History of Anatomy
A. Describe its definition and its branches
Word Root : berasal dari perkataan Yunani Anatome. Ana = menguraikan dan
Tome = memotong.
Meaning : ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh dengan jalan
memotong dan menguraikan bagian-bagian tubuh.
Branches : 1. Anatomi Mikroskopik (Histology = ilmu jaringan)
Ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh dengan
menggunakan mikroskop.
2. Anatomi Makroskopik (Gross Anatomy = ilmu urai)
Ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh tanpa alat
pembesar.
Ilmu urai dibagi dalam beberapa bagian :
a. Anatomi descriptive = anatomi sistematik
b. Anatomi topografi
c. Embryologia
d. Anatomi comparative
e. Anthropologia
Region Name
Cephalic
Cervicalis
Thoracalis
Brachialis
Antebrachialis
Manus
Abdominalis
Gluteus
Femuralis
Cruris
Pedis
Anatomic Nama
Cephalon
Cervicis
Thorax
Brachium
Antebrachium
Manus
Abdomen
Glutea
Femur
Crural
Pes
Indonesian Name
Kepala
Leher
Dada
Lengan Atas
Lengan Bawah
Tangan
Perut
Pantat
Tungkai Atas
Kaki (Leg)
Kaki (Foot)
Page | 1
B. Describe the History of Anatomy that involves the following name. Galen,
Andreas Vesalius and William Harvey (Carolla)
Galen (130201), seorang berkebangsaan Yunani
Orang pertama yang melakukan pembedahan pada hewan (kera).
Mengetahui bahwa darah mengalir dari jantung.
Membuktikan bahwa otot berkontraksi terhadap rangsang.
Membuat hipotesis bahwa saraf terdiri atas divisi sensoris dan motoris.
Tokoh penting pada sejarah pengobatan. Galen menerbitkan buku mengenai
fisiologi tubuh berjudul Uses of the Part of the Body of Man.
Andreas Vesalius (1514 1564), seorang bertempat tinggal di Italia
Disebut sebagai bapak anatomi.
Meluruskan kesalahan terdahulu (oleh galen) tentang struktur tubuh dan
fungsinya melalui observasi dan eksperimen.
Orang yang pertama kali melakukan pemotongan pada manusia
Menerbitkan buku anatomi pertama, yang berjudul De Fabrica Corporis
Humani
William Harvey (1578 1657)
Membuat hipotesis bahwa aliran darah merupakan aliran searah dan dipompa
oleh kontraksi jantung : Jantung arteri vena jantung.
Mendemostrasikan fungsi dari sistem sirkulasi
Mengaplikasikan metode eksperimental pada Anatomi
II.
Anatomical Terminology
List the anatomical terminology related to:
A. Body position
1. Anatomical Plane and section
Bidang sagital
:
bidang / semua bidang yang
sejajar dengan bidang Median. Bidang median adalah
bidang yang membagi tubuh dalam dua bagian yang
sama kanan dan kiri. Bidang sagital terdiri atas :
a. MidSagital, perbandingan bagian kanan dan kiri
sama rata
b. Parasagital, perbandingan bagian kanan dan kiri tidak
sama
Bidang frontal
:
bidang yang sejajar dengan
bidang coronal / sejajar dengan permukaan perut. Bidang
coronal adalah bidang yang melalui Sutura Coronalis.
Bidang frontal Membagi tubuh menjadi bidang
anterior/ventral dan posterior/dorsal.
Page | 2
Development of Physiology
Describe your knowledge about development of physiology:
A. What is the scope of physiology
Mempelajari tentang mekanisme tubuh manusia dari tingkat molekul hingga
organisme, mulai dari hidup sampai mati.
B. What is the goal of physiology
Menjelaskan faktor-faktor fisika dan kimiawi yang bertanggung jawab terhadap asalusul, perkembangan, dan kemajuan dari kehidupan.
IV.
Page | 3
Perkembangan keadaan sakit atau penyakit; lebih khusus lagi, reaksi dan peristiwa
selular dan mekanisme patologik lainnya yang terjadi dalam perkembangan
penyeakit..
E. Describe in short, how etiologic agents may cause clinical significance?
Agen penyebab mula-mula memberikan stimulus (rangsang) kepada sel / jaringan
kemudian sel / jaringan memberi respon terhadap stimulus yang menyebabkan
perubahan struktur lalu terjadilah clinical significance.
F. What is the definition of Morphologic Changes?
Berubahnya struktur (bentuk, warna, massa) pada sel atau jaringan baik yang tampak
(makro) atau tidak tampak (mikro) yang merupakan karakteristik dari suatu penyakit
maupun diagnosis dari etiologinya.
V.
Page | 4
Page | 6
Page | 8
VI.
Cell Adaptation
A. Could you mention the types and its definition of cellular adaptation?
1. Hyperplasia
Hyperplasia ialah pelipatgandaan abnormal atau peningkatan jumlah sel-sel
normal dalam susunan normal pada jaringan. Terjadi pada sel-sel yang membelah
(mitosis) seperti sel hati, epitel kelenjar, kulit, dan sumsum tulang. Klasifikasi
hyperplasia dibedakan menjadi 2,yaitu:
a. Fisiologis :
- Hormonal hyperplasia
Contoh : proliferasi epitel kelenjar pada glandula mammae saat pubertas
dan kehamilan
- Compensatory hyperplasia
Contoh : saat hepar direseksi sebagian, aktivitas mitotic pada sel yang
tersisaberlangsung paling cepat 12 jam berikutnya, tetapi akhirnya terjadi
perbaikan hati ke berat normal.
b. Patologis :
- Kelebihan stimulasi hormone : adanya gangguan keseimbangan estrogenprogesteron menyebabkan terjadinya hyperplasia endometrial, penyebab
lazim perdarahan menstruasi abnormal.
- Kelebihan faktor pertumbuhan : adanya jaringan parut pada penyembuhan
luka karena proliferasi fibroblast dan pembuluh darah.
2. Atrophy
Atrophy ialah pengerutan ukuransel dengan hilangnya substansi sel.
3. Hypertrophy
Hypertrophy ialah penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran
organ. Sel hanya mampu bereplikasi, tapi tidak dapat membelah. Pada hipertropi
murni, tidak ada sel baru, hanya sel yang bertambah besar, karena peningkatan
sintesis organela dan protein struktural.
4. Metaplasia
Metaplasia ialah perubahan reversivel; pada perubahan tersebut satu jenis sel
dewasa (epithelial atau mesenkimal) digantikan oleh jenis sel dewasa lain.
Metaplasia merupakan adaptasi selular, yang selnya sensitive terhadap stress
tertentu, digantikan oleh jenis sel lain yang lebih mampu bertahan pada
lingkungan kebalikan.
Karena pengaruh merokok misalnya, sel epitel silindris selapis pada trakea tidak
mampu bertahan (terkena radikal bebas) sehingga mengalami kerusakan. Stem
cell melakukan pemrograman kembali dengan membentuk sel epitel pipih berlapis
yang lebih dapat bertahan dalam lingkungan tersebut.
5. Dysplasia
Page | 9
VII.
Skeletal System
A. List the name of bone according to their location
1. Axial Bone
a. Cranium, diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
Neurocranium meliputi os parietale, os frontale, os occipital, os
sphenoidale, os temporal, dan os ethmoidale.
Viscerocranium meliputi os lacrimale, os nasale, os vomer, os maxilla, os
palatium, os zygomaticum, os mandibulae, dan os hyoideum.
b. Vertebrae meliputi vert. cervicales, vert. thoracales, vert. lumbales, vert.
sacrales, dan vert. coccygeae.
c. Ossa Costae
d. Sternum meliputi manubrium sternum, corpus sterni, dan processus
xiphoideus.
2. Appendicular Bone
a. Extremitas cranialis, diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Cingulum pectoral meliputi os scapulae dan os clavicula.
Ossa membri superior meliputi os humerus, os radius, os ulna, dan ossa
manus (carpalia, metacarpalia, dan phalanx manus)
b. Extremitas caudalis, diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Cingulum pelvicum yaituos coxae (os ilii, os ischii, dan os pubis)
Ossa membri inferior meliputi os femur, os patella, os tibia, os fibula, dan
ossa pedis (tarsalia, metatarsalia, dan phalanx pedis)
B. List the classification of bones according to their shape
1. Tulang panjang, contohnya : femur, humerus
2. Tulang pendek
3. Tulang pipih, contohnya tulang tulang penyusun cranium
4. Tulang tidak beraturan
VIII.
b.
Cervical curves
:
The cervical curve
:
lengkung
yang
convex ke depan, di mana ini dimulai dari
apex dens episthropei dan berakhir pada
pertengahan vertebrae thoracalis II. Bagian
ini disebut lordose cervical.
The lumbalis curve:
dimulai dari pertengahan
vertebrae thoracalis XII untuk berakhir pada
angulus sacro-vertebralis. Di sini merupakan
lengkung yang convex ke depan jadi disebut
lordose lumbalis, dengan convexitas yang
lebih nyata pada 3 vertebrae lumbalis
terbawah, dibandingkan 2 vertebrae di
atasnya.
