Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkatNya lah, makalah ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL ini dapat saya selesaikan. saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu yang telah menugaskan
saya membuat makalah ini, karena dengan membuat makalah ini, saya menjadi semakin paham dan mengerti bagaimana ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL itu.

Saya sebagai penuli sangat menyadari kekurangan isi makalah ini dan tentunya masih jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Cimahi,27 Oktober 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh (Sloane, 2003:1). Pada

anatomi tubuh manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali

elemen-elemen yang menyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah organ

tubuh yang terdiri atas jaringan dan tersusun lagi dari sel. Hal yang paling utama

adalah sistem respirasi atau pernapasan, sistem peredaran darah,sistem otot dan

sistem pencernaan.

Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangatlah penting, terutama

di usia dini. Kita dapat mengetahui proses normal dan mengetahui kondisi yang

buruk jika ada penyakit menyerang anatomi tubuh sehingga dapat melakukan

antisipasi berupa pencegahan demi kesehatan tubuh. Karena itulah pembelajaran

anatomi tubuh manusia menjadi materi penting yang harus dimengerti sejak di

Sekolah Menengah Pertama pada mata pembelajaran Biologi. Materi

pembelajaran yang tersedia pada buku dan boneka anatomi belum cukup memadai

untuk membantu siswa memahami anatomi tubuh.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian

yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh tersebut, agar

terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga dapat menghidupi suatu individu secara

normal fisiologis. Bagaimana fungsi setiap organella yang terdapat di dalam sel, serta

hubungannya dengan proses dan mekanisme suatu bahan dapat di sintesa dan di ekskresi oleh suatu sel.

Dengan perkembangan ilmu yang mempelajari biomolekuller, maka fisiologi makin jelas untuk mengungkap proses dan mekanisme fungsi tiap organella yang menyusun suatu sel.

Fisiologi tidak hanya mempelajari fisiologi organ atau sistem, selanjutnya berkembang menjadi fisiologi selluler kemudian menjadi fisiologi molekuller.

Dalam suatu organ tersusun oleh sel-sel utama, jaringan penunjang, sistem sirkulasi darah

dan limfe, inervasi saraf serta jaringan pelindung / proteksi. Didalam sel terdapat inti

(nucleus) yang sangat berperan menentukan fungsi suatu sel. DNA didalam inti sel merupakan

blueprint ataupun suatu genetic message untuk menentukan lokasi, morfologi, struktur serta

karakteristic suatu sel sehingga mencerminkan fungsi suatu jaringan (Guyton and hall. 2006).

Struktur Umum Sel Secara umum morfologi sel terdiri dari sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran sel, inti, serta organella didalam sitosol. Antara satu sel dengan sel yang lain

terdapat ruang atau celah yaitu ruang antar sel atau interstisial (interstitiel), yang berisi suatu cairan (Ganong W F, 2005).

Anatomi fisiologi sel sangat penting dipelajari oleh mahasiswa kesehatan, sebab ketika dirumah sakit
sebagai tenanga kesehatan dituntut untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu
penulis membuat makalah ini untuk lebih memahami tentang anatomi fisiologi sel.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan anatomi?


2. Apa yang dimaksud dengan fisiologi?
3. Apa yang dimaksud dengan sel?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang anatomi fisiologi sel

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tentang anatomi


2. Untuk mengetahui tentang fisiologi
3. Untuk mengetahui tentang sel

1.4 Manfaat Penelitian


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi

2.1.1 Sejarah Anatomi

Ilmu Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi masalah anatomi mulai dari
kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa purba hingga analisa rumit akan bagian-
bagian tubuh oleh para ilmuwan modern. Dalam perkembangannya, manusia kian memahami
fungsi-fungsi dan struktur tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang,
dari pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks yang
dikembangkan pada satu abad terakhir.

Masa ini dimulai setidaknya pada permulaan tahun 1600 SM, saat dikeluarkannya papirus ilmu
anatomi oleh ilmuwan peradaban Mesir kuno. Pada saat itu telah dapat dikenali beberapa organ
dan pengetahuan dasar akan pembuluh darah.

Hippokrates adalah ilmuwan kedokteran Yunani kuno yang karyanya masih diakui hingga
sekarang. Ia adalah seorang dokter pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM.
Hippokrates telah dapat memahami ilmu dasar mengenai sistem rangka dan otot, dan awal
pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti ginjal. Namun, banyak karya lainnya yang
didasarkan pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai penelitian yang lebih baik mengenai sistem tubuh
melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil membedakan pembuluh balik (vena) dengan
pembuluh nadi (arteri) dan hubungan organ-organ yang lebih akurat.

Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi dimulai pada abad
ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di
Iskandariyah di bawah bantuan dinasti Ptolemais. Herophilos adalah orang yang pertama kali
mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia.

Ilmuwan yang cukup penting dalam masa anatomi kuno adalah Galen (abad ke-2 M). Ia banyak
mengumpulkan ilmu-ilmunya dari ilmuwan terdahulu dan banyak memahami fungsi organ
dengan melakukan pembedahan hidup-hidup pada hewan. Banyak koleksi gambar anatominya
berdasarkan anatomi anjing, dan dianggap sebagai “Gray’s Anatomy” pada dunia kuno selama
1500 tahun. Karya-karya aslinya banyak yang hilang, dan kebanyakan hanya diketahui oleh
dokter pad masa renaisans. Oleh karena larangan agama untuk pembedahan manusia hidup-
hidup, Galen menganggap struktur anatomi manusia serupa dengan anatomi anjing.

Kemajuan kecil pada ilmu anatomi terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab
banyak memberi kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai
larangan dan tabu.

Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di Bologna pada abad ke-14 hingga abad
ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat.
Akhirnya, mereka dapat memahami lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi
yang cukup berperan pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillini.

Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar-gambar anatominya dari hasil perjalanan
Leuven hingga Padua dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil
menunjukkan perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing
(gambaran Galen).

Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17, berhasil memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan
katup pada pembuluh balik, aliran darah dari ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika
yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi lainnya. Begitu pula dengan penemuan
sistem limfatik.

Ilmu anatomi berjaya pada abad ke-17 dan 18. Dengan hadirnya perusahaan pencetakan,
pertukaran ide dan pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa. Sejak ilmu
anatomi berkonsentrasi pada penelitian dan penggambaran, ketenaran ahli anatomi pasti
sebanding dengan mutu kemampuan menggambarnya, daripada kemampuan bahasa Latin.

Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi, melakukan pembedahan, dan
menerbitkan gambarnya untuk uang, dari Michaelangelo hingga Rembrandt. Untuk pertama
kalinya, universitas terkemuka membuka jurusan anatomi melalui penggambaran. Namun,
hambatan kadang kali datang dari kalangan gereja.

Walaupun masa ini adalah masa panen bagi ilmuwan, namun dapat berbahaya, seperti yang
dialami oleh Galileo Galilei. Beberapa ilmuwan takut untuk bergerak seperti Descartes.
Walaupun semua dokter setuju bahwa ilmu anatomi akan mendukung perkembangan ilmu
kedokteran, hanya ahli anatomi tertentu dan berijin saja yang boleh melakukan pembedahan.
Pembedahan biasanya didukung oleh dewan kota dan selalu mematok pemungutan biaya.
Banyak kota-kota di Eropa seperti Amsterdam, London, Kopenhagen, Padua, dan Paris memiliki
ahli anatomi kerajaan yang terikat dengan pemerintah setempat. Walaupun pembedahan sangat
sulit dilakukan, tetapi menghadiri pembedahan adalah hal yang legal. Hal ini membuat banyak
mahasiswa anatomi mengembara berkeliling Eropa.

Banyak masyarakat Eropa, yang tertarik akan ilmu anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai
pusat pendidikan ilmu anatomi. Hanya di Italia beberapa penelitian penting dilakukan seperti
pembedahan pada tubuh wanita.

Realdo Colombo dan Gabriele Falloppio adalah murid dari Vesalius (ahli anatomi abad ke-16).
Colombo, yang akhirnya menjadi profesor di Roma, banyak melakukan perkembangan pada
anatomi tulang, memperbaiki fakta mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi paru-
paru, aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru tentang otak dan pembuluhnya,
pembetulan mengenai pemahaman bagian dalam telinga, dan mengenai ruangan pada laring.

Pada abad ke-19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran anatomi lebih mendalam
dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu, dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro
yaitu histologi pada manusia dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana dengan
Inggris sebagai pusatnya.

