Anda di halaman 1dari 96

I.

History of Anatomy
A. Describe its definition and its branches
Word Root : berasal dari perkataan Yunani Anatome. Ana = menguraikan dan
Tome = memotong.
Meaning : ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh dengan jalan
memotong dan menguraikan bagian-bagian tubuh.
Branches : 1. Anatomi Mikroskopik (Histology = ilmu jaringan)
Ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh dengan
menggunakan mikroskop.
2. Anatomi Makroskopik (Gross Anatomy = ilmu urai)
Ilmu yang mempelajari struktur / susunan tubuh tanpa alat
pembesar.
Ilmu urai dibagi dalam beberapa bagian :
a. Anatomi descriptive = anatomi sistematik
b. Anatomi topografi
c. Embryologia
d. Anatomi comparative
e. Anthropologia
Region Name
Cephalic
Cervicalis
Thoracalis
Brachialis
Antebrachialis
Manus
Abdominalis
Gluteus
Femuralis
Cruris
Pedis

Anatomic Nama
Cephalon
Cervicis
Thorax
Brachium
Antebrachium
Manus
Abdomen
Glutea
Femur
Crural
Pes

Indonesian Name
Kepala
Leher
Dada
Lengan Atas
Lengan Bawah
Tangan
Perut
Pantat
Tungkai Atas
Kaki (Leg)
Kaki (Foot)

1. Systematic Anatomy, is the study of different systems i.e.:


a. Systema Integumentum = system kulit
b. Systema Skeletale = system rangka
c. Systema musculorum = system otot
d. Systema Nervosum = system syaraf
e. Systema Endocrin = system endokrin
f. Systema Cardiovascular = system peredaran darah
g. Systema Lymphaticum= system limfe
h. Systema Respiratorium = system pernafasan
i. Systema Alimentarium = system pencernaan
j. Systema Urogenitale = system urogenital

Page | 1

B. Describe the History of Anatomy that involves the following name. Galen,
Andreas Vesalius and William Harvey (Carolla)
Galen (130201), seorang berkebangsaan Yunani
Orang pertama yang melakukan pembedahan pada hewan (kera).
Mengetahui bahwa darah mengalir dari jantung.
Membuktikan bahwa otot berkontraksi terhadap rangsang.
Membuat hipotesis bahwa saraf terdiri atas divisi sensoris dan motoris.
Tokoh penting pada sejarah pengobatan. Galen menerbitkan buku mengenai
fisiologi tubuh berjudul Uses of the Part of the Body of Man.
Andreas Vesalius (1514 1564), seorang bertempat tinggal di Italia
Disebut sebagai bapak anatomi.
Meluruskan kesalahan terdahulu (oleh galen) tentang struktur tubuh dan
fungsinya melalui observasi dan eksperimen.
Orang yang pertama kali melakukan pemotongan pada manusia
Menerbitkan buku anatomi pertama, yang berjudul De Fabrica Corporis
Humani
William Harvey (1578 1657)
Membuat hipotesis bahwa aliran darah merupakan aliran searah dan dipompa
oleh kontraksi jantung : Jantung arteri vena jantung.
Mendemostrasikan fungsi dari sistem sirkulasi
Mengaplikasikan metode eksperimental pada Anatomi
II.

Anatomical Terminology
List the anatomical terminology related to:
A. Body position
1. Anatomical Plane and section
Bidang sagital
:
bidang / semua bidang yang
sejajar dengan bidang Median. Bidang median adalah
bidang yang membagi tubuh dalam dua bagian yang
sama kanan dan kiri. Bidang sagital terdiri atas :
a. MidSagital, perbandingan bagian kanan dan kiri
sama rata
b. Parasagital, perbandingan bagian kanan dan kiri tidak
sama
Bidang frontal
:
bidang yang sejajar dengan
bidang coronal / sejajar dengan permukaan perut. Bidang
coronal adalah bidang yang melalui Sutura Coronalis.
Bidang frontal Membagi tubuh menjadi bidang
anterior/ventral dan posterior/dorsal.

Page | 2

Bidang transversal : bidang yang melintang tegak lurus


pada arah panjang badan. Bidang transversal membagi
tubuh secara horizontal menjadi bidang superior dan
inferior
2. Anatomical direction
a. Inferior / caudal = arah bawah
b. Superior / cranial = arah atas
c. Dekstral = kanan
d. Sinistral = kiri
e. Anterior = arah depan
f. Posterior = arah belakang
g. Medial = mendekati bidang median
h. Lateral = menjauhi bidang median
i. Ventral = arah pusar
j. Dorsal = arah punggung
III.

Development of Physiology
Describe your knowledge about development of physiology:
A. What is the scope of physiology
Mempelajari tentang mekanisme tubuh manusia dari tingkat molekul hingga
organisme, mulai dari hidup sampai mati.
B. What is the goal of physiology
Menjelaskan faktor-faktor fisika dan kimiawi yang bertanggung jawab terhadap asalusul, perkembangan, dan kemajuan dari kehidupan.

IV.

Development of Pathology Anatomy


Describe your knowledge about development of pathology anatomy:
A. What are the scopes of Pathology?
Etiologi, patogenesis (mekanisme terjadinya penyakit), perubahan morfologi, dan
akibat klinis (perubahan fisiologi akibat perubahan morfologi).
B. What do you know about the concept of etiologic factors? Describe it!
1. Old concept : 1 agen 1 penyakit
2. New concept :
1 agen n penyakit
n agen 1 penyakit
C. Is there any classification of etiologic factors!
1. Intrinsic Factors :
berasal dari dalam tubuh. Misal :
factor genetik
2. Acquired Factors :
berasal dari luar tubuh atau
lingkungan. Misal : infeksi, nutrisi, kimia, fisik.
D. What is the definition of Pathogenesis?

Page | 3

Perkembangan keadaan sakit atau penyakit; lebih khusus lagi, reaksi dan peristiwa
selular dan mekanisme patologik lainnya yang terjadi dalam perkembangan
penyeakit..
E. Describe in short, how etiologic agents may cause clinical significance?
Agen penyebab mula-mula memberikan stimulus (rangsang) kepada sel / jaringan
kemudian sel / jaringan memberi respon terhadap stimulus yang menyebabkan
perubahan struktur lalu terjadilah clinical significance.
F. What is the definition of Morphologic Changes?
Berubahnya struktur (bentuk, warna, massa) pada sel atau jaringan baik yang tampak
(makro) atau tidak tampak (mikro) yang merupakan karakteristik dari suatu penyakit
maupun diagnosis dari etiologinya.
V.

Microscopic Basic Structures and Functions


A. List the four basic tissue types:
1. Jaringan epitel
2. Jaringan ikat
3. Jaringan otot
4. Jaringan syaraf
B. From which embryonic germ layers are epithelial tissue derived ?
Ectoderm : kulit, ductus, kelenjar keringat, lubang mulut, vagina dan anal canal
Mesoderm : ren, pleura, endothelium, mesotelium, kelenjar urogenital
Endoderm : gastrointestinal tract, hepar, pancreas, esophagus, system pernafasan
C. Give the classification of the epithelial tissue.
Berdasarkan jumlah lapisan
1. Epitel selapis ( epithelium simlex)
2. Epitel berlapis (epithelium complex)
Berdasarkan struktur permukaan
1. Epitel pipih (epithelium squamosa)
2. Epitel kubus (epithelium cuboideum)
3. Epitel silindris (epithelium columnar)
D. List the types of epithelial tissue and its location.
1. Simple squamous
:
mesotel (permukaan eksternal
organ perncernaan, paru-paru, dan jantung), endotel
(bagian dalam rongga jantung, pembuluh darah, dan
pembuluh limfe), kapsula bowman
Simple cuboidal : duktus ekskretorius yang lebih kecil dan tubulus ginjal
Simple columnar : lumen organ pencernaan
2. Pseudostratified columnar ciliated
:
saluran
pernafasan,

Page | 4

saluran reproduksi wanita, duktus


eferens
Pseudostratified columnar non ciliated : epididimis dan duktus deferens
(stereosilia)
3. Stratified
squamous keratinized
:
telapak tangan, telapak kaki,
Stratified squamous non keratinized : esophagus, rongga mulut, vagina, dan
kanalis analis
Stratified cuboidal
: duktus ekskretorius yang lebih besar
(kelenjar liur dan pancreas)
Stratified columnar
:Transtitional epithelium
: vesica urinaria, pelvis, ureter, lumen
kaliks ginjal
E. What is the definition and function of the endothelium?
1. Definition
:
lapisan sel epitel yang melapisi rongga
jantung, lumen pembuluh darah dan limfe, serta rongga serosa
tubuh; la[isan ini berasal dari mesoderm.
2. Function
:
a. Tempat transport oksigen, CO2.
b. Mengubah angiotensi 1 menjadi angiotensi 2.
c. Inaktifasi bahan bio aktif.
d. Menghambat formasi trumbus.
e. Produksi faktor vasoaktif yang mempengaruhi tonus vasikuler seperti
endotel.
F. Describe the specialization of the surface epithelial cells.
a. Cilia
:
tonjolan menyerupai rambut yang sangat kecil dan
bergetar, yang menonjol dari tepi bebas sel dan terdiri dari sembilan
pasang mikrotubulus yang tersusun di sekeliling suatu pasangan
sentral. Cilia merupakan perluasan badan basal dan bergerak dalam
gerakan ritmik. Panjang antara 5-10 m dan diameter 0,2 m, dapat
dijumpai di tractus respiratorius, tractus reproduksi wanita, organ
sensori.
b. Flagella :
struktur panjang mirip dengan cilia tetapi jauh lebih
panjang hingga 50 m dan diameter 0,3-0,5 m, hanya dapat
dijumpai pada spermatozoa.
c. Microvilli
:
prosesus silinder yang sangat kecil pada
permukaan bebas sel, terutama sel tubulus kontortus proksimal
ginjal dan pada epitel intestinal, yang memperluas permukaan sel.
d. Stereocilia
:
filamen protoplasma tak bergerak pada
permukaan bebas sel, ditemukan pada sel rambut dari telinga
bagian dalam dan pada sel epididimis pria.
Page | 5

G. Describe the specializationof the lateral surface of epithelial cells.


a. Zonula occludens ( tight junction )
Tipe sambungan rapat yang terdapat tepat di bawah permukaan apical pada sel-sel
kolumnar; meluas di sekitar perimeter sel di atas zonula adherens dan sebagian
atau seluruhnya mengurangi pertukaran interselular.
b. Zonula adherens (belt desmosome )
Sebuah sambungan antara sel-sel epitel kolumnar, sehingga terbentuk suatu pita
yang lengkap di sekeliling permukaan sel, tepat di sebelah dalam zonula
occludens. Membran plasma terikat oleh dan pada serat-serat actin dan
terpisahkan dari jaringan terminal selebar 15-30 nm.
c. Macula adherens ( desmosome )
Badan yang kecil, terpisah, bulat, padat, yang membentuk tempat perlekatan
antara sel epitel tertentu, terutama epitel berlapis epidermis. Badan itu terdiri atas
diferensiasi local membrane sel yang berhadapan, dengan plak sitoplasma yang
pada di bawah tiap membrane, kea rah mana sejumlah tonofilamen menusatkan
diri; lamina padat mungkin terjadi pada celah antarsel.
d. Gap junction ( nexus )
Struktur yang berbentuk cakram mirip macula yang disusun oleh molekul-molekul
protein yang menonjol dari membrane sel membentuk suatu bangunan yang
membatasi saluran connexton (pori).
H. Describe the specialization of the basal surface of the epithelial cells .
Basal lamina : suatu bagian tipis nonseluler yang memisahkan epitel dari jaringan
ikat di bawahnya. Membran ini mudah dilihat dengan mikroskop
cahaya.
I. What is glands
Kelompok sel, dikhususkan untuk mensekresi atau mengekskresi zat yang tidak
berhubungan dengan kebutuhan metabolism biasa kelenjar tersebut.
SKIN
A. Name the two kinds of the skin and each characteristics :
1. Kulit tebal
:
epidermis lebih tebal terutama lapisan
terluar yaitu lapisan bertingkat keratin. Kulit tebal mengandung
banyak kelenjar keringat, namun tanpa folikel rambut, kelenjar,
sebasea, atau serat otot polos.
2. Kulit tipis
:
epidermis lebih tipis dan komposisi selnya
lebih sederhana daripada kulit tebal. Pada kulit tipis terdapat folikel
rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Pada selubung
jaringan ikat folikel rambut dan jaringan ikat dermis melekat serat
otot polos.

Page | 6

B. List the four layers of the skin


1. Lapisan epidermis
2. Lapisan dermis
3. Lapisan hypodermis (subkutis)
C. List the five layers of the epidermis
1. Stratum Basal (Germinativum)
2. Stratum Spinosum
3. Stratum Granulosum
4. Stratum Lusidum
5. Stratum Korneum
D. What is the function of the skin?
1. Perlindungan
Epitel berlapis dengan lapisan tanduk melindungi permukaan tubuh terhadap
abrasi mekanik dan membentuk sawar fisik terhadap pathogen atau
mikroorganisme asing. Karena adanya lapisan glikolipid di antara sel-sel stratum
granulosum, epidermis juga tidak permeable terhadap air. Lapisan ini juga
mencegah hilangnya cairan tubuh melalui dehidrasi. Peningkatan sintesis pigmen
melanin melindungi kulit dari radiasi ultraviolet.
2. Regulasi Suhu
Proses berkeringat memungkinkan hilangnya sebagian panas tubuh melalui
penguapan keringat dari permukaan kulit. Termoregulasi juga melibatkan dilatasi
pembuluh darah untuk memungkinkan aliran darah maksimum ke kulit. Fungsi
ini juga meningkatkan pengeluaran panas. Sebaliknya, di daerah dingin, panas
tubuh dipertahankan dengan kontriksi pembuluh darah dan penurunan aliran
darah ke kulit.
3. Persepsi Sensorik
Kulit adalah organ sensorik bagi lingkungan luar. Banyak ujung syaraf sensorik
terbungkus dan bebas di dalam kulit berespons terhadap suhu, sentuhan, nyeri,
dan tekanan.
4. Ekskresi
Melalui pembentukan keringat, air, larutan garam, urea, dan produk sisa
bernitrogen dapat diekskresikan melalui permukaan kulit.
5. Pembentukan Vitamin D
Bila kulit terpapar sinar ultraviolet dari matahari, akan terbentuk vitamin D dari
molekul precursor yang disintesis di dalam epidermis. Vitamin D diperlukan
untuk absorpsi kalsium dari mukosa usus dan metabolism mineral yang memadai.
E. List the four cell types in the epidermis
1. Sel Keratinosit
2. Sel Melanosit
3. Sel Langerhans
4. Sel Merkel
Page | 7

F. Describe the dermis and its layers


Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang mengikat epidermis. Epidermis dan dermis
dipisahkan oleh membrane basalis yang jelas. Terdapat 2 lapisan pada dermis, yaitu :
1. Stratum papillare
Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar tidak teratur, kapiler, pembuluh
darah, fibroblast, makrofag, dan sel jaringan ikat longgar lainnya. Letaknya lebih
superficial.
2. Stratum reticulare
Lapisan ini lebih tebal dan ditandai oleh serat jaringan ikat padat tidak teratur
(terutama kolagen tipe I). dan kurang selular disbanding dengan stratum
papillare. Letaknya lebih profundal.
G. What is hair follicle
Struktur memanjang berkeratin yang berasal dari invaginasi epitel epidermis.
H. Sketch a hair follicle in longitudinal section
a. Hair bulb
b. Hair papilla
c. Germinal matrix
d. Hair shaft
e. Inner root sheath
f. External root sheath
g. Glssay membrane
h. Connective tissue sheath
I. Sketch a longitudinal section of a nail
a. Root of the nail
b. Eponychium
c. Nail plate
d. Nail matrix
e. Nail bed
f. Hyponchium
J. Name the glands in human skin and its location
a. Kelenjar Sebasea
Memiliki bentuk compound acinar
Termasuk kelenjar holokrin
Berfungsi untuk meminyaki rambut
Sel di kelenjar sebasea tumbuh, mengumpulkan sekresi, mati, dan menjadi
sekresi sebum yang berminyak
b. Kelenjar Keringat
Memiliki bentuk simple coiled tubular

Page | 8

VI.

Termasuk kelenjar merokrin (terletak di sebelah dalam kulit telapak tangan


dan kaki), tetapi juga ada yang termasuk kelenjar apokrin (terletak di
dermis sebelah dalam di aksila, anus, dan areola mammae)

Cell Adaptation
A. Could you mention the types and its definition of cellular adaptation?
1. Hyperplasia
Hyperplasia ialah pelipatgandaan abnormal atau peningkatan jumlah sel-sel
normal dalam susunan normal pada jaringan. Terjadi pada sel-sel yang membelah
(mitosis) seperti sel hati, epitel kelenjar, kulit, dan sumsum tulang. Klasifikasi
hyperplasia dibedakan menjadi 2,yaitu:
a. Fisiologis :
- Hormonal hyperplasia
Contoh : proliferasi epitel kelenjar pada glandula mammae saat pubertas
dan kehamilan
- Compensatory hyperplasia
Contoh : saat hepar direseksi sebagian, aktivitas mitotic pada sel yang
tersisaberlangsung paling cepat 12 jam berikutnya, tetapi akhirnya terjadi
perbaikan hati ke berat normal.
b. Patologis :
- Kelebihan stimulasi hormone : adanya gangguan keseimbangan estrogenprogesteron menyebabkan terjadinya hyperplasia endometrial, penyebab
lazim perdarahan menstruasi abnormal.
- Kelebihan faktor pertumbuhan : adanya jaringan parut pada penyembuhan
luka karena proliferasi fibroblast dan pembuluh darah.
2. Atrophy
Atrophy ialah pengerutan ukuransel dengan hilangnya substansi sel.
3. Hypertrophy
Hypertrophy ialah penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran
organ. Sel hanya mampu bereplikasi, tapi tidak dapat membelah. Pada hipertropi
murni, tidak ada sel baru, hanya sel yang bertambah besar, karena peningkatan
sintesis organela dan protein struktural.
4. Metaplasia
Metaplasia ialah perubahan reversivel; pada perubahan tersebut satu jenis sel
dewasa (epithelial atau mesenkimal) digantikan oleh jenis sel dewasa lain.
Metaplasia merupakan adaptasi selular, yang selnya sensitive terhadap stress
tertentu, digantikan oleh jenis sel lain yang lebih mampu bertahan pada
lingkungan kebalikan.
Karena pengaruh merokok misalnya, sel epitel silindris selapis pada trakea tidak
mampu bertahan (terkena radikal bebas) sehingga mengalami kerusakan. Stem
cell melakukan pemrograman kembali dengan membentuk sel epitel pipih berlapis
yang lebih dapat bertahan dalam lingkungan tersebut.
5. Dysplasia
Page | 9

Dysplasia ialah perubahan tidak teratur yang diakibatkan iritasi menahun.


Dysplasia bersifat patologis karena sering terjadi pada perubahan sel normal
menjadi sel kanker.
Contohnya pada penderita Carcinoma Cerviks, setelah dilakukan pemeriksaan Pap
Smear, ditemukan berbagai macam bentuk sel serviks yang tidak normal.
B. Can you give some examples of Pathologic Hyperplasia based on its type?
Berdasarkan factor penyebabnya, Pathology Hyperplasia dibedakan menjadi 2,yaitu:
1. Kelebihan stimulasi hormonal :
Endometrial Hyperplasia
Uterus memiliki beberapa lapisan, yaitu epitel kolumnar, endometrium,
miometrium (otot), serosa. Dalam endometrium terdapat berbagai kelenjar
dan stroma. Yang terpengaruh adalah kelenjar, awalnya dilapisi oleh epitel
selapis kolumnar, menjadi pseudostratified kolumnar, sehingga kelenjar
menjadi berderet (back to back), membentuk swiss cheese pattern. Akhirnya
menimbulkan menstruasi yang berlebihan.
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
Tumor yang ada di kelenjar prostat, karena ketidakseimbangan hormon.
Kelenjar menjadi makin membesar, menjepit saluran kencing, sehingga
timbul prostatism (susah kencing) jika sudah parah, maka akan menjadi
Retensi urin (urin terblokade total karena jepitan kelenjar prostat).
2. Kelebihan factor pertumbuhan :
Proliferating fibroblasts and blood vessels in wound healing (pembentukan
jaringan parut)
Infeksi oleh virus: papilloma viruses menimbulkan skin wart (kutil).
C. Describe the causes of cell injury!
1. Kekurangan oksigen, hal ini terjadi karena darah kehilangan kemampuan untuk
mengangkut oksigen, misalnya pada keracunan CO atau anemia.
2. Physical agents :
Mechanical trauma
Temperatur yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin)
Perubahan tiba-tiba pada tekanan di atmosfer
Radiasi
Electrical shock
3. Chemical agents and drugs :
glucose / salt in hypertonic concentration oxygen in high concentrations
poisons : arsenic, cyanide, mercury salts pollutants, insecticides, herbicides
industrial hazards : CO, asbestos alkohol & narkoba.
4. Infectious agents : virus rickettsiae -bacteria fungi parasites (tapeworms)
5. Immunologic reactions :
Anaphylactic reaction foreign protein / drug
Page | 10

Autoimmune disease reactions to endogenous self-antigens


6. Genetic derangements : sickle cell anemia
7. Nutritional imbalance :
protein-calorie defisiensies
vitamins defisiensies
excesses of lipid : obesity, atherosclerosis
metabolic disease: diabetes
8. Penuaaan, penuaan berdampak pada penurunan kemampuan sel dalam
menanggapai respon hingga berakibat pada kematian organism.
D. Describe definition of necrosis
Hasil akhir perubahan-perubahan morfologis akibat kerja degradatif progresif enzim
yang mengindikasikan kematian sel; ini dapat menngenai kelompok sel atau bagian
suatu struktur atau suatu organ.
E. Describe types of necrosis
a. Necrosis koagulatif :
necrosis dengan perubahan
jaringan menjadi sebuah massa yang kering, opak, dan
eosinofilik yang mengandung kerangka sel-sel tanpa inti,
dihasilkan dari denaturasi protein setelah suatu trauma
hipoksik seperti yang terjadi akibat iskemik pada infark
b. Necrosis likuefaktif :
nekrosis
dengan
bahan
nekrotik menjadi lembek dan cair. Terjadi ketika autolysis
atau heterolysis lebih dominan daripada denaturasi protein.
c. Nekrosis kaseosa
:
ciri khas lesi tuberculosis;
nekrosis ini terlihat secara makroskopis sebagai materi
yang lunak, rapuh serta menyerupai keju dan secara
mikroskopis sebagai materi amorf eosinofillik dengan
debris sel.
d. Necrosis Lemak
:
suatu keadaan yang ditandai
oleh dipecahnya lemak netral dalam sel jaringan lemak
oleh kerja enzim menjadi asam lemak dan gliserol,
menghasilkan daerah-daerah kecil berwarna putih kapur.
Disebut juga steatonecrosis.
F. What is apoptosis?
Apoptosis ialah pola morfologis kematian sel yang mengenai setiap sel, yang
ditandai dengan pengerutan sel, kondensasi kromatin, pembentukan bleb-bleb
sitoplasma, dan fragmentasi sel menjadi badan-bada apoptotic yang terikat pada
membrane dan dieliminasi dengan fagositosis. Ini merupakan sebuah mekanisme
dalam pembuangan sel dalam pengaturan populasi sel (kematian sel secara
terprogram).
Page | 11

VII.