All four curves are fully developed by the time a child is yang pertama
ketika anak mampu mengangkat kepala (pada tiga atau empat bulan)
Page | 13
dan duduk tegak lurus (pada sembilan bulan) dan kedua pada saat
dua belas atau delapan belas bulan, ketika anak mulai berjalan.
Berbentuk
jantung
Facies superior
konkaf dalam arah
dan ukuran muka
dalam
arah
transversal
belakang
sama
transversal
Dataran atas dan
dengan
ukuran
konkaf
bawah datar atau
transversal. Makin
Facies
inferior
sedikit konkaf
ke
daerah
cranial,
konvex dari arah
corpusnya
samping, konkaf
menyerupai
dari arah sagital
corpus vertebrae
cervicalis, sedang
makin mendekati
daerah
lumbal,
corpusnya
menyerupai
vertebrae
lumbalis. Corpus
bagian
dorsal
lebih tebal dari
bagian ventral.
Dataran
atas
bawah umumnya
datar.
Dataran
dorsalnya konkaf
dari
arah
transversal,
sedangkan dataran
depannya konvex
dari sisi ke sisi
Foramen vertebrae
Berbentuk segitiga Lebih kecil dari Berbentuk segitiga,
dan
lebih
besar corpusnya
dan lebih
besar
dari
dibandingkan dengan berbentuk bulat
foramen vertebrale
corpusnya
vertebrae thoracalis,
tetapi lebih kecil dari
foramen vertebrale
Page | 14
vertebrae cervicalis
Processus spinosus
Pendek
dan
bercabang-cabang di
mana kedua cabang
tersebut
kadangkadang tak sama
besarnya
Lebar,
tebal,
berbentuk segi
empat
dan
arahnya
menonjol
ke
belakanng
horizontal
Tepi bawahnya
lebih tebal dari
tepi atasnya
Panjang, ramping
di
mana
3
vertebrae
lumbales teratas
dalah horizontal,
sedangkan pada
2
vertebrae
lumbalis
terbawah sedikit
inclinasi ke atas
Pada 3 vertebrae
lumbalis teratas
processus
transverses
berasal
dari
hubungan antara
pediculus
dan
lamina
sedangkan
2
vertebrae
lumbalis
terbawah keluar
dari
pediculus
dan
bagian
posterior
dari
corpus
Processus
transverses
berada di sebelah
depah
dari
processus
articularis
dan
hemolog dengan
costa
Page | 15
Function
Specific structures
Atlas
Tidak mempunyai
corpus
Tidak mempunyai
processus
spinosus
Berbentuk cincin
terdiri dari arcus
anterior,
arcus
posterior,
dan
massa lateralis
Episthropeus
Di tengah corpus
terdapat tonjolan
yang menjulang
ke
atas
dari
permukaan atas
corpus (processus
odoontoideus)
Corpusnya lebih
panjang
dalam
ukuran
atas
bawah daripada
ukuran
muka
belakang
Facies
anterior
lebih panjang dari
facies posterior
Pada
facies
anterior di linea
mediana terdapat
crista
mediana
longitudinalis
VC VII (Prominens)
Processus
spinosusnya
panjang,
tebal,
hampir horizontal
dan tidak bifida
Processus
transverses
berukuran luas di
mana
bagian
VT IX
VL V
Fovea
costalis Corpus
bagian
superior
ada
depan
amat
sepasang
dengan
panjang
bentuk
setengah
disbanding yang
lingkaran.
Fovea
belakang
costalis inferior tidak Sangat
jelas
ada.
penonjolan dari
VT X
sendi
sacro
Bila fovea costalis
vertebralis
inferior tak ada, Processus
maka
fovea
spinosusnya amat
costalis superior
kecil
berbentuk
satu Processus
dataran
sendi
transversusnya
penuh
amat tebal yang
Bila fovea costalis
timbul
dari
inferior ada, maka
pediculus
dan
berbentuk separo
corpus
dataran sendi
VT XI
Fovea
costalis
hanya sepasang,
besar,
dan
terutama terdapat
pada radiz, dan
merupakan satu
dataran penuh
Fovea
costalis
transversli tak ada
Processus
spinosus pendek
dan terletak dalam
bidang horizontal
Processus
transverses
pendek
VT XII
Facies articularis
inferior
konvex
dan menghadap
ke bawah lateral
Processus
Page | 16
belakang
besar
serta
menonjol
sedang
yang
bagian
depan
kecil
transverses seperti
pada
vertebrae
lumbalis
Other Vertebrae
Foramina intervertebrale
dan ujung tulang humerus. Capsular ligament yang terbentuk sangat longgar
sehingga memungkinkan pergerakan yang bebas.
F. Os radius dan Os ulna
1. Os ulna locates at the medial part of os radius. In pronation, os ulna will lie
at the lateral side of os radius.
2. In the living human body, there is a membrane lies between and connecting
os radius with os ulna. This structure is called Annular Ligament.
3. Palpate your olecranon, watch its position when your arm extended. In this
position you will find the olecranon will moves into fossa olecrani of os
humerus to avoid over-extention of the arm.
G. Os carpalia
1. The distal surface of os multangulum majus / os trapezium articulates with
the metacarpal bone of the thumb. Because of its articular surface look like
Saddle and therefore the joint also called Saddle Joint/ Sendi Pelana.
2. Decribe about two prominences called eminentia carpi radialis and
eminentia carpi ulnaris on palmar surface and the structures which forms
it:
Eminentia carpi radialis
:
Tonjolan
di
permukaan palmar sisi radial pergelangan tangan,
tersusun atas: tubrculum pada os scaphoideum
dan os trapesium)
Eminentia carpi ulnaris
:
Tonjolan
di
permukaan palmar sisi ulnar pergelangan tangan,
tersusun atas: os pisiformis dan os hamulus)
3. Discuss about canalis carpi, sulcus carpi, and ligamentum carpi ulnaris.
Canalis Carpi
:
lorong
oseofibrosa
untuk menyalurkan tendon otot-otot flexor
tangan dan jari-jari, dibentuk oleh retinaculum
flexor
Sulcus Carpi
:
alur dalam dan luas
pada permukaan volar tulang-tulang karpal,
yang menghantarkan tendo-tendo fleksor dan
nervus medianus ke dalam telapak tangan
Ligamentum Carpi Ulnaris
:
H. Os metacarpalia dan Os phalanges manus
1. Mention the number of ossa metacarpalia : 5
2. Why the metacarpal of the thumb is more independent in its range than
other?
Karena pada bagian ibu jari terdapat sendi pelana yang memungkinkan gerak
hampir ke semua arah. Sedang pada jari lainnya terdapat sendi engsel yang
memiliki gerak 2 arah saja.
Extremitas inferior / extremitas caudalis
Page | 18
I. Os coxae
If someone sits on the chair, which part of his os ischii touching the chair?
Tuber ischiadicum
J. Pelvis
1. Mention the bones form pelvic girdle :
2. Explain about cavum pelvis division :
3. What is Fergusson Angle:
K. Mention the gender diffferences of the pelvis and give the picture to explain it :
Structure
Description
Female
Male
Alae ossis ilii
Aditus pelvis
Incisura
Ischiadica major
Distantia
Tuberosum
Sacrum
Inclination
pelvis
Arcus Pubis
Arcus pedis longitudinalis divided into two forms. List those forms and the
bones which developed :
a. Pars medialis
b. Pars Lateralis
3. Discuss the type and the cause of flat foot?
IX.
Cartilage
A. Mention the composition of cartilage
B. Describe of each composition of cartilage above:
C. Mention the types of cartilage:
D. Describe about the perichondrium!
Perikondrium adalah lapisan jaringan penyambung fibrosa padat
yang mengisi semua tulang rawan kecuali kartilago artikularis sendi
synovial. Selain itu juga dapat memfasilitasi aliran darah,
membantu pertumbuhan tulang, dan melindungi tulang rawan dari
trauma atau kerusakan. Selain sebagai pelindung perikondrium juga
punya kemmpuan untuk memproduksi sel tulang rawaan yang baru.
X.
The Muscle
A. Based on the mircroscopic anatomy structure; what is the
classification of muscle tissue and describe its structural
features?
B. Explain the microstructure of skeletal muscle, smooth
muscle, and heart muscle!
C. Describe the mechanism of muscular contraction!
1. Describe briefly the general mechanism of muscle
contraction
Potensial aksi bergerak di sepanjang saraf motorik menuju
bagian ujungnya di miofibril. Ketika sampai di ujung miofibril,
saraf mensekresikan neurotransmitter berupa asetil kolin.
Asetilkolin mempengaruhi miofibril untuk membuka gerbang
asetilkolin di molekul protein yang terdapat pada membran.
