau tumor di otak atau selaputnya 7. Kelainan pada sistem saraf tepi, cedera traumatic 8. Kesulitan berbicara dan berbahasa

Kegunaan :
1. 2. 3. 4. Mengetahui bagian-bagian saraf (neuron) Mengetahui susunan syaraf Mengetahui kelainan pada syaraf Mendeteksi penyakit atau mendiagnosa penyakit

Dermatology
Avicenna's The Canon of Medicine (1025) described treatments for a variety of skin conditions, including skin cancer. The preferred medication it recommended was zinc oxide. Though today it is no longer used for treating skin cancer, it is still widely used today to treat a variety of other skin conditions, in products such as baby powder and creams to treat diaper rashes, calamine cream, anti-dandruff shampoos, and antiseptic ointments.

In 1572, Geronimo Mercuriali of Forl, Italy, completed De morbis cutaneis (translated "On the diseases of the skin"), and is known as the first scientific work to be dedicated to dermatology. One source lists Jean Astruc (1684-1766) as the founder of modern dermatology.[2] In 1799, Francesco Bianchi wrote the book Dermatologia which is the first comprehensive textbook of modern dermatology written for the students of medicine.

In 1801 the first great school of dermatology became a reality at the famous Hpital SaintLouis in Paris, while the first textbooks (Willan's, 1798-1808) and atlases (Alibert's, 1806-1814) appeared in print during the same period of time.[

Definisi
Dermatologi adalah ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya.
Dermatologi (dari bahasa yunani: derma yang berarti kulit) adalah cabang kedokteran yang mempelajari kulit dan bagian-bagian yang berhubungan dengan kulit seperti rambut , kuku, kelenjar keringat, dan lain sebagainya.

Ruang Lingkup
Di Inggris, dermatologi adalah

subspesialis dari kedokteran umum. Di Indonesia, spesialisasi ini digabungkan dengan ilmu penyakit kelamin.
Jaringan kulit manusia terdiri dari 2 lapisan kulit, yakni : epidermis dan dermis.

Kulit memiliki beberapa fungsi, diantaranya : - Sebagai alat transportasi pembuangan keringat - Sebagai alat peraba/perasa - Sebagai pelindung organ tubuh lainnya dari bbrbagai ancaman masalah kulit baik dari pancaran radiasi dari sinar matahari - Mengendalikan dan mengatur suhu tubuh - Tempat menyimpan lemak.

Gangguan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kanker kulit Frambusia Sebroid Frunkel Rubela Kusta Acne Lepra

Kegunaan :
1. Mengetahui struktur dari kulit) 2. Mengetahui kelainan atau gangguan apa saja yang etrdapat pada kulit 3. Mendeteksi penyakit atau menegakan diagnosa penyakit

Kesimpulan
1. Anatomi 2. Neurology 3. Dermatology

Anda mungkin juga menyukai