Skeletal System
A. List the name of bone according to their location
1. Axial Bone
a. Cranium, diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
Neurocranium meliputi os parietale, os frontale, os occipital, os
sphenoidale, os temporal, dan os ethmoidale.
Viscerocranium meliputi os lacrimale, os nasale, os vomer, os maxilla, os
palatium, os zygomaticum, os mandibulae, dan os hyoideum.
b. Vertebrae meliputi vert. cervicales, vert. thoracales, vert. lumbales, vert.
sacrales, dan vert. coccygeae.
c. Ossa Costae
d. Sternum meliputi manubrium sternum, corpus sterni, dan processus
xiphoideus.
2. Appendicular Bone
a. Extremitas cranialis, diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Cingulum pectoral meliputi os scapulae dan os clavicula.
Ossa membri superior meliputi os humerus, os radius, os ulna, dan ossa
manus (carpalia, metacarpalia, dan phalanx manus)
b. Extremitas caudalis, diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Cingulum pelvicum yaituos coxae (os ilii, os ischii, dan os pubis)
Ossa membri inferior meliputi os femur, os patella, os tibia, os fibula, dan
ossa pedis (tarsalia, metatarsalia, dan phalanx pedis)
B. List the classification of bones according to their shape
1. Tulang panjang, contohnya : femur, humerus
2. Tulang pendek
3. Tulang pipih, contohnya tulang tulang penyusun cranium
4. Tulang tidak beraturan

VIII.

Osteology of Specific Bones


A. Cranium / ossa cranii
1. According to the site in enclosing the brain, the cvranium is divided into two
groups; the calvaria which surrounds and enclosing the brain from above,
and the basis crania which surrounds and enclosing the brain from its base.
a. Mention the suture which found in calvaria and the adjacent bones:
1. Coronal suture
2. Frontal suture
3. Lambdoidal suture
4. Sagital suture
b. Mention 3 grooves (fossa) on the basis crania:
1. Anterior cranial fossa
2. Middle cranial fossa
3. Posterior cranial fossa
c. The boundary between first and second groove is formed by the following
structures:
Page | 12

Lesser wing of sphenoid bone : canalis opticus, processus clinoideus anterior,


dan fissure orbitalis superior.
d. The boundary between second and third groove is formed by the
following structures:
Petrous ridge of temporal bone : meatus acusticus internus, canalis caroticus,
dan foramen jugularis.
2. The flat bones in the infant (neonates) skull are separated by fontanella
anterior which allow for cranial expansion and the distortion of the skull
during birth. This quadrangular structure lies at the intersection of the
sutura sagitalis, sutura coronalis and sutura frontalis and will disappear about
age 2 tahun where the skull growth is completed.
3. Between os occipital and os parietal sinistra and dextra, there is also a
structure lies at the junction between sutura lambdoidea and sutura sagitalis
called fontanella posterior which will disappear about age 6-8 minggu.
B. Columna vertebralis
1. Discuss the curves of the vertebral column, the origin and the location of the
curves:
a.
Primary curves
:
The toraks curve :
lengkung yang konkaf ke

depan, dimulai dari pertengahan vertebrae


thoracalis II dan berakhir pada pertengahan
vertebrae thoracalis XII. Lengkungan ini
sangat menonjol setinggi processus spinosus
vertebrae thoracalis VII. Bagian ini disebut
kyphose thoracalis.
The pelvic curve :
dimulai dari articulation
sacrovertebralis dan berakhir pada ujung oss
coccygis. Di sini merupakan lengkung yang
concave ke depan bawah : kyphose sacro
coccygealis.

b.

Cervical curves
:
The cervical curve

:
lengkung
yang
convex ke depan, di mana ini dimulai dari
apex dens episthropei dan berakhir pada
pertengahan vertebrae thoracalis II. Bagian
ini disebut lordose cervical.
The lumbalis curve:
dimulai dari pertengahan
vertebrae thoracalis XII untuk berakhir pada
angulus sacro-vertebralis. Di sini merupakan
lengkung yang convex ke depan jadi disebut
lordose lumbalis, dengan convexitas yang
lebih nyata pada 3 vertebrae lumbalis
terbawah, dibandingkan 2 vertebrae di
atasnya.
All four curves are fully developed by the time a child is yang pertama
ketika anak mampu mengangkat kepala (pada tiga atau empat bulan)
Page | 13

dan duduk tegak lurus (pada sembilan bulan) dan kedua pada saat
dua belas atau delapan belas bulan, ketika anak mulai berjalan.

2. Distinguish the vertebrae cervicales, thoracales, and lumbale based on its


own characteristics :
Structure
V. cervicales
V. thoracales
V. lumbalis
Corpus vertebrae
Kecil dan pipih Di bagian dorsal Bagian depan lebih
dari arah muka
kanan
kiri
tebal dari bagian
belakang
terdapat
fovea
belakang
costalis
untuk Bentuk
Facies
anterior
oval
bersendi dengan
dan
posterior
melintang
capitulum costae Dataran
mendatar
belakang

Berbentuk
jantung
Facies superior
konkaf dalam arah
dan ukuran muka
dalam
arah
transversal
belakang
sama
transversal
Dataran atas dan
dengan
ukuran
konkaf
bawah datar atau
transversal. Makin
Facies
inferior
sedikit konkaf
ke
daerah
cranial,
konvex dari arah
corpusnya
samping, konkaf
menyerupai
dari arah sagital
corpus vertebrae
cervicalis, sedang
makin mendekati
daerah
lumbal,
corpusnya
menyerupai
vertebrae
lumbalis. Corpus
bagian
dorsal
lebih tebal dari
bagian ventral.
Dataran
atas
bawah umumnya
datar.
Dataran
dorsalnya konkaf
dari
arah
transversal,
sedangkan dataran
depannya konvex
dari sisi ke sisi
Foramen vertebrae
Berbentuk segitiga Lebih kecil dari Berbentuk segitiga,
dan
lebih
besar corpusnya
dan lebih
besar
dari
dibandingkan dengan berbentuk bulat
foramen vertebrale
corpusnya
vertebrae thoracalis,
tetapi lebih kecil dari
foramen vertebrale
Page | 14

vertebrae cervicalis
Processus spinosus

Pendek
dan
bercabang-cabang di
mana kedua cabang
tersebut
kadangkadang tak sama
besarnya

Panjang dan pada


potongan melintang
berbentuk segitiga.
Arahnya ke belakang
dengan
ujung
membentuk tuberkel

Processus transversus Terdapat


foramen
transversarium yang
dilalui oleh arteri dan
vena vertebralis serta
plexus
simpaticus
kecuali
pada
vertebrae cervicalis
ke-7 yang biasanya
hanya dilalui oleh
vena vertebralis

Tebal, kuat, panjang


mengarah
ke
belakang
lateral.
Pada
ujung
di
sebelah
ventral
terdapat
fovea
costalis transversalis
untuk
bersendi
dengan tuberculum
costae

Lebar,
tebal,
berbentuk segi
empat
dan
arahnya
menonjol
ke
belakanng
horizontal
Tepi bawahnya
lebih tebal dari
tepi atasnya
Panjang, ramping
di
mana
3
vertebrae
lumbales teratas
dalah horizontal,
sedangkan pada
2
vertebrae
lumbalis
terbawah sedikit
inclinasi ke atas
Pada 3 vertebrae
lumbalis teratas
processus
transverses
berasal
dari
hubungan antara
pediculus
dan
lamina
sedangkan
2
vertebrae
lumbalis
terbawah keluar
dari
pediculus
dan
bagian
posterior
dari
corpus
Processus
transverses
berada di sebelah
depah
dari
processus
articularis
dan
hemolog dengan
costa
Page | 15

Function
Specific structures

Atlas
Tidak mempunyai
corpus
Tidak mempunyai
processus
spinosus
Berbentuk cincin
terdiri dari arcus
anterior,
arcus
posterior,
dan
massa lateralis
Episthropeus
Di tengah corpus
terdapat tonjolan
yang menjulang
ke
atas
dari
permukaan atas
corpus (processus
odoontoideus)
Corpusnya lebih
panjang
dalam
ukuran
atas
bawah daripada
ukuran
muka
belakang
Facies
anterior
lebih panjang dari
facies posterior
Pada
facies
anterior di linea
mediana terdapat
crista
mediana
longitudinalis
VC VII (Prominens)
Processus
spinosusnya
panjang,
tebal,
hampir horizontal
dan tidak bifida
Processus
transverses
berukuran luas di
mana
bagian

VT IX
VL V
Fovea
costalis Corpus
bagian
superior
ada
depan
amat
sepasang
dengan
panjang
bentuk
setengah
disbanding yang
lingkaran.
Fovea
belakang
costalis inferior tidak Sangat
jelas
ada.
penonjolan dari
VT X
sendi
sacro
Bila fovea costalis
vertebralis
inferior tak ada, Processus
maka
fovea
spinosusnya amat
costalis superior
kecil
berbentuk
satu Processus
dataran
sendi
transversusnya
penuh
amat tebal yang
Bila fovea costalis
timbul
dari
inferior ada, maka
pediculus
dan
berbentuk separo
corpus
dataran sendi
VT XI
Fovea
costalis
hanya sepasang,
besar,
dan
terutama terdapat
pada radiz, dan
merupakan satu
dataran penuh
Fovea
costalis
transversli tak ada
Processus
spinosus pendek
dan terletak dalam
bidang horizontal
Processus
transverses
pendek
VT XII
Facies articularis
inferior
konvex
dan menghadap
ke bawah lateral
Processus
Page | 16

belakang
besar
serta
menonjol
sedang
yang
bagian
depan
kecil

transverses seperti
pada
vertebrae
lumbalis

3. Vertebrae sacrales / os sacrum


Os sacrum is a triangle-shaped bone consists of the fused components of 5-6
sacral vertebrae. They fused to a single bone on about age 23-25 mounths. The
structure of some parts of this bone have the similarity or analogy with other
certain vertebral bones structures. Write down the similarities :
Os Sacrum
Foramen sacralis anterior

Other Vertebrae
Foramina intervertebrale

Crista sacrilis media


Processus articularis superior
Crista sacralis lateralis
C. Ossa costae
1. Describe the characteristics of the following costae :
a. Costa I
: Pendek, datar, dan melengkung tajam
b. Costa II
: Tidak terlalu melengkung tapi lebih panjang dari costa I,
Tuberculum costae yang non articulair kutang nyata.
Angulus costae hanya sedikit melengkung dan terletak
dekat tuberculum
c. Costa XI dan XII : hanya mempunyai 1 faset sendi, di mana ukurannya agak
besar. Tidak mempunyai collum atau tuberculum. Angulus
costa XII tidak begitu nyata dan sulcus costaenya dangkal.
Costa XII jauh lebih pendek dari costa XI malahan sering
lebih pendek dari costa I.
D. Os sternum
What is angulus sterni (angulus Ludovici) : sudut yang terbentuk pada
permukaanan anterior sternum pada pertemuan corpus sterni dan manubrium sterni.
Extremitas superior / extremitas cranialis
E. Os humerus
1. The name of the part os humerus which is commonly fractured in case of
trauma : collum chirurgicum
2. The name of a small groove which marks the path of the n. radialis : margo
lateralis
3. Caput os humerus articulates with glenoid cavity os scapula. Depend on the
articulation surfaces; discuss why your upper arm can move more freely
than other joint?
Karena pada lengan atas terdapat persendian (sendi peluru) yang berbentuk
seperti bola dan tempat bola. Sendi ini terbentuk dari glenoid cavity dari scapula
Page | 17

dan ujung tulang humerus. Capsular ligament yang terbentuk sangat longgar
sehingga memungkinkan pergerakan yang bebas.
F. Os radius dan Os ulna
1. Os ulna locates at the medial part of os radius. In pronation, os ulna will lie
at the lateral side of os radius.
2. In the living human body, there is a membrane lies between and connecting
os radius with os ulna. This structure is called Annular Ligament.
3. Palpate your olecranon, watch its position when your arm extended. In this
position you will find the olecranon will moves into fossa olecrani of os
humerus to avoid over-extention of the arm.
G. Os carpalia
1. The distal surface of os multangulum majus / os trapezium articulates with
the metacarpal bone of the thumb. Because of its articular surface look like
Saddle and therefore the joint also called Saddle Joint/ Sendi Pelana.
2. Decribe about two prominences called eminentia carpi radialis and
eminentia carpi ulnaris on palmar surface and the structures which forms
it:
Eminentia carpi radialis
:
Tonjolan
di
permukaan palmar sisi radial pergelangan tangan,
tersusun atas: tubrculum pada os scaphoideum
dan os trapesium)
Eminentia carpi ulnaris
:
Tonjolan
di
permukaan palmar sisi ulnar pergelangan tangan,
tersusun atas: os pisiformis dan os hamulus)
3. Discuss about canalis carpi, sulcus carpi, and ligamentum carpi ulnaris.
Canalis Carpi
:
lorong
oseofibrosa
untuk menyalurkan tendon otot-otot flexor
tangan dan jari-jari, dibentuk oleh retinaculum
flexor
Sulcus Carpi
:
alur dalam dan luas
pada permukaan volar tulang-tulang karpal,
yang menghantarkan tendo-tendo fleksor dan
nervus medianus ke dalam telapak tangan
Ligamentum Carpi Ulnaris
:
H. Os metacarpalia dan Os phalanges manus
1. Mention the number of ossa metacarpalia : 5
2. Why the metacarpal of the thumb is more independent in its range than
other?
Karena pada bagian ibu jari terdapat sendi pelana yang memungkinkan gerak
hampir ke semua arah. Sedang pada jari lainnya terdapat sendi engsel yang
memiliki gerak 2 arah saja.
Extremitas inferior / extremitas caudalis
Page | 18

I. Os coxae
If someone sits on the chair, which part of his os ischii touching the chair?
Tuber ischiadicum
J. Pelvis
1. Mention the bones form pelvic girdle :
2. Explain about cavum pelvis division :
3. What is Fergusson Angle:
K. Mention the gender diffferences of the pelvis and give the picture to explain it :
Structure
Description
Female
Male
Alae ossis ilii
Aditus pelvis
Incisura
Ischiadica major
Distantia
Tuberosum
Sacrum
Inclination
pelvis
Arcus Pubis

Perluasaan bagian superior


ileu yang membentuk batas
lateral pelvis major
Pintu/jalan masuk menuju
pelvis
Takik besar di tepi posterior
tulang
tulang
panggul
tempat tepi posterior ilium
dan ischium menyatu
Jarak Tuberosum
Tulang bentuk segitiga tepat
di bawah V. Lumbales
Sudut
antara
bidang Sudut lebih dari Sudut kurang
apertura superior pelvi 90 derajat
dari 90 derajat
minoris dengan bidang
horizontal
Lengkungan yang dibentuk
oleh cabang gabungan os
ischium dan os pubis di sisi
tubuh

L. Os Femur, tibia, fibula, patella


1. What is coxae vara and coxae valga :
Coxae vara
: Deformitas pinggul berupa penyempitan
signifikan pada sudut yang dibentuk oleh sumbu caput dan
collum femoris dengan sumbu corpus femoris
Coxae valga
: Deformitas pinggul berupa pelebaran
signifikan pada sudut yang dibentuk oleh sumbu caput dan
collum femoris dengan sumbu corpus femoris
2. You can palpate some surface landmarks of bone structures on your
leg and foot. Please demonstrate to palpate the following structures:
Page | 19

crista anterior tibia, tuberositas tibia, malleolus lateralis, malleolus


medialis, tuberositas calcanei, trochlea tali, tuberositas os naviculare,
tuberositas os metatarsal V.
3. Palpate your patella. Can you move the patella if your leg is flexed? Why?
No,
M. Arcus pedis
1. Describe the origin and the function of arcus pedis :
2.

Arcus pedis longitudinalis divided into two forms. List those forms and the
bones which developed :
a. Pars medialis
b. Pars Lateralis
3. Discuss the type and the cause of flat foot?
IX.

Structure of Bones and Cartilages


Bones
A. Explain the composition of bone and the structure of bones
according to organization in the mature bone
B. Organization of Bone Tissue based on the texture, can be
divided as:
C. Explain the Heversian system
Unit dasar dari struktur tulang kompak, terdiri dari kanal haversian
dan lamellae yang diatur konsentris , yang mungkin ada 4 sampai
20, masing-masing 3 sampai 7 mikron tebal, dalam suatu sistem
tunggal haversian.
D. List the other lamellae of the bone
E. Explain about the Periosteum & Endosteum
Periosteum merupakan jaringan penyambung khusus yang
membungkus tulang seluruh tubuh dan memiliki kemampuan
membentuk tulang; pada orang dewasa, periosteum terdiri atas
dua lapisan yang tidak memiliki batas jelas, lapisan luar yang
merupakan jalinan padat jaringan penyambung yang
mengandung pembuluh darah, dan lapisan dalam yang
tersusun dari berkas-berkas kolagen yang lebih longgar dengan
sel-sel jaringan penyambung bentuk-kumparan serta jalinan
serat elastic tipis.
Endosteum merupakan jaringan yang melapisi cavum medullare
tulang.
Page | 20

Cartilage
A. Mention the composition of cartilage
B. Describe of each composition of cartilage above:
C. Mention the types of cartilage:
D. Describe about the perichondrium!
Perikondrium adalah lapisan jaringan penyambung fibrosa padat
yang mengisi semua tulang rawan kecuali kartilago artikularis sendi
synovial. Selain itu juga dapat memfasilitasi aliran darah,
membantu pertumbuhan tulang, dan melindungi tulang rawan dari
trauma atau kerusakan. Selain sebagai pelindung perikondrium juga
punya kemmpuan untuk memproduksi sel tulang rawaan yang baru.
X.

Growth and Development of Bones and Cartilages


A. Explain the condrofication process and two types of growth
can occur in cartilage (appositional and interstitial)
Condrofication process adalah proses dimana tulang rawan
terbentuk dari jaringan mesenchyme yang kental. Kemudian
berdiferensiasi menjadi chondrochytes dan mulai mensekresi
molekul-molekul yang membentuk matriks ekstraseluler. Saat
masih bayi bagian terbesar tulangnya adalah tulang rawan
kemudian seiring bertambahnya usia tulang rawan-tulang rawan
tersebut tergantikan dengan tulang sejati
Terdapat dua tipe
1. Appositional growth adalah pertumbuhan dari tulang rawan
menjadi bertambah tebal karena penambahan matriks
extraceluler di tulang rawan perifer, yang di ikuti dengan
chondroblast yang baru dibentu oleh perikondrium.
2. Pertumbuhan interstisial adalah pertumbuhan tulang rawan yang
bertambah panjang yang disebabkan pembelahan dari sel-sel
kondroblast yang di ikuti dengan sekresi matriks extraseluler.
B. Explain the development of bones through
intramembranous ossification
C. Explain the development of bones through Endochondral
ossification
D. The process of the endochondral formation made a
specialist of histologic appearance that devided into five
zones,they are:
Page | 21

E. Mention the hormones influence the regulation of bone


formation?
XI.

The Muscle
A. Based on the mircroscopic anatomy structure; what is the
classification of muscle tissue and describe its structural
features?
B. Explain the microstructure of skeletal muscle, smooth
muscle, and heart muscle!
C. Describe the mechanism of muscular contraction!
1. Describe briefly the general mechanism of muscle
contraction
Potensial aksi bergerak di sepanjang saraf motorik menuju
bagian ujungnya di miofibril. Ketika sampai di ujung miofibril,
saraf mensekresikan neurotransmitter berupa asetil kolin.
Asetilkolin mempengaruhi miofibril untuk membuka gerbang
asetilkolin di molekul protein yang terdapat pada membran.
Pembukaan gerbang asetilkolin membuat sejumlah Na+
berdifusi ke bagian dalam membran miofibril. Potensial kembali
bergerak di sepanjang saraf dan seterusnya, sehingga terjadi
depolarisasi membran yang menyebabkan banyak aliran listrik di
bagian tengah miofibril. Aliran listrik ini menyebabkan reticulum
sarkoplasma melepaskan ion Ca2+. Ion Ca2+ menyebabkan gaya
tarik-menarik antara aktin dan myosin, sehingga terjadilah
kontraksi otot.
2. Describe briefly sliding filament mechanism of muscle
contraction
Ketika kontraksi otot, filamen halus dan kasar tidak mengalami
perubahan panjang, jutsru filamen halus (aktin) dan filamen
kasar (myosin) bersatu membentuk aktomiosin dan menggeser
satu sama lain secara longitudinal sehingga panjang daerah
filamen halus dan kasar yang tumpang tindih semakin besar.
Akibatnya, panjang filamen halus beupa pita I dan filamen kasar
berupa zona H menjadi berkurang.
3. Describe briefly the energetic of muscle contraction

Page | 22

XII.

Bila bagian kepala dari cross bridge mengadakan kontak


dengan titik aktif dari aktin maka di dalam kepala cross bridge
tersebut terjadi proses yang menghasilkan energi. Energi ini
bukan dari pemecahan ATP seketika, tetapi berasal dari energi
yang sudah ada sebelumnya.
Kemudian sesudah ini baru bagian kepala dari cross bridge
mengikat ATP yg segera akan dipecah utk menghasilkan energi.
Sebagian energi dipakai utk mengembalikan cross bridge ke
posisi semula, sedang sebagian lain disimpan yg akan
dipergunakan dlm proses power stroke.
Healing
A. What is regeneration means?
Regenerasi adalah pembaharuan suatu struktur secara ilmiah,
misalnya pada kehilangan jaringan atau sebagian jaringan.
B. What is healing means?
Proses penyembuhan; pengembalian integritas pada jaringan yang
cedera.
C. The difference between regeneration and healing?
Regenerasi = melibatkan penyembuhan dari sel parenkim yang
sejenis
Healing = melibatkan penyembuhan oleh jaringan ikat yang
menimbulkan jaringan parut, menyebabkan neovaskularisasi
Page | 23

D. What is determined the size of cell population in adult


tissue?
Proliferasi dirangsang pertumbuhan intrinsik, luka, kematian sel,
deformasi mekanis jaringan, kematian
Diferensiasi sel yang menyebabkan kematian sel
E. How many phases consist in the cell cycle, what are they?
Terdapat 4 fase, yaitu : (3 tahap pada profase, 1 mitosis)
1. G1 : pembesaran sel
2. S : duplikasi kromosom
3. G2
4. Mitosis
F. The division of tissues of the body based on their
proliferative activity?
1. Permanent tissue : tidak dapat mengalami fase mitosis pada
kehidupan postnatal (meninggalkan siklus sel)
2. Stable tissue
: tingkat poliferasi yang rendah
3. Labile tissue
: berpoliferasi secara terus menerus
G. The example of labile, stable, and permanent tissue
(3example each)?
H. What are growth factors that play major role involved in
tissue regeneration and repair?
I. What is Extracellular Matrix (ECM) function?
suatu kompleks makromolekul yang mengalami remodeling secara
dinamis dan konstan yang disintesis secara lokal dan menyusun
bagian yang penting pada setiap jaringan
fungsi:
a. memberikan turgor pada jaringan lunak dan kekerasan pada
tulang
b. menyediakan untuk suatu sublapisan untuk perlekatan sel
dan secara cermat mengatur pertumbuhan, pergerakan dan
diferensiasi sel
c. menyokong mekanis untuk berlabuhnya sel/melekatnya sel
d. menentukan orientasi sel (polaritas)
e. mengendalikan pertumbuhan sel
f. memelihara diferensiasi sel

Page | 24

g. sebagai scaffolding (dasar) untuk pembaharuan jairngan.


Semua jaringan selalu memperbaharui diri, agar tidak tetap
sama diperlukan dasar
h. membentuk lingkungan mikrojaringan. Membentuk
i. menyimpan dan menyajikan molekul pengatur. Faktor
pertumbuhan fibroblast disimpan dalam BM (bentuk ECM)
J. Describe healing by 1st intention followa a series of
sequential steps?
1. ruang insisi terisi dara bekuan fibrin; dehidrasi menghasilkan
kerompeng
2. 24 jam neutrofil muncul,peningkatan mitosis sel basal pada
epidermis
3. 24-48jam sel epitel dari kedua sisi bermigrasi dan
berproliferasi di dermis membentuk j.epitel
4. Hari ke-3 neutrofil sebagian besar digantikan oleh makrofag,
serat kolagen dari insisi muncul, proliferasi epitel menghasilkan
epidermis penutup
5. Hari ke-5 neovaskular mencapai puncaknya karena j. Granulasi
mengisi ruang insisi, s. Kolagen berlimpah, epidermis mencapai
ketebalan normal
6. Minggu ke 2 infiltrat leukosit, edema, peningkatan vaskularitas
berkurang, pemutihan dimulai, dilakukan melalui peningkatan
deposit kolagen pada bekas luka, regresi saluran darah
7. Akhir bulan pertama jaringan parut trdr dari jaringan ikat sel,
garis insisi pada dermis hilang, kontraksi luka meningkat seiring
berjalannya waktu.
K. Differences between 1st and 2nd intention of healing?
L. Local and
healing?
XIII.

systemic

host

factors

that

influence

would

Nervous System
A. Draw and describe the structure and the major function of the brain
components

Page | 25

B. Describe the main structural division of the Nervous System based on the
location then make a frame to put in all the structures of each of the division
Division
Subdivision
Structures
Nervous
Central
Telencephalon
(Brain
System
Nervous
hemisphere)
System
Diencephalon
(Thalamus,
Cerebrum
epithalamus,hypothalamus)
Cerebellum
Mesencephalon (Brainstem)
Metencephalon(Cerebellum)
Myelencephalon
(Medulla
Oblongata)
Medulla
Grey Matter :
Columna / funiculus lateralis
Spinalis
Columna / funiculus posterior
Columna / funiculus anterior
Page | 26

Peripheral
Nervous
System

White Matter :
Cornu anterior
Cornu posterior
Cornu lateralis
Radix posterior
Nevus olfactorius
Nervus opticus
Nervus oculomotorius
Nervi
Nervus throclearis
Cranialis
Nervus trigeminus
Nervus abducens
Nervus facialis
Nervi Spinalis Nervus spinalis

C. Describe the division of the nervous system based on the function :


1. Neuron aferen
:
berfungsi menghantarkan impuls
melalui akson dari reseptor internal atau eksternal ke SSP
2. Neuron eferen
:
berfungsi menghantarkan impuls
melalui akson dari SSP ke otot atau kalenjar
3. Interneuron :
berfungsi menyalurkan rangsangan dari
neuron sensorik kepada neuron motorik

D. Discuss very briefly with your group member what you know about The Central
Nervous System
Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi oleh tulang cranium dan
vertebrae. Terdiri dari 1 juta neuron, hampir tidak memiliki jaringan ikat sehingga
konsistensi jaringan ini mirip gel.
Otak terdiri dari tiga materi esensial: substansi alba, substansi grisea, sel-sel
neuroglia (jaringan ikat antara sel-sel syaraf dalam CNS). Otak (abu-abu di luar,
putih di dalam) dan medulla spinalis (abu-abu di dalam, putih di luar) mengandung
substansi alba dan grisea. Substansi grisea mengandung badan sel, substansi alba
mengandung serabut saraf.
Kedua organ tersebut sangat lunak, dilindungi 3 lapisan selaput meninges:
- Durameter => selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak
- Arachnoid => bentuknya seperti sarang laba-laba, di dalamnya terdapat cairan
cerebrospinalis. Cairan limfa yang mengisi sela2 membran arachnoid. Berfungsi
sebagai bantalan untuk melindungi otak.
- Peameter => lapisan yang penuh dengan pembuluh darah, sangat dekat dengan
permukaan otak. Berfungsi memberi oksigen dan memberi nutrisi serta
mengangkut sisa metabolism.
Page | 27

Otak memiliki 5 bagian utama:


- Telencephalon => hemisfer otak
- Diencephalon => thalamus, hypothalamus, epithalamus.
- Mesencephalon => otak tengah. Letaknya di depan otak kecil dan jembatan varol.
Terdiri dari pedunkulus dan corpora kuadrigemina.
- Metencephalon => pons dan cerebellum.
- Myencephalon => jadi medulla oblongata.
Visura:
1. Visura longitudinal => membagi cerebrum kanna dan kiri.
2. Visura transversal => memisahkan cerebrum dan cerebellum.
Sulcus:
1. Sulcus pusat => memisahkan lobus frontal dan parietal.
2. Sulkus lateral => antara lobus frontal dan temporal.
3. Sulkus parietooccipital => antara parietal dan occipital.
Ventrikel adalah rongga di dalam otak tempat melekatnya syaraf:
1. Ventrikel lateral 1 dan 2
2. Ventrikel ke-3
3. Ventrikel ke-4
Girus adalah lipatan otak, terdiri dari:
1. Prasentral => di depan sulkus pusat.
2. Post sentral => di belakang sulkus pusat.
Medulla spinalis:
1. Substansi alba => terletak di pinggir, terdiri dari traktus atau akson.
2. Substansi grisea => terletak di tengah, terdiri dari badan sel.
a. Collumna lateralis
b. Collumna anterior
c. Collumna posterior
- Apex
- Caput
- Cervix
- Basis
3. Radix => terdiri dari anterior dan posterior

Page | 28

E. What is the function of Diencephalon?

F. Discuss very briefly with your group member what you know about The
Peripheral Nervous System?
Terdiri dari seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Saraf spinal dan kranial. Afferent
(sensorik) => dari sensorik ke system saraf pusat. Efferent => dari otak ke otot.
12 saraf cranial, sebagian besar terdiri serabut sensori dan motorik.
1) Olfaktori
2) Optic
3) Okulomotorik
4) Troklear
5) Trigeminal
6) Abdusen
7) Fascial
8) Vestibulokoklear
9) Glossofaringeal
10) Vagus
Page | 29

11) Aksesori spinal


12) Hipoglosal
Secara fungsional, system saraf perifer dibagi menjadi:
1. Saraf aferen (sensorik); Dari resptor
2. Saraf eferen (motorik); Dari SSP (system syaraf pusat) -> otot dan kelenjar.
- Somatic (volunteer)
Tidak volunteer penuh. Seluruh saraf yang mengontrol otot dan reseptor
sensoris eksternal. Semua CNS dan PNS yang menginervasi ke otot.
Contohnya: Mengedipkan mata, menjauhi api. Impuls -> sensoris ->
medulla spinalis -> motoris.
- Otonom (involunter)
Simpatis
Parasimpatis
G. Discuss very briefly with your group member what you know about The Somatic
Nervous System?
1. Merupakan sistem saraf sadar (voluntary) dengan pusat pengatur CNS dan PNS.
Terdiri dari saraf sensorik dan motorik yang mengendalikan seluruh anggota tubuh
kecuali organ organ visera di rongga tubuh, otot polos, dan kelenjar.
2. Saraf sensori mentransfer sensasi sentuhan, sakit, suhu, dan posisi dari
rangsangan.
3. Saraf motorik menyebabkan kontraksi otot baik dalam gerak biasa atau pun gerak
refleks.
4. Jalannya impuls : impuls sensorik CNS/PNS motorik otot
H. Discuss very briefly with your group member what you know about The Visceral
Nervous System?
1. Dari organ dalam. Rangsangan: batuk, takanan darah, haus, rangsangan seksual.
Impuls dari organ viscera -> sensorik -> CNS -> motoris (otot polos, otot
kelenjar)
2. Menginervasi jantung, seluruh otot polos, pembuluh darah visceral, kelenjar.
Involunter. Penting dalam menjaga homeostasis tubuh.
I. Discuss very briefly with your group member what you know about The
Autonomic Nervous System?
Autonomic Nervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi otot-otot halus,
otot, jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti mengatur diri sendiri).
Otot-otot halus terdapat di bagian kulit (berkaitan dengan folikel-folikel rambut di
tubuh, di pembuluh-pembuluh darah, di mata (mengatur ukuran pupil dan akomodasi
lensa mata), di dinding serta jonjot usus, di kantung empedu dan di kandung kemih.
Jadi dapat disimpulkan bahwa organ-organ yang dikontrol oleh sistem saraf autonom
memiliki fungsi untuk melangsungkan "proses vegetatif' (proses mandiri dan paling
dasar) di dalam tubuh.
Page | 30

Sistem saraf autonom terdiri dari dua sistem yang berbeda secara anatomis, yaitu
bagian sympatetik dan bagian parasympatetik. Organ dalam tubuh dikontrol oleh
kedua bagian tersebut meskipun tiap bagian memberikan efek yang berlawanan.
Contohnya, bagian sympatetik meningkatkan detak jantung, sedangkan bagian
parasympatetik menurunkan detak jantung.
J. What is the Role of the Sympathetic Division?
Sympatethic division terdiri atas :
1. Neuron pregangglionic : terdapat diantara segmen medulla spinalis T1 dan L2.
2. Neuron gangglionic:
a. Gangglion para vertebral mengontrol tubuh selain viscera.
b. Gangglion prevertebral mengontrol organ dalam abdomen dan pelvis
Effect Perangsangan Symphatis:
Effect symphatis ditimbulkan dengan mengeluarkan norepinephrin di ujung2
sayaraf atau norepinephrin dan epinephrin keseluruh tubuh melalui aliran darah.
K. What is the Role of the Parasympathetic Division?
Parasympathetis Division terdiri dari :
Neuron Pregangglionic, terletak di brain stem dan segmen sacralis.
Brain stem merupakan pusat Nervous III, Nervous VII, Nervous IX dan Nervous
X.
Sacral merupakan tempat nuclus untuk viscera.
Fungsi Paraympathetic :
1. Konstriksi pupil
2. Secresi kelenjar pencernaan.
3. Secresi hormon untuk meningkatkan uptake nutrisi oleh cell.
4. Meningkatkan peristaltik.
5. Merangsang dan kordinasi defekasi.
6. Kontraksi vesicaurinaria.
7. Penyempitan saluran nafas.
8. Menurunkan denyut jantung
9. Rangsangan sexual dan kelnjar sexual pada pria dan wanita.
L. Describe the Neurotransmitters and Receptors in Autonomic Nervous System?
1. Neurotransmitter : suatu zat (seperti norepinefrin, asetilkolin, atau dopamin)
yang dilepaskan dari terminal akson dari sebuah neuron presynaptic pada
eksitasi, dan yang bergerak di celah sinaptik baik untuk merangsang atau
menghambat sel target.
2. Reseptor : molekul pada atau di dalam sel yang mengenali dan mengikat
molekul tertentu, menghasilkan beberapa efek dalam sel. Yang pada permukaan
sel yang disebut reseptor permukaan sel atau membran dan di dalam sel
(umumnya pada intinya) disebut reseptor nuklir. Contohnya adalah reseptor
Page | 31

permukaan sel imunokompeten yang mengenali antigen, melengkapi komponen,


atau limfokin, dan neuron reseptor permukaan sel dan organ target itu dapat
mengenali neurotransmitter atau hormon. saraf sensori berakhir yang merespon
terhadap rangsangan, yang disebut reseptor sensorik.
M. Describe several responses or function of the Autonomic Nervous System?
1. Mengatur ukuran dan tekanan pembuluh darah
2. mengatur sekresi empedu, saliva dan insulin
3. mengatur kerja bronkus, lambung, hati, pankreas, intestinum, colon, jantung
XIV.

The Physiology of Nervous System


A. Describe excitability of tissue nerves/cells as excitable cells (excitability) Nerve
cells and Muscles as Excitable Cells
Definisi : sel yang mampu menghantarkan impuls elektro kimia (aksi potensial)
sepanjang permukaan membrannya.
Sel Saraf :
Bila sejumlah neuron dirangsang kanal ion membuka sejumlah Na+ ekstrasel
langsung masuk mengubah potensial istirahat Bagian dalam sel menjadi
positif terhadap lingkungan ektrasel, yang menjadi awal dari potensial sebesar +30
mV menutup kanal natrium dan membran akson terbukanya kanal kalium
memodifikasi konsentrasi kalium tingginya konsentrasi kalium intrasel ion
kalium keluar dari akson melalui difusi dan potensial membran kembali menjadi
-65 mVmenghentikan potensial aksi
Sel Otot :
Timbul potensial aksipotensial aksi akan diteruskan pula ke tubulus T
diteruskan pula ke junctional feet dan mencapai sisternaion calcium
dilepaskan dari sisterna Ion calcium yg lepas segera akan berikatan dengan
troponin yg mempunyai afinitas sangat besar thd calciumIkatan troponin-calcium
akan menarik tropomyosin lebih dlm titik2 aktif pada aktin yg sebelumnya
tertutup tropomyosin menjadi terbuka.
B. Explain equipment used for measuring membrane potential of excitable cells
1. Transport aktif (sodium potasium pump) beda konsentrasi ion-ion (Na+ dan K+)
trans membran
2. Difusi ion bermuatan listrik akibat adanya beda konsentrasi ion-ion Natrium dan
Kalium trans membran
3. Di dalam intra sel terdapat ion-ion negatif yang tidak dapat berdifusi seperti:
phosphat, sulfat, protein, asam amino.
C. Describe the mechanism of resting membrane potential and action potential.
Mechanism of transformation from resting condition to get stimulated and
action potential occurs.
Page | 32

If cell is excited could make membrane potential up or down.


Excitable cell reaction
1. Keadaan listrik pada membran istirahat (polarized). Extrasel lebih banyak ion
natrium, sebaliknya intrasel lebih banyak ion kalium. Membran dalam keadaan
relative impermeable terhadap kedua ion
2. Depolarisasi
Potensial membran istirahat berubah dengan adanya stimulus. Ion natrium
masuk ke dalam intrasel secara cepat. Pembentukan potensial aksi pada tempat
perangsangan
3. Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat ke sepanjang
membran sel
4. Repolarisasi
Potensial istirahat kembali terjadi. Ion kalium keluar dari dalam sel dan
permeabilitas membran berubah kembali. Terjadi pemulihan keadaan negativ di
dalam sel dan positif di luar sel.
Potensial aksi yang terjadi atau impuls pada saat terjadi depolarisasi dialirkan ke
ujung saraf dan mencapai ujung akson (akson terminal). Saat potensial aksi
mencapai akson terminal akan dikeluarkanlah neurotransmitter, yang melintasi
sinaps dan dapat saja merangsang saraf berikutnya
5. Bila rangsangan (arus katode) maka akan terjadi peristiwa sebagai berikut :
Bila penurunan kecil saja sampai 7 mV bila rangsangan dihentikan potensial
membran akan ke PM1.
Pada penurunan lebih besar ( 7-15 mV), bila rangsangan dihentikan maka
diperlukan waktu yang lebih lama kembali ke PMI . Fase ini disebut local
response". Di sini mulai terjadi perubahan permeabilitas membran terhadap
ion-ion.
Bila rangsangan menyebabkan penurunan potensial membran >15 mV, bila
rangsangan dihentikan, maka potensial membran tidak akan kembali lagi ke
PMI, tetapi akan turun terus dengan drastis sampai 0 mV (nol =
nonpolarisasi) bahkan kadang-kadang sampai terlanjur positif (overshoot).
Sesudah itu barulah kembali ke PMI ( repolarisasi). Peristiwa ini disebut
Potensial Aksi.
Titik dimana mulai timbul potensial aksi disebut Titik Bakar atau Firing
Level. Besarnya rangsangan minimal yg dpt menimbulkan potensial aksi atau
minimal yang dapat menurunkan potensial membran sel eksitabel sampai titik
bakar disebut Nilai Ambang atau Treshold.
Dinamika ion-ion pada potensial aksi :
1. Penurunan potensial membran meningkatkan permeabilitas membran
terhadap Na. Kenaikan P Na ini dapat mencapai beberapa ribu kali.

Page | 33

2. Akibat kenaikan P Na yang sangat besar ini maka terjadilah influx Na yang
sangat deras, sehingga menyebabkan potensial membran menjadi nol
(depolarisasi), bahkan dapat terlanjur (overshoot) menjadi positif (potensial
terbalik = reversal potential).
Influx yang deras ini hanya terjadi beberapa saat (1 milidetik) karena Na
kembali normal, di samping itu juga gradien konsentrasi Na di dalam dan di
luar sel menjadi sangat kecil
3. Pada saat P Na mulai turun maka ganti P K yang mulai naik (sampai 50
kali) sehingga terjadi eflux Kalium. Potensial membran akan kembali akibat
dari eflux kalium. Peristiwa ini disebut repolarisasi.
4. Pada akhir repolarisasi, eflux ion K menjadi lambat dan disebut "After
Depolorization" atau Negative After Potential". Hal ini diduga karena PK
sudah mulai menurun dan juga karena gradien konsentrasi ion K di dalam
dan di luar membran menjadi rendah.
5. Sesudah proses repolarisasi tercapai maka potensial membran kembali
seperti PMI. Akan tetapi komposisi ion belum, krn komposisi ion menjadi
terbalik. Pada fase ini sodium potassium pump akan bekerja mengembalikan
komposisi ion2 dengan memompa Kalium ke dalam dan ion Natrium keluar.
Kemampuan daya pompa terhadap Natrium lebih besar dibandingkan
terhadap Kalium, sehingga mula-mula potensial membran sedikit Iebih
besar dari PMI dan disebut "After Hiperpolarization atau Positive After
Potential.
6. Kadang-kadang terjadi "Oscillation (gelombang) karena aktivitas dari
sodium potassium pump yang tidak sekaligus dapat mengembalikan ke PMI.
D. What are the differences between unmyelinated and myelinated nerve on
impulse transmission?
Syaraf tidak bermyelin : propagative direction
Syaraf Bermyelin
: Saltatory Conduction / meloncat-loncat
Perbedaan dari akson yang bermielin dan yang tidak bermielin adalah pada akson
yang bermielin hantarannya akan lebih cepat dari yang tidak bermielin hal ini
dikarenakan hanya pada nodus ranvier saja terjadi potensial sehingga impuls
meloncat loncat. Selain itu juga lebih menghemat energi di banding akson yang tidak
bermielin hantarannya lurus sepanjang akson tersebut.
E. Explain the mechanism of impulse transmission in nerve and synapse
1. Informasi yang dijalarkan didalam system saraf pusat terutama dalam bentuk
potensial aksi saraf disebut impuls saraf yang melewati serangkaian neuronneuron, dari satu neuron ke neuron yang berikutnya.

Page | 34

2. Sinya-sinyal saraf dijalarkan dari satu neuron ke neuron berikutnya melalui batas
antar neuron (interneuron junctions) yang disebut sinaps. Terdapat dua macam
sinaps : sinaps kimia dan sinaps listrik
3. Pada sinaps kimia, neuron pertama yang menyekresikan bahan kimia disebut
neurotransmitter pada sinaps, dan bahan kimia ini sebaliknya akan bekerja pada
reseptor protein dalam membran neuron berikutnya sehingga neuron tersebut akan
terangsang, menghambatnya, atau mengubah sensitivitasnya dalam berbagai cara.
4. Sebaliknya sinaps listrik ditandai dengan adanya saluran langsung yang
menjalarkan aliran listrik dari satu sel ke sel berikutnya.

F. Explain the differences between IPSP and EPSP in synapse


- EPSP : Terjadi karena aktivasi excitatory presinaps
Membawa post synap neuron mendekati threshold
- IPSP : Terjadi karena aktivasi inhibitory presynap
Mendorng post synap neuron menjauhi threshold
G. Depend on transmitter function (nerves chemical substance) on doing its
functions. Synapse conjuction could be :
1. EPSP (Excitatory postsynaptic potentials)
- Transmiternya : transmitter eksitasi yang berfungsi permeabilitas Na+, K+ &
CL-, namun peran Na+ lebih dominan.
- Kenaikan valatase diatas potensial neuron istirahat yang normal, yakni
menuju ke nilai yang kurang negatif, disebut potensial eksitasi postsinaps
(EPSP).
- Pada Neuron Post Sinaptik, timbulnya aksi potensial pada segmen awal akson
(Axon Hilox) dengan alasan :
o Jumlah voltage gats channel Na++, Jx dibanding soma
o Ambang rangsang 1/3 bagian soma
(+ 10 - + 30 mv) awal akson
+ 30 mv soma
- Transmiter eksitasi lain :
o Norepinefrin
o Dopamin
o Serotonin
- Waktu yang diperlukan hantaran pada sinaps disebut synaptic delay yang
besarnya minimum: 0,5 msecond.
- Mekanisme :
Ujung presinpas mensekresikan transmitter ke dalam celah di antara ujung
dan membran soma neuron. Transmitter ini bekerja pada membran reseptor
eksitasi untuk meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion Na +, karena
gradient konsentrasi natrium yang besar di dalam neuron, ion natrium segera
Page | 35

masuk ke bagian dalam membran. Ion natrium bermuatan positif yang dengan
cepat masuk ke bagian dalam neuron akan menetralkan sebagian muatan
negatif dari potensial membran istirahat
2. IPSP (Inhibitory Post Synaptic Potensial)
- Peningkatan negativitas yang melebihi besarnya potensial membran istirahat
normal disebut potensial inhibisi postsinaps (IPSP)
- Mekanisme :
Adanya transmitter inhibisi yang bekerjanya meningkatkan permeabilitas
membrane post synaptic terhadap ion K+ dan Cl-, K+ keluar dan Cl- masuk.
Sehingga menyebabkan potensial neuron post synaptic menjadi lebih negative
dari keadaan sebelumnya. Keadaan ini yang disebut IPSP, dimana neuron
tersebut dalam keadaan hiperpolarisasi dan menjadi kurang dapat dirangsang
(eksitabilitas menurun). Bila neuron post synaptic yang semula eksitasi
terkena transmitter inhibisi maka akan menjadi keadaan resting kembali
(PMI) atau hiperpolarisasi.
Dan pembukaan saluran kalium akan mempermudah ion kalium yang
bermuatan positif untuk bergerak kearah luar, sehingga juga akan
menyebabkan potensial membran menjadi lebih negatif daripada biasanya.
Keadaan ini akan meningkatkan derajat atau besarnya negativitas intraseluler,
yang disebut hiperpolarisasi. Keadaan ini akan menghambat neuron karena
potensial membran mejandi jauh lebih besar daripada besarnya nilai ambang
untuk eksitasi
H. Explain the relationship of nerve and muscle in neuromuscular junction
Serat otot rangka dipersarafi oleh serat saraf besar dan bermielin yang berasal dari
motoneuron besar pada kornu anterior dari medulla spinalis. Tiap-tiap serat saraf
secara normal bercabang beberapa kali dan merangsang dari tiga sampai beberapa
ratus serat otot rangka. Ujung-ujung saraf membuat suatu sambungan, yang disebut
sambungan neuromuscular, ketika serat otot mendekati pertengahan serat, dan
potensial aksi di dalam serat menjalar dalam sua arah menuju ujung-ujung serat otot.
Dengan perkecualian pada sekitar 2 persen serat otot, terdapat hanya satu sambungan
semacam ini per serat otot. (Guyton).
XV.

