Anda di halaman 1dari 5

1.

Aristoteles
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi
Aristoteles, "filosofi alam" adalaha cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi
bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk
Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi,
dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia
memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adlah bagian dari grup
yang ia sebut Selachē (selachians).
Aristoteles hidup pada pertegahan abad ke-4 SM. Dia memperkenalkan dasar-dasar
taksonomi, mengelompokkan hewan berdarah dan tidak berdarah. Hewan berdarah merupakan
hewan-hewan besar, seperti ikan, mamalia, burung, reptil, dan amfibi. Hewan tidak berdarah
merupakan hewan-hewan kecil, seperti udang-udangan, Cephalopoda, serangga, dan Testacea.
Selain itu, Aristoteles juga menemukan bahwa hewan memiliki paru-paru, bernafas dengan
udara, berdarah panas, dan menghasilkan keturuanan. Selain itu, Aristoteles juga menemukan
ilmu tentang reproduksi dan hereditas, termasuk teori abiogenesis yang menyatakan bahwa asal-
usul kehidupan berasal dari benda tak hidup atau generatio spontanea.

2. Anthony Van Leeweunhoek


Pada abad ke-17, mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhoek. Penemuan ini menjadi awal
munculnya pengetahuan biologi yang bersifat mikroskopis seperti mikroorganisme.
Penemuan ini juga melahirkan cabang ilmu biologi baru yang bersifat mikroskopis,
seperti embriologi dan mikrobiologi. Tokoh-tokoh yang bejasa di pada saat itu
diantaranya ialah Roobert Hooke, Fransisco Redi, Lazzaro Sapallanzani, dan Louis
Pasteur.

3. Rudolf Virchow
Virchow mempelajari ilmu kedokteran di Berlin pada akademi militer Prussia. Ia lulus
pada 1843 dan menjadi profesor pada 1847. Dengan alasan politis, ia pindah ke
Würzburg dua tahun kemudian, dan bekerja dalam bidang anatomi. Ia kembali ke Berlin
pada 1856.

Virchow dikenal dengan berbagai penemuannya. Ia adalah orang pertama yang mengenal
leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya: Omnis cellula e cellula ("setiap sel berasal
dari sel lainnya") yang ia kemukakan pada 1855. Hukum ini berdasarkan penemuannya
bahwa bukan seluruh organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang dalam keadaan tak
sehat.

Virchow menguraikan mekanisme dari tromboembolis pada paru-paru. Menurutnya,


bekuan darah dalam arteri pulmonaris berasal dari trombi pada pembuluh vena. Virchow
jugalah yang membangun berbagai disiplin ilmu dalam kedokteran yaitu patologi seluler,
patologi perbandingan, dan antropologi. Pada 1869, ia mendirikan perhimpunan bagi ahli
antropologi, etnologi dan sejarahwan prasejarah yang dikenal dengan nama Gesellschaft
für Anthropologie, Ethnologie und Urgeschichte. Pada 1892 ia dianugerahi medali Copley.

Ia adalah penulis yang menelurkan banyak karya. Di antaranya:

 Mittelheilungen über die Typhus-Epidemie, (1848)


 Die Cellularpathologie, (1858), terjemahan Inggris, (1860)
 Handbuch der speciellen Pathologie und Therapie, (1854-62)
 Vorlesungen über Pathologie, (1862-72)
 Die krankhaften Geschwülste, (1863-67)
 Gegen den Antisemitismus, (1880)

Ia juga mengembangkan metode standar untuk melakukan otopsi. Metode yang dinamakan
sesuai namanya ini, kini masih digunakan.

4. Al- Jahiz, Ad-Dinawari, Ar-Razi

Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781–869), Ad-
Dinawari (828–896), yang menulis tentang botani,[7] dan ar-Razi (865–925), yang menulis
tentang anatomi, dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi filsuf Yunani,
sementara ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles, terutama perihal hierarki
kehidupan.

Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869) adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab yang
berasal dari Afrika Timur[4][5] Ia merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam
bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi Mu'taziliyah, dan
polemik-polemik politik religi.

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:‫ )أبوبكر الرازي‬atau dikenali sebagai Rhazes
di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia
lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.

Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang
kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia
dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah
Sakit Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa[1] dan dianggap
sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
5. Schleiden dan Schwann

Schleiden (lahir di Hamburg, 5 April 1804 – meninggal di Frankfurt am Main, 23 Juni 1881
pada umur 77 tahun) adalah seorang ahli botani asal Jerman yang menjadi salah seorang penemu
teori sel bersama dengan Theodor Schwann dan Rudolf Virchow.

Schwann (lahir di Neuss, 7 Desember 1810 – meninggal di Cologne, 11 Januari 1882 pada umur
71 tahun) adalah seorang ahli fisiologi asal Jerman. Kontribusi utama dalam bidang Biologi
diantaranya adalah mengenai teori sel, penemuan sel Schwann, penemuan pepsin dan pengenalan
istilah metabolisme.[1]

6. Carolus Linnaeus

Carolus Linnaeus atau Carl (von) Linné (lahir di Älmhult, 23 Mei 1707 – meninggal di
Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan
dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah
satu bapak ekologi modern.

Linnaeus ialah ahli botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan
kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah
seorang dokter.