Pembukaan gerbang asetilkolin membuat sejumlah Na+
berdifusi ke bagian dalam membran miofibril. Potensial kembali
bergerak di sepanjang saraf dan seterusnya, sehingga terjadi
depolarisasi membran yang menyebabkan banyak aliran listrik di
bagian tengah miofibril. Aliran listrik ini menyebabkan reticulum
sarkoplasma melepaskan ion Ca2+. Ion Ca2+ menyebabkan gaya
tarik-menarik antara aktin dan myosin, sehingga terjadilah
kontraksi otot.
2. Describe briefly sliding filament mechanism of muscle
contraction
Ketika kontraksi otot, filamen halus dan kasar tidak mengalami
perubahan panjang, jutsru filamen halus (aktin) dan filamen
kasar (myosin) bersatu membentuk aktomiosin dan menggeser
satu sama lain secara longitudinal sehingga panjang daerah
filamen halus dan kasar yang tumpang tindih semakin besar.
Akibatnya, panjang filamen halus beupa pita I dan filamen kasar
berupa zona H menjadi berkurang.
3. Describe briefly the energetic of muscle contraction
Page | 22
XII.
Page | 24
systemic
host
factors
that
influence
would
Nervous System
A. Draw and describe the structure and the major function of the brain
components
Page | 25
B. Describe the main structural division of the Nervous System based on the
location then make a frame to put in all the structures of each of the division
Division
Subdivision
Structures
Nervous
Central
Telencephalon
(Brain
System
Nervous
hemisphere)
System
Diencephalon
(Thalamus,
Cerebrum
epithalamus,hypothalamus)
Cerebellum
Mesencephalon (Brainstem)
Metencephalon(Cerebellum)
Myelencephalon
(Medulla
Oblongata)
Medulla
Grey Matter :
Columna / funiculus lateralis
Spinalis
Columna / funiculus posterior
Columna / funiculus anterior
Page | 26
Peripheral
Nervous
System
White Matter :
Cornu anterior
Cornu posterior
Cornu lateralis
Radix posterior
Nevus olfactorius
Nervus opticus
Nervus oculomotorius
Nervi
Nervus throclearis
Cranialis
Nervus trigeminus
Nervus abducens
Nervus facialis
Nervi Spinalis Nervus spinalis
D. Discuss very briefly with your group member what you know about The Central
Nervous System
Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi oleh tulang cranium dan
vertebrae. Terdiri dari 1 juta neuron, hampir tidak memiliki jaringan ikat sehingga
konsistensi jaringan ini mirip gel.
Otak terdiri dari tiga materi esensial: substansi alba, substansi grisea, sel-sel
neuroglia (jaringan ikat antara sel-sel syaraf dalam CNS). Otak (abu-abu di luar,
putih di dalam) dan medulla spinalis (abu-abu di dalam, putih di luar) mengandung
substansi alba dan grisea. Substansi grisea mengandung badan sel, substansi alba
mengandung serabut saraf.
Kedua organ tersebut sangat lunak, dilindungi 3 lapisan selaput meninges:
- Durameter => selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak
- Arachnoid => bentuknya seperti sarang laba-laba, di dalamnya terdapat cairan
cerebrospinalis. Cairan limfa yang mengisi sela2 membran arachnoid. Berfungsi
sebagai bantalan untuk melindungi otak.
- Peameter => lapisan yang penuh dengan pembuluh darah, sangat dekat dengan
permukaan otak. Berfungsi memberi oksigen dan memberi nutrisi serta
mengangkut sisa metabolism.
Page | 27
Page | 28
F. Discuss very briefly with your group member what you know about The
Peripheral Nervous System?
Terdiri dari seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Saraf spinal dan kranial. Afferent
(sensorik) => dari sensorik ke system saraf pusat. Efferent => dari otak ke otot.
12 saraf cranial, sebagian besar terdiri serabut sensori dan motorik.
1) Olfaktori
2) Optic
3) Okulomotorik
4) Troklear
5) Trigeminal
6) Abdusen
7) Fascial
8) Vestibulokoklear
9) Glossofaringeal
10) Vagus
Page | 29
Sistem saraf autonom terdiri dari dua sistem yang berbeda secara anatomis, yaitu
bagian sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam tubuh dikontrol oleh
kedua bagian tersebut meskipun tiap bagian memberikan efek yang berlawanan.
Contohnya, bagian sympatetik meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian
parasympatetik menurunkan detak jantung.
J. What is the Role of the Sympathetic Division?
Sympatethic division terdiri atas :
1. Neuron pregangglionic : terdapat diantara segmen medulla spinalis T1 dan L2.
2. Neuron gangglionic:
a. Gangglion para vertebral mengontrol tubuh selain viscera.
b. Gangglion prevertebral mengontrol organ dalam abdomen dan pelvis
Effect Perangsangan Symphatis:
Effect symphatis ditimbulkan dengan mengeluarkan norepinephrin di ujung2
sayaraf atau norepinephrin dan epinephrin keseluruh tubuh melalui aliran darah.
K. What is the Role of the Parasympathetic Division?
Parasympathetis Division terdiri dari :
Neuron Pregangglionic, terletak di brain stem dan segmen sacralis.
Brain stem merupakan pusat Nervous III, Nervous VII, Nervous IX dan Nervous
X.
Sacral merupakan tempat nuclus untuk viscera.
Fungsi Paraympathetic :
1. Konstriksi pupil
2. Secresi kelenjar pencernaan.
3. Secresi hormon untuk meningkatkan uptake nutrisi oleh cell.
4. Meningkatkan peristaltik.
5. Merangsang dan kordinasi defekasi.
6. Kontraksi vesicaurinaria.
7. Penyempitan saluran nafas.
8. Menurunkan denyut jantung
9. Rangsangan sexual dan kelnjar sexual pada pria dan wanita.
L. Describe the Neurotransmitters and Receptors in Autonomic Nervous System?
1. Neurotransmitter : suatu zat (seperti norepinefrin, asetilkolin, atau dopamin)
yang dilepaskan dari terminal akson dari sebuah neuron presynaptic pada
eksitasi, dan yang bergerak di celah sinaptik baik untuk merangsang atau
menghambat sel target.
2. Reseptor : molekul pada atau di dalam sel yang mengenali dan mengikat
molekul tertentu, menghasilkan beberapa efek dalam sel. Yang pada permukaan
sel yang disebut reseptor permukaan sel atau membran dan di dalam sel
(umumnya pada intinya) disebut reseptor nuklir. Contohnya adalah reseptor
Page | 31
Page | 33
2. Akibat kenaikan P Na yang sangat besar ini maka terjadilah influx Na yang
sangat deras, sehingga menyebabkan potensial membran menjadi nol
(depolarisasi), bahkan dapat terlanjur (overshoot) menjadi positif (potensial
terbalik = reversal potential).
Influx yang deras ini hanya terjadi beberapa saat (1 milidetik) karena Na
kembali normal, di samping itu juga gradien konsentrasi Na di dalam dan di
luar sel menjadi sangat kecil
3. Pada saat P Na mulai turun maka ganti P K yang mulai naik (sampai 50
kali) sehingga terjadi eflux Kalium. Potensial membran akan kembali akibat
dari eflux kalium. Peristiwa ini disebut repolarisasi.
4. Pada akhir repolarisasi, eflux ion K menjadi lambat dan disebut "After
Depolorization" atau Negative After Potential". Hal ini diduga karena PK
sudah mulai menurun dan juga karena gradien konsentrasi ion K di dalam
dan di luar membran menjadi rendah.
5. Sesudah proses repolarisasi tercapai maka potensial membran kembali
seperti PMI. Akan tetapi komposisi ion belum, krn komposisi ion menjadi
terbalik. Pada fase ini sodium potassium pump akan bekerja mengembalikan
komposisi ion2 dengan memompa Kalium ke dalam dan ion Natrium keluar.
Kemampuan daya pompa terhadap Natrium lebih besar dibandingkan
terhadap Kalium, sehingga mula-mula potensial membran sedikit Iebih
besar dari PMI dan disebut "After Hiperpolarization atau Positive After
Potential.
6. Kadang-kadang terjadi "Oscillation (gelombang) karena aktivitas dari
sodium potassium pump yang tidak sekaligus dapat mengembalikan ke PMI.
D. What are the differences between unmyelinated and myelinated nerve on
impulse transmission?
Syaraf tidak bermyelin : propagative direction
Syaraf Bermyelin
: Saltatory Conduction / meloncat-loncat
Perbedaan dari akson yang bermielin dan yang tidak bermielin adalah pada akson
yang bermielin hantarannya akan lebih cepat dari yang tidak bermielin hal ini
dikarenakan hanya pada nodus ranvier saja terjadi potensial sehingga impuls
meloncat loncat. Selain itu juga lebih menghemat energi di banding akson yang tidak
bermielin hantarannya lurus sepanjang akson tersebut.
E. Explain the mechanism of impulse transmission in nerve and synapse
1. Informasi yang dijalarkan didalam system saraf pusat terutama dalam bentuk
potensial aksi saraf disebut impuls saraf yang melewati serangkaian neuronneuron, dari satu neuron ke neuron yang berikutnya.
Page | 34
2. Sinya-sinyal saraf dijalarkan dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui batas
antar neuron (interneuron junctions) yang disebut sinaps. Terdapat dua macam
sinaps : sinaps kimia dan sinaps listrik
3. Pada sinaps kimia, neuron pertama yang menyekresikan bahan kimia disebut
neurotransmitter pada sinaps, dan bahan kimia ini sebaliknya akan bekerja pada
reseptor protein dalam membran neuron berikutnya sehingga neuron tersebut akan
terangsang, menghambatnya, atau mengubah sensitivitasnya dalam berbagai cara.
4. Sebaliknya sinaps listrik ditandai dengan adanya saluran langsung yang
menjalarkan aliran listrik dari satu sel ke sel berikutnya.
masuk ke bagian dalam membran. Ion natrium bermuatan positif yang dengan
cepat masuk ke bagian dalam neuron akan menetralkan sebagian muatan
negatif dari potensial membran istirahat
2. IPSP (Inhibitory Post Synaptic Potensial)
- Peningkatan negativitas yang melebihi besarnya potensial membran istirahat
normal disebut potensial inhibisi postsinaps (IPSP)
- Mekanisme :
Adanya transmitter inhibisi yang bekerjanya meningkatkan permeabilitas
membrane post synaptic terhadap ion K+ dan Cl-, K+ keluar dan Cl- masuk.
Sehingga menyebabkan potensial neuron post synaptic menjadi lebih negative
dari keadaan sebelumnya. Keadaan ini yang disebut IPSP, dimana neuron
tersebut dalam keadaan hiperpolarisasi dan menjadi kurang dapat dirangsang
(eksitabilitas menurun). Bila neuron post synaptic yang semula eksitasi
terkena transmitter inhibisi maka akan menjadi keadaan resting kembali
(PMI) atau hiperpolarisasi.
Dan pembukaan saluran kalium akan mempermudah ion kalium yang
bermuatan positif untuk bergerak kearah luar, sehingga juga akan
menyebabkan potensial membran menjadi lebih negatif daripada biasanya.
Keadaan ini akan meningkatkan derajat atau besarnya negativitas intraseluler,
yang disebut hiperpolarisasi. Keadaan ini akan menghambat neuron karena
potensial membran mejandi jauh lebih besar daripada besarnya nilai ambang
untuk eksitasi
H. Explain the relationship of nerve and muscle in neuromuscular junction
Serat otot rangka dipersarafi oleh serat saraf besar dan bermielin yang berasal dari
motoneuron besar pada kornu anterior dari medulla spinalis. Tiap-tiap serat saraf
secara normal bercabang beberapa kali dan merangsang dari tiga sampai beberapa
ratus serat otot rangka. Ujung-ujung saraf membuat suatu sambungan, yang disebut
sambungan neuromuscular, ketika serat otot mendekati pertengahan serat, dan
potensial aksi di dalam serat menjalar dalam sua arah menuju ujung-ujung serat otot.
Dengan perkecualian pada sekitar 2 persen serat otot, terdapat hanya satu sambungan
semacam ini per serat otot. (Guyton).
XV.
Endocrine System
A. Give the example, gland/glands that secret :
1. Protein : pancreas
2. Lipid : adrenal, kelenjar sabaceous
3. Protein dan karbohidrat kompleks : kelenjar saliva
4. Protein, lemak dan karbohidrat kompleks : kelenjar mammary
B. Usually, the gland may synthesize, store, and secrete molecules
Describe the sweat glands how it secrets and the substance :
Page | 36
Kelenjar keringat mengeluarkan keringat dalam jumlah besar ketika saraf simpatis
dirangsang, tetapi tidak ada Efek ini disebabkan oleh parasimpatis merangsang
saraf. Namun, simpatik serat yang paling berkeringat kelenjar yang kolinergik
(kecuali untuk beberapa adrenergic serat ke telapak tangan dan telapak kaki), berbeda
dengan hampir semua serat simpatis lainnya, yang adrenergik. Selanjutnya, kelenjar
keringat yang distimulasi terutama oleh pusat-pusat di hipotalamus yang biasanya
dianggap untuk menjadi pusat simpatik. Oleh karena itu, berkeringat bisa disebut
fungsi parasimpatis, meskipun itu dikendalikan oleh serat saraf yang didistribusikan
anatomis melalui sistem saraf simpatik.
C. Describe the information of glands, i.e., endocrine and exocrine glands
Kelenjar timbul selama kehidupan janin dari meliputi epitel dengan cara proliferasi
dan invasi dari clls epitel ke dalam jaringan ikat yg terletak di bawah, diikuti oleh
diferensiasi lebih lanjut. kelenjar eksokrin mempertahankan hubungan mereka
dengan epitel permukaan dari mana mereka organated. hubungan ini berubah
menjadi saluran pipa dilapisi dengan sel epitel melalui mana sekresi kelenjar dilalui
untuk mencapai permukaan.
Kelenjar endokrin (Ductless glands)
Tidak memiliki ductus yang menghubungkan dengan epitel permukaan
pembentuknya.dikelilingi pembuluh darah. Sehingga secret langsung masuk ke
pembuluh darah.
Kelenjar eksokrin
Memiliki duktus yang menghubungkan dengan epitel permukaan pembentuknya.
Hasil/sekre.keluar melalui duktus / saluran tersebut.
D. Describe the classification of the glands and examples, according to :
A. amount of cells
- kel uniseluler : sel2 tunggal (ex. Sel goblet)
- kel multiseluler: ada bagian sekretorik dan bagian duktus
B. w/without secratory ducts
C. mode of secretion
-Kel. Holokrin : semua sel disekresikan
-Kel apokrin : sebagian sel disekresikan
-Kel mesokrin : tidak ada sel yang disekresikan, ex.kel pankreas
D. Kind of secretion
- Mucous: sublingual gland
- Serous :parotid gland
- Campuran (seromucous, mucoserous)
E. Describe the classification and examples of exocrine glands
Page | 37
B. The endocrine is one of the bodys two major regulatory systems. The other on is
the nervous system. Explain the principle differences between endocrine system
and nervous system!
Page | 39
= limpuls listrik
3. Transportasi impuls :
a. Sistem endokrin = lewat sirkulasi darah
b. Sistem saraf
XVIII.
Cardiovascular System
A. What is the organ of cardiovascular system
Jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler), dan darah
B. Learn about heart and describe its location and its parts.
1. Location
Di bagian mediastinum, dekat dengan sisi dada bagian depan. Posterior terhadap
sternum. Anterior terhadap columna vertebrae (pericardial cavity). 2/3 bagiannya
terletak di sisi kiri midline dan 1/3 di kanan midline. Letaknya diantara perlekatan
costae ke 2-6 dan diantara thoracic vertebrae ke 5-8.
2. Parts of heart
Lapisan jantung (Pericardium ).
Bagian bawah pericardium menempel pada central tendon of the diaphragm.
Pericardium tidak menempel pada jantung. Diantara serousa pericardium dan
fibrous pericardium ada cairan pericardial. Pericardium ada dua bagian:
Page | 43
Page | 44
Ruang jantung:
- Atria (single=atrium) dextra dan sinistra. Auricle adalah bagian dari atria.
- Ventricles dextra dan sinistra.
3. How many valves we can found inside the heart, named it
a. Valvula atrioventricularis dextra = valvula tricuspidalis
b. Valvula semilunaris aortae
c. Valvula atrioventricularis sinistra = valvula bicuspidalis
d. Valvula semilunaris pulmonum
4. How the heart receive their blood supply
Dari coronary arteries. Coronary arteries adalah cabang pertama dari aorta.
Coronary arteri dextra dan sinistra sama-sama punya dua cabang.
- Ventricles menerima supply dari arteri coronary dextra dan sinistra.
- Atria menerima supply hanya dari cabang-cabang korespondensi coronary
artery.
- Sebagian besar supply ke ventricle sinistra, karena tugasnya yang paling berat.
- Coronary artery dextra dominan 50%, yang kiri 20%, sisanya, 30%, tidak ada
yang dominan.
Coronary vena (coronary sinus) berada sejajar dengan coronary arteries, tapi di
belakang jantung. Dari sini darah dialirkan ke atrium kanan.
C. Mention two main functions of cardiovascular system.
1. Melayani kebutuhan jaringan
- Mengangkut nutrisi dan oksigen ke jaringan
- Mengangkut sisa metabolism dari jaringan
Page | 45
Area (cm2)
2,5
20
40
2500
250
80
8
Page | 46
Sebagian besar vena berada di dekat otot rangka. Otot-otot rangka yang
berkontraksi akan menjepit vena sehingga darah mengalir lebih cepat ke satu arah
(karena vena memiliki katup yang menyebabkan darah tidak bisa turun lagi).