Endocrine System
A. Give the example, gland/glands that secret :
1. Protein : pancreas
2. Lipid : adrenal, kelenjar sabaceous
3. Protein dan karbohidrat kompleks : kelenjar saliva
4. Protein, lemak dan karbohidrat kompleks : kelenjar mammary
B. Usually, the gland may synthesize, store, and secrete molecules
Describe the sweat glands how it secrets and the substance :
Page | 36

Kelenjar keringat mengeluarkan keringat dalam jumlah besar ketika saraf simpatis
dirangsang, tetapi tidak ada Efek ini disebabkan oleh parasimpatis merangsang
saraf. Namun, simpatik serat yang paling berkeringat kelenjar yang kolinergik
(kecuali untuk beberapa adrenergic serat ke telapak tangan dan telapak kaki), berbeda
dengan hampir semua serat simpatis lainnya, yang adrenergik. Selanjutnya, kelenjar
keringat yang distimulasi terutama oleh pusat-pusat di hipotalamus yang biasanya
dianggap untuk menjadi pusat simpatik. Oleh karena itu, berkeringat bisa disebut
fungsi parasimpatis, meskipun itu dikendalikan oleh serat saraf yang didistribusikan
anatomis melalui sistem saraf simpatik.
C. Describe the information of glands, i.e., endocrine and exocrine glands
Kelenjar timbul selama kehidupan janin dari meliputi epitel dengan cara proliferasi
dan invasi dari clls epitel ke dalam jaringan ikat yg terletak di bawah, diikuti oleh
diferensiasi lebih lanjut. kelenjar eksokrin mempertahankan hubungan mereka
dengan epitel permukaan dari mana mereka organated. hubungan ini berubah
menjadi saluran pipa dilapisi dengan sel epitel melalui mana sekresi kelenjar dilalui
untuk mencapai permukaan.
Kelenjar endokrin (Ductless glands)
Tidak memiliki ductus yang menghubungkan dengan epitel permukaan
pembentuknya.dikelilingi pembuluh darah. Sehingga secret langsung masuk ke
pembuluh darah.
Kelenjar eksokrin
Memiliki duktus yang menghubungkan dengan epitel permukaan pembentuknya.
Hasil/sekre.keluar melalui duktus / saluran tersebut.
D. Describe the classification of the glands and examples, according to :
A. amount of cells
- kel uniseluler : sel2 tunggal (ex. Sel goblet)
- kel multiseluler: ada bagian sekretorik dan bagian duktus
B. w/without secratory ducts
C. mode of secretion
-Kel. Holokrin : semua sel disekresikan
-Kel apokrin : sebagian sel disekresikan
-Kel mesokrin : tidak ada sel yang disekresikan, ex.kel pankreas
D. Kind of secretion
- Mucous: sublingual gland
- Serous :parotid gland
- Campuran (seromucous, mucoserous)
E. Describe the classification and examples of exocrine glands

Page | 37

Kelenjar eksokrin di klasifikasikan menurut bentuk dan bagaimana mensekresikan


produknya.
Dari segi bentuk ada dua yaitu :
1. Uniseluler yaitu kelenjar satu sel yang hasil sekresinya digunakan untuk
melumasi dan melindungi suatu organ.
Contohnya adalah sel goblet.
2. Multiseluler, terdiri dari sel sekresi itu sendiri dan juga sel-sel di sekeliling
kelenjar.
Kelenjar multiselulerjuga di bagi menjadi singular dan compound. Singular
saluran pengeluarannya tidak bercabang sedangkan compound bercabangcabang.
A. Simple
1. Tubular, contohnya kelenjar pecernaan
2. tubular bercabang, kelenjar di lambung
3. Coiled tubular, contohnya kelenjar keringat
4. Acinar, contohnya seminal vesikel di sistem reproduksi pria
5. Branched acinar, kelenjar lemak di kulit
B. Compound
1. Tubular, contohnya hati
2. Acinar, contohnya kelenjar mamae
3. Tubuloacinar, contohnya kelenjar saliva.
Eksokrin dibedakan menurut model sekresinya
1. Mesokrin sitoplasma dalam sel tidak ikut tersekresikan, contohnya pankreas
2. apokrin sebagian dari sitoplasma ikut disekresian, contohnya kelenjar susu
3. holokrin semua sitoplasma dalam sel ikut keluar dalam sekresi, contohnya
kelenjar lemak di kulit.
F. Describe the differention between serous and mucous gland
Kelenjar serus berwarna gelap, nukleusnya bulat dan di bagian tengah
Kelenjar mukus berwarna terang, nukleusnya rata dan terdekat di permukaan sel
basal
G. Describe the endocrine glands that secrete steroid
Sel yang mensekresikan tiroid ditemukan hampir di berbagai organ tubuh (misalnya
di testis, ovarium, adrenal). Memiliki ciri :
1. Merupakan sel asidofilik polihedral atau bulat, denga inti di pusat dan sitoplasma
yang biasnya kaya kan tetes lipid, namun tidak tanpa variasi
2. Sitoplasma banyak mengandung RE halusyang tampak berupa tubulus yang saling
berhubungan. RE halus mengandung enzim yang diperlukan untuk sintesis
kolesterol dari asetat dan substrat lain dan untuk mengubah pregnenolon yang
diproduksi di mitokondria menjadi androgen, estrogen dan progesterone
3. Mitokondria lonjong atau memanjang yang biasanya mengandung krista tubular
dan bukan krista pipih. Selain menjadi tempattempat utama produksi energi untuk
fungsi sel, organel ini memiliki alat enzimatik yang diperlukan, bukan hanya
Page | 38

untuk memotong rantai samping kolesterol dan menghasilkan pregnenolon,


namun juga ikut dalam reaksi berikutnya yang menghasilkan hormon steroid
H. Describe how secretes of gland can be controlled
Biasanya kelenjar sensitif terhadap kendali sistem saraf dan endokrin tetapi biasanya
salah satu bentuk kendali lebih mendominasi. Misalnya sekresi eksokrin dalam
pankreas terutama bergantung pada stimulasi oleh hormon sekretin dan
kolesistokinin. Sebaliknya, kelenjar liur pada prinsipnya dikendalikan oleh saraf.
Kendali saraf dan endokrin dalam kelenjar terjadi akibat kerja zat kimia yaitu
messenger kimia.
XVI.

The Physiology of Endocrine System


A. The multiple activities of the cells, tissues, and organs of the body are
coordinated by the interplay of several types of chemical messenger systems.
Mention and explain briefly about the types of chemical messenger systems!
1. Neurotransmitter: zat yg dilepaskan di ujung akson dan melewati selah sinaps dan
bekerja setempat untuk mengatur fungsi sel.
2. Hormon-hormon endokrin: dilepaskan oleh kelenjar atau sel khusus ke dalam
sirkulasi darah dan mempengaruhi fungsi sel di tempat lain dalam tubuh
3. Hormon-hormon neuroendokrin: dilepaskan oleh neuron ke dalam sirkulasi darah
dan mempengaruhi fungsi sel di tempat lain dalam tubuh
4. Parakrin: dilepaskan oleh sel ke dalam cairan ekstraseluler dan memepengaruhi
fungsi sel tetangga dengan jenis yang berbeda.
5. Autokrin: dilepaskan oleh sel ke dalam cairan ekstraseluler dan memepengaruhi
fungsi sel yang menghasilkan zat tersebut dg cara mengikatkan diri pada reseptor
sel tersebut
6. Sitokin: peptida yang dilepaskan sel khusus ke dalam cairan ekstraseluler dan
dapat sebagai autokrin, parakrin dan limfokin yang disekresikan oleh sel helper
dan bekerja pada sel sistem imun yang lain.

B. The endocrine is one of the bodys two major regulatory systems. The other on is
the nervous system. Explain the principle differences between endocrine system
and nervous system!

Page | 39

1. Reaksi : sistem endokrin tidak langsung muncul, sistem saraf langsung/cepat


terlihat/cepat terasa
2. Bentuk impuls :
a. Sistem endokrin = chemical messenger
b. Sistem saraf

= limpuls listrik

3. Transportasi impuls :
a. Sistem endokrin = lewat sirkulasi darah
b. Sistem saraf

= lewat serabut saraf

C. Explain about the functions of endocrine system!


1. Untuk menghasilkan hormon yang memengaruhi fungsi sel di tempat lain di
tubuh, contohnya hormon pertumbuhan (dari kelenjar hipofisis anterior)
menimbulkan pertumbuhan di sebagian besar tubuh, tiroksin (dari kelenjar
tiroid) meningkatkan kecepatan berbagai reaksi kimia di hampir semua sel
tubuh, dan lain sebagainya.
2. Dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh.Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh.
3. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
4. Menstimulasi urutan perkembangan
5. Mengkoordinasi sistem reproduktif
6. Memelihara lingkungan internal optimal.

D. Hormone is an important part of the endocrine system. What is the definition of


hormone?
Hormone yaitu substansi kimia yang dihasilkan dalam tubuh oleh organ, sel-sel
organ, atau sel yang tersebar, yang memiliki efek regulatorik spesifik terhadap
aktivitas satu atau beberapa organ.
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan
berbagai organ tubuh.
Page | 40

E. What is the definition of tropic hormone?


Hormon tropic ada hormone yang merangsang sintesis dan pelepasan hormone dari
kelenjar lainnya. Ada 4 contoh hormone tropic dan keempat hormone ini diproduksi
di lobus anterior kelenjar hipofisis, yaitu:
ACTH (Adrenocorticotrophic Hormone), berfungsi untuk merangsang korteks
adrenal dalam sekresi glukokortikoid dan mineralkortikoid
TSH (Thyroid Stimulating Hormone), untuk mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar tiroid serta merangsang tiroid untuk sekresi tiroksin
Hormon Gonadotropin:
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) untuk perangsangan folikel. Pada wanita,
FSH mengatur perkembangan ovarium dan berpengaruh terhadap pematangan
folikel. Pada laki-laki, FSH mengatur spermatogenesis
b. LH (Luteinizing Hormone) untuk pengaturan reproduksi. Pada wanita, LH
merangsang ovulasi dan membantu meluluhkan dinding ovarium. Pada lakilaki, LH merangsang sel-sel interstitial testis untuk produksi testosterone dan
endosteron
F. Classify the hormones based on their chemical structures!
- Steroid (larut dalam lemak), contohnya testosterone, progesterone, estrogen, dan
kortikosteroid
- Protein besar, contohnya hormone pertumbuhan, prolaktin, FSH, LH, dan TSH
- Peptida, contohnya glucagon, insulin, kalsionin, parathormon
- Turunan Tirosin, yang meliputi katekolamin (adrenal dan noradrenalin) serta
hormone tiroid (tiroksin/T4 dan triodotrionin/T3)
G. Classify the hormones based on their solubility in water or lipid!
Hormon steroid,hormon polipeptida
H. Explain about the principle differences of synthesis, storage, secretion, and
transport of hormones based on the classification above mentioned!
1. Hormon steroid :
sintesis
dr
turunan
kolesterol,penyimpanan nya sedikit,dan langsung disekresi.
2. Hormon polipeptida
:
sintesis
dari
polipetida/protein,penyimpanannya banyak dalam vesikel,di
sekresikan hanya jika dibutuhkan saja.
I. Mention several factors influencing the hormone concentration in plasma!
2. Kecepatan sekresi hormon ke dalam darah
3. Kecepatan pembuangan hormone dari darah (kecepatan bersihan metaboli0
Biasanya dinyatakan dalam jumlah millimeter plasma yang dibersihkan dari
hormone per menit.
Untuk menghitung kecepatan bersihan ini, kita mengukur :
a. Kecepatan hilangnya hormone dari plasma per menit
Page | 41

b. Konsentrasi hormone di setiap millimeter plasma


J. Explain how hormones being cleared from plasma!
Secara Hormonal
Produksi hormon oleh kelenjar menurun kadar hormon dalam darah turun
Hipothalamus mendeteksi turunnya kadar hormon dalam darah
Hipothalamus mengeluarkan faktor pembebas untuk dikirim ke pituitary
Pituitary menerima faktor pembebas, mengeluarkan hormon thropik
Hormon thropik masuk ke aliran darah, sampai ke kelenjar target, kelenjar
target menghasilkan hormon
Secara Neural
Ada informasi neural (misal kontraksi otot, turunnya kadar air yang melewati
ginjal, stimulasi bayi menyusu, tubuh menggigil)
Informasi sampai ke hypothalamus
Hypothalamus mengirimkan hormon atau faktor pembebas ke pituitary
Proses selanjutnya tergantung pada bagian pituitary yang distimulasi oleh
hipothalamus
K. Explain about the negative and positive feedback mechanisms in hormone
regulation!
Umpan balik negative :
Pada umumnya, bila beberapa faktor menjadi berlebihan / terlalu kurang, suatu
sistem pengatur akan menjalankan umpan balik negatif, yg terdiri atas
serangkaian perubahan untuk mengembalikan faktor tersebut kembali ke nilai
rata2 ttntu, shg mempertahankan homeostasis. derajat evektifitas suatu sistem
pengatur untuk mempertahankan suatu keadaan yang konstan ditentukan oleh
pencapaian yang diperoleh dari umpan balik negatif. pencapaian ini dapat
dihitung dengan membagi koreksi dengan kesalahan.
Umpan balik positif :
Bila kita melihat sifat2 dasar dari umpan balik negatif, tentunya sifat2 umpan
balik positif adalah kebalikannya,,, Umpan balik positif tidak menghasilkan
kestabilan, melainkan ketidakstabilan, dan sering kali menyebabkan kematian.
umpan balik positif adalah rangsangan yang pertama menyebabkan keadaan
yang sama dan lebih hebat. contohnya pada orang yang mengalami perdarahan
jantung hebat. namun pada kasus perdarahan yang ringan, mekanisme umpan
balik negatif akan menormalkan pengaturan curah jantung dan tekanan arteri.
Namun kadang kala umpan balik positif juga berguna. contohnya pada proses
melahirkan.
L. Fill the table below!
XVII.

Head and Neck


A. What is a scalp? Describe the layer of the scalp and draw it!
Page | 42

B. Laceration of the scalp tend to bleed profusely, why?


C. What is important to visually project deep structures onto the surface of the
neck?
Karena beberapa organ penting dengan fungsi unik berlokasi di sini contohnya faring,
laring, dan paratiroid.
D. Palpate your neck and mention what structures can be felt.
In the midline, from above down, can be felt:
E. The neck is arbitrarily subdivided into two triangles bye the sternocleidomastoid
muscle. Draw those triangles of neck!
Dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Anterior cervicle triangle
2. Posterior cervicle triangle

XVIII.

Cardiovascular System
A. What is the organ of cardiovascular system
Jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler), dan darah
B. Learn about heart and describe its location and its parts.
1. Location
Di bagian mediastinum, dekat dengan sisi dada bagian depan. Posterior terhadap
sternum. Anterior terhadap columna vertebrae (pericardial cavity). 2/3 bagiannya
terletak di sisi kiri midline dan 1/3 di kanan midline. Letaknya diantara perlekatan
costae ke 2-6 dan diantara thoracic vertebrae ke 5-8.
2. Parts of heart
Lapisan jantung (Pericardium ).
Bagian bawah pericardium menempel pada central tendon of the diaphragm.
Pericardium tidak menempel pada jantung. Diantara serousa pericardium dan
fibrous pericardium ada cairan pericardial. Pericardium ada dua bagian:
Page | 43

a. Fibrous pericardium; kantung yang melingkupi jantung, terbuat dari jaringan


ikat fibrosa putih tetapi dibatasi oleh membrane yang halus dan lebih lembab
(parietal layer pada serous pericardium). Melekat pada saluran darah yang
besar yang keluar dari jantung, tapi tidak berhubungan dengan jantung.
Fungsinya melindungi jantung dari gesekan.
b. Serous pericardium
- Parietal layer; tidak melekat pada jantung
- Visceral layer (epicardium); lapisan yang melekat pada jantung. Diantara
visceral dan parietal ada ruangan (pericardial space) yang berisi cairan
pericardial. Cairan pericardial disekresikan oleh serous membrane.
Dinding jantung:
- Epicardium (visceral layer of serous pericardium)
- Myocardium; bagian terbesar dari dinding jantung. Terdiri dari otot
jantung yang tebal dan berfungsi untuk kontraksi. Banyak intercalated
discs (garis gelap yang berada di otot jantung) yang meliputi banyak gap
junctions sehingga otot jantung bergabung menjadi satu unit fungsional
sel (syncytium = unit sel yang bergabung jadi satu). Keuntungan dari
syncytium adalah sel otot dapat menyampaikan potensial aksi ke sebagian
besar area, serat-serat jantung membentuk lembaran otot yang
melingkupi keseluruhan jantung. Karena otot myocardium ini dapat
berkontraksi powerfully dan rhythmically, jantung adalah organ yang
efisien untuk pompa darah.
- Endocardium; lapisan yang membatasi dinding dalam jantung. Terdiri
dari simple squamous epithelium.

Page | 44

Ruang jantung:
- Atria (single=atrium) dextra dan sinistra. Auricle adalah bagian dari atria.
- Ventricles dextra dan sinistra.
3. How many valves we can found inside the heart, named it
a. Valvula atrioventricularis dextra = valvula tricuspidalis
b. Valvula semilunaris aortae
c. Valvula atrioventricularis sinistra = valvula bicuspidalis
d. Valvula semilunaris pulmonum
4. How the heart receive their blood supply
Dari coronary arteries. Coronary arteries adalah cabang pertama dari aorta.
Coronary arteri dextra dan sinistra sama-sama punya dua cabang.
- Ventricles menerima supply dari arteri coronary dextra dan sinistra.
- Atria menerima supply hanya dari cabang-cabang korespondensi coronary
artery.
- Sebagian besar supply ke ventricle sinistra, karena tugasnya yang paling berat.
- Coronary artery dextra dominan 50%, yang kiri 20%, sisanya, 30%, tidak ada
yang dominan.
Coronary vena (coronary sinus) berada sejajar dengan coronary arteries, tapi di
belakang jantung. Dari sini darah dialirkan ke atrium kanan.
C. Mention two main functions of cardiovascular system.
1. Melayani kebutuhan jaringan
- Mengangkut nutrisi dan oksigen ke jaringan
- Mengangkut sisa metabolism dari jaringan
Page | 45

- Mengangkut hormon ke target sel.


2. Memelihara lingkungan internal untuk kehidupan dan fungsi ooptimal sel
D. Describe the function of each organs of cardiovascular system
1. Jantung
:
memompa darah
2. Arteri
:
transportasi darah pada tekanan tinggi kepada
jaringan
3. Arteriole :
mengatur aliran darah yang menuju ke kapiler
4. Kapiler
:
pertukaran cairan, nutrisi elektrolit, dan hormon
antara darah dan cairan interstitial.
5. Venula
:
transportasi darah dari kapiler ke vena sedang
6. Vena
:
mengalirkan darah dari jaringan kembali ke jantung,
reservoir darah terkendali
E. Describe the blood volume in each part / organs of the cardiovascular system in
percentage
1. Pada system sirkulasi sistemik : 84%
a. Vena : 64%
b. Arteri : 13%
c. Arteriol dan kapiler : 7%
Pada jantung dan paru-paru : 16%
2. Jantung : 7%
3. Paru-paru : 9%
Blood Level
Aorta
Arteri kecil
Arteriole
Kapiler
Venule
Vena kecil
Vena cava

Area (cm2)
2,5
20
40
2500
250
80
8

F. Describe the blood pressure changing through cardiovascular system


Semakin jauh dari aorta, tekanannya makin kecil. Darah masuk kapiler sudah tidak
berfluktuasi (tidak ada denyutan) sehingga membantu suksesnya proses pertukaran
darah. Yang menyebabkan darah bisa kembali ke jantung, padahal di vena tidak ada
tekanan adalah:
- Ketika diastole, ada tekanan yang menarik darah kembali ke jantung
- Gravitasi; ketika darah turun, gravitasi ditekan. Ketika darah sampai di ujung
bawah, tekanan sebaliknya mengakibatkan darah naik melalui vena (seperti per
yang ditekan).

Page | 46

Sebagian besar vena berada di dekat otot rangka. Otot-otot rangka yang
berkontraksi akan menjepit vena sehingga darah mengalir lebih cepat ke satu arah
(karena vena memiliki katup yang menyebabkan darah tidak bisa turun lagi).
Oleh karena tekanan darah makin ke perifer makin turun, maka kecepatan aliran
darah:
- Di aorta: 33cm/detik
- Di kapiler: 0,3 mm/detik
G. Artery
1. Name the three layers (tunics) that comprise blood vessel walls and describe
the tissues characteristics of each
Tunica intima
: endotelium yang melapisi lumen di seluruh pembuluh
darah
Tunica media
: sel otot halus dan serat elastic
Tunica adventitia : serat kolagen
2. Name the three major types of blood capillaries and compare them in term of
diameter and the presence of fenestrae, a continuous basal lamina, and
phagocytotic cells in and around the capillary wall.
o continous capilaries
intercellular clepts adalah celah antara sel yang berdampingan
skeletal dan smooth, connective tissue and lungs
o ferenstriated capilaries
membran plasma memiliki banyak lubang dan rongga
ginjal, usus kecil, choroid pleksus, cilliary procen, kelenjar endokrin
o sinusoidal capilaries
very large fenestration
incomplete basement membran
liver, bone marrow (tulang sumsum), limpa, kelenjar paratiroid
XIX.

The Physiology of Cardiovascular System


A. The function of Cardiovascular System
1. Describe what is cardiac cycle:
Kejadian jantung adalah, kejadian yang berlangsung pada saat permulaan detak
jantung
hingga menuju ke awal dari detak jantung selanjutnya.
2. Explain briefly the regulation of the cardiac cycle
a.pada saat ventrikel berkontraksi maka volume dari ventrikel menyusut dan
mengakibatkan berkurangnya tekanan dalam ventrikel kembali ke tekanan
diastole, sehingga mengakibatkan dapat terbukanya valva atrioventricularis
membuka.

Page | 47

b. akibat terbukanya valva atrioventricularis, maka darah yang terdapat pada


atrium pun
akan mengalir untuk mengisi ventrikel, selain itu pada atrium juga memompa
darah ke
ventrikel walaupun tidak dalam jumlah besar.
c. dikarenakan telah terisinya ventrikel sehingga mengakibatkan naiknya tekanan
pada
jantung, sehingga tertutupnya valva atrioventricularis.
d. dikarenakan meningkatnya volume ventrikel yang mengakibatkan semakin
jauhnya jarak aktin miosin hingga mencapai jarak optimal.
e. dikarenakan jarak aktin miosin yang meningkat hingga jarak optimal, maka otot
ventiikel akan berkontraksi untuk memulihkan jarak antara aktin dan miosin. (hal
ini merupakan sifat dari otot lurik).
pada kontraksi dari ventrikel darah di pompa tiga kali, pertama kali darah yang
dipompa sekitar 70%, dan 30% sisanya akan dipompa pada pemompaan
berikutnya.
3. Explain what is cardiac output
4. Explain what is blood pressure :
Tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh
jantung ke seluruh tubuh
5. Describe how to measure blood pressure :

6. Describe what is the mean arterial pressure and the pulse pressure :
Arterial pressure : Tekanan yang dihasilkan saat darah dipompa dari bilik kiri
ke aorta dalam keadaan penuh
Pulse pressure : perbedaan tekanan antara sistole (kontraksi) dengan diastole
(relaksasi)
7. Explain how the blood pressure to be regulated
8. Describe what is blood flow
Blood flow adalah volume darah yang melewati mengalir melewati jaringan
manapun yang terjadi pada waktu tertentu (dalam ml/min).
Total blood flow adalah Cardiac Output (CO), volume darah yang yang
bersirkulasi lewat pembuluh darah sistemik pada tiap menit
Dua faktor CO disirkulasikan:
a. Perbedaan tekanan

Page | 48

Mengalir darah daerah yang bertekanan darah tinggi ke tekanan rendah.


Semakin tinggi perbedaan tekanan aliran darah semakin cepat.
b. Ketahanan di beberapa pembuluh darah terhadap aliran darah
Ketahanan darah yang tinggi memperkecil aliran darah
9. Describe what is the mechanism and role of vasomotion :
o Konsentrasi Ca intraseluler menyebabkan periodic osilat pada sel otot polos.
Hal ini dikarenakan pelepasan Ca2+ dari simpanan intraseluler karena inositol
tri PO4 dan aktivasi dari ryadonine sensitive chanel sehingga kandungan local
Ca2+ meningkat. Selanjutnya panjang sel akan melebar.
o Aturan vasomotion :
Menambah tingkat reaktivitas dari pembuluh darah yang menghindari kondisi
latch siklus rendah ATP karena perpanjangan waktu dalam pembentukan
gaya, umumnya terdapat di sel otot halus.
10. Explain briefly the Starling equation in the capillary membrane :
Starling equation merujuk pada pergerakan floida melalui membrane kapiler
karena filtrasi pada membrane kapiler tubuh. Proses filtrasi menyebabkan
pergerakan dari sekitar 20 ml/menit fluida transkapiler
XX.

Connective Tissue and Lymphoid System


Connective Tissue
A. List the Component of Connective Tissue
1. Cells
2. Intercellular/extracellular matrix
a. Serat : kolagen, reticular, dan elastis
b. Ground substance (amorf), berfungsi sebagai medium pertukaran nutrisi dan
produk samping antar sel dan darah
B. List the cells in the connective tissue and their characteristic
1. Fixed Cells
a. Sel mesenkim, prekursor sel jaringan ikat.
b. Fibroblast, sel dominan pada jaringan ikat, mensintesis, mensekresi, dan
menopang seluruh komponen extracellular
Fibrosit, berukuran lebih kecil dan dapat kembali menjadi fibroblast dan
berpartisipasi dalam perbaikan jaringan.
c. Reticular cell, memproduksi serat reticular.
d. Sel lemak, struktur khusus mesenkim untuk menyimpan lipid
2. Wandering Cells
a. Mast cell,
spesifik granula sitoplasma basofilik.
Metakromatik.
mengandung heparin, histamin & eosinophilic.
chemotactic factor for anaphylactis ( ECF-A)
Page | 49

Pada permukaan terdapat reseptor untuk IgE, immunoglobulin yang


diproduksi oleh plasma cell. Sebagian besar molekul IgE terikat pada
permukaan mast cell dan basofil darah.
b. Makrofag,
Berukuran besar, berbentuk seperti bintang.
Modifikasi dari monosit.
Makrofag recidence dapat berkembang biak dan membentuk makrofag
tambahan.
Mengandung banyak lysosome.
Participate in immune.
Dapat bergabung membentuk multinuclear giant cell.
c. Plasma cells
Modifikasi dari sel limfosit B
Berukuran besar dengan eccentric nucleus (terletak agak di pinggir)
Nukleus berbentuk spheric sehingga sering disebut clock face
Sebagai produsen utama sirkulasi AB
efektor utama dari respon imun humoral
d. Other blood-derived CT cells,
Leukosit (limfosit,monosit,basofil,neutrofil,eusonofil)
Kelimanya meninggalkan pembuluh darah secara diapedesis dan tidak
dapat kembali ke dalam darah kecuali limfosit.
C. List the intercellular substance
1. Serat
a. Kolagen
Paling banyak dalam tubuh
Diameter rata-rata 0,5 15 m
Terdapat 20 tipe kolagen, yang penting 7
Sintesis :
o Intercellular : free polysomes melekat pada RER & polipeptida
protocollagen (berisi 250 AA) disimpan dalam sisternae untuk
membentuk molekul triple heliks yang disebut procollagen
o Extracellular : enzim procollagen peptidase procollagen
tropocollagen collagen fibril collagen fibers
b. Reticular
Mirip dengan serat kolagen tetapi lebih tipis
Diameter rata 0,1 1,5 m
Terlihat bersama dengan small interfibrillar bridge
Mengandung kolagen tipe III
Membentuk jaringan serat halus
c. Elastis
Terdiri dari protein elastin amorf
Page | 50

Diameter rata-rata 0,1 10 m


Sifat mekanik dari serat elastis dapat meregang hingga 150 %
Lokasi : dinding arteri, paru-paru, tulang rawan elastic
Mudah dihidrolisis oleh elastase pankreas
Sintesis
o Intercellular : proelastin disintesis di RER
o Extracellular : molekul proelastin berpolimerisasi membentuk elastin
2. Ground substance (amorf)
Campuran kompleks proteoglikan glycoaminoglicans dan glikoprotein
multiadhesive
Tidak berwarna dan transparan
Mengisi daerah di antara sel dan serat
Tebal, berperan sebagai pelumas dan penghalang untuk invanders penetrasi.
D. List the classification of the embryonic and adult connective tissue
1. Embryonic connective tissue
a. Jaringan Ikat Mesenkim
Terdiri dari :
o Mesenchymal cell : elongated , has many cytoplasmic processus
o Intercellular substance: amorph, tidak terdapat serat kolagen
Lokasi : embrio, plasenta
b. Jaringan Ikat Mucous / Gelatinous :
Sel mesenkim sebagian dikonversi menjadi fibroblast
Intercellular substance : terdapat sedikit serat kolagen
Lokasi : Whartons jelly of umbilical cord, nucleus pulposis of
intervertebral disks
2. Adult connective tissue
Connective Tissue proper :
o Loose (areolar) Connective Tissue around vessels & nerve, lamina
propria
o Dense Connective Tissue :
a. Regular tendons, lig, periosteum
b. Irregular reticular layer of dermis, kapsul
Connective Tissue with special properties :
a. Reticular Tissue Hematopoetic tissue : lymphatic & myeloid
b. Adipose tissue a flattened nucleus signet ring cells
c. Elastic tissue
d. Pigmented tissue
Supporting Connective Tissue : Cartilage and Bone
E. Explain the characteristics of connective tissue :

Page | 51

Lymphoid Tissue and Organ


A. Describe the Component of Lymphoid Tissue
1. Thymus:organ limfoepitelial yang terletak di mediastium. Timus memiliki
jaringan ikat yang menyusup kedalam parenkum yang membaginya dalam lobuli
2. Limpa:organ limfoid terbesar di tubuh. Limpah di kelilingi oleh jaringan ikat yang
menjulurkan trabekula yang membagi parenkim atau pulpa limpa menjadi
kompartemen tidak utuh.
3. Kelenjar getah bening:kumpulan jaringan ikat limfoid yang terutama terdiri atas
agregat nodular, dalam mukosa system pencernaan , sitim pernafasan, sistim
reproduksi dan system urinaria yang membentuk MALT(mucosa associated
lymphoid tissue)
B. Describe the cells of lymphoid system
1. Lymphocytes
Memiliki kemampuan untuk mengenali dan merespon sel dan substansi asing,
tetapi tidak fagosit.
Ada 3 macam limfosit, yaitu :
a. B cells Lymphocyte humoral immunity, daughter cell differentiate into
plasma cell
b. T cells Lymphocyte cellular immunity ,. Ketika Ag terikat pada
reseptor di permukaan, T cells lymphocyte bertransformasi dan
berproliferasi menghasilkan sel-sel efektor dan memori. Mereka
membutuhkan bantuan makrofag & jenis lain Ag precenting cells (APC)
c. Natural Killer (NK) cells circulating Lymphocyte, menyerang dan
melisiskan sel ganas (misal : tumor, virus)
2. Macrophage
Merupakan derivate dari monosit, berfungsi untuk fagositosis kompleks Ag atau
kompleks Ag-Ab dalam respon kekebalan seluler maupun humoral
3. Plasma cell
Diferensiasi limfosit B, nukleusnya spheric.
4. Reticular cells
Stellata, prosesus beranyaman
Type :
Sel Retikuler mesenchymal
Sel Retikuler epithelial
5. Antigen presenting cells
Derivat prekursor monosit atau sel retikuler-mesenchymal (dendritic cell), dapat
mengikat kompleks Ag-Ab di permukaan, dapat memfagositosis Ag yg terikat.
C. Explain the classification of lymphoid organ
1. Peripheral lymphoid organ :
Page | 52

Limfonudus, lien, tonsil


Agregat limfatik tidak berkapsul (lymphoid nodule)
2. Central lymphoid organ :
Thymus
Sumsum tulang
D. Describe the structure of lymphoid nodules
Primary nodule
:
memiliki sedikit germinal center dan
banyak pemb limfe kecil. Muncul sejak sebelum lahir dan saat
ketiadaan Ag
Secondary nodule :
muncul setelah lahir dan diaktifkan
oleh Ag
E. Describe the structure of thymus
F. Describe the structure of lymph nodes
1. Cortex
2. Medulla
3. Paracortical zone
4. Lymphatic vessels
5. Sinuses and lymphatic flow
G. Describe the structure of spleen
1. White pulp
:
jaringan limfoid di sekitar central
arteries
2. Red pulp :
red pulp ( Billroths) cords & splenic
sinusoid
3. The marginal zone
:
bentuk sinus darah dan
jaringan limfoid longgar antara white pulp dan red pulp
H. Describe the structure and comparison of tonsils
The structure :
Comparison of the tonsils
Palatine Tonsils
Location
Lateral wall of oral
pharynx
Number per
individual
Number of crypts
Epithelial covering
Capsule

Pharyngeal Tonsil
Posterior of
nasopharynx, in
midline
1

Lingual Tonsils
Posterior third of
tongue ( floor of
pharynx )
Small and numerous

10 - 20
Non keratinized
stratified squamosum
thick partial capsule

0
Pseudostratified
columnar
thin partial capsule of

1 crypt per tonsil


Lightly keratinized
stratified squamosum
No definite capsule
Page | 53

of dense CT
XXI.

CT

Respiratory System
A. Named the organ of respiratory system
a. Nasus/ Rhinos/ Hidung
i. Eksternal
ii. Internal
b. Pharynx
c. Larynx
i. ruangan pada larynx
1. cavum laryngis superior/ vestibulum laryngis
2. cavum laryngis media/ ventriculus laryngis
3. cavum laryngis inferior/ cavum infraglotidis
ii. pintu pada larynx
1. aditus laryngeus
2. rima vestibule
3. rima glotidis
iii. plica vestibulae/ pita suara palsu
iv. plica vocalis/ pita suara sesungguhnya
d. Trachea
i. Bronchus primarius dexter
1. Bronchus lobaris superior
2. Bronchus lobaris medius
3. Bronchus lobaris inferior
ii. Bronchus primarius sinister
1. Bronchus lobaris superior
2. Bronchus lobaris inferior
e. Pulmo
B. Learn the anatomy of external nose and explain it
Hidung adalah bagian menonjol pada wajah. Bentuk hidung ditentukan oleh tulang
ethmoid dan septum nasal yang sebagian besar terdiri dari kartilago yang
memisahkan lubang hidung. Secara umum, hidung pria berukuran lebih besar
dibandingkan hidung wanita.

Ujung inferior hidung disebut apex


Dorsum nasi (penghubung apex dengan radix)
Nares ( 2 lubang berbentuk elips pada pars inferior)
Septum nasi ( pemisah kedua nares)
Ala nasi ( bagian lateral nares)
Limen nasi ( bagian hidung inferior lateral yang menggembung)

C. What is the goal of respiration


Page | 54

Menyediakan oksigen untuk jaringan tubuh dan membuang karbondioksida.


D. Describe four major functions to achieve these goals
a. Ventilasi
b. Difusi oksigen dan karbondioksida di antara alveoli dan darah
c. Transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah cairan tubuh dan sel
d. Pengaturan pernapasan dan hal hal lain dari pernapasan.
E. Explain briefly the mechanism of pulmonary ventilation
1. Inspirasi
a. Otot inspiratory berkontraksi
b. Rongga thoraks mengembang
c. Tekanan pleura menjadi lebih negatif
d. Tekanan transpulmonary menjadi lebih positif
e. Paru paru membesar
f. Tekanan alveolar menjadi subatmospherik
g. Udara mengalir ke paru paru.
2. Ekspirasi
a. Otot respiratory relaksasi
b. Rongga thoraks mengecil
c. Tekanan pleural menjadi kurang negatif
d. Tekanan transpulmonary berkurang
e. Ukuran paru paru mengecil
f. Tekanan alveolar lebih besar dibandingkan dengan tekanan atmosfir
Udara mengalir keluar dari paru paru.
F. Describe about pulmonary volumes and capacities
1. Volume paru paru
a. Tidal Volume (TV), volume yang diinspirasikan dan diekspirasikan tiap kali
bernapas normal, kurang lebih 500 ml.
b. Inspiration Residual Volume (IRV), volume udara ekstra yang diinspirasi
melalui inspirasi kuat setelah alun napas normal (TV), sekitar 3000 ml.
c. Ekspiration Residual Volume (ERV), volume udara ekstra yang diekspirasi
melalui ekspirasi kuat setelah ekspirasi alun, sekitar 1100 ml.
d. Residual Volume (RV), volume udara tersisa di paru paru setelah ekspirasi
maksimal.
2. Kapasitas paru paru
a. Inspiration Capacity (IC),
IC=TV+IRV=3500 ml
b. Fungsional Residual Capacity (FRC), udara maksimal tersisa pada akhir
ekspirasi normal.
FRC=ERV+RV=2300 ml
c. Vital Capacity (VC), volume maksimal yang dapat dikeluarkan setelah
terlebih dahulu mengisi secara maksimal dan mengeluarkan sebanyak
banyaknya.
VC=IRV+TV+ERV=4600 ml
Page | 55

d. Total Lung Capacity (TLC), volume maksimal pengembangan paru paru


dengan inspirasi paksa.
5800 ml
G. Make a complete figure from the spirogram result for 4 volumes of the lungs and
four capacities of the lungs
H. Describe the minute respiratory volume, alveolar ventilation, and dead space air
in pulmonary ventilation
1. Volume Pernapasan Semenit
Merupakan jumlah total udara baru yang masuk ke dalam saluran pernapasan tiap
menit volume tidal dikali dengan frekuensi pernapasan.
Contoh : TV=500 ml, frekuensi napas 12x semenit maka volume pernapasan
semenit sekitar 6 liter/menit.
2. Ventilasi Alveolar
Merupakan ventilasi yang dilakukan oleh alveoli yang merupakan faktor penting
untuk menentukan konsentrasi O2 dan CO2 dalam alveoli.
Alveolar ventilastion dipengaruhi oleh udara runag rugi serta volume alun napas
sehingga kecepatannya dapat dirumuskan VA= Frekuensi napas(VT TD).
3. Udara Ruang Rugi
a. Tidak semua udara mengalami pertukaran gas
b. Udara yang tetap berada di saluran napas disebut udara ruang rugi
c. Udara ruang rugi dikeluarkan pada ekspirasi pertama kurang lebih 150 ml dan
meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
d. Udara ruang rugi dibagi menjadi dua :
Ruang rugi anatomik, volume ruang yang tidak ada proses pertukaran gas
Ruang rugi fisiologik, area di alveoli yang mana tidak terjadi pertukaran gas
karena buruknya aliran darah
I. Describe how oxygen id transported from inspiratory air to the bodys tissue
cells
1. Oksigen di alveoli berdifusi ke dalam kapiler darah lalu berikatan dengan
hemoglobin di eritrosit
O2+Hb HbO2
2. Eritrosit menuju ke kapiler darah di seluruh tubuh
3. Saat di kapiler darah tubuh oksigen lepas dari hemoglobin dan berdifusi ke dalam
sel tubuh
HbO2 O2+Hb
J. Describe how carbon dioxide is transported from the tissue cells to the
expiratory air in the lung
a. Melalui CO2 yang terlarut dalam hemoglobin.

Page | 56

Tekanan karbondioksida darah vena adalah 45 mm Hg dan arteri adalah 40 mm


Hg, sedangkan jumlah karbondioksida terlarut dalam cairan darah 45 mm Hg
adalah 2,7 ml/dl dan jumlah CO2 dalam arteri 40 mm Hg adalah sekitar 2,4 ml/dl
Jadi hanya sekitar 0,3 ml yang di transferkan ke dalam paru-paru. Jumlah ii kirkira hanya sekitar 7 persen dari jumlah CO2 yan di transfer.
b. Melalui bentuk ion bikarbonat.
CO2 dalam Hb bereaksi dengan air yang terdapat di Hb. Kemudian reaksi
tersebut membentuk asam karbonat namun karena reaksi ini terlalu maka daam
Hb terdapat enzim yang digunakan untuk mempercepat reaksi nya yaitu enzim
karbonik anhydrase. Dengan adanya enzim ini maka reaksi kimia ini dapat
berlangsung sampai 5000x. Setelah H2CO3, diangkut ke paru-paru maka asam
karbonat tersebut akan terurai enjdi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Ion
hidrogen kemudian diikat oleh darah untuk dinetralisir keasamannya, ion
bikarbonat akan masuk ke dalam plasma darah dan digantikan dengan ion
klorida yan ada di plasma. Hal ini terjadi karena terdapat protein pembawa
bikarbonat-klorida yang dapat menukar ion-ion tersebut. Metode ini merupakan
metode terbesar yang digunakan untuk mengangkut CO2 ke paru-paru, karena
dalam beberapa detik dapat terbentuk beratus-ratus asam karbonat,metode ini
mencapai sekitar 70% dlam pengangkutan CO2 ke paru-paru.

K. Describe and make figure of hemoglobin oxygen dissociation curve


Figure of hemoglobin oxygen Dissociation Curve

Page | 57

Explain about that curve in relation to the change of blood P O2


Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan semakin meningkatnya PO2 dalam
darah jumlah hemglobin yang terikat oleh oksigen juga semakin bertambah hal ini
memperlihatkan peningkatan yang progresif, hal ini disebut persentase saturasi
hemoglobin.
L. How much is the maximum hemoglobin can be transported
Sebanyak 15 gram untuk setiap 100 mL darah pada orang normal. Tiap gram Hb
dapat berikatan maksimal dengan 1,34 mL oksigen. Darah dapat bergabung dengan
jumlah total hamper 20 mL oksigen bila saturasi Hb-nya 100 %.
M. Explain factors thats affect the movement of O2 dissosiation Hb both to the
left and to the right
XXII.

Digestive System
A. Locate the components of both the digestive tract and accessory organs
and state the functions of each!
Components
Functions
Cavum oris, lingua, teeth
- Tempat masuknya makanan
- Pencernaan mekanis dan kimiawi
- Lidah sebagai pengatur letak makanan,
membantu saat menelan dan mengecap rasa
Salivary glands
- Membantu untuk melumatkan makanan
(membasahi makanan)
- Mempermudah saat menelan
- Mengandung enzim amilase
Pharynx
- Penggerak otot bolus ke gaster
- Saluran masuknya makanan ke gaster
Gaster
- Proses mekanis oleh kontraksi otot
- Proses kimia dari material oleh acid dan
Page | 58

Hepar
Vesica fellea
Pancreas
Intestinum tenue
Intestinum crassum

enzim
Sekresi bilirubin
Penyimpanan nutrisi
Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen
Penyimpanan dan penghasil empedu
Sel endokrim mensekresi hormone
Sel eksokrin mensekresi enzim
Pencernaan enzimatis
Penyerapan
Pencernaan dan pemadatan material yang
tidak bisa dicerna

B. Describe the general microscopic structural of sistema digestivus :

C. Named and describe the layers of digestive tract


Saluran cerna pada umumnya memiliki ciri struktural khas. Saluran
ini merupakan suatu tabung berongga yang terdiri atas lumen
dengan diameter yang bervariasi, dan dikelilingi oleh dinding yang
terdiri atas 4 lapisan utama: mukosa, submukosa, muskulris, dan
serosa.
1. Mukosa terdiri atas 3 lapis:
a. epitel pelapis (collumna simplex) sekresi cairan pencernaa dan
hormon, absorbsi zat2 makanan;
b. lamina propria jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah,
pembuluh limfe, dan sel-sel otot polos, kadang-kadang juga
mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Fungsinya sebagai
pertahanan terhadap bakteri2 di usus.
c. muskularis mukosa, yang biasanya terdiri atas lapisan sirkular
dalam yang tipis dan lapisan longitudinal yang luar dari otot
polos, yang memisahkan mukosa dari submukosa.
2. Submukosa terdiri atas jaringan ikat padat (jaringan ikat
Areolar)dengan banyak pembuluh darah dan pembuluh limfe dan
suatu pleksus saraf mukosa (yang juga disebut pleksus
Meissner). Lapisan ini juga mengandung kelenjar dan jaringan
limfoid.
3. Lapisan muskularis mengandung sel-sel otot polos yang tersusun
sebagai spiral dan dibagi dalam 2 lapisan lagi, sesuai arah utama
jalannya sel otot. Di lapisan dalam (dekat lumen), susunan sel
otot umumnya melingkar; di lapisan luar, sebagian besar
susunannya memanjang. Muskularia juga mengandung pleksus
saraf mienterikus (atau pleksus Auerbach), yang terletak
Page | 59

diantara kedua lapisan otot dan pembuluh darah serta limfe


dalam jaringan ikat diantara lapisan-lapisan otot. Gerakan kedua
otot ini (circular dan longitudinal) menggerakkan makanan ke
depan (Pada mulut, faring, dan esophagus tersusun atas otot
rangka, bukan otot polos)
4. Serosa adalah lapisan tipis jaringan ikat longgar, yang kaya akan
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan jaringan lemak, serta
epitel selapis gepeng sebagai epitel pelapis (mesotel).
Mensekresikan cairan serous yang berfungsi sebagai pelumas
dan mencegah gesekan. Di esophagus dan rectum, lapisan yang
mirip dengan serosa disebut adventitia.
Mesenteri menghubungkan dengan peritoneum.

Functional structure:
D. Explain briefly the primary function of the digestive system
Menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dan nutrient yang dicerna
sehingga siap diabsorpsi
E. What is the requires to achieve the process of digestive
Agar makanan dapat dicerna secara optimal, waktu yang diperlukan makanan pada
masing-masing bagian saluran bersifat sangat penting. Selain itu, pencampuran yang
cepat juga harus dilakukan. Tetapi karena kebutuhan unsure pencampuran dan
produksi (pendorongan) sangat berbeda pada tiap tingkat proses, berbagai mekanisme
umpan balik hormonal dan saraf otomatis akan mengontrol waktu dari tiap aspek
Page | 60

proses ini sehingga pencampuran dan pendorongan akan terjadi secara optimal, tidak
terlalu cepat, tetapi juga tidak terlalu lambat.
Hormon
1. Gastrine : memberikan sinyal pada lambung untuk menghasilkan HCl
2. Secretin : merangsang pancreas mengeluarkan cairan pencernaan
3. CCK
: pada pancreas dan empedu untuk menghasilkan enzim
Saraf
1. Ekstrinsik
:
saraf
involunter
jika
mengeluarkan
asetilkolin maka akan menyebabkan otot menggerakkan
makanan sepanjang gastrointestinal tract
2. Intrinsik
:
memberikan
sinyal
pada
otot-otot
pencernaan untuk mempercepat / memperlambat pergerakan otot
pada gastrointestinal tract
F. Explain briefly about the four major process essential for the nutritive function
on the
gastrointestinal system
1. Motility
:
pergerakan makanan oleh kontraksi otot
2. Secretion
:
pengeluaran enzim pencernaan oleh kelenjar
eksokrin
3. Digestion
: memecah makanan menjadi lebih kecil oleh enzim pencernaan
4. Absorption
: pengambilan bahan-bahan makanan ke dalam / melalui jaringan
oleh usus halus
G. Regulation of digestive function is complex and synergistic
There are four factors involved in the regulation of gastrointestinal function:
1. Autonomous smooth muscle function
2. Internal or intrinsic nerve plexuses
3. External or extrinsic nerves, and
4. Gastrointestinal hormones
Describe about the regulation of digestive function
1. Autonomous smooth muscle function
a. Parasympathetic Innervation:
Dibagi , yaitu :
Divisi kranial
Divisi sacral
Serabut saraf parasimpatis kranial hampir seluruhnya di dalam saraf vagus
kecuali untuk beberapa serabut parasimpatis ke ragio mulut dan faring.
Serabut serabut ini memberi inervasi yang luas pada esofagus, lambung,
pankreas, dan sedikit ke usus sampai separuh bagian pertama usus besar.
Fungsi serabut ini untuk menjalarkan refleks defekasi.
Perangsangan saraf ini menimbulkan peningkatan umum dari aktivitas
seluruh sistem saraf enterik. Hal ini kemudian akan memperkuat aktivitas
sebagian besar fungsi GI.
Page | 61

b. Sympathetic Innervation:
Sistem simpatis menginervasi seluruh traktus GI. Ujung-ujung saraf simpatis
sebagian besar menyekresikan norepinefrin dan epinefrin dalam jumlah
sedikit.
Perangsangan saraf simpatis menghambat aktvitas traktus GI. Sistem simpatis
menghasilkan pengaruhnya melalui 2 cara:
1. Pada tahap yang kecil melalui pengaruh langsung sekresi norepinefrin
untuk menghambat otot polos traktus intestinal kecuali otot mukosa yang
tereksitasi oleh norepinefrin.
2. Pada tahap yang besar melalui pengauh inhibisi dari norepinefrin pada
neuron-neuron seluruh sistem saraf enterik.
2. Internal or intrinsic nerve plexuses
a. Plexus Submucosa
Pengaturan fungsi dari dinding sebelah dalam dari tiap bagian kecil segmen
usus
b. Plexus Meissner
Untuk pengaturan kontraksi local dan aktivitas sekretori saluran
3. External or extrinsic nerves
Membutuhkan bantuan dari asetilkolin dan adrenalin. Asetilkolin berfungsi
mendorong terjadinya kontraksi pada otot organ pencernaan saat ada makanan.
Adrenalin berfungsi merelaksasi otot saat tidak ada makanan.
4. Gastrointestinal hormones
1. Gastrin :
penelanan makanan, perangsangan sekresi
asam lambung dan perangsangan pertumbuhan mukosa
lambung
2. Kolesistokinin :
respons terhadap pemecahan produk
lemak, asam lemak, dan monogliserida di dalam isi usus
3. Sekretin :
respons terhadap getah asam lambung yang
dikosongkan ke dalam duodenum dari pylorus lambung
4. Peptida :
penghambat asam lambung. Memperlambat
pengosongan isi lambung ke dalam duodenum ketika usus
halus penuh dengan produk makanan
5. Motilin :
untuk
meningkatkan
motilitas
gastrointestinal
H. Describe briefly about the mechanism of swallowing
Dikendalikan oleh medulla oblongata dan pons yang diawali dengan reseptor
sentuhan di pharynx ketika bolus makanan didorong ke belakang mulut oleh lidah.
Adan 3 fase :
1. Tahap volunteer yang mencetuskan proses menelan
2. Tahap faringeal yang bersifat involunteer dan membantu jalannya makanan
melalui faring ke dalam esophagus
Page | 62

3. Tahap Esofageal, fase involunteer lain yang mengangkut makanan dari faring ke
lambung
I. Explain about gastric pits as the source of gastric digestive secretions
J. Describe briefly about digestive enzymes in the small intestine secretion
1. Beberapa peptidase untuk memecah peptida kecil menjadi asam amino
2. empat enzim (sukrase, maltase, isomaltase, dan lactase) untuk memecah disakarida
menjadi monosakarida
3. sejumlah kecil lipase intestinum untuk memecah lemak netral menjadi gliserol dan
asam lemak
K. Describe briefly about the mechanism of defecation (Defecation Reflexes)
Bila feses memasuki rectum, discensi dinding rectum menimbulkan sinyal-sinyal
aferen yang menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gelombang
peristaltic di dalam kolon desendens, sigmoid, dan rectum, mendorong feses ke arah
anus. Sewaktu gelombang peristaltic mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi
oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus. Jika sfingter ani eksternus
juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunteer pada waktu yang
bersamaan, terjadilah defekasi.
L. Draw a schematic division of the Liver lobes and put the number listed in the
box properly figuring the structures dividing those lobes

Page | 63

M. Describe of the microscopic structure of liver lobules :


1. Struktur dasar dari liver adalah hepatosit. Hepatosit berbentuk polihedral dengan 6
atau lebih permukaan, dan mempunyai diameter 20-30 m.
2. Sel epitel berkelompok dalam interconnected plate. Dalam potongan mikroskop
cahaya, struktur unit disebut lobus liver (dapat dilihat). Tiap lobus dipisahkan oleh
jaringan ikat. Dalam beberapa daerah lobus perifer dipisahkan oleh jaringan ikat
yang berisi saluran empedu,linfa, serabut saraf dan pembuluh darah. (venula
cabang dari vena portal dan arteriol cabang dari arteri hepar). Bagian ini disebut
ruang portal. Dan berada di ujung lobus.
3. Lobus hepatosit tersusun radial, dan disusun seperti batu bata. Arahnya dari
perifer lobule ke bagian tengah dan secara bebas membentuk struktur berbentuk
sponge, ruang antara piringan yang berisi kapiler, sinusoid liver.
4. Sel endotelium dipisahkan dari hepatosit utama oleh basal lamina dan ruang
subendotelium yang disebut ruang disse, dimana berisi microvilli hepatosit.
Sebagai tambahan di sel endotel, sinusoid berisi makrofag yang disebut sel
kupffer. Sel ini ditemukan dalam permukaan luminal dari sel endotel. Fungsi
utama untuk metabolisme eritrosit tua dan penyerapan hemoglobin

Page | 64

5. Suplai darah: hati menerina suplai darah dari dua suber. 80% dari vena utama
berisi darah yang membawa sedikit oksigen, nutrisi dari viscera abdomial. 20 %
berasal dari arteri hepar yang kaya akan oksigen
Pembuluh arteri dan vena bercampur dalam sinusoid. Kemudian aliran darah
melewati sinusoid dalan vena sentral.

1-pars posterior hepatis; 2-impressio suprarenalis; 3-impressio renalis; 4-ligamentum


triangulare dextrum; 5-lobus hepatis dextrum; 6-impressio colica; 7-impressio
duodenalis; 8-vesica fellea (biliaris); 9-lobus quadratus; 10-ductus cysticus; 11ligamenlum
teres
hepatis;
12-ductus
choledochus
(biliaris);
13ductushepaticuscommunis; 14-vena porta hepatis; 15-artcria hepatis propria; 16ligamentum venosum; 17-impressio gastrica; 18-lobus hepatis sinister; 19-impressio
oesophageale; 20-processus papillaris; 21-lobus caudatus; 22-processus caudatus; 23ligamentum venae cavae inferioris; 24-vena cava inferior.
Fig. 187. Liver. Visceral (lower) surface.
1-posterior part; 2-suprarenal impression; 3-renal impression; 4-right Ihreeangular
ligament; 5-right lobe ofliver; 6-colic impression; 7-duo-denal impression; 8gallbladder; 9-quadrate lobe; 10-cystic duct; II-round ligament of the liver; 12bileduct; 13-common hepatic duct; 14-hepatic portal vein; 15-hepatic artery proper;
16-ligamentum venosum; 17-gastric impression; 18-left lobe of liver; 19-oesophageal
impression; 20-papillary process; 21-caudate lobe; 22-caudate process; 23-liga-ment
of inferior venae cavae; 24-inferior vena cava vein.
N. The Liver as an Organ
1. Describe about the functions of the livers
a. Penyaringan dan penyimpanan darah
b. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, hormone, dan zat kimia asing
c. Pembentukan empedu
d. Penyimpanan vitamin dan besi
Page | 65

2.

3.

4.

5.

XXIII.

e. Pembentukan factor koagulasi


Explain briefly about the role of the liver in carbohydrate metabolism
a. Menyimpan glikogen dalam jumlah besar
b. Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
c. Glukoneogenesis
d. Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolism
karbohidrat
Explain briefly about the role the liver in fat metabolism
a. Deaminasi asam amino
b. Pembentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh
c. Pembentukan protein plasma
d. Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino
Explain briefly about role the liver in Protein Metabolism
a. Oksidasi asam lemak untuk menyuplai energy bagi fungsi tubuh yang lain
b. Sintesis kolesterol, fosfolipid, dan sebagian besar lipoprotein
c. Sintesi lemak, protein, dan karbohidrat
Describe briefly about the other Metabolic Functions oh The Liver
a. Tempat penyimpanan vitamin
b. Menyimpan besi dalam bentuk feritin
c. Membentuk zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak
d. Mengeksresikan obat-obatan, hormone, dan zat lain

Inflamation
CASE I
A 10 years old child developed a sore throat and fever over a period of 24 hours, and
he felt pain when swallowed. Physical examination shows pharyngeal erythema
and swelling and the tonsil covered by white membran. Laboratory findings show
leucocytosis. The child is given acetylsalicylic acid (aspirin).
Questions:
Explain pathogenesis/ mechanism of pain, erythema and swelling in this patient.
A. Vascular responses in acute inflammation consist of:
1. Vasodilatation and stasis.
2. Increased of vascular permeability.
3. Exudation of fluid.
Explain process of vascular response in acute inflammation.
1. Vasodilatation and stasis :
Sekian detik pertama terjadi vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Setelah vasokonstriksi sementara (beberapa detik), terjadi vasolidasi arteriol
(pembuluh darah melebar permanen), yang mengakibatkan peningkatan aliran
darah dan penyumbatan local (hyperemia) pada aliran darah kapiler selanjutnya.
Pelebaran pembuluh darah ini merupakan penyebab tinbulnya warna merah
(eritema( dan hangat yang secara khas terlihat pada inflamasi akut.

Page | 66

Selanjutnya, mikrovaskular menjadi lebih permeable, mengakibatkan masuknya


cairan kaya protein ke dalam jaringan ekstravaskular, hal ini menyebabkan sel
darah merah menjadi lebih terkonsentrasi dengan baik sehingga meningkatkan
viskositas darah dan memperlambat sirkulasi. Keadaan dimana konsentrasi darah
meningkat dan viskositas meningkat dinamakan stasis.
Saat stasis meningkat, leukosit (terutama neutrofil) mulai keluar dari aliran darah
dan berakumulasi di sepanjang permukaan endotel pembuluh darah. Proses ini
disebut dengan marginasi. Setelah melekat pada sel endotel, leukosit menyelip
diantara sel endotel tersebut dan bermigrasi melewati dinding pembuluh darah
menuju jaringan interstisial.
2. Increased vascular permeability
Several mechanisms of increased vascular permeability
- Inflamasi
- Peningkatan aliran darah (vasodilatasi)
- Peningkatan hidrostatik intravasikuler
- Meningkatnya permeabilitas vascular -> memungkinkan pergerakan cairan
kaya protein ke interstitium.
- Penurunan tekanan osmotic intravasikular => protein mempertahankan tekanan
osmotic dalam pembuluh darah.
- Tekanan osmotic interstitial tinggi. Mengalirnya air dan ion ke jaringan
ekstravasikular.
3. Exudation of Fluid
Peningkatan jumlah cairan yang dapat keluar dan makrosirkulasi karena
peningkatan pada permeabilitas pembuluh darah.
B. Explain cellular response in acute inflammation.
What is Margination of Neutrophils?
Proses di mana saat terjadi statis, leukosit (terutama neutrofil) mulai keluar dari aliran
darah dan berakumulasi di sepanjang permukaan endotel pembuluh darah.
Marginasi adalah proses akumulasi leukosit di tepi pembuluh darah. Saat darah
mengalir dari kapiler ke venula pascakapiler, sel dalah sirkulasi dibersihkan oleh
aliran laminar melawan dinding pembuluh darah. Selain itu, sel darah merah discoid
yang lebih kecil cenderung bergerak lebih cepat daripada sel darah putih sferis yang
lebih besar. Akibatnya, leukosit yang biasanya berada di sumbu sentral pembuluh
darah terdorong dan mempunyai kesempatan lebih baik untuk berinteraksi dengan
endotel. Interaksi ini dibantu dengan meningkatnya permeabilitas vascular yang
terjadi pada inflamasi dini yang menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan
aliran darah melambat.
What is Adhesion (Pavementing)?
Leukosit melekat kuat pada endotel (adhesi). Adhesi kuat (pavementing) ini
diperantarai oleh molekul superfamili immunoglobulin pada sel endotel yang

Page | 67

berinteraksi dengan integrin yang muncul pada permukaan sel leukosit. Adhesi
difasilitasi oleh perubahan afinitas integrin terhadap endotel yang diinduksi kemokin.
What is Phagocytosis Process?
Terdiri atas 3 langkah :
(1) Pengenalan ; bisa langsung (untuk partikel yang besar) atau setelah diselubungi
oleh immunoglobulin dan opsonin - complement 3b (prosesnya disebut
opsonisasi). Dikenali oleh neutrofil dan makrofag.
Direct: langsung dilamar! -> untuk partikel yang besar.
Malu-malu: lewat mak comblang (opsonin atau imunoglobuli
(2) Penelanan; agen-agen asing ditelan oleh sel fagosit dan membentuk vakuola
fagositik.
(3) Pembunuhan dan degradasi material yang ditelan dilakukan oleh lisosom.
C. Explain morphologic variants of acute inflammation
1. Serous inflammation => kumpulan dari cairan serous. Contohnya pada kulit
yang melepuh
2. Fibrinous inflammation => contohnya pada luka berat, fibrinous exudat, vascular
leakage
3. Suppurative inflammation => suppurative = nanah. Contohnya abcess.
4. Catarrhal inflammation => hipersekresi mucus (berupa ingus). Contohnya flu
biasa
5. Membranous inflammation => terjadi pada penderita difteri. Jika dibuka
mulutnya akan tampak membrane warna putih. Membrane ini terdiri dari fibrin,
sel epitel squamosa yang mengelupas, dan sel-sel radang.
6. Necrotizing inflammation => peradangan yang disertai kematian jaringan
D. Explain pathogenesis of fever and leucocytosis
Fever :
terjadi akibat pirogen oksigen dan pirogen endogen
yang dilepas berbagai leukosit dari neutrofil dan makrofag
mengeluarkan polipeptida yang mempengaruhi pusat pengendali
tubuh dan hipotalamus.
Leucocytosis :
terjadi akibat peningkatan jumlah sel darah
putih karena diperlukan untuk proses fagositosis saat terjadi luka
E. Explain the outcomes (sequelae) of acute inflammation process.
Akibat lanjut dari akut inflamasi:
1. Resolution => exudates, cellular debris (partikel2 sel manusia/bakteri) yang
dimakan limfa dan makrofag
2. Pembentukan jaringan parut ketika jaringan necrosis terbentuk
3. Suppurasi => pembentukan nanah seperti abcess
4. Inflamasi kronis => jika agen2 tidak bisa dinetralisasi oleh inflamasi akut.
F. Explain diagnostic steps to establish definitive diagnosis for patient with acute
inflammation.

Page | 68

Untuk struktur permukaan (kulit, mulut, conjunctiva, dll): diagnosis akut


inflamasi dibuat berdasarkan local cardinal signs (kalor, rubor, tumor, dolor,
function laesa).
Untuk akut inflamasi pada organ dalam (paru-paru, ginjal) manifestasinya dengan
perubahan sistemik seperti: fever, perubahan sel darah, penggantian protein
plasma.
Juga diperlukan biopsy dan tes mikroskopik pada jaringan. Tes lainnya seperti
mikrobiologi dan immunologi.
Kalau acut inflamasi ada di dalam. Misalnya bayi, dalam kandungan. Temperature
38o, baru lima hari sesak dan batuk-batuk, diagnose pneumonia. Sel apa yang
tampak meningkat pada pemeriksaan darah tepi
Nyeri pada radang terutama pada organ yang mempunyai ujung syaraf sensori.
Radang di permukaan kulit, usus buntu, gallbladder (batu empedu), batu ginjal.
Leukosit menurut ilmu radang terbagi dua
1. Blok MN (mononuclear) => limfosit, monosit, makrofag, sel plasma.
Munculnya di radang kronis.
2. Partai PMN (Poli Morfonuclear) => eosinofil, basofil, neutrofil.

G. Explain about chemical mediators and their roles in acute inflammation


Mediator kimiawi yang mengarahkan aneka kejadian yang terjadi pada vascular dan
sel dalam inflamasi akut.
(1) Amina vasoaktif.
Histamine menyebabkan dilatasi anterior dan merupakan mediator utama pada
peningkatan permeabilitas vascular fase cepat, yang menginduksi kontraksi
endotel venula dan interendothelial gap.
(2) Neuropeptida
Dapat menginisiasi respons radang. Neuropeptida merupakan protein kecil,
seperti substansi P, yang mentransmisikan sinyal nyeri, mengatur tonus
pembuluh darah, dan mengatur permeabilitas vascular.
(3) Protease plasma
Banyak efek peradangan diperantarai oleh tiga factor yang berasal dari plasma
yang saling terkait: kinin, system pembekuan, dan komplemen. Aktivasi system
kinin akhirnya menyebabkan pembentukan bradikinin dari prekursornya dalam
sirkulasi. Seperti histamine, bradikinin menyebabkan peningkatan permeabilitas
vaskularm dilatasi arteriol, dan kontraksi otot polos bronkus. Bradikinin juga
menimbulkan nyeri saat diinjeksikan ke dalam kulit.
(4) Prostat glandin menybabkan vasodilatasi, meingkatkan permeabilitas membrane,
kemotaksis, dan nyeri.
o Efek inflamasi
1. Vasodilatasi: histamine, serotonin, brandykinin, prostaglandin, nitic oksida

Page | 69

2. Peningkatan permeabilitas: histamine, serotonin, bradykinin, complement 3a


dan 5a, prostaglandin, leukotrienees lysosomal protease, radikal bebas (dari
oksigen).
3. Kemotaksis: complement 5a, prostaglandin. Leukotriene IL1, TNF, bacterial
products.
4. Opsonin: complement 3b
5. Pain: bradykinin, prostatglandin.
6. Fever: endogenous pyrogens, prostatglandin, IL1, TNF
7. Acute phase reaction: IL1 dan TNF
Case II
A 36 year old man has had mid epigastric abdominal pain for the past 3
months. An upper gastrointestinal endoscopy shows a- 2 cm, sharply
demarcated, shallow ulceration of the gastric anthrum.
H. Explain pathogenesis and morphologic features (macroscopic and microscopic)
of ulcers.
I. Explain steps to establish diagnosis of chronic inflammation
systemic, local and laboratory examination)

(anamnesa,

J. Explain the pathogenesis and morphologic features of granulomatous


inflammation and abscess.
Granulomatous
Abcess
XXIV.

Urinary System
A. Identify and draw the component of urinary system and their function :
1. Ginjal ( ren )
Terdapat 2 buah yang terletak pada dinding posterior abdomen di luar rongga
peritoneum . berat ginjal orang dewasa kira- kira 150 gram. Strukturnya terdiri
dari Hillus renalis, cortex renalis, medulla renalis, columna renalis, pyramida
renalis, papilla renalis, calyx mayor dan calyx minorBerfungsi memproduksi
urine
2. Ureter
Saluran muscular sepanjang 30 cm. ureter merupakan lanjutan dari pelvis renalis
dan berfungsi untuk mengalirkan urine dari ren menuju vesica urinaria ,ureter
mengalami penyempitan yaitu pada uretropelvic junction saat menyilang a. iliaca
communis dan saat memasuki vesica urinaria

Page | 70

3. Vesica Urinaria / Urinary bladder


Suatu organ berongga dengan bentuk yang berubah ubah. Sebagai tempat
penimpanan sementara urin. Dan dapat menampung 1 liter . pada dasarnya, v.u
berbentuk pyramida 3 sisi dan terbagi menjadi apex, basis, permukaan superior
dan inferolateral.
4. Uretra
Dimulai dari orificium uretra interna. Menyalurkan urine dari vesica urinaria ke
luar tubuh. Urethra dibagi menjadi 3 pars prostatica, pars membranacea, dan pars
cavernosa. Pada pria menyalurkan semen saat ejakulasi.
Fungsi system Urinari :
1.Ekskresi mengeluarkan hasil akhir metabolism dari cairan tubuh
2. Eliminasi membuang racun atau zat sampah hasil metabolisme dari tubuh
3. Mengatur homeostasis mengatur volume plasma dan konsentrasi larutan darah
B. Describe the main function of kidney
1. Membuang produk sisa
Ginjal mensekresikan berbagai produk sisa metabolisme termasuk sampah
nitrogen yaitu urea, (dari katabolisme protein ), asam urat ( dari metabolisme
asam nukleat), kreatinin, produk penguraian hemoglobin dan hormone serta air
2. Homeotasis
Mengatur keseimbangan asam basa ( melalui pengaturan ion H darah), regulasi
konsentrasi elektrolit, control volume plasma darah ( melalui pengaturan
konsentrasi urin oleh ADH yang disekresikan kelenjar puitary posterior )dan
regulasi tekanan darah
3. Pengaturan produksi sel darah merah (eritropoietin)
Page | 71

4.
5.

6.
7.

Ginjal melepas eritoprotein yang mengatur produksi sel darah merah dalam
sumsum tulang
Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
Pengaturan tekanan darah
Dengan memproduksi hormone renin ini berfungsi dalam mekanisme renin
angiotensin aldosteron yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air
Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
Pengeluaran zat beracun

C. Describe the blood flow through and around nephron


Aorta abdominalis > a. renalis > hillus renalis, dibagi 2 yaitu posterior dan
anterior > 5 arteri segmentalis > a. interlobaris > a. acuarta > a. interlobularis
> arteriol afferent (masak) > glomerulus > arteriol efferent > vasa recta > vena
inter lobularis > vena acuarta > vena lobaris > vena renalis > vena cava inferior
Vasa recta adalah arteriol efferent dari glomerulus pada nefron justaglomerular yang
memiliki perpanjangan pembuluh kapiler panjang yang lurus
Vasa recta berfungsi sebagai penukar arus bolak balik karena aliran darah di sekitar
ansa henle berlawana dengan arah aliran filtrate di sekitar lengkung tersebut serta
memegang peranan dalam menentukan konsentrasi urine.
D. Describe the general Organization of the kidney: The kidneys, which measure
approximately 11x6 cm, are bean shaped, retroperitoneal organs
encapsulated by dense connective tissue and surrounded by adipose tissue.
Several components can be distinguished without the aid of a microscope.
1. Renal sinus
2. Hilum
3. Cortex
4. Medulla
5. Renal lobes
6. Renal lobules
E. Describe and draw the Nephrons
Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron 100 juta sehingga
permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi
banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang
panjang.
Struktur Nefron :
1. Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul Epitel berdinding
ganda disebut Kapsul Bowman.
a. Lapisan Viseral
- Pedikel (kaki kecil).
- Filtration Slits (pori-pori dari celah).
- Barier Filtrasi Glomerular terdiri dari : Endotelium Kapiler, Membran
Dasar, Filtration Slits.
Page | 72

2.
3.
4.
5.

b. Lapisan Parietal.
Tubulus Kontortus Proksimal => terdapat sel-sel epitel kuboit yang kaya akan
mikrovilus.
Tubulus Kontroktus Distal => membentuk segmen terakhir Nefron.
Tubulus dan Duktus Pengumpul => Tubulus ini akan mengalir ke sejumlah
Tubulus Kontrortus Distal membentuk Duktus Pengumpul besar yang lurus.
Apparatus jukstaglomerular => berdekatan atau dekat dengan glomerulus ginjal

F. Draw the structure of renal corpuscle


Renal corpuscle adalah sebagian dari komponen nefron yang menyaring darah
pertama kali. Terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman.

G. Discuss the micturition reflex and its control


Pengeluaran urine dari kandung kemih diatur oleh otot-otot sphincter. Ada dua otot
sphincter, yaitu sphincter dalam dan sphincter luar. Kedua otot ini dikoordinasi oleh
dua saraf yang berbeda. Otot sphincter dalam diatur oleh saraf tak sadar. Otot
sphincter luar diatur oleh saraf sadar.
Rerata volume kandung kemih kita adalah antara 700800 ml. Bila jumlah urine
dalam kandung kemih mendekati 300400 ml, reseptor dalam dinding kandung
kemih akan memberi tanda pada sumsum tulang belakang bagian bawah. Impuls ini
akan memicu refleks kencing. Impuls para-simpatik dari sumsum tulang belakang
Page | 73

yang mencapai dinding kandung kemih, mengakibatkan otot sphincter dalam


engendor/relaksasi. Kemudian otak mengirim sinyal pada sphincter luar untuk
relaksasi, maka mengalirlah urine keluar.
Kita dapat menahan kencing karena otak kita secara sadar dapat mengatur kontraksi
dan relaksasi otot sphincter luar. Meskipun reflex relaksasi sphincter dalam telah
terjadi, bila sphincter luar tetap kontraksi maka urine tidak dapat keluar. Pada anakanak usia 2 tahun ke bawah, neuron/sel-sel saraf yang mengatur kontraksi otot
sphincter luar belum berkembang sempurna. Itulah mengapa mereka belum dapat
mengontrol pengeluaran urine mereka alias ngompol.

H. Discuss the hemodialysis process and clinical correlation :


Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang
berarti darah dan dilisis yang berarti dipisahkan. Haemodialisis merupakan salah satu
dari Terapi Penggganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan
fungsi gingjal, baik akut maupun kronik. Prinsip dasar dari Haemodialisis adalah
dengan menerapkan proses osmotis dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam
membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Haemodialisis dapat dikerjakan untuk
sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur
hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik).
Langkah-langkahnya:
1. Darah dialirkan dari arteri radialis
2. Tekanan arteriol ditunjukkan oleh arteriol pressure monitor
3. Darah dipompa oleh pompa mekanik
4. Darah dipompa menggunakan heparin
5. Tekanan aliran darah dilihat dalam dialyzer inflow pressure monitor
6. Darah, dalam saluran yang semi permeabel, dialirkan ke dialyser sehingga zatzat yang tidak berguna dibuang
7. Darah yang sudah tidak mengandung urea, dll dikembalikan melalui vena.
I. Describe briefly the function of kidney
1. Functions of the kidney
2. Secretion of hormones
3. Extracellular homeostasis
J. Describe the mechanism of renal filtration
1. Filtration
2. Glomerular filtration rate (GFR)
3. Creatinine clearance approximation of GFR
4. Normal ranges
K. Describe the mechanism of tubular reabsorption and secretion
1. Reabsorption
2. Indirect reabsorption
In the lumen:
Page | 74

In the epithelial cell :


3. Hormones
4. Secretion
L. Describe the mechanism of urination (Physiology of urination)
XXV.

Reproductive System
Female
A. Identify the component of female reproductive system

1. Ovarium
Adalah sepasang organ wanita yang homolog dengan testis pada laki-laki.
Ovarium merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan estrogen dan
progesterone. Ovarium menempel ke tuba falopii oleh ligamentum ovary
proprium.
2. Tuba falopii (tuba uterine/ salphinx)
Bagian-bagiannya:
- Ithmus: cekungan
- Ampula: bagian yang melebar (tempat pembuahan)
- Infundibulum
3. Uterus
Uterus terdiri dari:
- Endometrium => meluruh saat haid
- Meometrium => sangat tebal, tersusun atas otot polos yang disokong oleh
jaringan ikat. Jika berkontraksi mengakibatkan nyeri haid karena ada saraf.
- Perimetrium => tersusun atas jaringan ikat serousa
4. Vagina
Page | 75

Merupakan organ kopulasi wanita, juga berfungsi sebagai jalan lahir dan saluran
keluar darah menstruasi. Vagian merupakan saluran yang sangat elastic, terutama
bagian yang terletak diatas diaphragm pelvis. Pada kebanyakan wanita yang
masih perawan, sedikit di sebelah dalam dari introitus vaginae terdapat struktur
yang disebut hymen. Bentuk hymen bermacam-macam, tetapi dapat
dikategorikan menjadi 4 macam: annulare, imperforatus, cribiformis, dan lunare.
Bila hymen sobek, maka akan meninggalkan bekas-bekas sobekan yang disebut
carunculae hymenales.

B. Explain about 3 (three) hierarchies of hormones in female hormonal system.


1. Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, hormone pelepas-gonadotropin (GnRH).
2. Hormon seks hipofisis anterior, hormone perangsang folikel (FSH) dan hormone
lutein (LH), keduanya disekresi sebagai respons terhadapa pelepasab GnRH dari
hipotalamus.
3. Hormon-hormon ovarium, estrogen dan progesterone, yang disekreesi oleh
ovarium sebgai respons terhadap kedua hormone seks wanita dari hipofisis
anterior.
C. Give a brief explanation of the monthly ovarian cycle and function of the
gonadotropic hormones.
1. Monthly Ovarian Cycle and Function of the Gonadotropic Hormones

Page | 76

Tahun-tahun reproduksi normal wanita ditandai dengan perubahan ritmis


bulanan kecepatan sekresi hormone-hormon wanita dan juga perubahan fisik
pada ovarium serta organ seksual lainnya. Pola ritmis ini disebut siklus seksual
bulanan wanita (siklus menstruasi). Durasi siklus rata2 28 hari. Pada wanita
normal, siklus juga dapat berlangsung singkat selama 20 hari atau sepanjang 45
hari, walaupun panjang siklus yang abnormal kadang2 berkaitan dengan
penurunan kesuburan.
Terdapat 2 hasil yg bermakna dari siklus seksual wanita. Pertama, hanya satu
ovum matang yang normalnya dikeluarkan dari ovarium tiap bulan, sehingga
normalnya hanya ada 1 janin yang dapat mulai tumbuh dalam 1 waktu. Kedua,
endometrium uterus dipersiapakan terlebih dulu untuk implantasi ovum yang
telah dibuahi pada saat tertentu dalam bulan tersebut.
2. Gonadotropic Hormones and Their Effects on the Ovaries
Tidak adanya hormon2 gonadotropik seperti FSH dan LH membuat ovarium
tetap tidak aktif, yang terjadi pada masa kanak-kanak yang mana hamper tidak
ada hormone gonadotropik yang disekresi. Mulai usia 9 12 tahun, hipofisis
secara progresif mulai menyekresi lebih banyak FSH dan LH, yang
menyebabkan dimulainya siklus bulanan terjadi antara 11 15 tahun.
Baik FSH maupun LH merangasang sel target ovarium dgn cara bergabung dgn
reseptor FSH dan LH yg sgt spesifik pada membrane sel ovarium target.
Selanjutnya, reseptor yg diaktifkan akan meningkatkan laju kecepatan sekresi
dari sel2 ini biasanya sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan proliferasi sel.
3. Ovarian Follicle Growth Follicular Phase of the Ovarian Cycle
Ketika seorang anak perempuan dilahirkan, masing-masing ovum dikelilingi
oleh selapis sel granulose; ovum, dengan selubung sel granulose disebut folikel
primodial. Sel2 granulosa diyakini berfungsi member makanan utk ovum dan
untuk menyekresi suatu faktor penghambat pemtangan oosit , yg membuat ovum
tetap tertahan dalam keadaan primordial, dalam fase profase pembelahan
meiosis. Kemudian, sesudah pubertas , bila FSH dan LH dari kelenjar hipofisis
anterior mulai disekresikan dlm jmlh yg cukup, seluruh ovarium bersama dgn
folikelnya akan mulai tumbuh.
Tahap pertama pertumbuhan folikel berupa pembesaran sedang dari ovum itu
sendiri, yg meningkatkan diameternya menjadi dua sampai tiga kali lipat.
Kemudian diikuti dgn pertumbuhan lapisan sel2 granulosa tambahan di dlm bbrp
folikel; folikel2 ini dikenal dgn folikel primer.
4. Development of Antral and Vesicular Follicles.
Pertumbuhan awal folikel primer mjd tahap antral dirangsang oleh FSH.
Kemudian peningkatan pertumbuhan scr besar2an terjadi menuju ke arah
pembentukan folikel yg lebih besar lagi yg disebut folikel vesicular. Peningkatan
pertumbuhan ini terjadi sbb:
Page | 77

Estrogen disekresikan ked lm folikel & menyebabkan sel2 granulosa


membentuk jmlh reseptor FSH smkn byk
FSH dan estrogen bergabung untuk memacu reseptor LH sbg tambahan
rangsangan oleh FSH dan mbtk peningkatan sekresi folikular lbh cepat
Peningkatan jmlh estrogen & LH menyebabkan proliferasi sel2 teka
folikular & meningkatkan sekresi folikular.

5. Only One Follicle Fully Matures Each Month, and the Remainder Undergo
Atresia.
Sejumlah bsr estrogen yg berasal dari folikel yang tumbuh plg cepat tersebut
bekerja pd hipotalamus untuk menekan kecepatan sekresi FSH dgn cara
menghambat pertumbuhan lebih jauh folikel2 yg berkembang. Oleh karena itu,
folikel2 plg besar melanjutkan pertumbuhannya krn pengaruh efek2 umpan balik
positif intrinsic yg tumbuh, dan mengalami involusi.
6. Ovulation
Ovulasi pada wanita yg mempunyai siklus seksual normal 28 hari tjd pada 14
hari sesudah menstruasi dimulai. Tidak brp lama sblm ovulasi dinding ovulasi,
dinding luar folikel yg menonjol alan membengkak dgn cepat dan daerah kecil
pd bag tgh kapsul folikular (stigma) akan menonjol sprit putting. 30 menit
kmdian cairan mulai mengalir dr folikel melalui stigma, 2 menit kmdn stigma
akan robek cukup bsr menyebabkan cairan yg kental mengalami evaginasi
keluar. Cairan ini yg membawa ovum bersamanya disebut korona radiate.
7. Surge of LH Is Necessary for Ovulation.
LH diperlukan untuk pertumbuhan akhir folikel dan ovulasi. Tanpa hormone ini,
walaupun ketika FSH tersedia dlm jmlh besar, folikel tidak akan berkembang ke
tahap ovulasi.
8. Initiation of Ovulation.
Membengkaknya seluruh folikel dan degenerasi stigma mengakibatkan
pecahnya folikel disertai dgn pengeluaran ovum (ovulasi).

9. LuteumLuteal Phase of the Ovarian Cycle


Selama bbrp jam pertama sesudah ovum dikeluarkan dari folikel, sel2 granulosa
& teka interna yg tersisa berubaha dgn cepat menjadi sel lutein. Diameter sel ini
membesar 2 kali / lebih dan terisi dgn inklusi lipid yg member tampilan
kekuningan. Proses ini disebut luteinisasi dab seluruh massa dari sel bersama2
disebut korpus luteum.
10. Luteinizing Function of LH.
Page | 78

Perubahan sel2 granulosa dan sel teka menjadi sel lutein sgt bergantung pd LH.
11. Secretion by the Corpus Luteum: An Additional Function of LH.
Korpus luteum adalah organ yg sgt sekretorik yg menyekresi sejumlah bsr
progesterone dan estrogen. Sekali LH bekerja pd sel granulose dan sel teka utk
menimbulkan luteinisasi.
12. Involution of the Corpus Luteum and Onset of the Next Ovarian Cycle.
Konsenrasi FSH dan LH dalam darah yg rendah terjadi, dan hilangnya hormone
ini akhirnya menybabkan korpus luteum berdegenerasi secara menyeluruh, suatu
proses yg disebut involusi korpus luteum.
Involusi akhir biasanya tjd pada 12 hari dari masa hidup korpus luteum atau 2
hari sblm menstruasi. Pada saat ini, penghentian tiba2 sekresi estrogen,
progesterone, dan inhibin dari korpus luteum akan menghilangkan umpan balik
halangan dari kelenjar hipofisis anterior, memungkinkan kelenjar meningkatkan
sekresi FSH & LH yg akan merangsang pbtkn folikel baru dan memulai siklus
ovarium yg baru.
13. Summary
Kira2 tiap 28 hari, hormone gonadotropik dari kelenjar hipofisis ant
menyebabkan sktr 8 12 folikel baru mulai tumbuh di dlm ovarium. Satu
folikel ini akhirnya matang dan berovulasi pd hari ke-14 siklus seksual. Selama
pertumbuhan folikel akan disekresi byk estrogen.
Sesudah ovulasi, sel-sel sekretorik pd folikel berovulasi bkmbang mjd korpus
luteum yg menyekresi sjmlh bsr hormone wanita. 2 minggu kmdn, korpus
lutuem akan berdegenerasi , sdgkn estrogen & progesterone akan berkurang
jumlahnya dan terjadi menstruasi. Keadaan ini diikuti dgn siklus ovarium yg
baru.

D. Give a concise details of functions of the ovarian hormones (estradiol and


progesterone)
1. Functions of the Ovarian HormonesEstradiol and Progesterone
Sejauh ini yg plg penting dari estrogen adalah hormone estradiol yaitu utk
meningkatkan proliferasi & pertumbuhan sel2 khusus did lm tubuh yg
berperan dlm perkembangan sbgn bsr karakteristik kelamin sekunder
wanita.
Dan yg plg penting dari progestin adalah progesterone terutama utk
persiapan uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan payudara
untuk laktasi.
Page | 79

2. Functions of the EstrogensTheir Effects on the Primary and


Secondary Female Sex Characteristics
a. Effect of Estrogens on the Uterus and External Female Sex Organs
Pada masa kanak2 peningkatan hormone estrogen akan
menimbulkan perubahan organ2 kelamin wanita dari yg dimiliki
anak2 mjd layaknya wanita dewasa
Mengubah epitel vagina dari tipe kuboid menjadi bertingkat
Meningkatkan ketahan epitel vagina
Menigkatkan ukuran uterus sesudah pubertas
b. Effect of Estrogens on the Fallopian Tubes
Menyebabkan jaringan kelenjar lapisan mukosa berproliferasi
Jmlh sel2 epitel yg berislia yg membatasi tuba fallopii bertambah
byk
Membantu mendorong ovum yg tlh dibuahi di tuba fallopii ke arah
uterus
c. Effect of Estrogens on the Breasts
Perkembanga jaringan stroma payudara
Pertumbuhan system duktus yg luas
Deposit lemak pd payudara
d. Effect of Estrogens on the Skeleton
Menghambat aktivitas osteosklastik di dlm tulang shg merangsang
pertumbuhan tlg
Penggabungan awal epifisis dgn batang tulang panjang
e. Osteoporosis of the Bones Caused by Estrogen Deficiency in Old Age
Krn ke(-) estrogen menyebabkan:
Meningkatnya ostesklastik
Berkurangnya matriks tulang
Berkurangnya deposit kalsium dan fosfat tulang
f. Effect of Estrogens on Protein Deposition
Menyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh dihasilkan oleh
efek pemacu-pertumbuhan dr estrogen pd organ2 kelamin, tulang, dan
beberapa jaringan tubuh yg lain.
g. Effect of Estrogens on Body Metabolism and Fat Deposition.
Meningkatkan laju kec metabolism walapun hanya 1/3 dari
kemampuan testoteron
Peningkatan jmlh simpanan lemak pd jaringan subkutan
h. Effect of Estrogens on Hair Distribution
Tidak terlalu mempengaruhi persebaran rambut tapi rambut akan tumbuh
di daerah pubis dan aksila sesudah pubertas (yg di pengaruhi hormone
estrogen).
Effect of Estrogens on the Skin
Page | 80

Membentuk tekstur kulit yg halus


Kulit mjd lebih vascular
i. Effect of Estrogens on Electrolyte Balance
Retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal
3. Functions of Progesterone
a. Effect of Progesterone on the Uterus
Meningkatkan perubahan sekretorik pada endometrium uterus
Mengurangi frekuensi & intensitas kontraksi
Mencegah terlepasnya ovum yg sudah berimplementasi
b. Effect of Progesterone on the Fallopian Tubes
Meningkatkan sekresi pada mukosa yg membatasi tuba fallopii
c. Effect of Progesterone on the Breasts.
Meningkatkan perkembangan lobules dan alveoli payudara sel2
alveolar berproliferas membesar sekretorik
E. Explain briefly of the menstruation cycle (the monthly endometrial cycle)
1. Monthly Endometrial Cycle and Menstruation
Produksi berulang dari estrogen dan progesterone oleh ovarium mempunyai
kaitan dgn siklus endometrium pada lapisan uterus.
2. Proliferative Phase (Estrogen Phase) of the Endometrial Cycle,
Occurring Before Ovulation
Dibawah pengaruh estrogen, yg disekresi dlm jumlah byk oleh ovarium slm bag
pertama silus ovarium, sel2 stroma dan sel epitel berproliferasi dgn cepat.
3. Secretory Phase (Progestational Phase) of the Endometrial Cycle,
Occurring After Ovulation
Setelah ovulasi tjd, progesterone dan estrogen disekresi dlm jmlh besar oleh
kkorpus luteum. Estrogen menyebabkan sdkt proliferasi sel tamabahan pd
endometrium sedangkan progesterone menyebabkan pembenkakan yg nyata dan
pembengkakan sekretorik dr endometrium.
4. Menstruation
Jika ovum tidak dibuahi, kira2 2 hari sblm akhir siklus bulanan, korpus luteum
di ovarium tiba2 berinvolusi, dan hormon2 ovarium menurun tajam sampai
kadar sekresi yg rendah sehingga endometrium pun meluruh dan tjdlah
menstruasi.
5. Leukorrhea During Menstruation
Selama mens byk sekali leukosit yg dikeluarkan bersama dgn bhn nekrotik dan
darah. Dgn begitu, ada kemungkinan uterus mjd sgt resisten thdp infeksi slm
menstruasi.
Page | 81

Male
A. Identify the component of male reproductive system:

1. Internal
a. Testes
Lapisan paling dalam yang melapisi testis adalah Tunica albuginea, lapisan
tebal yang terdiri dari jaringan ikat kolagen. Jaringan ikat ini membentuk septa
di dalam testis dan membagi testis menjadi lobules-lobulus. Setiap lobules
terdiri dari sekitar 800 tubulus seminiferi. Setiap tubulus seminiferi
membentuk hubungan yang disebut retetestis.

Page | 82

b. Epididimis
Merupakan organ berbentuk C yang menempel pada margo posterior testis
dan menutupi sebagian dari facies lateralis testis. Disini spermatozoa disimpan
sebelum dikeluarkan. Massa utama dari epididimis dibentuk oleh ductus
epididimis yang panjangnya sekitar 6 meter.
c. Ductus deferens
Merupakan kelanjutan dari ductus epididimis yang berfungsi menyalurkan
spermatozoa dari epididimis ke ductus ejaculatorius.
d. Ductus ejaculatory
Dibentuk oleh gabungan ductus deferens dan ductus vesicula seminalis.
2. Eksternal
a. Scrotum
Merupakan suatu kantong yang berisi testis, epididimis, dan sebagian funiculus
spermaticus, terletak do sebelah bawah penis. Kulit skrotum relative tipis dan
mengandung lebih banyak pigmen dibandingkan dengan kulit di sekitarnya.
Kulit ini ditumbuhi sedikit rambut dan mengandung banyak kelenjar lemak dan
kelenjar keringat.
b. Penis
Merupakan organ copulasi laki-laki yang dapat tegak (erectio) karena congesti
darah di dalamnya melalui meknisme yang kompleks.
3. Assesori
Merupakan organ yang berfungsi untuk melengkapi supaya sperma mudah
bergerak. Organ assesori terdiri dari:
a. Vesikula seminalis
Merupakan sepasang kantong yang mempunyai ruangan-ruangan di dalamnya
dan memproduksi sebagian besar dari seminal fluid. Vesikula seminalis
mensekresikan sekitar 60% dari total cairan semen.
b. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat banyak mengandung otot polos dan jaringan ikat, serta
merupakan kelenjar yang menghasilkan secret yang memberikan bau khas pada
Page | 83

semen. Kelenjar prostat memproduksi prostatic fluid, yang termasuk cairan


semen. Sekresi kelenjar prostat mengandung seminalpasmin, antibiotika yang
dapat mencegah infeksi saluran kemih pada pria.
c. Kelenjar Bulbo-urethral
Kelenjar ini jumlahnya sepasang, terletak di kanan dan kiri uretra pars
membranacea dan menghasilkan secret yang fungsinya belum jelas.
B. Describe The Functions of Testosterone During Fetal Development, in The
Development of Adult, in Reproductive and Non Reproductive Organ
1. During Fetal Development, Testosterone :
Bertanggung jawab terhadap perkembangan karakteristik tubuh pria, meliputi
pembentukan penis dan skrotum dan bukan pembentukan klitoris dan vagina.
Testosteron juga menyebabkan pembentukan kelenjar prostat, vesikula seminalis,
dan duktus genitalia pria. Juga sebagai rangsangan untuk turunnnya testis selama
2 sampai 3 bulan terakhir masa kehamilan.
2. The function of Testosterone in the development on Adult Primary &
Secondary Sex
1. Pengaruh pada distribusi rambut tubuh
2. Kebotakan
3. Pengaruh pada suara
4. Meningkatkan ketebalan kulit dan dapat memicu pertumbuhan akne
5. Meningkatkan pembentukan protein dan perkembangan otot
6. Meningkatkan matriks tulang dan menimbulkan retensi kalsium
7. Meningkatkan metabolism basal
8. Pengaruh pada sel darah merah
9. Pengaruh pada elektrolit dan keseimbangan cairan
3. The Function of Testosterone in Reproductive tissues
4. The Function of Testosterone in Non-reproductive tissues
C. Describe the regulation of the Testosterone function and secretion
Dimulai dari sekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) oleh hipotalamus.
Hormon ini selanjutnya merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresikan
2 hormon lain yang disebut hormone-hormon gonadotropin yaitu LH dan FSH.
Selanjutnya, LH merupakan rangsangan utama untuk sekresi testosterone oleh testis
dan FSH terutama merangsang spermatogenesis.
Testosteron yang disekresikan oleh testis sebagai respons terhadap LH mempunyai
efek timbale balik dalam menghambat sekresi LH. Sebagian besar inhibisi ini
dihasilkan dari efek langsung testosterone terhadap hipotalamus untuk menurunkan
sekresi GnRH. Keadaan ini selanjutnya menyebabkan penurunan sekresi LH dan
FSH oleh hipofisi anterior, dan penurunan LH akan mengurangi sekresi testosterone.
Jadi, jika sekresi testosterone terlalu banyak, efek umpan balik negative otomatis
akan mengurangi sekresi testosterone kembali ke tingkat yang diharapkan.
Page | 84