7. Comte de Buffon – Lamarck - Darwin

Lamarck (lahir di Bazentin, Picardie, 1 Agustus 1744 – meninggal di Paris, 18 Desember 1829
pada umur 85 tahun) adalah biologiwan Perancis yang dikenal karena pendapatnya dalam teori
tentang evolusi kehidupan.

Sebagai seorang ilmuwan, jalan hidupnya luar biasa menurut ukuran masa kini. Ia lahir sebagai
anak bungsu keluarga miskin dan masih keturunan bangsawan. Pendidikan dasar dan menengah
ditempuhnya di suatu sekolah Jesuit di Amiens. Segera setelah ayahnya meninggal di saat ia 17
tahun, ia menjadi tentara dan berpangkat letnan dalam Perang Tujuh Tahun. Di masa kedinasan
militer ini ia mulai belajar botani, yang segera dilanjutkannya dengan belajar Kedokteran dan
Botani selama empat semester di Paris. Untuk menunjang hidup ia bekerja sebagai asisten
penjualan (marketing). Tahun 1779 terbit buku pertamanya, Flore francoise. Buku ini menarik
perhatian pemimpin Jardin du Roi ("Kebun Kerajaan"), Georges-Louis de Buffon, yang lalu
menariknya menjadi pembantunya di Museum Nasional Paris untuk Sejarah Alam. Sejak 1786 ia
menjadi kurator Jardin du Roi dan 1793, setelah Revolusi Perancis, ia menjadi profesor untuk
hewan avertebrata. Kehidupannya penuh kesulitan. Ia beberapa kali kawin-cerai, kemiskinan
selalu menyertai sepanjang hidupnya, dan bahkan sejak 1818 ia buta total.
Dalam kariernya ia telah menulis buku di bidang yang cukup luas, mulai dari zoologi, botani,
meteorologi, dan kimia, namun sebetulnya minat utamanya adalah hubungan antara makhluk
hidup dan lingkungannya (ekologi). Ia memberi dasar klasifikasi baru bagi hewan, dengan
pertama-tama memisahkan dalam dua kelompok besar: hewan bertulang belakang (Vertebrata)
dan tak bertulang belakang (Avertebrata). Hal ini dikemukakannya dalam buku karangannya
"Filsafat Zoologi" (1809).

 Comte de Buffon (pengucapan bahasa Perancis: [ʒɔʁʒ lwi ləklɛʁ kɔ̃t də byfɔ̃]; 7
September 1707 – 16 April 1788) adalah seorang naturalis, matematikawan, kosmolog,
dan penulis ensiklopedia Perancis. Karyanya mempengaruhi dua generasi naturalis
berikutnya, termasuk Jean-Baptiste Lamarck dan Georges Cuvier.

8. James Dewey Watson dan Francis Crick

James Dewey Watson (lahir di Chicago, 6 April 1928) ialah seorang ilmuwan biologi
molekul berkebangsaan Amerika Serikat yang dikenal terutama sebagai salah satu
penemu struktur molekul DNA. Ia menerima Hadiah Nobel Kedokteran bersama Francis
Crick dan Maurice Wilkins pada tahun 1962 atas penemuan struktur molekul asam
nukleat dan artinya untuk perpindahan informasi.

Watson menerima gelar B.A. dari University of Chicago dan terus menerima Ph.D. di
Indiana University pada 1950. Watson bertemu Francis Crick saat mereka berdua bekerja
di Cavendish Laboratory di Cambridge University, Inggris. Tertarik pada struktur ADN,
mereka membuat model yang berhasil atas asam nukleat pada 1953. Pada 1956 Watson
pindah ke Bagian Biologi di Harvard, di mana ia mempelajari RNA. Ia menjadi direktur
Cold Spring Harbor Laboratory di Long Island, New York sejak 1968. Ia telah membantu
membuat lembaga ini menjadi pusat penelitian genetika molekuler dan kanker, di antara
topik lainnya. Watson menjalankan Human Genome Project di NIH dari 1988 hingga
1992.

Buku Watson yang laris manis The Double Helix, diterbitkan pada 1968, menceritakan
kembali tahun-tahun riset DNA.

Francis Harry Compton Crick (lahir di Northampton, Inggris, 8 Juni 1916 – meninggal di San
Diego, California, Amerika Serikat, 28 Juli 2004 pada umur 88 tahun) adalah ahli biologi
Inggris. Pada tahun 1949 Francis mendapatkan Ph.D. di Universitas Cambridge.

Pada awal tahun 1950-an bersama dengan James Dewey Watson dia menemukan subtansi bentuk
dari dari DNA. Atas penemuannya ia memperoleh Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau
Kedokteran bersama Watson dan M.H.F. Wilkins.
http://hmi-saintek.blogspot.co.id/2012/07/sejarah-dan-penemu-biologi.html

http://ridwantask.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-dan-perkembangan-ilmu-biologi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Rudolf_Virchow

https://id.wikipedia.org/wiki/Al_Jahiz

https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Zakariya_ar-Razi

https://id.wikipedia.org/wiki/Matthias_Jakob_Schleiden

https://id.wikipedia.org/wiki/Theodor_Schwann

https://id.wikipedia.org/wiki/Carolus_Linnaeus

https://id.wikipedia.org/wiki/James_Dewey_Watson

https://id.wikipedia.org/wiki/Jean-Baptiste_de_Lamarck

https://id.wikipedia.org/wiki/Georges-Louis_Leclerc,_Comte_de_Buffon

Anda mungkin juga menyukai