Anda di halaman 1dari 11

FASE TOKSODINAMIK

Siti rahmayani putri


18050021
Toksodinamik adalah mekanisme kerja suatu polutan/ zat
terhadap  suatu  organ  sasaran pada umumnya melewati suatu
rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama,yaitu:

    a) Fase  Eksposisi
    b) Fase  Toksokinetik
   c) Fase  Toksodinamik ( Lihat  gambar)
JENIS-JENIS ZAT KIMIA TOKSIK YANG UMUM DI
TEMPAT KERJA:
a. Zat padat walaupun kecil kemungkinan untuk menyebabkan keracunan,
tetapi dapat masuk ke mulut melalui makanan, dapat terhirup maupun
terabsorpsi melalui kulit jika berubah bentu. Padahal beberapa proses
industri memungkinkan zat padat berubah menjadi debu, gas maupun uap
dan akhirnya menjadi cair.
misalnya: debu kayu, asap dan uap las, pembakaran polyurethane (bahan
plastik).

b. Debu adalah partikel kecil dari zat padat, misal: debu semen, debu
fiberglass, debu kapas, debu biji-bijian,debu asbes, dll. Bahaya debu
terutama bila terhirup dalam sistem pernafasan.

c. Cairan banyak ditemukan dalam proses dan produk industri, misal: asam


dan solvent. Banyak dari cairan kimia juga mengeluarkan uap yang sangat
toksik jika terhirup. Cairan ini juga terabsorpsi ke dalam sistem peredaran
darah melalui kulit.
D. UAP BISA BERASAL DARI BENTUK ALAMIAH ZAT TERSEBUT
DALAM TEMPERATUR NORMAL MAUPUN UAP DARI ZAT CAIR.
SELAIN DAPAT BERSIFAT IRITATIF BAGI KULIT, MATA DAN
SALURAN PERNAFASAN, UAP JUGA DAPAT
BERSIFAT FLAMMABLE ATAU MUDAH TERBAKAR
DAN EXPLOSIVE ATAU MUDAH MELEDAK.

E. GAS DAPAT BERASAL DARI PERUBAHAN BENTUK ZAT PADAT


MAUPUN CAIR DALAM KONDISI PANAS. GAS DAPAT TERDETEKSI
DARI BAU DAN WARNA, TETAPI ADA BEBERAPA GAS YANG TIDAK
BISA TERDETEKSI DENGAN BAU DAN WARNA, CONTOH GAS CO.
GAS MUDAH TERHIRUP DAN EFEKNYA SERING DIRASAKAN
KETIKA KONDISI TUBUH SUDAH SANGAT RAPUH. GAS JUGA
DAPAT
BERSIFAT FLAMMABLE ATAU EXPLOSIVE.
Fase toksodinamik
meliputi interaksi antara molekul zat racun dan tempat kerja spesifik
yaitu reseptor. Harus dibedakan antara proses untuk pelepasan suatu
rangsang pada organ sasaran tempat tokson menyerang dan proses
pelepasan rangsang sampai terjadinya suatu efek di tempat kerja,
tempat efek terjadi atau diamati. Efek tersebut adalah hasil sederetan
proses yaitu proses kimia biasa yang tercapai melalui rangsang dan
tidak lagi tergantung pada sifat khas rangsang yang diimbas obat.
Jadi pada kondisi tetap, stimulus yang sama, tidak tergantung pada
senyawa mana penyebab stimulus, akan menyebabkan efek yang
tetap. Organ sasaran dan tempat kerja tidak perlu sama.
1). Fase Eksposisi :
       Merupakan  ketersediaan   biologis   suatu   polutan   di lingkungan  dan  hal  ini  erat  kaitannya  dengan   perubahan
sifat-sifat fisikokimianya. Selama fase eksposisi, zat beracun dapat diubah  melalui  berbagai  reaksi  kimia/fisika 
menjadi senyawa yang lebih toksis  atau  lebih  kurang  toksis.  Jalur intoksikasinya lewat Oral, Saluran Pernafasan dan
Kulit.
2). Fase Toksokinetik :
Hanya sebagian dari jumlah zat yang  diabsorpsi  mencapai organ target suatu zat toksis di dalam tubuh
organisme , yakni di lokasi jaringan/molekul yang sesuai. Dibedakan atas  proses -proses :
- Absorbsi dan distribusi ( Invasi)
- Biotransformasi (Perubahan metabolik)
- Akumulasi
- Ekskresi
Arsorbsi dan Distribusi:
Jalur masuk utama:
            - sal. Napas
            - kulit
            - sal. pencernaan
Harus melewati membran sel : difusi, osmosis, transport aktif
Dapat timbul efek lokal pada tempat kontak : bahan iritan – korosif.
3). Fase Toksodinamik :
     Suatu  kerja  zat  toksis  pada  umumnya   adalah   hasil interaksi
dari sejumlah proses yang sangat rumit dan kompleks.
a)Lewat interaksi kimia antara suatu  zat  atau
     metabolitnya    dengan substrat biologi akibat  terbentuknya  ikatan 
kimia kovalen yang  tak  bolak-balik  atau  terjadinya  perubahan   
substrat biologi sebagai akibat dari suatu perubahan  kimia  zat.

b) Lewat interaksi yang bolak-balik (reversible) antara  zat   asing


dengan substrat biologi. Hal  ini  menyebabkan  suatu  perubahan
fungsional, yang  lazimnya  hilang   bila   zat   tersebut  dieliminir
dari plasma.
PENYEBARAN RACUN LINGK. DI DALAM TUBUH
MANUSIA :
- Protein plasma mengikat senyawa asing HATI DAN GINJAL

- Bertugas untuk mengeluarkan senyawa asing. Hati berkapasitas


merubah senyawa racun ( biotrans-formasi) menjadi tidak aktif).

- LEMAKTempat penyimpanan penting bagi senyawa yang larut


dalam lemak ( mis. DDT, PCB, )

- TULANGBerfungsi sebagai penyimpan senyawa Flour, Pb,


Strontium.
MEKANISME KERJA POLUTAN THDP BAGIAN
TUBUH ORGANISME

-Interaksi dengan sistem enzim :


Inhibisi enzim tak bolak balikInhibisi enzim secara
reversiblePemutusan Reaksi BiokimiaSintesis Zat
mematikanPengambilan ion logam yang penting
untukkerja enzim Inhibisi penghantaran elektrondalam
rantai respirasi
 INHIBISI PADA TRANSPOR OKSIGEN
KARENA
GANGGUAN PADA HEMOGLOBIN

- Keracunan karbon monoksida


- Pembentukan Metheglobindan
- Sulfahemoglobin
- Proses Hemolitik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai