Di susun oleh
EVIYENI TATUWO
13 105 485
KLS II B
Pada makhluk hidup, tubuh adalah bagian fisik dan materi dari makhluk ini.
Dalam kasus manusia, terutama, telah dikaitkan sepanjang abad dengan
kepribadian, jiwa dan perilaku. Dalam konteks tertentu, bagian superfisial dari
tubuh, seperti rambut, tidak dapat dianggap bagian dari itu. Hal yang sama
berlaku untuk zat diekskresikan. Hal ini umumnya sepakat bahwa tanaman
tidak memiliki tubuh, namun tubuh tanaman disebut dengan batang.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari kepala, leher, batang tubuh, dua
lengan dan dua kaki, serta kelompok organ banyak internal seperti
pernapasan, peredaran darah dan sistem saraf pusat.
Mayat manusia disebut sebagai jasad, atau jenazah. Mayat hewan vertebrata,
serangga dan manusia kadang-kadang disebut bangkai. Studi tentang
struktur tubuh disebut anatomi. Bangkai adalah tubuh dari hewan dan
manusia yang telah membusuk.
Diagram
anatomi
manusia
1. Kepala
2. Wajah:Dahi,
Mata, Telinga,
Hidung, Mulut,
Lidah, Gigi,
Rahang, Pipi,
Dagu
3. Leher,
Tenggorokan,
Jakun
4. Bahu
5. Dada, Buah
dada, Tulang
rusuk
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9.
Penis/Skrotum
atau
Klitoris/Vagina
Kaki:
10. Paha
11. Lutut
12. Betis, tulang
kering
13. Pergelangan
kaki
14. Telapak
kaki, Tumit, Jari
kaki
Tangan:
15. Lengan
16. Siku/sikut
17. Pergelangan
tangan
18. Telapak
tangan, Jari
tangan (Ibu jari,
telunjuk, tengah,
manis,
kelingking
Tidak
bernomor:
Tulang
belakang,
Kulit,
Rektum,
Anus,
Pantat
Pengertian Anatomi
Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan share
artikel mengenai Definisi pengertian Anatomi. Anatomi adalah ilmu yang
mempelajari tentang struktur tubuh manusia,berasal dari bahasa yunani
“ana”yang berarti habis atau keatas dan “tomos” yang berarti memotong atau
mengiris.Maksudnya anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur
tubuh(manusia) dengan cara nenguraikan tubuh(manusia)menjadi bagian
yang lebih kecil kebagian yang paling kecil,dengan cara memotong atau
megiris tubuh (manusia) kemudian diangkat,dipelajari,dan diperiksa
menggunakan mikroskop.
Anatomi Macroscopia,dan
Anatomi Microscopia.
Masa ini dimulai setidaknya pada permulaan tahun 1600 SM, saat
dikeluarkannya papirus ilmu anatomi oleh ilmuwan peradaban Mesir kuno.
Pada saat itu telah dapat dikenali beberapa organ dan pengetahuan dasar
akan pembuluh darah.
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai penelitian yang lebih baik mengenai
sistem tubuh melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil membedakan
pembuluh balik (vena) dengan pembuluh nadi (arteri) dan hubungan organ-
organ yang lebih akurat.
Penggunaan tubuh mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi
dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasistratus
mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan
dinasti Ptolemais. Herophilos adalah orang yang pertama kali mengembangkan
ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia.
Ilmuwan yang cukup penting dalam masa anatomi kuno adalah Galen (abad
ke-2 M). Ia banyak mengumpulkan ilmu-ilmunya dari ilmuwan terdahulu dan
banyak memahami fungsi organ dengan melakukan pembedahan hidup-hidup
pada hewan. Banyak koleksi gambar anatominya berdasarkan anatomi anjing,
dan dianggap sebagai “Gray’s Anatomy” pada dunia kuno selama 1500 tahun.
Karya-karya aslinya banyak yang hilang, dan kebanyakan hanya diketahui
oleh dokter pad masa renaisans. Oleh karena larangan agama untuk
pembedahan manusia hidup-hidup, Galen menganggap struktur anatomi
manusia serupa dengan anatomi anjing.
Setelah masa Galen, terjadi perkembangan anatomi di Bologna pada abad ke-
14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut hal-hal yang
mereka bisa temukan pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami lebih
baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan
pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillini.
Pada abad ke-16, Vesalius menerbitkan gambar-gambar anatominya dari hasil perjalanan Leuven
hingga Padua dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil menunjukkan
perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing (gambaran Galen).
Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17, berhasil memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan
katup pada pembuluh balik, aliran darah dari ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika
yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi lainnya. Begitu pula dengan penemuan
sistem limfatik.
Ilmu anatomi berjaya pada abad ke-17 dan 18. Dengan hadirnya perusahaan pencetakan,
pertukaran ide dan pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa. Sejak ilmu
anatomi berkonsentrasi pada penelitian dan penggambaran, ketenaran ahli anatomi pasti
sebanding dengan mutu kemampuan menggambarnya, daripada kemampuan bahasa Latin.
Banyak seniman ternama yang turut mempelajari anatomi, melakukan pembedahan, dan
menerbitkan gambarnya untuk uang, dari Michaelangelo hingga Rembrandt. Untuk pertama
kalinya, universitas terkemuka membuka jurusan anatomi melalui penggambaran. Namun,
hambatan kadang kali datang dari kalangan gereja.
Walaupun masa ini adalah masa panen bagi ilmuwan, namun dapat berbahaya, seperti yang
dialami oleh Galileo Galilei. Beberapa ilmuwan takut untuk bergerak seperti Descartes.
Walaupun semua dokter setuju bahwa ilmu anatomi akan mendukung perkembangan ilmu
kedokteran, hanya ahli anatomi tertentu dan berijin saja yang boleh melakukan pembedahan.
Pembedahan biasanya didukung oleh dewan kota dan selalu mematok pemungutan biaya.
Banyak kota-kota di Eropa seperti Amsterdam, London, Kopenhagen, Padua, dan Paris memiliki
ahli anatomi kerajaan yang terikat dengan pemerintah setempat. Walaupun pembedahan sangat
sulit dilakukan, tetapi menghadiri pembedahan adalah hal yang legal. Hal ini membuat banyak
mahasiswa anatomi mengembara berkeliling Eropa.
Banyak masyarakat Eropa, yang tertarik akan ilmu anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai
pusat pendidikan ilmu anatomi. Hanya di Italia beberapa penelitian penting dilakukan seperti
pembedahan pada tubuh wanita.
Realdo Colombo dan Gabriele Falloppio adalah murid dari Vesalius (ahli anatomi abad ke-16).
Colombo, yang akhirnya menjadi profesor di Roma, banyak melakukan perkembangan pada
anatomi tulang, memperbaiki fakta mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi paru-
paru, aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru tentang otak dan pembuluhnya, pembetulan
mengenai pemahaman bagian dalam telinga, dan mengenai ruangan pada laring.
Pada abad ke-19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran anatomi lebih mendalam
dibandingkan abad sebelumnya. Selain itu, dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi mikro
yaitu histologi pada manusia dan hewan. Penelitian anatomi berkembang dimana-mana dengan
Inggris sebagai pusatnya.
Permintaan akan mayat semakin meningkat. Untuk itu berbagai cara dilakukan, bahkan
pembunuhan. Melihat perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan
Undang-undang Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan jenazah.
Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu anatomi yang akhirnya
terkenal, Gray’s Anatomy.
Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu perkembangan pemahaman pada
ilmu-ilmu baru seperti biologi molekuler. Berbagai perkembangan juga terjadi pada alat-alat
canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup), yakni melalui alat MRI dan
pemindaian CAT.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Bedah Mayat Klinis dan
Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia pada 1981.
Hal ini dilakukan untuk menjaga dan menghormati jenazah sebagai peninggalan manusia.
Bedah mayat klinis yang dimaksud adalah tindakan otopsi yang dilakukan untuk mengetahui
sebab kematian pasien atau dalam kasus kriminal, dan memperoleh pengetahuan yang dianggap
perlu. Bedah mayat anatomis adalah bedah mayat dalam rangka pendidikan.
1. APPENDIKS
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing.
Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk
nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang
menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa,
Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20
cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa
berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak
di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial
(sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi
dalam sistem limfatik.
Apendisitis
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).
Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal
berkisar pada derajat sembilan.Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk
menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar
Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas
lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.
3. ESOFAGUS
Esofagus (dari bahasa Yunani: οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus -
"memakan") atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata
yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
4.GINJAL
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama
urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut
nefrologi.Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut
atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah
hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga
disebut kelenjar suprarenal).
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas.
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak
pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan
ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti
kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat
bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan
ureter.
5. HATI
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi
ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang
bersifat racun.
Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil
dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan
dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke
darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
6.JANTUNG
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani
cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam
sistem peredaran darah.
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-
laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan
endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang
dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua
belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak
lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung
terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus
melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya
di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh
darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing
belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi
kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.
Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup
mitralis atau katup berdaun dua.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
(darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena
kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia
akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-
paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya
dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya
akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta
(arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk
seluruh tubuh, kecuali paru-paru