Permintaan akan mayat semakin meningkat. Untuk itu berbagai cara dilakukan, bahkan
pembunuhan. Melihat perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan
Undang-undang Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan
jenazah. Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu anatomi yang
akhirnya terkenal, Gray’s Anatomy

2.1.2 Pengertian Anatomi

Anatomi berasal dari bahasa Yunani, “ana” dan “tome” yang berarti memotong atau
memisahkan. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tubuh manusia, bagian tubuh,
susunan organ dan hubungan antara satu dengan yang lain. Anatomi tubuh manusia
tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang
menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki struktur
dan fungsi yang khusus. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-
masing sistem organ saling tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Anatomi secara global dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Anatomi Mikroskopik
Anatomi yang mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Bentuk pemeriksaan mikroskopik adalah pemeriksaan sitologi dan histologi.

b. Anatomi Makroskopik
Anatomi yang mempelajari suatu struktur yang besar dan dapat dilihat oleh mata telanjang.
Bentuk pemeriksaan anatomi makroskopik adalah anatomi regional, anatomi permukaan,
anatomi sistemik dan anatomi perkembangan.

2.1.3 ISTILAH DAN POSISI ANATOMI

Untuk memudahkan dalam mendeskripsikan anatomi, maka juga ditetapkan garis-garis


dan bidang-bidang khayal (imajiner) berikut ini.
1.Garis tengah atau sagital merupakan garis imajiner yang melintas secara vertikal
menembus garis tengah tubuh dari bagian atas kepala sampai ke bawah, diantara kaki
yang membagi sisi menjadi dua, kanan dan kiri.
2.Pembelahan horizontal membagi tubuh menjadi bagian superior dan inferior.
3.Pembelahan sagital membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, sejajar dengan garis
tengah.
4.Pembelahan koronal membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior.
Istilah anatomi berdasarkan posisi anatomi serta memperhatikan garis arah maupun
bidang-bidang imajiner, antara lain sebagai berikut.
 Anterior : lebih dekat ke depan, contoh lambung terletak anterior terhadap
limpa.
 Medial : bagian tengah atau lebih dekat ke bidang median, contoh jari manis
terletak medial terhadap jari jempol.
 Superior : atas, contoh mulut terletak superior terhadap dagu.
 Dextra : bagian kanan
 Ventral : bagian depan ruas tulang belakang
 Interna : dalam
 Proximal : lebih dekat dengan pangkal tubuh atau pangkal atau mendekati batang tubuh,
contoh siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
 Parietal : lapisan luar
 Superfisial : dangkal atau lebih dekat ke/di permukaan, contoh otot kaki terletak
 superfisial dari tulangnya.
 Horizontal : bidang datar
 Transversal : potongan melintang
 Posterior : lebih dekat ke belakang, contoh jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
 Lateral : bagian samping, menjauhi bidang median, contoh telinga terletak lateral terhadap
mata.
 Inferior : bawah, contoh pusar terletak inferior terhadap payudara.
 Sinistra : bagian kiri
 Dorsal : Bagian belakang ruas tulang belakang
 Externa : bagian luar
 Distal : ujung atau menjauhi batang tubuh, contoh pergelangan tangan terletak distal
terhadap siku
 Perifer : pinggir (tepi)
 Visceral : lapisan dalam
 Profunda : dalam atau lebih jauh dari permukaan, contoh tulang hasta dan pengumpil
terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.
 Vertica : bidang tegak
 Longitudinal : potongan memanjang
 Sentral : bagian tengah
 Asenden : bagian naik
 Desenden : bagian turun
 Cranial : bagian kepala
 Caudal : bagian ekor
 Palmar : ke arah palmaris manus (anggota gerak atas)
 Plantar : ke arah plantar pedis (anggota gerak bawah)
 Ulnar : ke arah ulna (tulang hasta)
 Radial : ke arah radius (tulang pengumpil)
 Tibial : ke arah tibia (tulang kering)
 Fibular : ke arah fibula (tulang betis)

2.1.4 Sistem Anatomi Tubuh dan Fungsinya


Anatomi tubuh adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh manusia. Setiap
sistem yang terdapat di dalam tubuh memiliki fungsinya. Apa saja itu?

Setiap sistem organ tubuh manusia memiliki struktur dan fungsinya. Masing-masing sistem
organ saling tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Anatomi tubuh ini tersusun dalam beberapa bagian. Berikut ini penjelasan sistem organ
tubuh manusia dan fungsinya:

A.Sistem Rangka
Pembagian anatomi tubuh manusia yang pertama yaitu sistem rangka. Rangka manusia
tersusun dari 206 tulang yang dihubungkan tendon, ligamen, dan tulang rawan. Berikut
keterangan tulang-tulang yang menyusun kerangka manusia:

- 8 buah tulang di kepala


- 25 buah tulang di kerangka dada
- 14 buah tulang di wajah
- 26 buah tulang di belakang dan pinggul
- 6 buah tulang di telinga dalam
- 64 buah tulang di lengan
- 1 buah tulang di lidah
- 62 buah tulang di kaki

Fungsi dari sistem rangka yaitu untuk bergerak, tempat melekatnya otot, melindungi organ-
organ dalam, menopang dan memberikan bentuk tubuh.