Sebaliknya, terlalu sedikit testosterone akan menyebabkan hipotalamus


meenyekresikan sejumlah besar GnRH, disertai dengan peningkatan sekresi LH dan
FSH dan berakibat peningkatan sekresi testosterone .
D. Describe the Hormonal Factors that Stimulate Spermatogenesis?
1. Testosteron, yang disekresi oleh sel-sel Leydig yang terletak di interstitium
testis, penting bagi pertumbuhan dan pembelahan sel-sel germinal testis, yang
merupakan tahap pertama pembentukan sperma.
2. Luteinizing hormone, yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang
sel-sel Leydig untuk menykresi testosterone.
3. Hormon perangsang-folikel (FSH), yang juga disekresi oleh sel-sel kelenjar
hipofisis anterior, merangsang sel-sel Sertoli; tanpa rangsangan ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma (proses spemiogenesis) tidak akan terjadi.
4. Estrogen, yang dibentuk dari testosterone oleh sel-sel Sertoli ketika sel Sertolil
dirangsang oleh hormone perangsang-folikel, mungkin juga penting untuk
spermiogenesis.
5. Hormon pertumbuhan (dan sebagian besar hormone tubuh lainnya) diperlukan
untuk mengatur latar belakang fungsi metabolism testis. Hormon pertumbuhan
secara spesifik meningkatkan pembelahan awal spermatogenia itu sendiri; bila
tidak terdapat hormone pertumbuhan , seperti pada dwarfisme hipofisis,
spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali sehingga
menyebabkan infertilitas.
E. How is The Mechanism of The Spermatozoa Capacitation?
1. Getah uterus dan tuba fallopi mencuci bersih bermacam macam factor
penghambat yang menekan aktivitas sperma di dalam duktus genitalia pria.
2. Sementara spermatozoa tetap tinggal di dalam cairan duktus genitalia pria,
spermatozoa secara terus menerus terpapar dengan banyak vesikel yang
mengapung dari tubulus seminiferus, yang mengandung sejumlah besar
kolesterol. Kolesterol ini terus menerus diberikan ke membrane sel yang
menutupi akrosom sperma, yang akan memperkuat membrane sel dan mencegah
pelepasan enzim. Setelah ejakulasi, sperma yang terdapat di dalam vagina
berenang menjauhi vesikel-vesikel kolesterol menuju rongga uterus, dan secara
berangsur-angsur sperma kehilangan sebagian besar kelebihan kolesterolnya
dalam waktu beberapa jam kemudian. Sementara itu, membrane di bagian kepala
sperma (akrosom) menjadi lebih lemah.
3. Membran sperma juga menjadi jauh lebih permeable terhadap ion kalsium,
sehingga sekarang ion kalsium, sehingga sekarang ion kalsium memasuki
sperma dalam jumlah banyak dan mengubah aktivitas flagel, dan menimbulkan
suatu gerakan cambuk yang kuat pada sperma yang berlawanan dengan gerakan
sebelumnya, yang lemah dan bergelombang. Selain itu, ion-ion kalsium
menyebabkan perubahan-perubahan di dalam membrane sel yang menutupi
Page | 85

bagian ujung akrosom, dan membuat akrosom dapat melepaskan enzimnya


dengan cepat dan mudah sewaktu sperma menembus massa sel granulose yang
mengelilingi ovum, dan bahkan lebih dari itu, sewaktu sperma mencoba untuk
menembus zona pelusida ovum itu sendiri.
F. Why Does Only One Sperm Enter the Oocyte?
Alasannya belum diketahui seluruhnya, namun dalam waktu beberapa menit setelah
sperma yang pertama melakukan penetrasi ke zona pelusida ovum, ion kalsium
berdifusi ke dalam melalui membrane oosit dan menyebabkan banyak granula
kortikal dilepaskan melalui eksositosis dari oosit ke dalam ruang perivitelina.
Granula-granula ini mengandung zat yang dapat menembus semua bagian zona
pelusida dan mencegah peningkatan sperma yang lain dan granula tersebut bahkan
menyebabkan sperma yang sudah berikatan menjadi jatuh. Jadi, hampir tidak lebih
dari satu sperma yang masuk ke dalam oosit selama fertilisasi.
XXVI.

Neoplasma
A. Describe the definition and nomenclature of the neoplasm. Give the
example of that nomenclature: epithelial tumor (3 - Benign and 3 malignant) and mesenchymal tumor (3 - Benign and 3 - malignant)
1. Definition:
Secara harfiah berarti pertumbuhan baru.
Menurut Wilis, massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan
dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus
demikian walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah
berhenti.
Hal yang mendasar tentang neoplasma adalah hilangnya responsivitas
terhadap factor pengendali pertumbuhan yang normal.
2. Nomenclature:
a. Tumor Jinak
Nama tumor ini umumnya (tetapi tidak seragam) diakhiri dengan akhiran
oma.
b. Tumor Ganas
Tumor ganas dinamakan kanker dan dibagi menjadi dua kategori umum :
Karsinoma
:
yang tumbuh dari sel epitel
Sarkoma : tumbuh dari jaringan mesenkim
3. Examples:
a. Tumor Jinak
Mesenchymal Tumor :
lipoma,
angioma, osteoma, dan leiomioma.
Epithelial Tumor
Didasarkan pada histogenesis dan arsitekturnya, seperti :

fibroma,

Page | 86

Adenoma :
tumor epitel jinak yang timbul dalam
kelenjar atau membentuk pola kelenjar
Kistadenoma
:
adenoma yang menimbulkan
massa kistik yang besar dan secara tipikal terlihat
dalam ovarium
Papiloma :
tumor
epitel
yang
secara
mikroskopik maupun makroskopik membentuk
tonjolan mirip jari tangan
Polip
:
tumor yang menonjol dari mukosa ke
dalam lumen sebuah organ yang berongga
b. Tumor Ganas
Mesenchymal Tumor :
leiomiosarkoma,rhabdomiosarkoma,angiosarkoma
Epithelial Tumor
:
adenokarsinoma,koriokarsinoma,
kistadenokarsinoma
B. Describe the development of malignant tumor from cell transformation to
metastasis!
Perbedaan antara tumor jinak dan ganas didasarkan pada morfologi dan akhirnya
pada perjalanan klinis dengan menngunakan 4 kriteria :
1. Perubahan keganasan (transformasi) sel target (yaitu, diferensiasi versus
anaplasia)
Diferensiasi merupakan tahap sejauh mana sel-sel tumor menyerupai sel-sel
normal yang sebanding. Neoplasma ganas secara umum tidak berdiferensiasi
dengan baik dibandingkan neoplasma jinak, tetapi neoplasma ganas dapat berkisar
dari jenis neoplasma yang berdiferensiasi baik hingga yang berdiferensiasi sangat
buruk.
Kehilangan kemampuan berdiferensiasi disebut anaplasia, dan keadaan ini
merupakan petunjuk utama sel-sel ganas. Gambaran sitologik penanda anaplasia:
Pleomorfisme nucleus dan seluler
Variasi pada bentuk dan ukuran nucleus dan sel.
Hiperkromasia
Nucleus berwarna gelap yang kerapkali berisi nucleus yang menonjol.
Rasio nucleus-sitoplasma
Mendekati 1:1 dan bukannya 1:4 atau 1:6; rasio ini mencerminkan
pembesaran nucleus.
Mitosis yang berlebihan
Mencerminkan aktivitas proliferasi. Gambaran mitosis mungkin abnormal
(misalnya: tripolar).
Kehilangan polaritas
Page | 87

Sel-sel anaplastik memperlihatkan orientasi yang terganggu dan cenderung


membentuk massa yang anarkis serta tidak terorganisasi.
Sel-sel raksasa tumor
Mengandung nucleus polipoid tunggal yang besar atau nucleus yang multiple.
2. Kecepatan pertumbuhan
Sebagian besar tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak. Meski
demikian, sebagian kanker tumbuh dengan lambat selama bertahun-tahun, dan
kemudian memasuki fase pertumbuhan cepat; sebagian lainnya berekspansi
dengan cepat sejak dari awal. Perjalanan tumor dan kecepatan pertumbuhannya
ditentukan oleh produksi sel yang melebihi kehilangan sel.
3. Invasi local
Pada neoplasma ganas bersifat invasive serta infiltrative, dan menghancurkan
jaringan normal di sekitarnya. Neoplasma ini tidak memiliki kapsul yang batasnya
jelas dan lempeng pemisah sehingga tindakan enukleasi sulit atau tidak mungkin
dilakukan. Akibatnya, tindakan bedah pada tumor semacam ini cukup luas karena
bagian tepi tumor yang terdiri atas jaringan sehat yang tidak terkena tumor harus
ikut diambil.
4. Metastasis
Proses metastasis meliputi invasi tumor pada system limfatik, pembuluh darah,
atau rongga tubuh yang diikuti oleh transportasi dan pertumbuhan massa sel tumor
sekunder yang tidak berhubungan dengan tumor primer. Kecuali tumor pada otak
dan karsinoma sel basal pada kulit, hampir semua tumor ganas memiliki
kemampuan untuk mengadakan metastasis. Metastasis terjadi lewat 3 jalur :
Penyebaran ke dalam rongga tubuh
Peristiwa ini terjadi lewat perbenihan sel-sel tumor pada permukaan rongga
peritoneum, pleura, pericardium, atau subaraknoid. Sebagai contoh,
karsinoma ovarium menyebar secara transperitoneal ke permukaan hati atau
organ visera abdomen lainnya.
Invasi ke system linfatik
Kejadian ini diikuti oleh transportasi sel-sel tumor ke limfonodi regional dan
akhirnya ke bagian lain tubuh; invasi ke system limfatik umum sering terjadi
pada awal karsinoma. Meskipun tumor tidak mengandung system linfatik
yang berfungsi, selaluran limfe pada bagian tepi tumor tampaknya sudah
cukup untuk memudahkan penyebaran limfatik. Lomfonodi pada system
pengaliran cairan limfe tumor kerapkali membesar; keadaan ini pada sebagian
kasus terjadi karena pertumbuhan sel-sel tumor metastatic, meski pada
sebagian kasus lainnya bisa disebabkan oleh hyperplasia limfonodi sebagai
reaksi terhadap antigen tumor.
Penyebaran hematogen
Peristiwa ini terjadi secara tipikal pada semua sarcoma kendati juga
merupakan jalur yang disukai oleh jenis-jenis sarcoma. Karena dindingnya

Page | 88

yang lebih tipis, pembuluh vena lebih sering diinvasi daripada pembuluh
arteri dan metastasis terjadi dengan mengikuti pola aliran darah vena.
C. Comparisons Between Benign and Malignant Tumors
Characteristics
Differentiation/anaplasia

Rate of growth

Local invasion

Metastasis

Benign
Malignant
Berdiferensiasi
baik; Sebagian
tidak
struktur mungkin khas memperlihatkan
jaringan asal
diferensiasi
disertai
anaplasia; struktur sering
tidak khas
Biasanya progresif dan Tidak
terduga
dan
lambat;
mungkin mungkin
cepat
atau
berhenti tumbuh atau lambat; gambaran mitotic
menciut;
gambaran mungkin banyak dan
mitotic
jarang
dan abnormal
normal
Biasanya kohesif dan Invasif
local,
ekspansil,
massa menginfiltrasi
jaringan
berbatas-tegas yang tidak normal di sekitarnya;
menginvasi
atau kadang-kadang mungkin
menginfiltrasi jaringan tampak
kohesif
dan
normal di sekitarnya
ekspansil tetapi dengan
invasi mikroskopik
Tidak ada
Sering
ditemukan;
semakin
besar
dan
semakin
kurang
berdiferensiasi
tumor
primer, semakin besar
kemungkinan metastasis

D. Mention the macroscopic and microscopic feature differences between benign


and malignant tumor!
Features Differentiating Benign and Malignant Neoplasms1
Benign
Malignant
Gross features
Permukaan lembut dengan fibrous Tidak encapsulated
capsule
Solid rubbery consistency
Konsistensi yang rapuh
Pembatasan yang tinggi
Pembatasan yang rendah
Nekrosis dan hemorrhage tidak biasa
Biasa dengan nekrosis dan hemorrhage
Page | 89

Microscopic features
Berdiferensiasi baik
Berdiferensiasi buruk
Menyerupai sel normal, mirip satu sama Kelainan sitologik : nucleus membesar,
lain
hiperkromatik, tak beraturan, ukuran dan
berntuk sel bervariasi
Sedikit mitosis
Aktivitas mitosis meningkat
Nekrosis tidak biasa terjadi, perubahan Nekrosis dan perdarahan
degenerative lain mungkin ada
Tidak terjadi metastasis
Bermetastasis ke tempat yang jauh
Pembuluh darah terbentuk baik
Pembuluh darah bertambah dan terbentuk
dengan buruk, beberapa tanpa lapisan
endotel
Investigative techniques

E. What are the clinical manifestations of neoplasm disease?


1. Efek local dan hormonal
Yang berhubungan dengan lokasi :
tumor intracranial (misalnya :
adenoma hipofisis) dapat melakukan
ekspansi dan menghancurkan kelenjar
hipofisis yang tersisa sehingga timbul
kelainan
endokrin;
tumor
pada
gastrointestinal dapat menyebabkan
obstruksi usus atau bisa menimbulkan
ulserasi sehingga terjadi perdarahan
Produksi hormone :
tumor
pada
kelenjar endokrin dapat menghasilkan
hormone; keadaan ini lebih sering
ditemukan
pada
tumor
jinak
dibandingkan pada tumor ganas.
2. Kaheksia kanker
Kehilangan lemak tubuh, pelisutan (wasting) dan kelemahan yang menonjol
disebut dengan istilah kaheksia kanker. Dasar terjadinya kaheksia bersifat
multifactorial :
a. Kehilangan selera makan
b. Perubahan metabolic yang tidak dipahami dengan baik sehingga terjadi
penurunan sintesis serta penyimpanan lemak dan peningkatan mobilisasi
asam lemak dari adiposity
c. Produksi tumor necrosis factor oleh sel-sel makrofag aktif
d. Produksi factor humoral lainnya seperti proteolysis-inducing factor (PIF)
yang dapat meningkatkan katabolisme jaringan otot dan adiposa
Page | 90

3. Sindrom paraneoplastik
Sindrom paraneoplastik adalah kompleks gejala selain kakeksia yang terjadi pada
pasien dengan kanker dan tidak dapat dijelaskan oleh penyebaran tumor local atau
jauh atau oleh pengeluaran hormone yang berasal dari jaringan tempat tumor
berasal. Sindrom yang paling sering ditemukan adalah :
a. Endokrinopati
b. Hiperkalsemia
c. Akantosis nigrikans
d. Jari tabuh dan osteoatropati hipertrofik
e. Diathesis trombotik
F. Mention the paraneoplastic syndromes!
1. Replikasi sel regenerative persisten (misal : karsinoma sel skuamosa di tepi suatu
fistula kulit kronik atau luka kulit yang tidak sembuh-sembuh; karsinoma
hepatoselular pada sirosis hati)
2. Proliferasi hiperplastik dan displastik (misal : karsinoma endometrium pada
hyperplasia endometrium atipikal; karsinoma bronkogenik pada mukosa bronkus
diplastik akibat kebiasaan merokok)
3. Gastritis atrofik kronik (misal : karsinoma lambung pada anemia pernisiosa)
4. Kolitis ulserativa kronik (misal : peningkatan insiden karsinoma kolorektum pada
penyakit jangka panjang)
5. Leukoplakia rongga mulut, vulva, atau penis (misal : meningkatnya risiko
karsinoma sel skuamosa)
6. Adenoma vilosa kolon (misal : tingginya risiko transformasi menjadi karsinoma
kolorektum)
G. What do you know about frozen section, fine needle aspiration biopsy, and pap
smear?
Frozen Section
Teknik pemotongan beku, digunakan untuk mempertahankan unsure dalam jaringan
tanpa berekasi dengan unsure tersebut dan memelihara susunan morfologi mendekati
keadaan di mana jarinngan masih hidup.
Fine Needle Aspiration Biopsy
Salah satu teknik medis untuk mengetahui keberadaan tumor pada stadium awal
(menggunakan jarum halus). Merupakan salah satu indikasi sitologi biopsy aspirol
dilakukan dengan mengambil ekstrak jaringan lalu menggunakan perwarna MBG.
Pap Smear
H. What kind of genes that correspond with neoplasm?
1. Selected Oncogenes, Their Mode of Activation, and Associated Human
Tumors
2.
Page | 91

Category

Protooncogene

Mode of
Activation

Growth Factors
PDGF-chain

SIS

Overekspesi

Fibroblast
growth factors

HST-1
INT-2

Overekspresi
Amplifikasi

TGF-

TGF-

Overekspresi

HGF
HGF
Growth Factor Receptors
EGF-receptor
ERB-B1 (ECFR)
Family

Overekspresi
Overekspresi

ERB-B2

Amplifikasi

CSF-1 receptor
Receptor for
neurotrophic
factors

FMS
RET

Mutasi titik
Mutasi titik

PDGF receptor

PDGF-R

Overekspresi

Receptor for stem KIT


cell
(steel) factor

Mutasi titik

Proteins Involved in Signal Transduction


GTP-binding
K-RAS
Mutasi titik
H-RAS

Mutasi titik

N-RAS

Mutasi titik

Associated
Human Tumor
Astrositoma
Osteosarkoma
Kanker lambung
Kanker kandung
kemih
Kanker payudara
Melanoma
Astrositoma
Karsinoma
hepatoselular
Kanker tiroid
Karsinoma sel
squamosa pada
paru,glioma
Kanker payudara
dan ovarium
Leukimia
Neoplasia
endokrin
multiple 2A dan
B,
karsinoma
medulla
tiroid
familial
Glioma
Tumor
stroma
gastrointestinal
dan
tumor
jaringan lunak
lainnya
Tumor
kolon,
paru,
dan
pancreas
Tumor kandung
kemih dan ginjal
Melanoma,
keganasan
hematologik
Page | 92

Nonreceptor
tyrosine
kinase

ABL

Translokasi

RAS signal
Transduction
WNT signal
Transduction

BRAF

Mutasi titik

-catenin

Mutasi titik
Overekspresi

Hepatoblastoma,
karsinoma
hepatoselular

Nuclear Regulatory Proteins


Transcriptional
C-MYC
Activators
N-MYC

Translokasi
Amplifikasi

L-MYC

Amplifikasi

Limfoma Burkitt
Neuroblastoma,
karsinoma
sel
kecil pada paru
Karsinoma sel
kecil pada paru

Cell-Cycle Regulators
Cyclins
CYCLIN D

Translokasi
Amplifikasi

Cyclindependent
kinase

Leukemia
myeloid kronik
Leukimia
limfoblastik akut
Melanoma

Limfoma
sel
mantel
Kanker payudara
dan esophagus
Kanker payudara

CYCLIN E

Overekspresi

CDK4

Amplifikasi atau Glioblastoma,


mutasi titik
melanoma,
sarcoma

3. Selected Tumor Suppressor Genes Involved in Human Neoplasms

Subcellular
Location
Cell surface

Gene

Function

Reseptor
TGF-

Inhibisi
pertumbuha
n
Adhesi sel

E-cadherin
Inner aspect
of plasma
membrane

NF-1

Inhibisi
hantaran
sinyal RAS
dan inhibitor

Tumors
Associated
with
Somatic
Mutations
Karsinoma
kolon
Karsinoma
lambung
Neuroblastoma

Tumors
Associated
with Inherited
Mutations
Tidak diketahui

Kanker lambung
familial
Neurofibromatosi
s tipe 1 dan
sarkoma

Page | 93

Cytoskeleto
n

NF-2

Cytosol

APCl
catenin

siklus-sel
p21
Stabilitas
sitoskeletal

- Inhibisi
hantaran
sinyal

PTEN

Nucleus

SMAD2
dan
SMAD4
RB

p53

WT-1
p16(INK4a
)

Schwannoma
dan
meningioma

Neurofibromatosi
s
tipe
2,
schwannoma dan
meningioma
akustikus
Poliposis
koli
adenomatosa
familial / kanker
kolon

Karsinoma
lambung,
kolon,
pankread;
melanoma
Hantaran
Kenker
Tidak diketahui
sinya Pl-3 endometrium
kinase
dan prostat
Hantaran
Tumor kolon, Tidak diketahui
sinyal TGF- pankreas

Regulasi
Retinoblastoma Retinoblastoma,
siklus sel
; osteosarkoma, osteosarkoma
karsinoma
payudara,
kolon, paru
Penghentian Sebagian besar Sindrom
Lisiklus-sel
kanker
pada Fraumeni;
dan
manusia
karsinoma
dan
apoptosis
sarcoma
yang
sebagai
multiple
respons
terhadap
kerusakan
DNA
Transkripsi
Tumor Wilms
Tumor Wilms
nucleus
Regulasi
Kanker
Melanoma
siklus
sel pancreas,
maligna
lewat
payudara dan
inhibisi
esophagus
enzim
cyclindependent
Page | 94

kinase
BRCA-1
Perbaikan
dan BRCA- DNA
2

KLF6

Faktor
transkripsi

Tidak diketahui

Prostat

Karsinoma
payudara wanita
dan
ovarium;
karsinoma
payudara pria
Tidak diketahui

4. Selected Tumor Suppressor Genes Involved in Human Neoplasms


Sebagian besar karsinogen kimiawi bersifat metagenik. Walaupun semua gen
dapat menjadi sasaran karsinogen kimiawi, mutasi gen RAS-lah yang paling
sering ditemukan pada kanker yang dipicu oleh bahan kima pada hewan pengerat.
Di antara gen penekan tumor, TP 53 adalah sasaran yang penting.
Karsinogenisitas beberapa zat kimia diperkuat oleh tambahan pemberian promoter
yang contohnya ester forbol, fenol, hormone, dan obat yang bukan tumorgenik
agar efektif setelah aplikasi zat kimia mutagenic atau inisiator harus terjadi
pajanan berulang ke promoter walaupun efek promoter tumor bersifat pleitropik,
induksi proliferasi sel tidak terpisahkan untuk promosi tumor. TPA menyebabkan
beberapa sel mengeluarkan factor pertumbuhan, klona sel yang telah mengalami
inisisasi karena dipaksa berproliferasi mengalami mutasi tambahan yang akhirnya
menyebabkan berkembang menjadi sel ganas. Konsep bahwa proliferasi sel yang
terus-menerus meningkatkan reaksi mutagenesis, dan karenanya transformasi
neoplastik juga dapat diterapkan pada karsinogenesis manusia. Sebagai contoh
hyperplasia patologik endometrium dan meningkatnya aktifitas regenerative yang
menyertai kerusakan hati kronik dilaporkan berkaitan dengan timbulnya kanker
pada organ ini. Pengaruh estrogen pada timbulnya kanker payudara berkaitan
dengan efek proliferative estrogen pada epitel duktus mamaria. Beberapa bentuk
kerusakan DNA dapat diperbaiki oleh enzim sel, apabila hal ini terjadi insiden
kanker akibat lingkungan jelas akan jauh lebih besar.
Karsinogen Kimiawi Utama
1. Karsinogen bekerja langsung
Zat pengalkil :
obat antikanker (siklofosfamid),
klorambusil, nitrosourea
Zat penghasil : 1-asetil-imodazol, dimetil karmbomil
klorida
2. Prokarsinogen yang memerlukan aktivasi metabolic
Hidrokarbon aromatic polisiklik dan heterosiklik
Benz (a) antrasena; Benzo (a) pirena; Dibenz (a,n) antrasena; 7,12dimetilbenz (a) antrasena
Amina aromatic, amida, zat warna azo
Page | 95

2-naftilamin; 2-asetilamina fluorena; Dimetil aminoazo benzena


Tumbuhan alami dan produk mikroba
Aflatoksin B1, onseofulvin, buah pisang
Lain-lain
Nitrosamine dan amida; vinil klorida, nikel, kromium; insektisida,
fungisida; bifenil poliklorin (PCB); arsen; asbes

Page | 96

Anda mungkin juga menyukai