Oleh karena tekanan darah makin ke perifer makin turun, maka kecepatan aliran
darah:
- Di aorta: 33cm/detik
- Di kapiler: 0,3 mm/detik
G. Artery
1. Name the three layers (tunics) that comprise blood vessel walls and describe
the tissues characteristics of each
Tunica intima
: endotelium yang melapisi lumen di seluruh pembuluh
darah
Tunica media
: sel otot halus dan serat elastic
Tunica adventitia : serat kolagen
2. Name the three major types of blood capillaries and compare them in term of
diameter and the presence of fenestrae, a continuous basal lamina, and
phagocytotic cells in and around the capillary wall.
o continous capilaries
intercellular clepts adalah celah antara sel yang berdampingan
skeletal dan smooth, connective tissue and lungs
o ferenstriated capilaries
membran plasma memiliki banyak lubang dan rongga
ginjal, usus kecil, choroid pleksus, cilliary procen, kelenjar endokrin
o sinusoidal capilaries
very large fenestration
incomplete basement membran
liver, bone marrow (tulang sumsum), limpa, kelenjar paratiroid
XIX.
Page | 47
6. Describe what is the mean arterial pressure and the pulse pressure :
Arterial pressure : Tekanan yang dihasilkan saat darah dipompa dari bilik kiri
ke aorta dalam keadaan penuh
Pulse pressure : perbedaan tekanan antara sistole (kontraksi) dengan diastole
(relaksasi)
7. Explain how the blood pressure to be regulated
8. Describe what is blood flow
Blood flow adalah volume darah yang melewati mengalir melewati jaringan
manapun yang terjadi pada waktu tertentu (dalam ml/min).
Total blood flow adalah Cardiac Output (CO), volume darah yang yang
bersirkulasi lewat pembuluh darah sistemik pada tiap menit
Dua faktor CO disirkulasikan:
a. Perbedaan tekanan
Page | 48
Page | 51
Pharyngeal Tonsil
Posterior of
nasopharynx, in
midline
1
Lingual Tonsils
Posterior third of
tongue ( floor of
pharynx )
Small and numerous
10 - 20
Non keratinized
stratified squamosum
thick partial capsule
0
Pseudostratified
columnar
thin partial capsule of
of dense CT
XXI.
CT
Respiratory System
A. Named the organ of respiratory system
a. Nasus/ Rhinos/ Hidung
i. Eksternal
ii. Internal
b. Pharynx
c. Larynx
i. ruangan pada larynx
1. cavum laryngis superior/ vestibulum laryngis
2. cavum laryngis media/ ventriculus laryngis
3. cavum laryngis inferior/ cavum infraglotidis
ii. pintu pada larynx
1. aditus laryngeus
2. rima vestibule
3. rima glotidis
iii. plica vestibulae/ pita suara palsu
iv. plica vocalis/ pita suara sesungguhnya
d. Trachea
i. Bronchus primarius dexter
1. Bronchus lobaris superior
2. Bronchus lobaris medius
3. Bronchus lobaris inferior
ii. Bronchus primarius sinister
1. Bronchus lobaris superior
2. Bronchus lobaris inferior
e. Pulmo
B. Learn the anatomy of external nose and explain it
Hidung adalah bagian menonjol pada wajah. Bentuk hidung ditentukan oleh tulang
ethmoid dan septum nasal yang sebagian besar terdiri dari kartilago yang
memisahkan lubang hidung. Secara umum, hidung pria berukuran lebih besar
dibandingkan hidung wanita.
Page | 56
Page | 57
Digestive System
A. Locate the components of both the digestive tract and accessory organs
and state the functions of each!
Components
Functions
Cavum oris, lingua, teeth
- Tempat masuknya makanan
- Pencernaan mekanis dan kimiawi
- Lidah sebagai pengatur letak makanan,
membantu saat menelan dan mengecap rasa
Salivary glands
- Membantu untuk melumatkan makanan
(membasahi makanan)
- Mempermudah saat menelan
- Mengandung enzim amilase
Pharynx
- Penggerak otot bolus ke gaster
- Saluran masuknya makanan ke gaster
Gaster
- Proses mekanis oleh kontraksi otot
- Proses kimia dari material oleh acid dan
Page | 58
Hepar
Vesica fellea
Pancreas
Intestinum tenue
Intestinum crassum
enzim
Sekresi bilirubin
Penyimpanan nutrisi
Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen
Penyimpanan dan penghasil empedu
Sel endokrim mensekresi hormone
Sel eksokrin mensekresi enzim
Pencernaan enzimatis
Penyerapan
Pencernaan dan pemadatan material yang
tidak bisa dicerna
Functional structure:
D. Explain briefly the primary function of the digestive system
Menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dan nutrient yang dicerna
sehingga siap diabsorpsi
E. What is the requires to achieve the process of digestive
Agar makanan dapat dicerna secara optimal, waktu yang diperlukan makanan pada
masing-masing bagian saluran bersifat sangat penting. Selain itu, pencampuran yang
cepat juga harus dilakukan. Tetapi karena kebutuhan unsure pencampuran dan
produksi (pendorongan) sangat berbeda pada tiap tingkat proses, berbagai mekanisme
umpan balik hormonal dan saraf otomatis akan mengontrol waktu dari tiap aspek
Page | 60
proses ini sehingga pencampuran dan pendorongan akan terjadi secara optimal, tidak
terlalu cepat, tetapi juga tidak terlalu lambat.
Hormon
1. Gastrine : memberikan sinyal pada lambung untuk menghasilkan HCl
2. Secretin : merangsang pancreas mengeluarkan cairan pencernaan
3. CCK
: pada pancreas dan empedu untuk menghasilkan enzim
Saraf
1. Ekstrinsik
:
saraf
involunter
jika
mengeluarkan
asetilkolin maka akan menyebabkan otot menggerakkan
makanan sepanjang gastrointestinal tract
2. Intrinsik
:
memberikan
sinyal
pada
otot-otot
pencernaan untuk mempercepat / memperlambat pergerakan otot
pada gastrointestinal tract
F. Explain briefly about the four major process essential for the nutritive function
on the
gastrointestinal system
1. Motility
:
pergerakan makanan oleh kontraksi otot
2. Secretion
:
pengeluaran enzim pencernaan oleh kelenjar
eksokrin
3. Digestion
: memecah makanan menjadi lebih kecil oleh enzim pencernaan
4. Absorption
: pengambilan bahan-bahan makanan ke dalam / melalui jaringan
oleh usus halus
G. Regulation of digestive function is complex and synergistic
There are four factors involved in the regulation of gastrointestinal function:
1. Autonomous smooth muscle function
2. Internal or intrinsic nerve plexuses
3. External or extrinsic nerves, and
4. Gastrointestinal hormones
Describe about the regulation of digestive function
1. Autonomous smooth muscle function
a. Parasympathetic Innervation:
Dibagi , yaitu :
Divisi kranial
Divisi sacral
Serabut saraf parasimpatis kranial hampir seluruhnya di dalam saraf vagus
kecuali untuk beberapa serabut parasimpatis ke ragio mulut dan faring.
Serabut serabut ini memberi inervasi yang luas pada esofagus, lambung,
pankreas, dan sedikit ke usus sampai separuh bagian pertama usus besar.
Fungsi serabut ini untuk menjalarkan refleks defekasi.
Perangsangan saraf ini menimbulkan peningkatan umum dari aktivitas
seluruh sistem saraf enterik. Hal ini kemudian akan memperkuat aktivitas
sebagian besar fungsi GI.
Page | 61
b. Sympathetic Innervation:
Sistem simpatis menginervasi seluruh traktus GI. Ujung-ujung saraf simpatis
sebagian besar menyekresikan norepinefrin dan epinefrin dalam jumlah
sedikit.
Perangsangan saraf simpatis menghambat aktvitas traktus GI. Sistem simpatis
menghasilkan pengaruhnya melalui 2 cara:
1. Pada tahap yang kecil melalui pengaruh langsung sekresi norepinefrin
untuk menghambat otot polos traktus intestinal kecuali otot mukosa yang
tereksitasi oleh norepinefrin.
2. Pada tahap yang besar melalui pengauh inhibisi dari norepinefrin pada
neuron-neuron seluruh sistem saraf enterik.
2. Internal or intrinsic nerve plexuses
a. Plexus Submucosa
Pengaturan fungsi dari dinding sebelah dalam dari tiap bagian kecil segmen
usus
b. Plexus Meissner
Untuk pengaturan kontraksi local dan aktivitas sekretori saluran
3. External or extrinsic nerves
Membutuhkan bantuan dari asetilkolin dan adrenalin. Asetilkolin berfungsi
mendorong terjadinya kontraksi pada otot organ pencernaan saat ada makanan.
Adrenalin berfungsi merelaksasi otot saat tidak ada makanan.
4. Gastrointestinal hormones
1. Gastrin :
penelanan makanan, perangsangan sekresi
asam lambung dan perangsangan pertumbuhan mukosa
lambung
2. Kolesistokinin :
respons terhadap pemecahan produk
lemak, asam lemak, dan monogliserida di dalam isi usus
3. Sekretin :
respons terhadap getah asam lambung yang
dikosongkan ke dalam duodenum dari pylorus lambung
4. Peptida :
penghambat asam lambung. Memperlambat
pengosongan isi lambung ke dalam duodenum ketika usus
halus penuh dengan produk makanan
5. Motilin :
untuk
meningkatkan
motilitas
gastrointestinal
H. Describe briefly about the mechanism of swallowing
Dikendalikan oleh medulla oblongata dan pons yang diawali dengan reseptor
sentuhan di pharynx ketika bolus makanan didorong ke belakang mulut oleh lidah.
