Oleh :
Rani 25309037
Rekayasa Keselamatan
Teknik Lingkungan Lingkungan
1
Institut Teknologi Bandung
Pengertian Kabinet Biosafety
Biological Safety Cabinet merupakan kabinet kerja yang disterilkan
untuk kerja di tempat yang memiliki resiko mikrobiologi. BSC
memiliki suatu pengatur aliran udara yang menciptakan aliran udara
kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan
diresirkulasi melalui filter.
BSC dirancang untuk melindungi operator, seluruh lingkungan
labolatorium dan material kerja dari penyebaran aerosol
beracun dan infeksius. Kegiatan labolatorium seperti inokulasi
kultur sel, suspensi cairan dari senyawa infeksius,
homogenisasi, dll dapat menimbulkan aerosol beracun.
Kabinet
Kabinet Biosafety
Biosafety (KB)
(KB)menggunakan
menggunakan Laminar
Laminar airair flow
flow untuk
untuk
menghalangi
menghalangi airborne
airborne desease.
desease. Pada
Pada alat
alat ini
ini digunakan
digunakan HEPAHEPA (High
(High
Effeciency
Effeciency Particulate
Particulate Air)
Air) sebagai
sebagai filter
filter untuk
untuk membersihkan
membersihkan mikroba,
mikroba,
udara
udara pada
pada KB
KB akan
akan beresirkulasi
beresirkulasi melalui
melalui filter
filter HEPA.
HEPA. Filter
Filter ini
ini memiliki
memiliki
efisiensi
efisiensi 99,99%
99,99%thd
thd partikel
partikel dengan
dengan diameter
diameter dibawah
dibawah 0,3 0,3 µm.
µm.
Resiko 2
( resiko sedang utk perorangan,
rendah utk komunitas)
Resiko 3
(resiko perorangan tinggi, resiko
kominitas rendah)
Resiko 4
( resiko tinggi terhadap
perorangan dan komunitas)
3
Pemilihan Kabinet Biosafety sesuai dengan
kelompok resiko
Tipe Perlindungan Seleksi KB
5
Kabinet Biosafety Kelas II
• KB kelas II dirancang tidak hanya untuk melindungi personil tetapi juga
untuk melindungi material permukaan bidang kerja dari udara yang
telah tercemar.
• merupakan open-front , berventilasi, menggunakan HEPA filter,
memilki resirkulasi udara kedalam bidang kerja.
• Dapat digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan senyawa
infeksius yg termasuk kelompok Resiko 2 dan 3.
• Dapat pula digunakan untuk kelompok resiko 4 jika memakai APD dan
tekanan udara positif.
Ada
ventilasi
Ada keluar, 100%
ventilasi di exhaust.
Ada keluar,
ventilasi resirkulasi B2
keluar, 70 :30%
Tidak perlu resirkulasi B1
ventilasi 30 :70%
keluar. A2
A1 6
Kelas II tipe A1
• Tidak harus ada ventilasi keluar, cocok untuk labolatorium yg tidak punya saluran
perpipaan.
• Digunakan untuk agen yg memilki resiko rendah, dan tidak mengandung bahan kimia
beracun yg volatil dan radionuklida volatil.
7
Kelas II tipe A2
Memilki ventilasi keluar, sehingga ada
resirkulasi udara.Sebanyak 30% dibuang
keluar dan 70% masuk kembali kedalam
ruangaan.
9
Kelas II tipe B2
Memiliki duct dan cocok untuk
plenum dengan bekerja dgn
Tidak ada
tekanan negativ, bahan kimia
resirkulasi udara,
percepatan beracun dan
100% udara
minimal 0,5 m/s radionuklida
dibuang.
volatile
Memiliki alarm
yang akan
berbunyi jika
aliran penghisap
berhenti.
10
Kabinet Biosafety Kelas III
Menyediakan tingkat perlindungan paling tinggi dan digunakan untuk
kelompok resiko 4 . Semua penetrasi disegel “kedap gas”. Pasokan udara
melaui saringan HEPA dan buangan juga melewati HEPA.
Udara di dalam kabinet tetap bertekanan negatif (124,5 Pa/ 0,5 in). Akses
kedalam ruangan harus memakai sarung tangan yg terikat ports didalam
kabinet.
11
Perbedaan kabinet Biosafety I,II dan III
KB Flow velocity % dari aliran udara Sistem buangan
(m/s)
Resirkulasi Buangan
13
HEPA filter ???
HEPA filter sesuai dengan yang standar yg diadopsi oleh banyak industri dan OSHA
harus bisa mengurangi setidaknya 99,97% dari partikel udara yang memiliki diameter
0,3 μm atau kurang.
Rongga
Housing udara antara
filter lebih
dari 0,3 μm.
Filter pada HEPA biasanya terbuat dari fiberglass yang dikompres dengan diameter
fiber antara 0,5-2 μm, kunci utama yang mempengaruhi fungsi fiber adalah diameter,
ketebalan filter, dan face velocity.
14
Interception
Gravity
Inertial
ity
av
impact
Gr
HEPA
Collection
Method
Diffusion
Sieving
Electrostatic
15
Aturan Kerja dan Rancangan Labolatorium
16
Aturan Kerja dan Rancangan Labolatorium(2)
17
18
Penggunaan kabinet Biosafety di Labolatorium
●
KB diletakan pada lokasi yg terpisah dari lalu lintas, jika mungkin
Penempatan dilakukan pengosongan sekitar 30-35 cm dibelakang dan diatas KB
●
Operator perlu ketrampilan khusus dlm
Operator mengoperasikan KB, sikap lengan , manipulasi , dll.
●
Evaluasi dari efektifitas KB meliputi: integritas kabinet, kebocoran saringan
Sertifikasi HEPA, down flow, flow velocity, tekanan negatif, pola asap, alarm.
Pembersihan dan ●
Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah
penggunaan, dengan alkohol 70% atau UV selama 5-10 menit.
penyeterilan
●
APD harus dikenakan ketika menggunkan KB. APD
APD bergantung pada kelompok resiko.
19
Sekian
Terima Kasih,,,,
03 May 2010 20
Thimble
A. Balancing
demper
B. Flexible
conector to
exhaust
C. HEPA
D. Kanopi
E. BSC
21
Pembuangan
22