OLEH :
NIM : 20050041
Kelompok : EMPAT
Setelah Pembedahan.
PANKREAS
GINJAL (KIDNEY/REN)
USUS :
USUS 12 JARI,USUS BESAR,USUS
KECIL.
TESTIS
JANTUNG (COR)
HATI
LAMBUNG
(STOMACH/VENTRIKULUS)
ALAT KELAMIN
LIMFA
PARU-PARU
6.2 PEMBAHASAN :
Praktikum pada tanggal 22 Maret 2021 berjudul “Anatomi dan Fisiologi Hewan Uji “
adalah pengenalan tentang berbagai organ dalam tubuh serta pengenalan
mengenai struktur unit tubuh terkecil atau sel. Praktikum kali ini
melakukan pembedahan dengan seekor tikus (yang telah di euthanasia
sebelumnya), dengan alasan karena tikus memiliki organ yang membentuk suatu
sistem yang letaknya dapat diketahui melalui terminologi anatomi, sama halnya
dengan manusia.Selain itu juga reaksi-reaksi di dalam tubuh tikus lebih sesuai
dengan manusia sehingga hasilnya akan lebih cocok daripada menggunakan
spesies lain.Alasan lain dipilihnya tikus sebagai hewan percobaan yaitu karena
tikus merupakan hewan nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari dan tidur
pada siang lain sehingga lebih memudahkan dalam proses pembedahan. Dalam
praktikum ini dilakukan pembedahan terhadap tikus, sehingga dapat dibandingkan
antara organ-organ tikus yang telah diamati saat pembedahan dengan organ-
organ manusia. Pembedahan yang bagus yaitu tidak terdapatnya darah saat
pembedahan. Sayatan tidak bolehterlalu dalam, harus sangat hati-hati agar
peredaran darah yang ada di kulit tidak terpotong dan organ-organ dalam tidak
tertusuk. Bagian luar dari tubuh tikus terdiri dari kulit (integumen). Kulit merupakan
bagian tubuh yang terluas dan membungkus seluruh bagian tubuh. Kulit mempunyai
beberapa fungsi :
1)Fungsi proteksi, kulit melindungi bagian dalam tubuh dari gangguan fisik maupun
mekanik, seperti gesekan, tarikan, gangguan kimia yang dapat menimbulkan
iritasi.
2)Fungsi absorbs, yaitu memungkinkan kulit mengabsorbsi oksigen, mengeluarkan
CO2dan uap air.
3)Fungsi pengaturan suhu tubuh,untuk mengatur suhu tubuh kulit mengeluarkan
keringat.Jika udara panas, maka kulit akan mengeluarkan keringat lebih banyak
4)Fungsi ekskresi, kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat
metabolisme tubuh yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh seperti urea, NaCl,
asam urat dan amonia. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menyebabkan
keasaman kulit.
Sistem digestoria pada tikus dan manusia hampir sama yang terdiri atas lambung,
usus besar (colon) dan usus halus. Lambung tersusun atas 3 bagian, yaitu
kardia, fundus dan antrum. Makanan yang masuk kedalam lambung melalui
kerongkonan serta melewati otot sfingter. Lambung mempunyai fungsi yaitu
untuk menampung makanan,, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung. Usus besar tikus terdiri dari kolon
asendens (menurun) dan kolon sigmoid (yang berhubungan dengan rektum).
Usus besar menghasilkan sekret yang berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja. Pada saat mencapai usus besar, isi usus berisi cairan, namun pada saat
mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Usus duabelas jari (duadenum)
tikus adalah bagian pertama dari usus halus. Makanan yang masuk kedalam
duodenum dapat dicerna oleh usus halus. Jika duodenum sudah penuh, maka
duodenum akan memberikan sinyal kepada lambung untuk berhenti menyuplai
sari makanan. Usus halus memiliki fungsi untuk menerima zat-zat makanan yang
sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limpa.
Sistem Kardiovaskular pada tikus adalah jantung yang berada diatas rongga dada
diatas sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung terdiri dari 4 ruang dan
terbungkus selaput pericardia. Pericardia tersusun atas 2 lapisan yaitu lamina
parietalisdan lamina viseralis. Diantara lapisan kedua tersebut terdapat cavum
pericardiayang berisi cairan pericardia. Jantung tikus tersusun atas 4 ruang, yakni 2
atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik). Sistem Respiratori pada tikus adalah
paru-paru yang lokasinya berada di dalam rongga dada sebelah kanan dan kiri
jantung. Paru-paru bagian kanan terdiri atas 3 kelompok alveolus yang
merupakan dua lobus paru-paru. Dibagian dalam paru-paru, bronkus bagian kanan
memiliki 3 cabang. Cabang dari bronkus dinamakan bronkiolus. Fungsi utama dari
paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah.