Adan 3 fase :
1. Tahap volunteer yang mencetuskan proses menelan
2. Tahap faringeal yang bersifat involunteer dan membantu jalannya makanan
melalui faring ke dalam esophagus
Page | 62
3. Tahap Esofageal, fase involunteer lain yang mengangkut makanan dari faring ke
lambung
I. Explain about gastric pits as the source of gastric digestive secretions
J. Describe briefly about digestive enzymes in the small intestine secretion
1. Beberapa peptidase untuk memecah peptida kecil menjadi asam amino
2. empat enzim (sukrase, maltase, isomaltase, dan lactase) untuk memecah disakarida
menjadi monosakarida
3. sejumlah kecil lipase intestinum untuk memecah lemak netral menjadi gliserol dan
asam lemak
K. Describe briefly about the mechanism of defecation (Defecation Reflexes)
Bila feses memasuki rectum, discensi dinding rectum menimbulkan sinyal-sinyal
aferen yang menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gelombang
peristaltic di dalam kolon desendens, sigmoid, dan rectum, mendorong feses ke arah
anus. Sewaktu gelombang peristaltic mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi
oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus. Jika sfingter ani eksternus
juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunteer pada waktu yang
bersamaan, terjadilah defekasi.
L. Draw a schematic division of the Liver lobes and put the number listed in the
box properly figuring the structures dividing those lobes
Page | 63
Page | 64
5. Suplai darah: hati menerina suplai darah dari dua suber. 80% dari vena utama
berisi darah yang membawa sedikit oksigen, nutrisi dari viscera abdomial. 20 %
berasal dari arteri hepar yang kaya akan oksigen
Pembuluh arteri dan vena bercampur dalam sinusoid. Kemudian aliran darah
melewati sinusoid dalan vena sentral.
2.
3.
4.
5.
XXIII.
Inflamation
CASE I
A 10 years old child developed a sore throat and fever over a period of 24 hours, and
he felt pain when swallowed. Physical examination shows pharyngeal erythema
and swelling and the tonsil covered by white membran. Laboratory findings show
leucocytosis. The child is given acetylsalicylic acid (aspirin).
Questions:
Explain pathogenesis/ mechanism of pain, erythema and swelling in this patient.
A. Vascular responses in acute inflammation consist of:
1. Vasodilatation and stasis.
2. Increased of vascular permeability.
3. Exudation of fluid.
Explain process of vascular response in acute inflammation.
1. Vasodilatation and stasis :
Sekian detik pertama terjadi vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Setelah vasokonstriksi sementara (beberapa detik), terjadi vasolidasi arteriol
(pembuluh darah melebar permanen), yang mengakibatkan peningkatan aliran
darah dan penyumbatan local (hyperemia) pada aliran darah kapiler selanjutnya.
Pelebaran pembuluh darah ini merupakan penyebab tinbulnya warna merah
(eritema( dan hangat yang secara khas terlihat pada inflamasi akut.
Page | 66
Page | 67
berinteraksi dengan integrin yang muncul pada permukaan sel leukosit. Adhesi
difasilitasi oleh perubahan afinitas integrin terhadap endotel yang diinduksi kemokin.
What is Phagocytosis Process?
Terdiri atas 3 langkah :
(1) Pengenalan ; bisa langsung (untuk partikel yang besar) atau setelah diselubungi
oleh immunoglobulin dan opsonin - complement 3b (prosesnya disebut
opsonisasi). Dikenali oleh neutrofil dan makrofag.
Direct: langsung dilamar! -> untuk partikel yang besar.
Malu-malu: lewat mak comblang (opsonin atau imunoglobuli
(2) Penelanan; agen-agen asing ditelan oleh sel fagosit dan membentuk vakuola
fagositik.
(3) Pembunuhan dan degradasi material yang ditelan dilakukan oleh lisosom.
C. Explain morphologic variants of acute inflammation
1. Serous inflammation => kumpulan dari cairan serous. Contohnya pada kulit
yang melepuh
2. Fibrinous inflammation => contohnya pada luka berat, fibrinous exudat, vascular
leakage
3. Suppurative inflammation => suppurative = nanah. Contohnya abcess.
4. Catarrhal inflammation => hipersekresi mucus (berupa ingus). Contohnya flu
biasa
5. Membranous inflammation => terjadi pada penderita difteri. Jika dibuka
mulutnya akan tampak membrane warna putih. Membrane ini terdiri dari fibrin,
sel epitel squamosa yang mengelupas, dan sel-sel radang.
6. Necrotizing inflammation => peradangan yang disertai kematian jaringan
D. Explain pathogenesis of fever and leucocytosis
Fever :
terjadi akibat pirogen oksigen dan pirogen endogen
yang dilepas berbagai leukosit dari neutrofil dan makrofag
mengeluarkan polipeptida yang mempengaruhi pusat pengendali
tubuh dan hipotalamus.
Leucocytosis :
terjadi akibat peningkatan jumlah sel darah
putih karena diperlukan untuk proses fagositosis saat terjadi luka
E. Explain the outcomes (sequelae) of acute inflammation process.
Akibat lanjut dari akut inflamasi:
1. Resolution => exudates, cellular debris (partikel2 sel manusia/bakteri) yang
dimakan limfa dan makrofag
2. Pembentukan jaringan parut ketika jaringan necrosis terbentuk
3. Suppurasi => pembentukan nanah seperti abcess
4. Inflamasi kronis => jika agen2 tidak bisa dinetralisasi oleh inflamasi akut.
F. Explain diagnostic steps to establish definitive diagnosis for patient with acute
inflammation.
Page | 68
Page | 69
(anamnesa,
Urinary System
A. Identify and draw the component of urinary system and their function :
1. Ginjal ( ren )
Terdapat 2 buah yang terletak pada dinding posterior abdomen di luar rongga
peritoneum . berat ginjal orang dewasa kira- kira 150 gram. Strukturnya terdiri
dari Hillus renalis, cortex renalis, medulla renalis, columna renalis, pyramida
renalis, papilla renalis, calyx mayor dan calyx minorBerfungsi memproduksi
urine
2. Ureter
Saluran muscular sepanjang 30 cm. ureter merupakan lanjutan dari pelvis renalis
dan berfungsi untuk mengalirkan urine dari ren menuju vesica urinaria ,ureter
mengalami penyempitan yaitu pada uretropelvic junction saat menyilang a. iliaca
communis dan saat memasuki vesica urinaria
Page | 70
4.
5.
6.
7.
Ginjal melepas eritoprotein yang mengatur produksi sel darah merah dalam
sumsum tulang
Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
Pengaturan tekanan darah
Dengan memproduksi hormone renin ini berfungsi dalam mekanisme renin
angiotensin aldosteron yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air
Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
Pengeluaran zat beracun
2.
3.
4.
5.
b. Lapisan Parietal.
Tubulus Kontortus Proksimal => terdapat sel-sel epitel kuboit yang kaya akan
mikrovilus.
Tubulus Kontroktus Distal => membentuk segmen terakhir Nefron.
Tubulus dan Duktus Pengumpul => Tubulus ini akan mengalir ke sejumlah
Tubulus Kontrortus Distal membentuk Duktus Pengumpul besar yang lurus.
Apparatus jukstaglomerular => berdekatan atau dekat dengan glomerulus ginjal
Reproductive System
Female
A. Identify the component of female reproductive system
1. Ovarium
Adalah sepasang organ wanita yang homolog dengan testis pada laki-laki.
Ovarium merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan estrogen dan
progesterone. Ovarium menempel ke tuba falopii oleh ligamentum ovary
proprium.
2. Tuba falopii (tuba uterine/ salphinx)
Bagian-bagiannya:
- Ithmus: cekungan
- Ampula: bagian yang melebar (tempat pembuahan)
- Infundibulum
3. Uterus
Uterus terdiri dari:
- Endometrium => meluruh saat haid
- Meometrium => sangat tebal, tersusun atas otot polos yang disokong oleh
jaringan ikat. Jika berkontraksi mengakibatkan nyeri haid karena ada saraf.
- Perimetrium => tersusun atas jaringan ikat serousa
4. Vagina
Page | 75
Merupakan organ kopulasi wanita, juga berfungsi sebagai jalan lahir dan saluran
keluar darah menstruasi. Vagian merupakan saluran yang sangat elastic, terutama
bagian yang terletak diatas diaphragm pelvis. Pada kebanyakan wanita yang
masih perawan, sedikit di sebelah dalam dari introitus vaginae terdapat struktur
yang disebut hymen. Bentuk hymen bermacam-macam, tetapi dapat
dikategorikan menjadi 4 macam: annulare, imperforatus, cribiformis, dan lunare.
Bila hymen sobek, maka akan meninggalkan bekas-bekas sobekan yang disebut
carunculae hymenales.