2. Sistem Otot

Sistem anatomi tubuh manusia dan fungsi selanjutnya yaitu otot. Di dalam sistem otot
manusia terdiri atas 600 otot. Fungsi dari otot yaitu membantu pergerakan tubuh, aliran
darah, dan menjalankan fungsi tubuh lainnya. Otot ini juga berada pada anatomi tubuh
manusia bagian belakang.

Berikut 3 jenis otot pada tubuh manusia:

1. Otot rangka yang terhubung dengan tulang


2. Otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan
3. Otot jantung yang ditemukan di jantung

3. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah memiliki 3 fungsi, yaitu:

1. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh


2. Melindungi tubuh melalui sel darah putih untuk melawan kuman yang telah masuk ke
dalam tubuh
3. Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada beberapa kondisi
internal

4. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan melibatkan organ-organ yang disebut sebagai saluran pencernaan.


Saluran pencernaan dimulai dari organ yang ada di mulut hingga usus besar. Akhir dari
sistem pencernaan yaitu menghasilkan urin dan feses yang dibuang melalui anus. Fungsi
dari sistem pencernaan adalah untuk memproses makanan menjadi zat-zat gizi yang
dibutuhkan tubuh.

5. Sistem Endokrin

Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Kelenjar tersebut yaitu hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad). Kelenjar tersebut akan
bekerja sesuai dengan rangsangan yang diterima dari sistem saraf pusat dan reseptor
kimiawi di dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.

6. Sistem Saraf

Sistem anatomi manusia selanjutnya yaitu sistem saraf. Sistem saraf memiliki fungsi untuk
mengumpulkan, mengirimkan, dan memproses informasi dalam otak dan saraf. Sistem saraf
manusia terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf otonom dan somatis.

7. Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan berfungsi untuk menyediakan oksigen ke seluruh tubuh, mengeluarkan


karbon dioksida serta produk limbah lainnya yang dapat mematikan jika dibiarkan
menumpuk. Terdapat 3 bagian dari sistem pernapasan utama yaitu:

- Saluran napas, fungsinya membawa udara melewati hidung menuju paru-paru. Saluran
napas terdiri dari hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus.
- Paru-paru, fungsinya untuk pertukaran oksigen ke dalam tubuh dan karbon dioksida keluar
tubuh.
- Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal yang bekerja sama memompa,
mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
8. Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan
patogen lainnya yang berbahaya. Getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk
sel B dan sel T), timus, dan leukosit termasuk dalam sistem kekebalan tubuh.

9. Sistem Limfatik

Sistem limfatik merupakan sistem yang berperan pula terhadap pertahanan tubuh. Sistem
limfatik terdiri dari kelenjar getah bening, saluran getah bening, dan pembuluh getah bening.
Tugas utamanya yaitu membuat dan menyalurkan getah bening yang dapat membantu
tubuh melawan infeksi. Selain itu sistem limfatik juga membantu menghilangkan cairan
getah bening dari jaringan tubuh dan mengembalikannya ke darah.

10. Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh
manusia. Organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Organ hati
berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat, dan paru-paru
mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.
11. Sistem Urinaria

Sistem urinaria atau perkemihan juga termasuk dari sistem ekskresi. Tetapi sistem urinaria
terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah untuk
membuang limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-
sama membantuk saluran kemih yang berfungsi mengalirkan urine dari ginjal,
menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil. Selain menyaring dan
menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga dapat mempertahankan homeostasis
air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah merah.

12. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi manusia terdiri dari dua jenis, yaitu sistem reproduksi wanita dan pria.
Kedua jenis tersebut sama-sama berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Sistem
reproduksi wanita terdiri dari ovarium, saluran telur, rahim, vagina, vulva, kelenjar susu, dan
payudara. Sedangkan reproduksi laki-laki mencakup skrotum, testis, saluran sperma,
kelenjar seks, dan penis.

13. Sistem Indra

Anatomi tubuh manusia yang terakhir yaitu sistem indra yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Terdapat 5 sistem indra yang disebut
panca indra dengan tugasnya masing-masing, yaitu:

1. Indra penglihatan dengan menggunakan mata


2. Indra pendengaran dengan menggunakan telinga
3. Indra penciuman malalui hidung
4. Indra peraba yang dapat dirasakan melalui kulit
5. Indra pengecap menggunakan lidah

Anda mungkin juga menyukai