Sistem Genitalia pada tikus jantan berfungsi menghasilkan gama jantan. Alat
kelamin jantan tersusun atas alat kelamin dalam dan luar. Alat kelamin luar
berupa penis dan skrotum, sementara alat kelamin dalam berupa testis, saluran
reproduksi, kelenjar kelamin. Sistem reproduksi tikus betina terdiri atas
beberapa organ yaitu ovarium, saluran telur (oviduct atau tuba falopi), uterus
(endometrium), vagina dan klitroris. Ovarium berbentuk bulat, kecil, melekat
pada dinding tubuh oleh selaputmesovarium. Klitoris merupakan penonjolan
kecil, anterior dari vulva dan tempat bermuaranya uretra. Klitoris merupakan
organ yang equivalent pada tikus jantan. Sistem Ekskresi pada tikus adalah hati
tikus berfungsi sebagai homeostatis yang berperan dalam proses metabolisme.
Warna hati coklat kemerahan yang terletak dibagian diafragma. Fungsi hati
tikus yakni mengubah zat makanan yang diserap oleh usus dan disimpan di
organ tubuh lain; mengubah hasil metabolisme untuk diekskresikan kedalam
empedu dan urin. Sistem Urinaria pada tikus adalah ginjal yang terdiri dari
sepasang organ dengan bentuk seperti kacang dan letaknya berada di
rektroperitoneal dibagian kedua sisi tulang punggung. Ginjal tikus tidak melekat
langsung pada bagian dinding tubuh namun dilapisi oleh jaringan lemak. Pada
bagian ginjal kanan memiliki ukuran lebih besar, lebih berat dan letaknya lebih
anterior. Ginjal tikus jantan memiliki massa lebih berat dan lebih besar.
VII. KESIMPULAN :
1.Morfologi dasar tikus terbagi atas bagian kepala (caput),leher,tubuh(teruncus) dan
bagian ekor (cauda).
2.Sistem pencernaan makanan pada tikus mirip dengan manusia, diawalai dari mulit,
kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar dan berakhir di
anus.
3.Anatomi pada tikus memiliki kemiripan dengan struktur anatomi pada manusia
yaitu tersususun atas bagian jantung (cor), hati (hepar), paru-paru (pulmo), lambung
(ventriculus), pankreas, ginjal (ren), usus (intestinum) yang terbagi menjadi usus
halus (intestinum tennue) dan usus besar ( intestinum crassum) serta testi.
VIII. PERTANYAAN :
1.Mengapa tikus sering jadi percobaan medis?
2.Bagaimanakah cara penanganan hewan uji?
3.Usia berapakah tikus agar bisa dijadikan hewan uji?
8.1 Jawab :
1. Karena tikus sering menjadi percobaan bagi tim medis untuk merumuskan obat
bagi penyakit, seperti kanker hingga pengujian suplemen makanan.Tikus juga
berproduksi dengan cepat dan memiliki umur pendek, yakni dua hingga tiga tahun.
Sehingga beberapa generasi tikus dapat diamati dalam periode waktu yang relatif
singkat.
Tikus juga relatif murah dan mudah dibeli dalam jumlah besar dari produsen
komersial yang membiakkan hewan pengerat khususnya untuk penelitian.
Pada umumnya tikus merupakan hewan yang pemarah dan jinak. Itu membuat
mudah bagi para penelitian untuk menangani, meski beberapa jenis tikus lebih sulit
untuk menahan daripada yang lain.
Sebagian besar tikus yang digunakan dalam uji coba medis bawaan. Selain
perbedaan jenis kelamin, tikus hampir identik secara genetik.
IX. DAFTAR PUSTAKA :
Adil, E. I. M, L.Sjahfirdi, N. Anita danD. Kusmana. 2005. Pengantar praktikum
struktur hewan.
Pack, Phillip E, 2003.Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Pakar Raya
Pearce, Evelyn C, 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pearce, Evelyn, 2009. Anatomi dan Fisiologis Untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Syaifuddin, 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Setelah membaca petunjuk praktikum ini dan memahami tujuan percobaan, cara
kerja serta manfaatnya maka dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari siapa pun
saya menyatakan bersedia untuk menjadi naracoba pada praktikum :
Anatomi dan Fisiologi Hewan Uji
GINJAL (KIDNEY/REN)
USUS :
USUS 12 JARI,USUS BESAR,USUS
KECIL.
TESTIS
JANTUNG (COR)
HATI
LAMBUNG
(STOMACH/VENTRIKULUS)
ALAT KELAMIN
LIMFA
PARU-PARU