Page | 76
5. Only One Follicle Fully Matures Each Month, and the Remainder Undergo
Atresia.
Sejumlah bsr estrogen yg berasal dari folikel yang tumbuh plg cepat tersebut
bekerja pd hipotalamus untuk menekan kecepatan sekresi FSH dgn cara
menghambat pertumbuhan lebih jauh folikel2 yg berkembang. Oleh karena itu,
folikel2 plg besar melanjutkan pertumbuhannya krn pengaruh efek2 umpan balik
positif intrinsic yg tumbuh, dan mengalami involusi.
6. Ovulation
Ovulasi pada wanita yg mempunyai siklus seksual normal 28 hari tjd pada 14
hari sesudah menstruasi dimulai. Tidak brp lama sblm ovulasi dinding ovulasi,
dinding luar folikel yg menonjol alan membengkak dgn cepat dan daerah kecil
pd bag tgh kapsul folikular (stigma) akan menonjol sprit putting. 30 menit
kmdian cairan mulai mengalir dr folikel melalui stigma, 2 menit kmdn stigma
akan robek cukup bsr menyebabkan cairan yg kental mengalami evaginasi
keluar. Cairan ini yg membawa ovum bersamanya disebut korona radiate.
7. Surge of LH Is Necessary for Ovulation.
LH diperlukan untuk pertumbuhan akhir folikel dan ovulasi. Tanpa hormone ini,
walaupun ketika FSH tersedia dlm jmlh besar, folikel tidak akan berkembang ke
tahap ovulasi.
8. Initiation of Ovulation.
Membengkaknya seluruh folikel dan degenerasi stigma mengakibatkan
pecahnya folikel disertai dgn pengeluaran ovum (ovulasi).
Perubahan sel2 granulosa dan sel teka menjadi sel lutein sgt bergantung pd LH.
11. Secretion by the Corpus Luteum: An Additional Function of LH.
Korpus luteum adalah organ yg sgt sekretorik yg menyekresi sejumlah bsr
progesterone dan estrogen. Sekali LH bekerja pd sel granulose dan sel teka utk
menimbulkan luteinisasi.
12. Involution of the Corpus Luteum and Onset of the Next Ovarian Cycle.
Konsenrasi FSH dan LH dalam darah yg rendah terjadi, dan hilangnya hormone
ini akhirnya menybabkan korpus luteum berdegenerasi secara menyeluruh, suatu
proses yg disebut involusi korpus luteum.
Involusi akhir biasanya tjd pada 12 hari dari masa hidup korpus luteum atau 2
hari sblm menstruasi. Pada saat ini, penghentian tiba2 sekresi estrogen,
progesterone, dan inhibin dari korpus luteum akan menghilangkan umpan balik
halangan dari kelenjar hipofisis anterior, memungkinkan kelenjar meningkatkan
sekresi FSH & LH yg akan merangsang pbtkn folikel baru dan memulai siklus
ovarium yg baru.
13. Summary
Kira2 tiap 28 hari, hormone gonadotropik dari kelenjar hipofisis ant
menyebabkan sktr 8 12 folikel baru mulai tumbuh di dlm ovarium. Satu
folikel ini akhirnya matang dan berovulasi pd hari ke-14 siklus seksual. Selama
pertumbuhan folikel akan disekresi byk estrogen.
Sesudah ovulasi, sel-sel sekretorik pd folikel berovulasi bkmbang mjd korpus
luteum yg menyekresi sjmlh bsr hormone wanita. 2 minggu kmdn, korpus
lutuem akan berdegenerasi , sdgkn estrogen & progesterone akan berkurang
jumlahnya dan terjadi menstruasi. Keadaan ini diikuti dgn siklus ovarium yg
baru.
Male
A. Identify the component of male reproductive system:
1. Internal
a. Testes
Lapisan paling dalam yang melapisi testis adalah Tunica albuginea, lapisan
tebal yang terdiri dari jaringan ikat kolagen. Jaringan ikat ini membentuk septa
di dalam testis dan membagi testis menjadi lobules-lobulus. Setiap lobules
terdiri dari sekitar 800 tubulus seminiferi. Setiap tubulus seminiferi
membentuk hubungan yang disebut retetestis.
Page | 82
b. Epididimis
Merupakan organ berbentuk C yang menempel pada margo posterior testis
dan menutupi sebagian dari facies lateralis testis. Disini spermatozoa disimpan
sebelum dikeluarkan. Massa utama dari epididimis dibentuk oleh ductus
epididimis yang panjangnya sekitar 6 meter.
c. Ductus deferens
Merupakan kelanjutan dari ductus epididimis yang berfungsi menyalurkan
spermatozoa dari epididimis ke ductus ejaculatorius.
d. Ductus ejaculatory
Dibentuk oleh gabungan ductus deferens dan ductus vesicula seminalis.
2. Eksternal
a. Scrotum
Merupakan suatu kantong yang berisi testis, epididimis, dan sebagian funiculus
spermaticus, terletak do sebelah bawah penis. Kulit skrotum relative tipis dan
mengandung lebih banyak pigmen dibandingkan dengan kulit di sekitarnya.
Kulit ini ditumbuhi sedikit rambut dan mengandung banyak kelenjar lemak dan
kelenjar keringat.
b. Penis
Merupakan organ copulasi laki-laki yang dapat tegak (erectio) karena congesti
darah di dalamnya melalui meknisme yang kompleks.
3. Assesori
Merupakan organ yang berfungsi untuk melengkapi supaya sperma mudah
bergerak. Organ assesori terdiri dari:
a. Vesikula seminalis
Merupakan sepasang kantong yang mempunyai ruangan-ruangan di dalamnya
dan memproduksi sebagian besar dari seminal fluid. Vesikula seminalis
mensekresikan sekitar 60% dari total cairan semen.
b. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat banyak mengandung otot polos dan jaringan ikat, serta
merupakan kelenjar yang menghasilkan secret yang memberikan bau khas pada
Page | 83
Neoplasma
A. Describe the definition and nomenclature of the neoplasm. Give the
example of that nomenclature: epithelial tumor (3 - Benign and 3 malignant) and mesenchymal tumor (3 - Benign and 3 - malignant)
1. Definition:
Secara harfiah berarti pertumbuhan baru.
Menurut Wilis, massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan
dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus
demikian walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah
berhenti.
Hal yang mendasar tentang neoplasma adalah hilangnya responsivitas
terhadap factor pengendali pertumbuhan yang normal.
2. Nomenclature:
a. Tumor Jinak
Nama tumor ini umumnya (tetapi tidak seragam) diakhiri dengan akhiran
oma.
b. Tumor Ganas
Tumor ganas dinamakan kanker dan dibagi menjadi dua kategori umum :
Karsinoma
:
yang tumbuh dari sel epitel
Sarkoma : tumbuh dari jaringan mesenkim
3. Examples:
a. Tumor Jinak
Mesenchymal Tumor :
lipoma,
angioma, osteoma, dan leiomioma.
Epithelial Tumor
Didasarkan pada histogenesis dan arsitekturnya, seperti :
fibroma,
Page | 86
Adenoma :
tumor epitel jinak yang timbul dalam
kelenjar atau membentuk pola kelenjar
Kistadenoma
:
adenoma yang menimbulkan
massa kistik yang besar dan secara tipikal terlihat
dalam ovarium
Papiloma :
tumor
epitel
yang
secara
mikroskopik maupun makroskopik membentuk
tonjolan mirip jari tangan
Polip
:
tumor yang menonjol dari mukosa ke
dalam lumen sebuah organ yang berongga
b. Tumor Ganas
Mesenchymal Tumor :
leiomiosarkoma,rhabdomiosarkoma,angiosarkoma
Epithelial Tumor
:
adenokarsinoma,koriokarsinoma,
kistadenokarsinoma
B. Describe the development of malignant tumor from cell transformation to
metastasis!
Perbedaan antara tumor jinak dan ganas didasarkan pada morfologi dan akhirnya
pada perjalanan klinis dengan menngunakan 4 kriteria :
1. Perubahan keganasan (transformasi) sel target (yaitu, diferensiasi versus
anaplasia)
Diferensiasi merupakan tahap sejauh mana sel-sel tumor menyerupai sel-sel
normal yang sebanding. Neoplasma ganas secara umum tidak berdiferensiasi
dengan baik dibandingkan neoplasma jinak, tetapi neoplasma ganas dapat berkisar
dari jenis neoplasma yang berdiferensiasi baik hingga yang berdiferensiasi sangat
buruk.
Kehilangan kemampuan berdiferensiasi disebut anaplasia, dan keadaan ini
merupakan petunjuk utama sel-sel ganas. Gambaran sitologik penanda anaplasia:
Pleomorfisme nucleus dan seluler
Variasi pada bentuk dan ukuran nucleus dan sel.
Hiperkromasia
Nucleus berwarna gelap yang kerapkali berisi nucleus yang menonjol.
Rasio nucleus-sitoplasma
Mendekati 1:1 dan bukannya 1:4 atau 1:6; rasio ini mencerminkan
pembesaran nucleus.
Mitosis yang berlebihan
Mencerminkan aktivitas proliferasi. Gambaran mitosis mungkin abnormal
(misalnya: tripolar).
Kehilangan polaritas
Page | 87
Page | 88
yang lebih tipis, pembuluh vena lebih sering diinvasi daripada pembuluh
arteri dan metastasis terjadi dengan mengikuti pola aliran darah vena.
C. Comparisons Between Benign and Malignant Tumors
Characteristics
Differentiation/anaplasia
Rate of growth
Local invasion
Metastasis
Benign
Malignant
Berdiferensiasi
baik; Sebagian
tidak
struktur mungkin khas memperlihatkan
jaringan asal
diferensiasi
disertai
anaplasia; struktur sering
tidak khas
Biasanya progresif dan Tidak
terduga
dan
lambat;
mungkin mungkin
cepat
atau
berhenti tumbuh atau lambat; gambaran mitotic
menciut;
gambaran mungkin banyak dan
mitotic
jarang
dan abnormal
normal
Biasanya kohesif dan Invasif
local,
ekspansil,
massa menginfiltrasi
jaringan
berbatas-tegas yang tidak normal di sekitarnya;
menginvasi
atau kadang-kadang mungkin
menginfiltrasi jaringan tampak
kohesif
dan
normal di sekitarnya
ekspansil tetapi dengan
invasi mikroskopik
Tidak ada
Sering
ditemukan;
semakin
besar
dan
semakin
kurang
berdiferensiasi
tumor
primer, semakin besar
kemungkinan metastasis
Microscopic features
Berdiferensiasi baik
Berdiferensiasi buruk
Menyerupai sel normal, mirip satu sama Kelainan sitologik : nucleus membesar,
lain
hiperkromatik, tak beraturan, ukuran dan
berntuk sel bervariasi
Sedikit mitosis
Aktivitas mitosis meningkat
Nekrosis tidak biasa terjadi, perubahan Nekrosis dan perdarahan
degenerative lain mungkin ada
Tidak terjadi metastasis
Bermetastasis ke tempat yang jauh
Pembuluh darah terbentuk baik
Pembuluh darah bertambah dan terbentuk
dengan buruk, beberapa tanpa lapisan
endotel
Investigative techniques
3. Sindrom paraneoplastik
Sindrom paraneoplastik adalah kompleks gejala selain kakeksia yang terjadi pada
pasien dengan kanker dan tidak dapat dijelaskan oleh penyebaran tumor local atau
jauh atau oleh pengeluaran hormone yang berasal dari jaringan tempat tumor
berasal. Sindrom yang paling sering ditemukan adalah :
a. Endokrinopati
b. Hiperkalsemia
c. Akantosis nigrikans
d. Jari tabuh dan osteoatropati hipertrofik
e. Diathesis trombotik
F. Mention the paraneoplastic syndromes!
1. Replikasi sel regenerative persisten (misal : karsinoma sel skuamosa di tepi suatu
fistula kulit kronik atau luka kulit yang tidak sembuh-sembuh; karsinoma
hepatoselular pada sirosis hati)
2. Proliferasi hiperplastik dan displastik (misal : karsinoma endometrium pada
hyperplasia endometrium atipikal; karsinoma bronkogenik pada mukosa bronkus
diplastik akibat kebiasaan merokok)
3. Gastritis atrofik kronik (misal : karsinoma lambung pada anemia pernisiosa)
4. Kolitis ulserativa kronik (misal : peningkatan insiden karsinoma kolorektum pada
penyakit jangka panjang)
5. Leukoplakia rongga mulut, vulva, atau penis (misal : meningkatnya risiko
karsinoma sel skuamosa)
6. Adenoma vilosa kolon (misal : tingginya risiko transformasi menjadi karsinoma
kolorektum)
G. What do you know about frozen section, fine needle aspiration biopsy, and pap
smear?
Frozen Section
Teknik pemotongan beku, digunakan untuk mempertahankan unsure dalam jaringan
tanpa berekasi dengan unsure tersebut dan memelihara susunan morfologi mendekati
keadaan di mana jarinngan masih hidup.
Fine Needle Aspiration Biopsy
Salah satu teknik medis untuk mengetahui keberadaan tumor pada stadium awal
(menggunakan jarum halus). Merupakan salah satu indikasi sitologi biopsy aspirol
dilakukan dengan mengambil ekstrak jaringan lalu menggunakan perwarna MBG.
Pap Smear
H. What kind of genes that correspond with neoplasm?
1. Selected Oncogenes, Their Mode of Activation, and Associated Human
Tumors
2.
Page | 91
Category
Protooncogene
Mode of
Activation
Growth Factors
PDGF-chain
SIS
Overekspesi
Fibroblast
growth factors
HST-1
INT-2
Overekspresi
Amplifikasi
TGF-
TGF-
Overekspresi
HGF
HGF
Growth Factor Receptors
EGF-receptor
ERB-B1 (ECFR)
Family
Overekspresi
Overekspresi
ERB-B2
Amplifikasi
CSF-1 receptor
Receptor for
neurotrophic
factors
FMS
RET
Mutasi titik
Mutasi titik
PDGF receptor
PDGF-R
Overekspresi
Mutasi titik
Mutasi titik
N-RAS
Mutasi titik
Associated
Human Tumor
Astrositoma
Osteosarkoma
Kanker lambung
Kanker kandung
kemih
Kanker payudara
Melanoma
Astrositoma
Karsinoma
hepatoselular
Kanker tiroid
Karsinoma sel
squamosa pada
paru,glioma
Kanker payudara
dan ovarium
Leukimia
Neoplasia
endokrin
multiple 2A dan
B,
karsinoma
medulla
tiroid
familial
Glioma
Tumor
stroma
gastrointestinal
dan
tumor
jaringan lunak
lainnya
Tumor
kolon,
paru,
dan
pancreas
Tumor kandung
kemih dan ginjal
Melanoma,
keganasan
hematologik
Page | 92
Nonreceptor
tyrosine
kinase
ABL
Translokasi
RAS signal
Transduction
WNT signal
Transduction
BRAF
Mutasi titik
-catenin
Mutasi titik
Overekspresi
Hepatoblastoma,
karsinoma
hepatoselular
Translokasi
Amplifikasi
L-MYC
Amplifikasi
Limfoma Burkitt
Neuroblastoma,
karsinoma
sel
kecil pada paru
Karsinoma sel
kecil pada paru
Cell-Cycle Regulators
Cyclins
CYCLIN D
Translokasi
Amplifikasi
Cyclindependent
kinase
Leukemia
myeloid kronik
Leukimia
limfoblastik akut
Melanoma
Limfoma
sel
mantel
Kanker payudara
dan esophagus
Kanker payudara
CYCLIN E
Overekspresi
CDK4
Subcellular
Location
Cell surface
Gene
Function
Reseptor
TGF-
Inhibisi
pertumbuha
n
Adhesi sel
E-cadherin
Inner aspect
of plasma
membrane
NF-1
Inhibisi
hantaran
sinyal RAS
dan inhibitor
Tumors
Associated
with
Somatic
Mutations
Karsinoma
kolon
Karsinoma
lambung
Neuroblastoma
Tumors
Associated
with Inherited
Mutations
Tidak diketahui
Kanker lambung
familial
Neurofibromatosi
s tipe 1 dan
sarkoma
Page | 93
Cytoskeleto
n
NF-2
Cytosol
APCl
catenin
siklus-sel
p21
Stabilitas
sitoskeletal
- Inhibisi
hantaran
sinyal
PTEN
Nucleus
SMAD2
dan
SMAD4
RB
p53
WT-1
p16(INK4a
)
Schwannoma
dan
meningioma
Neurofibromatosi
s
tipe
2,
schwannoma dan
meningioma
akustikus
Poliposis
koli
adenomatosa
familial / kanker
kolon
Karsinoma
lambung,
kolon,
pankread;
melanoma
Hantaran
Kenker
Tidak diketahui
sinya Pl-3 endometrium
kinase
dan prostat
Hantaran
Tumor kolon, Tidak diketahui
sinyal TGF- pankreas
Regulasi
Retinoblastoma Retinoblastoma,
siklus sel
; osteosarkoma, osteosarkoma
karsinoma
payudara,
kolon, paru
Penghentian Sebagian besar Sindrom
Lisiklus-sel
kanker
pada Fraumeni;
dan
manusia
karsinoma
dan
apoptosis
sarcoma
yang
sebagai
multiple
respons
terhadap
kerusakan
DNA
Transkripsi
Tumor Wilms
Tumor Wilms
nucleus
Regulasi
Kanker
Melanoma
siklus
sel pancreas,
maligna
lewat
payudara dan
inhibisi
esophagus
enzim
cyclindependent
Page | 94
kinase
BRCA-1
Perbaikan
dan BRCA- DNA
2
KLF6
Faktor
transkripsi
Tidak diketahui
Prostat
Karsinoma
payudara wanita
dan
ovarium;
karsinoma
payudara pria
Tidak diketahui
Page | 96